Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

Dosen Pengampu:
Afrinaldi, M.Pd

Disusun Oleh:
Adila Damayanti 2301113187
Tiara Ardhana 2301114139
Natasya Azura 2301114480
Nadzwa Fahtira 2301114481
Zhicra Nabilla Putri 2301125914

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “PARAGRAF” dalam mata kuliah bahasa indonesia. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Afrinaldi, M.Pd selaku dosen bahasa
Indonesia yang telah memberikan arahan serta bimbingan sehingga penulisan
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan
maupun kata – kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini ke depannya, akan penulis
terima dengan senang hati.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak ada yang pantas
diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita
semua dalam menghadapi masa depan nanti. Akhir kata, penulis sangat berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun masa
yang akan datang.

Pekanbaru, 28 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Paragraf........................................................................................3
2.1.1 Ciri – Ciri Paragraf..................................................................................4
2.1.2 Fungsi Paragraf.......................................................................................4
2.2 Syarat - Syarat Paragraf.................................................................................5
2.2.1 Kesatuan..................................................................................................5
2.2.2 Pengembangan........................................................................................5
2.2.3 Kepaduan................................................................................................5
2.2.4 Kekompakan...........................................................................................6
2.3 Struktur Paragraf............................................................................................6
2.4 Cara Menulis Paragraf Yang Baik.................................................................7
2.5 Jenis – Jenis Paragraf.....................................................................................9
2.5.1 Paragraf Berdasarkan Ide Pokok.............................................................9
2.5.2 Paragraf Berdasarkan Isinya.................................................................10
2.5.3 Paragraf Berdasarkan Tujuannya..........................................................13
2.6 Pola Pengembangan Paragraf...................................................................... 15
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam menulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan
dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat – kalimat tersebut harus
dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti
menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan
ataupun bukti tertentu. Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia
telah di perkenalkan pada siswa sejak Pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga perguruan
tinggi. Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan seius di
kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan
komunikasi keilmuan secara tertulis menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah
paragraf dan dituangkan ke dalam karya ilmiah.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan kait – mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf,
paragraf merupakan satuan kecil dalam sebuah karangan yang membangun
satuan pikiran sebagai pedan yang disampaikan penulis dalam karangan. Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya, kadang – kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini eujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan

1
tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang seberhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang untuk
mewujudkan sebuah karangan.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis rumusan masalah dari
makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2. Apa saja syarat – syarat yang harus ada dalam pembentukan paragraf?
3. Apa saja struktur yang ada di dalam paragraf?
4. Bagaimana cara menulis paragraf yang baik?
5. Apa saja jenis – jenis paragraf?

I.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.
2. Untuk mengetahui syarat – syarat pembentukan paragraf.
3. Untuk mengetahui struktur yang ada di dalam paragraf.
4. Untuk mengetahui cara membuat paragraf yang baik.
5. Untuk mengetahui jenis – jenis paragraf.

I.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1) Memberikan pengetahuan dalam mengembangkan dan menulis paragraf
untuk membuat karya ilmiah yang baik dan sesuai kaedah bahasa
Indonesia.
2) Diharapkan dapat menjadi acuan bagi kalangan pendidikan dan peserta
didik dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
3) Diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk
memberikan kemudahan dalam menulis sebuah paragraf.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Paragraf


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Paragraf merupakan bagian bagian
dari sebuah karangan yang mengandung ide pokok, serta penulisannya dimulai
dengan suatu garis baru. Paragraf memiliki nama lain yaitu Alinea. Menurut
Maimunah (Aini, 2020) , kata paragraf diserap dari bahasa inggris paragraf,
sedangkan kata Alinea diambil dari bahasa belanda yang berarti mulai dari garis
baru. Paragraf yang merupakan satuan bentuk bahasa pada dasarnya merupakan
hasil penggabungan dari sejumlah kalimat. Paragraf berasal dari bahasa Yunani,
yaitu paragraphos yang berarti menulis atau tertulis. Dengan kata lain, paragraf
adalah informasi yang memuat ide pokok sebagai pengendalinya.
Menurut Akhaidah (Hikmah et al., 2021) , paragraf adalah inti penuangan
buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai
dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas dan
kalimat penutup. Menurut Arifin (Hikmah et al., 2021) , paragraf adalah
seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat
dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut Gorys Keraf
(Hikmah et al., 2021)
, paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
tinggi atau luas dari kalimat dan merupakan himpunan dari kalimat yang
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, paragraf merupakan seperangkat
kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat – kalimat dalam
paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas
sebuah kalimat, atau beberapa kalimat. Walaupun paragraf mengandung beberapa
kalimat, tidak satupun dari kalimat – kalimat itu yang memperkatakan soal lain.
Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang – kurangnya
berkaitan erat dengan masalah itu.

4
II.1.1 Ciri – Ciri Paragraf
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, paragraf memiliki ciri –
ciri sebagai berikut ini.
1. Kalimat pertama bertakuk/terletak agak ke dalam lima ketakukan
spasi untuk jenis karangan biasa.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik (pokok). Kalimat topik (pokok) dapat ditempatkan di posisi
awal, tengah, atau akhir paragraf.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas (ide pendukung atau ide
pengendali) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik (pokok). Penempatan kalimat
topik ada empat cara, yaitu:
a. Kalimat topik pada posisi awal membentuk kalimat deduktif.
b. Kalimat topik pada posisi akhir membentuk paragraf induktif.
c. Kalimat topik pada posisi tengah membentuk kalimat
induktif-deduktif.
d. Kalimat topik pada posisi awal dan akhir membentuk kalimat
deduktif-induktif.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik (pokok), kalimat
penjelas (pendukung), dan kalimat konklusi. Kalimat topik
ditempatkan pada posisi awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.

II.1.2 Fungsi Paragraf


Paragraf mempunyai berbagai macam fungsi, berikut ini adalah
beberapa fungsi dari paragraf, yaitu:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu
pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun
secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti mengganti pikiran juga.

5
3. Memudahkan dalam pengorganisasian gagasan bagi penulis dan
memberikan kemudahan pemahaman bagi pembaca.
4. Memudahkan dalam pengembangan topik (ide pokok) karangan ke
dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.

II.2 Syarat - Syarat Paragraf


Disebutkan bahwa paragraf adalah kumpulan beberapa kalimat yang secara
bersama – sama mendukung satu kesatuan gagasan (Lidwina, 2013) . Adapun
syarat – syarat paragraf yaitu kesatuan, pengembangan, kepaduan, dan
kekompakan.

II.2.1 Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf
secara bersama – sama yang menyatakan suatu hal atau tema tertentu.
Kesatuan disini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu hanya memuat satu
hal saja. Setiap paragraf mengandung gagasan dasar dan gagasan
pengembang. Gagasan dasar dikemukakan ke dalam kalimat topik (pokok),
sedangkan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat
pengembang.

II.2.2 Pengembangan
Menurut Suparno (Lidwina, 2013) , pengembangan adalah
pembentukan paragraf dalam teks yang dikaitkan dengan paragraf lainnya.
Hasil pengembanan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf
yang cocok dengan paragraf yang lain. Gagasan dasar dinyatakan ke dalam
kalimat topik (pokok) dan gagasan pengembang dinyatakan ke dalam kalimat
penjelas/lanjutan

6
II.2.3 Kepaduan
Kepaduan adalah keserasian hubungan antar gagasan dalam paragraf
yang berarti keserasian hubungan antar kalimat dalam paragraf.
Pembentukan paragraf berasal dari kalimat – kalimat yang saling mendukung
satu sama lain. Hubungan kalimat – kalimat itu agar terlihat serasi maka
harus dipadukan. Kepaduan tersebut diwujudkan dalam hubungan antar
kalimat yang membentuk paragraf. Ada beberapa syarat kepaduan paragraf,
yaitu menggunakan repetisi dan kata ganti, kata penghubung dan urutan
pikiran.

II.2.4 Kekompakan
Kekompakan mengatur hubungan antar kalimat yang diwujudkan oleh
adanya bentuk – bentuk atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf.
Kekompakan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekompakkan
struktural dan kekompakan leksikal. Kekompakkan struktural ditandai
dengan adanya hubungan struktur kalimat – kalimat yang digunakan dalam
paragraf dan kekompakkan leksikal ditandai dengan adanya kata – kata yang
digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan antar kalimat atau
bagian paragraf.

II.3 Struktur Paragraf


Struktur paragraf adalah unsur - unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur
pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar paragraf menjadi baik.
Struktur paragraf terdiri dari gagasan utama (ide pokok), kalimat utama, kalimat
penjelas, dan konjungsi.
1. Topik atau Gagasan Utama
Topik dan gagasan utama adalah unsur yang paling penting karena
unsur inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf
(Hikmah et al., 2021) . Topik atau gagasan utama adalah ide utama (ide
pokok) yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Gagasan utama
layaknya jiwa yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata
pembaca.

7
2. Kalimat Utama
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan utama yang
diletakkan secara tersirat. Kalimat utama adalah kalimat yang bersifat
umum. Kalimat utama biasanya diletakkan di awal atau akhir paragraf.
Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat –
kalimat pendukung lainnya.
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Kalimat penjelas (pendukung) adalah kalimat yang mengandung
gagasan – gagasan penjelas. Kalimat penjelas (pendukung) adalah
kalimat yang berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan
yang disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data
pelengkap, seperti opini, fakta atau data yang valid.
4. Konjungsi
Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi
dalam bahasa Indonesia di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
konjungsi intrakalimat dan konjungsi antar kalimat. Konjungsi
intrakalimat asalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata
dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu
kalimat. Contohnya dan, sehingga, agar, sebelum, dan lain – lain.
Sedangkan konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang
menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Contohnya jadi, oleh
karena itu, namu, dan lain – lain.

II.4 Cara Menulis Paragraf Yang Baik


Frank Chaplen (Aini, 2020), menyatakan bahwa paragraf yang baik adalah
paragraf yang memungkinkan pembacanya memahami kesatuan informasi yang
terkandung di dalamnya. Paragraf terdiri atas kalimat topik (pokok) dan kalimat
penjelas (pendukung) (Yustanti, 2018) . Kalimat topik (pokok) merupakan
kalimat terpenting yang berisi ide pokok paragraf. Sedangkan kalimat penjelas
(pendukung) berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide pokok. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik, perlu memperhatikan hal – hal berikut:
1. Posisi Pragraf

8
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab – bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak
bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Kedudukan paragraf
dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab atau secara
tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf adalah satuan terkecil karangan, karena di bawah
paragraf tidak ada lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, yaitu:
a) Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab
dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru).
b) The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf adalah satuan
pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf
biasanya diberi angka arab.
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi kehidupan karangan itu, tetapi
pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, yaitu:
a) Sebagai penampung fragmen ide atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf.
b) Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran
penulisnya.
c) Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
d) Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis.
e) Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi dan penutup.
4. Unsur – Unsur Paragraf
Beberapa unsur yang membangun paragraf, sehingga paragraf
tersusun secara logis dan sistematis. Unsur – unsur paragraf itu ada
empat, yaitu:

9
a) Transisi.
b) Kalimat topik.
c) Kalimat pengembang.
d) Kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama – sama atau sebagian. Oleh
karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur
wajib (kalimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur dan mungkin
empat unsur.

II.5 Jenis – Jenis Paragraf


II.5.1 Paragraf Berdasarkan Ide Pokok
Ide pokok juga turut menentukan jenis paragraf. Kelompok paragraf
berdasarkan ide pokok dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu paragraf deduktif,
paragraf induktif, dan paragraf campuran (deduktif-induktif).
1) Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan
utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat – kalimat
penjelas untuk mendukung gagasan utama. Ide pokok atau gagasan
utama berupa pernyataan umum yang dikemas (Suladi, 2015) dalam
kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat – kalimat
pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada di dalam
kalimat topiknya. Paragraf deduktif ditandai dengan adanya kalimat
utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang
disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2) Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat tipiknya terdapat
pada bagian akhir. Secara garis besar, paragraf induktif mempunyai ciri
– ciri, yaitu diawali dengan penyebutan peristiwa – peristiwa khusus
yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan
utama dan kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa –
peristiwa khusus itu. Paragraf induktif ditandai dengan adanya kalimat

10
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan
bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
3) Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat
di bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun ada dua kali pemunculan
kalimat topik, hal itu bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya
dua kalimat topik hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama
untuk mempertegas informasi. Paragraf campuran ditandai dengan
adanya kalimat utama di awal dan di akhir paragraf. Kalimat utama
yang terletak di akhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.

II.5.2 Paragraf Berdasarkan Isinya


Paragraf berdasarkan isinya, dibedakan menjadi lima jenis, yaitu
paragraf persuasi, paragraf argumentati, paragraf narati, paragraf deskripti,
dan paragraf eksposisi.
1) Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi unsur ajakan,
imbauan, bujukan atau saran kepada pembaca. Persuasi mengutamakan
emosi atau perasaan pembaca. Paragraf persuasi adalah paragraf yang
berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca
agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar
tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu menyampaikan bukti
dengan data dan fakta pendukung.
Adapun ciri – ciri paragraf persuasi menurut Vendrafirdian
(Aini, 2020)
, yaitu harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya,
bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah,
menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara penulis dan
pembaca, menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan
tercapai, serta harus ada fakta dan data yang mendukung.
2) Paragraf Argumentasi

11
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pembuktian atau
pembahasan atas pendapat penulis tentang suatu hal. Dalam paragraf
argumentasi penulis berusaha meyakinkan pembaca dengan
menyertakan bukti, contoh, atau alasan. Paragraf argumentasi
merupakan suatu corak paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat
penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam paragraf ini
penulis menyampaikan pendapat yang disertai dengan penjelasan dan
alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa
terpengaruh.
Dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis
berdasarkan fakta – fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta –
fakta tersebut fapat diperoleh dengan berbagai cara, baik itu melalui
bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet), wawancara
atau angket, penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
Selain itu paragraf ini harus dijauhkan dari emosi dan unsur subjektif.
Adapun ciri – ciri paragraf argumentasi menurut Nursisto (Aini, 2020),
yaitu mangandung bukti dan kebenaran, alasan kuat, menggunakan
bahasa denotative, analisis rasional (berdasarkan fakta), serta unsur
subjektif dan emosional sangat dibatasi.
3) Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi kisahan, cerita rekaan,
atau cerita pengalaman. Cerita dijalin dalam urutan waktu peristiwa dan
tokoh yang menjadi sorotan kisah penulisnya. Narasi bukan hanya
terdapat pada karya fiksi, tetapi juga terdapat pada karya non fiksi.
Narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan untuk
menceritakan atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa atau
pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu
sehingga tampak seolah – olah seperti pembaca mengalami sendiri
peristiwa itu.
Adapun ciri utama paragraf narasi adalah gerak atau perubahan dari
keadaan suatu waktu menjadi keadaan yang lain pada waktu berikutnya
melalui peristiwa – peristiwa yang berangkaian. Menurut Keraf (Aini, 2020)

12
, ciri – ciri paragraf narasi, yaitu menonjolkan unsur perbuatan
atau tindakan, dirangkai dalam urutan waktu, berusaha menjawab
pertanyaan, serta adanya konflik.
4) Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu objek,
tempat, atau peristiwa dengan seterang – terangnya kepada pembaca.
Melalui deskripsi pembaca seolah – olah diajak penulis untuk
merasakan apa yang tertulis karena penulis melibatkan hampir segenap
panca indra di dalam tulisannya. Paragraf deskripsi berisi gambaran
mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas – jelasnya dengan
melibatkan kesan indera. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan
kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan
semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Melalui pengesanan ini
pembaca seolah – olah berada di suatu tempat dan dapat melihat,
mendengar, meraba, mencium, atau merasakan apa yang tertulis dalam
peragraf tersebut.
Paragraf deskripsi mempunyai beberapa pola pengembangan, yaitu
pola deskripsi spasial, pola deskripsi sudut pandang, pola deskripsi
pengamatan (observasi), dan pola deskripsi fokus. Adapun ciri – ciri
paragraf deskripsi menurut Kurniasari (Aini, 2020), yaitu:
a. Isinya menggambarkan suatu benda, tempat, makhluk hidup,
atau sesama tertentu.
b. Penggambaran dilakukan dengan panca indra, diantaranya indra
penglihatan, indra penciuman, indra pengerapan, atau indra
perabaan.
c. Orang – orang yang membaca atau yang diceritakan ikut
merasakan dan melihat sendiri objek yang dimaksud.
5) Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menjelaskan atau
menginformasikan suatu hal untuk menambah pengetahuan atau
pemahaman pembaca. Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang
bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas

13
pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah atau nonfiksi.
Sumber untuk penulisan paragraf eksposisi dapat diperoleh dari hasil
pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Paragraf eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian – bagian yang
disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat
bergantung pada sifat tulisan dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun
ciri – ciri paragraf eksposisi, yaitu berusaha menjelaskan sesuatu, gaya
penulisan bersifat informatif, fakta dipakai sebagai alat kontribusi, serta
fakta dipakai sebagai alat untuk mengkonkretkan informasi.

II.5.3 Paragraf Berdasarkan Tujuannya


Paragraf berdasarkan tujuannya, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
paragraf pembuka, paragrag penghubung, dan paragraf penutup.
1) Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan pembuka untuk sampai pada
permasalahan yang dibicarakan. Dengan kata lain paragraf pembuka itu
mengantarkan pembaca pada pembicaraan. Berkaitan dengan itu,
paragraf ini berfungsi untuk memberi tahu latar belakang, masalah
tujuan, dan anggapan dasar. Pengantar yang baik dapat mengetuk hati
dan memperoleh simpati, menggugah minat dan gairah orang lain untuk
mengetahui lebih banyak.
Ada beberapa fungsi paragraf pengantar, yaitu menunjukkan pokok
persoalan yang mendasari masalah, menarik minat pembaca dengan
mengungkapkan latar belakang dan pentingnya pemecahan masalah,
menyatakan tesis yaitu ide sentral karangan yang akan dibahas, dan
menyatakan pendirian sebagai persiapan kea rah pendirian
selengkapnya sampai dengan akhir karangan.
2) Paragraf Penghubung
Paragraf penhubung disebut juga dengan paragraf isi. Paragraf isi
merupakan inti dari sebuah karangan yang terletak di antara paragraf
pembuka dan paragraf penutup. Di dalam paragraf ini inti pokok pikiran
penulis dikemukakan. Jumlah paragraf ini sangat bergantung pada luas

14
sempitnya cakupan informasi yang ingin disampaikan. Yang terpenting
adalah ketuntasan pembahasan pokok pikiran yang dikemukakan.
Dalam paragraf ini ada paragraf yang merupakan pengembang dari
pokok pikiran, ada pula yang berperan sebagai peralihan gagasan.
Paragraf pengembang berfungsi menerankan atau menguraikan gagasan
pokok karangan. Beberapa fungsi paragraf pengembang yaitu
menguraikan, mendeskripsikan, membandingkan, menguhubungkan,
menjelaskan, atau menerangkan pokok pikiran, menolak atau
mendukung konsep yang berupa alasan, argumentasi (pembuktian),
contoh, fakta, atau rincian. Sementara itu, paragraf peralihan merupakan
paragraf penghubung yang terletak antara dua paragraf utama untuk
memudahkan pikiran pembaca beralih ke gagasan lain.
3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan simpulan dari pokok – pokok pikiran
dalam paragraf isi. Tujuan penyajian paragraf ini adalah agar apa yang
tertuang dalam paragraf – paragraf sebelumnya terkesan dalam benak
pembaca. Secara umum fungsi paragraf penutup, yaitu untuk
menunjukkan bahwa karangan sudah selesai, mengingatkan
(menegaskan) kembali kepada pembaca akan pentingnya pokok
pembahasan, berupaya untuk memuaskan pembaca untuk mendapatkan
pandangan baru, serta menyajikan simpulan.
Untuk memberi kesan yang kuat kepada pembaca, penulis dapat
menutup karangan dengan menegaskan kembali tesis atau ide pokok
karangan dengan kata – kata lain, meringkas atau merangkum gagasan
– gagasan penting yang telah disampaikan, memberikan kesimpulan,
saran, dan proyeksi masa depan, serta memberikan pernyataan yang
tegas dan kesan mendalam.

15
II.6 Pola Pengembangan Paragraf

Menurut Tarigan (2008: 28) pola pengembangan paragraf ada enam yaitu,
paragraf perbandingan, paragraf pertanyaan, paragraf sebab-akibat, paragraf
contoh, paragraf perulangan, dan paragraf definisi. Biasanya pola pengembangan
paragraf dapat ditemukan dalam suatu teks bacaan yang ada dalam buku bacaan
atau buku teks.

1) Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan


Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi
perbandingan dua hal. Kalimat topik tersebut kemudian dikembangkan dengan
memerinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian-bagian
kecil.

2) Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan


Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan
dengan kalimat tanya.

3) Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat


Pola pengembangan paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang kalimat
topiknya dikembangkan oleh kalimat- kalimat sebab atau akibat.

4) Pola Pengembangan Paragraf Contoh


Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan
dengan contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya.

5) Pola Pengembangan Paragraf Perulangan


Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya merupakan
pengulangan kata/kelompok kata atau bagian-bagian kalimat yang penting.

6) Pola Pengembangan Paragraf Definisi

Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi


atau pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik tersebut
memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap oleh
pembaca. Alat untuk memperjernih pengertian tersebut adalah serangkaian
kalimat pengembang.

16
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Dalam pengembangan paragraf, banyak hal yang perlu diperhatikan agar para
pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sedang disampaikan
penulis kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan
paragraf harus diperhatikan hal – hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber
rujukan, tata letak grafik, kurva, dan gambar.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadap kemapuan
seorang penulis dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti
untuk mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf serta pemakaian paragraf dalam
berbagai jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di tingkat pendidikan
menegah pertama, pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi.

III.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis dapat mengetahui secara mendalam
tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya makalah ini juga dapat
berguna bagi pelajar, mahasiswa, dan semua kalangan serta semua pihak. Melalui
makalah ini juga penulis berharap agar kita bisa memahami lebih lanjut tentang
paragraf dengan baik sehingga dapat membentuk generasi yang verdas dan
berbudi pekerti yang baik.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk
dapat menuliskan karangan ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Z. (2020). Penulisan Paragraf Yang Benar Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa
Sebagai Sarana Penyampaian Gagasan Mahasiswa.
Hikmah, N., Dewi, K. O., Salsabila, P., & Dewi, M. R. (2021). Makalah Pengertian,
Unsur - Unsur, Syarat - Syarat, Jenis - Jenis Pola Pengembangan, dan Jenis -
Jenis Paragraf.
Lidwina, S. (2013). Penulisan Paragraf Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa.
Suladi. (2015). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Paragraf.
Septiani, A. (2023). Pengertian Paragraf, Ciri, Unsur, Jenis, Syarat & Contoh |
Bahasa Indonesia Kelas 12. Diakses pada 29 September 2023 dari
https://www.ruangguru.com/blog/jenis-unsur-dan-syarat-paragraf
Yustanti. (2018). Makalah Bahasa Indonesia Tentang Paragraf.
Ulvia, W. C., Widodo, M., Munaris. (2015). Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan
Pembelajarannya)

18

Anda mungkin juga menyukai