Anda di halaman 1dari 5

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

‫ ُن ِّل ُن ِّل َعَلى َخ ِر ْاَألَناِم ِّيِد َنا َّم ٍد َعَلى َاِلِه‬. ‫اْل ُد ِهلل اَّلِذ َأ َنا ِبِنْع ِة ْاِإل اِن ْاِإل َالِم‬
‫َس ُمَح َو‬ ‫ْي‬ ‫ْي ْنَعَم َم ْيَم َو ْس َو َص ْي َو َس ُم‬ ‫َحْم‬

‫َو َصْح ِبِه َأْج َم ِعْيَن َأَّما َبْع ُد‬


Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....
Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita memanjatkan puji serta syukur kita kepada
Allah swt, tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tak pilih kasih tak
pandang sayang, yang nikmatnya tak terhitung dan tak terbilang, yang dengan nikmat
tersebut kita sama-sama bisa berkumpul dengan riang, bertatap muka beradu pandang.
Shalawat beriring salam, selalu tercurah kepada putra gurun pasir, yang pada subuh senin
dia lahir, patung-patung disekitar ka’bah jatuh tersungkir, di saat manusia sedang kocar
kacir, yaitu nabi Allah yang terakhir, siapa lagi kalau bukan junjungan kita Nabi Besar
Muhammad saw, dan kepada keluarga, sahabat, kerabat beliau sekalian.

Muhammad Abu al-Futuh dalam kitabnya al-Madkhal Ila Ilm al-Da’wah, menjelaskan
bahwa dakwah adalah “menyampaikan (at-Tablīgh) dan menerangkan (al-Bayā n) apa yang
telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw.” Maka, dapat dikatakan bahwa dakwah adalah
proses mengajak umat manusia kepada jalan Allah (Islam) yang bertujuan untuk meraih
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....


Spirit dalam berdakwah telah dirasakan secara nyata di jaman sekarang. Keterbukaan
informasi menjadikan manusia bebas untuk berbagi dan mendapatkan informasi, termasuk
tentang agama. Internet dijadikan sebuah peluang baru bagi para da’i dalam menyebarkan
amar ma’ruf, nahi munkar. Ketika kita menilik kembali dakwah pada jaman Rasulullah saw.
dan sahabat, tentulah sangat terbatas, yakni berkisar pada dakwah qouliyah bil lisan dan
dakwah fi’liyah bil uswah, serta media surat (rasail). Namun di jaman sekarang kita
dituntut untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang diharapkan agar dakwah
Islam lebih mengena kepada sasaran dan tidak out of date.
Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....
Islam adalah agama yang bersifat inklusif dan terbuka atau bisa dimaknai sebagai al-islamu
salih likulli zaman wa makan (islam itu layak untuk semua waktu dan tempat). Oleh karena
itu, hadirnya media digital di era globalisasi ini memberikan pecutan baru bagi para da’i
untuk menciptakan sesuatu yang baru demi eksistensi dakwah Islam. Inilah tantangan
yang harus da’i hadapi untuk merespon positif adanya era digital. Dakwah dengan media
digital bukanlah sebuah statement yang harus ditentang atau dihidari, keberadaan media
digital tidaklah menjadikan dakwah semakin merosot, justru Islam menghargai segala
sesuatu yang baru, hadir sebagai keniscayaan pembaharuan untuk lebih mengeksiskan
agama Islam di semua lapisan. Rasulullah saw. menegaskan bahwa umat muslim memiliki
kewajiban untuk berdakwah, dan beliau juga menjelaskan bahwa Tidak semestinya orang
‘alim (berilmu) itu diam dengan ilmunya, dan tidak semestinya orang yang bodoh itu diam
dengan kebodohannya. Jika tidak karena dakwah, hilanglah tujuan risalah dan lenyaplah
tujuan pengangkatannya, kehancuran menyebar luas, kesesatan merata di mana-mana,
kebaikan dan kebenaran telah hilang. Karena itulah kewajiban dakwah, amar makruf nahi
mungkar ditegaskan dalam al-Qur`an, as-Sunah, serta Ijma’ ulama.

Maka, berkenaan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang berbahagia ini, kami akan
menyampaikan sebuah syarahan al-Qur’an dengan tema “Dakwah era Digital” dengan
rujukan al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 104 yang akan di lantunkan oleh Qari’ kita ...

‫َو ْلَتُك ْن ِّمْنُك ْم ُاَّمٌة َّيْد ُعْو َن ِاَلى اْلَخ ْيِر َو َيْأُمُر ْو َن ِباْلَم ْع ُر ْو ِف َو َيْنَه ْو َن َعِن اْلُم ْنَك ِر ۗ َو ُاوٰۤلِٕى َك ُه ُم اْلُم ْف ِلُحْو َن‬

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”

Dari kutipan ayat diatas Ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya, hendaklah ada dari
kalian sejumlah orang yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah, yaitu dengan
menyeru orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang perbuatan yang mungkar.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim dalam sebuah hadis dari Abu
Hurairah. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:
"." ‫ َو َذِلَك أْض َعُف اإليَم اِن‬،‫ َفإْن َلْم َيْس َتِط ْع َفِبَق ْلِبِه‬،‫ َفإْن َلْم َيْس َتِط ْع َفِبِلَس اِنِه‬،‫َمْن َر َأى ِم ْنُك ْم ُمْنَك ًر ا َفْلُيَغِّيْر ُه ِبَيده‬
‫ا َذِلَك ِم اإلي اِن َح َّبُة َخ َدٍل‬ ‫ٍة‬ ‫ِف‬
‫ْر‬ ‫َن َم‬ ‫ "َو َلْيَس َو َر َء‬: ‫َو ي ِر َو اَي‬
“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya
dengan tangannya; dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika masih tidak
mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” Di
dalam riwayat lain disebutkan : Dan tiadalah di belakang itu iman barang seberat biji sawi
pun.

Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....


Dari ayat dan hadis diatas dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan kewajiban bagi
setiap muslim yang mengaku dirinya mukmin. Usaha itu tidak lain untuk menyebarluaskan
kebenaran ajaran Islam kepada umat secara luas. Inilah konsep dari dakwah, dimana
dakwah diartikan sebagai suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan memengaruhi
manusia agar berpegang teguh pada ajaran Allah, menjadikan orang yang belum baik
menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik, dan dari yang lebih baik menjadi
istiqomah.

Aktivitas dakwah dijaman sekarang ini, dihadapkan oleh perkembangan arus teknologi dan
informasi, sehingga melalui keberadaan dan kecanggihan teknologi saat ini dapatkah
membuat ruang kepada kita untuk semakin percaya diri dalam berbagi kebaikan kepada
orang lain? Dapatkah kita mampu memberi informasi yang mencakup pesan-pesan dakwah
Islam secara benar sesuai dengan Al-Qur’an? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus
terus dikaji oleh kita, dimana yang seharusnya menjadikan seluruh lapisan manusia,
terutama da’i untuk peka dan melek digital, serta memahami pentingnya bersyiar melalui
media baru seperti platform di internet.

Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....


Beberapa jaminan dari Allah dalam berbagai ayat di Al-Qur’an membuat spirit sendiri bagi
pemeluknya dalam menyampaikan kebaikan dan kebenaran bagi semua orang. Spirit of
Dakwah dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar tergerak hatinya untuk menjadi
missionaris Islam dalam keadaan apapun dengan media apapun dan materi apapun. Maka,
dalam proses berdakwah tentunya memiliki beberapa metode yang harus terpenuhi
supaya materi dakwah (maddah) dapat diterima dengan baik. Semua metode tersebut telah
diatur dalam aturan ajaran Islam yang paling utama, yaitu Al-Qur’an Surat an-Nahl ayat
125...

‫ُۗن ِا‬ ‫ِت ِه‬ ‫ِة ِد‬ ‫ِع ِة‬ ‫ِح ِة‬ ‫ِا‬
‫ُاْد ُع ٰلى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْل ْك َم َو اْلَمْو َظ اْلَح َس َن َو َج ا ْلُه ْم ِباَّل ْي َي َاْح َس َّن َر َّبَك ُه َو َاْع َلُم ِبَمْن َض َّل َعْن‬
‫ِب ِد‬ ‫ِب ِل‬
‫َس ْي هٖ َو ُه َو َاْع َلُم اْلُم ْهَت ْيَن‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari kutipan ayat diatas, kita dapat menyimpulkan bahwasanya Allah swt. menyeru kepada
Nabi Muhammad saw. untuk memerintahkan manusia berdakwah menyebarkan agama
Allah dengan cara hikmah, yaitu al-Qur’an. Maknanya adalah dengan tutur kata yang halus,
yang telah diperintahkan dalam al-Qur’an. Lalu dengan mauidzatil hasanah, pelajaran yang
baik, maksudnya adalah pelajaran atau nasihat-nasihat yang terkandung dalam al-Qur’an
untuk mengenai hati sasaran dakwah. Dan yang terakhir adalah mujadalah bil ihsan yaitu
membantah dengan cara yang baik apabila sasaran dakwah tidak puas atas argumen kita
dengan ayat-ayat Allah atau dalil-dalil al-Qur’an.

Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....


Pada akhirnya, aktivitas dakwah menjadi tanggung jawab kita bersama. Menilik dari segala
problematika yang ada begitu nyata saat ini, peran da’i muda, serta yang peka dan melek
terhadap perkembangan jaman merupakan salah satu solusinya. Saat ini, dakwah tidak
hanya dituntut dengan cukup menyampaikan pesan pesan ke-Islam-an, tetapi juga
bagaimana merangkul milenial melalui kebaruan jaman, yang berupa media digital.
Dakwah digital menjadi budaya baru yang harus diterima secara bijaksana, dioptimalkan
sesuai kemampuan untuk penyampaian dakwah yang rahmatan lil’alamin.
Mengoptimalkan dan berperan aktif menyampaikan dakwah Islam yang santun, damai dan
lembut melalui media digital artinya kita menjadi regenarasi Rasul dalam amar ma’ruf nahi
munkar.
Para dewan hakim yg bijaksana dan hadirin yang berbahagia ....
Sungguh jalan dakwah ini adalah jalan para Nabi, jalan keluarganya, jalan para sahabatnya,
dan jalan para pengikutnya.

Mari kita sebagai intelektual muslim menggunakan kemampuan dan pengetahuan kita
untuk membangun kembali peradaban Islam.

Mari kita bergandengan tangan membabat segala halang rintang dan berjuang agar Islam
kembali menjadi rahmat bagi semesta alam, sebagaimana yang diemban Rasulullah saw.
hingga generasi sesudahnya ....

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai