Anda di halaman 1dari 20

DASAR DINAMIKA

STRUKTUR DAN GEMPA

Dosen Pengajar :Dr. Ir. Mufti Amir Sultan S.T., M.T., IPM

Nama Kelompok
• Eko Muflihudin (07232111111)
• Mulyadi K. Tawari (07232111109)
• Muhammad Rafi Sugiarso (07232111093)
• Andri Jainudin (07232111110)
• Ismiyanti Yakub (07232111116)
Pengertian Gempa Bumi

“ Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat


pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi ”

“ Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi


(lempeng bumi) “
Alat untuk mendeteksi gempa bumi

• Seismograf dilengkapi sensor elektromagnetik yang


menerjemahkan gerakan tanah menjadi perubahan listrik.
Proses ini direkam oleh sirkuit analog atau digital
instrumen.
• Gelombang seismik yang terjadi selama gempa tergambar
sebagai garis bergelombang pada seismogram.
Skala untuk menghitung kekuatan gempa bumi
• Skala Richter (SR)
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma dari amplitudo
maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman
gempa oleh instrumen pengukur gempa Wood-Anderson, pada jarak
100 km dari pusat gempanya. Skala Richter ini hanya cocok dipakai
untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0.
• Skala Magnitudo
Skala Magnitudo merupakan ukuran kekuatan gempa bumi yang menggambarkan
besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa dan merupakan hasil
pengamatan seismograf.
• Skala MMI (Modified Mercalli Intensity)
Skala MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi serta digunakan
untuk mengukur seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa.

“Badan Meteorologi,Klimatologi,dan Geofiska (BMKG) Indonesia menggunakan Skala


Magnitudo (M) sebagai ukuran kekuatan gempa bumi.“
Proses terjadinya gempa bumi
Terjadinya gempa Bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng Bumi yang
memberikan efek getaran pada permukaan Bumi. Ketika terdapat gaya yang
cukup besar yang berasal dari pergerakan lempeng, maka batuan di
lempeng akan menegang,akibatnya lempeng Bumi dapat berubah bentuk.

Ketika lempeng patah menjadi dua bagian, maka masing-masing bagian akan
bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan (patahan/sesar).
Sedangkan gelombang yang merambat sepanjang permukaan Bumi dan gelombang
gempa Bumi disebut gelombang seismik. Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang
menjadi pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan Bumi yang berada di atas
hiposentrum disebut episentrum.
ILUSTASI TERJADINYA GEMPA BUMI
Jenis-jenis gempa bumi
Gempa Tektonik

Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktifitas tektonik yaitu pergeseran lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang
sangat besar, dampak dari gempa ini yaitu kerusakan atau bencana alam. Penyebab
gempa tektonik yaitu lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba

Gempa Vulkanik

Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktifitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung
berapi meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
Gempa Runtuhan/terban

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan. Gempa seperti ini hanya berdampak kecil.
Gempa Jatuhan

Gempa ini disebabkan karena meteor yang jatuh ke bumi. Meteor yang jatuh ini akan
menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Namun gempa ini jarang
sekali terjadi.

Gempa Buatan

Gempa hasil buatan manusia yang menimbulkan getaran yang besar, bisa karena
ledakan nuklir seperti (Hiroshima-Nagasaki) ledakan bom pada aktifitas tambang dan
ledakan pada kegiatan seismik dalam pencarian migas. Gempa buatan ini memberikan
efek getaran lokal (tergantung dari besarnya sumber ledakan.
Klasifikasi berdasarkan besarnya kekuatan gempa

Berdasarkan kekuatan atau megnitude (M), USGS


membedakan gempa bumi dapat dibedakan atas :

 0,0-3,0 M = gempa micro


 3,0-3,9 M = gempa minor
 4,0-4,9 M = gempa ringan
 5,0-5,9 M = gempa sedang
 6,0-6,9 M = gempa kuat
 7,0-7,9 M = gempa mayor
 8,0 M atau greater = gempa sangat kuat
Gempa berdasarkan kedalam episenter

• Gempa bumi dalam (>300 km)


Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada
lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini umumnya tidak terlalu berbahaya.
• Gempa bumi menengah (60-300 km)
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya nerada antara 6o km
sampai 300 km di bawah permukaan bumi, gempa bumi ini menimbulkan kerusakan ringan
dan getarannya lebih terasa
• Gempa bumi dangkal (<60 km)
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi hiposentrumnya berada kurang dari 60km
dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan besar.
Berdasarkan Gelombang

• Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran


yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/dt, Getaran ini
berasal dari hiposentrum.

• Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau


getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang
sudah berkurang yakni 4-7 km/dt, gelombang sekunder tidak dapat merambat
melalui lapisan cair.
Dampak dari gempa bumi

Dampak fisik
Dampak fisik yang terjadi akibat gempa bumi seperti bangunan yang retak, roboh dan
hancur, kondisi jalan yang retak dan jembatan yang terputus akibat terjadinya gempa
bumi.
Dampak sosial
Dampak sosial yeng terjadi seperti kelaparan, munculnya penyakit akibat kekurangan
air bersih, dan luka-luka akibat terkena bangunan, kondisi keluarga yang terpisah
saat/sesudah terjadinya gempa bumi, banyak korban yang meninggal dunia.
Tsunami
Tsunami adalah bencana alam berupa gelombang ombak yang besar
tsunami biasanya terjadi sebagai imbas dari gempa tektonik di laut. tsunami dapat
menyebabkan lingkungan rusak, abrasi, dan erosi pantai selain korban jiwa karena
tenggelam di arus gelombang.
Tanah longsor

Akibat gempa bumi atau guncangan tanah tentu memberi peran pada tanah, salah
satunya tanah longsor. Contoh bencana longsor akibat gempa bumi terjadi pada
2022 lalu ketika Cianjur dilanda gempa dengan kekuatan M 5,6.
Gempa Cianjur pada 2022 tersebut mengakibatkan sejumlah tanah longsor di
kawasan bogor.

Kebakaran

Kebakaran bangunan gedung pasca gempa bumi bisa saja terjadi tetapi bukan
sebagai akibat langsung. Kebakaran bisa terjadi sebaga konsekuensi karena ada
pipa gas yang patah atau retak lalu bocor. Tapi bukan sebagai akibat langsung,
bahwa gempa menyebabkan terjadinya guncangan pada tanah. Gedung akan
bergerak akibat adanya guncangan yang bisa menimbulkan kerusakan pada bagian
instalasi, elemen finishing atau arsitektural dan bahkan pada elemen konstruksi
utama.
Istilah-istilah dalam gempa bumi

• Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentnag gempa bumi


• Seismograf adalah alat pendeteksi gempa bumi
• Seismogram adalah hasil catatan seismograph berupa grafif
• Hiposentrum adalah pusat gempa di dalam bumi
• Episentrum adalah pusat fempa di atas permukaan bumi tepat diatas hiposentrum
• Homoseista adalh garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang primer
pada waktu yang sama
• Pleistoseista adalah garis khayal pada permukaan bumi yang membatasu daerah dengan
kerusakan terbesar akibat gempa bumi
• Isoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan daerah dengan kerusakan yang
sama akibat gempa
• Makroseisme adalah gempa yang sangat kecil dan hanya dapat di rekan oleh alat pecatat
gempa.
Daerah rawan gempa bumi

• Menurut Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota dari University of Hawaii,


Amerika Serikat, Dolores Foley, Ph.D., mengatakan selama satu dekade
terakhiri Indonesia ada 28 wilayah yang rawan terkena gempa dan tsunami,
termasuk daerah yang menjadi favorit tujuan wisata seperti Bali, NTB dan NTT.
wilayah lain yang berisiko terkena gempa dan tsunami tersebut diantaranya
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa
Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara,
Maluku Selatan, Biak, Yapen, Fak-fak, dan Balikpapan.
• Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG)
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan
wilayah di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami diantarannya Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng,
Jogjakarta, Jatim, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Uatara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan
Fak-Fak di Papua serta Balikpapan.
Daftar gempa bumi di Indonesia

Gempa bumi di Indonesia dari tahun (1902-2019):


6.0–6.9 Mw 7.0–7.9 Mw 8.0–8.9 Mw 9.0+ Mw
Langkah-langkah ketika terjadinya gempa bumi

Didalam ruangan

Getaran akan terasa beberapa saat. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh
dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal.

Diluar ruangan
Mencari tempat aman atau terbuka, agar dapat menghindari bahaya yang bisa
muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame, ataupun bangunan
yang roboh

Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi
Setelah Terjadinya gempa bumi

• Periksa kondisi keluarga dan sekitar.


• Laporkan kejadian kerugian, korban orang hilang.
• Gotong royong dengan masyarakat dan aparat sekitar untuk kembali memperbaiki
rumah atau kerusakan sarana dan prasarana yang ada di sekitar wilayah bencana.
• Obati trauma yang terjadi khususnya pada anak- anak, wanita dan manula
• Selalu waspada akan terjadinya gempa susulan.
• Untuk mencegah kepanikan, bersikaplah tenang dan bertindak sesuai dengan informasi
yang benar. Peroleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan
bertindak karena informasi yang belum jelas.
• Bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar
Anda.
Upaya pengurangan bencana gempa bumi

• Menjaga kelestarian lingkungan


• Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
• Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa
khususnya di daerah rawan gempa.
• Pendidikan dan pennyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa
bumi dan cara –cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi
• Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat
kepadatan hunian di daerah rawan gempa
• Persiapan alat perlindungan sebelum terjadinya gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai