Anda di halaman 1dari 5

Apa itu Sistem Pneumatic?

Pengertian sistem pneumatic adalah sistem penggerak yang memanfaatkan tekanan udara sebagai
tenaga penggerak. Jadi, tekanan udara ini dinaikkan oleh kompresor udara sehingga bisa
menggerakkan alat-alat industri.

Dikutip dari situs Festo, pneumatic menjadi bagian penting dalam proses industri Otomasi.
Membantu pekerjaan di dunia industri menjadi lebih cepat dan efisien.

Fungsi Sistem Pneumatic


Sebagai sistem yang berhubungan dengan udara, pneumatic memiliki beberapa fungsi dan
kegunaannya yaitu sebagai berikut :

 Mencekam dan menggeser benda kerja.


 Mengatur posisi dan arah dari sebuah benda kerja.

Komponen-Komponen Sistem Pneumatic


Sistem pneumatik dapat bekerja secara maksimal apabila ada komponen-komponen yang
lengkap. Apa saja komponen-komponen tersebut?

1. Kompresor
Komponen pertama adalah kompresor yang fungsinya adalah menaikkan tekanan suatu gas
dengan cara menurunkan volumenya. Kompresor berperan dalam menjaga tekanan udara supaya
tetap optimal.

Hal ini disebabkan karena tekanan udara yang melebihi 9 bar sangat membahayakan bagi
kompresor dan sistem perpipaan. Selain itu, tekanan di bawah 6 bar dapat menurunkan daya
mekanik silinder.

2. Air Trap
Komponen selanjutnya dari sistem pneumatic adalah air trap atau air dryer. Kegunaannya adalah
memisahkan kandungan air dan udara.
Udara bertekanan tadi akan melewati air dryer sehingga kandungan airnya akan terpisah dari
udara. Jangan anggap remeh, meskipun hanya sedikit saja membuat sistem menjadi tidak
berfungsi secara maksimal.

3. Air Filter
Setelah terjadi pengeringan udara di air dryer, udara bakal masum ke air filter untuk disaring
kualitasnya. Udara bakal dibersihkan dari debu dan kotoran yang bukan tidak mungkin masuk ke
dalam.

4. Regulator
Fungsi regulator adalah mengatur jumlah tekanan udara agar tekanan yang mengalir ke actuator
sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

5. Selenoid Valve
Dalam sistem pneumatic, selenoid valve berbentuk katup yang berfungsi mengarahkan aliran
dari udara bertekanan menggunakan sistem penggerak yaitu coil electric.

6. Air Cylinder Atau Actuator


Komponen aktuator berdasarkan komponen sebelumnya. Setelah udara yang bertekanan
disalurkan oleh solenoid valve dari actuator menuju inlet, piston bisa bergerak maju.

Berbeda halnya jika tekanan udara diarahkan ke outlet, membuat piston justru bergerak mundur.

Oh ya, jangan salah dulu ya. Maksud dari air cylinder di sini adalah silinder udara atau
pneumatic cylinder dan juga bisa disebut sebagai cylinder pneumatic. Silinder udara ini
berbentuk silinder atau tabung.

Prinsip Kerja Pneumatic


Secara sederhana, prinsip kerja pneumatik adalah memanfaatkan udara terkompresi menjadi
suatu gerakan translasi pada piston.

Kompresor udara yang menyimpan udara terkompresi dalam sebuah cylinder dan melepaskannya
di bawah kontrol listrik.
Sistem pneumatic bekerja menurut Hukum Aerodinamika. Dan menggunakan susunan sistem :

 Catu Daya (Energi Supply)


 Elemen Masukan (Sensor)
 Elemen Pengolah (Processor)
 Elemen Kerja (Actuator)

Jadi, alat pneumatic ini mengubah udara terkompresi menjadi bekerja menggunakan motor
pneumatik. Alat pneumatik dinilai lebih aman dibandingkan dengan alat-alat listrik yang kecil
kemungkinan mengeluarkan percikan api.

Penerapan Pneumatic
Pneumatik banyak diterapkan pada dunia industri dan mekanis. Beberapa contohnya yaitu :

 Pengemasan atau packaging.


 Pengukuran atau metering.
 Pemakanan atau feeding.
 Pengaturan buka tutup atau chute or door control.
 Pemindahan material atau transfer of material.
 Pemutar dan pembalik benda kerja atau turning and inverting of part.
 Pemilah bahan-bahan atau sorting parts.
 Penyusun benda kerja atau stacking components.
 Pencetak benda kerja atau stamping and embossing components.
 Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatic


Sama halnya seperti sistem hidrolik, sistem pneumatik punya kelebihan dan kekurangan. Berikut
masing-masing kelebihan dan kekurangan dari sistem pneumatik

Kelebihan Sistem Pneumatic

 Menggunakan udara sebagai tenaga penggerak yang sangat mudah didapatkan dan
jumlahnya tidak terbatas.
 Bisa disimpan dengan sebaik mungkin.
 Bersih dan kering.
 Tidak terlalu berpengaruh terhadap suhu atau temperatur.
 Aman dari kebakaran maupun bahaya ledakan.
 Tidak membutuhkan pendinginan cairan kerja.
 Tarif murah dan sangat sederhana.

Kekurangan Sistem Pneumatic

 Daya mekanik yang sangat rendah.


 Menghasilkan suara bising yang sangat mengganggu.
 Mudah terjadi ketermampatan.
 Meskipun harganya murah, tapi hal ini tidak berlaku untuk biaya perawatannya. Udara
yang mengandung air dan kotoran menyebabkan gesekan antar komponen yang
mengakibatkan kerusakan alat.

Perbedaan Sistem Pneumatic dan Sistem Hidrolik


Sistem pneumatik dan sistem hidrolik memiliki perbedaan sistem yang cukup mencolok,
terutama dilihat dari tiga aspek yaitu tenaga penggerak, penggunaan, cara kerja dan juga
penerapannya. Berikut perbedaan sistem pneumatik dan juga sistem hidrolik.

1. Tenaga Penggerak
Sistem pneumatic memanfaatkan udara sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan dapat
menghasilkan efek berupa gerakan mekanis.

Sedangkan sistem hidrolik memanfaatkan zat cair atau fluida sebagai tenaga penggeraknya.
Fluida inilah yang nantinya juga menghasilkan tenaga mekanik.

2. Penerapan
Kalau sistem pneumatik biasanya diterapkan pada mesin industri dengan daya mekanik yang
rendah. Yaitu yang memilki kekuatan tekanan hanya 80-100 psi saja.

Sedangkan untuk sistem hidrolik, diterapkan pada mesin industri dengan kekuatan mekanik yang
tinggi. Yakni yang mempunyai tekanan besar antara 1.000-5.000 psi.
3. Cara Kerja
Cara kerja sistem pneumatic adalah memanfaatkan udara yang telah dimampatkan sebagai media
kerja untuk menghasilkan gerak. Dalam penerapannya, memanfaatkan hukum aeromekanika.

Seementara itu, cara kerja sistem hidrolik adalah memanfaatkan fluida berupa zat cair sebagai
media kerja utama. Dalam penerapannya menggunakan Hukum Pascal yang menyatakan
tekanan pada zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah.

Sistem pneumatik sangat bergantung pada kompresor supaya bisa menghasilkan udara
bertekanan yang selanjutnya menjadi media kerja. Sedangkan sistem hydraulic memanfaatkan
fluida yang tidak terkompresi untuk selanjutnya menghasilkan tenaga mekanik.

4. Penggunaan
Sistem pneumatic banyak digunakan dalam bidang industri otomotif, kedokteran, packaging,
makanan, pertambangan, dan konstruksi umum lainnya.

Sementara itu, sistem hidrolik sering digunakan pada bendungan untuk sungai, erosi, dan turbi
yang mana di sana sangat mudah ditemukan zat cair.

Anda mungkin juga menyukai