Anda di halaman 1dari 5

201 0

MONOSODIUM GLUTAMATE
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.]

Memik Dian Pusfitasari (2307100152) Gunawan Hartanto (2308100048) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2 M onosodium Glutamate I. Sekilas tentang Monosodium glutamate Monosodium glutamat adalah garam natrium dari asam glutamat. suatu asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein. Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial. Rumus bangun asam glutamat dan MSG adalah seperti yang erlihat di bawah ini: Asam Glutamat : COOH CH2 CH2 CH2 COOH NH2 Monosodium Glutamat: COOH CH2 CH2 CH2 COONa.H2O NH2 Asam glutamat dan MSG mempunyai sifat kimia yang sama, yaitu berbentuk tepung kristal berwarna putih yang mudah larut dalam air (0,739 kg/i pada suhu 35oC dan tidak berbau. Presentase unsur pokok yang terkandung dalam MSG dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1 : Presentase unsur pokok yang terkandung dalam MSG Unsur Pokok Glutamat Na H 2O II. Mekanisme Produksi Monosodium Glutamate Asam glutamat, proses pembuatanya terdiri dari tiga proses, yaitu : Proses hidrolisis Proses sintesis Proses biosintesis Presentase 78,2 12,2 9,6

Dalam hal ini kami akan menjelaskan mengenai proses biosintesis. Proses Biosintesis Proses biosintesis merupakan proses pembuatan MSG dengan proses fermentasi. a. Tahap persiapan media dan fermentor Pembuatan media Bactosoytone Media Bactosoytone dibuat dari bahan dasar protein kedelai. Protein kedelai ini dihidrolisis secara enzimatik. Enzim yang digunakan untuk hidrolisa protein kedelai adalah Porcine yang berasal dari isolasi pancreas babi. Fungsi enzim ini hanyalah sebagai katalis agar proses enzimatik bisa berlangsung dengan cepat. Porcine dipisahkan dari media Bactosoytone dengan cara pemanasan 160 oF selama sekurangkurangnya 5 jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone-nya. Filtrat yang sudah bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi diambil.

Memik Dian Pusfitasari |2307100152 Gunawan Hartanto |2308100048

3 M onosodium Glutamate Pembiakan dan pemisahan media fermentor

Bakteri Brevibacterium lactofermentum dimasukkan ke dalam media Bactosoytone untuk tempat pembiakan bakteri ini sehingga bisa didapatkan jumlah bakteri yang banyak. Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media bactosoytone, kemudian dipindahkan ke Media Cair Starter. Media ini sama sekali tidak mengandung bactosoytone. b. Tahap fermentasi Bahan baku yang digunakan pada proses ini adalah molases dimana tahap fermentasi dilakukan dengan mikroba. Molases sebagi sumber karbon diubah menjadi asam glutamat (GA). Mikroba sebagai katalis dalam reaksi perubahan gula menjadi Asam glutamat. Proses fermentasi ini dilakukan dalam fermentor dengan mengatur pH dan suhu optimum serta tambahan bahan pendukung lainnya seperti urea sebagai sumber karbon, garam organik dan faktor pertumbuhan sebagi nutrisi. Secara kimia proses pembentukan GA dapat dilihat dari reaksi sebagai berikut : 2 C6H12O6 + (NH2)2CO + 3 O2 2 C5H9O4N + 3 CO2 + 5 H2O Gula urea asam glutamate c. Pemisahan asam glutamat (GA) Fermentasi berlangsung selama 35-45 jam kemudian hasil fermentasi tersebut disentrifus untuk menghilangkan biomassa yang terbentuk dan bahan-bahan padat organik lainnya. Asam glutamat yang ada dalam larutan induk dipisahkan dengan resin, dimana asam glutamat akan tertahan di dalam resin. d. Tahap pembentukan MSG Untuk mendapatkan MSG, resin yang sudah mengandung asam glutamat dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3 pada pH 6,6-7,0 yang kemudian berubah menjadi MSG. Penambahan arang aktif sebanyak % (w/v) digunakan untuk menjernihkan cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap kotoran lainnya, kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing lainnya yang berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi arang aktif dan MSG kemudian disaring dengan menggunakan vacuum filter yang menghasilkan filter serta cake berisi arang aktif dan bahan lainnya. Pembentukan MSG secara kimia dapat dilihat dari reakasi berikut : C5H9NO4 + NaOH Asam glutamat e. Tahap pembentukan kristal MSG Larutan induk yang sudah didekolorisasi mengandung MSG dalam konsentrasi yang rendah, untuk menaikkan konsentrasi MSG dalam larutan, maka perlu dievaporasi, untuk mendapatkan kristal MSG dilakukan dengan penurunan suhu larutan induk dengan proses kristalisasi. f. Tahap pengeringan dan pengayakan Kristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi dipisahkan dengan metode sentrifugasi dari cairannya. Filtrat hasil penyaringan dikembalikan pada proses pemurnian dan kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam lorong pengeringan. C5H8NO4Na + H2O Monosodium glutamat

Memik Dian Pusfitasari |2307100152 Gunawan Hartanto |2308100048

4 M onosodium Glutamate Proses pembuatan MSG adalah sebagai berikut

Gambar 3 : Diagram proses pembuatan MSG Adapun mikroorganisme yang ikut berperan dalam reaksi pembuatan MSG, dapat dibedakan menjadi bebrapa jenis, seperti tercantum sebagai berikut: tabel 2 : mikroorganisme yang ikut berperan dalam reaksi pembuatan MSG

III. WASTE WATER TREATMENT Karakteristik limbah dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 3 : Karakteristik limbah MSG

Tabel 4 : Karakteristik limbah MSG

Memik Dian Pusfitasari |2307100152 Gunawan Hartanto |2308100048

5 M onosodium Glutamate Salah satu alternatif dalam pengolahan limbah MSG adalah dengan menggunakan biofilm reaktor yang memanfaatkan yeast (khamir) sebagai biofilm dan lumpur aktif. DAFTAR PUSTAKA Astuti, D.,2004). Uji Toksisitas Limbah Cair MSG (Mono Sodium Glutamat) terhadap Ikan Nila (Tillapia nilotica) di Palung Karanganyar. 1-10. Fadhila S, Nisa Noor, 2007, pengolahan limbah monosodium glutamate menggunakan biofilm reaktor dan sistem lumpur aktif JECFA, (1988), "L-glutamic acid and its ammonium, calcium, monosodium and potassium salts." In: Toxicological Evaluation of certain Food additives and Contaminants, Cambridge University Press, pp.97-161 Kwok R.H., (1968), Chinese restaurant syndrome: N Engl J Med: 278-96 Olney, J.W., (1969), "Brain lesions, obesity, and other disturbances in mice treated with monosodium glutamate: Science 164(880):719-21 Ozza, Lia, 1991, Monosodium Glutamat Reeds P.J., Burrin D.G., Jahoor F, Wykes L, Henry J, Frazer M.E., (1996), Eneteral glutamat is almost completely metabolized in first pass by the gastrointestinal tract of infant pigs, Am J.Physiol: 273: E408-15 Yamaguchi S, Ninomiya.K., (1968), What is umami. In: Teranishi R, Hornstein I, Engel K.H. eds. Food Review International: vol 14 (2&3)p.123-38

Memik Dian Pusfitasari |2307100152 Gunawan Hartanto |2308100048

Anda mungkin juga menyukai