Anda di halaman 1dari 4

No 1

1a. George Polya adalah seorang matematikawan yang terkenal dengan kontribusinya dalam bidang
pemecahan masalah matematika. Dalam bukunya yang berjudul "How to Solve It" yang diterbitkan
pada tahun 1945, Polya mengemukakan empat tahapan dalam proses pemecahan masalah. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai setiap tahap:

1. Pahami Masalah (Understand the problem): Tahap pertama dalam pemecahan masalah adalah
memahami masalah dengan baik. Polya menekankan pentingnya membaca dan memahami dengan
seksama pertanyaan atau permasalahan yang ada. Selain itu, pada tahap ini, kita perlu
mengidentifikasi apa yang diketahui dan apa yang perlu kita cari dalam masalah tersebut. Jika ada
istilah atau konsep yang tidak familiar, kita harus mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut
tentangnya.
2. Rencanakan Pendekatan (Devise a plan): Setelah memahami masalah, tahap berikutnya adalah
merencanakan pendekatan atau strategi untuk menyelesaikannya. Dalam tahap ini, Polya
menganjurkan untuk mencari tahu apakah ada masalah serupa yang pernah diselesaikan sebelumnya
yang dapat memberikan wawasan atau ide-ide yang berguna. Selain itu, kita perlu memilih alat
matematika atau teknik yang tepat untuk memecahkan masalah dan merencanakan langkah-langkah
yang logis untuk mencapai solusi.
3. Lakukan Rencana (Carry out the plan): Tahap ketiga melibatkan pelaksanaan atau eksekusi rencana
yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Polya menekankan pentingnya kesabaran dan ketelitian
dalam melaksanakan langkah-langkah yang telah direncanakan. Selama tahap ini, kita harus mengikuti
langkah-langkah dengan cermat, melakukan perhitungan matematika yang diperlukan, dan mencatat
hasil-hasil yang relevan.
4. Tinjau Kembali (Look back): Tahap terakhir dalam pendekatan Polya adalah meninjau kembali atau
memeriksa kembali solusi yang telah ditemukan. Pada tahap ini, kita perlu menguji kembali solusi yang
telah ditemukan untuk memastikan bahwa solusi tersebut benar dan memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan dalam masalah. Selain itu, kita dapat mempertimbangkan apakah ada cara lain yang
lebih efisien atau pendekatan yang lebih baik untuk memecahkan masalah tersebut.

menekankan bahwa proses pemecahan masalah ini tidak harus linier Polya dan seringkali melibatkan siklus
berulang dari tahap-tahap ini. Selama proses pemecahan masalah, dia juga mendorong para pembelajar
untuk berpikir kreatif, menggunakan intuisi, dan mencoba berbagai pendekatan yang berbeda.

1b. Rancangan Pembelajaran Berdasarkan Teori George Polya


Materi: Pengenalan Konsep Bilangan Pecahan

Tahap 1: Pemahaman Masalah

 Siswa diberikan contoh situasi yang melibatkan bilangan pecahan, seperti membagi kue atau membagi
uang.
 Guru mengajukan pertanyaan yang memunculkan kesadaran akan masalah yang perlu dipecahkan,
misalnya, "Bagaimana cara kita membagi kue menjadi bagian yang lebih kecil dengan menggunakan
bilangan pecahan?"
 Siswa diminta untuk memikirkan masalah ini dan mencoba memberikan beberapa contoh situasi di
mana bilangan pecahan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap 2: Perencanaan Solusi

 Guru membantu siswa dalam merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan
masalah tersebut.
 Siswa diminta untuk mengidentifikasi informasi yang diberikan dan informasi yang dibutuhkan.
 Guru membantu siswa mengenali konsep-konsep dasar yang terkait dengan bilangan pecahan, seperti
penyebut dan pembilang.
 Siswa diminta untuk mencoba menggunakan contoh situasi yang diberikan di tahap sebelumnya untuk
merumuskan solusi yang mungkin.

Tahap 3: Pelaksanaan Solusi


 Siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan rencana solusi yang telah mereka buat.
 Guru memberikan aktivitas berbasis masalah yang melibatkan penggunaan bilangan pecahan, seperti
menyelesaikan soal cerita atau masalah matematika yang melibatkan operasi dengan bilangan
pecahan.
 Siswa diberi waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut
menggunakan konsep bilangan pecahan yang telah mereka pelajari.
 Guru memberikan bimbingan dan umpan balik yang konstruktif saat siswa bekerja pada solusi mereka.

Tahap 4: Peninjauan dan Refleksi

 Setelah siswa menyelesaikan masalah, guru memfasilitasi diskusi kelas tentang berbagai solusi yang
ditemukan oleh siswa.
 Siswa diminta untuk berbagi langkah-langkah yang mereka ambil dan strategi yang mereka gunakan
dalam mencari solusi.
 Guru menyajikan berbagai solusi yang efektif dan membahas keuntungan dan kerugian masing-masing
solusi.
 Siswa diberi kesempatan untuk merefleksikan proses mereka dalam memecahkan masalah dan
mengidentifikasi strategi yang efektif serta area yang memerlukan perbaikan.

Tahap 5: Penerapan dan Perluasan

 Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsep bilangan pecahan dalam konteks yang berbeda
dan memecahkan masalah yang lebih kompleks.
 Guru memberikan latihan tambahan yang melibatkan penerapan konsep bilangan pecahan, baik dalam
bentuk soal cerita maupun masalah matematika lainnya.
 Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan strategi yang mereka pelajari dan mengembangkan
pemahaman mereka tentang konsep bilangan pecahan.

Tahap 6: Evaluasi

 Guru mengevaluasi pemahaman siswa melalui berbagai aktivitas penilaian, seperti tes tulis, tugas
proyek, atau diskusi kelompok.
 Siswa dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menggunakan konsep bilangan pecahan untuk
memecahkan masalah.
 Guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mereka.

Rancangan pembelajaran ini didasarkan pada pendekatan Polya yang melibatkan pemecahan masalah aktif,
refleksi, dan penerapan konsep dalam konteks yang relevan. Dengan merancang pembelajaran
berdasarkan tahapan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konsep bilangan pecahan dan meningkatkan keterampilan mereka dalam memecahkan
masalah matematika.

No.2. Untuk menghitung berat belanjaan ibu, berat belanjaan setiap kantong, dan kemungkinan isi
belanjaan pada kantong 1 dan kantong 2, kita perlu menjumlahkan berat dari setiap item belanjaan.

Diberikan:

 Wortel: ¾ kg
 Daging ayam: 2½ kg
 Kentang: 1¼ kg
 Jagung manis: 1 2/4 kg (dapat disederhanakan menjadi 1½ kg)
 Beras: 2 kg

Langkah-langkah perhitungan:

1. Menghitung berat belanjaan ibu seluruhnya: Berat belanjaan ibu = Wortel + Daging ayam + Kentang +
Jagung manis + Beras = ¾ + 2½ + 1¼ + 1½ + 2 = ¾ + 5/2 + 5/4 + 3/2 + 2 = (6/4 + 10/4 + 5/4 + 6/4 + 8/4) =
35/4 = 8 ¾ kg
Jadi, berat belanjaan ibu seluruhnya adalah 8 ¾ kg.
2. Menghitung berat belanjaan setiap kantong: Karena setiap kantong berisi berat yang sama, maka berat
setiap kantong adalah setengah dari berat belanjaan ibu. Berat belanjaan setiap kantong = Berat
belanjaan ibu / Jumlah kantong = 8 ¾ / 2 = 4 3/8 kg
Jadi, berat belanjaan setiap kantong adalah 4 3/8 kg.
3. Menghitung kemungkinan isi belanjaan pada kantong 1 dan kantong 2: Kita akan mencoba mengisi
kantong-kantong secara merata, sehingga masing-masing kantong memiliki berat yang sama.
Kemungkinan isi belanjaan pada kantong 1 = Kemungkinan isi belanjaan pada kantong 2 = Berat
belanjaan setiap kantong = 4 3/8 kg
Jadi, kemungkinan isi belanjaan pada kantong 1 dan kantong 2 adalah 4 3/8 kg.

No.3. Kedalaman balok dapat dihitung dengan menggunakan konsep volume. Volume air dalam drum
dapat dihitung menggunakan rumus volume tabung, sedangkan volume balok dapat dihitung
menggunakan rumus volume balok.

Diberikan: Diameter drum (d) = 7 dm


Tinggi drum (t) = 10 dm
Volume yang tumpah (v_tumpah) = 19 dm^3
Sisa air di rum (v_sisa) = 42 dm^3
Panjang balok (p) = 6 dm
Lebar balok (l) = 6 dm

Langkah-langkah untuk mencari kedalaman balok:

1. Hitung volume air dalam drum: Volume_drum = π * (d/2)^2 * t = π * (7/2)^2 * 10 = 3.14 * 3.5^2 * 10 =
3.14 * 12.25 * 10 = 384.85 dm^3
2. Hitung volume air yang dipindahkan ke balok: Volume_air_pindah = Volume_drum - v_tumpah - v_sisa
= 384.85 - 19 - 42 = 323.85 dm^3
3. Hitung kedalaman balok: Volume_balok = p * l * d_balok Volume_balok = p * l * d_balok =
Volume_air_pindah d_balok = Volume_air_pindah / (p * l) d_balok = 323.85 / (6 * 6) d_balok =
323.85 / 36 d_balok ≈ 8.997 dm

Jadi, kedalaman balok tersebut sekitar 8.997 dm atau dapat dibulatkan menjadi 9 dm.

No.4 Untuk menghitung jarak antara kota X dan kota Z, kita dapat menggunakan metode trigonometri
dan vektor. Mari kita hitung langkah per langkah:

Langkah 1: Menghitung vektor perpindahan dari kota X ke kota Y

 Kecepatan (v1) = 50 km/jam


 Waktu (t1) = 4 jam
 Arah perjalanan (θ1) = 35 derajat

Kita dapat menghitung komponen horizontal (X) dan komponen vertikal (Y) dari vektor perpindahan
menggunakan rumus trigonometri: Komponen X = v1 * cos(θ1) Komponen Y = v1 * sin(θ1)

Langkah 2: Menghitung vektor perpindahan dari kota Y ke kota Z

 Kecepatan (v2) = 75 km/jam


 Waktu (t2) = 4 jam
 Arah perjalanan (θ2) = 155 derajat

Kita dapat menghitung komponen horizontal (X) dan komponen vertikal (Y) dari vektor perpindahan
menggunakan rumus trigonometri: Komponen X = v2 * cos(θ2) Komponen Y = v2 * sin(θ2)

Langkah 3: Menjumlahkan kedua vektor perpindahan

 Jumlahkan komponen horizontal dan komponen vertikal dari vektor perpindahan dari X ke Y dan dari Y
ke Z: Komponen X_total = Komponen X(X->Y) + Komponen X(Y->Z) Komponen Y_total = Komponen Y(X-
>Y) + Komponen Y(Y->Z)
Langkah 4: Menghitung jarak antara kota X dan kota Z menggunakan teorema Pythagoras: Jarak(X->Z) =
√(Komponen X_total^2 + Komponen Y_total^2)

Mari kita hitung:

Langkah 1: Komponen X(X->Y) = v1 * cos(θ1) = 50 * cos(35) ≈ 40.54 km

Komponen Y(X->Y) = v1 * sin(θ1) = 50 * sin(35) ≈ 28.37 km

Langkah 2: Komponen X(Y->Z) = v2 * cos(θ2) = 75 * cos(155) ≈ -68.45 km (negatif karena berlawanan arah)
Komponen Y(Y->Z) = v2 * sin(θ2) = 75 * sin(155) ≈ -69.97 km (negatif karena berlawanan arah)

Langkah 3: Komponen X_total = Komponen X(X->Y) + Komponen X(Y->Z) = 40.54 - 68.45 ≈ -27.91 km
Komponen Y_total = Komponen Y(X->Y) + Komponen Y(Y->Z) = 28.37 - 69.97 ≈ -41.60 km

Langkah 4: Jarak(X->Z) = √(Komponen X_total^2 + Komponen Y_total^2) = √((-27.91)^2 + (-41.60)^2) ≈


√(778.08 + 1730.56) ≈ √2508.64 ≈ 50.09 km

Jadi, jarak antara kota X dan kota Z adalah sekitar 50.09 km.

Anda mungkin juga menyukai