Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

Modul 2

Dosen Pembimbing :
Dr. Yasri M.Pd.

Disusun oleh :
Atiah
Nim 857169442
Ismawirda Fitriyani
Nim 857167259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Setiap warga Negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Salah satu hak
warga Negara yaitu mendapatkan pendidikan yang layak yang diatur dalam
konstitusi dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga
Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfikir
bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini. Berdasarkan undang-undang No.2
tahun 1989, bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap, dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
Untuk mewujudkan pentingnya wajib belajar sebagai program Pendidikan
yang wajib diikuti oleh setiap warga negara Indonesia atas tanggung jawab
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan demikian setiap warga
negara usia wajib belajar berhak mendapatkan pelayanan wajib belajar yang
bermutu.

2. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang diatas ada beberapa permasalahan yang harus dicari
tahu akan permasalahannya dalam upaya membentuk karakteristik pendidikan di
SD di antarnya sebagai berikut :
a. Apa fungsi, tujuan dan cirri-ciri pendidikan sekolah dasar?
b. Bagaimana tatanan organisasi dan bentuk-bentuk penyelenggaraan
pendidikan sekolah Dasar?

3. TUJUAN
Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah agar :
a. Supaya guru SD mengetahui Tujuan dan Fungsi Pendidikan di SD
sebenarnaya
b. Supaya mengetahui tatanan organisasi dan bentuk - bentuk
penyelenggaraan Pendidikan SD.
BAB II
PEMBAHASAN

1. KEGIATAN BELAJAR 1
A. Fungsi, Tujuan dan Ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar
Sejak ditetapkannya wajib belajar 6 tahun pada tahun 1984, SD menjadi
lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan dasar bagi setiap warga
Negara Indonesia yang masi dalam batas-batas usia SD. Dalam mengemban fungsi
tersebut, sekolah dasar sebagai mana halnya lembaga pendidikan lain selalu
mengacu pada pendidikan nasional. Yaitu mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan, harkat dan martabat manusia dan masyarakat
Indonesia dalam upaya mewujudan pendidikan nasional.
Fungsi dan tujuan Pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan
pendidikan Nasional yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional. Dalam pasal 3 UU tentang sisdiknas
ditetrapkan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan Indonesia seutuhnya yaitu manusia yamg beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur dan memiliki pengetahuan
dan nalar, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang
mantap dan mandiri dan serta rasa tanggung jawab ke masyarakatan. Tujuan di atas
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung
Menanamkan kemampuan tersebut dianggap merupakan persyaratan bagi
setiap orang agar dapat hidup wajar dalam masyarakat yang selalu
berkembang.
2. Menanamkan pengetahuan dan ketrampilan dasar bermanfaat bagi siswa
sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP
Saat ini Indonesia sudah mencanangkan wajib belajar 9 tahun. Artinya
seluruh anak harus pernah mengenyam pendidikan minimal hingga lulus
bangku SMP. Dikelas-kelas tinggi seperti kelas 6, siswa-siswi sudah
dipersiapkan untuk menerima materi yang lebih kompleks lagi di SMP dengan
mematangkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung mereka.

B. Karakteristik pendidikan sekolah dasar


Secara garis besar karakteristik pendidikan sekolah dasar akan dibagi
menjadi 2 bagian yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus pendidikan SD.
1. Karakteristik umum pendidikan SD
Pendidikan di SD memiliki ciri-ciri khas yang membedakan dari satuan
pendidikan lainnya. Yaitu:
a. Kemelekwacanaan ( literacy )
Fokus pendidikan di SD adalah bagaimana peserta didik dibentuk
dalam hal literasi atau kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan
akademik. Misalnya bagaimana memberikan pemahaman kepada siswa
tentang pentingnya tata tertib dalam menggunakan jalan raya, dan mematuhi
rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan pendidikan di SMP dan SMA tidak
memiliki karakteristik pendidikan seperti ini, karena penekanannya pada
aspek pembentukan kemampuan akademik.
b. Kemampuan berkomunikasi.
Semestinya pendidikan di SD sudah mulai membekali siswa untuk
mampu berkomunikasi sederhana secara lisan dengan menyampaikan
pendapat, menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, serta secara
tertulis dengan membuat karangan, puisi, surat.
c. Kemampuan memecahkan masalah
Pendidikan di SD juga harus mampu memberikan keterampilan
melakukan analisa dan evaluasi situasi secara sederhana. Misalnya apabila
pada saat pulang sekolah, tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal datang
menjemput, lalu apa yang harus dilakukan siswa. Kemampuan
mengidentifikasi, menganalisa, dan mencari jalan keluar dari masalah yang
dihadapinya, akan membuat siswa siap memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

d. Kemampuan bernalar
Pendidikan di SD juga harus dapat mengarahkan siswa untuk
menggunakan logika dan bukti-bukti nyata, bukan mengambil keputusan
didasarkan atas perkiraan, dugaan, dan perasaan semata.
2. Karakteristik Khusus Pendidikan SD
Pembahasan tentang karakteristik khusus pendidikan SD akan meliputi
pembahasan komponen-komponen pendidikan SD secara khusus, yaitu:
a. Siswa
Siswa SD adalah anak – anak yang berusia antar 6-12 tahun. Anak –
anak SD mempunyai kemampuan yang berbeda dari satuan pendidikan
lainnya. Menurut Piaget, anak-anak usia SD berada dalam taraf akhir masa
praoperasional, masa operasi konkret, serta pada tahap operasi abstrak.
b. Guru
Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA guru SD adalah guru kelas.
Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan semua mata pelajaran di SD,
kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar dari
jam pertama sampai jam terakhir, selain itu guru kelas memegang penuh
kelas yang dipegangnya , mulai dari kehadiran siswa sampaipemberian rapor
dan terkadang mengerjakan administrasi sekolah seperti laporan Laporan
Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional Sekolah ( SPJ BOS ) .
c. Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan
Dasar yang mempunyai tujuan yang khas. Lama pendidikan di SD enam
tahun,yang dibagi menjadi tingkat kelas. Kurikulum KTSP di SD
menggunakan system Semester dengan lama satu jam pelajaran 30
menit untuk kelas I,II, serta 40 menit untuk kelas III s/d VI. Di SD terdapat 9
mata Pelajaran termasuk muatan lokal, yang dimulai dari kelas satu sampai
kelas enam.
d. Pembelajaran
Pembelajaran yang terjadi di SD tentu tidak dapat dipisahkan dari
tujuan pendidikan di SD serta karakjteristik siswa SD. Yang dapat kita kaji dua
karakteristik pembelajaran di SD, yaitu kegiatan kongkrit dan kegiatan
manipulatif.

e. Gedung dan PeralatanPembelajaran


Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan
bahkan ada yang cukup mewah. Namun, dapat kita katakan bahwa gedung
SD terdiri dari 3-6 ruang kelas dan satu ruangan guru. Tidak ada ruangan
khusus administrasi

2.Kegiatan belajar 2
A. TATANAN ORGANISASI SEKOLAH DASAR

Pada dasarnya, penyelenggaraan pendidikan di SD menjadi tanggung jawab


bersama antara Pemerintah Pusat, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) dan Pemerintah Daerah, baik Tingkat Propinsi (Dinas Pendidikan
Propinsi), Kabupaten/Kota (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota), maupun Kecamatan
(Ranting Dinas) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tantang
kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.
Pengelolaan SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, yang
berperan dalam peningkatan mutu pelaynan pendidikan dan pengawasan
pendidikan.
Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pemerintah Pusat (Depdiknas) menentukan Standar Nasional
Pendidikan. Sedangkan Pemerintah Propinsi bertugas melakukan koordinasi atau
penyelenggaraan pendidikan. Pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan
fasilitas pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk Pendidikan Dasar dan
menengah.
Pengelolaan SD dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan
prinsip kemandirian dan Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah. Dengan demikian,
tanggung jawab utama pengelolaan SD berada di tangan SD sendiri.

B. BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SD


Untuk memenuhi kewajiban belajar pada jenjang Sekolah Dasar, pendidikan
SD dapat dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB/ SD Unggulan atau Sekolah Nasional
Plus dan SD Inklusi. Sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan
Sekolah Rumah.

1. Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah ( MI )


SD merupakan jenjang pertama Pendidikan dasar yang
menyelenggarakan Pendidikan umum bagi anak – anak usia 6-12 tahun.
Sementara MI adalah Madrasah yang menyelenggarakan Pendidikan umum
setingkat SD, disamping Pendidikan Agama Islam.

2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus


Sekolah ini menyelenggarakan Pendidikan umum dengan keunggulan
yang merupakan kelebihannya dari SD biasa, kelebihan tersebut dapat
berupa penggunaan Bahasa Asing, jumlah jam pelajaran lebih banyak,
tersedia Pendidikan khusus, fasiloitas yang lengkap, jumlah siswa dalam satu
kelas relatif kecil, dan menggunakan kurikulum Internasional.

3. Sekolah Dasar Luar Biasa ( SDLB )


SDLB diperuntukkan khusus bagi anak yang memiliki kebutuhan
khusus dalam belajar karena kelainan fisik, emosional, sosial, dan memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa. UU Nomor 20 / 2003 tentang system
Pendidikan Nasional pasal 32 mempersyaratkan diselenggarakan Pendidikan
khusus dan layanan pendidikan khusus.

4. SD Inklusi adalah SD biasa yang juga menerima anak-anak yang mempunyai


Kelainan, sehingga terjadi pambauran antara anak normal dengan
anak berkelainan.

5. Paket A
Adalah pendidikan nonformal jenjang SD yang diperuntukkan bagi warga
Negara yang berusia 14 – 45 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan SD.
6. Sekolah rumah atau home schooling
Adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah melalui layanan pendidikan
yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di
rumah atau tempat-tempat lain, dengan proses belajar yang kondusif sehingga
potensi anak yang unik dapat berkembang secara optimal.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfikir
bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini.
2. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat yang religius dan
demokratis tentunya merupakan berbagai praksis pendidikan yang dapat
menumbuhkan individu dan masyarakat yang religius dan demokratis pula.
3. Jadi tujuan dari pendidikan SD itu adalah mampu menanamkan kemampuan
dasar baca, tulis, dan hitung. Menanamkan pengetahuan dan ketrampilan dasar
bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembanngannya. Mempersiapkan
siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP.
4. Pendidikan dalam hal ini guru SD mesti mengetahui fungsi, tujuan, dan ciri-ciri
pendidikan SD. Di samping itu tatanan orang dan bentuk– bentuk penyelenggaraan
pendidikan SD hendaknya telah diketahui pula.
5. Jadi dalam pendidikan SD ada berbagai bentuk pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB/ SD Unggulan atau Sekolah Nasional
Plus dan SD Inklusi. Sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan
Sekolah Rumah.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. (2022). Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka.
I.G.A.K., Wardani. dkk. (2023). Perspektif pendidikan SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka .

I.G.A.K., Wardani. dkk. (2022). Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Hermawan, Asep H. dkk. (2022). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di


SD . Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai