Bundelan Urine
Bundelan Urine
A. Cl-
Ion Cl berfungsi untuk menjaga kesetimbangan asam basa dalam tubuh. Adanya
kandungan Cl- dalam urin merupakan hal yang biasa karena apabila Cl - tidak
dikeluarkan oleh tubuh maka akan menimbulkan penyakit.
B. PO43-
F. Mg2+
Pada pengujian ini ditambahkan dengan NaOH 0,1 M sampai suasana basa
dan ditambahkan CH3COOH sampai suasana asam sehingga terbentuk endapan
putih yang merupakan endapan MgC2O4, dengan reaksi:
Mg2+ + 2NaOH Mg(OH)2 + 2Na+
Mg(OH)2 + CH3COOH CH3COO- + Mg2+ + H2O
Mg2+ + (NH4)2C2O4 MgC2O4 + 2NH4
Dari percobaan ini diperoleh larutan berwarna kuning. Larutan kuning ini
merupakan ion Mg2+ dalam urine. Adanya kandungan Mg2+ dalam urine
merupakan hal yang kurang baik, karena magnesium yang diserap untuk
difungsikan dalam pembentukan matriks tulang, selain itu zat kapur dalam
kantung kemih dapat menyebabkan penyakit batu ginjal. Pada percobaan ini tidak
terdapat uji positif karena tidak terbentuk endapan yang menandakan pada urine
tidak terdapat Mg2+. Ion Mg2+ berfungsi dalam pembentukan tulang pada urine
yang menyebabkan terbentuknya penyakit batu ginjal.
G.Tes nitroprusid kreatinin
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui adanya nitroprusid
kreatinin pada urine. Berdasarkan pembentukan warna merah delima jika
kreatinin ditambhkan dengan ntroprusid dalam larutan basa.warna merah akan
berubah menjadi kuning jika diasamkan dengan CH 3COOH glacial dan berubah
menkjadi hijau kemudian berubah menjadi biruprusian. Pada pengujian tersebut
urine ditambahkan Na2Fe(CN)5NO lalu ditambahkan dengan NaOH lalu
dipanaskan dan ditambahkan dengan CH3COOH glacial akan menghasilkan
larutan biru prusi.
H. Tes gula-gula pereduksi
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah urine tersebut
mengandung gula-gula sederhana yang mempunyai aldehid bebas dapat
mereduksi oksidator lemah seperti fehling, benedict (Ca 2+) direduksi menjadi Ca+
yang berwarna merah bata pereaksi tollens (Ag +) direduksi menjadi Ag. Pada
urine diujicobakan dengan pereaksi benedict terdapat endapan merah bata dan
tollens terdapat cermin perak hasil ini menandakan urine mengandung gula
pereduksi dimana urine positif penyakit gula adapun reaksi yang terjadi :
1. Tes dengan pereaksi tollens
2. Tes benedict
3. Tes fehling
J. Uji biuret
Uji biuret dilakukan untuk mengetahui cara pembentukan biuret, Prinsip
uji ini adalah didasarkan pada senyawa glukosa yang mempunyai gugus aldehid
bebas akan mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis menjadi kupro oksida yang
tidak larut dan berwarna merah bata. Banyaknya endapan merah bata yang
terbentuk menunjukkan kadar glukosa dalam urine. Pada
percobaan ini urea direaksikan dengan NaOH dan CuSO 4
sehingga hasilnya terbentuk larutan ungu yang menandakan
bahwa pada urine tidak mengandung glukosa. Reaksinya yaitu :
VIII. Penutup
A. kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pada sampel urine
positif mengandung CL-, NH4+, Ca2+, dan tidak mengandung PO43-, SO42-, Mg2+,
protein serta glukosa.
B. Saran
Diharapkan kepada :
a. Praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan kebersihan alat.
b. Asisten di harapkan lebih memberi pemahaman kepada praktikan agar lebih
memahami percobaan yang dilakukan.
c. Laboran agar mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.
DAFTAR PUTSAKA
Handayani. 2012. Modifikasi gaya hidup dan interversi farmakalogis dini untuk
pencegahan penyakit diabetes melitus tipe 2. Jurnal. Media gizi
masyarakat indonesia. Vol 1(2) :65-70
Syukri, maimun. 2007. Asam urat dan hiperesemia. Jurnal. Majalah Kedokteran
nusantara. Vol 40(1) : 52-60
Utomo pranjoto, dkk. 2010. Adsorbsi nitrogen dari urin dengan zeolit. Jurnal.
Penelitian saintek. Vol 15 (1) : 20-29