BAB III Putri
BAB III Putri
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
1. Pengertian surat
Surat adalah suatu sarana komunikasi untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk tulisan pada kertas oleh suatu pihak kepada
pihak lainnya, baik perorangan maupun organisasi. Adapun pengertian
surat menurut para ahli:
a. Menurut S. Hidayat
surat adalah sehelai kertas atau lebih di mana dituliskan suatu
pernyataan, berita, atau sesuatu yang hendak orang nyatakan,
beritakan, atau tanyakan pada orang lain.
b. Djoko
surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak
lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis maupun non bisnis.
c. Menurut Darji
surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau
pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas nama sendiri
maupun jabatannya dalam organisasi.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan yakni
surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi
tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan tujuan
memberikan maksud pesan dari si pengirim.
2. Pengertian surat masuk
a. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar
Surat masuk dapat diartikan sebagai sebuah surat yang masuk
dalam suatu instansi atau perusahaan atau bisa juga pada bagian
14
lain yang dikirim oleh instansi atau perusahaan lain. Namun, surat
masuk
15
14
juga bisa berasal dari instansi atau perusahaan yang sama, tetapi
dari bagian yang lain.Setiap surat yang masuk dalam sebuah
instansi atau perusahaan dapat dikatakan sebagai surat berharga.
Hal ini dikarenakan setiap surat dapat digunakan sebagai bahan
yang otentik sekaligus landasan bagi institusi atau perusahaan
untuk melaksanakan suatu kegiatan. Maka dari itu, dalam
perusahaan atau institusi perlu melakukan pengaturan atau
pengelolaan surat masuk secara tepat, sehingga kegiatan institusi
atau perusahaan bisa terlaksana secara maksimal.
3. Pengertian surat keluar
Menurut Wursanto (2004), Surat keluar adalah surat bersifat
kedinasan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan yang dikirim
atau ditujukan kepada pihak lain di luar organisasi atau perusahaan.
Dalam bagian ini, pembahasan pengelolaan surat keluar hanya terbatas
pada surat dinas. Surat dinas adalah surat yang dibuat oleh atau untuk
kepentingan dinas organisasi atau perusahaan.
Pengelolaan surat keluar pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan
pengelolaan surat masuk. Sama halnya dengan surat masuk, surat
keluar juga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat penting, surat
rahasia, dan surat biasa. Pengelolaan tiga macam surat keluar tersebut
pada prinsipnya sama. Perbedaannya terletak pada pengelolaannya.
Pengelolaan surat penting dapat menggunakan kartu kendali,
sedangkan pengelolaan surat rahasia dan surat biasa menggunakan
lembar pengantar masing-masing.
Proses pengelolaan surat keluar :
a. Semua konsep surat keluar dibuat oleh satuan kerja pengolah.
Pengolah adalah pejabat pimpinan unit satuan kerja yang bertugas
mengolah penyelesaian surat-surat.
b. Konsep surat diketik menjadi surat dinas oleh satuan kerja
pengolah. Setelah selesai diketik kemudian diserahkan kepada
15
satuan kerja tata usaha atau secretariat untuk dicatat dan diproses
lebih lanjut.
c. Surat kemudian dicatat identitasnya oleh satuan kerja tata usaha
atau sekretariat dan diteruskan kepada pejabat atau pimpinan yang
bersangkutan untuk ditandatangani.
d. Setelah surat ditandatangani, surat dinas tersebut dikembalikan
kepada satuan kerja tata usaha atau secretariat, selanjutnya
dilampiri dengan kartu kendali (untuk surat penting), atau lembar
pengatar (untuk surat rahasia dan surat biasa), yang telah diisi
secara lengkap kolom-kolomnya.
e. Surat dinas yang telah ditandatangani diberi nomor, diberi cap
dinas, lembar asli berikutnya lampirannya (bila ada), dan tembusan
surat, dikirim ke alamat tujuan sesuai dengan derajat surat dinas
(penting, rahasia, biasa). Kartu kendali lembar I disimpan di tempat
satuan kerja tata usaha atau sekretariat, yang bertindak sebagai
pengarah surat. Sementara itu, lembar kerja ke II dan Lembar ke III
dikirim kepada satuan kerja pengolah bersama tembusan arsip.
f. Oleh satuan kerja pengolah, kartu kendali lembar ke II dank e III
ditandatangani sebagai bukti bahwa konsep surat dinas telah selesai
diproses dan telah dikirim oleh satuan kerja tata usaha atau
sekretariat.
g. Selanjutnya, kartu kendali lembar ke II dikirim kembali oleh
satuan kerja pengolah kepada penata arsip pada satuan kerja tata
usaha atau sekretariat.
h. Kartu kendali lembar ke III bersama konsep surat serta arsipnya
disimpan di satuan kerja pengolah sebagai arsip.
4. Perbedaan surat masuk dan keluar
Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi
lain maupun perorangan, baik yang diterima melalui pos maupun yang
diterimamelalui kurir dengan mempergunakan buku pengiriman/
16
Arsip memiliki arti dan pengertian yang berbeda dengan bahan pustaka
yang ada di perpustakaan tertentu. Hal ini karena arsip harus lebih
autentik dan dapat dipercaya sebagai suatu barang bukti yang sah,
memiliki informasi secara utuh, dan memiliki asal-usul aturan yang
valid.
Kearsipan adalah Tata cara pengurusan penyimpanan warkat, menurut
aturan dan prosedur yang berlaku dengan mengingat tiga unsur pokok
yang meliputi penyimpanan, penempatan dan penemuan kembali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kearsipan
adalah dokumen tertulis atau bergambar dari waktu yang lampau,
disimpan dalam media tulis, elektronik, biasanya dikeluarkan oleh
instansi resmi disimpan dan dipelihara ditempat khusus.
Menurut Drs. Ig Wursanto, Kearsipan adalah proses kegiatan
pengurusan atau pengaturan arsip dengan mempergunakan suatu
sistem tertentu sehingga asrip-arsip dapat ditemukan kembali dengan
mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Pengertian Arsip adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber
informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga,
organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.
Arsip dapat berupa surat, suatu tindakan dan keputusan. Dengan
adanya perkembangan teknologi, arsip dapat berbentuk audio, vidio
dan digital.
Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 43 Tahun
2009, rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan berkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi, politik, organisasi
kemasyarakatan,dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip sangat berbeda dengan
bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan, arsip mempunyai ciri
khusus yang berbeda dengan bahan pustaka diantaranya adalah arsip
18
harus autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah, informasinya
utuh, dan berdasarkan asas-asas usul dan aturan asli.
Menurut lembaga administrasi Negara (LAN), Arsip adalah
segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman suara,
gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam
bentuk dan sifatnya, aslinya atau penyelesaiannya, serta dengan segala
cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu
prosedur, sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, keahlian-
kebijaksanaan, keputusan-keputusan, badan-prosedur, pekerjaan-
pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya.
6. Perbedaan arsip dan kearsipan
Setelah memahami pengertian dari arsip dan kearsipan, keduanya
memiliki arti yang hampir sama. Akan tetapi, ada perbedaan antara
arsip dan kearsipan. Perlu diketahui, arsip memiliki sifat yaitu bisa
diterima oleh banyak kalangan, baik itu secara resmi atau personal.
Sedangkan kearsipan merupakan cara untuk mengatur atau menyusun
arsip-arsip yang telah diterima banyak kalangan.
Dengan adanya kearsipan tersebut, maka tujuan pencarian arsip
akan lebih mudah dilakukan, apalagi ketika seseorang membutuhkan
untuk mencari informasi yang mana proses pencarian harus dilakukan
Arsip dan kearsipan juga dapat dibedakan berdasarkan
pemahamanbahwa arsip merupakan media atau barang, sedangkan
kearsipan adalah cara atau teknik yang mengatur dalam penyimpanan
arsip agar dalam pencarian informasi atau arsip akan lebih mudah
dilakukan.
19
Gambar 3.1
Peralatan kearsipan filing Cabinet
Gambar 3.2
Peralatan Kearsipan Lemari Arsip
Lemari arsip memiliki fungsi sama seperti Filling Cabinet
tadi, namun bentuknya lebih mirip ke almari almari pakaian. Dan
penyimpanannya pun tidak dilakukan seperti Filling Cabinet.
Penyimpanan pada lemari arsip ini biasanya dengan cara
memasukkan berkas ke dalam Ordner lalu diletakkan secara berdiri
menyamping. Meskipun sebetulnya bisa juga ditumpuk langsung
secara mendatar seperti Filling Cabinet di atas. Lemari arsip
biasanya terbuat dari besi atau kayu yang dilengkapi dengan daun
pintu.
c. Rak Arsip
Gambar 3.3
Peralatan Kearsipan Rak Arsip
Rak Arsip adalah alat pengarsipan dengan menyusun berkas
secara lateral atau menyamping. Berkas-berkas ini bisa
dikelompokkan dulu, lalu dimasukkan ke ordner atau kotak arsip
sesuai pengelompokan. Masing-masing kelompok bisa
ditempelkan dengan label namanya untuk mempermudah
pengelolaannya.
21
d. Alat Sortir
Gambar 3.4
Peralatan Kearsipan Alat Sortir
Alat sortir biasa digunakan untuk memisahkan surat-surat
untuk disimpan ke folder masing-masing. Di industri percetakan,
alat ini sering digunakan untuk menyusun surat atau faktur yang
memiliki beberapa rangkap.
e. Rotary
22
Gambar 3.5
Peralatan Kearsipan Rotary
Rotary adalah alat kearsipan untuk menaruh berkas dan bisa
digerakkan secara berputar. Jenis ini memang dirancang dengan
sedemikian rupa untuk tujuan bisa menampung berkas lebih
banyak dari lemari biasa, termasuk Filling Kabinet di atas. Dan
hanya dengan memutar alat ini, pekerjaan bisa dilakukan lebih
mudah dan cepat. Penggunaan rotary ini bisa membantu dalam
memaksimalkan penggunaan lantai di ruang kantor.
f. Map Arsip Atau Map Folder
Gambar 3.6
Peralatan Kearsipan Map Arsip atau Map Folder
23
g. Ordner
Gambar 3.7
Peralatan Kearsipan Ordner
Ordner ini seperti map folder, yakni untuk menyimpan
berbagai surat dan dokumen. Namun kapasitasnya lebih besar dan
di dalamnya terdapat ring binder untuk menjepit berkas-berkas.
Untuk itu, sebelum menaruh berkas ke dalam ordner perlu
melubanginya menggunakan perforator. Alat ini terbuat dari materi
yang tebal dan cukup kuat untuk diletakkan secara lateral.
h. Stapler
24
Gambar 3.8
Peralatan Kearsipan Stepler
Stapler adalah alat untuk menyatukan beberapa lembaran
kertas dengan mengikatnya dengan isi staples. Alat ini sangat
sederhana, cukup digerakkan dengan tangan untuk menekan isi
staples yang berbentuk U untuk mengikat sejumlah lembaran
kertas. Stepler mudah ditemukan di toko buku yang tersedia di
berbagai mall di Jakarta. Jenis Jenis Stapler menurut fungsi dan
kebutuhan;
1) Stapler Ukuran Kecil - Max 10 lbr kertas
2) Stapler Ukuran Sedang - Max 20 lbr Kertas
3) Stapler Ukuran Besar - Max >20 lbr kertas
i. Perforator
25
Gambar 3.9
Peralatan Kearsipan Perforator
Perforator adalah alat yang biasanya digunakan untuk
membuat lubang di tepi kertas. Namun dapat pula digunakan untuk
melubangi arsip. Alat ini penting dalam peralatan pengarsipan,
karena dibutuhkan ketika ingin memasukkan berkas ke dalam
order. Lubang yang dibuat perforator biasanya memiliki diameter 5
milimeter. Perforator memiliki beberapa jenis berdasarkan lubang
yang dimilikinya, dimulai dari 1 lubang, 2 lubang sampai dengan 5
lubang. lebih dari 5 lubang membutuhkan mesin yang besar yang
biasanya dimiliki oleh percetakan offset dan percetakan digital
untuk melubangi pekerjaan Kalender dan Agenda.
j. Label
26
Gambar 3.10
Peralatan Kearsipan Label
Label adalah alat yang digunakan untuk memberi judul
pada pengelompokan kertas, lalu dapat ditempelkan pada bagian
folder. Anda bisa mencetak stiker label sendiri sehingga label
terlihat menarik dan bagus. Namun untuk menghemat biaya, anda
bisa menggunakan sticky note untuk di tempelkan sebagai
pengingat.
k. Guide
Gambar 3.11
Peralatan Kearsipan Guide
Guide adalah lembaran kertas yang digunakan untuk sekat
atau pemisah bagian-bagian dokumen. Guide bisa dibuat dengan
berbagai ukuran sesuai dengan ukuran berkas. Kertas yang
digunakan untuk Guide biasanya kertas tebal atau karton.
l. Numerator
Gambar 3.12
27
Gambar 3.13
Peralatan Kearsipan Stopmap Folio
Stopmap adalah alat kearsipan seperti map folder berbahan
dasar kertas. Stopmap memiliki fungsi menyimpan dokumen yang
sifatnya sementara seperti contoh invoice, penawaran, surat
penjanjian dan lainnya. Alat arsip ini memiliki ukuran
standard yaitu Folio F4 (21,6 cm x 33 cm).
n. Map Snelhcter
Gambar 3.14
Peralatan Kearsipan Map Snelhcter
28
Gambar 3.15
Peralatan Kearsipan Hanging Map
Hanging map adalah sebuah map yang memiliki kaitan
diatasnya. kaitan ini berfungsi untuk menggantungkan map pada
filling tray yang nantinya dimasukan kedala filling cabinet. Map ini
cukup populer digunakan untuk membantu perusahaan menyimpan
dokumennya. Hanging map tersedia di toko toko ATK dan bisa
dibeli secara offline ataupun online.
8. Prosedur penyimpanan kearsipan
Secara garis besar, prosedur penyimpanan arsip adalah sama yaitu :
a. Memeriksa berkas/surat
29
b. Mengindeks
c. Mengode
d. Menyortir
e. Menempatkan
9. Macam macam sistem penyimpanan arsip
a. Sistem Penyusunan Arsip Berdasarkan abjad
Pada sistem penyimpanan arsip ini merupakan salah satu sistem
penataan berkas yang menggunakan metode penyusunan
berdasarkan abjad secara berurutan dari A sampai dengan Z dengan
berpedoman pada peraturan mengindeks.
b. Sistem Penyusunan Arsip Berdasarkan Subjek
Sistem subjek merupakan suatu sistem penyimpanan arsip
berdasarkan masalah dimana surat-surat dikelompokkan kedalam
daftar indeks untuk ditentukan masalah-masalah yang pada
umumnya terjadi.
c. Sistem Penyusunan Arsip Berdasarkan nomor
Sistem penyimpanan arsip ini merupakan sistem penyimpanan
warkat yang berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama
orang atau badan, yang disebut juga inderect filing system (karena
penentuan nomor yang akan digunakan memerlukan
pengelompokan masalahnya terlebih dahulu).
d. Sistem Penyusunan Arsip Berdasarkan wilayah/daerah Sistem
penyimpanan arsip wilayah atau geografis adalah suatu sistem
penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah
yang menjadi alamat suatu surat.
e. Sistem penyusunan arsip berdasarkan tanggal
Sistem penyimpanan arsip ini merupakan salah satu sistem
penataan berkas berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang
mana pada umumnya tanggal dijadikan pedoman termasuk
diperhatikan dari datangnya surat.
30
B. Implementasi
1. Langkah-langkah Penanganan Surat masuk Menggunakan Buku
Agenda kembar Di Kantor DPRD Kab. Tasikmalaya
a. Penerimaan Surat Masuk
Surat masuk yang telah diterima oleh pihak instansi melalui
satpam/security yang berada di dalam pintu ruang masuk,
Selanjutnya satpam/security memberikan surat tersebut ke bagian
umum (Arsiparis).
b. Memeriksa Surat Masuk
Setelah diterima oleh bagian Arsiparis, Arsiparis akan memeriksa
surat tersebut antara lain: kop surat, nomor surat, tanggal surat,
perihal dan tujuan surat tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memeriksa surat masuk:
1) Pada bagian tujuan surat harus teliti, karena untuk Ketua
DPRD dan Setwan itu memiliki buku ekspedisi yang berbeda.
2) Perhatikan pada bagian perihal, apakah surat masuk biasa
atau undangan, karena untuk surat masuk biasa dan undangan
memiliki lembar disposisi yang berbeda.
c. Memfotocopy Surat/Dokumen
Setelah melakukan pemeriksaan pada surat, langkah selanjutnya
memfotocopy surat/dokumen. Surat yang asli untuk diajukan
Gambar 3.20
Pemberian Kode Pada Surat
f. Menyimpan Surat
Setelah melalui tahap memberikan kode surat, langkah
selanjutnya menyimpan surat pada Ordner, pada penyimpanan
surat ini harus perhatikan susunan nomor agenda yang harus
berurutan.
g. Pencatatan Pada Buku Agenda Kembar
Tahap terakhir dalam penyimpanan arsip yaitu mencatatkan pada
buku agenda surat masuk, tujuannya untuk lebih memepermudah
apabila dalam proses penemuan arsip kembali.
Gambar 3.22
Buku Agenda kembar Surat Masuk