Anda di halaman 1dari 17
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) EDUKASI GIZI BAGI PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK Topik Penatalaksanaan Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Sasaran : Pasien Gagal Ginjal Kronik Target Keluarga Pasien Hari/Tanggal Jumat / 3 Juni 2022 Waktu 10.00-11.00 WIB ‘Tempat Selasar Mawar Kuning dan Teratai RSUD Sidoarjo Penyuluh/Pemateri: Tim PKRS Instalasi Gizi 1. Latar Belakang Chronie Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalahsuatu keadaan yang ditandai dengan kelainan dari struktur atau fungsi ginjalKeadaan ini muncul selama lebih dari 3 bulan dan dapat ‘mempengaruhi kondisikesehatan, Penurunan fungsi ginjal dapat menimbulkan gejala pada pasien PGK(NKF-KDIGO, 2013). Menurut United State Renal Disease Data System di Amerika Serikat,prevalensi penyakit ginjal kronis meningkat 20-25% setiap tahun. Angkaprevalensi penyakit ginjal terminal yang menjalani hemodialisis di Indonesia daritahun 2002 sampi tahun 2006 terus meningkat yaitu, 1425 kasus, 1656 kasus,1908 kasus, 2525 kasus, 3079 kasus (Prodjosudjadi & Suhardjono, 2009). Padatahun 2013 penyakit ginjal kronis di Indonesia sebesar 0,2% dan penyakit batuginjal sebesar 0,6% (Riskesdas, 2013). Pasien yang menderita penyakit ginjalkronik stadium akhir atau end-stage, yaitu pada Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)kurang dari 15 ml/mnt memerlukan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2014), Terapi hemodialisis memiliki beberapa komplikasi yaitu hipotensi dan kramotot, komplikasi tersebut dapat memberikan stressor fisiologis kepada pasien(Suwitra, 2014). Selain mendapatkan stressor fisiologis, pasien yang ‘menjalaniterapi hemodialisis juga mengalami stressor psikologis. Stressor psikologistersebut diantaranya adalah pembatasan cairan, pembatasan konsumsi makanan.gangguan tidur, ketidakjelasan tentang masa depan, pembatasan aktivitas rekreasi,penurunan Kehidupan sosial, pembatasan waktu dan tempat bekerja, lamanyaproses dialisis serta faktor ekonomi (Tu HY et al., 2014).Hal ini iperparahdengan adanya penyakit serta ketergantungan secara tenis menerus pada alatdialisis dan tenaga Kesehatan schingga memberikan pengaruh negatif terhadapkualitas hidup pasien (Baykan & Yargie, 2012) Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisis.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisisadalah umur, jenis kelamin, etiologi gagal ginjal terminal, status nutrisi, kondisikomorbid, pendidikan, pekerjaan, lama menjalani hemodialisis, danpenatalaksanaan medis (Yuwono, 2000). Informasi mengenai masalah kesehatanyang dialami, hubungan yang baik dengan petugas Kesehatan, lingkungan sosialdan keluarga, frekuensi serta durasi menjalani hemodialisis juga mempengaruhikualitas hidup pasien (Gerasimoula et al., 2015). ‘Terapi Hemodialisis cukup berdampak pada gaya hidup pasien, karena terapiini memakan waktu yang lama dan memiliki efek samping (Liu et al., 2006)Pasien akan kehilangan kebebasan Karena berbagai aturan dan sangat bergantungkepada tenaga kesehatan. Hal tersebut mengakibatkan pasien tidak produktifsehingga pendapatan akan semakin menurun atau bahkan_hilang. Keadaan inididukung dengan beberapa aspek lain seperti aspek fisik, psikologis sosioekonomi dan lingkungan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kualitashidup pasien gagal ginjal (Nurchayati, 2011), Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita Gagal Ginjal Kronik. Penyuluhan kesehatan pada penderita GagalGinjalKronik merupakan suatu hal yang sanget penting luntuk mencegah atau setidaknya menghambat munculnya penyakit kronik atau penyakit akut yang ditakuti oleh penderita. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara penderita GagalGinjal dan keluarganya dengan para pengelola penyuluh salah satunya adalah abli gizi. TI. Tujuan Penyuluhan a. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan tindakan penyuluhan Kesehatan tentang penyakit GagalGinjalKronik (CKD), maka pasien mampu mengetahui pengaturan pola ‘makan dalam hal memilih makanan untuk pemenuhan diet. ». Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penjelasan tentang edukasi gizi pengaturan pola makan yang tepat pada pasien penderita GagalginjalKronik(CKD), pasien

Anda mungkin juga menyukai