Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fahrisca Anastasya

Kelas : Akuntansi 6B
Nim : 08020220060

TUGAS RESUME
“Praktik Sistem Pengendalian Internal ”

1. SPI Dalam Fungsi Pembelian/Pengeluaran Kas


Pembelian adalah langkah-langkah penting bagi sebuah organisasi. Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern guna menjamin kondisinya.
Menurut Bodnar & Hopwood (2014:140-143), pengendalian pembelian dimulai pada
saat permintaan pembelian barang dagang dilakukan. Permintaan pembelian dilakukan oleh
bagian penjualan apabila di gudang tidak mencukupi untuk melakukan proses penjualan.
Dalam mengecek terkait barang dagang yang didapatkan tidak ada kesalahan seperti yang
diinginkan, maka dalam melaporkan data terima perlu sesuai dengan pesanan yang sudah
dibeli. Begitupun harga pada saat membeli pesanan perlu dicocokan pada harga yang
tercantum pada faktur yang diberikan dari pemasok. Sesudah penerimaan dilaporkan, barng
yang dipesan, serta faktur dari pemasok dibandingkan, perusahaan perlu mendata stok yang
ada dan hutang dagang yang ada hubungannya dengan data akutansi.
2. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Sistem Pembelian Barang
Pada evaluasi program pengendalian internal dalam sistematika pembelian, berikut ini
yang harus diperhatikan, (Mulyadi, 2015:311) :
a. Organisasi, sistem kelompok yang membatasi tanggung jawab dengan tegas
b. Program otorisasi dalam langkah-langkah mendata, program kewenangan dan
langkah-langkah mendata dengan menyediakan penjagaan yang memada terhadap
kepemilikan kekayaan, hutang, penerimaan, dan akomodasi.
c. Penerapan yang profesional, penerapan kerja yang profesional pada sat menjalankan
tanggung jawab dan wewenang semua bagian dari organisasi.
SPI Dalam Pengeluaran Kas
Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (1999:293) “Pengendalian intern atas
pengeluaran kas harus memberikan jaminan yang memadai bahwa pengeluaran dilakukan
hanya untuk transaksi yang diotorisasi. Disamping itu, pengendalian harus memastikan
bahwa kas digunakan secara efisien”

3. SPI Dalam Fungsi Penjualan


Dari pengendalian intern penjualan menurut Wilson dan Campbell yang dialih
bahasakan oleh (Tjendera 1996), menggunakan pengertian sistem pengendalian intern
sebagai berikut: pengendalian intern penjualan adalah kegiatan yang meliputi analisis,
penelaahan, dan penelitian yang dilakukan terhadap kebijaksanaan, prosedur, metode, dan
pelaksanaan kegiatan penjualan yang sesungguhnya untuk mencapai volume penjualan yang
dikehendaki, dengan biaya yang wajar dan dapat menghasilkan laba kotor yang diperlukan
untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi (return of investmen).
Tujuan dari penerapan pengendalian intern penjualan menurut Arens dan Loebecke
yang diterjemah oleh (Yusuf, 2008) adalah sebagai berikut:
1) Penjualan yang dicatat adalah untuk pengiriman aktual kepada pelanggan nok fiktif
(keabsahan).
2) Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan).
3) Penjaualan yang dicatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim dan ditagih serta
dicatat dengan benar (penilaian).
4) Transaksi penjualan yang diklasifikasikan dengan pantas (klasifikasi).
5) Penjualan dicatat dalam waktu yang sesuai (ketepatan).
Transaksi penjualan yang dimasukan dengan pantas dalam berkas induk dan
diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran). Jelas bahwa aktivitas penjualan
perlu dilindungi dari kemungkinan terjadinya penggelapan, pencurian, ataupun kesalah
pencatatan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

4. SPI Dalam Fungsi Produksi


a. Perwujudan Pengendalian Internal Pada Siklus Produksi

Perwujudan framework SPI untuk kegiatan produksi atau siklus produksi adalah sama
dengan siklus transaksi yang lain, yaitu mencakup sejumlah perangkat yang digunakan untuk
mengendalikan dan menjamin pencapaian tujuan proses produksi, yang mencakup:

 Perencanaan produksi
 Anggaran produksi
 Pemisahan fungsi produksi
 Otorisasi transaksi produksi
 Dokumen transaksi produksi
 Dokumen pembukuan, yang mencakup jurnal, buku pembantu, buku besar,
dan laporan untuk transaksi produksiPengecekan independen (sistem
indentifikasi kesalahan proses atau prosedur) untuk proses produksi
 Teknologi informasi untuk proses produksi
 SDM yang kompeten dan Monitoring

5. Pengendalian Internal Dalam Keuangan

Keuangan merupakan hal yang sangat vital dalam perusahaan, dimana segala hal
yang ada di dalam perusahaan selalu berkaitan dengan keuangan. Sehingga diperlukan
adanya sebuah sistem pengendalian internal dalam keuangan agar semua rincian aliran
dana yang keluar masuk pun harus jelas dan tidak terjadi sebuah kecurangan atau
kesalahan dalam pengelolaan keuangan.

Selain itu, dalam pembuatan laporan keuangan juga harus berpedoman pada sistem
pengendalian internal agar dapat memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan
tersebut telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, mulai dari proses
pencatatan hingga menjadi sebuah laporan keuangan sebagai bentuk pertanggung
jawaban.

Pengendalian Yang Dapat Dilakukan Dalam Fungsi Keuangan

Terdapat Prosedur Yang Jelas Terdahap Hal - Hal Yang Berkaitan Dengan Keluar
Masuknya Keuangan.

 Setiap Transaksi Yang Berhubungan Dengan Keuangan Harus Memiliki Bukti


Serta Otorisasi Yang Jelas.
 Pembuatan Laporan Keuangan Harus Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku
 Selalu Melakukan Audit Berkala Atas Laporan Keuangan Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA
Nurul Lathifah. 2021. Konsep dan Praktik Sistem Pengendalian Internal. Insan Cendekia
Mandiri: Selayo.

Anda mungkin juga menyukai