Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD ADIPALA I
Jalan Ahmad Yani Nomor 165 Adipala
Telp. (0282) 5264266 E-mail : uptpuskesmasadipala1cilacap@gmail.com
CILACAP

Kode Pos 53271

KEPUTUSAN KEPALA UPTD ADIPALA I


NOMOR : 440 / / SK / I / 2022
TENTANG
PROGRAM STUNTING UPTD PUSKESMAS ADIPALA I

KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I,

Menimbang : a. bahwa pencegahan dan penurunan stunting merupakan


salah satu focus program pemerintah yang bertujuan
agar masyarakat Indonesia tumbuh dan berkembang
secara optimal dan maksimal disertai kemampuan
emosional, sosial, fisik yang siap untuk belajar serta
berinovasi dan berkompetisi di tingkat global;
b. Bahwa upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak
dapat dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi perlu
dilakukan pemberdayaan lintas sektor dan masyarakat
melalui perbaikan pola makan, pola asuh dan sanitasi
serta akses terhadap air bersih ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada hur a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Adipala I tentang
Program Stunting.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang
Ketahanan Pangan dan Gizi
6. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014
tentang Pedoman Gizi Seimbang
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 tahun 2016
tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK);
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah
Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 134);
13. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 88 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugasa dan Fungsi
Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap;
14. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 166 tahun 2020
tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Cilacap;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I


TENTANG PROGRAM STUNTING UPTD PUSKESMAS
ADIPALA I
KESATU : Upaya pencegahan dan Penurunan Stunting dilakukan
terintegrasi lintas program antara lain dalam pelayanan
pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan
konseling (menyusui dan gizi) pemberian suplemen dan
kegiatan intervensi lain.
KEDUA : Upaya yang dilakukan lintas sektor untuk pencegahan dan
penurunan stunting mellui advokasi, sosialisasi kepada tokoh
masyarakat, keluarga serta sasaran program
KETIGA : Upaya-upaya promotif dan preventif dalam pencegahan dan
penurunan stunting meliputi intervensi gisi sensitif (lintas
sektor) dan intervensi gizi spesifik (lintas Program)
KEEMPAT : Intervene gizi sensitive meliputi :
a. Perlindungan social
b. Penguatan pertanian
c. Perbaikan air dan sanitasi lingkungan
d. Keluarga berencana
e. Perkembangan anak usia dini
f. Kesehatan mental ibu
g. Perlindungan anak
h. Perlindungan anak dalam kelas
KELIMA Intervensi gizi spesifik meliputi :
a. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja
putri
b. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
c. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil KEK
d. Promosi/kesling IMD, ASI esklusif. Dan Makanan
Pendamping ASI yang tepat/PMBA
e. Pemantauan pertumbuhan anak dan balita
f. Pemberian PMT bagi balita kurus
g. Penganekaragaman makanan
h. Prilaku pemberian makanan dan situasi
i. Suplementasi/fortifikasi gizi mikro
j. Intervensi gizi dalam kedaruratan
k. Kampanye asupan protein hewani pada ibu hamil, ASI
Eksklusif dam MP ASI pada bayi dan balita
KEENAM : Dalam pencegahan dan penurunan stunting harus dapat
menjamin terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang
akurat sesuai dengan prosedur
KETUJUH : Porgram Pencegahan dan Penurunan Stunting sebagaimana
tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini
KETUJUH 1.: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Adipala
Pada tanggal : Januari 2022

Kepala UPTD ADIPALA I,

EDI SUCIPTO

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


ADIPALA I
NOMOR : 440/ / SK/ I/2022
TANGGAL : 2022
TENTANG PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENURUNAN STUNTING DI
UPTD PUSKESMAS ADIPALA I

I. PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi
gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor
penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama
dalam 1.000 HPK.
Wasting merupakan gabungan dari istilah kurus (wasted) dan sangat kurus
(severe wasted) yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut
Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
dengan ambang batas (Z- score) <-2 SD

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada
2018 menemukan 30,8% mengalami stunting. Walaupun prevalensi stunting
menurun dari angka 37,2% pada tahun 2013, namun angka stunting tetap tinggi
dan masih ada 2 (dua) provinsi dengan prevalensi di atas 40%.
Faktor Penyebab Masalah Gizi Konteks Indonesia penyebab langsung masalah
gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya asupan gizi dan status
kesehatan. Penurunan stunting menitikberatkan pada penanganan penyebab
masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya
akses terhadap pangan bergizi (makanan), lingkungan sosial yang terkait dengan
praktik pemberian makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap
pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan (kesehatan), serta
kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi
(lingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhi asupan gizi dan status
kesehatan ibu dan anak. Intervensi terhadap keempat faktor tersebut diharapkan
dapat mencegah masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi.
Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami penyakit
infeksi akan melahirkan bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR), dan/atau
panjang badan bayi di bawah standar. Asupan gizi yang baik tidak hanya
ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga tetapi juga
dipengaruhi oleh pola asuh seperti pemberian kolostrum (ASI yang pertama kali
keluar), Inisasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.
Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga berusia dua tahun (1.000
HPK) merupakan masa-masa kritis dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal. Faktor lingkungan yang baik, terutama di
awal-awal kehidupan anak, dapat memaksimalkan potensi genetik (keturunan)
yang dimiliki anak sehingga anak dapat mencapai tinggi badan optimalnya

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan
stunting beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
B. TUJUAN KHUSUS
Pengaturan pelayanan penurunan prevalensi Stunting dan Wasting
bertujuan untuk:
1. Menurunkan prevalensi stunting pada anak baduta dan balita
2. Menurunkan persentase bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
3. Menurunkan prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
balita
4. Menurunkan prevalensi wasting (kurus) anak balita
5. Meningkatkan persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif
6. Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil dan remaja putri
7. Menurunkan prevalensi kecacingan pada anak balita
8. Menurunkan prevalensi diare pada anak baduta dan balita

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kooordinasi lintas program
2. Advokasi , sosialisasi kepada tokoh masyarakat, keluarga serta
sasaran program
3. Intervensi gizi spesifik
4. Inervensi gizi sensitive
5. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
6. Pencatatan dan pelaporan program
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHSILAN
PROGRAM
NO PROGRAM CARA INDIKATOR
MELAKSANAKAN
1. Kooordinasi lintas Dilaksanakan mulai dari Tersusunya program
program
penyusunan program, pencegahan dan
pelaksanaan program, penurunan stunting
pemantauan dan
evaluasi program
2. Advokasi , sosialisasi Penggalangan Terwujudnya forum
kepada tokoh
dukungan dari rembug stunting dan
masyarakat, keluarga
serta sasaran progra pemangku dukungan dari lintas
kepentingan, tokoh sector dan pihak
masyarak untuk terkait dalam
melaksanakan program implementasi program
pencegahan dan stunting
penurunan stunting
3. Intervensi gizi spesifik Melakukan komunikasi Tersusunya jadwal
dan koordinasi dengan kegiatan pelaksanaan
lintas program di intervensi gizi spesifik
puskesmas
4. Intervensi gizi sensitif Melakukan advokasi , Terwujudnya
komunikasi dan kesepakatan dan
koordinasi dengan kesepahaman
pemangku pembagian peran dan
kepentingan, tokoh bersinergi dalam
masyarakat dan pihak melaksanakan
terkait intervensi gizi sensitif
5. Evaluasi pelaksanaan

VI. SASARAN
1. Remaja
2. Calon penganganten
3. Ibu hamil
4. Ibu menyusui
5. Anak usia 0 – 59 bulan

VII. JADWAL KEGIATAN

NO PROGRAM RENCANA MELAKSANAKAN EVALUASI


KEGIATAN

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN


1. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan
terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan (berupa data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal
setahun 1 kali
3. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi
dan analisa data bersama coordinator dan pemegang program
Pencegahan dan Penurunan Stunting setahun 1 kali
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan
tindak lanjut program kegiatan
b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program pencegahan dan
penurunan stunting bersama kepala Puskesmas dan
Penenggung Jawab Program minimal satu tahun 1 kali.
c. Pencatatan dan pelaporan kepada Dinas kesehatan Kabupaten

Ditetapkan di : Adipala
Pada tanggal : Januari 2022

Kepala UPTD ADIPALA I,

EDI SUCIPTO

Anda mungkin juga menyukai