Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR 2

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Fase :E
Capaian pembelajaran: Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara
yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan
berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk
memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
Elemen : UUD NRI Tahun 1945
Materi Kunci/Pokok : 1. Hak dan kewajiban dalam Pengalaman Hidup Sehari-hari
2. Kemerdekaan Berpendapat di Era Keterbukaan Informasi
3. Praktik pelaksanaan Kemerdekaan Berpendapat di Era
Keterbukaan Informasi
4. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
5. Solusi secara Kreatif, Kritis, dan Inovatif untuk Memecahkan
Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Alokasi Waktu : 5 x Pertemuan (@ 2x 45 menit)
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Penulis : Sufiyati, S.Pd
2. Kompetensi Awal : Menyebutkan isi Pembukaan UUD 1945 dengan baik & benar
3. Profil Pelajar Pancasila : Gotong royong, bernalar kritis, mandiri, kreatif
4. Target Peserta Didik : - Peserta didik reguler/tipikal
- Peserta didik dengan kesulitan belajar
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi
5. Sarana dan Prasarana
a. Media Pembelajaran : LKPD ,rubrik penilaian, gambar/foto, slide powerpoint
b. Sumber Belajar : Modul Ajar, internet
c. Alat dan bahan : Laptop, LCD Proyektor, papan tulis, spidol
6. Model Pembelajaran
a. Model : Discovery Learning, Project based Learning
b. Moda : Tatap Muka / Daring
c. Metode : Diskusi, Presentasi, tanya jawab

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mendeskripsikan dan membuat kesimpulan penting terkait
dengan materi yang dipelajari, yakni Definisi Konstitusi, Tujuan Konstitusi, Jenis
Konstitusi, Sejarah Perubahan Konstitusi UUD NRI Tahun 1945, dan mengaitkan
dengan pasal atau ayat dalam Konstitusi UUD NRI Tahun 1945 yang dirasakan
terkait dengan pengalaman hidup sehari-hari, seperti pendidikan, kesehatan, dan
lain sebagainya, dengan diskusi kelompok
b. Peserta didik dapat menganalisis norma dan bagaimana menerapkan dalam dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kedudukannya sebagai peserta didik maupun
sebagai warga masyarakat dengan studi kasus dan bermain peran
c. Peserta didik mampu menguraikan hubungan antara Pancasila dengan UUD NRI
Tahun 1945 yang paling tidak meliputi: a) Pancasila sebagai ideologi dan falsafah
negara sekaligus merupakan sumber dari segala sumber hukum, b) UUD NRI
Tahun 1945 merupakan Konstitusi tertulis negara Indonesia, posisinya menjadi
sumber hukum di Indonesia, dan c) Contoh hubungan erat antara Pancasila dan
UUD NRI Tahun 1945 dengan diskusi kelompok
d. Peserta dapat menganalisis dan mempraktikkan bagaimana membuat sebuah
kesepakatan bersama dalam sebuah pertemuan dengan studi kasus kesepakatan
e. Peserta didik dapat menguraikan berbagai produk perundang-undangan yang ada
di Indonesia, posisi hierarki, muatan masing- masing produk perundang-
undangan, hingga siapa yang memproduksi berbagai jenis perundang-undangan
tersebut denga brainstorming, ceramah, dan tanya jawab
f. Peserta didik dapat mengidentiikasi hubungan antar-perundang-undangan, apakah
sinkron atau tumpang tindih dengan tugas kelompok
g. Peserta didik dapat menganalisis 1 peraturan perundang-undangan: apakah telah
diarahkan untuk mencapai tujuan pendirian Negara RI, melayani rakyat
kebanyakan, dan tidak berpotensi adanya korupsi dengan menjawab lembar
pertanyaan diri-sendiri
2. Pemahaman Bermakna
a. Tujuan tertinggi bernegara adalah seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945, yakni: 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia; 2) Memajukan kesejahteraan umum; 3) Mencerdaskan
kehidupan bangsa; dan 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
b. Ada 2 macam konstitusi, yakni tertulis yaitu UUD NRI Tahun 1945 dan tidak
tertulis yaitu konvensi (permufakatan atau kesepakatan mengenai adat, tradisi, dan
sebagainya)
3. Pertanyaan Pemantik
a. Apa yang kalian ketahui tentang UUD 1945?
b. Apa yang kalian pahami tentang amandemen UUD 1945 ?
c. Sebutkan 2 pasal UUD 1945 yang kamu ketahui ?
d. Apa harapanmu saat kamu mempelajari UUD NRI 1945 ?
4. Kegiatan Pembelajaran
A. Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
1. Orientasi
 Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam pembuka dan
berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dengan membuat kesepakatan pembelajaran.
2. Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, yaitu : Materi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di
SMP
 Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Apa yang dimaksud dengan konstitusi ?
b. Apa yang kalian pahami tentang amandemen UUD 1945 ?

3. Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Pengenalan
Konstitusi dalam Pengalaman Hidup Sehari-hari.

b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi Pengenalan Konstitusi dalam Pengalaman Hidup Sehari-
hari dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar Gambar 2.1 mengenai beberapa pasal dalam
UUD NRI Tahun 1945 yang berhubungan langsung dengan
kehidupan sehari-hari
 Mengamati
Mencermati lebih lanjut isi pasal-pasal yang terdapat pada gambar 2.1
pada modul ajar.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai Pengenalan Konstitusi dalam Pengalaman Hidup
Sehari-hari, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berdiskusi dalam
kelompok kecil
3. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan kegiatan diskusi
4. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengenalan
Konstitusi dalam Pengalaman Hidup Sehari-hari berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis kelompok secara lisan dan tertulis.
5. Peserta didik membuat resume kreatif dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Pengenalan
Konstitusi dalam Pengalaman Hidup Sehari-hari yang baru dilakukan

c. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik memberikan penilaian performa dalam bentuk motion tertentu
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang hal yang ingin diketahui lebih
lanjut dalam kolom komentar
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
B. Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1. Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dalam bentuk komitmen kesepakatan pembelajaran
yang sudah disepakati minggu yang lalu.
2. Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, yaitu : Materi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di
minggu sebelumnya
 Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Bagaimana pendapat kalian tentang kemerdekaan berpendapat di
era keterbukaan informasi saat ini?
3. Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi Pengenalan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari dengan
cara :
a. Menyimak,
Menampilkan video tentang beberapa kejadian demo yang pernah terjadi
di tanah air, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
b. Membaca,
Peserta didik membaca sumber belajar tentang kemerdekaan berpendapat
di era keterbukaan seperti saat ini
2. Guru memberikan beberapa permasalahan yang yang harus di didkusikan
bersama anggota kelompoknya
3. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan diskusi
4. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis kelompok secara lisan dan tertulis
5. Peserta didik membuat resume kreatif dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan
c. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik memberikan penilaian performa dalam bentuk motion
tertentu
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang hal yang ingin diketahui lebih
lanjut dalam kolom komentar
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru

C. Pertemuan III
a. kegiatan awal
1. Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dalam bentuk komitmen kesepakatan pembelajaran yang
sudah disepakati minggu yang lalu.
2. Apersepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, yaitu : Materi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di
minggu sebelumnya
• Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Bagaimana cara mempraktikkan Kemerdekaan Berpendapat Sesuai
Nilai-nilai Pancasila?
3. Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

b. kegiatan inti
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi Praktik Pelaksanaan Kemerdekaan Berpendapat Sesuai
Nilai-nilai Pancasila Menyimak,
Video pelaksanaan orasi yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam
sebuah demo, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
2. Melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi aktivitas, tujuan
dan cakupan pembelajaran.
3. guru memberikan penjabaran materi secara singkat
4. Memberikan skema alur perencanaan proyek individu pembuatan info grafis
tentang Praktik Pelaksanaan Kemerdekaan Berpendapat Sesuai Nilai-nilai
Pancasila
5. Melakukan monitoring terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek dengan membuka komunikasi seluas luasnya
menggunakan LMS

c. kegiatan penutup
1. Peserta didik memberikan penilaian performa dalam bentuk motion tertentu
2. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang hal yang ingin diketahui lebih
lanjut dalam kolom komentar
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

D. Pertemuan IV
a. Kegiatan awal
1. Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dalam bentuk komitmen kesepakatan pembelajaran yang
sudah disepakati minggu yang lalu.
2. Apersepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Materi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di minggu sebelumnya
• Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan tentang Membuat Kesepakatan Bersama seperti
a. Apakah kalian sudah melaksanakan kewajiban kalian dengan baik dan
benar sebagai seorang anak dan pelajar?
b. Apakah kalian sudah mendapatkan hak kalian sebagai seorang anak dan
seorang pelajar?
3. Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan inti
1. Melalui tayangan video film pendek karya peserta didik dari
sekolah lain yang bersumber pada laman
https://www.youtube.com/watch?v=GkYVxQ3L8Os
Menjadi sebuah alternatif atau pilihan stimulus jika video
tersebut tidak dapat diakses, maka guru memberikan ilustrasi
dengan membangun cerita tentang pelanggaran Hak dan
pengingkaran Kewajiban
2. Guru memberikan tugas agar peserta didik membaca dan berdiskusi tentang
beberapa pasal dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari. Seperti
Pasal 28 A sampai 28 J yang terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia,
Pasal 29 tentang kebebasan dan perlindungan agama, Pasal 31 dan 32 yang
terkait dengan hak memperoleh pendidikan, dan Pasal 33 dan 34 yang
terkait dengan perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
3. Setelah diskusi, maka peserta didik mengklasifikasi serta merancang
pembuatan video/membuat media presentasi/membuat tulisan/laporan
contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban bersama
kelompoknya.
4. Bersama kelompoknya melakukan pembuatan video/membuat media
presentasi/membuat tulisan/laporan sederhana tersebut
5.Menayangkan/memaparkan/menyajikan hasil dari pembuatan
video/membuat media presentasi/membuat tulisan/laporan contoh
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Kelompok lain
memberikan tanggapan, ataupun pertanyaan pada kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil kerja kelompok
c. Kegiatan penutup
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran
2. peserta didik merancang kesepakatan bersama untuk pertemuan berikutnya, yakni
penayangan video dari setiap kelompok
E. Pertemuan V
a. Kegiatan awal
1. Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dalam bentuk komitmen kesepakatan pembelajaran yang
sudah disepakati minggu yang lalu.
2. Apersepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Materi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di minggu sebelumnya
• Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan tentang Solusi secara Kreatif, Kritis, dan Inovatif
untuk Memecahkan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
seperti
a. Apa upaya kalian untuk melaksanakan kewajiban sesuai yang diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
3. Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan inti
1. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk mengatur jalannya diskusi kelas
dengan menampilkan kelompok- kelompok untuk melakukan
penayangan/pemaparan/penyajian hasil dari pembuatan video/membuat
media presentasi/membuat tulisan/laporan. Peserta didik dari kelompok lain
menyimak, bertanya ataupun menyanggah argumen dari kelompok yang
tampil.
2. Kegiatan berlangsung sampai seluruh kelompok selesai menampillkan hasil
karya dan argumennya
3. Selama pelaksanaan kegiatan guru melakukan pengamatan terhadap
keaktifan peserta didik dalam kegiatan bersama tersebut (format
terlampir). Dan Gurupun melakukan asesmen formatif (format
terlampir).
c. Kegiatan penutup
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan pemberlajaran
2. Peserta didik menyatakan satu kata sebagai apresiasi terhadap para
pelanggar hak dan mengingkari kewajiban

5. Assesmen
a. Penilaian Diagnostik

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Coba gambarkan perasaanmu sebelum/setelah mengikuti kegiatan pembelajaran


dengan memilih emoji berikut ini

A B C
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisimu sekarang ini berdampak pada
kegiatan pembelajaranmu !
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan rasa nyaman dalam kegiatan
pembelajarn yang kamu lakukan !
b. Penilaian Formatif
PENILAIAN SIKAP

Observasi (dilaksanakan oleh guru)


Penilaian Sikap (observasi)

NAM ASPEK PERILAKU YANG JML SKOR KOD


NO A DINILAI SKO SIKA E
. SISW TEKU DISIPLI TANGGUN R P NILA
A N N G JWB I
1. iwik 4 4 4 12 12 SB
2. .... .... .... .... .... .... ....

Catatan :
1) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 4 x 3 =
12
2) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 12 : 3 = 4
3) Kode nilai / predikat :
4 = Sangat Baik (SB) 2 = Cukup (C)
3 = Baik (B) 1 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

Penilaian Diri (menggunakan Google Form)


Penilaian diri (observasi)

NO JML SKOR KODE


Pertanyaan Saya YA TIDAK
. SKOR SIKAP NILAI
Membaca materi dan atau
1 melihat tayangan video 4
materi pembelajaran
2 Bekerjasama dengan orang 4
tua
20 20 SB
3 Mengumpulkan bahan 4
4 Melakukan konsultasi 4
dengan guru
5 Mengumpulkan tugas tepat 4
waktu

Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 4, 3, 2, 1 dan Tidak = 0
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan X jumlah kriteria = 4 x 5 = 20
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi jumlah pernyataan) = 20 : 5 = 4
4) Kode nilai / predikat :
4 = Sangat Baik (SB) 2 = Cukup (C)
3 = Baik (B) 1 = Kurang (K)
PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Peserta Didik : ……………………………………………
Kelas : …………………………………………….

ASPEK SKALA
JUMLAH KODE
NO. KETERAMPILA SB B C K SKOR
SKOR NILAI
N YANG DINILAI
Sistematika
infografis sesuai
1
dengan instruksi
penugasan
Produk infografis
memuat gambar,
2
potongan video,
suara, teks
Mampu
mengupload hasil
proyek atau link
3
hasil proyek dalam
menu uploud
penugasan
Catatan:
1) Skor keterampilan = Jml Skor/3
2) Kode nilai / predikat :
4 = Sangat Baik (SB) 2 = Cukup (C)
3 = Baik (B) 1 = Kurang (K)

PENIALIAN HASIL PROYEK (PRODUK)


Nama Peserta Didik : ……………………………………………
Kelas : …………………………………………….

ASPEK YANG SKALA JUMLAH KODE


NO. SKOR
DINILAI SB B C K SKOR NILAI
1 Sistematika
2 Desain
Kelengkapan
3 informasi yang
disajikan
4 Penerapan
kreativitas
5 Penerapan berfikir
kritis
Catatan:
1) Skor pengetahuan = Jml Skor/5
2) Kode nilai / predikat :
4 = Sangat Baik (SB) 2 = Cukup (C)
3 = Baik (B) 1 = Kurang (K)
c. Penilaian Sumatif
Tes tertulis berupa soal- soal PG dan uraian

6. Refleksi
a. Peserta Didik
1. Apakah kalian atau rekan kalian telah mencapai Capaian/Tujuan
Pembelajaran?
2. Jika iya, hal apa yang membuat kalian atau teman kalian mencapainya?
3. Jika tidak, apa yang bisa kalian atau teman kalian lakukan untuk mencapainya
b. Pendidik
1. Apakah ada kendala dalam kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi pembelajaran yang tepat agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi?
8. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan
hasil pembelajaran?

C. LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran
Unit 1 Pengenalan Konstitusi dalam Pengalaman Hidup Sehari-hari
 Ada dua materi utama yang dibahas dalam bagian ini, yaitu Konstitusi UUD
NRI Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis, dan identiikasi pasal atau ayat
dalam Konstitusi UUD NRI Tahun 1945 yang terkait dengan kehidupan kita
sehari-hari.
 Konstitusi merupakan pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara,
yang dipersiapkan sebelum atau sesudah berdiri sebuah negara. Konstitusi
sebuah negara merupakan hukum dasar tertinggi yang berisi tata
penyelenggaraan negara. Perubahan sebuah konstitusi akan membawa
perubahan besar terhadap sebuah negara. Bahkan termasuk sistem bernegara,
yang semula demokratis bisa menjadi otoriter disebabkan perubahan konstitusi.
 Konstitusi merupakan hukum yang paling tinggi serta paling fundamental
sifatnya. Konstitusi merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi
bentuk-bentuk hukum atau peraturan perundang-undangan lainnya. Oleh
karena itu, konstitusi sebagai hukum tertinggi sebuah negara harus
dimaksudkan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertinggi bernegara.
 Ada 2 macam konstitusi, yakni tertulis dan tidak tertulis. Indonesia memiliki
UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi tertulis dan konvensi. Konvensi
merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara yang tidak bertentangan dengan UUD NRI Tahun
1945 dan pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dalam praktik
penyelenggaraan negara. Contohnya adalah Pidato Presiden setiap 16 Agustus.
 Berdasarkan sejarahnya, UUD NRI Tahun 1945 sejak disahkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah mengalami beberapa kali
perubahan, bahkan pergantian. UUD NRI Tahun 1945 untuk pertama kalinya
diganti oleh Konstitusi Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.
Sejak tanggal 17 Agustus 1950 Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS
tahun 1950. Pada 5 Juli 1959, presiden mengeluarkan dekrit, yang menyatakan
kembali ke UUD NRI Tahun 1945 pertama (hasil pengesahan dan penetapan
PPKI). Dan, pada tahun 1999 sampai 2002, UUD NRI Tahun 1945 mengalami
perubahan sebanyak 4 kali.
 Kalau kita cermati, banyak pasal dan ayat dalam UUD NRI Tahun 1945 yang
bersentuhan langsung dengan kehidupan seluruh warga negara. Seperti Pasal
28 A sampai 28 J, yang terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia, Pasal 29
tentang kebebasan dan perlindungan agama, Pasal 31 dan 32 yang terkait
dengan hak memperoleh pendidikan, serta Pasal 33 dan 34 yang terkait dengan
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.

Unit 2 Pengenalan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari


 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, norma memiliki
2 makna. Pertama, aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah
laku yang sesuai dan berterima. Dalam pengertian ini, maka norma adalah
sesuatu yang berlaku dan setiap warga harus menaatinya. Kedua, aturan,
ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau
memperbandingkan sesuatu.
 Norma diperlukan agar interaksi antarmanusia dapat berjalan dengan baik,
saling menghormati, saling memberi, tolong menolong dalam kebajikan, dan
menyayangi. Norma merupakan kesepakatan sosial. Kisi-kisi kesepakatan
dapat bersumber dari manapun: dari ajaran agama, hubungan sosial, aturan
kesusilaan, maupun hukum formal. Aturan main dalam norma terkadang rigid
(kaku) tetapi terkadang sangat fleksibel.
 Bila konstitusi atau regulasi negara memiliki ganjaran (reward) dan hukuman
(punishment), demikian juga dengan norma. Dalam norma, yang melanggar
akan mendapat hukuman dengan ketentuan yang telah disepakati anggota
masyarakat. Hadiah dan hukuman, dalam norma, terkadang berupa pemberian
dan sanksi sosial (kultural). Bukan pemberian material atau hukuman fisik.
 Ada pula norma yang tidak ditulis, seperti antartetangga harus saling
membantu bila ada kesulitan. Antarwarga tidak boleh melakukan aktivitas yang
dapat mengganggu tetangga, seperti membunyikan musik keras-keras, dan lain
sebagainya. Di lembaga pendidikan seperti sekolah, tempat kita menuntut ilmu,
ada pula aturan main. Yang tertulis antara lain dalam bentuk Tata Tertib
Peserta Didik dalam Kelas. Yang tidak tertulis, misalnya, peserta didik harus
saling membantu bila ada kesulitan, dan saling menghormati atas perbedaan.

Unit 3 Pelanggaran HAM

Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi


kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat
dan martabatnya(Srijanti)
HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, berlaku
kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Segala hal yang berhubungan dengan HAM
pasti bersifat universal dan semua orang memilikinya tanpa mengenal perbedaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, HAM atau Hak Asasi Manusia
adalah hak yang dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration of Human
Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk
mengeluarkan pendapat
HAM merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam
kandungan yang bersifat universal. Jadi, dalam HAM tidak mengenal batasan umur, jenis
kelamin, negara, ras, agama maupun budaya.
Berikut beberapa contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia:
a.Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak 1990 telah banyak memakan korban, baik dari pihak
aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa.
Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik di mana terdapat pihak-pihak tertentu yang
menginginkan Aceh merdeka.
b. Peristiwa Penculikan Para Aktivis Politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (satu orang meninggal, sembilan
orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).
c. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya
luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil
meninggal)
Sementara tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 (satu orang mahasiswa
meninggal dan 217 orang luka- luka).
d. Peristiwa Kekerasan di Timor Timur Pasca Jejak Pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di Timor
Timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan
Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.
e. Kasus Ambon (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ini berawal dari masalah sepele yang merambat ke
masalah SARA sehingga dinamakan perang saudara, di mana telah terjadi penganiayaan
dan pembunuhan yang memakan korban.
f. Kasus Poso (1998-2000)
Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan korban, yang diakhiri dengan
dibentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II
Poso.

g.Kasus bom Bali (2002) dan beberapa tempat lainnya


Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu pada 2002 dan 2005, yang dilakukan oleh
teroris dengan menelan korban rakyat sipil, baik dari warga negara asing maupun Indonesia.
Selain kasus-kasus besar di atas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Contoh kasus pelanggaran HAM di lingkungan keluarga antara lain


 Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk sekolah,
memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
 Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
 Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
 Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-wenang di
rumah.

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah, antara lain:


 Guru membeda-bedakan siswa di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan, atau
perilakunya).
 Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer,
dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
 Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
 Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
 Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari
sekolah yang lain.

Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :

 Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).


 Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota
masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
 Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang ada

Unit 5 Solusi secara Kreatif, Kritis, dan Inovatif untuk Memecahkan Kasus
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Seiring dengan perkembangan tuntutan pelaksanaan hak asasi manusia dari


masyarakat darn tekanan dari dunia internasional maka pemerintah Indonesia berupaya
menegakkan HAM. Untuk itu telah dibentuk lembaga lembaga resmi oleh pemerintah,
adapun lembaga lembaga HAM tersebut adalah; 1)Pembentukan Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia
Pada awalnya komisi nasional (komnas ham ) HAM dibentuk berdasarkan Keppres No. 50
tahun 1993 sebagai respon terhadap tuntutan masyarakat maupun tekanan dunia
internasional tentang perlunya penegakkan ham di Indonesia. Kemudian dengan lahirnya
undang undang no 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia yang didalamnya mengatur
tentang komnas ham.
Komnas HAM mempunyai wewenang dan tujuan
Wewenang KOMNAS HAM
a. Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
b. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
c. Menyampaikan rekomendasi atas kasus pelanggaran HAM kepada pemerintah dan
DPR
d. Memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di
pengadilan
e. Melakukan peradilan terhadap pelanggaran HAM berat pada kasus HAM yang terjadi
di seluruh Indonesia
Tujuan KOMNAS HAM
a. Membantu mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia.
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia yang seutuhnya dan kemampuan berpatisipasi berbagai kehidupan

Fungsi Komnas HAM


Untuk mencapai tujuan tersebut komnas ham memiliki fungsi :
a)Fungsi pengkajian
(1) Melakukan pengkajian dan penelitian berbagai instrument internasional dengan
tujuan memberikan syarat syarat mengenai aksesi atau ratifikasi
(2) Melakukan pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang undangan
untuk memberikan rekomondasi mengenai pembentukan, perubahan dan
pencabutan peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan hak asasi
manusia
(3) Penertiban hasil pengkajian dan penelitian
(4) Studi pustaka, studi lapangan dan study banding dinegara lain mengenai hak asasi
manusia
(5) Pembahasan berbagai masalah yang berkaitandengan perlindungan ,penegakkan
dan pemakaian hak asasi manusia
(6) Kerja sama pengkajian penelitian dengan organisasi., lembaga atau pihak lainnya
baik di tingkat nasional regional maupun internasional dalam bidang hak asasi
manusia
b) Fungsi penyuluhan
(1) Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada Masyarakat
Indonesia
(2) Upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak asasi manusia melalui
lembaga pendidikan formal dan non formal serta berbagai halangan lainnya dalam
bidang hak asasi manusia
c) Fungsi pemantauan
(1) Pengamatan pelaksanaan hak asasi manusia kepada masyarakat Indonesia
(2) Penyelidikan terhadap pihak pihak atau korban maupun pihak pihak yang diadukan
untuk dimintai dan didengar keterangannya
(3) Pemanggilan terhadap pihak pihak atau korban maupun pihak pihak yang diadukan
untuk dimintai dan didengar keterangannya
(4) Pemanggilan saksi untuk dimintai dan didengarkan kesaksiannya dan kepada saksi
pengadu dimintai penyerahan barang bukti yang diperlukan
(5) Peninjauan tempat kejadian dan tempat lainnya yang dianggap perlu
(6) Pemangilan terhadap pihak pihak terkait untuk memberikan keterangan secara
tertulis atau penyerahan dokumen yang diperlukan sesuai dengan persetujuan ketua
pengadilan
(7) Pemerikaan di tempat terhadap rumah bangunan dan tempat tempat lainnya yang
diduduki atau pemilik pihak pihak terkait dengan persetujuan ketua pengadilan
(8) Memberikan pendapat berdasarkan persetujuan ketua pengadilan terhadap perkara
tertentu yang sedang dalam proses peradilan bilamana dalam perkara tersebut
terdapat pelanggaran ham dalam masalah public dan acuan pemeriksaan oleh
pengadilan yang kemudian pendapat komnas ham tersebut wajib diberlakukan oleh
hakim kepada pihak pihak terkait
d) Fungsi mediasi
(1) Perdamaian kedua belah pihak
(2) Penyelesaian perkara melaui cara konsultasi, negoisasi, mediasi ,konsultasi dan
penilaian para ahli
(3) Pemberian saran kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketanya melalui
pengadilan
(4) Penyampaian rekomondasi atas Sesutu pelanggaran ham kepada pemerintah
untuk ditindak lanjuti penyelesainnya
(5) Penyampaian rekomondasi atas sesuatu kasus pelanggaran Ham kepada DPR RI
untuk ditindak lanjuti.

Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering
kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakkan HAM. Tindakan
terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab
dari pelanggaran HAM. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran HAM
pun dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran HAM:
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan
dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan
hukum.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
c. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
d. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat
e. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dilakukan dengan cara
menyeimbangkan hak dan kewajiban asasi kita, menekan faktor pendorong, baik internal
dan eksternal, yang dapat menjadi pemicu dan pemacu terjadinya pelanggaran HAM itu
sendiri.
Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan
salah satu bentuk dukungan terhadap penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebagai warga negara dari bangsa yang dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap
dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati
keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Lembar Kerja Peserta Didik


Instruksi Kerja Proyek PPKn Kelas X
MATERI TUGAS
Hubungan Antar Perundang- Membuat bagan tentang tata urutan
Undangan perundang-undangan RI
Orientasi Masalah: Bacalah materi pdf judul Konstitusi dan UUD 1945.
Pelajari materi tersebut dengan baik
Langkah-langkah pengerjaan :
1. Tugas proyek merupakan tugas mandiri
2. Fokus struktur perundang-undangan NKRI saat ini
3. Mengumpulkan data dan referensi
4. Proyek dikerjakan dengan digambar
5. Merancang grid lay out
7. Tambahkan style dengan memilih jenis huruf yang sesuai
8. Selama mengerjakan tugas proyek peserta didik bisa melakukan
konsultasi dengan guru dan dianjurkan melakukan kolaborasi dengan
orang tua/didampingi orang tua
9. Waktu mengerjakan proyek selama 7 hari (1 minggu)
10. Hasil proyek diupload ke menu upload tugas di whatsapp guru dan
ditampilkan pada pertemua selanjutnya

3. Pengayaan dan Remidial


Pengayaan: kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik
yang menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk pengaya an yang
dapat diberikan oleh guru adalah:
1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk dipelajari oleh
peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang bersangkutan pada sesi
pertemuan berikutnya.
2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran, sehingga
sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai Capaian Pembelajaran
Remedial: kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
Capaian Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam mencapainya. Dalam kegiatan
remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta
didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan
memberikan umpan balik kepada peserta didik.
2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik dilakukan secara
mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: 1) menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik, 2) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.
4. Glosarium
Konstitusi : Pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang
dipersiapkan sebelum atau sesudah berdiri sebuah negara
Norma : Sesuatu yang berlaku dan setiap warga harus menaatinya; aturan,
ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau
memperbandingkan sesuatu

5. Daftar Pustaka
Waidl, Abdul , dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK
Kelas X. Jakarta: Pusat kurikulum dan Perbukuan Badan penelitian dan Pengembangan
Kemendikbuk ristek

Pamekasan,17 Juli 2023


Mengetahui : Guru Mata Pelajaran
Kepala SMAN 2 Pamekasan

Drs, Ali Umar Arhab, M.Pd Sufiyati, S.Pd


Nip.196808151991031010 Nip. 198508092020122002

Anda mungkin juga menyukai