Anda di halaman 1dari 79

INTRODUCTION TO GEOTHERMAL SYSTEM & TECHNOLOGY

Exploration Geology
Target, Concept and Method

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Outline
1. Surface and sub-surface exploration
2. Target ; inferring the heat source, inferring
the reservoir and permeability, inferring
upflow area, inferring recharge area
3. Concept of heat source, reservoir-
permeability, upflow and discharge area
2

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
1. Surface and sub-surface exploration
• Eksplorasi geologi dapat dibagi menjadi 2:
permukaan dan bawah permukaan
• Eksplorasi permukaan menekankan pemetaan permukaan
bumi dengan berbagai metode geologi (remote sensing dan
field mapping) untuk menduga komponen-komponen sitem
panas bumi
• Eksplorasi bawah permukaan menekankan pada identifikasi
kondisi geologi berdasarkan data dari sumur pemboran
untuk mengkonfirmasi keberadaan komponen-komponen
sistem panas bumi dan karakteristiknya.
• Eksplorasi geologi bawah permukaan hanya dilakukan mulai 3
pada tahap eksplorasi hingga produksi atau pengembangan
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2a. Tujuan

• Eksplorasi panas bumi di Indonesia terutama ditujukan untuk mencari


sistem panas bumi bertemperatur tinggi yang kemudian dapat
digunakan untuk pembangkit listrik
• Model konseptual yang umum dipakai dalam eksplorasi panas bumi di
Indonesia adalah model sistem hidrotermal (atau volkanik hidrotermal)
pada high terrain
• Dengan mempertimbangakan model ini, maka target eksplorasi harus
dapat menemukann komponen-komponen sistem panas bumi tersebut
seperti heat source, reservoir-cap rock, recharge area dan discharge area
dengan penekanan mencari zona upflow
• Selain itu target eksplorasi juga mencari sistem panas bumi yang
4
bertemperatur tinggi

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2b. Target ; inferring the heat source,

• Pada sistem hidrotermal (atau volkanik hidrotermal), sumber panas


umumnya berasosiasi dengan kegiatan volkanik aktif tipe B atau C
• Atau sumber panasnya berasosiasi dengan kegiatan magmatisme seperti
tubuh intrusi berumur muda (< 250 000 tahun)
• Aktivitas volkanisme dan magmatisme diatas sering kali dicirikan oleh
adanya morfologi gunung api yang tinggi (misalnya kerucut), lapangan
fumarola yang aktif, dan bentukan morfologi circular yang
mencerminkan adanya kawah atau kaldera gunung api.
• Dengan demikian adanya ciri diatas dapat dijadikan target bagi
eksplorasi geologi untuk menduga sumberpanas.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2c. Target ; inferring the reservoir and permeability
• Reservoir pada sistem panas bumi umumnya dikontrol oleh
permeabilitas sekunder yaitu struktur geologi seperti rekahan dan
sesar, yang dapat disebut zona lemah atau zona diskontinuitas.
• Zona lemah ini dapat berada di kontak antar batuan yang berbeda, di
sekeliling intrusi, bidang perlapisan primer, dan struktur sekunder
seperti diatas.
• Meskipun demikian tidak jarang juga reservoir berada dalam suatu
lapisan atau formasi batuan tertentu
• Di daerah volkanik, pelamparan suatu unit batuan volkanik dapat
berubah dengan cepat seperti lensa-lensa atau sisipan-sisipan.
Ketebalannya pun dapat berbeda dengan signifikan.
• Dengan demikian, struktur geologi dan zona diskontinuitas lainnya 6
menjadi target yang penting dalam eksplorasi geologi. Selain itu
mengenali lapisan batuan piroklastik yang memiliki porositas- Dr.Eng. Suryantini
permeabilitas yang tinggi juga menjadi target yang baikProdiKK Geologi Terapan FITB – ITB
Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2. Target ; inferring upflow area
• Upflow adalah daerah discharge yang mengindikasikan keluaran
langsung fluida reervoir. Sehingga seringkali zona ini didapati
memiliki manifestasi dengan temperatur yang tinggi dan
komposisi kimia fluidanya menyerupai fluida reservoir.
• Zona upflow umumnya memiliki permeabilitas tinggi,
temperatur tinggi, debit fluid discharge yang besar, seringkali
ditemukan steam vent atau produk kondensasi dari steam
tersebut seperti mata air panas asam sulfat. Batuan disekitarnya
yang dilalui fluida ini pun akan mengalami perubahan (alterasi)
yang spesifik.
• Dengan demikian target eksplorasi geologi untuk menduga 7

adanya upflow ditujukan untuk mencari karakteristik keluaran


(discharge) seperti diatas. Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2. Target ; inferring recharge area

• Recharge area pada sistem high terrain dapat


terbentuk didaerah yang memiliki elevasi rendah.
• Sedangkan pada sistem low terrain kemungkinan
berada pada elevasi yang tinggi
• Meskipun demikian keduanya dapat terjadi dimana
saja.
• Mengenali morfologi disekitar sistem panas bumi
dapat membantu menentukan target untuk
mendelineasi daerah recharge
8

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
3. The concept of heat source, reservoir-cap rock, upflow and
recharge area as exploration target
Recharge Upflow Outflow

Low terrain nearby Can reach 20-30 km


the system from upflow

Reservoir
1-2 km or deeper
> 5 km depth (?)

(Goff dan Janik, 2000)

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Survei Geologi

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Survey Geologi : Permukaan dan Bawah Permukaan
• Survey geologi dapat dibagi menjadi 2:
permukaan (ada 2 Penginderaan Jauh/RS dan Pemetaan
Lapangan/Field mapping) dan
bawah permukaan (drilling, trenscing, pit, dl)
• Eksplorasi permukaan menekankan pemetaan permukaan bumi
dengan berbagai metode geologi untuk menduga komponen-
komponen sitem panas bumi
• Eksplorasi bawah permukaan menekankan pada identifikasi
kondisi geologi berdasarkan data dari sumur pemboran untuk
mengkonfirmasi keberadaan komponen-komponen sistem
panas bumi dan karakteristiknya.
• Eksplorasi geologi bawah permukaan hanya dilakukan mulai 11

pada tahap eksplorasi hingga produksi atau pengembangan


Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Metode untuk penyelidikan permukaan :

1. Penginderaan Jauh / Remote Sensing

2. Pemetaan berbasis lapangan

12

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
INTRODUCTION TO GEOTHERMAL SYSTEM & TECHNOLOGY

1. Remote Sensing Method

13

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Target metode penginderaan jauh

• Melakukan interpretasi sesar dan rekahan


• Mengidentifikasi batas litologi
• Mengetahui kondisi morfologi
• Mengidentifikasi manifestasi (bila dapat)

Informasi di atas dapat dipakai antara lain untuk


memprediksi pengontrol manifestasi permukaan
panas bumi, menentukan sumber panas 14
(intrusi/volcano)
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Metode yang dilakukan

• Analisis Peta Topografi


• Analisis Foto Udara
• Analisis Citra Satelit, seperti Landsat TM, SRTM
dll
• Pengecekan di lapangan
• Peta geologi dan penampang geologi
15

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Teknik dan Analisa Peta Topografi

• Dalam bentuk analog atau Digital (Bakosurtanal)

• Mengamati dan mendelineasi bentukan-bentukan pola kontur


topografi, seperti kelurusan, kontur menutup terisolasi, pola
kontur yang sangat rapat, pola setengah lingkaran (crater) atau
struktur lipatan rebah, dsb

• Dengan shaded relief untuk memudahkan pengamatan diatas

• Teknik analisa kelurusan dengan Fault Fracture Density (FFD)


16
• Menggunakan software, misalnya ArcGIS, Surfer dsb.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh
Kelurusan = Sesar??

Batuan keras= intrusi?

Batuan lunak=sedimen?

Struktur graben?

Mata air di sepanjang


jalur sesar? Kontak
batuan?

17

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
18

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Fault and Fracture Density (FFD)

LATAR BELAKANG
• Analisa fracture di daerah panas bumi dengan cara membuat peta
kerapatan lineament yang ditarik dari shaded relief peta topografi
digital.
• Lineamen ini diasumsikan berasosiasi dengan fracture atau fault
yang di daerah geotermal umumnya tertutup oleh manifestasi
permukaan sehingga sulit teridentifikasi.
• Fault dan fracture ini diasumsikan sebagai bidang lemah yang
menjadi jalur bagi pergerakan fluida termal sehingga dapat
menjadi petunjuk bagi lokasi daerah permeabel atau reservoir
19

• Dikembangkan oleh Soengkono dari Auckland University - NZ


Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Fault and Fracture Density (FFD)
Teknik
• Peta Topografi Digital (Atau DEM dari SRTM) diberi cahaya
dari berbagai sudut pandang
• Lineament yang nampak kemudian diberi garis
• Peta lineament dibuat grid 1x1 km2
• Densitas lineament dihitung berdasarkan formula berikut:
Panjang total lineament per 1 km2,(km/ km2)
• Pada titik tengah grid diberi nilai sesuai Panjang total
20
lineament dalam sel tersebut
• Dibuat kontur dari seluruh nilai pada grid
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
6288

1 2
Contoh:
6287

6286

6285

6284
FFD di
6283 Rotokawa
6282

6281
Geothermal
6280
Field NZ.
6279
km
0 1 2
6278
2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793
East light source, Lambertian reflection, Central difference
1. Shaded relief
6288 6288

3
N
4 Demagnetized body 2. Peta lineament
6287 6287

Resistivity boundary
6286 6286 3. Peta Densitas
Kaimanawa
lineament
Oruahinaewe

6285 6285

D
6284
C D 6284 C
Waika
to Riv
er
4. Overlay Peta
6283 6283
Parariki Stream
Densitas
6282 6282
surface Lineament,
B
manifestation
21
6281 6281 Rotokawa Lake
B Fault and fracture density
anomalies
Peta
Manifestasi
6280 6280

A
dan anomali
A
6279
Contour interval 0.5 km/ km2
6279

kilometre
geofisika
Dr.Eng. Suryantini
6278
0 1 2
6278
0 1 2 3
KK Geologi Terapan FITB – ITB
2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793 2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Foto Udara

• Sangat baik untuk mengidentifikasi manifestasi permukaan


di daerah geotermal dan struktur yang ada.

• Metode ini terutama sangat powerfull untuk daerah tanpa


vegetasi

• Variasinya: black-white, color, infrared, vertical dan oblique,


dalam berbagai skala

• Skala foto bergantung pada tinggi terbang dan panjang 22


fokus lensa, dan biasanya dinyatakan misalnya 1:12000

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Teknik Analisa Foto Udara

• Single foto

• Stereo pair dengan stereoskop

• Yang diamati; tekstur (kasar-halus) dan rona


(warna) untuk mengidentifikasi litologi, lineament
untuk mengidentifikasi struktur, single objek
seperti mata air atau fumarol dan steam clouds
nya, warm/hot ground (pada infrared), morfologi 23

dsb.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh foto
udara vertical

Ciri foto udara


vertical : Horizon
atau kaki langit
tidak terlihat 24

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Foto udara untuk
memprediksi heat
discharge di Lapangan
Panasbumi Karapiti - NZ

Broomley dan Hochstein, 2005

25

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Citra Satelit dalam eksplorasi panas bumi

• Macam-macam sensor: Landsat TM, ASTER, SRTM,


IKONOS, Quick Bird, SLAR, Radar, HyMap, dsb

• Variasi Ground / spatial resolution

• Variasi Tipe Band dan Band resolution (Bandpass)

• Gabungan yang tepat dari ketiga parameter tersebut


akan menghasilkan suatu citra yang membantu
26
dalam eksplorasi awal panas bumi

• Multi spectral vs Hyper spectral Dr.Eng. Suryantini


KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Target

• Pemetaan batuan (geologi)


• Pemetaan struktur
• Pemetaan thermal (MAP, steaming ground,
vegetation stress, hot/warm ground, dsb)
• Pemetaan alterasi batuan

27

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Beberapa teknik image processing

• RGB (Red green blue)


• Band ratio, misalnya (4/3 atau 3/2)
• NDVI (normalized different vegetation index)

• Mengidentifikasi absorption band atau reflectance band


(khususnya pada hyperspectral), misalnya absorpsi 2200 nm
umumnya ditempati oleh mineral-mineral lempung 28

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh hasil image processing

• NDVI, vegetasi
berwarna terang,
tergantung
kerapatan
tumbuhannya

29

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh hasil image processing

• ASTER Band 4,6,8


pada RGB
composite
• Masing-masing
warna
mencerminkan
litologi tertentu

30

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh peta
topografi dari
SRTM

Data dapat di download


free

http://glcfapp.umiacs.u
md.edu:8080/esdi/in
dex.jsp 31

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
INTRODUCTION TO GEOTHERMAL SYSTEM & TECHNOLOGY

2. Geological Field Mapping

32

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Target

• Memetakan batuan dan potensi reservoirnya


• Memetakan struktur geologi – permeability
• Memetakan manifestasi aktif dan tak aktif
• Memetakan morfologi
• Melakukan pengukuran-pengukuran
• Mengambil sampel batuan
33

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Alat pemetaan geologi
lapangan :

Palu dan Kompas Geologi,


klinometer, Lup, Kantong sampel,
GPS, tali ukur, HCl,
termometer, pH meter

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemetaan geologi dan struktur geologi lapangan
1. Tipe dan batas litologi (dapat menjadi daerah permeabel)
2. Stratigrafi dan ketebalan unitnya (ada/tidak unit yang porous yang dapat
bertindak sebagai reservoir/ unit yang bertindak sebagai potensi heat source,
misalnya intrusi berumur muda)
3. Struktur dan rekahan yang dominan (potensi daerah permeabel)
4. Tipe sesar (naik/turun/geser), umur relatif (zona sesar turun umumnya lebih
permeabel)
5. Struktur/kontak litologi yang bersosiasi dengan kenampakan mata air
(pengontrol keluarnya mataair apakah struktur/zona permeabel)
6. Pemetaan alterasi batuan (mengetahui penyebaran potensi panas bumi,
temperatur, besarnya resource, tipe/klasifikasi sistem, cap rock)
35
7. Pemetaan manifestasi, suhu, pH, flow rate, foto/dokumentasi

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pengukuran-pengukuran di lapangan

• Kedudukan struktur geologi (Strike – dip)


• Tebal unit stratigrafi, lebar zona sesar/rekahan
• Ground temperatur, temperatur air dan udara
• Ph air, tanah, debit ar
• Luas daerah manifestasi (kolam/ ground dsb)
36

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pengambilan sampel batuan untuk analisa
laboratorium:

• Petrology/Petrografi

• Fluid inclusion

• Densitas

• Porositas

• Thermal conductivity

37
• Magnetic susceptibility

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hidrologi
• Memperkirakan daerah recharge

• Memperkirakan aliran ground water regional dan lokal

• Memperkirakan kedalaman air tanah dangkal (dan dalam setelah ada


data pemboran)

• Metodenya dengan mengambil data mata air dingin dan panas, air
sungai, air sumur, pola curah hujan, mengukur temperatur dan pH, EC.
Melakukan analisis kimia dari sampel-sampel ini dan mempelajari
kondisi hidrologinya.

• Membuat peta aliran hidrologi dan penampang hidrologi yang


38
memperlihatkan hubungannya dengan potensi panasbumi.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mineral Alterasi-
Suhu Reservoir-
pH fluid

39

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Agnes Reyes, 1990 Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mineral Alterasi-Permeabilitas

Adularia – Good permeability

Pyrrhotite –Poor permeability?

40

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Laporan Survei Geologi Lapangan
Rekomendasi mengenai:
• Potensi Heat Source (intrusi batuan muda/volkanik/old cooling
pluton)
• Potensi batuan reservoir dan dimensinya (tuff unwelded,
limestone dsb)
• Potensi permeabel zone dan tipenya (struktur sesar - dimensi/
rekahan – densitas / batuan porous –lava)
• Potensi cap rock dan dimensinya (dari alterasinya)
• Temperatur – ph fluids reservoir (dari alterasinya)
41
• Potensi bagian bawah reservoir, (dari batuan basemen dan
dimensinya) Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemetaan Manifestasi Permukaan

42

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
1. Pemetaan ini biasanya dilakukan sebelum lapangan
di bor
2. Data yang dikumpulkan merupakan informasi dasar
bagi pekerjaan geokimia selanjutnya
3. Perbedaan waktu yang terjadi antara pemetaan dan
waktu pemboran dapat digunakan sebagai monitor
apabila terjadi perubahan manifestasi misalnya
karena pemboran
43
4. Merupakan dasar untuk penentuan heat flow natural
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Seberapa detil?

• Bergantung pada manpower dan waktu

• Bergantung pada jumlah fitur, akses dan tipe

44

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Yang perlu dicatat
1. Temperatur mata air panas (sebaiknya terukur dengan
termometer)

2. Lokasi pengukuran ditandai (di tengah kolam, di tepi kolam


dsb)

3. Beri skala, arah utara mata angin,

4. Beri tanda arah outflow,

5. Ada tidaknya ebbulion (air menggelegak)


45
6. Beri tanggal

7. Membuat dokumentasi (sketsa atau foto) Dr.Eng. Suryantini


KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh format

46

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mengukur flow rate

• Penting yang selanjutnya akan dipakai untuk menghitung


heat loss

• Bisa dikira-kira secara visual, tetapi lebih baik dengan weir


box, atau v-notches

• V-notches baik untuk aliran dengan volume sedang sampai


rendah, banyak di pakai di hidrologi

47

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mengukur flow rate
• Formula : Q=Cw 8/15 tan q/2 (2g) H (5/2)

Q = flow rate
H
Cw = weir koefisien, (dimensionless, bergantung

beberapa faktor seperti gesekan dll, tapi

umumnya pada kondisi termal dipakai 0.59.

g = 9.81 m/detik2

H = tinggi tinggi air jatuh ke dasar v-notches


48

q = sudut v-notches biasanya 450, 600 atau 900.


Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Peta dasar (Base map)

49

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Peta dan Penampang Geologi

50

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Peta Lokasi/
Peta Lapangan

51

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rekonstruksi penampang geologi

• Setelah dilakukan pemetaan geologi lapangan, harus


dibuat penampang geologi
• Penampang dibuat mulai dengan pembuatan
penampang topografi
• Ploting strike dan dip yang dikoreksi oleh posisi garis
penampang yang tidak tegak lurus terhadap strike
52
• Ploting manifestasi permukaan pada penampang
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Teknik pembuatan penampang topografi

53

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Metode untuk penyelidikan bawah
permukaan :

1. Drilling / Pemboran

2. Trenching, pit

54

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemboran :

1.Landaian Suhu
2.Explorasi
3.Delineasi atau produksi (tidak dibahas
disini)

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemboran Landaian Suhu

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Tujuan
1. Mengetahui gradien geotermal (landaian suhu)
2. Menguji model konseptual geosains
3. Data lumpur pemboran, cutting dan core dapat
dipakai sebagai data penyelidikan geologi
bawah permukaan
4. Melihat data bawah permukaan hingga
kedalaman 250 m (Badan Geologi) atau lebih,
bahkan hingga 700 m.
5. Pemboran dilakukan dengan diameter pipa
celar 6 inch atau disebut slim hole
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hasil Pemboran Landaian Suhu

1. Menguji model konseptual yang telah diduga


sebelumnya oleh geosains, terutama mengenai
keberadaan cap rock (apakah sesuai dengan data
geofisika?) dan temperatur gradien (apakah sesuai
dengan dugaan geotermometer)
2. Tetapi pada kedalaman 250 m, seringkali data ini
hanya menembus bagian atas dari cap rock sehingga
tingkat error masih tinggi (karena top reservoir belum
diketahui dan seringkali masih dipengaruhi aliran air
tanah dalam

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hasil Pemboran Landaian Suhu
3. Meskipun demikian bila hasil yang diinginkan sesuai
dengan harapan dan dapat mendekati top reservoir,
maka data sumur landaian suhu dapat meningkatkan
tingkat kepercayaan model, sehingga dalam
perhitungan potensi dapat meningkatkan kelas potensi
menjadi kelas cadangan terduga.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Tahap Eksplorasi dan Pemboran Eksplorasi

• Setelah survey pendahuluan selesai, dan WKP telah


ditentukan, maka dapat dilakukan tahap berikutnya yaitu
tahap eksplorasi
• Dalam tahap ini dilakukan pemboran eksplorasi setelah
melewati prastudi kelayakan.
• Pemboran eksplorasi biasanya menggunakan Rig besar
untuk target kedalaman pemboran umumnya ± 1000 m
atau lebih, serta umumnya berarah vertikal
• Selanjutnya dilakukan uji sumur untuk mengetahui potensi
sumur yang menunjukkan potensi prospek daerah tersebut.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rig KMJ-83

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rig
Pemboran
Produksi

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Lay Out Lokasi Pemboran

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Data Pemboran
• Core
• Cutting
• Deskripsi geologi core dan cutting
• Drilling report (BHT, circulation loss,
drilling rate)

64

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Top
Sampel
batuan yang
diambil
melalui
pemboran
Bottom (drilling)

Core dari AWI 1


G.Salak

65

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Drill cuttings adalah segala material (biasanya solid) yang
terpindahkan ke permukaan dalam suatu borehole pada saat
66
pemboran. Material ini terbawa bersama lumpur pemboran.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
67

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
68

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trenching

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-42
Trench survey at RR-42. Dimension: length 3 m x width 1.4 m x
depth 2 m and orientation N330°E.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-43
Trench survey at RR-43. Dimension: length is 2.8 m x width 1.3 m x
depth 1.7 m and orientation N325°E.

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-44

Trench survey at RR-44. Dimension: length is 3 m KK


x Geologi
width 1m
Dr.Eng. Suryantini
Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-45

Trench survey at RR-45. Dimension: length is 2.5 m x width 1


Dr.Eng. Suryantini

m x depth 1.5 m and orientation N305°E. KK Geologi Terapan FITB – ITB


Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Test Pit

75

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
76

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
77

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
78

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
79

Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB

Anda mungkin juga menyukai