PB5001 Ekplorasi Geologi 3 Concept Method PLN Okt 2023
PB5001 Ekplorasi Geologi 3 Concept Method PLN Okt 2023
Exploration Geology
Target, Concept and Method
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Outline
1. Surface and sub-surface exploration
2. Target ; inferring the heat source, inferring
the reservoir and permeability, inferring
upflow area, inferring recharge area
3. Concept of heat source, reservoir-
permeability, upflow and discharge area
2
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
1. Surface and sub-surface exploration
• Eksplorasi geologi dapat dibagi menjadi 2:
permukaan dan bawah permukaan
• Eksplorasi permukaan menekankan pemetaan permukaan
bumi dengan berbagai metode geologi (remote sensing dan
field mapping) untuk menduga komponen-komponen sitem
panas bumi
• Eksplorasi bawah permukaan menekankan pada identifikasi
kondisi geologi berdasarkan data dari sumur pemboran
untuk mengkonfirmasi keberadaan komponen-komponen
sistem panas bumi dan karakteristiknya.
• Eksplorasi geologi bawah permukaan hanya dilakukan mulai 3
pada tahap eksplorasi hingga produksi atau pengembangan
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2a. Tujuan
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2b. Target ; inferring the heat source,
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2c. Target ; inferring the reservoir and permeability
• Reservoir pada sistem panas bumi umumnya dikontrol oleh
permeabilitas sekunder yaitu struktur geologi seperti rekahan dan
sesar, yang dapat disebut zona lemah atau zona diskontinuitas.
• Zona lemah ini dapat berada di kontak antar batuan yang berbeda, di
sekeliling intrusi, bidang perlapisan primer, dan struktur sekunder
seperti diatas.
• Meskipun demikian tidak jarang juga reservoir berada dalam suatu
lapisan atau formasi batuan tertentu
• Di daerah volkanik, pelamparan suatu unit batuan volkanik dapat
berubah dengan cepat seperti lensa-lensa atau sisipan-sisipan.
Ketebalannya pun dapat berbeda dengan signifikan.
• Dengan demikian, struktur geologi dan zona diskontinuitas lainnya 6
menjadi target yang penting dalam eksplorasi geologi. Selain itu
mengenali lapisan batuan piroklastik yang memiliki porositas- Dr.Eng. Suryantini
permeabilitas yang tinggi juga menjadi target yang baikProdiKK Geologi Terapan FITB – ITB
Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
2. Target ; inferring upflow area
• Upflow adalah daerah discharge yang mengindikasikan keluaran
langsung fluida reervoir. Sehingga seringkali zona ini didapati
memiliki manifestasi dengan temperatur yang tinggi dan
komposisi kimia fluidanya menyerupai fluida reservoir.
• Zona upflow umumnya memiliki permeabilitas tinggi,
temperatur tinggi, debit fluid discharge yang besar, seringkali
ditemukan steam vent atau produk kondensasi dari steam
tersebut seperti mata air panas asam sulfat. Batuan disekitarnya
yang dilalui fluida ini pun akan mengalami perubahan (alterasi)
yang spesifik.
• Dengan demikian target eksplorasi geologi untuk menduga 7
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
3. The concept of heat source, reservoir-cap rock, upflow and
recharge area as exploration target
Recharge Upflow Outflow
Reservoir
1-2 km or deeper
> 5 km depth (?)
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Survei Geologi
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Survey Geologi : Permukaan dan Bawah Permukaan
• Survey geologi dapat dibagi menjadi 2:
permukaan (ada 2 Penginderaan Jauh/RS dan Pemetaan
Lapangan/Field mapping) dan
bawah permukaan (drilling, trenscing, pit, dl)
• Eksplorasi permukaan menekankan pemetaan permukaan bumi
dengan berbagai metode geologi untuk menduga komponen-
komponen sitem panas bumi
• Eksplorasi bawah permukaan menekankan pada identifikasi
kondisi geologi berdasarkan data dari sumur pemboran untuk
mengkonfirmasi keberadaan komponen-komponen sistem
panas bumi dan karakteristiknya.
• Eksplorasi geologi bawah permukaan hanya dilakukan mulai 11
12
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
INTRODUCTION TO GEOTHERMAL SYSTEM & TECHNOLOGY
13
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Target metode penginderaan jauh
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Teknik dan Analisa Peta Topografi
Batuan lunak=sedimen?
Struktur graben?
17
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
18
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Fault and Fracture Density (FFD)
LATAR BELAKANG
• Analisa fracture di daerah panas bumi dengan cara membuat peta
kerapatan lineament yang ditarik dari shaded relief peta topografi
digital.
• Lineamen ini diasumsikan berasosiasi dengan fracture atau fault
yang di daerah geotermal umumnya tertutup oleh manifestasi
permukaan sehingga sulit teridentifikasi.
• Fault dan fracture ini diasumsikan sebagai bidang lemah yang
menjadi jalur bagi pergerakan fluida termal sehingga dapat
menjadi petunjuk bagi lokasi daerah permeabel atau reservoir
19
1 2
Contoh:
6287
6286
6285
6284
FFD di
6283 Rotokawa
6282
6281
Geothermal
6280
Field NZ.
6279
km
0 1 2
6278
2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793
East light source, Lambertian reflection, Central difference
1. Shaded relief
6288 6288
3
N
4 Demagnetized body 2. Peta lineament
6287 6287
Resistivity boundary
6286 6286 3. Peta Densitas
Kaimanawa
lineament
Oruahinaewe
6285 6285
D
6284
C D 6284 C
Waika
to Riv
er
4. Overlay Peta
6283 6283
Parariki Stream
Densitas
6282 6282
surface Lineament,
B
manifestation
21
6281 6281 Rotokawa Lake
B Fault and fracture density
anomalies
Peta
Manifestasi
6280 6280
A
dan anomali
A
6279
Contour interval 0.5 km/ km2
6279
kilometre
geofisika
Dr.Eng. Suryantini
6278
0 1 2
6278
0 1 2 3
KK Geologi Terapan FITB – ITB
2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793 2783 2784 2785 2786 2787 2788 2789 2790 2791 2792 2793
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Foto Udara
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Teknik Analisa Foto Udara
• Single foto
dsb.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh foto
udara vertical
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Foto udara untuk
memprediksi heat
discharge di Lapangan
Panasbumi Karapiti - NZ
25
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Citra Satelit dalam eksplorasi panas bumi
27
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Beberapa teknik image processing
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh hasil image processing
• NDVI, vegetasi
berwarna terang,
tergantung
kerapatan
tumbuhannya
29
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh hasil image processing
30
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Contoh peta
topografi dari
SRTM
http://glcfapp.umiacs.u
md.edu:8080/esdi/in
dex.jsp 31
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
INTRODUCTION TO GEOTHERMAL SYSTEM & TECHNOLOGY
32
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Target
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Alat pemetaan geologi
lapangan :
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemetaan geologi dan struktur geologi lapangan
1. Tipe dan batas litologi (dapat menjadi daerah permeabel)
2. Stratigrafi dan ketebalan unitnya (ada/tidak unit yang porous yang dapat
bertindak sebagai reservoir/ unit yang bertindak sebagai potensi heat source,
misalnya intrusi berumur muda)
3. Struktur dan rekahan yang dominan (potensi daerah permeabel)
4. Tipe sesar (naik/turun/geser), umur relatif (zona sesar turun umumnya lebih
permeabel)
5. Struktur/kontak litologi yang bersosiasi dengan kenampakan mata air
(pengontrol keluarnya mataair apakah struktur/zona permeabel)
6. Pemetaan alterasi batuan (mengetahui penyebaran potensi panas bumi,
temperatur, besarnya resource, tipe/klasifikasi sistem, cap rock)
35
7. Pemetaan manifestasi, suhu, pH, flow rate, foto/dokumentasi
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pengukuran-pengukuran di lapangan
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pengambilan sampel batuan untuk analisa
laboratorium:
• Petrology/Petrografi
• Fluid inclusion
• Densitas
• Porositas
• Thermal conductivity
37
• Magnetic susceptibility
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hidrologi
• Memperkirakan daerah recharge
• Metodenya dengan mengambil data mata air dingin dan panas, air
sungai, air sumur, pola curah hujan, mengukur temperatur dan pH, EC.
Melakukan analisis kimia dari sampel-sampel ini dan mempelajari
kondisi hidrologinya.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mineral Alterasi-
Suhu Reservoir-
pH fluid
39
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Agnes Reyes, 1990 Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mineral Alterasi-Permeabilitas
40
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Laporan Survei Geologi Lapangan
Rekomendasi mengenai:
• Potensi Heat Source (intrusi batuan muda/volkanik/old cooling
pluton)
• Potensi batuan reservoir dan dimensinya (tuff unwelded,
limestone dsb)
• Potensi permeabel zone dan tipenya (struktur sesar - dimensi/
rekahan – densitas / batuan porous –lava)
• Potensi cap rock dan dimensinya (dari alterasinya)
• Temperatur – ph fluids reservoir (dari alterasinya)
41
• Potensi bagian bawah reservoir, (dari batuan basemen dan
dimensinya) Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemetaan Manifestasi Permukaan
42
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
1. Pemetaan ini biasanya dilakukan sebelum lapangan
di bor
2. Data yang dikumpulkan merupakan informasi dasar
bagi pekerjaan geokimia selanjutnya
3. Perbedaan waktu yang terjadi antara pemetaan dan
waktu pemboran dapat digunakan sebagai monitor
apabila terjadi perubahan manifestasi misalnya
karena pemboran
43
4. Merupakan dasar untuk penentuan heat flow natural
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Seberapa detil?
44
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Yang perlu dicatat
1. Temperatur mata air panas (sebaiknya terukur dengan
termometer)
46
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mengukur flow rate
47
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Mengukur flow rate
• Formula : Q=Cw 8/15 tan q/2 (2g) H (5/2)
Q = flow rate
H
Cw = weir koefisien, (dimensionless, bergantung
g = 9.81 m/detik2
49
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Peta dan Penampang Geologi
50
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Peta Lokasi/
Peta Lapangan
51
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rekonstruksi penampang geologi
53
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Metode untuk penyelidikan bawah
permukaan :
1. Drilling / Pemboran
2. Trenching, pit
54
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemboran :
1.Landaian Suhu
2.Explorasi
3.Delineasi atau produksi (tidak dibahas
disini)
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Pemboran Landaian Suhu
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Tujuan
1. Mengetahui gradien geotermal (landaian suhu)
2. Menguji model konseptual geosains
3. Data lumpur pemboran, cutting dan core dapat
dipakai sebagai data penyelidikan geologi
bawah permukaan
4. Melihat data bawah permukaan hingga
kedalaman 250 m (Badan Geologi) atau lebih,
bahkan hingga 700 m.
5. Pemboran dilakukan dengan diameter pipa
celar 6 inch atau disebut slim hole
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hasil Pemboran Landaian Suhu
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Hasil Pemboran Landaian Suhu
3. Meskipun demikian bila hasil yang diinginkan sesuai
dengan harapan dan dapat mendekati top reservoir,
maka data sumur landaian suhu dapat meningkatkan
tingkat kepercayaan model, sehingga dalam
perhitungan potensi dapat meningkatkan kelas potensi
menjadi kelas cadangan terduga.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Tahap Eksplorasi dan Pemboran Eksplorasi
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rig KMJ-83
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Rig
Pemboran
Produksi
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Lay Out Lokasi Pemboran
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Data Pemboran
• Core
• Cutting
• Deskripsi geologi core dan cutting
• Drilling report (BHT, circulation loss,
drilling rate)
64
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Top
Sampel
batuan yang
diambil
melalui
pemboran
Bottom (drilling)
65
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Drill cuttings adalah segala material (biasanya solid) yang
terpindahkan ke permukaan dalam suatu borehole pada saat
66
pemboran. Material ini terbawa bersama lumpur pemboran.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
67
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
68
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trenching
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-42
Trench survey at RR-42. Dimension: length 3 m x width 1.4 m x
depth 2 m and orientation N330°E.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-43
Trench survey at RR-43. Dimension: length is 2.8 m x width 1.3 m x
depth 1.7 m and orientation N325°E.
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
Trench RR-44
75
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
76
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
77
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
78
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB
79
Dr.Eng. Suryantini
KK Geologi Terapan FITB – ITB
Prodi Teknik Panas Bumi FTTM - ITB