Anda di halaman 1dari 12

‫ ألن فقه اللغة يدرس اللغة كوسيلة‬،‫ خيتلف علم اللغة عن فقه اللغة‬،‫من الناحية املنهجية‬

.‫ بينما علم اللغة يدرس جوهر اللغة نفسها‬،‫أو أداة لدراسة الثقافة واحلضارة أو األدب‬
‫الفرق بين علم اللغة وفقه اللغة‬

Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Linguistik

Dosen Pengampu : Muflihah, S.S., M.A.

Disusun Oleh :

1. Muhammad Arsyad Husna Diny (2210210015)


2. Muhammad Febriyanto (2210210032)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Lingustik dapat terselesaikan dengan lancar tanpa ada halangan apapun.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Lingustik yaitu Ummi
Muflihah, S.S., M.A. yang telah membimbing kami dalam penugasan makalah ini. Terima kasih
kepada teman-teman yang sudah membaca makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dasar materi perkuliahan


Lingustik. Dengan penuh kesadaran bahwa makalah ini masih perlu untuk disempurnakan
kembali, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat di perlukan.

Kudus, 02 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Linguistik / ‫علم اللغة‬.............................................................................................................5
B. Filologi / ‫فقه اللغة‬.................................................................................................................6
C. Persamaan dan Perbedaan Antara Linguistik / ‫ علم اللغة‬dan Filologi / ‫فقه اللغة‬.................... 7
a. Persamaan ‫ علم اللغة‬dan ‫فقه اللغة‬.....................................................................................7
b. Perbedaan ‫ علم اللغة‬dan ‫فقه اللغة‬...................................................................................... 8
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa, dalam perbendaharaan kosa kata bahasa Arab disebut dengan “‫ة‬77‫”اللغ‬, dalam
bahasa Latin disebut dengan “lingua.”1 Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri.2 Dalam studi bahasa, terdapat dua disiplin ilmu yang berbeda dan
seringkali diperdebatkan karena seringkali disalahpahami, yakni Fiqh Lughah dan Ilmu
Lghah. Kedua disiplin ilmu ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan,
tujuan, dan ruang lingkup.

Ilmu Lughah adalah cabang ilmu yang lebih luas dalam studi Bahasa yang mencakup
berbagai aspek Bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan Semantik. Fiqh Lughah
adalah cabang ilmu yang lebih fokus pada aspek hukum atau hukum Syariah yang terkait
dengan Bahasa. Ilmu ini lebih mengkaji Bahasa sebagai suatu sarana atau alat untuk
mempelajari budaya dan peradaban atau kesusastraan.

Secara historis para linguis Arab tidak memberikan konsep dan obyek pembahsan yang
berbeda antara istilah Ilmu Lughah dan Fiqh Lughah. Namun seiring dengan perkembangan
linguistik di dunia barat, generasi linguis Arab belakangan mencoba membedakan kedua
istilah yang dimaksud, baik dari sisi definisi maupun dari sisi obyek pembahasan.3

makalah ini akan membahas perbedaan antara Fiqh Lughah dan Ilmu Lughah yang
meliputi definisi, perbedaan peristilahan dan kajiannya, serta pentingnya memahami
perbedaan tersebut.

1
Sahkholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Jawa Timur, CV. LISAN ARABI , 2017, Hlm 38
2
https://kbbi.web.id/bahasa
3
Sahkholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Jawa Timur, CV. LISAN ARABI , 2017, Hlm 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Linguistik / ‫علم اللغة‬


kata linguistik diserap dari bahasa Latin “lingua” yang berarti “Bahasa”. Dalam
bahasa Inggris disebut linguistics (Ilmu Bahasa). Kata linguistics kemudian diserap kedalam
bahasa Indonesia menjadi linguistik dengan arti yang sama, yaitu “ilmu tentang Bahasa” atau
“telaah bahasa secara ilmiah”.4 Beberapa literatur berbahasa Arab, telah dikemukakan oleh
‘Atiyah, bahwa kata linguistik diterjemahkan dengan ‫اللغ ة علم‬. Secara Bahasa kata ‫اللغ ة علم‬
terdiri dari dua kata ‫( علم‬ilmu) dan ‫( اللغة‬al-Lughah). Dalam bahasa Indonesia kata ‫ علم‬diartikan
“ilmu pengetahuan” ‫ اللغ ة‬dan berarti “bahasa” Dengan demikian, pengertian ‫ اللغ ة علم‬secara
etimologi adalah “ilmu tentang Bahasa”.

Dalam beberapa literatur berbahasa Arab, di antaranya ‘Atiyah menyebutkan, bahwa


‫ علم اللغة‬adalah:

‫ فهوعلم يتناول اللغة موضوعا‬.‫هي عبارة عن الدراسة العلمية للغة‬

“Sebuah istilah tentang pengkajian secara ilmiah terhadap bahasa. Yaitu ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai obyek kajiannya.”

Oleh karenanya, dapat diketahui bahwa linguistik adalah sebuah ilmu yang mengkaji
bahasa secara internal dan ilmiah. Dengan kata lain, pengkajian hanya dilakukan terhadap
struktur intern bahasa itu sendiri. Kajian ini kemudian menghasilkan perian-perian bahasa
secara murni tanpa berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar bahasa. Hal inilah yang
diungkapkan ‘Aṭiyah diakhir definisinya tentang linguistik di atas dengan:

‫فهوعلم يتناول اللغة موضوعا له‬

“Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.”

4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
Cet. Ke-4, Hlm. 596
B. Filologi / ‫فقه اللغة‬
Kata “fiqh” berasal dari akar kata (‫ ه‬,‫ ق‬,‫)ف‬. Dalam kamus “Lisan al-Arab”, kata

“fiqh” berarti mengetahui sesuatu, dan memahaminya. 5 Menurut kata dasarnya berarti faham.
Dalam Mu’jam al-Wasit dikutip firman Allah “‫ ” ال دین في لیتفقھ وا‬yang bermakna “supaya
menjadi orang yang paham dalam agama, agar ia menjadi ulama”. Dalam Mu’jam tersebut
kata “fiqh” diartikan sebagai cerdas, berilmu. Kata “fiqh” dari segi etimologi di atas
disamakan artinya dengan “ilm” dengan alasan bahwa kata “fiqh” dalam kalimat “‫الدین في‬
‫“ لیتفقھوا‬diartikan agar ia menjadi ulama, sedang kata “ulama” berasal dari akar kata “‫علما م‬
‫فقھا م فقه‬، ‫ ”علم‬hal ini dilihat dari segi tinjauan kebahasaan. Jadi kata “fiqh” jika dihubungkan
kata “al-lughah” menjadi gabungan kata yang menjadi penamaan dalam suatu ilmu yaitu
“Fiqh al-Lughah” dan“Ilm al-Lughah”. 6

Kata “filologi” berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dua kata yaitu“philos” berarti
kebenaran atau kecintaan sedang kata-kata “logos” bermakna kalam. 7 Filologi juga dapat
diartikan sebagai investigasi ilmiah atas teks-teks tertulis dengan menelusuri sumbernya,
keabsahan teksnya atau kebenaranya, karakteristiknya serta sejarah lahirnya dan
penyebarannya sehingga bisa dianggap bahwa dalam ilmu filologi sebagai karya yang valid
judul, pengarang, dan bacaan yang dikandung dianggap paling dekat dengan versi yang
ditulis oleh pengarang. 8

Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filologi adalah suatu
ilmu yang bukan hanya mengkaji studi bahasa, tetapi mencakup kajiannya dengan
kebudayaan, sejarah dan kesusasteraan.

Istilah Filologi disamakan dengan Fiqh al-Lughah, karena kajian atau obyek
bahasannya sama dengan Fiqh al-Lughah, yang lebih memfokuskan kajiannya terhadap teks-
teks bahasa yang lama, untuk menemukan bentuknya yang asli atau yang paling mendekati

5
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN Alauddin Makassar,
Vol.XV No. 2/2015, Hlm. 134
6
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN Alauddin Makassar,
Vol.XV No. 2/2015, Hlm. 134
7
٢٩ ‫ ص‬،‫ دار الثنافة االسالمية‬،‫ فقة اللغة العربية وخصاصها‬،‫اميل بديع يعقوب‬
8
Siti Gomo Attas, Pengantar Teori Filologi, LPP Press, Universitas Negeri Jakarta, Maret 2017, Hlm. 2
asli. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui aspek yang melatarbelakangi lahirnya
sebuah teks. Atas dasar ini, maka filologi dipandang sebagai pintu gerbang yang mampu
menyingkap khazanah masa lampau.

Hanya saja istilah filologi digunakan oleh para ahli bahasa Barat, seperti umumnya
literatur Arab jika menggunakan kata fiqh lughah, pakar dalam literatur itu memberi padanan
kata dengan Filologi. Demikian halnya dengan peristilahan ilmu lughah selalu ditemukan
padanannya dengan istilah linguistik. Hal ini berdasar pada literatur Arab modern yang
menggunakan padanan kedua istilah tersebut.9

C. Persamaan dan Perbedaan Antara Linguistik / ‫ علم اللغة‬dan Filologi / ‫فقه اللغة‬
a. Persamaan ‫ علم اللغة‬dan ‫فقه اللغة‬
Tidak dibedakan atara fiqh lughah dengan ilmu lughah menurut para ahli klasik.
Dalam buku al-Shahibiy fi Fiqh al-Lughah wa Sunan al-Arab fi kalamiha Ibn al- Farisy:
tentang fiqh al-lughah dan tradisi-tradisi Arab, yaitu literatur pertama dalam bahasa Arab
yang memuat dan berjudulkan Fiqh al-Lughah, tidak ada alasan yang kuat atas penamaan
tersebut.

Mengutip dari perkataan Abd Wahid Wafy bahwa pembahasan ilm al-lughah
telah dipelajari para ulama Arab tetapi dengan nama yang beraneka ragam. Di antara
nama yang paling terkenal adalah fiqh al-lughah dan inilah penamaan yang terbaik untuk
disiplin ilmu ini.10

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa persamaan antara linguistik dan filologi ialah
keduanya menjadikan bahasa sebagai obyek penelitan.

b. Perbedaan ‫ علم اللغة‬dan ‫فقه اللغة‬


Para linguis modern cenderung membedakan fiqh al-lughah dan ilm al-lughah.
Kamal Basyar salah seorang pakar bahasa modern menyatakan bahwa: Pembahasan fiqh
al-lughah mencakup dua topik utama:

9
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN Alauddin Makassar,
Vol.XV No. 2/2015, Hlm. 134
10
Ramadhan Abd. Al-Tawwab, Fushul fi Fiqh al-Lughah, Cet. II; Qahirah: Maktabah al- Khanijiy, Hlm. 31
1. Pertama adalah riset untuk mu’jam (ensiklopedia) dan hal-hal yang berkaitan
dengannya, ditambah dengan problematika kosa kata dari segi makna dan
keistimewaan- keistimewaannya, sinonim dan akronimnya, beserta isytiqaq dan
segala bentuknya yang majazi maupun hakiki.
2. Kedua adalah mencakup studi general tentang mukaddimah ilmu ini atau berupa
pengantar seperti pembahasan tentang dialek- dialek, fungsi bahasa, asal-usul dan
sumber-sumbernya, ide analogi dan takwil, kemudian ia menambahkan pembahasa
modern dalam fiqh al-lughah yaitu mencakup riset tentang problematika dan hal-hal
yang berkaitan dengan bahasa.11

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa para pakar bahasa di eraklasik


hampir tidak dapat membedakan secara detail kedua peristilahan yakni fiqh al-lughah dan
ilm al-lughah, karena kedua peristilahan itu tumpang tindih pemakaiannya dalam
membahas tentang bahasa dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Akan tetapi dalam perkembangan dinamika pergerakan bahasa yang begitu pesat
di abad modern, para pakar modern cenderung membedakan kedua jenis ilmu itu, atas
dasar sebagai berikut:

1. Secara metodologis ilm al-lughah dan fiqh al-lughah berbeda, karena fiqh al-lughah
mengkaji bahasa sebagai suatu sarana atau alat untuk mempelajari budaya dan
peradaban atau kesusastraan, sementara ilmu al-lughah mengkaji subtansi bahasa itu
sendiri. Oleh karena itu harus ada perbedaan dalam belajar bahasa sebagai sarana dan
belajar bahasa sebagai suatu tujuan. Hal ini ditegaskan oleh De Saussure dengan
ungkapan bahwa obyek ilm al-lughah yang benar dan satu-satunya adalah bahasa itu
sendiri untuk subtansinya sendiri.
2. Lapangan pembahasan fiqh al-lughah lebih luas, karena tujuan akhir dari studi fiqh
al-lughah adalah studi tentang peradaban dan kesusasteraan dan kehidupan pemikiran
dari segala aspeknya. Oleh karenanya ahli fiqh al- lughah membagi bahasa dan
membandingkan bagian-bagiannya dan kembali menjelaskan format nash klasik
dengan tujuan untuk lebih mengenali cakupan nash tersebut dari peradaban dan

11
٣١ ‫ ص‬،‫ دار الثنافة االسالمية‬،‫ فقة اللغة العربية وخصاصها‬،‫اميل بديع يعقوب‬
dengan berbagai jenisnya. Dengan demikian fiqh al-lughah menjangkau lahan yang
luas.12

.3

Dalam buku lingusitik Indonesia, Hasan Busri dan Moh Badrih menjelaskan
Perbedaan dalam ‫ علم اللغة‬dan ‫ فقه اللغة‬dapat dilihat berdasarkan anggapan dasar terhadap
bahasa, tujuan studi, objek khusus, dan metode kerja:
1. Berdasarkan anggapan dasar terhadap bahasa, ilmu lughoh memandang bahasa
sebagai fenomena alam yang berdiri sendiri (pandangan secara mikro), sedangkan
fiqh al lughoh memandang linguistik sebagai alat penyimpanan kebudayaan atau
bagian dari kebudayaan bahasa (pandangan secara makro).
2. Berdasarkan tujuan studi, linguistik bertujuan menemukan sifat-hakikat bahasa, cara
kerja bahasa, bagaimana perilaku unsur-unsur bahasa dalam keseluruhan bahasa itu,
sedangkan fiqh al lughoh bertujuan mencari latar belakang budaya yang tersimpan
dalam bahasa itu.
3. Berdasarkan objek kajian, linguistik mengutamakan kajiannya terhadap bahasa yang
masih hidup, yang masih digunakan dalam masyarakat, sedangkan fiqh al lughoh
mengutamakan kajiannya pada naskah-naskah yang diduga memuat budaya yang
dicarinya.
4. Berdasarkan metode kerja linguistik, linguistik mulai dengan anggapan bahwa semua
bahasa itu sama, tidak ada bahasa yang baik dan tidak ada bahasa yang buruk. Bahasa
yang masih hidup, yang dilisankan oleh masyarakat menjadi objek kajiannya. Tugas
utama linguistik adalah mendeskripsikan, bagaimana unsur- unsur bahasa yang
dipelajari itu. Sehubungan dengan itu, maka metode kerja linguistik adalah deskriptif,
yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan struktur dan sistem bahasa yang
dipelajari sebagaimana adanya. Sebaliknya, fiqh al lughoh mulai dengan anggapan
bahwa tidak semua naskah itu "menyimpan" kebudayaan yang dicari. Maka dari itu
fiqh al lughoh harus mencari naskah yang sah (autentik), sehingga diharapkan dapat
memperoleh budaya yang sah (benar- benar merupakan budaya masyarakat).
12
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN Alauddin Makassar,
Vol.XV No. 2/2015, Hlm. 136
Sehubungan dengan itu, maka metode kerja filologi adalah normatif, yaitu
menggunakan norma-norma tertentu untuk menetapkan benar-tidaknya naskah yang
dipelajari atau dikaji.13

13
Hasan Busri, Moh Badrih, Linguistik Indonesia, Madani Media, Malang, Jawa Timur, 2018, Hlm. 38-40
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
kata linguistik diserap dari bahasa Latin “lingua” yang berarti “Bahasa”. Dalam
bahasa Inggris disebut linguistics (Ilmu Bahasa). Kata linguistics kemudian diserap
kedalam bahasa Indonesia menjadi linguistik dengan arti yang sama, yaitu “ilmu tentang
Bahasa” atau “telaah bahasa secara ilmiah”.
Kata “fiqh” berasal dari akar kata (‫ ه‬,‫ ق‬,‫)ف‬. Dalam kamus “Lisan al-Arab”, kata
“fiqh” berarti mengetahui sesuatu, dan memahaminya.14 Menurut kata dasarnya berarti
faham.
Hasan Busri dan Moh Badrih menjelaskan Perbedaan dalam ‫ علم اللغة‬dan ‫فقه اللغة‬
dapat dilihat berdasarkan anggapan dasar terhadap bahasa, tujuan studi, objek khusus,
dan metode kerja

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Kami menerima
saran dan kritik kalian terhadap makalah ini jika terdapat sumber yang tidak konkrit
terhadap masalah yang dijelaskan. Penulis mengharapkan untuk kedepannya pembaca
dapat memahami dan memaknai tentang bagaimana pemikiran islam filsafat
kalam, .Semoga kita selalu diberikan Kesehatan, keselamatan, keberkahan, keridhoan,
perlindungan, dan nikmat menjalankan ibadah dari Allah Swt, Aamiin.

14
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN Alauddin Makassar,
Vol.XV No. 2/2015, Hlm. 134
DAFTAR PUSTAKA
Asriyah, Fiqh lughoh, filologi, dan ilmu al-lughoh serta linguistik, Jurnal Adabiyah, UIN
Alauddin Makassar, Vol.XV No. 2/2015

‫ ص‬،‫ دار الثنافة االسالمية‬،‫ فقة اللغة العربية وخصاصها‬،‫اميل بديع يعقوب‬

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1995), Cet. Ke-4

Hasan Busri, Moh Badrih, Linguistik Indonesia, Madani Media, Malang, Jawa Timur, 2018

https://kbbi.web.id/bahasa

Ramadhan Abd. Al-Tawwab, Fushul fi Fiqh al-Lughah, Cet. II; Qahirah: Maktabah al- Khanijiy

Sahkholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Jawa Timur, CV. LISAN ARABI ,
2017

Siti Gomo Attas, Pengantar Teori Filologi, LPP Press, Universitas Negeri Jakarta, Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai