Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN

MODUL 2: JENIS-JENIS PETA

Nama : Jingga Ayunda Maragreta


NIM : 221910901004

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
MOD
UL
JENIS-JENIS PETA
2
No. : 2
Pertemua
n
Latar : Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dalam
belakang terhadap suatu wilayah. Pemetaan dan penggunaan peta merupakan
aspek penting dalam berbagai bidang, termasuk ilmu geografi, geologi,
lingkungan, perencanaan tata ruang, transportasi, dan banyak lagi.
Pemahaman tentang jenis-jenis peta dan penggunaannya adalah
keterampilan dasar yang diperlukan oleh para ahli dan profesional di
berbagai disiplin ilmu. Memahami dengan baik berbagai jenis peta
adalah hal yang penting dalam menjalankan pemetaan dengan efektif
dan akurat. Setiap jenis peta memiliki ciri khasnya sendiri dan tujuan
yang sesuai dengan penggunaannya dalam berbagai bidang. Sebagai
contoh, peta topografi atau peta rupabumi sangat penting untuk navigasi
darat dan perencanaan infrastruktur, sedangkan peta tematik digunakan
untuk menggambarkan data yang spesifik seperti tingkat kepadatan
penduduk atau jumlah curah hujan. Melalui praktikum ini, diharapkan
peserta akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar yang
diperlukan untuk bekerja dengan berbagai jenis peta, serta dapat
mengaplikasikan pengetahuan ini dalam konteks yang lebih luas, seperti
penelitian ilmiah, perencanaan perkotaan, manajemen lingkungan, dan
banyak lagi.

Tujuan : Tujuan dari praktikum modul 2 adalah, sebagai berikut :


1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis peta
2. Mahasiswa mampu mencari informasi untuk mendapatkan peta
3. Mahasiswa mampu membaca peta untuk mendapatkan informasi di
dalamnya

Manfaat : Laporan praktikum survei pemetaan menggunakan modul jenis-jenis


peta memberikan manfaat yang signifikan dalam mengenrich
pengetahuan dan keterampilan para peserta. Praktikum ini membantu
para peserta untuk memahami dasar-dasar konsep pemetaan dan
mengenali beraneka ragam jenis peta beserta penerapannya di berbagai
bidang. Pemahaman yang didapat dari praktikum ini, peserta dapat
meningkatkan kemampuan perencanaan perjalanan, memberikan
kontribusi dalam perencanaan tata ruang, manajemen lingkungan, dan
perencanaan infrastruktur, juga mengembangkan keterampilan dalam
menggunakan teknologi pemetaan modern seperti GPS dan SIG.
Laporan praktikum ini juga berperan dalam mempersiapkan peserta
untuk karir yang melibatkan pemetaan dan penggunaan peta, sehingga
mereka dapat bersaing lebih baik di pasar kerja yang semakin ketat.

Referensi : 1. Afani, I.Y.K , Yuwono. B.D , dkk. 2019. Optimalisasi pembuatan


peta kontur skala besar menggunakan kombinasi data pengukuran
terestris dan foto udara format kecil. Jurnal Geodesi Undip.vol 8(1) :
180.
2. Bachtiar, H. R., B. Sudarsono, and S. Kahar. (2014). Pembuatan Peta
Jalur Pendakian Gunung Ciremai. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 3(4) :
186-192.
3. Frastatraining. 2021. “Jurnal Suerveying : Hidrografi dan Chart
Datum”, https://frastatraining.com/jurnalsurveying/, diakses 9
September 2022 pukul 22.00.
4. Hisanah,N.N. 2015. Kajian Teknis Penerapan Generalisasi Peta
Rupabumi Indonesia (RBI) Dari Skala 1 : 50000 Menjadi Skala 1 :
250000. Skripsi. UNDIP : Semarang.
5. Hisanah, N. N., Subiyanto, S., dan Nugraha, A. L. (2015). KAJIAN
TEKNIS PENERAPAN GENERALISASI PETA RUPABUMI
INDONESIA (RBI) DARI SKALA 1: 50.000 MENJADI SKALA
1:250.000. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 4(4) : 248-256.
6. https://tanahair.indonesia.go.id/portal.web/downloadpetacetak
7. https://legacy.lib.utexas.edu/maps/indonesia.html
8. https://www.arcgis.com/apps/webappviewer/index.html?id=201917
a5ce17462f9abcc967b4a0b178
9. https://sig.bps.go.id/webgis/tematik-interaktif
10. https://geoportal.esdm.go.id/minerba/
11. http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=a
rticle&id=915&Itemid=613
12. https://earthexplorer.usgs.gov/
13. https://www.meteoblue.com/en/weather/maps/indexcoords=5.34/-
7.392/110.178&map=temperature~dailymax~auto~2%20m%20abe
%20gnd~none
14. John, K. dan W. Denis. (2016). Making Maps, Third Edition: A
Visual Guide to Map Design for GIS. Amerika Serikat : New York.
15. Nukita,S. Subiyanto,S. dkk.2017. Kajian teknis 3ocus3v kualitas
tahap stereokompilasi pada pembuatan peta rupabumi 3ocus3ve3
skala 1 : 5000 dengan menggunakan data reviewer. Jurnal UNDIP,
Vol 6(3) : 39.
16. Rostianingsih, S. 2014. Pemodelan peta topografi ke objek tiga
dimensi, Jurnal Informatika, Vol 5(1) : 14.

Diskusi dan Pembahasan:


1. Berikan penjelasan secara rinci tentang Peta Hidrografi, Rupabumi, Topografi,
Klimatologi, dan Peta Tematik.

Jawab:
Peta Hidrologi
Peta hidrologi memberikan informasi komprehensif mengenai air di berbagai
lokasi di permukaan bumi dan di bawah tanah. Informasi yang dicakup dalam peta
hidrologi mencakup 4ocus4, danau, mata air, air tanah, dan rawa-rawa. Peta ini
biasanya mencakup jaringan 4ocus4, danau, daerah pengisian air tanah, mata air
permukaan, dan 4ocus4v cekungan air tanah.
Peta hidrologi juga dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik
geometris bawah permukaan seperti struktur geologi, serta 4ocus4ve hidrolik dari
material tanah yang berguna untuk menginvestigasi perilaku hidrodinamik air
bawah tanah di dalam daerah alamiah tertentu atau di dalam zona pengisinya.
Informasi semacam ini sangat penting untuk pengelolaan dan pemahaman lebih
lanjut tentang 4ocus4 akuifer dan pergerakan air bawah tanah.
Peta ini membantu dalam pemahaman dan manajemen sumber daya air serta
berbagai aktivitas yang berkaitan dengan air. Peta hidrologi memiliki peran yang
sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk manajemen sumber daya air,
perlindungan lingkungan, perencanaan perkotaan, serta pemahaman geologi dan
hidrologi suatu wilayah geografis. Peta ini membantu para ilmuwan, insinyur,
pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan yang
tepat dalam pengelolaan sumber daya air dan pengembangan infrastruktur.

Peta Rupabumi
Peta rupabumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan
alamiah (Natural Freatures) dan kenampakan buatan manusia (Man Made
Freatures). Peta rupabumi menampilkan berbagai macam informasi yang tersedia,
baik yang secara eksplisit tercatat maupun yang tersirat. Informasi yang
terekspresikan secara jelas mencakup elemen-elemen seperti indeks peta, skala peta,
judul peta, arah angin, nomor lembar peta, koordinat astronomis, garis kontur,
4ocus4 peta, dan lain sebagainya. Informasi yang tersirat mencakup aspek seperti
kemiringan lereng, panjang lereng, karakteristik bentuk lereng, struktur geologi,
cekungan 4ocus4, pola aliran 4ocus4, arah aliran 4ocus4, dan topografi lahan.

Peta Topografi
Peta topografi adalah gambaran visual yang terperinci dari struktur bumi yang
meliputi data mengenai elevasi atau tinggi 4ocus4ve, konfigurasi lahan, serta fitur-
fitur geografis lainnya. Peta ini memiliki penerapan luas dalam berbagai disiplin
ilmu, termasuk geologi, geografi, perancangan tata kota, navigasi, dan aktivitas di
alam terbuka. Peta topografi juga dapat mencakup informasi seperti indeks peta,
judul peta, arah angin, nomor lembar peta, dan informasi geografis lainnya yang
memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi dan memahami peta tersebut. Peta
topografi digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk perencanaan tata kota,
pengelolaan sumber daya alam, studi geologi, navigasi darat dan udara, pendakian
gunung, olahraga luar ruangan, dan banyak lagi.

Peta Klimatologi
Peta klimatologi adalah alat visual yang menggambarkan iklim di suatu area
tertentu. Peta ini menunjukkan informasi mengenai tingkat kelembaban dan curah
hujan di wilayah tersebut. Peta klimatologi juga mampu menggambarkan suhu
udara, kecepatan angin, dan tekanan udara. Peta ini memiliki beragam aplikasi,
seperti untuk menganalisis pola curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara di
area tersebut, yang dapat membantu dalam perencanaan dalam sektor seperti
pertanian, perikanan, dan berbagai aktivitas lainnya. Peta klimatologi juga berguna
untuk meramalkan kondisi cuaca dan peristiwa alam seperti banjir dan kekeringan.
Peta ini membantu para peneliti, ilmuwan iklim, dan pemangku kepentingan lainnya
untuk memahami karakteristik iklim suatu wilayah, mengidentifikasi tren perubahan
iklim, dan merencanakan adaptasi dan mitigasi terhadap dampak iklim yang
mungkin terjadi.

Peta Tematik
Peta tematik adalah representasi visual yang menggambarkan informasi dengan
5ocus pada tema atau karakteristik tertentu. Berbeda dengan peta referensi yang
lebih menonjolkan aspek geografis umum, peta tematik lebih menekankan variasi
dalam penggunaan lahan atau fenomena tertentu daripada sekadar menunjukkan
distribusi geografis secara umum. Pembuatan peta tematik biasanya melibatkan
penggunaan peta dasar yang akurat, seperti Peta Rupabumi Indonesia (RBI) sebagai
referensi.
Ciri khas peta tematik meliputi pemilihan tema khusus yang menjadi 5ocus,
kemampuan untuk menggambarkan informasi baik dalam bentuk kualitatif maupun
kuantitatif mengenai objek, fitur, atau fenomena tertentu, serta perbedaan signifikan
dengan peta navigasi atau peta topografi dalam hal kontennya maupun tujuannya.
Peta tematik memiliki berbagai aplikasi, termasuk untuk memahami pola geografis
dari suatu subjek atau tema tertentu di suatu wilayah geografis. Ini dapat mencakup
topik seperti kepadatan penduduk, penggunaan lahan, curah hujan, atau sebagainya.
Salah satu contoh peta tematik yang terkenal adalah peta kolera yang dibuat oleh
John Snow pada tahun 1855, yang membantu mengidentifikasi sumber wabah
kolera di London dengan menggunakan data tematik untuk melacak penyebaran
penyakit tersebut.

2. Cari contoh peta hidrografi, rupabumi, topografi, klimatologi, dan tematik. Berikan
uraian tentang isi dari masing-masing peta tersebut.

Jawab:
Peta Hidrografi

Gambar 2.1 Peta Hidrografi


Peta hidrografi adalah jenis peta yang menggambarkan informasi tentang air di
suatu wilayah, seperti sungai, danau, laut, dan sebagainya. Peta hidrografi dapat
memberikan informasi tentang kedalaman perairan, sifat dari dasar, kontur dari
dasar, garis pantai, dan fitur-fitur perairan lainnya. Peta hidrografi biasanya
digunakan untuk kegiatan navigasi pelayaran dan perikanan. Selain itu, peta
hidrografi juga dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan wilayah pesisir,
pengelolaan sumber daya alam, dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi
tentang air di suatu wilayah. Pada peta hidrografi, terdapat simbol-simbol yang
digunakan untuk menggambarkan fitur-fitur perairan seperti sungai, danau, laut, dan
sebagainya.

Peta Rupabumi

Gambar 2.2 Peta Rupabumi Kabupaten Bogor

Gambar 2.3 Peta Rupabumi Desa Dermaji

Peta rupabumi adalah salah satu jenis peta yang menggambarkan kenampakan
permukaan bumi, baik yang alami maupun buatan manusia. Peta rupabumi dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan pembangunan,
pengelolaan sumber daya alam, dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi
tentang kenampakan permukaan bumi. Pada peta rupabumi, terdapat simbol-simbol
yang digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur kenampakan rupabumi. Unsur-
unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:
• Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan
sebagainya
• Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai
dan sebagainya
• Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
• Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya
lainnya
• Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan
jembatan
• Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan
dan desa
• Tema 7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama
gunung dan sebagainya.

Peta Topografi

Gambar 2.4 Peta Topografi Kelurahan Jomblang

Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan karakteristik permukaan


bumi, termasuk yang tercipta secara alami maupun buatan manusia. Peta topografi
memiliki atribut khusus yang menggambarkan kondisi bentuk, penyebaran fitur-
fitur geografis, dan dimensinya dengan menggunakan skala yang lebih besar dan
lebih rinci. Biasanya, peta topografi terdiri dari dua atau lebih lembar peta yang
digabungkan menjadi satu kesatuan. Dalam pemetaan modern, peta topografi sering
kali menggunakan garis-garis kontur. Garis-garis kontur adalah representasi dari
titik-titik elevasi di peta topografi dan terdiri dari segmen-segmen garis yang saling
terhubung tanpa bersilangan.
Peta topografi juga menampilkan informasi tentang kontur topografi atau relief
tanah, serta fitur-fitur lainnya seperti jalan, sungai, dan danau. Peta topografi
memiliki beberapa fungsi yang penting, di antaranya adalah sebagai berikut:
• Peta topografi menggambarkan kontur muka bumi serta perubahan elevasi di
berbagai wilayah.
• Sebagai alat bantu navigasi, peta topografi memberikan informasi mengenai
lokasi, keberadaan, dan jarak, seperti posisi penduduk, jalur-jalur perjalanan, dan
lainnya.
• Menunjukkan variasi dalam suatu daerah, termasuk ketinggian kontur dan
karakteristik vegetasi.
• Peta topografi dapat digunakan sebagai panduan saat merencanakan penggunaan
lahan, proyek pembangunan, dan lain sebagainya.
• Dalam pemetaannya, peta topografi menggunakan skala yang besar.
• Peta topografi dilengkapi dengan garis-garis kontur, sebuah fitur yang tidak ada
pada jenis peta lainnya.
• Peta topografi memberikan informasi mengenai elevasi tanah, kedalaman laut,
dan aspek-aspek lainnya.

Peta Klimatologi
Ilmu klimatologi adalah analisis mengenai keadaan atmosfer, secara ilmiah
didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang diobservasi dalam jangka waktu yang
lebih lama. Klimatologi mencakup aspek ilmu kelautan dan biogeokimia.
Berdasarkan matahari, para ahli ilmu lingkungan membagi iklim di bumi menjadi
empat kategori, yakni iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin.
Klimatologi juga memiliki dampak terhadap kehidupan organisme di planet ini,
terutama manusia, dan dapat berpengaruh pada sektor ekonomi lainnya yang
bergantung pada faktor iklim dan cuaca.

Gambar 2.5 Peta Klimatologi “Curah Hujan” Indonesia

Peta klimatologi merupakan representasi visual yang menggambarkan informasi


seputar karakteristik iklim di suatu daerah tertentu. Peta ini mengungkapkan data
seperti suhu rata-rata, tingkat curah hujan, kelembaban udara, dan faktor-faktor
lainnya. Fungsi utama peta klimatologi adalah untuk menganalisis sifat-sifat iklim
di suatu wilayah dan juga untuk meramalkan perkembangan iklim di masa yang
akan datang. Pembuatan peta klimatologi biasanya memerlukan data yang
terkumpul selama periode waktu yang panjang, seringkali mencapai 30 tahun, dan
berguna dalam perbandingan kondisi iklim antara berbagai wilayah. Selain itu, peta
klimatologi juga digunakan untuk memahami dampak iklim terhadap aktivitas
manusia, seperti pertanian, perikanan, dan sektor pariwisata.

Peta Tematik

Gambar 2.6 Peta Tematik “Kepadatan Penduduk” Provinsi Bali


Peta tematik umumnya menampilkan informasi yang berkaitan dengan tema atau
spesifik dalam peta, dan penggunaan simbol serta representasi visual pada peta ini
disesuaikan dengan tema yang menjadi fokusnya. Peta tematik dapat digunakan
untuk mendalami pemahaman tentang karakteristik suatu wilayah dalam konteks
tema yang telah ditentukan, serta membantu dalam meramalkan perkembangan di
masa yang akan datang terkait dengan tema tersebut. Peta tematik juga sangat
berguna untuk memahami dampak dari tema tersebut terhadap aktivitas manusia,
seperti sektor pariwisata, pertanian, dan sebagainya. Seperti pada peta di atas yang
menjelaskan terkait kepadatan penduduk di Provinsi Bali.

3. Cari contoh peta berdasarkan link yang sudah dijelaskan di atas. Berikan deskripsi
untuk masing-masing peta tersebut.

Jawab:
Peta Rupabumi
• Skala 1 : 10.000

Gambar 3.1 Peta Rupabumi Daerah Cinagara Girang


Gambar 3.2 Legenda Peta Rupabumi Daerah Cinagara Girang

Peta rupabumi di atas menampilkan menanpakan sebagian unsur-unsur dalam


alam dan buatan manusia di daerah Cinaraga Girang. Legenda pada gambar
mempresentasikan bermacam-macam bangunan buatan manusia dan macam-
macam kenampakan alam yang dapat dibedakan melalui legenda tersebut. Peta
rupabumi tersebut menggunakan skala 1 : 10.000 dengan daerah Cinaraga Girang.
Peta rupabumi terdapat banyak legenda-legenda bangunan buatan manusia seperti :
1. Gedung bangunan :
- Pemukiman
- Masjid
- Gerja
- Kuburan
- Pasar
- Tambang
- Bangunan bersejarah
- Menara dan banyak legenda gedung bangunan lainnya
2. Perhubungan
- Layang
- Arteru satu jalur
- Lokal dan banyak legenda perhubungan yang lainya
3. Jembatan
- Jembatan layang
- Jembatan
- Ttitian
- Terowongan dll
4. Legenda tumbuh-tumbuhan
- Sawah irigasi
- Sawah tadah hujan
- Kebun
- Hutan dll
5. Batas administrasi
- Batas provinsi
- Batas kabupaten
- Batas kecamatan
- Batas desa
6. Perairan
- Garis pantai
- Air terjun
- Sungai musim
Legenda peta rupa bumi dapat mengetahui koordinat sebuah wilayah tertentu dan
kita juga dapat mengetahui koordinat UTM pada suatu daerah. Cinaraga Girang
memiliki koordinat geografi 𝛾 = 106°50′36′𝑇 dan 𝜑 = 5°44′26′S

• Skala 1 : 25.000

Gambar 3.3 Peta Rupabumi Desa Sukosari

Gambar 3.4 Legenda Peta Rupabumi Desa Sukosari


Peta rupabumi di atas menampilkan sebagian unsur-unusr dalam alam dan buatan
manusia di daerah Sukosari. Legenda pada gambar mempresentasikan bermacam-
macam bangunan buatan manusia dan macam-macam kenampakan alam yang dapat
dibedakan melalui legenda tersebut. Peta rupabumi tersebut menggunakan skala 1 :
25.000 dengan daerah Sukosari. Dalam peta rupabumi terdapat banyak legenda-
legenda bangunan buatan manusia seperti :
1. Gedung bangunan :
- Pemukiman
- Masjid
- Gerja
- Kuburan
- Pasar
- Tambang
- Bangunan bersejarah
- Menara dan banyak legenda gedung bangunan lainnya
2. Perhubungan
- Layang
- Arteru satu jalur
- Lokal dan banyak legenda perhubungan yang lainya
3. Jembatan
- Jembatan layang
- Jembatan
- Ttitian
- Terowongan dll
4. Legenda tumbuh-tumbuhan
- Sawah irigasi
- Sawah tadah hujan
- Kebun
- Hutan dll
5. Batas administrasi
- Batas propinsi
- Batas kabupaten
- Batas kecamatan
- Batas desa
6. Perairan
- Garis pantai
- Air terjun
- Sungai musim
Legenda peta rupa bumi dapat mengetahui koordinat sebuah wilayah tertentu dan
kita juga dapat mengetahui koordinat UTM pada suatu daerah. Daerah Sukosari
memiliki koordinat geografi 𝛾 = 113°57′56′𝑇 dan 𝜑 = 07°56′42′S

Peta Topografi
Peta topografi adalah jenis peta yang secara teliti dan akurat mengilustrasikan
morfologi permukaan bumi, termasuk elevasi atau relief, serta elemen-elemen air
seperti sungai dan danau, jenis tumbuhan seperti hutan, semak, dan tanaman
pertanian, juga struktur buatan manusia seperti jalan raya, jalan kereta api,
terowongan, jembatan, dan kanal. Peta topografi umumnya memiliki skala yang
besar, berkisar antara 1:5.000 hingga 1:250.000. Dalam pemetaan modern, peta
topografi menggunakan garis kontur untuk memvisualisasikan relief atau bentuk
lahan, selain fitur-fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain sebagainya. Peta
topografi memiliki beragam aplikasi, termasuk navigasi, perencanaan tata guna
lahan, pembangunan, dan berbagai keperluan lainnya.

Gambar 3.5 Peta Topografi Kabupaten Demak

Gambar 3.6 Legenda Peta Topografi Kabupaten Demak

Peta topgrafi ini menggunakan skala 1 : 50.000 dapat mengetahui bentuk


permukaan bumi. Peta topgrafi ini mencakup wilayah Kabupaten Demak, Jawa
Tengah. Dalam peta terlihat sangat jelas bentuk permukaan bumi. Peta topografi
memuat garis kontur yang dapat terlihat dengan jelas. Dengan garis kontur kita dapat
mengetahui ketinggian sebuah permukaan bumi. Dengan peta ini kita dapat
mengetahui tinggi sebuah permukaan bumi dengan gunung dan elemen lain. Peta
topografi ini juga memuat informasi mengenai bentang alam seperti sungai, rawah,
tanggul parit dan lain lainnya.
Peta Hidrografi
Peta oseanografi adalah peta yang menyajikan data mengenai geografi dasar
samudera, ketinggian permukaan laut, aliran laut, dan kondisi-kondisi lain yang
terkait dengan samudera dan perairan. Peta oseanografi memiliki peranan yang
sangat penting dalam bantuan navigasi pelayaran, menjaga keamanan perjalanan
laut, dan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan samudera dan perairan.
Informasi yang digunakan dalam pembuatan peta oseanografi diperoleh melalui
survei samudera yang dilakukan oleh lembaga oseanografi nasional seperti
Pushidrosal di Indonesia.

Gambar 3.7 Peta Hidrografi Sulawesi Selatan

Peta diatas merupakan peta hidrografi yang menggambarkan tentang aliran


sungai di daerah Sulawesi Selatan. Peta hidrografi tersebut juga menggambarkan
kenampakan laut berupa tepi pantai, perairan pantai, dan lepas pantai. Peta
hidrografi tersebut memiliki inset yang berisi info tentang tambak garam, jenis air,
serta beberapa area tertentu seperti area navigasi dan budaya laut. Legenda yang
tercantum pada peta juga telah menjelaskan mengenai unsur apa saja yang
terkandung dalam peta hidrografi tersebut.

Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan data tentang suatu topik tertentu,
seperti informasi sosial, ekonomi, atau lingkungan. Peta tematik digunakan untuk
mengilustrasikan data dan informasi dengan cara yang efisien dan mudah
dimengerti. Peta tematik seringkali memanfaatkan lambang, pola warna, dan tanda-
tanda untuk menggambarkan berbagai informasi. Sebagai contoh, peta tematik
pendaratan dapat mencakup data mengenai kedalaman perairan, zona peluncuran,
rute kapal pendarat, garis pantai, titik tengah pantai, jenis dasar laut, jarak ke pantai,
dan kemiringan dasar laut.
Gambar 3.8 Peta Tematik Jumlah Rumah Sakit Umum di Jawa Timur

Peta tematik pada gambar diatas merupakan peta tematik sebuah daerah terkait
jumlah persebaran rumah sakit umum pada tahun 2012. Peta tematik tersebut
berfokus di daerah Jawa Timur. Legenda yang tertera pada peta menjelaskan
semakin tua warna biru pada peta maka semakin banyak rumah sakit umum di
daerah tersebut. Peta tersebut menerangkan bahwa di daerah Jawa Timur sendiri
memiliki 206 unit rumah sakit umum yang tersebar di berbagai kota di pada tahun
2012.

Peta Mineral (Logam dan Non Logam)


Peta sumber daya geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi sumber
daya geologi di suatu daerah atau wilayah dengan tingkat rincian informasi sesuai
skala. Peta tersebut memberikan informasi sebaran dan jenis serta potensi sumber
daya geologi dengan latar belakang data dan informasi geologi serta disajikan
berupa gambar dengan warna, erusa, huruf dan angka atau gabungan keempatnya.
Penjelasan berupa informasi yang lebih rinci diterangkan dalam bentuk keterangan
yang biasanya dalam bentuk tabulasi. Peta sumber daya geologi disusun berdasarkan
hasil pemetaan lapangan sumberdaya mineral, batubara, gambut dan panas bumi
yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Geologi serta hasil kompilasi data dari
erusahaan-perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia. Peta tematik sumber
daya alam yang dihasilkan dari basis data sumberdaya geologi diantaranya adalah:
peta sebaran formasi pembawa batubara, peta lokasi keterdapatan batubara, peta
sebaran kualitas batubara, peta sebaran mineral logam, peta sebaran mineral non
logam, peta batuan pembawa mineral logam dan logam, peta sebaran lokasi panas
bumi, peta geologi, geofisika dan geokimia wilayah yang memiliki potensi panas
bumi serta peta wilayah kontrak pertambangan mineral, batubara maupun panas
bumi.
Gambar 3.9 Peta Potensi Mineral di Kawasan Banyuwangi

Peta di atas menjelaskan persebaran mineral logam berupa perak di wilayah


sekitar PT. Bumi Suksesindo. Wilayah tersebut terletak di Kabupaten Banyuwangi,
tepatnya di Kecamatan Pesanggaran. Tertera dalam peta, wilayah tersebut tidak
hanya memiliki potensi perak namun juga memiliki potensi logam tembaga dan
emas.

Peta Citra Satelit

Gambar 3.10 Peta Citra Satelit Kawasan Jawa Timur

Peta citra satelit adalah representasi visual dari permukaan bumi yang direkam
oleh sebuah satelit yang beroperasi di luar angkasa pada jarak ratusan kilometer dari
permukaan bumi. Keuntungan penggunaan peta citra satelit mencakup:
• Pengambilan citra daerah atau kota yang awalnya tidak terlihat secara langsung,
menciptakan citra yang kemudian dapat diidentifikasi.
• Kemampuan untuk mencakup wilayah yang sangat luas dalam satu gambar,
bahkan mencakup hingga setengah permukaan bola bumi.
• Penggunaan yang efektif dalam pemetaan daerah bencana seperti gempa dan
banjir, memberikan respons yang cepat dan akurat.
• Proses pembuatan yang dapat diulang dengan cepat dalam jangka waktu yang
singkat.
• Kemampuan untuk menghasilkan peta dengan tingkat detail dan keakuratan yang
tinggi, mencerminkan objek sesuai dengan kondisi sebenarnya.
• Kemampuan untuk menghasilkan citra dengan cepat, bahkan di daerah yang sulit
dijangkau melalui survei darat.
Peta Klimatologi

Peta klimatologi adalah peta yang menunjukkan pola iklim di suatu wilayah atau
daerah. Peta ini dibuat berdasarkan data cuaca yang direkam dalam jangka waktu
yang panjang, seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, dan tekanan
udara. Peta klimatologi digunakan untuk mempelajari karakteristik iklim di suatu
wilayah, termasuk variasi dan penyimpangannya, serta pengaruhnya terhadap
kegiatan manusia. Peta klimatologi juga dapat digunakan untuk memprediksi cuaca
di masa depan dan membantu dalam perencanaan kegiatan pertanian, perikanan, dan
pariwisata.

Gambar 3.11 Peta Klimatologi Jawa Timur & Jawa Tengah

Contoh peta klimatologi di atas menggambarkan kelembaban relatif di suatu


wilayah. Wilayah yang digambarkan pada peta tersebut adalah sebagian wilayah
provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Legenda yang tertera pada peta tersebut
menjelaskan bahwa semakin biru warna suatu wilayah pada peta, maka semakin
tinggi persentase kelembapan relatif dari wilayah tersebut.

Gambar 3.12 Peta Klimatologi Jawa Timur & Bali


Peta klimatologi adalah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai aspek iklim di suatu wilayah geografis. Peta ini memberikan informasi
tentang pola cuaca, suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi iklim di suatu tempat. Peta klimatologi di atas menggambarkan
animasi angin suatu wilayah atau arah pergerakan angin di wilayah tersebut.
Wilayah yang dimaksud pada peta klimatologi di atas adalah Sebagian wilayah
provinsi Jawa Timur dan Pulau Bali pada tanggal 12 September 2023.

Anda mungkin juga menyukai