Anda di halaman 1dari 3

Rudal

Peluru kendali (disingkat: rudal) atau misil adalah senjata roket militer
yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk
mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari,
istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan
"roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di
antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Rudal pertama kali digunakan Jerman pada Perang Dunia II sebagai


pemilik kekuatan udara besar saat itu, seperti dikutip dari Komlekau
Menjawab Tantangan, Menatap Masa Depan, Pengabdian Sepanjang
Masa oleh Angkatan Udara dan Dinas Komunikasi dan Elektronika.

Rudal dikembangkan pada tahun 1923 oleh peneliti asal Jerman bernama
Herman Oberth. Ia awalnya mempelajari teori astronautica. Ia berasumsi,
untuk mencapai luar angkasa, dibutuhkan kendaraan dengan daya
dorong roket berbahan bakar padat.

Dari berbagai penelitian dan percobaan, ditemukan bahwa tenaga dorong


roket dengan bahan bakar cair memiliki lebih banyak keuntungan. Salah
satu hasilnya adalah peluru kendali atau rudal yang akhirnya menjadi
dasar perkembangan roket motor berbahan bakar cair hingga saat ini.

Usai Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Rusia menjadi dua negara yang
bersaing dalam mengembangkan berbagai jenis senjata rudal.Salah
satunya adalah jenis rudal yang bisa dikendalikan dari darat ke udara.

Namun, rudal digunakan pada kondisi kritis saja. Karena itu, rudal disebut
sebagai senjata pamungkas.

Di Indonesia, rudal merupakan unsur kekuatan pertahanan udara yang


digunakan untuk melindungi, mempertahankan, dan menjaga keunggulan
udara di suatu wilayah.
Jenis-jenis Rudal
1. SAM-75
Salah satu jenis rudal darat ke udara jarak menengah yang pernah dimiliki TNI Angkatan
Udara adalah jenis SAM-75.

Rudal SAM-75 (Surface to Air Missile)-75 dibuat pertama kali pada tahun 1953 oleh pabrik
Lavochkin OKB, Rusia. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target pada ketinggian
menengah dan tinggi dengan sasaran target pesawat yang memiliki kemampuan manuver
rendah, seperti pesawat pengebom dan mata-mata.

Ketangguhan rudal SAM-75 terbukti pada tanggal 1 Mei 1960 ketika pesawat mata-mata
Amerika U-2 Dragon Lady dapat ditembak dan jatuh pada ketinggian 50.000 m, sementara
pilotnya berhasil ditangkap.

2. Rudal Scud
SS-1 atau Scud A merupakan rudal balistik berbahan bakar cair yang menjadi dasar banyak
desain rudal lainnya. Senjata ini semula dirancang berdasarka roket V-2 Nazi yang digunakan
untuk menyerang London selama Perang Dunia II, seperti dikutip dari laman CSIS Missile
Defense Project.

Rudal asal Uni Soviet ini kini masih digunakan di negara-negara lain sejak 1955. Sejumlah
pemilik Scud yaitu Afghanistan, Ceko, Ukraina, Vietnam, Polandia, Korea Utara, dan Yaman.
Rudal balistik jarak pendek ini memiliki hulu ledak nuklir dan kimia.
3. Rudal Balistik Antarbenua
Rudal balistik antarbenua(intercontinental ballistic missile/ICBM) adalah rudal yang
mempunyai jangkauan sangat jauh (di atas 5.000 km - 12.000 km). Rudal ini dirancang untuk
dapat membawa senjata nuklir. Kekuatan dan jangkauannya membuat rudal antarbenua ini
dinilai sebagai senjata pertahanan strategis sejak pertama kali digunakan di AS pada 1959.

Dengan demikian, rudal adalah salah satu senjata perang yang masih digunakan
hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai