Dekomposisi Informatika
Dekomposisi Informatika
DEKOMPOSISI
D
OLEH :
Dekomposisi dalam informatika adalah proses untuk mengurai sistem, program, atau hal-hal
lain dalam komputer.
Tujuan dari dekomposisi adalah membuat masalah abstrak menjadi lebih detail serta konkrit.
Dengan demikian, masalah akan lebih mudah diatasi.
Sebagai contoh, sistem operasi dari suatu komputer mempunyai puluhan juta baris kode. Lalu
terdapat kesalahan yang membuat sistem tersebut menjadi tidak berfungsi. Maka dari itu,
kesalahan ini perlu ditelusuri.
Jika tidak dipecah menjadi bagian-bagian kecil, maka pengguna akan kesulitan mencari
kesalahan tersebut di antara kode-kode tersebut. Itulah mengapa dekomposisi diperlukan.
Setelah menemukan letak kesalahannya, pengguna akan mencari tahu dan berusaha untuk
memahami kesalahan tersebut. Lalu, hal ini diperbaiki. Jika kesalahannya kecil, maka
pengguna hanya perlu memperbaiki bagian tertentu saja dalam suatu sistem.
B. JENIS-JENIS DEKOMPOSISI
Dalam ilmu komputer, ada berbagai jenis dekomposisi menurut apa yang diurai. Berikut
penjelasannya.
Dekomposisi perangkat lunak, yaitu proses untuk mengurai sistem pada perangkat
lunak atau aplikasi sehingga menjadi modul yang lebih sederhana.
Dekomposisi data, yaitu proses untuk memecah sistem atau fungsi program sehingga
menjadi sub-sub fungsi yang lebih kecil.
Dekomposisi proses, yaitu tahapan untuk mengurai suatu proses sehingga menjadi
langkah-langkah yang lebih sederhana.
Dekomposisi data, yaitu tahapan untuk memecah suatu informasi atau data sehingga
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
Dekomposisi sistem, yaitu proses untuk mengurai suatu sistem menjadi sub-sub
sistem yang lebih sederhana.
Jadi, dekomposisi dalam informatika adalah proses untuk mengurai hal-hal yang berkaitan
dengan komputer. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengaturan dan pemecahan
masalah. (LOV)
C. CIRI-CIRI DEKOMPOSISI
Ciri-ciri dekomposisi dapat berbeda-beda tergantung pada konteks atau bidang di mana
proses dekomposisi terjadi.
Namun, secara umum, ada beberapa ciri khas dekomposisi yang dapat diidentifikasi:
1. Pemecahan Menjadi Bagian-Bagian yang Lebih Sederhana
Ciri utama dekomposisi adalah pemecahan keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dan lebih sederhana. Ini bertujuan untuk mengurangi kompleksitas masalah atau
entitas sehingga lebih mudah untuk dikelola dan dipahami.
4. Pembuatan Kue
Ketika kita membuat kue, kita harus mengikuti resep yang biasanya mengandung
beberapa langkah. Dekomposisi terjadi di sini ketika kita memecah resep menjadi beberapa
tahap yang berbeda, seperti persiapan bahan, pencampuran adonan, dan proses memanggang.
Setiap tahap ini bisa dipecah lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci untuk
memastikan proses pembuatan kue berjalan dengan baik.
E. TUJUAN DEKOMPOSISI
Tujuan utama dari dekomposisi dalam informatika adalah untuk meningkatkan pemahaman
tentang sistem yang kompleks dan memungkinkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam
mengatasi masalah tersebut. Beberapa tujuan penting dari dekomposisi antara lain:
2. Pembagian Tugas
Dengan membagi sistem besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, tugas-tugas
pengembangan dan pemeliharaan dapat dibagi kepada tim atau individu yang berbeda-beda.
3. Reusabilitas
Bagian-bagian yang didekomposisi dapat digunakan kembali dalam proyek-proyek
lain, mengurangi usaha pengembangan ulang dan meningkatkan efisiensi.
4. Perbaikan Kinerja
Pada beberapa kasus, dekomposisi dapat membantu mengidentifikasi bagian-bagian
yang memengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan, sehingga perbaikan dapat dilakukan
secara lebih efektif.
F. Tahapan Dekomposisi
Proses dekomposisi melibatkan beberapa tahapan penting yang harus diikuti untuk
mencapai tujuannya.
Proses dekomposisi melibatkan beberapa tahapan penting yang harus diikuti untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan di atas. Berikut adalah tahapan-tahapan umum
dalam proses dekomposisi:
1. Identifikasi Sistem
Tahap awal melibatkan identifikasi sistem atau masalah yang akan didekomposisi.
Pahami tujuan sistem dan bagaimana komponen-komponennya saling berinteraksi.
2. Pemetaan Fungsionalitas
Identifikasi fungsionalitas utama yang harus diakomodasi oleh sistem. Identifikasi
proses utama, fungsi-fungsi, dan fitur-fitur penting yang harus dimasukkan dalam
dekomposisi.
3. Pemecahan menjadi Subsistem
Bagi sistem menjadi subsistem atau komponen-komponen yang lebih kecil. Setiap
subsistem seharusnya memiliki tanggung jawab dan fungsionalitas yang jelas.
4. Definisi Antarmuka
Setiap subsistem harus memiliki definisi yang jelas tentang antarmuka atau cara interaksi
dengan subsistem lainnya. Ini mencakup masukan, keluaran, dan komunikasi antar subsistem.
6. Pengembangan Subsistem
Kembangkan masing-masing subsistem secara terpisah. Ini bisa dilakukan oleh tim yang
berbeda, memungkinkan pengembangan paralel.
Dalam praktiknya, dekomposisi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan
pendekatan, termasuk pemecahan masalah secara hierarkis, analisis berorientasi objek, dan
lain sebagainya.
Pemilihan teknik dekomposisi yang tepat akan sangat tergantung pada sifat sistem yang
sedang dikerjakan.
Dalam kesimpulannya, dekomposisi merupakan proses krusial dalam bidang informatika
yang membantu dalam menghadapi kompleksitas sistem atau masalah dengan lebih
terstruktur.
Dengan memecah sistem menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, kita dapat memahami,
mengembangkan, dan memelihara sistem dengan lebih efektif dan efisien.