Materi Fiqih BAB V Ibadah Hajii
Materi Fiqih BAB V Ibadah Hajii
Haji adalah menyengaja mengunjungi ka’bah di Mekkah dengan niat beribadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu serta syarat-syarat
tertentu dan tata cara tertentu. Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan hukumnya wajib dikerjakan oleh seorang muslim sekali dalam
hidupnya. Rasulullah Saw. mengerjakan haji hanya sekali yang dikenal dengan sebutan Haji Wada. Ibadah Haji merupakan perintah Allah
yang mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriah. Allah Swt. berfirman pada surah Ali Imran ayat 97 tentang perintah haji. Haji merupakan
kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi Istita’ah (kemampuan seorang dalam melaksanakan ibadah haji).
Syarat ibadah haji diantaranya adalah 1) beragama Islam, 2) Berakal, 3) Balig (dewasa), 4) Merdeka bukan budak, 5) Mampu dan 6) bagi
perempuan harusditemani oleh mahramnya.
Wajib Haji:
Wajib haji adalah bagian-bagian pelaksanaan haji yang
Rukun Haji: apabila ditinggalkan dapat diganti dengan membayar dam
Rukun Haji adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dalam (denda)
rangkaian ibadah haji dan tidak boleh diganti dengan dam (denda). 1. Ihram dari miqat, yaitu batas waktu dan tempat yangtelah
1. Ihram: berniat melaksanakan ibadah haji dengan mengenakan ditentukan untuk dimulainya menunaikan ibadah haji.
pakaian ihram 2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, yaitu berhenti atau
2. Wukuf : Berdiam diri di padang Arafah waktu untuk melakukan bermalam sebentar di sana mulai matahari terbenam
wuquf adalah di antara waktu zuhur pada tanggal 9 Zulhijjah sampai tengah malam pada tanggal 10 zulhijjah.
hingga menjelang terbit fajar tanggal 10 zulhijjah. Wuquf 3. Mabit di Mina yaitu bermalam di Mina pada hari tasyrik
merupakan puncak ibadah haji. (Pada malam tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah)
3. Tawaf Ifadah : mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali 4. Melempar Jumrah, yaitu melempar jumrah Ula, Wusta dan
4. Sa’i: berlari-lari kecil dari bukit safa ke bukit marwah sebanyak Aqabah dengan batu kerikil masing-masing sebanyak 7
7 kali kali lemparan. Waktu melempar jumrah dilaksanakan
5. Tahallul: akhir dibolehkannya segala larangan berihram. siang hari setelah waktu zuhur pada tanggal 10 zulhijjah
Ditandai dengan menggunting rambut sedikitnya 3 helai. dan hari tasyrik.
6. Tertib. Dilaksanakan secara berurutan 5. Meninggalkan hal-hal yang diharamkan saat ihram
6. TawafWada, Yaitu tawaf perpisahan saat akan
meninggalkan Mekkah
Ibadah Haji