Renstra Biro PBJ Tahun 2019 2023
Renstra Biro PBJ Tahun 2019 2023
RENCANA STRATEGIS
RENSTRA
Tahun 2019-2023
BPBJ
Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Setda Provinsi NTB
BAB I
PENDAHULUAN
1
RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman
Visi, Misi, RINCIAN
KL KL RKA - KL
ProgramPresiden APBN
Pemerintah
diacu
Pusat
Pedoman
Dijabarkan
diperhatikan
pedoman
Pemerintah
diacu
Daerah
Pedoman
Dijabarkan
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Gambar 1
Hubungan Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi NTB dengan Dokumen Perencanaan lain
3
19. Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat
Rencana Strategis Biro Pengadaaan Barang dan Jasa ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
4
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Pengadaan
Barang dan Jasa
2.2. Sumber Daya Biro Pengadaan Barang dan Jasa
2.3. Kinerja Pelayanan Biro Pengadaan Barang dan Jasa
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Biro
Pengadaan Barang dan Jasa
5
BAB II GAMBARAN
PELAYANAN
BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa
6
Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh seorang Kepala Biro terdiri atas 3 (tiga
Bagian dan 9 (sembilan) Sub Bagian dengan rincian:
2.1.1 Biro
2.1.2 Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
2. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
3. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
2.1.3. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
2. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi
3. Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
2.1.4. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan
Jasa
2. Sub Bagian Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
3. Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis
Pengadaan Barang dan Jasa
8
BIRO BINA ADMINISTRASI PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN PEMBINAAN DAN
PENGADAAN
LAYANAN ADVOKASI
BARANG DAN JASA
PENGADAAN SECARA PENGADAAN
ELEKTRONIK BARANG DAN JASA
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN.
PENGELOLAAN PEMBINAAN SUMBER
PENGELOLAAN
SISTEM PENGADAAN DAYA MANUSIA
STRATEGI
SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN BARANG
PENGADAAN BARANG
DAN JASA
DAN JASA
Gambar 2
Bagan Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa
8
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola
2.2.1. Susunan Kepegawaian
2.2.1.1. Komposisi PNS menurut jenis kelamin
Salah satu unsur penting dalam organisasi adalah Sumberdaya Manusia
(SDM) atau pegawai yang akan menggerakkan dan melaksanakan
organisasi tersebut. Jumlah pegawai yang ada pada Biro Pengadaan
Barang dan Jasa sebanyak 52 orang terdiri dari laki-laki 34 orang
( 65,38 %) dan perempuan 18 orang ( 34,62%).
Secara lebih rinci komposisi pegawai per Bagian pada Biro Pengadaan Barang
dan Jasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Komposisi Pegawai per 31 Desember 2019
Komposisi Pegawai
Kedudukan dalam Organisasi
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Biro Pengadaan Barang dan Jasa
1.1. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa 1 1
9
- Staf Pendukung
a. Pegawai Negeri Sipil 2 - 2
b. Pegawai Tidak Tetap
5. Pejabat Fungsional 10 3 13
Jumlah 34 18 52
1. IV 5 1 1 0 7 13,72
2. III 3 9 12 12 36 70,59
3. II 0 0 5 3 8 15.69
Jmlh 9 12 18 14 51 100,00
Sumber:: Biro Bina Adm Pengendalian Pembangunan & LPBJP , tahun 2019.
10
dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 2. 3
Data Pegawai Menurut Status Kepegawaian, Pangkat dan Golongan
(Keadaan s.d. 31 Desember 2019)
Bagian Adm.
Kepala Bagian Pembangunan Bagian Adm.
Status Pejabat
Biro Pengadaan Ekonomi, Sosbud Pemb. Infra
Kepegawaian/Pangkat Fungsi- Total
Barang/ dan struktur dan
(Golongan/Ruang) onal
Jasa Kesejahteraan TR
Rakyat
1. Pegawai Negeri Sipil 1 12 20 8 10 51
- Pembina Tk. I (IV/c) 1 - - - - 1
- Pembina Tk. I (IV/b) - - - 1 - 1
- Pembina (IV/a) - 2 1 2 - 5
- Penata Tk. I (III/d) - 3 3 1 5 12
- Penata (III/c) - 4 3 1 4 12
- Penata Muda Tk. I (III/b) - 4 - 2 3 9
- Penata Muda (III/a) - 2 - 1 - 3
- Pengatur Tk. I (II/d) - - 1 1 - 1
- Pengatur (II/c) - 4 - 1 - 5
- Pengatur Muda Tk. I (II/b) - - - - - -
- Pengatur Muda (II/a) - - - - - -
- Juru (I/c) - - - - -
11
Tabel 2.4. Distribusi PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan
Secara lebih rinci distribusi pegawai menurut tingkat pendidikan pegawai per
Bagian pada Biro Pengadaan Barang dan Jasa dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.5
Data Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
(Keadaan s.d. 31 Desember 2018)
12
sejalan dengan perkembangan kebutuhan, sarana penunjang perlu terus
dilakukan penyesuaian, baik kuantitas maupun kualitas.
Rincian sarana prasarana (aset) yang dikelola oleh Biro Administrasi
Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.6
Data Barang Milik Daerah (BMD) / Asset yang dikelola oleh Biro BAPP & LPBJP
B ASET TETAP
01 Tanah 0
02 Peralatan dan Mesin 3.115.764.797
03 Gedung dan Bangunan 0
04 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0
13
khususnya bersumber dari APBD Prov NTB, dan sumber lain seperti APBN,
dana hibah dan lainnya yang sah.
Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi NTB mempunyai 1
program/kegiatan yang menunjang program daerah yaitu :
- Program Kebijakan dan Pelayanan Pengadaan Barang Dan Jasa dengan
kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa serta sub kegiatan sbb :
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan Jasa
UKPBJ yang ada di Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi NTB
mempunyai tugas dan fungsi yang sangat strategis yang menjadi salah
satu indikator kinerja dalam RPJMD provinsi NTB yaitu tugas untuk
memberikan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah yang berkualitas.
UKPBJ NTB kedepan harus menjadi Pusat Unggulan, yaitu sebagai area fokus
yang menyediakan fasilitas pendukung dalam membantu memberikan
wadah atau pembelajaran praktik terbaik, kepemimpinan, pelatihan dan
penelitian. Alasan UKPBJ dijadikan sebagai Pusat Unggulan Pengadaan, a.l
untuk :
a. Proses perbaikan pengadaan berkelanjutan yang memastikan adanya
visi dan strategi organisasi yang bertujuan untuk mengantisipasi dan
melampaui ekspektasi pelanggan.
14
b. Mengkombinasikan praktik unggulan yang ada di dunia internasional
maupun yang ada dikalangan industri untuk meraih konsistensi dan
mengurangi kompleksitas yang ada pada standar-standar pengadaan.
c. Membuat UKPBJ mampu mendorong laju informasi dalam berbagai
tingkatan yang ada pada rantai nilai pengadaan.
d. Kolaborasi tim yang menggunakan praktik, sistem, dan proses
pengadaan unggul yang digunakan sebagai referensi
e. Mewujudkan terciptanya pergeseran pola pikir menjadi seorang
pemberi layanan yang proaktif dalam unit pengadaan
f. Mendorong terciptanya fungsi pengadaan yang bersifat lebih strategis
bukan lagi sebatas operasi pengadaan yang hanya bersifat transaksional
16
Lingkungan strategis sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu
lembaga/organisasi. Lingkungan tersebut baik secara internal dan ekternal dapat
diindentifikasi sbb
Kekuatan (Strengths)
1) Mempunyai tugas dan fungsi yang cukup strategis dalam pelaksanaan
pembangunan
2) Tersedianya sumber daya manusia
3) Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan (Perpres 16
Tahun 2018, Permen PU No. 14 Tahun 2020, Pergub No. 20 Tahun 2019 dll)
4) Tersedianya sarana dan prasarana
Kelemahan (Weaknesses)
1) Pendanaan yang terbatas
2) Terbatasnya kapasitas sumber daya manusia Pengelola Pengadaan
3) Etos kerja dan kesadaran aparat masih kurang (Masih mengentalnya budaya
PNS yang selalu menunggu perintah, kurang inovatif dan kurang kreatif)
Peluang (Opportunities)
1) Penerapan anggaran kinerja dalam peningkatan efisiensi APBD
2) Komitmen penentu kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja
pembangunan yang cukup baik (Kebijakan tentang Anggaran Kinerja)
3) Pengembangan di bidang Teknologi Informasi (TI)
Ancaman (Threats)
1) Inkonsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran
2) Kurang optimalnya komunikasi dan koordinasi antar unit pengendalian
Perangkat Daerah Prov. NTB
3) Penyampaian data dari Perangkat Daerah kurang
17
Tabel 2.7
Matriks Analisis Strategis
18
Ancaman (T) Asumsi Stratejik (ST) Asumsi Stratejik (WT)
1. Inkonsistensi antara
1. Dukungan dana dalam 1. Memberikan fasilitas
perencanaan dan
penyesuaian peraturan pendampingan kepada PD
pelaksanaan anggaran
perundang-undangan dalam pelaksanaan
2. Kurang optimalnya pengadaan
komunikasi dan 2. Pelaksanaan sinergitas
koordinasi antar unit melalui Sistem 2. Meningkatkan koordinasi
pengendalian OPD pengadaan dengan PD terkait
Prov. NTB pengendalian pelaksanaan
3. Sosialisasi peraturan
3. Penyampaian data dari pengadaan
perundang-undangan di
OPD kurang bidang pengadaan 3. Rekonsiliasi terhadap
realisasi belanja
4. Pembuatan sistem
aplikasi pengadaan
19
1. Mendayagunakan sarana prasarana yang ada untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang kurang optimal.
2. Mendayagunakan peraturan yang ada untuk kelancaran pelaksanaan tugas
3. Mengoptimalkan koordinasi dan memanfaatkan peraturan yang ada guna
meningkatkan produktifitas kerja.
4. Meningkatkan hubungan antar Dinas dengan stacholder
5. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan yang ada
20
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
21
- ASN yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa sangat terbatas
- Data informasi ttg pelaksanaan program kegiatan dari Perangkat Daerah
sering terlambat dan berubah-ubah
- Sapras pendukung tupoksi terbatas
- SDM pengelola pengadaan barang dan jasa terbatas
b. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara ELektronik, permasalahan yang
ada sbb :
- Ketepatan waktu penyampaian Data informasi ttg pelaksanaan program
kegiatan dari Perangkat Daerah belum maksimal
- LPSE belum memenuhi standar (17 standar ...... LKPP)
22
Tabel 3.1.
Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi NTB
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi
Visi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, adalah:
Membangun Nusa Tenggara Barat Yang Gemilang. Visi pembangunan
tersebut mengandung kata kunci “GEMILANG”
• Satu keyakinan bahwa NTB dapat berperan besar di kancah nasional dan
internasional.
• Satu komitmen bahwa percepatan dan lompatan pembangunan harus terus
diikhtiarkan untuk mewujudkan NTB yang tertata rapi sebagai tempat hunian
menyenangkan, dengan masyarakat yang berdaya saing, tangguh, dan berbudi
luhur serta pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Dalam visi
yang diusung terdapat kata kunci “NTB GEMILANG” yang bermakna :
• Satu keyakinan bahwa Provinsi NTB dapat berperan besar di kancah nasional
dan internasional.
23
• Satu komitmen bahwa percepatan dan lompatan pembangunan harus terus
diikhtiarkan untuk mewujudkan Provinsi NTB yang tertata rapi sebagai tempat
hunian menyenangkan, dengan masyarakat yang berdaya saing, tangguh, dan
berbudi luhur serta pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik..
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi untuk membangun NTB Gemilang tersebut ditetapkan
6 misi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023 sebagai berikut
:
Misi yang diusung timbul dari hasil elaborasi permasalahan dan isu strategis
serta memperhatikan dan mempertimbangan rencana pembangunan jangka
panjang daerah atau perencanaan pada tingkat yang lebih tinggi. Berikut ini
keterkaitan misi pembangunan yang diusung dengan isu strategis dan perencanaan
lainnya.
24
Tenggara Barat adalah misi ke 2 yaitu NTB BERSIH DAN MELAYANI melalui
transformasi birokrasi yang berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari
KKN dan berdedikasi.
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, sasaran dan Strategi RPJMD Provinsi NTB 2019-2023
25
3.3. Telaahan RENSTRA LKPP dan RENSTRA KAB./KOTA
Renstra LKPP :
2 Meningkatnya 1 Nilai RB BB A
kualitas tata kelola
internal LKPP 2 Nilai AKIP Baik Sangat
Baik
3 Opini BPK WTP WTP WTP
4 Nilai IKM Baik Sangat
Baik
26
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS RPJMD.
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi NTB dalam
menyelenggarakan perumusan dan menetapkan kebijakan umum Pemerintah
Daerah Provinsi dan pengkoordinasian administratif, membina, mengawasi,
mengendalikan, memimpin pelaksanaan tugas pokok dan koordinasi fungsi
Sekretariat Daerah dan memfasilitasi terhadap pelaksanaan tugas oleh
Perangkat Daerah, serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Staf Ahli Gubernur senantiasa memperhatikan RTRW, dimana RTWP merupakan
matra spasial dari RPJP, dan disusun dengan memperhatikan aspek daya dukung
dan daya tamping lingkungan, yang mencakup perencanaan ruang darat,
laut, udara, dan dalam bumi. Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 3 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTB Tahun
2009-2029 memuat pengaturan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang, yang menghasilkan rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi dalam
jangka waktu 20 tahun. Perwujudan indikasi program pemanfataan ruang
terdiri dari program utama, pelaksana, lokasi, sumber pembiayaan dan waktu
pelaksanaan 5 (lima) tahunan. RTRW menjadi acuan dalam penyusunan dokumen
perumusan kebijakan umum pembangunan, khususnya terkait kebijakan
pengembangan wilayah, rencana struktur ruang dan pola ruang, serta indikasi
program pemanfaatan ruang (dalam 5tahunan).
Kajian lingkungan hidup strategis RTRW Provinsi NTB diinternalisasikan
dalam kebijakan kawasan lindung 30% dari luas NTB. Tugas dan fungsi Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah dalammewujudkan perumusan
kebijakan umum melaksanakan koordinasi pelaksanaan bidang penataan ruang
melalui fasilitasi Asisten Perkonomian dan Pembangunan untuk memastikan,
mengendalikan, dan mengevaluasi perwujudan RTRW, mengantisipasi dan
menangani permasalahan lingkungan hidup, sebagai bentuk eksistensi
Sekretariat Daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan penataan ruang akibat peningkatan jumlah penduduk di
perkotaan menuntut penyediaan dan pelayanan sarana dan prasarana yang
memadai, serta infrastruktur strategis antar pusat kegiatan untuk mendukung
kemudahan aktivitas ekonomi dan mempercepat pemerataan hasil
27
pembangunan. Tugas Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
dalam merumuskan kebijakan strategis program, kegiatan atau pekerjaan
unggulan daerah Provinsi NTBsesuai Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2019
Tentang Program Strategis dan Unggulan Daerah Dalam Pencapaian Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2019-2023 perlu diwujudkan
sesuai sarana prasarana minimal yang harus tersedia. Cakupan pelayanan pusat
kegiatan yang berupa kawasan perkotaan, akan terus berkembang, termasuk
fenomena metropolitan dan pembentukan pusat-pusat pertumbuhan baru yang
didorong perkembangannya. Pembangunan di kawasan metropolitan dan pusat
pertumbuhan perlu dikelola agar sesuai dengan fungsi yang direncanakan.
Dinamika perubahan kebijakan internal dan eksternal, termasuk perkembangan
kawasan perkotaan, menjadi perhatian Sekretariat Daerah dalam peninjauan
kembali RTRWP pada periode 5 (lima) tahun ke depan hal ini dilakukan untuk
mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur terpilih.
28
Tabel 3.3. Keterkaitan Masalah dan Isu
No. Bagian Permasalahan Isu
I. Pengelola Lambatnya dokumen
1.
Pengadaan lelang yang Proses tender masih
Barang dan disampaikan PD ke ULP lambat
Jasa
Jumlah Anggota Pokja
2.
ULP relatif tidak
sebanding dengan
jumlah paket lelang
Perangkat Daerah
3.
terlambat
mengumumkan
Rencana Umum
Pengadaan (RUP)
melalui SiRUP dan
segera mengajukan
Tender, seharusnya
dilaksanakan setelah
Rancangan Perda APBD
disetujui oleh Pemda
dan DPRD
4. Permohonan lelang
sering menumpuk di
triwulan III dan IV
ASN yang memiliki
5.
sertifikat pengadaan
barang/jasa sangat
terbatas
6. Data informasi ttg
pelaksanaan program
kegiatan dari PD sering
terlambat dan berubah-
ubah
Sapras pendukung
7.
tupoksi terbatas
Pengelolaan Data informasi ttg
Layanan 8.
II. pelaksanaan program Data yang terupload
Pengadaan kegiatan dari OPD terkadang hilang
Secara sering terlambat dan
Elektronik berubah-ubah
Sarpras pendukung
9.
tupoksi terbatas
Staf pengelola LPSE
10.
terbatas
LPSE belum memenuhi
11.
standar (17 standar)
29
III. Pembinaan dan Masih lemahnya
Advokasi 12.
pembinaan/pendampi
Pengadaan ngan UKPBJ/LKPP
Barang dan terhadap pelaku
Jasa pengadaan baik Pengetahuan SDM
PA/KPA, PPK, Pokmil Pengelola
dan Penyedia untuk Pengadaan Barang
memahami perpres 16 dan Jasa Kurang
Tahun 2018 dan
peraturan turunannya
beserta Aplikasi SPSE-
4.3
Masih lambatnya
13.
respon perangkat
daerah dalam
perubahan akun PA,
KPA, PPK dan Admin
SiRUP.
Sapras pendukung
14.
tupoksi terbatas
15. Staf terbatas
30
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
32
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Biro PengadaanBarang dan Jasa
Adapun tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dalam mewujudkan visi
pembangunan NTB “ Membangun Nusa Tenggara Barat Yang Gemilang “ adalah sebagai berikut :
29
05. Meningkatkan Terwujudnya Pendidikan dan Diarahkan untuk Program Cakupan
kapasitas sumber kapasitas pelatihan meningkatkan peningkatan Pembinaan
daya aparatur sumber daya kapasitas kapasitas sumber disiplin dan Kapasitas Sumber
aparatur yang sumber daya daya aparatiur kapasitas Daya Aparatur 100 100 100 100 100
profesional aparatur melalui sumber daya
pendidikan dan aparatur
pelatihan
6. Meningkatkan Terwujudny Melakukan Pemanfaatan Program Tingkat
kualitas a layanan peningkatan sistem informasi Perekonomian Kematangan Unit
pelayanan kepada pengadaan pengembanga untuk dan Kerja Pengadaan
masyarakat yg n transparansi dan Pembangunan Barang/Jasa
transparan, Kelembagaan, penyediaan / Program (UKPBJ) (level)
efektif, SDM, IT dan pelayanan publik Kebijakan dan 3 3,33 3.67 4,00
efisien dan Manajemen berbasis Pelayanan
akuntabel Resiko.. elektronik Pengadaan
Barang dan
Jasa
30
BAB V
31
Tabel 5.1. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
ARAH KEBIAKAN
NO. STRATEGI
2019 2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan kualitas Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata
pengelolaan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan
keuangan daerah daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi
Laporang Keuangan Laporang Keuangan Laporang Keuangan Laporang Keuangan Laporang Keuangan
Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi
unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan
dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin
penyusunan LKPD penyusunan LKPD tepat penyusunan LKPD penyusunan LKPD tepat penyusunan LKPD
tepat waktu waktu tepat waktu waktu tepat waktu
2. Penguatan fungsi Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
pengawasan penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak
penyelenggaraan lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil
pemerintah pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
3. Peningkatan dan Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
Penguatan dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme
profesionalisme APIP APIP APIP APIP APIP
Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
(APIP)
4. Peningkatan Tata Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
Kelola Pemerintahan kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata
yang Baik laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan
Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja
32
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
kerjasama antar kerjasama antar daerah kerjasama antar kerjasama antar daerah kerjasama antar
daerah dalam dalam pembangunan daerah dalam dalam pembangunan daerah dalam
pembangunan pembangunan pembangunan
5. Penataan Sistem Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Manajemen SDM kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan
profesionalisme profesionalisme profesionalisme profesionalisme profesionalisme
aparatur aparatur aparatur aparatur aparatur
Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja
dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN
6. Peningkatan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Kemandirian Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah
Keuangan Daerah melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi
potensi sumber- potensi sumber-sumber potensi sumber- potensi sumber-sumber potensi sumber-
sumber Pendapatan Pendapatan sumber Pendapatan Pendapatan sumber Pendapatan
7. Peningkatan kualitas Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan
perencanaan perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis
elektronik elektronik elektronik elektronik elektronik
Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan
pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil
evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan
sebagai basis sebagai basis sebagai basis sebagai basis sebagai basis
perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan
penganggaran penganggaran penganggaran penganggaran penganggaran
selanjutnya selanjutnya selanjutnya selanjutnya selanjutnya
8. Peningkatan Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
standarisasi sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana
Pelayanan Pada Unit pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik
Pelayanan Publik
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan
informasi informasi informasi informasi informasi
33
pembangunan pembangunan pembangunan pembangunan pembangunan
Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan
pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan
pengelolaan pengelolaan pengaduan pengelolaan pengelolaan pengaduan pengelolaan
pengaduan masyarakat untuk pengaduan masyarakat untuk pengaduan masyarakat
masyarakat untuk meningkatkan mutu masyarakat untuk meningkatkan mutu untuk meningkatkan
meningkatkan mutu pelayanan publik meningkatkan mutu pelayanan publik mutu pelayanan publik
pelayanan publik pelayanan publik
9. Peningkatan kualitas Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem
layanan melalui informasi untuk informasi untuk informasi untuk informasi untuk informasi untuk
pemanfaatan transparansi dan transparansi dan transparansi dan transparansi dan transparansi dan
Teknologi Informasi penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan
publik berbasis publik berbasis publik berbasis publik berbasis publik berbasis
elektronik elektronik elektronik elektronik elektronik
34
5.2. Strategi dan Arah Kebijakan Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi dan arah kebijakan Biro Pengasdaan Barang dan Jasa tahun 2019-
2023 sesuai RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 sbb :
Tabel 5.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Provinsi NTB
35
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Sebagai upaya sinkronisasi antara rumusan visi, misi, tujuan, sasaran strategi dan
kebijakan yang dimiliki Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dengan Rencana Strategis Daerah/Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, telah
dirumuskan program-program untuk tahun 2019-2023 yaitu :
1. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
2. Program Kebijakan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Dari 2 program tersebut, terdapat 1 (satu) program yang merupakan prioritas Biro,
sesuai RPJMD Provinsi NTB yaitu:
1. Program Perekonomian dan Pembangunan/ Program Kebijakan dan Pelayanan
Pengadaan Barang dan Jasa, dengan kegiatan :
- Pengadaan barang dan jasa, dan sub kegiatan sbb :
a. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
b. Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa
c. Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
d. Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
e. Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
f. Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
g. Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
h. Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
i. Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan Jasa
36
Kebutuhan pendanaan sangat tergantung dari program dan kegiatan yang menjadi
fokus dalam mendukung kinerja, dimana sumber pendanaan diharapkan akan dapat
memberikan daya saing terhadap pencapaian kinerja yang diinginkan.
Arah kebijakan belanja Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk belanja tidak langsung
ditujukan untuk belanja pegawai, sedangkan untuk belanja langsung ditujukan untuk belanja
pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Uraian program, kegiatan prioritas, indikator, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif yang hendak dicapai Biro Pengadaan Barang dan Jasa dalam periode 5 (lima) tahun
kedepan, dapat dilihat pada tabel 6.1 .
37
Tabel 6.1. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
DA
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAANNYA KONDISI KINERJA
CAPAIAN
TA PD
BID. URUSAN THN AWAL
PEMERINTAHAN/ 20 20 2021 2022 2023 PERIODE
RPJMD
INDIKATOR SATUA PERENC. 19 20
PROGRAM/
KINERJA N
KEGIATAN/ SUB
Targe RP RP RP TARGE TARGE TARGE
KEGIATAN TARGET TARGET TARGET RP (000) RP (000) RP (000) RP (000)
t (000) (000) (000) T T T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
SEKRETARIS
DAERAH
BIRO PENGADAAN
- - 8.187.247 7.643.261 8.025.424 22.947.980
BARANG/JASA
Penyusunan tersedianya
Renstra dan dokumen dokume
- Renja Perangkat Renstra dan n 6,00 21.519
2 6.826 2 7.167 2 7.526
Daerah Renja
Penyusunan
Kegiatan
dokumen dokume
- Program
Perangkatdan tersedianya
RKA, DPA, n
Daerah dalam
12,00 36.527
4 11.587 4 12.166 4 12.774
RKAP, DPPA
Dokumen
Perencanaan
38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kegiatan :
Administrasi
Keuangan
Penyusunan
Laporan
Capaian Kinerja Nilai LKjIP
dan Ikhtisar Perangkat nilai BB BB BB BB 11.412
3.620 3.801 3.991
Realisasi Kinerja Daerah
SKPD
Kegiatan :
Administrasi
Umum
Penyediaan
- Jasa Surat jenis surat jenis 2,00 87.225
2 27.668 2 29.052 2 30.504
Menyurat
Penyediaan
Jasa
- Komunikasi, jenis jenis 2,00 468.934
2 148.750 2 156.188 2 163.997
Sumber Daya
Air dan Listrik
Penyediaan
Jasa Peralatan
- dan jumlah unit unit 26,00 194.761
26 61.780 26 64.869 26 68.112
Perlengkapan
Kantor
Penyediaan
Jasa jumlah tenaga
- adm. orang 5,00 810.680
Administrasi 5 257.155 5 270.012 5 283.513
Keuangan keuangan
-
Penyediaan Alat
Tulis Kantor Jenis ATK jenis 55,00 270.902
55 85.932 55 90.229 55 94.740
Penyediaan
Peralatan dan
PC, Laptop unit 708.918
Perlengkapan 224.875 236.119 247.925
Kantor
Penyediaan
Bahan Bacaan
- dan Peraturan jenis bacaan jenis 2,00 26.670
2 8.460 2 8.883 2 9.327
Perundang-
undangan
Penyediaan
jenis
- Makanan dan jenis 2,00 84.708
makanan 2 26.870 2 28.214 2 29.624
Minuman
39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
frekwensi
- kali 30,00 1.018.002
Konsultasi ke perjalanan 10 322.919 10 339.065 10 356.018
Luar Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pengadaan Tersedianya
Kendaraan Kendaraan
- unit
Dinas/Operasio Dinas/Operasi 11 907.951
nal onal
Pemeliharaan Terpeliharany
- Rutin/Berkala a Gedung tahun 554.052
Gedung Kantor Kantor 1 175.750 1 184.538 1 193.764
Bimbingan
Teknis
Implementasi Aparatur yang
-
Peraturan terlatih orang 18,00 66.203
6,00 21.000 6 22.050 6 23.153
Perundang-
undangan
Kegiatan :
Pengadaan
Barang Milik
Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah
Daerah
Tersedianya
Pengadaan meja kerja,
- set 6,00 77.930
Mebel meja tamu 2,00 24.720 2 25.956 2 27.254
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM
KEBIJAKAN DAN
PELAYANAN Tingkat
Kematangan 3.33 3.67 4 4
PENGADAAN
UKPBJ
BARANG DAN
JASA
Kegiatan : Tingkat
Pengadaan Kematangan level
Barang dan Jasa UKPBJ 3,33 3,67 4,00
Strategi
Pengelolaan kebijakan
Jumlah dokume
- Pengadaan pengadaan n
Barang dan 720.365
1 228.506 1 239.931 1 251.928
barang/jasa
Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pelaksanaan Prosentase
Pengadaan lelang sesuai
- persen 9.218.906
Barang dan pengajuan 95 2.924.316 97 3.070.532 97 3.224.058
Jasa OPD
pemantauan
dan Evaluasi laporan
Pemantauan & evaluasi
- Pengadaan
pengadaan
Barang dan
Jasa barang dan lap 817.191
1 259.220 1 272.181 1 285.790
jasa
Pengelolaan Jumlah
standar
Sistem
pelayanan
- Pengadaan
sesuai standar 2.148.911
Secara 17 681.653 17 715.736 17 751.523
standarisasi
Elektronik
LPSE
Pengembanga Jumlah
n Sistem aplikasi
Informasi pengadaan
- aplikasi 1.591.705
Pengadaan barang/jasa 2 504.903 2 530.148 2 556.655
Barang dan yg di-
Jasa kembangkan
Pengelolaan
Informasi jumlah
informasi
- Pengadaan pengadaan laporan 421.692
Barang dan 4 133.764 4 140.453 4 147.475
barang/jasa
Jasa
41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1
Pembinaan
- Pengadaan
Kelembagaan kabupaten/kot
jumlah
kabupat
en/kota 955.395
Barang dan a terbina 10 303.060 10 318.212 10 334.123
Jasa
Pendampingan,
Konsultasi,
dan/atau Jumlah
Bimbingan pelaku
-
Teknis pengadaan orang 600,00 1.108.334
200 351.573 200 369.152 200 387.609
Pengadaan terlatih
Barang dan
Jasa
Pembinaan
Sumber Daya
Manusia Jumlah SDM
-
Pengadaan Terlatih orang 300,00 722.773
100 229.270 100 240.733 100 252.770
Barang dan
Jasa
42
BAB VII
KINERJA BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA
43
Tabel 7.1.
Indikator Kinerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa
yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
- 17 17 17
Jumlah standar pelayanan sesuai standar standar standar
standarisasi LPSE
- 2 2 2
Jumlah aplikasi pengadaan aplikasi aplikasi aplikasi
barang/jasa yg di- kembangkan
- 1 1 1
jumlah informasi pengadaan laporan laporan laporan
barang/jasa
- 10 10 10
jumlah kabupaten/kota terbina kab/kota kab/kota kab/kota
44
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023 ini merupakan acuan bagi seluruh unit kerja yang
ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan
dapat dilaksanakan secara bersinergi, terutama dalam mendukung tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya
sebagai berikut :
1. Dalam Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023 telah ditetapkan rumusan
pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
Biro Pengadaan Barang dan Jasa dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019 –
2023.
2. Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023.diarahkan dan dikendalikan langsung oleh
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh para
Kepala Bagian yang ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023. harus menjadi pedoman dalam menyiapkan
Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa dengan tetap mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
ditetapkan setiap tahun.
4. Untuk mendukung penyiapan Rancangan APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa harus menjadi pedoman dalam
menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
45
5. Hasil Pelaksanaan tahunan Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023 yang
tercantum dalam Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa harus
dipertanggungjawabkan secara sistematis dan melembaga dengan menggunakan
format pelaporan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.