Chelsy Shalomita Sitohang - Pert 10 - Prak Elektro Teknik (A)
Chelsy Shalomita Sitohang - Pert 10 - Prak Elektro Teknik (A)
NIM : 5222431002
TUGAS PERTEMUAAN 10
Tugas:
1. Sebutkan sumber-sumber tegangan AC dan DC dan berikan contoh penggunaannya?
2. Coba berikan contoh cara membaca Nilai tegangan listrik dari suatu Voltmeter bila
diketahui skala maksimum alat tersebut dan batas alat ukur berdasarkan skala yang ditunjuk
jarum penunjuk
Voltmeter tersebut, dan buat kesimpulannya.
3. Berikan Contoh perhitungan untuk menghitung besar tegangan listrik pada suatu
rangkaian
berdasarkan Hukum OHM.
4. Gambar dan jelaskan langkah-langkah cara pengukuran tegangan listrik AC dan DC
dengan
menggunakan AVO Meter.
5. Lakukan pengukuran Arus, tegangan dan Tahanan melalui alat ukur AVO Meter dan
berikan
alasan mengapa hasil pengukurannya berbeda dengan name plate nya.
JAWABAN :
1. Sumber tegangan AC (Arus Bolak-balik) biasanya adalah listrik dari jaringan listrik
umum. Contohnya adalah:
Pembangkit Listrik Tenaga Listrik: Pembangkit listrik seperti PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap) dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) menghasilkan tegangan AC
untuk pasokan listrik rumah tangga dan industri.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Pembangkit nuklir juga menghasilkan tegangan AC
untuk pasokan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin: Pembangkit listrik tenaga surya dan
angin mengonversi energi matahari dan angin menjadi tegangan AC untuk
penggunaan rumah tangga dan komersial.
Sumber tegangan DC (Arus searah) biasanya termasuk baterai dan sumber listrik elektronik.
Contohnya adalah:
Baterai: Baterai portabel, seperti baterai smartphone, laptop, dan mobil listrik,
menghasilkan tegangan DC.
Sumber Listrik Elektronik: Adaptor AC-DC dan power supply pada perangkat
elektronik seperti komputer, TV, dan perangkat elektronik lainnya mengubah
tegangan AC menjadi DC.
Panel Surya: Panel surya menghasilkan tegangan DC yang dapat digunakan untuk
mengisi baterai atau untuk digunakan langsung dalam aplikasi DC.
2. Untuk membaca nilai tegangan listrik dari sebuah voltmeter, ikuti langkah-langkah
berikut:
Lihatlah skala maksimum voltmeter. Biasanya, skala ini dicetak pada alat dan
menunjukkan rentang tegangan maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter
tersebut. Misalnya, jika skala maksimum adalah 100 volt, voltmeter ini dapat
mengukur tegangan hingga 100 volt.
Amati jarum penunjuk voltmeter. Jarum ini akan menunjukkan nilai tegangan
saat digunakan. Pastikan jarum tersebut berada dalam batas skala yang ditunjuk
oleh penunjuk voltmeter.
Baca angka yang sesuai dengan posisi jarum penunjuk voltmeter. Ini adalah nilai
tegangan dalam satuan yang sesuai dengan skala yang digunakan. Misalnya, jika
jarum berada pada 50 V di skala 0-100 V, maka nilai tegangan adalah 50 volt.
Kesimpulan untuk membaca nilai tegangan dari voltmeter, perhatikan skala maksimum alat,
periksa posisi jarum penunjuk, dan baca angka yang sesuai dengan posisi jarum pada skala
yang digunakan. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui tegangan yang diukur oleh
voltmeter tersebut.
3. Menghitung besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian berdasarkan Hukum Ohm
dengan rumus berikut:
V=I*R
Di mana:
Misalkan Anda memiliki rangkaian dengan arus listrik sebesar 2 A dan resistansi sebesar 5 Ω.
Anda ingin menghitung besar tegangan dalam rangkaian tersebut.
V=I*R
V=2A*5Ω
V = 10 V
Ini adalah contoh sederhana penggunaan Hukum Ohm untuk menghitung tegangan dalam
suatu rangkaian. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan dalam suatu rangkaian (V)
adalah hasil perkalian antara arus listrik (I) dan resistansi (R).
Perhatikan beberapa hal penting saat melakukan pengukuran dengan AVO Meter:
Pastikan probe positif (merah) terhubung ke terminal positif sumber tegangan, dan
probe negatif (hitam) terhubung ke terminal negatif. Ini sangat penting saat
mengukur tegangan DC untuk menghindari polaritas terbalik.
Selalu pastikan bahwa pengukuran berada dalam rentang yang sesuai dengan nilai
tegangan yang diharapkan. Jika tidak, putar pengaturan rentang multimeter untuk
mencocokkan rentang yang sesuai.
Berhati-hatilah agar tidak menyentuh probe multimeter pada dua titik sekaligus,
terutama saat mengukur tegangan AC, karena dapat menyebabkan pintu pendek
dan cedera.
5. Untuk melakukan pengukuran arus, tegangan, dan tahanan dengan AVO Meter, ikuti
langkah-langkah ini:
Alasan mengapa hasil pengukuran bisa berbeda dengan label atau nameplate adalah
karena: