Adam PJK2 P10
Adam PJK2 P10
Pertemuan 9
Penggabungan RIP dan OSPF
Routing adalah adalah proses pemilihan jalur melintasi satu atau lebih jaringan.
Prinsip-prinsip routing dapat diterapkan pada semua jenis jaringan, dari jaringan
telepon hingga transportasi umum. Dalam jaringan packet-switching, seperti Internet,
routing memilih jalur untuk paket Internet Protocol (IP) untuk melakukan perjalanan
dari asalnya ke tujuannya. Keputusan routing Internet ini dibuat oleh perangkat keras
jaringan khusus yang disebut router.
Router mengacu pada tabel routing internal untuk membuat keputusan tentang
bagaimana merutekan paket di sepanjang jalur jaringan. Tabel routing mencatat jalur
yang harus diambil paket untuk mencapai setiap tujuan yang menjadi tanggung jawab
router. Pikirkan jadwal kereta api, yang berkonsultasi dengan penumpang kereta untuk
memutuskan kereta mana yang akan naik. Router bekerja dengan cara berikut: ketika
router menerima paket, router membaca header paket untuk melihat tujuan yang
diinginkan, seperti cara kondektur kereta memeriksa tiket penumpang untuk
menentukan kereta mana yang harus mereka naiki. Ini kemudian menentukan di mana
untuk merutekan paket berdasarkan informasi dalam tabel routingnya.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamis yang
menggunakan jumlah hop sebagai metrik perutean untuk menemukan jalur terbaik
antara jaringan sumber dan tujuan. Ini adalah protokol perutean vektor jarak yang
memiliki nilai AD 120 dan bekerja pada lapisan Jaringan model OSI. RIP
menggunakan nomor port 520.
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan
di mana kalian masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur dan
memodifikasinya. Atau dengan kata lain, kalian masih memiliki hak administrasi
terhadap jaringan tersebut. Jika kalian sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan
dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan
demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF
merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF
membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.
II. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Komputer
2. Router mikrotik
3. Koneksi internet
3. Routing OSPF
• R1
• R2
• R3
• R4
• Pada masing masing R1-R4, masuk ke menu Routing > OSPF > “+”.
Isikan Router ID masing masing router dengan alamat IP Loopback dan
Redistribute Connected Rules “as type 1” . Kemudian untuk R1 y
Redistribute Deafult Route di set ke “always (as type 1)”.
• R1
• R2
• R3
• R4
• R1
• R2
• R3
• R4
• R1
• R2
• R3
• R4
• Cek ke masing masing Ip Route, alamat mana saja yang sudah terhubung
4. Routing RIP
• R5
• R6
• R7
• R8
• Pada masing masing router, pergi ke menu Routing > RIP > “+”.
Kemudian tambahkan masing masing interface yang terhubung ke router
lain ke RIP.
• R5
• R6
• R7
• R8
• R5
• R6
• R7
• R8
5. Penggabungan
• Pada R3, pergi ke OSPF kemudian ganti Redistribute RIP Routes dengan
as type 1.
• Kemudian pergi ke Routing > RIP > “+” dan tambahkan ether5 sebagai
interface yang terhubung ke R5.
• pada opsi RIP Setting, checklist pada Redistribute OSPF Routes.
• lalu buat interface bridge pada R5 dengan nama loopback, kemudian beri
IP 5.5.5.5/32.
• Pergi ke Routing > OSPF > “+” kemudian tambahkan router ID alamat IP
Loopback kemudian pada Redistributed RIP Routes pilih “as type 1”.
• Pergi ke tab Network, tambahkan semua network yang ada pada R5.
IV. HASIL
1. Route list sebelum penggabungan
• R3
• R5
2. Route list setelah penggabungan
• R3
• R5
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini akan dilakukan penggabungan 2 routing yang berbeda
yaitu routing OSPF dan routing RIP. Dari 8 router yang digunakan, masing masing
akan dibagi menjadi 2 kelompok yang mana R1 - R4 berada dalam kelompok OSPF
dan R5- R8 berada dalam kelompok RIP. Untuk menghubungkan 2 tipe routing ini,
maka pada router kelompok OSPF yang terhubung langsung dengan router kelompok
RIP (dalam praktikum ini yaitu R3) harus mengubah setelan Redistribute RIP Routes
menjadi as type 1. kemudian pada R3 juga membuat routing RIP dengan setelan
Redistribute OSPF Route diaktifkan, begitu pula dengan setelan RIP R5 yang perlu
mengaktifkan Redistribute OSPF Routes. Kemudian pada R5 juga perlu membuat
bridge yang digunakan untuk terhubung secara OSPF dengan R3.
Setelah semua konfigurasi selesai, barulah kedua routing tersebut dapat
terhubung. hal itu dibuktikan pada bagian HASIL di nomor 1 dan 2, yang mana nomor
1 merupakan ip route R3 dan R5 sebelum kedua routing digabung dan no 2 merupakan
ip route R3 dan R5 setelah kedua routing digabungkan. Pada kelompok OSPF, status
routing yang terhubung ditampilkan dengan DAo (Dynamic Active ospf) dan pada
kelompok RIP adalah DAr (Dynamic Active rip). sebelum penggabungan, ip route
pada R5 dan R3 masih sedikit dan pada R5 tidak ada status DAo. Setelah
penggabungan, ip route pada R3 bertambah dengan alamat jaringan router kelompok
RIP dengan status DAo karena R5 sebagai penghubung, tersambung ke R3 secara
OSPF. Begitu pula pada R5, Ip route bertambah dengan alamat router kelompok OSPF
dengan status DAo.
VI. KESIMPULAN
Penggabungan antara routing OSPF dan Routing RIP menjadi 1 dalam sebuah
topologi dapat dilakukan karena dalam mikrotik sendiri menyediakan fitur fitur
penggabungan routing.
https://www.monitorteknologi.com/konfigurasi-routing-ospf-di-mikrotik/
https://www.geeksforgeeks.org/routing-information-protocol-rip/