MSQ Dakwah Era Digital
MSQ Dakwah Era Digital
ُن ِّل ُن ِّل َعَلى َخ ِر ْاَألَناِم ِّيِد َنا َّم ٍد َعَلى َاِلِه. اْل ُد ِهلل اَّلِذ َأ َنا ِبِنْع ِة ْاِإل اِن ْاِإل َالِم
َس ُمَح َو ْي ْي ْنَعَم َم ْيَم َو ْس َو َص ْي َو َس ُم َحْم
Muhammad Abu al-Futuh dalam kitabnya al-Madkhal Ila Ilm al-Da’wah, menjelaskan
bahwa dakwah adalah “menyampaikan (at-Tablīgh) dan menerangkan (al-Bayā n) apa yang
telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw.” Maka, dapat dikatakan bahwa dakwah adalah
proses mengajak umat manusia kepada jalan Allah (Islam) yang bertujuan untuk meraih
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Maka, berkenaan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang berbahagia ini, kami akan
menyampaikan sebuah syarahan al-Qur’an dengan tema “Dakwah era Digital” dengan
rujukan al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 104 yang akan di lantunkan oleh Qari’ kita ...
َو ْلَتُك ْن ِّمْنُك ْم ُاَّمٌة َّيْد ُعْو َن ِاَلى اْلَخ ْيِر َو َيْأُمُر ْو َن ِباْلَم ْع ُر ْو ِف َو َيْنَه ْو َن َعِن اْلُم ْنَك ِر ۗ َو ُاوٰۤلِٕى َك ُه ُم اْلُم ْف ِلُحْو َن
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”
Dari kutipan ayat diatas Ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya, hendaklah ada dari
kalian sejumlah orang yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah, yaitu dengan
menyeru orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang perbuatan yang mungkar.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim dalam sebuah hadis dari Abu
Hurairah. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:
"." َو َذِلَك أْض َعُف اإليَم اِن، َفإْن َلْم َيْس َتِط ْع َفِبَق ْلِبِه، َفإْن َلْم َيْس َتِط ْع َفِبِلَس اِنِه،َمْن َر َأى ِم ْنُك ْم ُمْنَك ًر ا َفْلُيَغِّيْر ُه ِبَيده
ا َذِلَك ِم اإلي اِن َح َّبُة َخ َدٍل ٍة ِف
ْر َن َم "َو َلْيَس َو َر َء: َو ي ِر َو اَي
“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya
dengan tangannya; dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika masih tidak
mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” Di
dalam riwayat lain disebutkan : Dan tiadalah di belakang itu iman barang seberat biji sawi
pun.
Aktivitas dakwah dijaman sekarang ini, dihadapkan oleh perkembangan arus teknologi dan
informasi, sehingga melalui keberadaan dan kecanggihan teknologi saat ini dapatkah
membuat ruang kepada kita untuk semakin percaya diri dalam berbagi kebaikan kepada
orang lain? Dapatkah kita mampu memberi informasi yang mencakup pesan-pesan dakwah
Islam secara benar sesuai dengan Al-Qur’an? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus
terus dikaji oleh kita, dimana yang seharusnya menjadikan seluruh lapisan manusia,
terutama da’i untuk peka dan melek digital, serta memahami pentingnya bersyiar melalui
media baru seperti platform di internet.
ُۗن ِا ِت ِه ِة ِد ِع ِة ِح ِة ِا
ُاْد ُع ٰلى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْل ْك َم َو اْلَمْو َظ اْلَح َس َن َو َج ا ْلُه ْم ِباَّل ْي َي َاْح َس َّن َر َّبَك ُه َو َاْع َلُم ِبَمْن َض َّل َعْن
ِب ِد ِب ِل
َس ْي هٖ َو ُه َو َاْع َلُم اْلُم ْهَت ْيَن
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dari kutipan ayat diatas, kita dapat menyimpulkan bahwasanya Allah swt. menyeru kepada
Nabi Muhammad saw. untuk memerintahkan manusia berdakwah menyebarkan agama
Allah dengan cara hikmah, yaitu al-Qur’an. Maknanya adalah dengan tutur kata yang halus,
yang telah diperintahkan dalam al-Qur’an. Lalu dengan mauidzatil hasanah, pelajaran yang
baik, maksudnya adalah pelajaran atau nasihat-nasihat yang terkandung dalam al-Qur’an
untuk mengenai hati sasaran dakwah. Dan yang terakhir adalah mujadalah bil ihsan yaitu
membantah dengan cara yang baik apabila sasaran dakwah tidak puas atas argumen kita
dengan ayat-ayat Allah atau dalil-dalil al-Qur’an.
Mari kita sebagai intelektual muslim menggunakan kemampuan dan pengetahuan kita
untuk membangun kembali peradaban Islam.
Mari kita bergandengan tangan membabat segala halang rintang dan berjuang agar Islam
kembali menjadi rahmat bagi semesta alam, sebagaimana yang diemban Rasulullah saw.
hingga generasi sesudahnya ....