Anda di halaman 1dari 18

Nama : ABDULLAH ZEN

NPM : 229006495015
KELAS : 001-TEKNIK MESIN
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Peningkatan Aktivitas Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
Memahami bagian-bagian mesin frais berdasarkan jenis dan fungsinya
Peserta didik kelas XI Mesin 4 SMK Assa’adah Gresik Jawa Timur
Tahun Pelajaran 2022/2023

Lokasi SMK Assa’adah Gresik Jawa Timur


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi belajar peserta didik dalam memahami
bagian-bagian mesin frais berdasarkan jenis dan fungsinya melalui
model pembelajaran Discovery Learning
Penulis Abdullah Zen, S.T.
Tanggal 12 Desember 2022
Situasi: A. Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi
latar belakang masalah, Kegiatan pembelajaran pada saat pembelajaran Teknik
mengapa praktik ini pemesinan frais di SMK Aassa’adah sampai saat ini belum
penting untuk dibagikan, menampakkan suasana yang kondusif. Tampak sekali aktivitas
apa yang menjadi peran belajar peserta didik masih rendah. Rendahnya aktivitas belajar
dan tanggung jawab anda peserta didik dapat diketahui setelah dilakukan pengamatan
dalam praktik ini. selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat terlihat
pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik
tidak aktif dalam proses pembelajaran sehingga hanya
mendengarkan materi dari guru, tanpa menunjukkan aktivitas
yang berarti. Sedikit sekali peserta didik yang aktif, sedangkan
yang lain bersikap pasif, kurang semangat, dan sulit
berkonsentrasi sehingga suasana di dalam kelas terasa menoton
dan membosankan.
Rendahnya aktivitas belajar Teknik pemesinan frais di
SMK Aassa’adah ini disebabkan oleh berbagai faktor baik dari
segi guru, peserta didik kurikulum, maupun dari kelengkapan
sarana dan prasarana. Dari segi guru disebabkan oleh
pembelajaran IPA yang masih didominasi oleh guru sebagai
sumber utama dalam pembelajaran. Guru menjelaskan materi
dengan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan
metode ceramah dengan alasan klasik, kurangnya waktu dan
sarana prasaran sehingga guru tidak kreatif menggunakan model
pembelajaran yang inovatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah yang dikaji adalah “apakah ada Peningkatan Aktivitas
Belajar teknik pemesinan frais melalui model pembelajaran
Discovery Learning pada peserta didik di SMK Aassa’adah
Gresik Tahun Pelajaran 2022/2023?” .

C. Tujuan Penelitian
Melihat kenyataan di atas menunjukkan bahwa
pembelajaran teknik pemesinan frais belum berhasil. Ini berarti,
pembelajaran mempunyai masalah yang harus segera diatasi.
Ole karena itu, perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi
rendahnya aktivitas belajar peserta didik SMK Aassa’adah
Gresik
Untuk mengatsi masalah di atas maka perlu dipilih tindakan
yang tepat untuk memberikan dampak langsung terhadap
komponen-komponen pembelajaran. Sedangkan manfaat teoritis
merupakan manfaat jangka panjang dalam pengembangan teori
pembelajaran. Secara teoritis, hasil Best Practice ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran yag positif dalam ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya dalam penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran
teknik pemesinan frais. Sedangkan manfaat bagi peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar secara langsung untuk
menemukan sendiri, sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan menyenangkan dan manfaat bagi guru Best
Practice ini dapat dijadikan pengalaman baru bagi guru dalam
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
dalam menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning.
Tantangan : Tantangannya:
Apa saja yang menjadi 1. Kurangnya pemahaman guru menentukan model
tantangan untuk mencapai pembelajaran yang cocok dengan gaya belajar peserta didik
tujuan tersebut? Siapa saja 2. Sarana dan prasarana yang minim atau kurang dalam
yang terlibat, pembelajaran
3. Pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik hanya
duduk diam atau pasif hanya mendengarkan penjelasan guru,
tanpa menunjukkan aktivitas yang berarti.
4. Guru belum menggunakan berbagai model pembelajaran,
guru terbiasa melakukan pembelajaran secara konvensional,
pembelajaran masih berpusat pada guru.

Aksi : Langkah-langkah Metode dan Pelaksanaan dalam


Langkah-langkah apa Penerapannya Model Discovery Learning
yang dilakukan untuk Adapun metode atau cara yang digunakan dalam pemecahan
menghadapi tantangan masalah adalah dengan menerapkan model pembelajaran
tersebut/ strategi apa yang Discovery Leiarning. Model ini diterapkan dalam pembelajaran
digunakan/ bagaimana teknik pemesinan frais peserta didik SMK Aassa’adah Gresik
prosesnya, siapa saja yang Tahun Pelajaran 2022/2023.
terlibat / Apa saja sumber Pembelajaran dilaksanakan pada siklus 1 hari Selasa 12
daya atau materi yang Desember 2022, dengan langkah-langkah pembelajaran yang
diperlukan untuk sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
melaksanakan strategi ini A. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
pada Siklus 1

1. Tahap Pendahaluan
Pada tahap ini kegiatan guru menyampaikan salam,
menanyakan kabar, Mangabsen kehadiran peserta
didik ,menuntun do’a, membaca surat pendek Al’quran, guru
melakukan apersepsi. Guru menyampaikan Kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan peserta
didik pada tahap ini, peserta didik juga mengerjakan pretest
sebelum kegiatan inti pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Stimulation/ Simulasi Masalah
1. Guru menayangkan video/slide materi pembelajaran
tentang
memahami bagian-bagian mesin frais berdasarkan jenis
dan fungsinya.
2. Peserta didik mengamati tayangan materi yang di
sampaikan dan menyampaikan pertanyaan terkait bagian-
bagian mesin frais berdasarkan jenis dan fungsinya.

Problem Statement/ Pernyataan Masalah


3. Guru membagi peserta didik menjadi 3-5 kelompok dan
membagikan LKPD Discovery Learning kepada masing-
masing kelompok
4. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
mencantumkan/ menuliskan masalah yang telah
dipikirkan itu ke dalam LKPD
5. Guru mengarahkan pesertadidik untuk mengamati
permasalahan pada LKPD.
Pengumpulan Data
6. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD
untuk mencari data sesuai masalah yang telah ditetapkan.
7. Guru memberikan arahan agar peserta didik dapat bekerja
sama dengan kompak, jujur dan penuh tanggung jawab
Pengolahan Data
8. Guru meminta peserta didik untuk untuk mengolah data
dengan mengisi tabel pada LKPD untuk mengolah data
yang telah dicari.
9. Guru meminta peserta didik untuk bekerja sama dalam
kelompok untuk mengolah data yang telah diperoleh.
Pembuktian
10. Peserta didik memprensentasikan hasil diskusi dan
literasi di depan kelas
11. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memberi
tanggapan terhadap presentasi dari kelompok lain
Menarik Kesimpulan
12. Guru meminta menarik kesimpulan dengan menjawab
soal-soal yang mengarahkan pada kesimpulan belajar
13. Guru meminta salah satu peserta didik tiap kelompok
untuk menyampaikan kesimpulan di depan kelas
14. Guru memberikan pengguatan terhadap kesimpulan
konsep materi pelajaran yang telah dipelajari
3. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru mengevaluasi proses
belajar dan membimbing peserta didik dalam membuat
kesimpulan sekaligus melakukan refleksi, memberi
penghargaan kepada peserta didik dalam mengikuti pelajaran
dengan baik, dan guru memberi penguatan materi yang sudah
dipelajari. Pada tahap ini guru juga memberikan evaluasi
(post test), serta menyampaikan materi selanjutnya (materi
pertemuan yang akan datang). Guru menutup pembelajaran
dengan hamdalah dan ucapan salam penutup.

Tindakan yang dilakukan penulis pada pembelajaran teknik


pemesinan frais melalui model pembelajaran Discovery Learning
pada peserta didik SMK Assa’adah Gresik Tahun Pelajaran
2022/2023 dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dari
perubahan aktivitas belajar peserta didik sebagai berikut:
1. Aktivitas dan tanggapan/ sikap peserta didik terhadap
pembelajaran teknik pemesinan frais dengan menggunakan
model Discovery Learning mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik. Pada tahap siklus 1 peserta didik tampak lebih
responsif, lebih berkonsentrasi, semakin antusias, lebih aktif
melakukan kegiatan pembelajaran, lebih berani meminta
bantuan dari guru dan teman-temannya, dan lebih optimis
dengan hasil pekerjaannya. Peserta didik juga memiliki kesan
positif terhadap pelaksanaan pembelajaran , penggunaan
model pembelajaran, dan cara guru mengajar.
2. Sebelum tindakan diberlakukan kegiatan pembelajaran model
Discovery Learning, peserta didik kurang aktif dan kurang
aktivitas dalam pembelajaran, acuh tak acuh, dan kurang
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
3. Pada aspek pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai pre test dan nilai post test. Nilai pre test
menunjukan peserta didik yang mencapai nilai di atas KKM
yaitu 75 sebayak 5 peserta didik sedangkan nilai post test
peserta didik sebesar 11 peserta didik.
4. Pada aspek keaktifan peserta didik, sebelum peserta didik
belajar dengan menggunakan model discovery learning
keaktifan peserta didik sangat kurang sedangkan dengan
discovery learning keaktifan peserta didik lebih meningkat
(foto terlampir)

Berdasarkan simpulan hasil penulis ini, beberapa saran yang


dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan pembelajaran melalui model
pembelajaran discovery learning dapat dijadikan sebagai
alternatif oleh guru teknik pemesinan frais guna meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik.
2. Untuk lebih meningkat kemampuan memahami materi
pelajaran peserta didik dapat memanfaatkan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang berupa lembar tugas.
3. Pihak sekolah hendaknya memfasilitasi kebutuhan guru dalam
mengembangkan model-model pembelajaran yang bervariatif
sehingga guru dan peserta didik dapat menjalankan
pembelajaran dengan semangat dan motivasi tinggi.
Refleksi Hasil dan Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik
dampak melalui pengamatan selama proses pembelajaran dapat
Bagaimana dampak dari disimpulkan bahwa peserta didik senang dengan pembelajaran
aksi dari Langkah-langkah dengan model Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas
yang dilakukan? Apakah belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu
hasilnya efektif? Atau meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yang semula diam
tidak efektif? Mengapa? atau pasif dan cenderung hanya mendengarkan pembelajaran dari
Bagaimana respon orang guru. Kegiatan proses belajar (terlampir)
lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah
menjadi faktor penggunaan model pembelajaran yang inovatif yaitu Discovery
keberhasilan atau Learning dengan kegiatan belajar melalui kegiatan diskusi/
ketidakberhasilan dari kelompok dan dilengkapi dengan LKPD berbasiskan model
strategi yang dilakukan? pembelajaran serta dengan menampilkan media pembelajaran
Apa pembelajaran dari berupa video.
keseluruhan proses
tersebut

Kelebihan dan Kelemahan Praktik Pembelajaran

Kelebihan Kelemahan Solusi


1. Pembelajaran sudah 1. Pada saat mengerjakan
sesuai sintaks model LKPD terdapat 1. Guru harus lebih
pembelajaran beberapa peserta didik jelas dalam
Discovery Learning. yang masih belum memberikan
2. Siswa sudah aktif dalam memahami arahan arahanatau
kegiatan diskusidan atauinstruksi dari guru. instruksi.
presentasi. 2. Terkendala waktu 2. Pengaturan waktu
3. Penggunaan media yang dalam melakukan
agar sesuai
menarik bagi peserta percobaan
denganwaktu
didik. 3. Masih jarang
yang ditentukan.
peserta didik
yang
memberikan
tanggapan
terhadap
kelompok yang
presentasi.
LAMPIRAN

Nilai LKPD Peserta Didik.

LAMPIRAN NILAI PRETEST DAN POST TEST


NO NAMA PESERTA DIDIK PRE TEST POST TEST
1 DZHURI AJI HERLIYANTO PRIHAT 80 85
2 MOH. RAVI KURNIAWAN 60 80
3 MUH. FATKHUR RIFA 85 90
4 MUHAMMAD HABIBULLAH AL KARIM 60 80
5 MUHAMMAD HADIL HUDA 71,5 83,5
6 MUHAMMAD HUSEN RIFAI 50 73
7 MUHAMMAD IGBAL NADHIF PUTRA 71,5 83,5
8 MUH. NAJAFILLAH ASY-SYUKRI 71,5 83,5
9 MUHAMMAD RAFI SYAFARUDDIN 71,5 83,5
10 MUHAMMAD NOVRIYAN ABDILLAH 78 85
11 MUHAMMAD SAHRUL AS’ADI 78 83,5
12 WAHYU AGUNG NUSANTORO 78 83,5
KETUNTASAN 95% 65%
KKM = 75
Dokumentasi Aksi

1. Foto Sekolah tempat praktik PPL

Gambar 1. 1 Gedung Sekolah Gambar 1.2 Bengkel Tempat PPL

2. Foto-foto kegiatan Praktik Pembelajaran PPL siklus 1

Gambar 2.1 Kegiatan Pendahuluan Gambar 2.2 Presentasi Kelompok

Gambar 2.3. Mengamati Video Pembelajaran Gambar 2.4 Demonstrasi siswa


LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Assa’adah Gresik Jawa Timur


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
dengan model PjBL yaitu meningkatkan motivasi belajar dan
keterampilan peserta didik kelas XII Mesin 1 pada mata
pelajaran teknik Pemesinan Frais
Penulis Abdullah Zen, S.T.
Tanggal 5 dan 7 Januari 2023
Situasi: A. Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut
belakang masalah, mengapa menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta
praktik ini penting untuk didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya
dibagikan, apa yang menjadi yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan
peran dan tanggung jawab sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.
anda dalam praktik ini.? Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak di dalam diri
peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan darikegiatan belajar yang memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat dicapai.
Dalam pembelajaran di kelas, motivasi belajar peserta didik
cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena dalam
pembelajaran, guru belum mengembangkan strategi atau
metode pembelajaran yang menarik sehingga mendorong minat
dan motivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
tersebut. Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik,
motivasi belajar adalah hal yang sangat penting. Motivasi bagi
peserta didik dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan
kegiatan belajar. Tanpa adanya motivasi terkadang peserta didik
sangat malas dalam belajar. Motivasi belajar sangat berperan
mendorong peserta didik mencapai keberhasilan belajar
mereka.
Rendahnya motivasi belajar juga dialamai oleh peserta
didik kelas XII Mesin 1 pada mata pelajaran teknik pemesinan
frais. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran teknik pemesinan frais pada materi
menerapkan pengefraisan balok segi empat, dari 12 peserta
didik 8 Peserta didik belum mencapai KKM 75 dan 4 peserta
didik sudah mencapai KKM 75. Dengan nilai tertinggi 90 dan
terendah 50.
Berdasarkan hasil analisis masalah, kajian literatur dan
wawancara dengan pakar, rendahnya motivasi belajar peserta
didik dikarenakan karena proses pembelajaran
teknik pemesinan frais yang terpusat pada guru, peserta didik
hanya mencatat danhanya menyerap informasi dari guru. Guru
cenderung monoton menguasai kelas sehingga peserta didik
takut bertanya kepada guru apabila kurang jelas atau tidak
paham. Akibatnya aktivitas belajar peserta didik kurang optimal
serta suasanya kelas yang kurang menyenangkan menyebabkan
motivasi belajar peserta didik rendah sehingga hasil belajar
peserta didik juga rendah. Kesulitan ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang
menarik sehingga pembelajaran monoton dan
membuatpeserta didik cepat bosan.
2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang
inovatif sehingga model pembelajaran yang digunakan
belum mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran dan
dalam mempresentasikan hasil belajar masih cenderung
malu dan bersuara kecil.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, hendaknya guru
mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang
mampu memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar peserta
didik. Dari model pembelajaran yang ada, model pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan yaitu melalui model
pembelajaran Project Based Learning. Model Project Based
Learning (PjBL) sangat cocok untuk memotivasi peserta didik
dalam memotivasi peserta didik terkait dengan teknik
pemesinan frais pada materi menerapkan prosedur pengefraisan
balok segi empat. Dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman dalam pembelajaran teknik pemesinan frais
secara keseluruhan. Penerapan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran teknik
pemesinan frais. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam
Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata
Pelajaran teknik pemesinan frais pada materi menerapkan
prosedur pengefraisan balok segi empat dengan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Peserta didik
Kelas XII Mesin 1 SMK Assa’adah Gresik Tahun ajaran
2022/2023.
Peran guru dalam kegiatan praktik pembelajaran dengan
menggunakan modelpembelajaran Project Based Learning (PBL)
di kelas XII Mesin 1 mata pelajaran teknik pemesinan frais pada
materi menerapkan prosedur pengefraisan balok segi empat
adalah :
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
lengkap, yang terdiri dari RPP, media
pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja peserta didik dan
instrumen penilaian peserta didik.
2. Melakukan seting kelas. Termasuk di dalamnya mengatur
tempat duduk peserta didik, letak LCD proyektor, letak
layar untuk tampilan LCD, serta HP untuk merekem video.
3. Melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan
model PjBL.
4. Melakukan penilaian hasil belajar peserta didiksetelah
kegiatan praktik.
5. Memilih dan menerapkan model pembelajaran yang
mampu memotivasi dan meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.

B. Rumasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas,
maka rumusan masalah pada praktik ini adalah :
1. Bagaimana meningkatkan motivasi belajarpeserta didik
kelas VI SDTQ Al Ikhlas Brebes pada mata pelajaran
SBDP padamateri patung dengan menerapkan model
pembelajaran project based learning (PjBL)?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan praktik
ini adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatan motivasi belajarpeserta didik
kelas V SDN 1 Jatilawang pada mate pelajaran matematika
materi debit dengan menerapkan model pembelajaran
project based learning (PjBL).

Tantangan : Ada beberapa tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran


Apa saja yang menjadi tersebut diantaranya adalah:
tantangan untuk mencapai 1. Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat
tujuan tersebut? Siapa saja sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta
yang terlibat? didik.
2. Pemilihan metode yang tepat sesuai pembelajaran dan
karakteristik peserta didik sehingga mampu menarik
minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
3. Beberapa peserta didik belum memahami arahan dari
guru dalam mengerjakan LKPD
4. Terkendala waktu dalam kegiatan percobaan.

5. Tantangan tersebut menyebabkan guru harus melewatinya


dengan berbagai cara seperti Guru harus lebih jelas dalam
memberikan arahan atauinstruksi serta pengaturan waktu
agar sesuai dengan waktu yang ditentukan dan
menerapkan metode yang
tepat sesuai pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
Sehigga tantangandalam mencapa tujuan ini bisa diatasi
dengan baik.

6. Pencahayaan kurang sehingga layar di LCD tidak jelas saat


perekaman walaupun pada peserta didik sangat jelas
dikarena cuaca yang sedang hujan deras dan sangat
mendung sehingga minimnya pencahayaan walaupun
dengan bantuan lampu.
7. Suasana kelas kurang kondusif karena hujan deras yang
membuat suara saya kurang terdengar sampai belakang.

8. Antusias sebagian peserta didik yang naik turun. Hal ini


dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung, khususnya
pada saat awal pembelajaran.
9. Peserta didik belum terbiasa melakukan presentasi di depan
kelas sehingga pada tahap presentasi ini mereka terlihat
kurang percaya diri dan canggung sehingga suara peserta
didik masih terlihat kurang keras ketika
menyampaikan presentasi hasil kerja kelompok.
Aksi : Untuk mengatasi masalah pertama, saya akan mensetting ulang
Langkah-langkah apa yang supaya tampilan terlihat jelas ketika direkam.
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa Untuk mengatasi masalah kedua, saya meminta peserta didik
yang digunakan/ bagaimana untuk duduk dengan nyaman dan tetap menghadap proyektor.
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya Untuk mengatasi masalah ketiga, saya selalu menyapa dan
atau materi yang diperlukan mengingatkan peserta didik untuk kembali fokus dan antusias
untuk melaksanakan strategi dalam mengikuti pembelajaran. Seperti dengan ice breaking.
ini?
Untuk mengatasi masalah keempat, saya mendampingi peserta
didik dalam melakukan presentasi di depan kelas. Tidak lupa saya
membimbing mereka dengan mengajukan pertanyaan mengenai
LKPD yang mereka kerjakan.

Untuk mengatasi masalah pada kegiatan pembelajaran, saya


menggunakan model PjBL.
FASE 1 : PERTANYAAN MENDASAR
Peserta didik diberikan pertanyaan mendasar terkait materi
menerapkan prosedur pengefraisan balok segi empat
FASE 2 : MENDESAIN PERENCANAAN PRODUK
Peserta didik diminta membuat kelompok yang terdiri dari 3 - 4 orang
per kelompok untuk bekerjasama. (4C: Collaboration)
FASE 3 : MENYUSUN JADWAL PEMBUATAN
Pada tahap ini peserta didik diberikan penjelasan tahap – tahap
menyelesaikan LKPD
FASE 4 : MEMONITOR KEAKTIFAN DAN
PERKEMBANGAN PROYEK
Selanjutnya, peserta didik diminta membuat model patung sederhana
dengan menggunakan bahan tanah liat, lilin malam, atau adonan
plastisin. (HOTS: Creative Thinking)
FASE 5 : MENGUJI HASIL
Setelah selesai peserta didik secara berkelompok menampilkan hasil
karya patung sederhana yang telah dibuat.(PPK: Percaya diri)
FASE 6 : EVALUASI PENGALAMAN BELAJAR
1. Peserta didik bersama guru menganalisis kelebihan dan
kekurangan hasil karya teman.
2. Peserta didik dengan bimbingan guru mengevaluasi atau
meriview hasil pekerjaan teman yang lainnya. (4C:
Communication)
3. Peserta didik dengan bimbingan dari guru memberi
penghargaan terhadap hasil karya temannya.
Refleksi Hasil dan dampak  Dampak dari Aksi Langkah-langkah
Bagaimana dampak dari aksi Dampak dari aksi langkah – langkah pembelajaran yang
dari Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran project
dilakukan? Apakah hasilnya based learning (PjBL) pada mata pelajaran matematika materi
efektif? Atau tidak efektif? debit melalui media power point dan video pembelajaran
Mengapa? Bagaimana respon mengakibatkan peserta didik menjadi bersemangat dalam
orang lain terkait dengan pembelajaran dan peserta didiktidak bosan pada saat
strategi yang dilakukan, Apa Proses pembelajaran sehinggahasil belajar peserta didik
yang menjadi faktor berhasilan meningkat. Dengan melakukan percobaan peserta didik menjadi
atau ketidakberhasilan dari aktif dalm kerja kelompok. Proses pembelajaran menjadi lebih
s trategi yang dilakukan? menyenangkan dan menarik. Tujuan yang ingin dicapai
Apa pembelajaran dari menunjukkan dampak yang baik, yaitu adanya peningkatan
keseluruhan proses tersebut? keterampilan dan motivasi belajar peserta didik pada materi
menerapkan prosedur pengefraisan balok segi empat. Berdasarkan
Hasil analisis evaluasi Pengetahuan semua peserta didik tuntas,
yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 peserta didik, yang
memperoleh nilai 85 sebanyak 4 peserta didik, yang memperoleh
nilai 75 sebanyak 3 peserta didik. Dari 12 peserta didik yang
hadir semuanya memiliki nilai di atas KKM 75 yang
sebelumnya. Hal inimembuktikan jika pembelajaran
inovatif menggunakan model pembelajaran PjBL berdampak baik
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Nilai Sebelum Setelah


penerapan penerapan
PjBL PjBL
Jumlah Jumlah
Peserta Peserta
Didik Didik
100
90 5
85 2 4
80 2 3
60 4
50 4
Nilai Rata-rata 65 87
Nilai tertinggi 85 90
Nilai terendah 57 77
DIAGRAM PERBANDINGAN NILAI
120

100

80

60

40

20
0
NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI

NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI RATA - RATA

 Faktor Keberhasilan dari Strategi yang dilakukan


Yang menjadi faktor keberhasilan dalam strategi yang
saya lakukan adalah mendapatkan dukungan penuh dari
kepala SMK Assa’adah Gresik. Rekan guru serta peserta didik
kelas XII. Semua peserta didik sangat aktif dalam
pembelajaran dan bahkan sangat antusias dalam pemecahan
masalah melalui percobaan debit.
 Pembelajaran dari keseluruhan proses Keseluruhan dalam
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran project based learning
(PjBL) pada mata pelajaran matematika materi debit dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Diharapkan
dalam pembelajaran ini peserta didik dapat menerapka ilmu
yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan dan Kelemahan Praktik Pembelajaran

Kelebihan Kelemahan Solusi


4. Pembelajaran sudah 4. Pada saat mengerjakan
sesuai sintaks model LKPD terdapat 3. Guru harus lebih
pembelajaran project beberapa peserta didik jelas dalam
based learning (PjBL) yang masih belum memberikan
5. Siswa sudah aktif dalam memahami arahan arahanatau
atauinstruksi dari guru. instruksi.
kegiatan diskusidan
presentasi. 5. Terkendala waktu 4. Pengaturan waktu
6. Penggunaan media yang dalam melakukan
agar sesuai
menarik bagi peserta percobaan
denganwaktu
didik. 6. Masih jarang
yang ditentukan.
peserta didik
yang
memberikan
tanggapan
terhadap
kelompok yang
presentasi.
Lampiran Dokumentasi Kegiatan

3. Foto Sekolah tempat praktik PPL

Gambar 1. 1 Gedung Sekolah Gambar 1.2 Bengkel Tempat PPL

4. Foto-foto kegiatan Praktik Pembelajaran PPL Aksi 2

Gambar 2.1. Presentasi Kelompok Gambar 2.2 . Demostrasi Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai