Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA

Disusun oleh:

Nama : Made Haryudian Stepanus


NPM : E1G023028
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari/Tanggal : Kamis/21 September 2023
Kelompok :2 (dua)
Dosen :1. Drs, Syafnil, M.Si
2. Dra. Devi Silsia, M.Si
Co-Ass : Icha Agnesia Deyatri (E1G021064)
Objek praktikum : CARA MENYATAKAN KONSENTRASI
LARUTAN

LABORATORIUM TEKNLOGI
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada banyak sekali proses kimia yang berlangsung pada larutan sehingga
sangat penting untuk mempelajari serta memahami sifat-sifat didalamnya.
Bagi manusia dan makhluk hidup, larutan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Selain itu reaksi kimia dalam larutan sangat banyak dijumpai dalam
proses berbagai macam industri.
Didalam ilmu kimia, larutan dapat diartikan sebagai campuran homogen
antara dua zat atau lebih. Ada dua macam unsur dalam larutan, yaitu zat
pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Larutan juga dapat dibedakan
berdasarkan sifat-sifatnya, seperti konsentrasi,keasaman,dan kepekatan. Ada
berbagai macam cara menyatakan konsentrasi larutan, seperti persen massa,
persen volume, molaritas, molalitas, dan fraksi mol.
Larutan disebut campuran karena terdapat molekul,atom, atau ion yang
lebih dari dua zat atau lebih. Larutan dikatakan campuran homogen jika zat
penyusunya tidak dapat dibedakan menjadi satu dengan yang lainnya lagi,
misalnya larutan air dan gula, dimana kita tidak dapat membedakan antara air
dan gula lagi yang artinya sudah tercampur secara homogen. Dalam
pembuatan larutan sering kali dihasilkan konsentrasi yang tidak tepat dengan
yang diharapkan. Sehingga pada praktikum kali ini dilakukan seteliti
mungkin dan melakukan perhitungan yang tepat sehingga didapatkan hasil
sesuai dengan yang diinginkan.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan.
2. Mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

larutan adalah komposisi yang menunjukan dengan jelas perbandingan


jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan
jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap
dibawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih
banyak zat daripada dalam keadaan jenuh (Adha, S .D.2015).
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya.
Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah
konsentrasi larutan yang menunjukan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap
pelarut (Khikmah, N. 2015).
Campuran zat-zat homogen disebut larutan, yang memilii komposisi
merata atau serba sama diseluruh volumenya. suatu larutan mengandung satu zat
terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang
jumlahnhya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam
jumlah yang banyak (Achmad,2016).
Fase larutan biasanya dapat berwujud gas , padat, dan cair. Larutan terdiri
dari 2 komponen yaitu pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).pelarut
merupakan komponen yang lebih banyak sedangkan zat terlarut adalah
komponen dengan jumlah yang lebih sedikit (buku penuntun praktikum kimia.
2023)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

Alat Bahan
- Pipet ukur -H2SO4
- Pipet gondok -NaCl
- Neraca analitik -NaOH
- Botol semprot -Etanol
- Kaca arloji -KIO3
- Labu ukur -HCI
- Bola hisap -Asam oksalat
- Sikat tabung reaksi -Urea
- Corong

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Membuat larutan NaCl 1%


Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca
analitik, kemudian dilarutkan dengan aquadesdidalam labu
ukur 50ml, sampai tanda batas.
3.2.2 Membuat larutan etanol 5%
Dipipet sebanyak 2,5ml etanol absolute dengan pipet ukur,
kemudian dimasukan kedalam labu ukur 50ml. Tambahkan
aquades sampai tanda batas. Kocok sampai homogen.
3.2.3 Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214 gram/mol)
Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca
analitik, kemudian dimasukan kedalam labu ukur 50 ml,
dilarutkan dengan aquades.
3.2.4 Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr.98 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur,
kemudian diencerkan dengan aquades kedalam labu ukur
50 ml , dilarutkan dengan aquades.

 Labu ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan


aquades ,kira kira 25ml , selanjutnya baru
dipipetkan H2SO4 kedalam labu ukur , selanjutnya
ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda
batas.cara seperti ini digunakan dalam
membuat larutan asam kuat dan basa kuat
lainnya.
3.2.5 Membuat larutan 0,1 N HCL (Mr.36,5 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCI 37% dengan pipet ukur,
kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 25
ml ,sampai tanda batas.
3.2.6 Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr.H2C2O4.2 H2O.126
gram/mol)
Ditimbang 0,3151 gram asam okasalat dengan neraca
analitik. Kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu
ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.2.7 Membuat larutan 0,1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Ditimbang 0,2 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan
aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.2.8 Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60
gram/mol)
Ditimbang 0,1086 gram urea ,kemudian diencerkan
dengan aquades dalam labu ukur ukuran 50 ml sampai
tanda batas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Membuat larutan NaCl 1%


Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca
analitik, kemudian dilarutkan dengan aquadesdidalam labu
ukur 50ml, sampai tanda batas.
Membuat larutan etanol 5%
Dipipet sebanyak 2,5ml etanol absolute dengan pipet ukur,
kemudian dimasukan kedalam labu ukur 50ml. Tambahkan
aquades sampai tanda batas. Kocok sampai homogen.
Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214 gram/mol)
Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca
analitik, kemudian dimasukan kedalam labu ukur 50 ml,
dilarutkan dengan aquades.

Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr.98 gram/mol)


Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur,
kemudian diencerkan dengan aquades kedalam labu ukur
50 ml , dilarutkan dengan aquades.

 Labu ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan


aquades ,kira kira 25ml , selanjutnya baru
dipipetkan H2SO4 kedalam labu ukur , selanjutnya
ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda
batas.cara seperti ini digunakan dalam
membuat larutan asam kuat dan basa kuat
lainnya.

Membuat larutan 0,1 N HCL (Mr.36,5 gram/mol)


Dipipet sebanyak 0,415 ml HCI 37% dengan pipet ukur,
kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 25
ml ,sampai tanda batas.
Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr.H2C2O4.2 H2O.126
gram/mol)
Ditimbang 0,3151 gram asam okasalat dengan neraca
analitik. Kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu
ukur 50 ml sampai tanda batas.
Membuat larutan 0,1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Ditimbang 0,2 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan
aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gram/mol)
Ditimbang 0,1086 gram urea ,kemudian diencerkan
dengan aquades dalam labu ukur ukuran 50 ml sampai
tanda batas.
BAB V
PEMBAHASAN

1. Diketahui : 0,5 gram NaCl. L 50 ML


Ditanya : konsentrasi NaCl........
zat pelarut
Jawaban : × 100 %
zat terlarut

0 ,5
: ×100 %=1 %
50

2. Diketahui : 2,5 ml etanol


larutan 50 ml

Ditanya :volume larutan etanol?

2 ,5
Jawaban : × 100 %=5 %
50

3. Diketahui :0,107 gram KIO3


;L = 50ML

Ditanya :molaritas KIO3?

0,107 0,0005
Jawaban :N =0,0005 M =0 , 01 M
214 0 , 05

4. Diketahui :0,5 H2SO4


;V 50ML

Ditanya :massa H2SO4

Jawaban :0,1x4,9 = 0,49 gram

5. Diketahui :0,415ml
;MR HCI 36,5gram HCI 37%
;v 50ml
Ditanya :normalitas HCI?
mr
Jawaban :BE = =36 ,5
n

0,15355
Ek = 0,0042
36 , 5

0,0042
N= = 0,08 N
0 , 05
6. Diketahui :m = 0,3151gram
;mr = 126 gram/mol
;L = 50ML

Ditanya :normalitas H2C2O4???

MR 126
Jawaban :BE = = = 63
N 2
0,3151 1
N= X = 0,1 N
63 0 , 05

7. Diketahui :terlarut = 0,2


;mr NaOH = 40
;L= 0,05 L

Ditanya :normalitas n NaOH ?

terlarut
Jawaban :EK =
BE
40
:BE = = 40
1

0 ,2 1
N= X = 1N
40 0 , 05

8. Diketahui :terlarut = 108,6 mg


;mr urea=60 gram/mol
;L=0,05L

Ditanya :nilai ppm nitrogen ??

108 ,6
Jawaban : ppm = = 2172 N
0 , 05
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan dalam praktikum ini yaitu:

 Larutan adalah campura homogen antara dua zat atau lebih , yang
memiliki komposisi merata atau serba sama dibagian semua volumenya.
 Beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi larutan : persen berat (w/w),
persen volume (v/v), persen berat per volume (w/v), part per milion
(ppm), fraksi mol (Fx), molaritas (M), molalitas (m), dan normalitas (N)
 Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut didalam sebuah larutan.

6.2 Saran
Saran saya praktikan harus mengikuti aturan praktikum dengan baik, agar
praktikum berjalan dengan kondusif ,dan praktikan harus teliti dalam
menggunakan rumus yang sesuai dengan dengan pertanyaan yang ada. Dan
diharapkan untuk seluruh praktikan untuk selalu berhati-hati dalam melakukan
praktikum karna banyak sekali zat-zat berbahaya yang digunakan dalam
percobaan kali ini dan seterusnya.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN

 A.)80 gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air.


Diketahui:

Mr H2SO4 98 gram/mol
Mr Air (H2O) 18 gram/mol
BJ H2SO4 1,303 gram/mol
BJ air 1 gram/ml
Kosentrasi H2SO4 100%

Ditanya = abcd??

Jawab =
PERSEN BERAT
80
W= x 100%
80 ±120
W = 40 %
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Adha. S.D. 2015. Pengaruh Konsentrasi Larutan HN03 dan
Waktu Kontrak Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang Terikat
pada Biomassa Azolla micropyllasitrat. Kimia Student Jurnal
Vol.1 (1) : 636-642.

Khikmah, N. 2015. Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Alir


pada Penentuan Kreatinin Dalam Urin Secara Sequential
Injection Analysis. Kimia Student Jurnal. Vol 1 (1) : 613-615.

Achmad. 2016. Kimia Umum. Bumi Aksara. Jakarta.

Anonymous. 2023. Penuntun Praktikum Kimia. Laboratorium


Teknologi Pertanian. Universitas Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai