Anda di halaman 1dari 37

KEWIRAUSAHAAN

Laporan Anggaran Biaya Usaha “Kebab Rendang”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


(UNW 00007)

Dosen Koordinator :
Anita Ratnasari, S.T., M.T.
Samsul Ma’arif, S.P., M.T.
Mohammad Muktiali, S.E., M.Si., M.T.

Disusun oleh :
Fathiyyah Nur Andina 21040117130068
Marissa Defa 21040117120005
Kinanthi Niart 21040117130070
Az-Zahra Misbahussudury 21040117130109
Sherly Kusuma H.I 21040117120011
Kelas A

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebanyakan mahasiswa menyukai kepraktisan dalam berbagai hal.
Salah satunya yaitu kepraktisan dalam makanan. Karena itu penulis melihat ini
sebagai peluang bisnis. Bentuk bisnis yang dilakukan berupa menjual makanan
yaitu kebab. Kebab yang dijual bukan hanya seperti kebab pada umumnya.
Modifikasi yang penulis angkat berupa penggabungan makanan khas timur
tengah dengan cita rasa nusantara. Hal ini yang menjadi latar belakang penulis
memulai usaha makanan “Kebab Nendang”.
Produk ini menghadirkan rasa rendang yang diklaim sebagai makan
terlezat di dunia. Dengan produk ini diharapkan masyarakat dapat mengenal
jenis makanan yang ada di timur tengah tanpa melupakan cita rasa khas
nusantara. Diharapkan pula produk ini dapat dijadikan sarana promosi
produksi negeri dan menambah devisa negara apabila dapat dikembangkan
dan di ekspor ke luar negeri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha
Produk “kebab nendang” merupakan produk kombinasi dari makanan khas
timur tengah dengan cita rasa lokal. Penulis menggunakan resep rendang khas
minang untuk menggantikan isian kebab yang biasa. Penulis memilih rendang
karena menyesuaikan lidah orang Indonesia yang menyukai panganan penuh
rempah. Bentuk kegiatan dari usaha ini adalah produk olahan sendiri
(handmade).

2.2 Lokasi Usaha


Lokasi usaha yang dipilih penulis adalah daerah Baskoro tepatnya di depan
Polines. Penulis mengambil lokasi tersebut dengan mempertimbangkan posisi
lokasi yang strategis karena sering dilewati masyarakat baik pada siang
maupun malam hari. Selain itu, pedagang dengan usaha sejenis juga belum ada
di sekitaran Polines.

2.3 Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran, produk “Kebab Nendang” dipasarkan dengan
membuka gerai, memasarkan dengan media social, serta mitra dengan go food
dan grab food.

2.4 Strategi pasar


Agar rencana mendirikan bisnis ini berjalan dengan lancar, upaya yang
dilakukan adalah dengan melakukan strategi sebagai berikut :
2.4.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target
yang akan di capai, produk yang penulis pasarkan yaitu produk yang
dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan
tingkatan berbeda, kebab ini juga dapat di nikmati dari anak anak
hingga orang dewasa.
2.4.2 Targeting
Target pasar yang dituju yaitu kalangan masyarakat Tembalang dan
sekitarnya, mahasiswa, anak anak hingga orang dewasa.
2.4.3 Positioning
Agar kebab ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi
dengan cara menggabungkan makanan khas timur tengah dengan cita
rasa nusantara. Penulis menggunakan resep rendang khas minang
untuk menggantikan isian kebab pada umumnya. Bentuk kemasan
dibuat seunik mungkin dan eyecatchy dengan tujuan agar banyak
konsumen yang tertarik untuk membeli dan memudahkan penulis
mem-branding produk.

2.5 Analisis SWOT


2.5.1 Kekuatan ( Strength )
1) Menggunakan resep rendang khas minang untuk menggantikan
isian kebab yang biasa
2) Rasa menyesuaikan lidah orang Indonesia yang menyukai
panganan penuh rempah
3) Bentuk kemasan unik dan eyecatchy
2.5.2 Kelemahan ( Weakness )
1) Produk tidak tahan lama
2) Produk mudah di tiru
3) Pembuatan secara manual dapat menghasilkan produk dengan
rasa yang berbeda
2.5.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat, tetapi usaha
kebab ini berbeda dengan kebab yang biasa, isian kebab ini hasil
modifikasi berupa penggabungan makanan khas timur tengah dengan
cita rasa nusantara sehingga menjadi produk baru serta menarik yang
dapat bersaing dengan makanan-makanan modern lainnya.
2.5.4 Ancaman ( Treath )
1) Plagiarisme produk oleh pesaing lain
2) Bahan baku yang tidak stabil
3) Trend yang berubah-ubah
4) Biaya operasional yang semakin meningkat

2.6 Inovasi
Inovasi yang penulis gunakan berfokus pada tujuan menciptakan pasar
baru. Hal ini dilandasi belum terlalu banyaknya bisnis kuliner dengan tema
kolaborasi cita rasa lokal dengan kuliner Timur Tengah di Tembalang. Inovasi ini
berbentuk pembaharuan isian dari kebab. Jika biasanya tortilla kebab berisikan
daging giling khas Timur Tengah, maka penulis memilih daging rendang khas
Minangkabau sebagai isian tortilla.
Selain itu, inovasi yang penulis bawa dari sisi pengemasannya. Pengemasan
dengan desain lucu dan unik diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri
dalam menciptakan pasar baru.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI

3.1 Manajemen Sumber Daya Manusia “Kebab Nendang”


3.1.1 Pendiri “Kebab Nendang”
Usaha “Kebab Nendang” didirikan atas kerja sama 5 anggota.
1. Fathiyyah Nur Andina Co Founder

2. Marisa Defa Co Founder

3. Kinanthi Niart Co Founder

4. Az-Zahra Misbahussudury Co Founder

5. Sherly Kusuma H.I Co Founder

3.1.2 Susunan Kepengurusan


Kepengurusan diberikan kepada Co Founder agar mengurangi biaya
pengeluaran
No Nama Jabatan

1 Fathiyyah Nur Andina Kepala Usaha

2 Marisa Defa Bendahara

3 Az-Zahra Misbahussudury Koki dan pramusaji

4 Sherly Kusuma HI Koki dan pesan antar

5 Kinanthi Niart Pengembangan usaha


BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1 Modal Investasi
Pendirian sebuah usaha harus dengan berbagai pertimbangan yang matang,
perhitungan modal investasi merupakan awal dan menjadi kunci kesuksesan
sebuah usaha. Perlu diperhitungkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk
membangun,mengembangkan dan mempertahankan usaha tersebut agar tidak
terjadi kendala finansial lainnya saat usaha mulai dijalankan.
4.1.1 Biaya Pra-Operasi
1) Izin badan usaha. Rp. 0
2) Izin bangunan. Rp. 0
3) Lain-lain. Rp. 0
4.1.2 Harta Tetap
1) Tanah. Rp. 1.500.000,-
2) Bangunan (gerai) Rp. 5.000.000,-
3) Mesin dan peralatan. Rp. 1.528.000,-
4) Perlengkapan kantor. Rp. 0
5) Perlengkapan transportasi. Rp. 0
4.1.3 Jumlah Harta Tetap. Rp. 6.528.000,-
4.1.4 Kebutuhan Modal Investasi Rp. 0
4.1.5 Modal Sendiri Rp. 13.250.000,-
4.1.6 Moda Pinjaman Rp. 0
Keterangan dan penjelasan modal investasi :
1. Biaya pra-operasi untuk usaha rendang “Nendang” dalam perencanaan usaha
ini diperkirakan adalah Rp. 0. Hal ini dikarenakan tempat tersebut hanya
merupakan sebuah lahan di depan sebuah kios atau bangunan yang sudah
memiliki ijin badan usaha dan bangunan sebelumnya.
2. Harga tetap yang dijadikan sebagai modalnya yaitu dalam bentuk gerai
minimalis yang diasumsikan sebagai harga tetap hingga waktu yang tidak
dapat ditentukan. Tanah dalam bentuk sewa maka dalam jangka waktu 1 tahun
pihak pendiri memiliki tanggung jawab untuk membayar sebesar Rp.
15.000.000 per tahun. Untuk mesin dan peralatan diasumsikan sebesar Rp.
1.528.000 dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang tidak dapat
ditentukan, pembaharuan perlatan bersifat fleksibel sesuai kebutuhan.
3. Dengan perincian data tersebut, maka diperkirakan modal yang dibutuhkan
dalam pembukaan usaha adalah sebesar Rp. 13.250.000 yang bersumber dari
modal awal pendiri usaha rendang “Nendang” yang berjumlah lima orang
dengan perkiraan Rp. 2.650.000 per orang. Pengusaha tidak menggunakan
modal pinjaman karena hal tersebut dirasa memberatkan dalam
pengembangan usaha berikutnya.

4.2 Kebutuhan Modal


4.2.1 Gaji ( Pimpinan, staff, tenaga kerja) Rp. 0
4.2.2 Biaya bahan
Bahan baku. Rp. 3.422.000,-
Bahan pembantu. Rp. 1.000.000,-
4.2.3 Biaya Umum
Biaya pemasaran. Rp. 0
Biaya air. Rp. 75.000,-
Biaya listrik Rp. 250.000,-
Biaya telepon Rp. 0
Biaya ATK Rp. 0

Kebutuhan modal kerja = Rp. 4.747.000,-


Keterangan dan penjelasan per bagian kebutuhan modal :
1. Gaji pimpinan, staff, dan tenaga kerja dalam bagian kebutuhan modal
tidak dihitung dikarenakan dalam bagian ini pimpinan, staff, dan tenaga
kerja merupakan sekaligus pemilik usaha yang akan memperoleh gaji dari
bagi hasil keuntungan yang akan diperoleh setelah 1 tahun usaha berdiri.
2. Biaya bahan baku dalam bagian ini adalah bahan baku mentah yang
diperlukan untuk kebutuhan selama 3 bulan produksi. Kami melakukan
estimasi biaya sekitar Rp. 3.442.000,- untuk keperluan per tiga bulan.
3. Biaya bahan pembantu dalam bagian ini adalah biaya lain-lain yang
diperlukan untuk kebutuhan usaha selama 3 bulan produksi. Kami
melakukan estimasi biaya sekitar Rp. 1.000.000,- untuk keperluan per tiga
bulan.
4. Biaya pemasaran untuk produk Kebab “Nendang” tidak diperhitungkan
karena pemilik usaha memanfaatkan media sosial dan media online
sebagai media untuk memasarkan produk tersebut. Hal ini dikarenakan
media sosial dan media online lebih efektif dan efisien untuk memasarkan
produk serta tidak membutuhkan biaya lebih sehingga tidak menambah
modal produksi.
5. Biaya operasional mutlak adalah biaya untuk pembayaran air dan listrik.
Biaya yang diperkirakan keluar setiap 3 bulan untuk biaya air adalah Rp.
75.000,- dan untuk biaya listrik adalah sebesar Rp. 250.000,-. Sedangkan
untuk biaya telepon dan biaya ATK tidak diperhitungkan dalam bagian ini.
6. Total kebutuhan modal kerja Kebab “Nendang” selama 3 bulan adalah Rp.
4.747.000,-

4.3 Kebutuhan Total Modal


Total Modal Investasi. Rp.0
Total Modal Kerja 3 Bulan. Rp. 5.750.000,-
Total Modal Dibutuhkan . Rp. 4.747.000,-
4.4 Perkiraan Arus Kas

Uraian Nominal

A. Saldo awal Rp.12.500.000,-


B. Kas Masuk: Rp. 750.000,-
1. Penjualan Tunai 0
2. Penerimaan Piutang 0
3. Penerimaan Pinjaman 0
4. Iuran Rp. 750.000,-
Jumlah Kas Masuk Rp. 750.000,-
C. Jumlah kas tersedia Rp.13.250.000,-
D. Kas Keluar investasi dan Operasional
1. Investasi 0
2. Pembelian bahan 0
kompor gas Rp. 300.000,-
Wajan Rp. 25.000,-
Pisau Rp. 6.000,-
Talenan Rp. 12.000,-
Blender Rp. 180.000,-
sendok masak Rp. 5.000,-
Handphone Rp.1.000.000,-
3. Upah langsung 0
Jumlah kas keluar investasi dan Rp.1.528.000,-
operasional
E. Pengemblian pinjaman 0
1. Pelunasan utang pihak III 0
Perkiraan arus kas dalam satu tahun dapat digunakan untuk
memprediksi bagaimana jalannya keuangan perusahaan dalam 1 tahun
kedepan. Sehingga dapat dilakukan antisipasi bila terdapat indikasi akan
adanya kerugian yaitu kas keluar lebih besar daripada kas masuk ke
perusahaan.
1. Awal pendirian usaha Rendang “Nendang” dana diperoleh dari hasil
patungan dengan estimasi Rp. 2.500.000 per orang, dan apabila
diakumulasikan maka totalnya yaitu Rp. 12.500.000 menjadi saldo awal.
2. Kas masuk dari iuran atau tabungan bersama perbulan, pada bulan
pertama diperoleh Rp. 750.000 dari pengumpulan per pendiri sebesar Rp.
150.000. Jumlah tersebut menjadi jumlah kas masukan usaha.
3. Rincian kas keluar dan operasional diestimasikan hanya dalam bentuk
pembelian bahan yaitu sebesar Rp. 1.528.000.
4. Dikarenakan pengusaha tidak melakukan pinjaman pada pihak manapun
maka tidak ada keluaran untuk pengembalian pinjaman maupun bunga.

4.5 Perhitungan Biaya Usaha


Biaya Usaha Nominal

a. Biaya penjualan Rp. 1.000.000,-

b. Biaya Administrasi umum Rp. 500.000,-

Jumlah biaya Operasional/ usaha Rp.1.500.000,-


(1+2)
Keterangan dan penjelasan data dalam tabel perhitungan biaya usaha :
Biaya penjualan di perkirakan sebesar Rp.1.000.000 dan untuk pengurusan
administrasi umum sebesar Rp. 500.000. Apabila diakumulasikan maka akan
menghasilkan jumlah biaya operasional sebesar Rp. 1.500.000
4.6 Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Uraian

Harga Pokok Penjualan Nominal

a. Persediaan bahan baku/ penolong:

roti tortilla Rp. 350.000,-

daging sapi Rp. 765.000,-

Santan Rp. 240.000,-

daun serai Rp. 20.000,-

daun kunyit Rp. 15.000,-

asam kandis Rp. 80.000,-

Mentega Rp. 25.000,-

minyak goring Rp. 65.000,-

bawang merah Rp. 35.000,-

bawang putih Rp. 35.000,-

Ketumbar Rp. 11.000,-

Garam Rp. 5.000,-

cabai merah Rp. 40.000,-

cabai rawit Rp. 40.000,-

Kemiri Rp. 8.000,-

Jinten Rp. 20.000,-

Kunyit Rp. 15.000,-

Pekak Rp. 15.000,-

daun jeruk purut Rp. 10.000,-


Telur Rp. 100.000,-

keju mozzarella Rp. 100.000,-

Kemasan Rp. 900.000,-

1. Persediaan awal Rp.1.000.000,-


(100 unit)
2. Pembelian Rp. 2.894.000
(21 unit)
3. Produk tersedia (1+2) Rp. 3.894.000,-

4. Persediaan akhir Rp. 2.000.000,-


(200 unit)
Pemakaian langsung (3-4) Rp. 1.894.000,-

b. Upah langsung 0

c. Biaya produksi langsung 0

1. Upah langsung 0

2. Listrik Rp. 250.000,-

3.Air Rp. 75.000,-

4. Penyusutan Rp. 44.000,-

5. lain-lain 0

Keterangan dan penjelasan data dalam tabel perhitungan harga pokok penjualan
1. Persedian bahan baku atau penolong senilai Rp. 2.894.000,- dengan 21 jenis
yang berbeda. Persediaan bahan baku merupakan jumlah dana yang
dibutuhkan untuk membeli bahan baku selama tiga bulan. Jumlah bahan baku
yang dibutuhkan untuk produksi selama tiga bulan masuk dalam rincian
pembelian.
2. Persediaan awal senilai Rp. 1.000.000,- / 100 unit. Persedian awal sebagai
dana membuat produk sejumlah 100 unit, dengan dana bahan baku yang
diperlukan per unit senilai Rp. 10.000,-
3. Produk tersedia senilai Rp. 3.894.000,- yang didapatkan dari hasil penjumlahan
persediaan awal dengan pembelian.
4. Persediaan akhir seniai Rp. 2.000.000,- / 200 unit. Persedian awal sebagai dana
membuat produk sejumlah 200 unit, dengan dana bahan baku yang diperlukan
per unit senilai Rp. 10.000,-
5. Pemakaian langsung senilai Rp. 1.894.000,- yang didapatkan dari selisih antara
produk tersedia dengan persedian akhir.
6. Pengeluaran untuk istrik yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi selama tiga
bulan senilai Rp. 250.000,- dan pengeluaran untuk air selama tiga bulan senilai
Rp. 75.000,-
7. Penyusutan dalam peralatan alat- alat yang digunakan selama produksi senilai
Rp. 44.000,-

4.7 Perkiraan Laba Rugi


Uraian Tahun I Tahun II

A. Pendapatan Rp. 18.000.000,- Rp. 36.000.000,-

B. Harga Pokok Rp. 15.600.000,- Rp. 25.000.000,-


Penjualan

C. Laba Kotor (A-B) Rp. 2.400.000,- Rp. 11.000.000,-

D. Biaya Usaha Rp. 1.476.000,- Rp. 1.476.000,-

E. Laba operasional Rp. 924.000,- Rp. 9.524.000,-


(C-D)
F. Biaya Bunga 0 0

G. Laba sebelum Rp. 924.000,- Rp. 9.524.000,-


pajak

H. Pajak 0 0

I. Laba bersih (G-H) Rp. 924.000,- Rp. 9.524.000,-

Keterangan dari tabel diatas adalah sebagai berikut.


1. Pendapatan yang diperoleh oleh "Kebab Nendang" pada tahun pertama usaha
adalah Rp. 18.000.000,00. Sedangkan pada tahun kedua jumlah pendapatan
total berjumlah Rp. 36.000.000,00. Hal ini terjadi karena pada tahun pertama
masih dalam tahap memulai bisnis sehingga masih berfokus pada bagaimana
cara terbaik dalam menjual, promosi dan menemukan pelanggan. Pada tahun
kedua, usaha dianggap sudah memasuki tahap meningkatkan profit dan
berfokus kepada peningkatan margin keuntungan.
2. Harga pokok penjualan pada tahun satu yaitu Rp. 15.600.000,00 dan tahun
kedua sebesar Rp. 25.000.000,00.
3. Laba kotor merupakan hasil dari keuntungan yang belum dikurangi faktor lain
seperti pembayaran gaji, bunga dan sebagainya. Pada tahun pertama laba kotor
berjumlah Rp. 2.400.000,00 dan tahun kedua berjumlah Rp. 11.000.000,00.
Besar kecilnya laba kotor dipengaruhi oleh total pendapatan dan harga pokok
penjualan.
4. Biaya usaha dari "Kebab Nendang" pada tahun pertama dan kedua bernilai
sama yaitu Rp. 1.476.000,00.
5. Laba operasional merupakan laba yang diperoleh dari pengurangan laba kotor
dan biaya usaha. Sehingga diperoleh hasil pada tahun pertama Rp. 924.000,00
dan pada tahun kedua sebesar Rp. 9.524.000,00.
6. Biaya bunga timbul jika modal awal usaha berasal dari peminjaman.
Berhubung modal awal usaha ini berasal dari modal pribadi maka total bunga
menjadi Rp. 0
7. Laba sebelum pajak diperoleh dari pengurangan laba operasional dan bunga.
Karena bunganya berjumlah Rp. 0.maka total laba sebelum pajak pada tahun
pertama adalah Rp. 924.000,00 dan tahun kedua berjumlah Rp. 9.524.000,00.
8. Usaha " Kebab Nendang " berbentuk gerai franchise atau warlaba. Pajak pada
usaha jenis franchise atau warlaba mengikut ketentuan umum pasal 17 pada
PP Nomor 46 tahun 2013 dimana usaha warlaba dengan pendapatan 50 juta
dikenakan pajak 5% dan seterusnya. Karena pada tahun kesatu dan kedua
pendapatan "Kebab Nendang" belum menyentuh angka 50 juta maka tidak
dikenakan wajib pajak karena masih tergolong UMKM skala kecil.
9. Laba bersih merupakan hasil pengurangan dari laba sebelum pajak dan pajak.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, usaha "Kebab Nendang" pada tahun satu
dan dua belum dikenai pajak maka total laba bersih pada tahun pertama senilai
Rp. 924.000,00 dan tahun kedua senilai Rp. 9.524.000,00

4.8 Perkiraan Neraca


Aktiva Pasiva

Aktiva lancer Pasiva jangka pendek

1. kas Rp. 13.250.000,- 1.Utang dagang

2. Bank 2.Utang lain-lain

3. Piutang Jumlah pasiva jangka pendek Rp.0

4. Persediaan Pasiva jangka panjang

Jumlah aktiva lancar 1.Kredit investasi


Rp.5.750.000,-

Aktiva tetap 2.Kredit supplier

1. Tanah Rp. 1.500.000/tahun

2.Bangunan (Gerai) Rp. Jumlah pasiva jangka panjang Rp.0


5.000.000,-

3.Alat transportasi Modal

Jumlah aktiva tetap Rp. 2.Cadangan


6.500.000,-

Jumlah aktiva Rp. 13.250.000,- 3.Sisa laba rugi Rp. 924.000,-

Keterangan dan penjelasan data dalam tabel perkiraan neraca :


1. Kas “kebab nendang” senilai Rp. 13.250.000,- sedangkan jumlah aktiva lancar
senilai Rp. 5.750.000,-
2. Aktiva tetap yaitu berupa tanah senilai Rp. 1.500.000,- dan bangunan (gerai)
yang digunakan oleh “kebab nendang” berupa gerobak senilai Rp. 5.000.000,-.
Sehingga jumlah aktiva tetap senilai Rp. 6.500.000,-
3. “kebab nendang” tidak menggunakan pasiva jangka pendek maupun jangka
panjang.
4. Sisa laba rugi senilai Rp. 924.000,-
BAB V
ANALISA KELAYAKAN BISNIS

5.1 Payback Period


Jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah
dikeluarkan (dalam satuan rupiah)

Deskripsi Th 1 Th 2

Biaya Investasi Rp. 5.750.000,-

Biaya Operasional Rp. 1.500.000,- Rp.1.500.000,-

Total Biaya Rp. 7.250.000,- Rp. 1.500.000,-

Pendapatan Rp. 6.326.000,- Rp. 8.024.000,-

Keuntungan Bersih (Rp.924.000,-) Rp. 9.524.000,-

Keuntungan Bersih (kumulatif) (Rp.924.000,-) Rp. 5.600.000,-

Proyek mampu membayar kembali investasi karena keuntungan bersih (kumulatif)


pada tahun ke 2 telah mencapai nilai positif Rp. 5.600.000,-

Dengan begitu waktu pelunasan investasi tercapai pada tahun ke-2. Tepatnya jangka
waktu pelunasan adalah :

1 + (Rp. 9.524.000,- - Rp.5.600.000,-)/ Rp. 9.524.000,- = 1,41 (1 tahun + 4,5 bln)

5.2 Net Present Value

Tahun Kas Bersih DF PV Kas Bersih

1 Rp. 924.000,- 0,833 Rp. 769.692

2 Rp. 5.600.000,- 0,698 Rp. 3.908.000

3 Rp. 5.600.000,- 0,579 Rp. 3.242.400


Total PV Kas Bersih Rp. 7.920.092,-

NPV = Rp. 7.920.092 – Rp. 6.500.000 = Rp. 1.420.092,- (positif)

Dengan nilai NPV positif, maka usaha “kebab nendang” dapat


dilanjutkan.
BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Produk “kebab nendang” merupakan produk kombinasi dari makanan
khas timur tengah dengan cita rasa lokal. Pemilik usaha menggunakan resep
rendang khas minang untuk menggantikan isian kebab pada umumnya yg
merupakan olahan daging biasa. Sasaran kegiatan usaha ini memiliki 2 sasaran.
Sasaran umum ditujukan untuk masyarakat Tembalang dan sekitarnya,
sedangkan sasaran khusus ditujukan untuk para mahasiswa karena kegiatan
usaha ini dilakukan di area kampus Universitas Diponegoro. Pendapatan yang
diperoleh oleh "Kebab Nendang" pada tahun pertama usaha adalah Rp.
18.000.000,00. Dengan demikian dana yang didaptkan per bulan sebesar Rp.
1.500.000,- sehingga masing-masing Co-Founder mendapatkan hasil bagi
sebesar Rp. 300.000,- per bulan, dimana nominal tersebut sangat amat
membantu keuangan para Co-Founder sebagai mahasiswa.
LAMPIRAN
Contoh pengemasan produk :

Gambar 1. Contoh Pengemasan Produk


Sumber : www.behdashtnews.ir

Gambar 2. Contoh gerobak (gerai)


Sumber : www.rombongmurahkediri.wordpress.com
Daftar Menu

Makanan Harga
Kebab Rendang Original Rp. 13.000,-
Kebab Rendang Mozarella Rp. 18.000,-
Kebab Rendang Telor Rp. 15.000,-
Lampiran Proposal

TUGAS PROPOSAL BISNIS


“HAPPINESS KEBAB”
UNTUK MELENGKAPI NILAI UAS KEWIRAUSAHAAN

DOSEN : BAPAK ANDI HIDAYAT MUHMIN

DI BUAT OLEH:
SITI NUROKMA (2013-11-364)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat serta karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
bisnis ini dengan tepat pada waktunya, untuk melengkapi tugas ujian akhir semester
mata kuliah Kewirausahaan. Dimana proposal bisnis yang saya buat bernama
“Happiness Kebab”

Proposal ini berisikan tentang bagaimana kita untuk membuka suatu usaha bisnis
kebab. Yang dimana untuk menentukan lokasi sampai dari modal usaha akan di bahas.

Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Saya
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah ini Bapak Andi
Hidayat Muhmin dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi kita semua dari
segala usaha kita.Aamiin.

Mahasiswi,

SitiNurokma
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………1
Daftar Isi…….……………………………………………………………………………....2
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang…..…………………..………………………………………………..…3
BAB II. PEMBAHASAN
2.2 Profil Usaha……………………………………………………………………….……..4
2.3 Modal Usaha…………………………………………………………….………………4
2.4 Lokasi Usaha…….………………………………………………………………………4
2.5 Pemasaran………….…………………………………………………………………….5
2.6 Strategi Pasar………..………………………...…………………………………………5
2.7 Analisis Swot………...……………………..…………………………………………...6
BAB III. MANAJEMEN PRODUKSI
3.2 Proses Produksi…………………………………………………………………………7
3.3 Bahan Baku……………………………………………………………………………..8
3.4 Peralatan dan Biaya Lainnya…...…….…………………………………………………9
BAB IV.ASPEK KEUANGAN
4.2 Modal dan Pemasukkan……...………………………………………………………...10
4.3 Lama Balik Modal…………...……………………………………………………….11
BAB V. PENUTUP
5.2 Kesimpulan……………………………………………………………………………..12
5.3 Saran……………………………………………………………………………………12
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimanadibutuhkananalisa yang sangat dalam


tentang prospek dan kelayakan dalam usahaitu. Oleh karenaitu, bisnis harus dimulai
sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah
otak demi kesuksesan usaha tersebut.

Namun, bukan hal yang mudah bagi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha
baru dikarenakan kurangnya ketrampilan. Salah satu alternatif yang paling banyak
dilakukan masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah adalah dengan
membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya usaha kecil-kecilan tersebut sudah
membuka peluang usaha yang besar apabila dikelola dengan baik.

Peluang usahadi depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah
yang melatarbelakangi usaha “Happiness Kebab”.Tujuan dari usaha saya ini lebih
ditekankan keuntungan yang maksimal, menyalurkan hobi membuat makanan, dan
juga untuk meningkatkan keterampilan membuat kreasi kebab.
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Profil Usaha


Happiness Kebab adalah Kebab yang di jual dengan berbagai macam isi, dan
diharapkan konsumen dapat memilih isi kebab sesuai dengan keinginannya. Karena
bahan bakunya adalah roti tortilla(kulit kebab) yang terbuat dari gandum tanpa ragi.
Kulit kebab pada umumnya dikenal di Negara timur tengah. Saya ingin mengebangkan
usaha kebab dengan cara mengolah isi kebab menjadi makanan yang menarik dengan
berbagai macam isi, sehingga kebab dapat di kenal luas oleh masyarakat di Jakarta
dan sekitarnya.

2.3 Modal Usaha

Dalam proses usaha yang saya buat membutuhkan modal awal sebesar Rp.
12.264.000,-dimana dana tersebut dari hasil gaji saya selama 3 bulan dan dari bunga
deposito. Diharapkan dana tersebut dapat mencukupi untuk kebutuhan bisnis usaha
saya.

2.4 Lokasi Usaha

Saya mendirikan usaha bernama “Happiness Kebab” yang berlokasi di Jl.Dr.Muwardi


2, Grogol Petamburan – Jakarta Barat. Menurut saya disini tempat strategis, karena
berada di dekat universitas, sekolah, pasar, rumah warga, dan juga tempat kost
mahasiswa yang ada di komplek sekitar. Sehingga dapat mudah di ketahui masyarakat
banyak, dan saya membuka usaha menggunakan gerobak kebab yang di didirikan
didepan rumah orang tua saya.
2.5 Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran produk yang saya jual ini, saya memasang spanduk di
gerobak, pemasaran dari mulut ke mulut, dan menggunakan promosi di media sosial
gratis yang di akses oleh banyak masyarakat pada saat ini yaitu facebook, twitter,
serta instagram. Sehingga konsumen dapat mengetahui produk saya dan tertarik
untuk mencoba membelinya.

2.6 Strategi pasar

Agar rencana mendirikan bisnis ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan
dalam melakukan strategi pasar antara lain :

5 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di
capai, produk yang saya buat yaitu produk yang dapat di nikmati oleh berbagai
kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, kebab ini juga dapat di nikmati
dari anak anak hingga orang dewasa.

6 Targeting
Target pasar yang dituju yaitu kalangan masyarakat setempat, mahasiswa, anak
anak hingga orang dewasa.

7 Positioning
Agar kebab ini mudah dikenali oleh masyarakat, saya berinovasi dengan cara
menambahkan isian kebab baru yang membedakan kebab pada umumnya. Saya
menambahkan isian: macaroni,sosis,telur, cokelat dan pisang. Jadi jika ada yang tidak
suka/tidak memakan daging sapi, bisa diganti isinya yaitu dengan pisang diberi
keju/cokelat. Tampilan kebab lebih menarik rasa lebih enak dan kulitas baik,
diharapkan konsumen dapat mengenali dengan mudah produk kebab ini.

7.2 Analisis SWOT


8 Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,
karena produk yang saya buat ini mempunyai kualitas yang baik karena bahan-bahan
nya yang bernutrisi juga pembuatan nya yang higienis.

9 Kelemahan ( Weakness )
10 Produk tidak tahan lama.
11 Produk mudah di tiru.

12 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat, tetapi usaha kebab ini berbeda
dengan kebab yang biasa, isian kebab ini hasil inovasi saya sehingga menjadi produk
baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern lainnya.

13 Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha Kebab ini antara lain :

1. Pesaing tidak sehat,


2. Bahan baku yang tidak stabil,
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga
menjatuhkan produk saya.
BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

3.2 Struktur Organisasi Bisnis Kebab

Owner Karyawan
Staff
3.3 Proses Produksi
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan produksi yaitu :
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen
terhadap produk yang sedang popular yaitu kuliner.

2. Mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, saya
melakukan survey kepasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar
pasar.

3. Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan


kebersihan dalam pembuatan kebab agar terciptanya kepercayaan konsumen kepada
kehigenisan produk yang saya jual.

4. Menyusun laporan keuangan untuk membuat sistem manajemen yang baik dalam
kegiatan usaha agar keuangan tersusun dengan baik dan kegiatan produksi akan
berjalan lancer serta maksimal.

3.4 Bahan Baku


Dalam proses produksi saya menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut :
NamaBahan Banyaknya HargaSatuan Harga total

1. Kulit Kebab 200 pcs Rp. 2.000 Rp. 400.000

2. DagingSapi 2 gulung Rp. 95.000 Rp. 120.000

3. Macaroni 3kg Rp.8.000 Rp.24.000

4. Sosis 50 pcs Rp. 2.000 Rp. 100.000

5. Telur 40 pcs Rp.1.000 Rp. 40.000

6. Selada 5 kg Rp. 6.000 Rp. 30.000

7. Tomat 4 kg Rp.8.000 Rp. 32.000

8. BawangBombai 4 kg Rp. 10.000 Rp.40.000

9. Saus 250 pcs Rp. 500 Rp. 125.000

10. Keju 80 Pcs Rp. 3.000 Rp. 240.000

11. Cokelat 3 kg Rp.12.000 Rp. 36.000

12. Pisang 3 kg Rp. 9.000 Rp. 18.000

13. Mentega 5 kotak Rp. 7.500 Rp. 37.500

14. Mayonaise 3 kg Rp. 6.000 Rp. 18.000


Total Rp. 1.250.500

3.5 Peralatan Dan Biaya lainnya


Dalam kegiatan produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan sebagai
berikut :
14 Peralatan

No NamaBarang Banyaknya

1. Alat pemanggang daging 1= Rp.250.000

2. Kompor 2 (@150.000) = Rp.300.000

3. Isi Ulang Gas 2 (@21.000) = Rp. 42.000

4 Gerobak Kebab 1 = Rp.5000.000

Total Rp. 5.592.000

15 Biaya Lain-Lain

No NamaBarang Banyaknya HargaSatuan Jumlah

1. Plastic 200 pcs Rp. 100 Rp. 20.000


Sarung Tangan
2. 20 pcs Rp. 500 Rp. 10.000
Plastik

3. Bungkusan kebab 200 pack Rp. 1.250 Rp. 240.000

4. Gaji Karyawan 2 Rp. 700.000 Rp. 1.400.000

Total Rp. 1.670.000


BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.2 Modal dan Pemasukkan


Modal bahan baku yang harus saya keluarkan dalam 1 hari penjualan kebab adalah
sebesar
Rp. 179.000 x 7hari = Rp.1.250.500
Rp. 1.250.500 x 4 minggu = 5.002.000

16 Total Biaya = Bahan baku + perlengkapan+ biaya lain-lain


= Rp. 5.002.000 + Rp. 5.592.000 + 1.670.000
= Rp. 12.264.000

17 Pemasukan perbulan:
1. Kebab Regular = 20 porsi x 18.000 x 30hari = Rp10.800.000
2. Kebab Mini = 15 porsi x 13.000 x 30hari = Rp 5.850.000
Total pendapatan = Rp16.650.000

18 Keuntungan penjualan kebab perbulan:


Total pemasukan – total biayapengeluaran
Rp.16.650.000 -Rp 12.264.000
= Rp. 4.386.000

3. Lama balik modal bisnis kebab


Total Investasi / Keuntungan
= Rp 12.264.000 / Rp4.386.000
= 2,7 Bulan
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
“Happines kebab” merupakan brand produk yang saya dirikan, dalam usaha ini saya
menciptakan produk atas survey yang saya lakukan unuk mencari peluang bisnis yang
baik dan bermanfaat. Saya sangat mengharapkan produk yang saya jual dapat
diterima dan dapat disenangi oleh para konsumen dan tertanam dibenak masyarakat
luas.

2. Saran
Saya menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini.
Demikian proposal bisnis ini saya buat, semoga kegiatan bisnis saya ini dapat berjalan
dengan baik dan saya berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat
bagi saya dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai