Periode perinatal adalah periode kehidupan manusia sejak usia
kehamilan 28 minggu sampai dengan usia 28 hari (1 bulan) setelah lahir. Periode perinatal ini merupakan periode yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar bagi periode selanjutnya. Masa perinatal merupakan rangkaian dua masa yang sangat berbeda bagi anak yakni masa sebelum lahir dengan masa sesudah lahir. (Ilyas, Jumarni. 2010). Masalah kesehatan yang terjadi selama masa periode perinatal secara garis besar dapat diuraikan tiga periode yakni periode kehamilan, persalinan, dan masa setelah kelahiran. Pada masa kehamilan dan persalinan merupakan hal wajar bagi seorang wanita yang dikodratkan untuk melahirkan dan melanjutkan keturunan. Proses dari masa kehamilan sampai masa persalinan dikenal sebagai periode sensitif dalam kehidupan seorang wanita. Selama hamil, wanita mengalami perubahan psikologis dan emosi. Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan, akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi kegelisahan dan menjadi suatu keprihatinan. Masalah umum yang dialami wanita selama proses kehamilan adalah kecemasan dan stress. Hal tersebut bia memiliki konsekuensi terhadap jalannya proses kehamilan dan perkembangan anak selanjutnya saat dilahirkan.
B. Pengertian Depresi dan Kecemasan Perinatal
Depresi perinatal juga dikenal sebagai depresi antenatal, yakni
bentuk depresi yang dapat mempengaruhi wanita selama kehamilan hingga bisa mengakibatkan depresi pascapersalinan jika tidak ditangani dengan benar. Segala bentuk stress pranatal yang dirasakan oleh ibu dapat memiliki efek negatif pada berbagai aspek perkembangan janin, yang dapat membahayakan ibu dan anak. Bahkan setelah kelahiran, seorang anak yang lahir dari ibu yang mengalami depresi atau stress merasakan pengaruhnya. Anak menjadi kurang aktif dan juga dapat menderita tekanan emosional. Depresi antenatal ini dapat disebabkan oleh stress kekhawatiran terhadap kehamilannya. Pemicu lain dalam hal ini termasuk kehamilan yang tidak direncanakan, kesulitan hamil, riwayat pelecehan dan situasi ekonomi atau keluarga. Kecemasan adalah salah satu gangguan kejiwaan yang paling umum terjadi pada saat kehamilan, kecemasan dalam kehamilan bisa meningkatkan risiko untuk depresi postpartum. Proses terjadinya kecemasan menurut teori Rice yang dikutip oleh Mardjan (2016), mengatakan bahwa penyebab terjadinya kecemasan disebabkan adanya rangsangan (stressor) dari luar yang mempengaruhi individu (receptor). Dalam hal ini sistem limbik mempengaruhi distress. Mempengaruhi sistem hipotalamus sebagai sistem endokrin. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi berbagai macam hormon yang ada dalam tubuh dan saling berinteraksi sehingga menyebabkan timbulnya kecemasan dan mempengaruhi keadaan bayi dan ibu dalam masa kehamilan sampai pasca persalinan (depresi postpartum). Menurut Mardjan (2016) mengatakan bahwa pada saat persalinan hampir tiba, kondisi seorang ibu akan merasa cemas makin kuat. Hal ini, secara langsung mempengaruhi faktor fisiologis saat kontraksi uterus yang menyebabkan rasa sakit, timbul perasaan semakin tidak nyaman, menimbulkan stress dan kecemasan, sehingga sangat merugikan seorang ibu yang akan melahirkan. Rasa cemas pada masa perinatal seorang ibu bisa berakibat pengalaman traumatik saat postnatal. Kecemasan selama masa kehamilan sampai trimester ketiga mempengaruhi proses persalinan, pertumbuhan perkembangan anak, kelahiran premature, berat badan lahir rendah (BBLR), Partus lama, gangguan mental dan motorik anak. Bagi remaja (15-19 tahun) kecemasan perinatal sebelum melahirkan merupakan hal yang wajar. Perubahan fisik dan psikologis berinteraksi dengan kondisi lingkungan, secara fisiologis, organ reproduksi remaja belum siap untuk melahirkan, sedangkan secara psikologis keadaan jiwanya masih belum stabil (Prawirohardjo, 2010). Mardjan (2016) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kecemasan pada wanita sebelum dan sesudah hamil, diantaranya adalah : 1. Perasaan takut pada kehamilan dan persalinan merupakan suatu pengalaman baru, dimana kebanyakan wanita belum siap dengan peran yang harus dijalankannya. Semakin bertambahnya usia kehamilan maka akan membuat wanita hamil semakin cemas, gelisah dan takut. Selain itu kejadian yang mengikuti kehamilan seperti mual, muntah, aktivitas yang semakin terbatas, sulit tidur, perasaan tidak menarik lagi, bahkan sampai takut ditinggal oleh suami, disinilah peran suami mendampingi istri selama kehamilan sangat diperlukan. 2. Kecemasan sebelum persalinan, semakin tua usia kehamilan dan mendekati proses persalinan, semakin dirasakan kecemasan yang timbul tenggelam oleh wanita hamil. Untuk itu, penting bagi wanita hamil melakukan aktivitas yang dapat menenangkan pikiran, sehingga tidak terpusat pada beban yang dirasakan selama kehamilannya. 3. Rasa takut bayi yang dilahirkannya cacat, buruk atau mengalami keterbelakangan mental pada wanita primigravida yang memang mendambakan kehadiran buah hati. Perasaan ini semakin kuat dirasakan sehingga secara sadar atau tidak ditampilkan misalnya dari mimpi buruk malam hari. 4. Penolakan terhadap anak yang dikandungnya, hal ini dapat terjadi pada kehamilan yang tidak diinginkan akibat kehamilan yang tidak diawali dengan pernikhan, akan timbul ketakutan akan tanggung jawab akan peran barunya. 5. Keinginan yang terus menerus untuk mengeluarkan apa yang ada atau masuk ke dalam dirinya seperti pada mual muntah selama masa kehamilan membuat ibu semakin memiliki kecemasan hingga menuju proses persalinan yang dinilai lebih menegangkan dan menakutkan. 6. Seorang wanita yang telah lama menginginkan bayi dengan berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkannya, akan memiliki rasa khawatir dan diliputi ketakutan yang sangat besar akan kehilangan bayi atau melahirkan bayi tidak sesuai dengan bayangan dan harapannya. SUMBER PUSTAKA
Jumiarni, Ilyas.,dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Perinatal cet 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mardjan,M.Kes. 2016. Pengaruh Kecemasan pada Kehamilan Primipara Remaja.
Pontianak : Abrori Institute
https://en.wikipedia.org/wiki/Antenatal_depression. Tgl 9 feb 2020 Jam 11.00 wib