Anda di halaman 1dari 7

Naskah Drama Komedi Pergaulan Gado-Gado lengkap dengan narasi

Posted on April 14, 2016 by ramadhannierfp

Adegan 1

Di sebuah desa Hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Seorang istri yaitu Penjual Gado-gado
yang gayanya selangit bernama Titin Kartini, Suaminya bernama Bejo tapi nasibnya sma sekali
tidak bejo, dan anaknya yang bernama Kartimun katanya sih terinspirasi dari nama sayuran yang
ada di Gado-gado yaaa,, Ketimun.

Titin : He Penonton! Buah pinang kulit serabut/ manis-manis kue bidara/ duduk tenang jangan
ribut/orang sukses mau bicara…. Saya sama bapak anak-anak ini keluarga sukses. Nama saya
Titin Kartini, ini suami saya Bejo. Disingkat jadi TeKaBe. Kayak nama partai!

Bejo : Partai itu PeKaBe!

Titin : Anak saya namanya Kartimun. Anak saya cantiknya luar biasa. Ya Pak yah? Duh tuh
anak luarrr biasa. Sering juara. di kelas peringkatnya nomor sepatu. Pada saat teman-teman
belum pada datang, dia udah dating nemenin penjaga sekolah. Dia juga paling cantik di kelas.
Saking cantiknya, banyak yang ngejar-ngejar: anak-anak cowo, bahkan gurunya. Eh, orang
kantin juga ngejar-ngejar sampe ke rumah! Heh tuh anak mujur bener nasibnya. Iya kan pak?

Bejo : Iyah…

Titin : Kata guru olahraganya, Pak Lasiran, anak saya itu juara untuk bidang lompat pagar.
Setiap hari ga pernah alpa, sekolah terus. Minggu kegiatannya ekskul, ekskul musik: Piano,
drum. Kemana-mana juga dia suka bawa piano dan drum. Tanggal merahaja dia sekolah terus.
Si Kartimun, walaupun ga diberi uang jajan tetep bisa jajan. Soal cari duit tuh anak pinter banget.
Padahal ga bawa duit, masuk pasar eh pulang bawa sayuran. Yah pak yah!

Bejo : (kesal) Begini yah Bu. Hari ini kita mau makan apa yah?

Titin : Cita-citata *Eh,,cita-citanya apa ya pak?

Bejo : (sinis) pilot

Titin : (sinis) OohIya pilot. Disekitar sini kan belum ada orang yang cita-citanya pilot. Emang
sih teman-temannya bercita-cita pengan jadi pemulung. Pemulung itu bukan cita-cita, nasib…

Bejo : Bu, pelan-pelan. Bapak kan juga pemulung.


Titin : walaupun pemulung tapi kan bapak bukan pemulung biasa. Kalau bapak kan spesialis
pemulung sandal di masjid.

Regina : (masuk) Kartimun….. Kartimun…….. (Nyanyi) Kartimun, kangkung kacang Terong


cabe!

Sherly : Hejahe-jahe, Kar-timun, Cabe- cabe, Kangkung toge-toge

Sandra : Assalamualaikum wr wb Tante-Om, apakah Kartimun ada dirumah? Kami ingin ngajak
belajar bersama

Titin : Kartimun, anakku cantik luar biasa, tidak ada dirumah. Dia sedang menuntut ilmu, guna
mencapai cita-cita masa depan agar brguna bagi nusa, bangsa, dan agama. (Nyanyi) Indonesia
tanah airku! Merah darahku! Merah punggungku, dan juga merah dibibirku…..

Bejo : Bu bukan begitu. (Nyanyi) Indonesia tanah air beta…..

Titin : Cukup, pak.

Regina: Tapi bu, sekolah kan diliburkan.

Sandra: Guru-gurunya kan rapat.

Sherly : Nahh,, Bener banget bu!

Titin : Ahhh kalian ini. Bo-ing banget. Hari gini sekolah gurunya rapat, gak mungkiiiiiiin.

Regina : Begini loh Bu, Kartimun dalam beberapa hari ini tidak masuk sekolah.

Sandra: Biar tidak tertinggal pelajaran.

Regina,Sherly,Sandra: kami sebagai teman yang baik hati, baik jantung, jugaa baik ginjal

Sherly: kami mau mengajaknya belajar bersama.

Bejo : Bu…

Titin : Ahhh, pergi-pergi kalian. Tadi anakku berangkat kok. Kami juga mau berangkat ke
arisan! Ayo Pak!

(semua pemain keluar)


Adegan 2

Orang 4, 5 dan 6 adalah para siswa yang selain rajin sekolah juga rajin usaha, ada yang jual
Koran ada pula yang jualan makanan. Masing-masing membawa dagangannya. Di suatu
tempat…

Arif : Hoiiiii, nanti lulus SMA kamu mau kuliah ke mana?

Nada : Mau masuk ke UNTER

Nia : UNTAR kali…

Nada : UNTER Universitas Terkenal

Arif : Aku mau masuk UGD, Universitas Gawat Darurat. Kamu mau kemana?

Nia : Aku mau masuk fakultas kedodoran, eh kedokteran gigi. Spesialis gigi taring.

Nada : (memandang ke satu arah) Eh, ada teman kita tuh, malu, ngumpet yuk …..

Nia : Jangan……………

________________________________________________________________________

Arif : Gak usah malu. Kita kan jualan untuk biaya sekolah.

Nia : Kita kann tidak melakukan kesalahan.

Nada : Yasudah. Kamu yang hadapi duluan.

Regina,Sherly,Sandra : (masuk) Hai Kawan-kawan…. Ngapain kalian disini?

Nada,Nia,Arif : Jualan dong

Sandra :Bagus- Bagus…..

Sherly :Bagaimana laku dagangannya?

Nada : iya,Alhamdulillah…

Sandra: Kalian lihat Kartimun gak?


Nia : Nggak tuh?

Regina: (mengingat) Tapi… Ah… Mudah-mudahan bukan

Sherly : Maksudmu?

Regina: (ragu) Cuma mirip kali… Aku melihat orang mirip Kartimun digandeng cowok, jalan,
lalu naik taksi kearah kota. Tapi mudah-mudahan bukan Kartimun.

Nada : Aku juga pernah lihat dia turun dari sedan, dandanannya menor.

Nia : Memangnya ada apa sih?

Sandra: Kita cuma khawatir kalau Kartimun…..

Sherly: Terlibat pergaulan gado-gado…..

Regina: Lohh Siapa yang jadi kacangnya?

Sandra: Eh! Kalian dagangnya sudah selesai?

Arif : emang mau beli?

Sandra: Iya, aku mau beli.

Nada,Nia,Arif : Habis……………. Alhamdu…..

Regina,Sherly,Sandra: ……lillah……..

Adegan 3

Saat dalam perjalanan pulang kerumah mereka pun bertemu kartimun .

Sandra : Heeh, itukan ketimun eh Kartimunn

Nada : Oh iya tuh, yok kita samperin

(berjalan ke arah kartimun)

Regina : Ehh kartimun kamu kenapa ? kok keliatan pucat gitu?


Kartimun : Eh,h, temen-temen, aku gak papa kok, Cuma sedikit pusing

Sherly : Nah, kamu dari mana kok pake seragam sih?

Nada : Mana dandanannya menor lagi

Sandra : Kayak Cabe…*eehh

(semua melihat kearah Sandra)

Kartimun :Heeh. Kalo pake seragam yaa dari sekolah lah gimana sih (berjalan Meninggalkan
teman-temannya)

Arif : Loh bukannya hari ini Tanggal merah ya(?)

Nia : Kita laporin aja sama orang tuanya

Sherly,Sandra,Nada,Arif : Ayoo

Regina : Ehh ntar kalo orang tuanya gak percaya gimana?

Sherly : Kita coba aja dulu

(keluar)

Adegan 4

Dirumah, Kedua orang tua kartimun sudah menunggu kedatangan kartimun, ehh bukannya
kartimun yang datang malah temen-temennya yang datang

Nada : Assalamualaikum. Tante, kartimunnya udah pulang?

Bej : Waalaikum salam, belum nih. Kalo udah pulang ngapain Om&Tante nungguin dia disini

Titin : Ehh kok malah bapak yang jawab? ( sinis)

Sandra : Nah itu kartimun

Titin : (mengamuk, menarik kuping anaknya sambil mengomel) Kartimun……. Kamu kemana
saja selama ini hah? Kemana? Ini anakmu pak. Ini anakmu. Bukan anakku , bukan… bukan…
Bejo : Ini anak kita Bu, anak kita…

Titin : Tidak!

Bejo : Anak kita.

Titin : Dasar Bapak sih. Bagaimana sih jadi bapak, tidak becus mendidik anak!

Bejo : Anakku, memangnya kemana saja kamu selama ini?

Kartimun : Sekolah.

Bejo : Sekolah dimana?

Kartimun : Dimana-mana. Di warnet, d mall, di….. ya dimana saja-lah…

Bejo : Astagfirullah

Kartimun : (Bingung) Memang kenapa bu?

Titin : Ini kamu tidak lulus…… Apa kata Dunia…..Anak keluarga sukses tidak lulus!

(Semua pemain terkejut)

Petugas : (Masuk)Selamat siang. Saya Polisi Kedatangan saya kesini mau menangkap anak
bapak dan ibu

Suami-isteri : (Terkejut) Hah! Memangnya kenapa?

Polisi : Anak Bapak-ibu diketahui sebagai pengedar obat-obat terlarang

Kartimun : Enggak kok pak, saya gak pernah ngedarin yang gita-gituan, saya kan….

Polisi : Curhatnya nanti saja, kan saya bukan Mama Dedeh, Sekarang kamu ikut saya ke kantor
polisi.

Titin : Kartimunnn…

Kartimun ditangkap tidak ada yang menyangka bahwa karimun adalah salah satu pengedar obat-
obatan terlarang
SELESAI

EPILOG:

Kartimun, anak yang di bangga-banggakan ibu-bapaknya itu gagal memperoleh ijazah. Dia tidak
lulus. Gaya hidupnya yang glamour, suka keluyuran dan seing meninggalkan sekolah menjadi
penyebabnya. Selain itu kebiasaan buruk dan keterlibatannya dengan pengedaran barang haram
mengantarkannya ke pintu penjara. Sementara itu teman-temannya sekolahnya yang rajin belajar
dan berusaha tengah sibuk mempersiapkan diri untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
demi menggapai cita-cita bagi masa depan yang gemilang.

Amanat :

Anda mungkin juga menyukai