Autonomic Computing

Autonomic computing atau yang biasa disebut Komputasi otonom adalah

kemampuan komputer untuk mengatur dirinya sendiri secara otomatis melalui
teknologi adaptif yang meningkatkan kemampuan komputasi dan mengurangi waktu
yang dibutuhkan oleh profesional komputer untuk menyelesaikan kesulitan sistem dan
pemeliharaan lainnya seperti pembaruan perangkat lunak.
Pergerakan menuju komputasi otonom didorong oleh keinginan untuk mengurangi
biaya dan kebutuhan untuk menghilangkan hambatan yang ditimbulkan oleh
kompleksitas sistem komputer untuk memungkinkan teknologi komputasi yang lebih
maju.
Inisiatif komputasi otonom (ACI) , yang dikembangkan oleh IBM,
mendemonstrasikan dan mendukung sistem jaringan komputer yang tidak melibatkan
banyak intervensi manusia selain mendefinisikan aturan input. ACI berasal dari sistem
saraf otonom tubuh manusia. IBM telah mendefinisikan empat bidang komputasi
otomatis:

 Konfigurasi Mandiri.
 Self-Healing (koreksi kesalahan).
 Self-Optimization (kontrol sumber daya otomatis untuk fungsi optimal).
 Self-Protection (identifikasi dan perlindungan dari serangan secara

AC dirancang untuk meniru sistem saraf tubuh manusia di mana sistem saraf otonom
bertindak dan bereaksi terhadap rangsangan yang tidak bergantung pada masukan
sadar individu - lingkungan komputasi otonom berfungsi dengan kecerdasan buatan
tingkat tinggi namun tetap tidak terlihat oleh pengguna. Sama seperti tubuh manusia
yang bertindak dan merespons tanpa fungsi pengendalian individu (misalnya, suhu
internal naik dan turun, laju pernapasan berfluktuasi, kelenjar mengeluarkan hormon
sebagai respons terhadap stimulus), lingkungan komputasi otonom beroperasi secara
organik sebagai respons terhadap masukan yang dikumpulkannya.

IBM telah menetapkan delapan kondisi yang mendefinisikan sistem otonom:

1. Sistem harus mengetahui dirinya sendiri dalam kaitannya dengan sumber daya
apa yang dapat diaksesnya, apa kemampuan dan keterbatasannya, serta
bagaimana dan mengapa sistem tersebut terhubung dengan sistem lain.
2. Sistem harus dapat secara otomatis mengkonfigurasi dan mengkonfigurasi
ulang dirinya sendiri tergantung pada perubahan lingkungan komputasi.
3. Sistem harus dapat mengoptimalkan kinerjanya untuk memastikan proses
komputasi yang paling efisien.
 4. Sistem harus mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan memperbaiki
dirinya sendiri atau mengalihkan fungsi dari masalah tersebut.
5. Sistem harus mendeteksi, mengidentifikasi, dan melindungi dirinya dari
berbagai jenis serangan untuk menjaga keamanan dan integritas sistem secara
keseluruhan.
6. Sistem harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya seiring perubahan,
berinteraksi dengan sistem tetangga, dan menetapkan protokol komunikasi.
7. Sistem harus bergantung pada standar terbuka dan tidak dapat berada dalam
lingkungan yang eksklusif.
8. Sistem harus mengantisipasi permintaan sumber dayanya sambil menjaga
transparansi kepada pengguna

MANFAAT
Manfaat utama komputasi otonom adalah berkurangnya TCO (Total Cost of
Ownership) . Kerusakan akan lebih jarang terjadi, sehingga mengurangi biaya
pemeliharaan secara drastis. Lebih sedikit personel yang diperlukan untuk mengelola
sistem. “Manfaat paling langsung dari komputasi otonom adalah pengurangan biaya
penerapan dan pemeliharaan, waktu, serta peningkatan stabilitas sistem TI melalui
otomatisasi,” kata Dr Kumar dari IBM .

MASA DEPAN KOMPUTASI OTONOM

Komputasi otonom berjanji untuk menyederhanakan pengelolaan sistem
komputasi . Namun kemampuan tersebut akan memberikan dasar bagi Cloud
Computing yang jauh lebih efektif. Aplikasi lain termasuk penyeimbangan beban
server, alokasi proses, pemantauan catu daya, pembaruan otomatis perangkat lunak
dan driver, peringatan pra-kegagalan, koreksi kesalahan memori, pencadangan dan
pemulihan sistem otomatis, dll.

Sumber :

http://computer.financialexpress.com/20020819/focus1.shtml

http://www.webopedia.com/TERM/A/autonomic_computing.html

http://www.techopedia.com/definition/191/autonomic-computing

http://whatis.techtarget.com/definition/autonomic-computing