Anda di halaman 1dari 143

1 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Materi/Topik Sub Materi/Sub Topik Indikator


Teori perkembangan mental Motivasi internal peserta didik Pentingnya motivasi internal dalam pembelajaran

Motivasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski (dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Motivasi kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
instrinsik dan kadang motivasi itu muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Disamping itu motivasi peserta didik dalam belajar kadang tinggi,
sedang, atau bahkan rendah. Motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik akan tampak dari ketekunannya dalam belajar yang tidak mudah patah untuk mencapai
keberhasilan meskipun banyak rintangan yang dihadapinya.
Motivasi yang tinggi dari peserta didik dapat menggiatkan aktivitas belajarnya. Seseorang memiliki motivasi tinggi atau tidak dalam belajarnya dapat terlihat dari tiga
hal: 1) kualitas keterlibatannya, 2) perasaan dan keterlibatan afektif peserta didik, 3) upaya peserta didik untuk senantiasa memelihara/menjaga motivasi yang dimiliki.
Seorang pendidik pada abad 21 ini perlu memahami motivasi belajar peserta didiknya dan bahkan harus selalu dapat menjadi motivator peserta didiknya, karena pada
abad 21 ini banyak godaan di sekeliling peserta didik seperti game pada computer personal, dan game online, dan film-film pada pesawat televisi ataupun lewat media
massa atau sosial lainnya. Upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk memotivasi peserta didik diantaranya: menginformasikan pentingnya/manfaat mempelajari
suatu topik tertentu, menginformasikan tujuan/kompetensi yang akan dicapai dari proses pembelajaran yang dilakukannya, memberikan humor, menggunakan media
pembelajaran, dan juga memberi reward/hadiah/pujian.
Misal Pak Fikri selaku pendidik Sekolah Dasar, meminta kepada peserta didiknya untuk belajar secara berkelompok mendiskusikan suatu topik. Setelah berdiskusi
masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya, misal kelompok 1 diminta melaporkan/mempresentasikan hasil diskusinya lebih dahulu. Setelah
presentasi selesai guru kemudian memberi pujian dengan mengatakan bagus sekali presentasi kalian. Kemudian giliran kelompok berikutnya, setelah presentasi
selesai Pak Fikri kembali memuji peserta didiknya dengan mengatakan hebat, kelompok kalian hebat. Dari tindakan guru seperti itu tentunya peserta didiknya akan
menjadi lebih semangat atau termotivasi dalam belajarnya.
Teori Belajar Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik, Implementasi teori belajar Behavioristik, Kognitif,
Humanisme Konstruktivistik, Humanisme
a. Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan
tingkah laku. Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Stimulus adalah sesuatu apa saja yang diberikan
oleh guru kepada peserta didik, dan respon berupa rekasi atau tanggapan yang dihasilkan oleh peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Penguatan
(reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapar memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) maka respons juga akan menguat. Aplikasi teori
ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas “mimetic” yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan
evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugas belajarnya.
b. Teori Belajar kognitif
Pengertian belajar menurut teori belajar kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat
diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses
belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Menurut teori kognitif,
ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak terpatah-pata, terpisah-pisah,
tapi melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung, dan menyeluruh.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, keterlibatan peserta didik secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu,
dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual pada diri peserta didik perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta
didik.
2 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

c. Teori Belajar Konstruktivistik


Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut. Oleh karena itu pembelajaran diusahakan agar
dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengembangkan ide-idenya secara luas.
Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak
mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami
jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
d. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahmai lingkungan dan dirinya
sendiri. Teori humanistik bersifat eleksitk,maksudnya toeri ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai.
Aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berpikir induktif. Teori ini juga amat mementingkan faktor pengalaman
dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal,
manusia yang dicita- citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik
dalam mengaktualisasikan dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri.
Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Teori Gaya Belajar Diberikan data tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut
nama gaya belajar), peserta dapat menentukan pembelajaran
Bisnis dan pemasaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa
Gaya belajar menurut Masganti (2012: 49) didefinisikan sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses
informasi tersebut. DePorter dan Hemacki dalam Masganti (2012; 49) gaya belajar adalah kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Dari dua
pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam menerima, mengatur, dan
memproses informasi atau pesan dari komunikator/pemberi informasi. Gaya belajar peserta didik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan
proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik.
Hal ini juga diungkapkan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013: 125) yaitu visual learners, auditory learners, dan kinesthetic learners.
Pertama, peserta didik visual yaitu peserta didik yang belajarnya akan mudah dan baik jika melalui visual/penglihatan. Atau dengan perkataan lain modalitas
penglihatan menjadi modal utama bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini. Peserta didik kelompok ini memiliki kesulitan jika pembelajaran dilakukan melalui
presentasi verbal tanpa disertai gambar-gambar atau simbol visual. Peserta didik bergaya belajar visual memiliki kekuatan visual, sehingga seorang pendidik ketika
melakukan proses pembelajaran perlu menggunakan strategi pembelajaran dan media yang dapat mempermudah proses belajar mereka. Misalnya guru ketika
melakukan proses pembelajaran dapat menggunakan media visual seperti: gambar, poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep, bagan, peta, film, video,
multimedia, dan televisi. Di samping itu peserta didik dapat diajak untuk melakukan observasi/mengunjungi ke tempat-tempat seperti: museum dan tempat-tempat
peninggalan sejarah. Kegiatan lainnya dapat juga mengajak peserta didik untuk membaca buku-buku yang berilustrasi visual, menggunakan warna untuk menandai
hal-hal penting dari isi bacaan.
Kedua, Peserta didik auditori, yaitu mereka yang mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses melalui pendengaran. Alat dria pendengaran merupakan modal utama
bagi peserta didik bergaya belajar ini. Peserta didik yang bergaya belajar auditori akan menyukai penyajian materi pembelajarannya melalui ceramah dan diskusi.
Mereka juga memiliki kekuatan mendengar sangat baik, senang mendengar dan kemampuan lisan sangat hebat, senang berceritera, mampu mengingat dengan baik
materi yang didiskusikan, mengenal banyak lagu dan bahkan dapat menirukannya secara cepat dan lengkap. Namun demikian peserta didik yang bertipe belajar
auditori mudah kehilangan konsentrasi ketika ada suara-suara ribut di sekitarnya, tidak suka pada tugas membaca, dan mereka tidak suka pada jumlah kelompok
yang anggotanya terlalu besar. Oleh karena itu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran selain melakukan presentasi/ceramah juga dapat: 1) menggunakan
media rekaman seperti kaset audio/CD audio pembelajaran, 2) peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi, 3) upayakan suasana belajar jauh dari
kebisingan atau keributan, dan 3) dapat menggunakan musik untuk mengajarkan suatu topik/materi pelajaran tertentu.
Ketiga, Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik, adalah peserta didik yang melakukan aktivitas belajarnya secara fisik dengan cara bergerak,
menyentuh/meraba, dan melakukan. Peserta didik tipe belajar melalui anggota tubuhnya atau menggunakan fisik lebih banyak dari pada melihat dan mendengarkan,
seperti senang bergerak/berpindah ketika belajar, mengoyang-goyangkan kaki, tangan, kepala, gemar/suka menulis dan mengerjakan sesuatu dengan tangannya,
banyak menggunakan bahasa non verbal/bahasa tubuh, suka menyentuh sesuatu yang dijumpainya. Sebaliknya peserta didik yang bergaya belajar kinestetik sulit
berdiam diri dalam waktu lama, sulit mempelajari sesuatu yang abstrak, seperti rumusrumus, dan kurang mampu menulis dengan rapi. Oleh karena itu jika pendidik
3 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

menghadapi peserta didik bergaya belajar kinestetik maka dalam proses pembelajarannya 1) dapat menggunakan objek nyata untuk belajar konsep baru, dan 2)
mengajak peserta didik untuk belajar mengeksplorasi lingkungan.
Menentukan peserta didik bergaya belajar visual, auditori, atau kinestetik memang tidaklah mudah. Namun guru perlu mengetahui gaya belajar yang dimiliki peserta
didiknya. Connel (dalam Yaumi 2013: 127) memberikan cara dengan menggunakan angket Gaya Belajar Anak. Dalam angket ini peserta didik diberikan sepuluh
pertanyaan yaitu 1). Bagaimana kebiasaan anda dalam belajar sesuatu yang baru? 2). Apa yang biasa anda lakukan di dalam rumah pada waktu senggang? 3) Apa
yang biasa anda lakukan pada akhir pekan?, 4). Bagaimana cara yang terbaik bagi anda dalam mengingat nomor telepon, 5). Apa yang anda perhatikan ketika
menonton film?, 6). Ketika anda membaca bukju ceritera apa yang paling diperhatikan? 7). Bagaimana anda menceriterakan kepada seseorang tentang binatang
yang luar biasa yang pernah anda lihat? 8). Saya baru memahami sesuatu itu bagus sekali setelah saya …. 9) salah satu kebiasaan saya untuk menghabiskan waktu
adalah …. 10). Ketika saya bertemu dengan orang baru, saya biasa mengingat….. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diketahui kecenderungan gaya
belajar yang dimilikinya. Dengan diketahuinya gaya belajar yang dimiliki peserta didik, maka akan berimplikasi terhadap model pembelajaran, strategi, metode, dan
media pembelajaran yang akan digunakan. Contoh, Bu Santi sebagai guru disuatu kelas memiliki peserta didik 30, dari jumlah tersebut diketahui ada 2 jenis gaya
belajar yang dominan dimiliki peserta didiknya yaitu 18 peserta didik yang bergaya belajar visual dan 12 peserta didik bergaya belajar auditori. Bu Santi akan lebih
tepat jika dalam melakukan pembelajarannya tidak klasikal tetapi kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang dominan bergaya visual dan kelompok peserta didik
yang dominan bergaya belajar auditori. Kelompok belajar yang dominan bergaya belajar visual pembelajarannya bisa dilakukan misal melalui multimedia
pembelajaran dan membaca modul atau buku paket, sedangkan yang dominan bergaya belajar auditori pembelajarnnya diputarkan CD audio pembelajaran, dan
mendiskusikan suatu topik secara verbal. Perlu diingat bahwa gaya belajar seseorsng tidsk terkotsk-kotsk drcsrs terpisah-pisah, namun gaya belajar sesorang
merupakan gabungan dari beberapa gaya belajar meskipun terkadang ada salah satu yang lebih dominan. Saudara mahasiswa, agar Anda lebih memahami terkait
materi ragam gaya belajar silahkan kunjungi link berikut : http://bit.ly/34HmmMC
Keprofesian guru Keprofesian Guru Implementasi profesi guru bisnis dan pemasaran dalam
pembelajaran
BACA UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Pasal 8
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi profesionalisme guru bisnis dan Persyaratan kompetensi profesionalisme guru Menganalisis persyaratan, kualifikasi dan kompetensi guru
pemasaran bisnis dan pemasaran
Apakah anda pernah mendengar kata kompetensi? Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya. Dalam hal ini tugas atau pekerjaan yang dimaksud adalah profesi guru.
Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat
(1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Artinya diselengarakannya Pendidikan Profesi Guru (PPG) dimaksudkan agar guru memiliki kompetensi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang- undang
tersebut. Guru yang memiliki kompetensi memadai sangat menentukan keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan.
Penjelasan kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berbunyi bahwa setiap guru wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi akademik Guru atau bentuk lain
yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan (D-IV/S1) yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi. Adapun kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

1. KOMPETENSI PEDOGOGIK
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum
4 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g)
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i)memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut diuraikan indikator masing-
masing kompetensi inti pedagogi.
Pertama; menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang harus
dimiliki oleh guru. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan
kemampuan; (a) memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya, (b) mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
(c) mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran, (d) mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
Kedua; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai kompetensi inti pedagogi. Silahkan Saudara tengok Kegiatan Belajar 3 Modul
1 tentang penerapan teori belajar dalam pembelajaran. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan; (a) memahami berbagai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (b) menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, (c)
menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.
Ketiga; mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaran/bidang studi yang diampu
merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru. Indikatornya seperti; (a) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, (b) menentukan
tujuan pelajaran, (c) menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran, (d) memilih materi pembelajaran terkait pengalaman belajar dan
tujuan pembelajaran, (e) menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik, (f) mengembangkan
indikator dan instrumen penilaian. Kompetensi ini dilakukan oleh guru dalam bentuk penyusunan RPP.
Keempat; menyelenggarakan pembelajaran mendidik dengan indikator;
(a) memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik, (b) mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran, (c) menyusun
rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan, (d) melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas,
di laboratorium, dan di lapangan, (e) menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh, (f) mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
Kelima; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi keharusan
bagi guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK. Kerangka TPACK pada Modul 2 Kegiatan Belajar 1 bisa dijadikan kerangkan dalam mengintegrasikan TIK.
Contoh-contoh rancangan pembelajaran juga bisa Saudara baca di Modul 4 Kegiatan Belajar 3 contoh RPP pembelajaran blended learning.
Keenam; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki yang ditunjukan guru dengan; (a) menyediakan
berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal, (b) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreatifitasnya.

Ketujuh; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, merupakan kompetensi pedagogi yang penting dimiliki oleh guru, seperti; (a)
memahami berbagai strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, lisan maupun tulisan, (b) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang
terbangun secara siklikal dari (1) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (2) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk ambil
bagian, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
Kedelapan; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar. Kompetensi evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat
ukur keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Indikator kompetensi ini meliputi; (a) memahami prinsip- prinsip penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (b) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (c) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (d)
mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (e) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrument, (f) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, (g) melakukan evaluasi proses dan hasil
belajar.
Kesembilan; guru juga harus mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti; (a) menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar, (b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan, (c)
mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan, (d) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
5 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

meningkatkan kualitas pembelajaran.


Kesepuluh; kompetensi terakhir dari pedogogi yaitu kemampuan guru dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, indikator
kompetensi ini ditunjukkan dengan; (a) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, (b) memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan
pengembangan mata pelajaran, (c)
melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran.

2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti (a) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, (c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Secara rinci kompetensi kepribadian diuraikan menjadi sub-kompetensi
sebagai berikut.
Pertama; bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, seperti; (a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang
dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender, (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,
serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
Kedua; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, seperti; (a) berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi, (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia, (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
Ketiga; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, seperti; (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil, (b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. Seorang guru harus tampil memesona, memiliki rasa cinta tanah air, tegas, disiplin dan
menjalankan profesi sebagai panggilan jiwa.
Keempat; Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, seperti; (a) menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi, (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara professional. Selain itu pada abad 21 guru juga penting menjadi
pebelajar mandiri.
Kelima; Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, seperti; (a) memahami kode etik profesi guru, (b) menerapkan kode etik profesi guru, (c) berperilaku sesuai dengan
kode etik guru.

3. KOMPETENSI SOSIAL
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya
senantiasa berinteraksi dengan human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki sub kompetensi dengan indikator sebagai berikut.
Pertama, bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi, seperti; (1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran, (2) tidak
bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, dan status sosial- ekonomi. Pada kurikulum 2013 guru fituntut untuk mengembangkan berbagai literasi termasuk kebudayaan sehingga perlu
menjadi contoh.
Kedua, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan
dengan cara; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif, (2) berkomunikasi dengan orang tua peserta
didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik, (3) mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Pada era abad 21 kemampuan komunikasi guru termasuk
komunikasi menggunakan beragam teknologi informasi dan komunikasi misalnya whatsapp, twitter, instagram history, e-mail, snapchat dan sebagainya. Termasuk
pula penguasaan bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak asing.
Ketiga, beradaptasi sesuai tempat ketika bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh
pendidik, apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan; (1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat, (2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
6 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.


Keempat, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain, seperti; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat,
profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, (2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi
dan sub-kompetensi professional meliputi;.
Pertama, menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan ini sangat
penting dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan disampaikan guru adalah ilmu pengetahuan yang memiliki karakteristik khusus. Reigeluth (2009)
menyatakankarakteristik bidang studi mempengaruhi cara memanipulasi pembelajaran.
Kedua, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, seperti; (1) memahami kompetensi inti, (2)
memahami kompetensi dasar mata pelajaran, (3) memahami tujuan pembelajaran.
Ketiga, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
(2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran saat ini tersedia secara luas
di dalam big data, sehingga keterampilan guru yang penting adalah memilih, mengolah, mengemas, dan menyajikan materi agar mudah dipahami peserta didik.
Keempat, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, seperti; (1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara
terus-menerus, (2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan, (3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan, (4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Saat ini pemerintah mengharuskan guru menyusun pengembangan keprofesian
berkelanjutan. Silahkan baca Modul 2 Kegiatan Belajar 4.
Kelima, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, seperti; (1) memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berkomunikasi, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Contoh; mengakses jurnal, mengirimkan publikasi.
UU RI No.14 Tahun 2015 Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Analisis dimensi kompetensi guru bisnis dan pemasaran

BACA PERMENDIKBUD NOMOR 34 TAHUN 2018


7 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
8 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Strategi/model/metode pembelajaran Strategi/model/metode untuk kemampuan berpikir Diberikan tujuan pemebelajaran bisnis dan pemasaran untuk
bisnis dan pemasaran kritis kemampuan berpikir kritis, peserta dapat menentukan
implementasi strategi/metode yang paling tepat untuk
mencapai tujuan tersebut
Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEAM
Model : Project Based Learning (PjBL) STEAM
Metode Pembelajaran : Diskusi, Penugasan, tanya jawab, Eksperimen, presentasi

Model-model pembelajaran dimaksud antara lain;


1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk
menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk
disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu
oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki
nilai tambah secara ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti eksplorasi ide, mengembangkan gagasan, merealisasikan gagasan
menjadi prototipe produk, melakukan uji coba 23 produk, dan memasarkan produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari
informasi bagi upaya pengembangan gagasan, membuat sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui respon pasar dengan google survey
dan sebagainya.
3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat
ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor. Peserta didik bisa mengeksplorasi lingkungan
memanfaatkan sumber-sumber fisik diperkaya sumber-sumber digital, menggali pengalaman orang lain atau contoh nyata penyelesaian masalah dari beragam sudut
pandang. Peserta didik terlatih untuk menghasilkan gagasan baru, kreatif, berpikir tingkat tinggi, kritis, berlatih komunikasi, berbagi, lebih terbuka bersosialisasi
dalam konteks pemecahan masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan
strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari
kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantu peserta didik merumuskan
tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan
mengevaluasi kemampuannya.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-
bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik24 dapat
memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah
bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan
pengalaman langsung.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru
menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang
diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling
bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk
9 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan
memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh
guru, ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya
agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai model
pembelajaran di atas memberikan peluang pengintegrasian teknologi dalam prosesnya, namun Saudara harus memiliki paket pengetahuan yang terkait dengan
penguasaan konten, penguasaan aspek pedagogis dan penguasaan aspek teknologi. Guna memudahkan dan memberikan gambaran cara mengintegrasikan
teknologi telah dikembangkan suatu kerangka untuk pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran yang dikenal dengan TPACK. 25 Saudara tentu semakin
bersemangat dan penasaran dengan TPACK. Marilah kita simak bersama-sama!
Kompetensi profesionalisme guru bisnis dan Profesionalitas guru dalam pemanfatan teknologi Mengaplikasikan teknologi informasi sebagai guru bisnis dan
pemasaran informasi pemasaran yang profesioal
Saudara mahasiswa, pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus dilaksanakan di Era Industri 4.0 ini. Demikian pula dalam bidang
pendidikan, rancangan pembelajaran inovatif tentunya semaksimal mungkin mengintegrasikan ICT. Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun
siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan wujud dari integrasi ICT. Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dalam
RPP ada pada komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, pilihan Media dan atau Sumber Belajarnya. Berikut contoh rumusan Tujuan
Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT maupun yang tida
10 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Strategi/model/metode pembelajaran Pendekatan saintifik Menerapkan pembelajaran bisnis dan pemasaran


bisnis dan pemasaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan
data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2014).

Pendekatan saintifik telah dipergunakan dalam pendidikan di Amerika akhir abad ke-19 di mana pada saat itu pembelajaran sains menekankan pada metode
laboratorium formalistik yang kemudian diarahkan pada fakta-fakta ilmiah. Pendekatan saintifik sebenarnya sudah digunakan dalam kurikulum di Indonesia dengan
istilah learning by doing yang dikenal dengan cara belajar siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang secara formal diadopsi dalam Kurikulum 1975.
Tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan
masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam
mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik.
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana
mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan haya mendengarkan dan menghafal semata (Majid, 2014).

Berikut definisi dan pengertian pendekatan saintifik dari beberapa sumber buku:
 Menurut Rusman (2015), pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan
eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
 Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum,
atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
 Menurut Karar dan Yenice (2012), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan.
11 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik


Menurut Hosnan (2014) pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Berpusat pada siswa; 2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip; 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa, dan; 4) Dapat mengembangkan karakter siswa.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah untuk mengembangkan karakter siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir
siswa sehingga siswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya dan memiliki hasil belajar yang tinggi.
Menurut Hosnan (2014), tujuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.
Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut (Hosnan, 2014):
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk students self concept.
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), mengolah data
atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating), dan menyimpulkan, menyajikan data atau informasi (mengomunikasikan), dan menciptakan serta
membentuk jaringan (networking). Menurut Daryanto (2014), langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan
antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam
kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-
fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
e. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan
melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.
12 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Strategi/model/metode pembelajaran Model Project-based Learning Menerapkan model Project-based Learning dalam
bisnis dan pemasaran pembelajaran bisnis dan pemasaran
Saudara Mahasiswa, PjBL menjadi alternatif model pembelajaran abad 21 dikarenakan ada beberapa kelebihan yang sesuai dengan orientasi pengembangan
keterampilan abad 21 sebagaimana banyak pendapat banyak ahli. PjBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi mencapai kesuksesan
abad 21 (Bell, 2010), membantu peserta didik mengembangkan keterampilan abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih
pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan.
Perlu saudara pahami PjBL bisa dibedakan Gregory & Chapman (2007) INTI120 menyatakan PjBL bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur (structured project), (b)
proyek sesuai topik (topic related project), (c) proyek terbuka tertutup (open ended project). Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pebelajar sebagai subyek
belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi, memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari, kesempatan untuk
mempresentasikan atau mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya. PjBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berpijak pada teori belajar
konstruktivistik.
Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses
belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan
bagaimana sesuatu dipelajari. Kesimpulannya PBL mendorong keterlibatan penuh dan berbasis pengalaman otentik bisa diterapkan untuk beragam disiplin ilmu dan
dalam hal ini kita bersama-sama akan menyusun rancangan pembelajaran berbasis proyek. Ciri khas dari pembelajaran PjBL adalah dihasilkannya suatu produk sebagai
bentuk hasil belajar. PjBL dipandu oleh pertanyaan menantang. PjBL merupakan suatu pendekatan yang sudah lama namun agar mencapai hasil pembelajaran yang
optimal perlu dirancang secara sistematis. Untuk mencapai tujuan tersebut, perencanaan pembelajaran PjBL penting dilakukan sebelum menerapkan PjBL agar
dihasilkan pembelajaran efektif. Pada kesempatan ini kita akan merancang langkahlangkah perencanaan pembelajaran PjBL yang perlu Anda lakukan untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif.

b. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek


Saudara mahasiswa, sebelum menerapkan PjBL langkah pertama yang penting adalah memahami prinsip-prinsip PjBL sehingga memudahkan dalam menentukan KD
yang cocok. Prinsipnya PjBL dapat menggabungkan beberapa KD, tugas pembelajaran yang kompleks, menantang, yang melibatkan peserta didik dalam mendesain,
memecahkan masalah, mengambil keputusan, atau kegiatan investigasi; kesempatan peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dalam
menghasilkan produk. Penting bagi Saudara untuk sejak awal menentukan pilihan pendekatan PjBL yang mau dipakai, yaitu: (1) proyek terstruktur, ditentukan dan diatur
oleh guru dalam hal topik, bahan, metodologi, dan presentasi (landasan kontruktivistik kognitif); (2) proyek tidak terstruktur didefinisikan terutama oleh peserta didik
(kontruktivistik radikal); (3) proyek semi-terstruktur yang didefinisikan dan diatur sebagian oleh guru dan sebagian oleh peserta didik (kontruktivistik moderat).
Berikut ini disajikan langkah-langkah merancang pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL.
a. Pertama; menuliskan KI sesuai dengan jenjang kelas
b. Kedua menelaah KD manakah yang paling cocok diterapkan dalam pembelajaran dengan pendekatan PjBL. Saudara mahasiswa, KI dan KD yang akan dirumuskan
diambil dari Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 dari http://bit.ly/2JYE467 (perubahan Permendikbud 24 tahun 2016) tentang KI dan KD pada K13 di Pendidikan
Dasar dan Menengah. KI 3 dan KI 4, KD 3.2, KD 3.3, KD 4.2 dan KD 4.3 bisa dicapai melalui PjBL bagi sebagai suatu proyek besar atau dipecah menjadi proyek kecil-
kecil dimana setiap KD akan menghasilkan produk tersendiri.
c. Kedua; tuliskan kembali identitas RPP. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ditulis di bawahnya, cukup Saudara ambil dari Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018.
d. Menuliskan indikator; ketercapaian setiap KD tentu harus bisa diketahui dan dapat diukur dan atau dibuktikan. Pertimbangkan potensi lokal, karakteristik peserta
didik dan satuan pendidikan, serta bidang studi. Ingat; rumusan indikator menggunakan kata-kata operasional. 122 Contoh; kata “memiliki” tidak operasional sulit
diukur, kata “merinci” lebih operasional dan terukur. Saudara silahkan membaca kembali KB 3 Modul 2.
e.Ketiga; menuliskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan setelah semua indikator KD ditulis yang menggambarkan target atau kondisi yang akan
dilakukan dan diperoleh peserta didik pada saaat proses pembelajaran dan setelah pembelajaran. Rumusan tujuan memuat Audience dan Behavior namun lebih
lengkap sangat diharapkan yaitu memuat ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Baca kembali Modul 2 KB 3 yang membahas rumusan kompetensi
menurut beberapa ahli seperti Clark (2010), Morisson et.al (2013), Dick, Carey and Carey (2015) dan Mager (1984).
13 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Saudara perlu mengembangkan pertanyaan-pertanyaan berikut terhadap rumusan tujuan;


1) Apakah rumusan tujuan sudah mengarah kepada HOTS- PjBL mengarah kepada kemampuan analisis, evaluasi, dan dapat mencapai dimensi tertinggi yaitu create
(mengkreasi/mencipta)
2) Apakah rumusan tujuan sudah mengarah pengembangan keterampilan abad 21 (4C)? PjBL ciri khasnya kolaborasi, berpikir kritis, komunikasi dan terutama kreativitas
yaitu mengkreasi/menciptakan suatu produk. Ingat 123 produk bisa fisik tangible dan bisa non tangible seperi ide, gagasan, model dan sebagainya.
3) Apakah rumusan tujuan sudah mengintegrasikan pengembangan PPK (karakter) dan literasi? PPK dapat merupakan bagian dari program pengembangan dalam 5
hari sekolah atau sehari. literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy),
Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy). Perlu diingat literasi data menjadi penting sebagai bagian dari literasi dasar.
Contoh rumusan: yang diambil dari KD 3.2 dirumuskan empat tujuan pembelajaran sebagai berikut; “melalui pembelajaran berbasis proyek peserta didik diharapkan
mampu;
(a). mengidentifikasi minimal 6 ide kreatif berdasarkan inspirasi budaya lokal (non benda) dengan baik.
(b). melakukan analisis SWOT sehingga ditenmukan ide paling potensial dengan tepat
(c). merinci sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide menjadi peluang usaha dengan tepat
(d). menjabarkan 6 komponen perencanaan usaha sesuai ide yang dipilih dengan rinci
(e). menyusun langkah-langkah perencanaan usaha dengan sistematis Pada rumusan di atas dapat diambil salah satu contoh yang berbunyi “melalui pembelajaran
berbasis proyek peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi minimal 6 ide kreatif berdasarkan inspirasi budaya lokal (non benda) dengan baik”. Rumusan di atas
bisa diidentifikasi sebagai berikut;
a. Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek adalah Condition ( C )
b. Peserta didik adalah Audience (A)
c. Dapat mengidentifikasi = Behavior (B)
d. Minimal 6 ide kreatif dengan baik = Degree (D)
4) Apabila rumusan Saudara sudah memenuhi unsur-unsur di atas maka perlu dipastikan kembali apakah rumusan sudah benar atau sudah memenuhi unsur-unsur lain
dari ABCD, misal spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu pencapaian memungkinkan. Bagaimana? Sudahkah rumusan mengandung HOTS? Rumusan
HOTS dalam taksonomi terletak pada jenjang C4, C5, dan C6 sebagaimana jenjang kognitif dari taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwol (2001)

Proses perencanaan bisnis dan Menjelaskan konsep, fungsi, ciri dan ruang lingkup Menjelaskan konsep, kegunaan dan ciri-ciri perencanan serta
strategi bisnis serta pemilihan model perencanaan bisnis ruang lingkup perencanaan bisnis
bisnis
1. Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis
a. Konsep Perencanaan Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Setiap individu dalam kehidupan pasti memerlukan produk baik berupa barang
maupun jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Menurut Anda, bagaimana bisnis itu dapat memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup manusia? Jadi, apa yang dimaksud dengan bisnis? Seperti yang kita tahu bahwa suatu bisnis atau usaha tidak dijalankan tanpa rencana dan
tidak langsung berkembang dan sukses. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan rencana?
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan merupakan fungsi yang terpenting dibandingkan dengan fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian dan penilaian. Ayuningtyas (2013) menyatakan bahwa perencanaan memiliki 4 (empat) pengertian, yaitu: (1) Penetapan suatu sasaran atau
target perusahaan, (2) Perumusan posisi perusahaan pada saat ini, (3) Pengidentifikasian faktor pendukung dan penghambat untuk mencapai sasaran, dan (4)
Penyusunan langkah-langkah untuk mencapai sasaran atau target yang ditentukan.
Rangkuti (2010) menyatakan perencanaan bisnis merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sasaran atau target perusahaan dalam bidang bisnis atau usaha.
Maksud dari perencanaan bisnis sebagai alat adalah untuk mengambil keputusan dan kebijakan suatu perusahaan. Selain itu, perencanaan bisnis juga dapat digunakan
untuk memperjelas rencana-rencana bisnis atau usaha yang diharapkan, sehingga dapat mengetahui posisi perusahaan, arah dan tujuan perusahaan, serta cara atau
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Definisi perencanaan bisnis dalam Nurmalina et al. (2016), sebagai berikut: “Business
plan is any plan that works for a business to look ahead, allocate resources, focus on key points, and prepare for problems and opportunities.”
Artinya, perencanaan bisnis merupakan berbagai kumpulan perencanaan yang digunakan dalam suatu bisnis untuk melihat arah masa depan, pengalokasian sumber
daya, dan memfokuskan pada poin-poin penting untuk mencapai sasaran bisnis, dan mempersiapkan diri terhadap masalah yang akan muncul dan memperoleh peluang
14 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

yang ada untuk dimanfaatkan dalam mempercepat pengembangan bisnis. Akan tetapi, banyak orang yang berfikir bahwa penyusunan rencana bisnis hanya digunakan
untuk mengajukan modal bisnis padahal perencanaan bisnis yang telah disusun juga digunakan untuk menjalankan bisnis, memberikan arah menjalankan bisnis dan
mengendalikan kegiatan bisnis yang menyimpang atau tidak sesuai. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, perencanaan bisnis adalah suatu dokumen tertulis
yang terstruktur dan secara sistematis menggambarkan suatu bisnis atau usaha yang diusulkan baik yang disusun untuk bisnis baru ataupun bisnis lanjutan dari bisnis
yang sudah ada sebagai follower.

b. Kegunaan Perencanaan Bisnis


Kegunaan bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi kesempatan dan ruang lingkup bisnis, mengidentifikasi dari faktor pendorong kesuksesan bisnis,
menggambarkan metode-metode dalam mendayagunakan kesempatan bisnis tersebut dan alat untuk meningkatkan pendapatan dan memperoleh modal tambahan
dari pihak lain.
1) Menurut Nurmalina et al. (2016), kegunaan rencana bisnis sebagai berikut:
a) Mendorong pelaku bisnis untuk berfikir ke arah masa depan.
b) Membantu menilai dan memperoleh pelanggan, wilayah pemasaran/place setting, strategi harga/price setting, dan kondisi kompetisi dengan bisnis lainnya baik
terdahulu atau pioneer.
c) Menuntun dan mengarahkankan posisi kompetisi atau persaingan ke arah yang lebih baik.
d) Memfokuskan bisnis terhadap penyelewengan dan penyimpangan dari rencana bisnis yang sudah ditetapkan.
e) Mendukung dalam membuat kebiajakan atau keputusan
f) Menentukan jumlah modal atau investasi yang diperlukan.
g) Sebagai instrumen bisnis yang paling efektif
h) Mengevaluasi perkembangan bisnis yang sudah diraih dan perbaikan jika dirasa ada penyimpangan.

2) Sementara itu kegunaan perencanaan bisnis menurut Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016), sebagai berikut:
a) Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
b) Membuat pelaku bisnis menjadi lebih fokus pada tujuan bisnis.
c) Membantu pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor.
d) Membantu menentukan bisnis yang cocok sesuai dengan yang ingin dijalankan oleh pelaku dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, modal,
serta kemampuan.
e) Memudahkan pelaku bisnis mengetahui cara menghasilkan pendapatan (income) dari bisnisnya.
f) Mengetahui total biaya yang akan dikeluarkan baik biaya awal pendirian maupun operasional.
g) Mengetahui tingkat laba/ keuntungan/ profit dari bisnis.

3) Selain yang disebutkan sebelumnya, kegunaan perencanaan bisnis dalam Raja, Jalu, and Vincent (2010) dan sebagai berikut:
a) Kegiatan bisnis yang dilakukan akan pada jalur yang benar sesuai dengan perencanaan bisnis yang telah ditetapkan dan pedoman untuk mempertajam rencana
yang diharapkan. Perencanaan bisnis digunakan sebagai instrumen/alat untuk mengajukan dan mencari dana dari pihak ketiga seperti investor, lembaga
keuangan, perbankan dan lainnya.
b) Perencanaan bisnis memiliki 3 kegunaan yaitu: (1) memberikan arah kemana bisnis akan dituju, (2) memperlihatkan posisi bisnis saat ini, dan (3) memberikan
cara bagaimana mencapai sasaran atau tujuan yang hendak dicapai dari posisi saat ini.
c) Perencanaan bisnis yang baik dapat membantu pengoptimalan atau memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
d) Perencanaan yang baik dan matang dapat mewujudkan kegiatan ekonomi dan bisnis yang optimal dengan peluang yang lebih baik.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan dari kegunaan perencanaan bisnis yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perencanaan bisnis yang baik
digunakan sebagai panduan bagi pelaku bisnis untuk mencapai tujuan, memonitoring penyimpangan yang terjadi, memperoleh pengajuan modal, dan mendorong
pelaku bisnis untuk mengekplorasi ide.
15 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis


a. Ciri-Ciri Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis yang baik seharusnya memberikan manfaat kepada pelaku bisnis, dapat mengembangkan bisnis, dan sukses dalam meningkatkan pendapatan
bisnis, selain itu, ciri-ciri perencanaan bisnis yang baik sebagai berikut:
1) Dapat menarik investor untuk mendapatkan modal bisnis.
2) Perencanaan bisnis disusun tepat, tidak panjang/terlalu pendek.
3) Memberikan pemahaman mengenai sasaran yang akan dicapai.
4) Memberikan pernyataan mengenai keuntungan bisnis yang akan dijalankan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
5) Memberikan bukti yang kuat mengenai kemampuan barang yang diproduksi di dalam pasar.
6) Tingkat pengembangan produk yang akan dicapai.
7) Penjelasan mengenai proses produksi dan perhitungan biaya yang dikeluarkan.
8) Menggambarkan tim manajemen profesional dan berpengalaman dalam bidang-bidangnya.
9) Proyeksi segi keuangan dapat dipercaya dan meyakinkan.
10) Menjelaskan bagaimana investor mendapatkan pengembalian dana atau keuntungan dari modal yang ditanamkan kurang lebih dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
perusahaan berjalan.

Menurut Pramudiana et al. (2016), mengemukakan bahwa ciri perencanaan bisnis yang baik sebagai berikut:
1) Pemahaman atas bisnis sendiri Adanya perencanaan bisnis menuntut pelaku atau pemilik bisnis untuk memahami bisnisnya sebelum membuat orang lain paham
dan tertarik akan bisnisnya.
2) Kebutuhan akan pendanaan/ modalPendanaan atau permodalan butuh sebuah dokumen yang tertulis untuk dicermati oleh calon investor sebelum
menanamkanmodalnya pada suatu bisnis yang diajukan.
3) Kemitraan strategis, Calon mitra membutuhkan draft untuk bisa diteliti untuk membuat keputusan yang tepat dan tidak menyesal di kemudian hari.
4) Penjelasan kepada pemasok dan pelanggan, Perencanaan bisnis dapat menunjukkan keseriusan calon pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya.
5) Upaya menarik pihak-pihak penting Dengan proposal perencanaan bisnis yang menarik membuat pembaca proposal tertarik dan antusias dalam memahami
pandangan, visi dan misi bisnis.

b. Karakteristik Perencanaan Bisnis


Karakteristik perencanaan bisnis yang baik dalam Nurmalina et al. (2016), sebagai berikut:
1) Penyusunan dari perencanaan bisnis layak mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan dari tiap-tiap bisnis.
2) Penyusunan perencanaan bisnis harus mengidentifikasi secara jelas mengenai karakteristik dari bisnis yang sedang atau akan dilaksanakann, sehingga pihak
yang tertarik atau yang berkontribusi dapat melihat secara jelas perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
3) Penyusunan perencanaan bisnis harus memuat asumsi sebagai dasar seperti dasar perhitungan proyeksi dari penjualan, asumsi strategi yang akan dilakukan,
besarnya permintaan dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) serta strategi manajemen lainnya guna mengembangkan bisnis tertentu.
4) Beberapa hal yang harus dihindari dari penyusunan perencanaan bisnis, yaitu: (1) tujuan atau sasaran tidak jelas dan realistis, (2) ketidak realistis dan ketidak
jelasan yang timbul dari kegagalan dalam mengantisipasi masalah (3) tidak ada komitmen para pelaku bisnis dalam membuat keputusan, dan (4) tidak ada market
niche yaitu fokus pasar yang dituju/dibidik.

Proses Perencanaan Bisnis dan Rencana Tahapan proses dan Rencana Strategi Perencanaan Membuat siklus dan tahapan proses perencanaan bisnis
Strategi bisnis
4. Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis
a. Siklus Proses Perencanaan Bisnis
Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada gambar 6 dimulai dari (1) rencana, (2) aksi, (3) tindak lanjut, dan (4) Hasil. Untuk penjelasan sebagai berikut:
1) Rencana
Dalam menjalankan suatu bisnis dibutuhkan perencanaan yang terbentuk dalam proposal perencanaan bisnis yang berisi berbagai langkah dan prosedur
kegiatan yang berkaitan dengan bisnis dapat meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan
resiko, dan perencanaan kemitraan seperti investor atau partner business.
16 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2) Aksi
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis selesai maka tahap berikutnya adalah aksi, yaitu melaksanakan dan mengimplementasikan isi dari proposal
perencanaan bisnis.
3) Tindak lanjut
Setelah aksi maka terjadi tindak lanjut atas aksi tersebut, misalnya ada penyelewengan atau keluar dari jalur dalam perencanaan bisnis maka hal yang harus
dilakukan adalah melakukan revisi dan perbaikan.
4) Hasil, hasil merupakan keluaran atau output yang berasal dari pelaksanaan perencanaan bisnis. Hasil yang diharapkan dalam suatu bisnis adalah diperolehnnya
pendapatan dan keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal ini akan di gunakan kembali untuk perencanaan bisnis periode selanjutnya.

Gambar 6. Siklus Proses Perencanaan Bisnis Sumber: Nurmalina et al. (2016)

Gambar 7. Siklus Proses Perencanaan Bisnis Sumber: Astha (2016)

Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada Gambar 7 tentang siklus proses perencanaan bisnis dijelaskan masing-masing sebagai berikut:
1) Persiapan proses perencanaan
Dalam menjalankan suatu bisnis membutuhkan perencanaan yang terbentuk menjadi proposal perencanaan bisnis yang berisi berbagai langkah dan prosedur
berkaitan dengan bisnis dapat meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan
perencanaan kemitraan seperti investor atau partner business.
2) Analisis situasi (faktor internal dan faktor eksternal)
Isi dari tiap bagian-bagian perencanaan dalam proposal perencanaan bisnis berisi analisis situasi. Situasi faktor internal adalah analisis kekuatan dan kelemahan
dalam perusahaan, sedangkan situasi faktor eksternal dipengaruhi oleh peluang dan ancaman di luar perusahaan baik analisis internal dan eksternal
perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan perencanaan kemitraan.
3) Visi, Misi, dan Tujuan, Visi, misi, dan tujuan dalam Ayuningtyas (2013), sebagai berikut:
a) Visi adalah gambaran keadaan kehidupan atau yang dicita- citakan akan terjadi di masa mendatang.
b) Misi adalah alasan mendasar yang dimiliki oleh perusahaan mengenai alasan perusahaan tersebut didirikan dan ada.
17 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

c) Tujuan adalah penyederhanaan hal-hal yang harus dikerjakan untuk mewujudkan yang dicita-citakan.
4) Tindak lanjut
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis sudah selesai maka tahap berikutnya melaksanakan dan mengimplementasikan isi dari proposal perencanaan
bisnis. Adanya kegiatan yang tidak sesuai dalam perencanaan bisnis maka hal yang harus dilakukan segera kembali ke jalur perencanaan bisnis.
5) Penganggaran
Penganggaran adalah mendistribusikan dana untuk keperluan menjalankan dan mengimplementasikan proposal perencanaan bisnis yang telah disusun.
Perencanaan bisnis juga digunakan untuk memperoleh dana atau penganggaran dari investor untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis yang disusun oleh
pelaku bisnis yang tertuang dalam dokumen tertulis yang disebut proposal perencanaan bisnis.
6) Monitoring kegiatan
Monitoring kegiatan adalah kegiatan mengawasi kegiatan atas pelaksanaan dari proposal perencanaan bisnis yang telah disusun. Apabila ada penyelewengan
atau kegiatan tidak sesuai dengan jalur maka dapat diarahkan ke jalur yang sesuai agar tepat dan efektif mencapai tujuan bisnis.

7) Review dan revisi perencanaan


Apabila persoalan dan tantangan berkembang dan tidak dapat diatasi dengan antisipasi yang sudah ditentukan dalam proposal perencanaan bisnis maka, pelaku
usaha dapat melakukan analisis dan perbaikan proposal perencanaan bisnis agar tepat dan efektif mencapai tujuan bisnis.

b. Tahapan Proses Perencanaan Bisnis


Tahapan proses memulai dan menjalankan bisnis dalam Nurmalina et al. (2016), sebagai berikut:
Gambar 8. Tahapan Proses Memulai dan Menjalankan Perencanaan Bisnis
Sumber: Nurmalina et al. (2016)
Penjelasan tahapan proses pada gambar 8, sebagai berikut:
1) Mengeksplorasi ide bisnis dan fokus pada satu ide yang diinginkan.
2) Menganalisis faktor internal (kekuatan/strength dan kelemahan/ weakness usaha yang dibidik) dan faktor eksternal (peluang/ opportunity dan
ancaman/threatness dari luar usaha atau bisnis) yang dapat mempengaruhi keberjalanan bisnis yang akan dilakukan.
3) Menyusun proposal perencanaan bisnis yang berisi perencanaan pasar, perencanaan produksi & sumber daya manusia (SDM), dan perencanaan keuangan,
resiko & kemitraan.
18 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

4) Memulai mengimplementasikan proposal perencanaan bisnis yang telah disusun. Pengimplementasian proposal perencanaan bisnis tersebut harus
dilaksanakan berdasarkan dengan tahapan atau prosedur dalam proposal perencanaan bisnis tersebut.
5) Monitoring dan evaluasi perencanaan bisnis (perencanaan pasar, perencanaan produksi & sumber daya manusia (SDM), dan perencanaan keuangan, resiko &
kemitraan).

Tahapan menyusun perencanaan bisnis dalam Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:
1) Ide Bisnis
Ide biasanya dapat muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia, mungkin muncul kapan saja dan di mana saja. Untuk dapat direalisasikan ke dalam
perencanaan bisnis dikerucutkan sehingga mudah untuk dilaksanakan. Ide yang berada di dalam benak wirausahawan akan tumbuh dan dapat memberikan
beberapa motivasi kuat yang akan digunakan untukmengkaji serta membuat ide-ide.
2) Tahap Perumusan Konsep Bisnis
Perumusan konsep bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengubah ide bisnis menjadi pemikiran, yang kemudian pemikiran tersebut dirumuskan menjadi konsep
bisnis. Konsep bisnis merupakan penjabaran suatu ide bisnis menuju dimensi bisnis yang lebih relevan. Konsep bisnis yang dirumuskan harus dapat
membuktikan apa yang akan menjadi nilai dari sebuah bisnis. Proposisi apa yang ditawarkan kepada konsumen, apa yang menjadi sumber penerimaan dan biaya
apa yang harus dikeluarkan. Konsep bisnis harus memunculkan model bisnis.
3) Tahap Studi Kelayakan Bisnis
Tahap selanjutnya adalah konsep bisnis selanjutnya harus disetujui kelayakan usahanya. Beberapa faktor yang harus diselesaikan ketika wirausaha melakukan
analisis kelayakan bisnis sebagai berikut:
a) Kelayakan pasar dan pemasaran, yang meliputi:
(1) Potensi pasar dan pangsa pasar
(2) Produk, promosi, harga dan distribusi.
(3) Segmenting, penargetan, dan positioning
b) Kelayakan operasional / teknis, yang meliputi:
(1) Pasokan bahan baku produksi.
(2) Peralatan dan mesin.
(3) Kebutuhan tenaga kerja skill atau unskill untuk produksi
(4) Teknik produksi.
c) Kelayakan manajemen dan organisasi, yang meliputi:
(1) Kebutuhan karyawan administrasi
(2) Desain organisasi
d) Kelayakan keuangan, yang mencakup:
(1) Sumber dana dan modal
(2) Proyeksi arus kas & laba rugi
(3) Analis Kelayakan: Net Present Value, Interest Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).
4) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Perbedaan mendasar antara kegiatan studi kelayakan bisnis dan penyusunan Rencana Bisnis berkaitan dengan aspek manajemen strategik dan operasionalnya. Dalam
studi kelayakan bisnis analisis yang dilakukan bertujuan untuk melihat layak tidaknya sebuah bisnis agar pelaksanaannya dapat efisien. Sementara dalam Rencana
Bisnis, pimpinan puncak suatu bisnis sebagai ahli strategi akan mengajukan bisnis baru yang akan dijalankan di dalam semua portofolio bisnis yang disesuaikan dengan
visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Dalam Rencana Bisnis harus terlihat rencana tindakan (action) untuk merealisasikan bisnis yang
disetujui. Rencana Bisnis sudah ada arahan untuk merealisasikan bisnis lengkap dengan rencana cadangannya, jika rencana utama gagal.
19 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Pemilihan ide perencanaan bisnis Proses penciptaan Ide kreatif dan inovatif dalam Menjabarkan proses penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam
perencanaan bisnis perencanaan bisnis
6. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Perencanaan Bisnis
a. Tahapan menciptakan Ide Bisnis
Tahapan mencari ide bisnis dalam Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:

Gambar 12. Tahapan Mencari Ide Bisnis Sumber: Pramudiana et al. (2016)

Pada Gambar 12 tentang tahapan mencari ide bisnis dilakukan tiga tahap, dijelaskan sebagai
berikut:
1) Tahap I: Sumber ide
Pada tahap ini perlu memikirkan hal-hal meliputi: (1) Apa yangdimiliki pelaku usaha sebelum
menjalankan usahanya? (Misalkan modal baik bersifat finansial atau fisik seperti bangunan,
tanah, kendaraan dan harta lainnya sebagai modal usaha. (2) Apa yang dibutuhkan orang
lain? (Yang dibutuhkan oleh orang lain adalah suatu produk baik berupa barang maupun jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya), dan (3) Apa yang
sudah dikerjakan orang lain? (Hal ini memperhatikan perusahaan lain yang lebih dahulu
beroperasi dalam memproduksi suatu produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai konsumen, sehingga pelaku usaha sebelum melakukan bisnisnya perlu memutuskan
apakah akan MEnciptakan produk baru/ pioneer atau menjadi usaha pengikut perusahaan
yang sudah ada/ follower).
2) Tahap II: Menstimulasi ide
Pada tahap kedua ini pelaku usaha perlu menstimulasi ide dengan melakukan pengamatan baik
pengamatan terhadap orang, tempat, membaca publikasi, maupun melihat tren.

3) Tahap III: Menyeleksi ide


Pada tahap ini pelaku usaha melakukan seleksi ide atau memilih ide dari berbagai alternatif-alternatif ide yang ada dengan menentukan diferensiasi baik produk,
proses, maupun sistem sebagai outputnya yang berbeda dengan perusahaan lain yang lebih dahulu beroperasi. Melakukan adaptasi lingkungan agar output yang
dihasilkan lebih mudah diterima oleh masyarakat sebagai pengguna, dan melakukan pengembangan dalam rangka penciptaan ide kreatif dan inovatif.

b. Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif Produk dan Jasa


penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam rangka menciptakan produk baru dilakukan dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan sumber daya operasi perusahaan
dan kondisi pasar usaha. Pengoptimalan sumber daya operasi dengan langkah menggunakan teknologi yang perubahannya semakin cepat dan dalam pemanfaatannya
mampu menghasilkan produk yang maksimal dan menekan biaya produksi, mengembangkan kemampuan-kemampuan perusahaan yang belum maksimal, dan
melibatkan semua bagian-bagian dalam perusahaan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pada kondisi pasar maka perusahaan perlu meningkatkan daya
kompetitifnya, memperpendek siklus produksi untuk menekan biaya produksi, dan melakukan fragmentasi pasar yaitu mulai membagi pasar dalam subsegmen karena
jumlah prosuk dimasa depan yang beredar akan semakin banyak.
20 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Analisis situasi Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Industri (Analisis Struktur Menganalisis lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan
Industri) dan pesaing (Analysis Key Sucsess Factor), pesaing (Anaysis Key Success Factor)
kemudian disajikan dalam Tabel EFE (Ekternal
Factor Evaluation)
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key Success Factor)
Struktur industri dapat ditinjau dari analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menjalankan perusahaannya.
Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan yang kemudian
dipilihnya suatu strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan setiap industri atau perusahaan memiliki berbagai perbedaan dalam karakteristik ekonomi, kondisi
persaingan, dan prospek keuntungan di masa depan.
Analisis industri juga digunakan untuk mengetahui tingkat persaingan,
penggerak/motor arah perubahan industri, posisi pasar, dan strategi dari perusahaan
pesaing, serta kunci sukses dalam persaingan (Key Success Factor). Meskipun
lingkungan industri terbilang sangat luas namun dapat dipastikan bahwa terdapat
situasi yang kompetitif di dalam lingkungan industri/bisnis tersebut berada. Menurut
Porter (1992), key success factor merupakan informasi yang ada di lingkungan
perusahaan dan informasi tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan dalam
mencapai tujuannya, yang dimana faktor-faktornya merupakan alat atau senjata bagi
perusahaan untuk bersaing dan dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang
dalam kondisi persaingan industri yang semakin ketat.
Dalam tingkat kompetisi di dalam industri ditentukan oleh lima kekuatan mendasar
yang disebut dengan the five competitive force sebagai key success factor. Di dalam
industri, tekanan mengenai kompetisi-kompetisi yang muncul dapat digunakan untuk
menentukan komponen kunci dari industri tersebut. Hal tersebut dapat menunjukkan
tingkat kekuatan persaingan yang ada di sektor industri serta peluangnya dalam
memperoleh keuntungan.
Lima kekuatan tersebut adalah: (1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3)
industri penyedia barang dan jasa pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan antar
perusahaan dalam industri dapat dilihat pada gambar 3 tentang the five competitive
force sebagai key success factor.

Gambar 1. The Five Competitive Force Models


Sumber: Porter (1992)

Berdasarkan gambar 1 tentang five competitive models menurut Porter (1992), sebagai berikut:
a. Pesaing potensial
Suatu industri dapat menemui dan mengalami hambatan yang berasal dari luar, seperti munculnya industry baru atau pesaing baru. Hambatan yang terjadi kepada
pesaing baru adalah akan sulitnya dalam memperoleh bahan baku atau input dan sulitnya dalam melakukan pemasaran hal ini disebabkan karena pasar sudah
dikuasai oleh industri lama atau terdahulu.
b. Pemasok
Industri baru biasanya akan mengalami kesulitan dalam memasuki dan melakukan kerjasama dengan pemasok karena pemasok telah lebih banyak memberikan
pasokan bahan baku kepada pemilik industri yang telah lama menjalin kerjasama dengannya (pemasok), strategi harus diterapkan oleh industry baru untuk dapat
memperoleh kepercayaan para pemasok untuk dapat memasok bahan baku ke industrinya.
c. Industri barang dan jasa pengganti
Bahan baku atau input tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan satu produk saja akan tetapi juga dapat menghasilkan berbagai olahan produk lainnya,
hal ini juga dapat dijadikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan tingkat keuntungan (level profitabilities).
21 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Pembeli
Kelompok pembeli terpusat merupakan kelompok pembeli yang sangat penting karena kelompok ini merupakan pelanggan tetap industri. Kelompok pembeli ini
meliputi kelompok retail (supermarket, toko, dan grosir), dan mempunyai posisi yang cukup penting bagi industri, selain itu pembeli dalam jumlah besar juga
merupakan saluran distribusi untuk dapat menjangkau konsumen atau pengguna akhir.
e. Persaingan antar perusahaan dalam industri
Persaingan perusahaan yang terjadi telah menimbulkan berbagai hambatan atau ancaman, hambatan atau ancaman tersebut menyangkut beberapa aspek yaitu
penanaman modal, teknologi yang spesifik, alat dan skill yang terampil. Di masa depan persaingan yang terjadi akibat aspek-aspek hambatan atau ancaman
tersebut akan semakin meningkat atau semakin ketat karena adanya inovasi-inovasi dimasa mendatang karena industri pesaing ada yang melakukan riset dan
pengembangan untuk bertahan di dunia industri.
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi)
Tabel Eksternal Factor Evaluasi (EFE) digunakan untuk memahami hubungan antara faktor lingkungan eksternal perusahaan dengan pentingnya peluang dan
ancaman. Informasi data dari aspek eksternal perusahaan di dapatkan dari sebagian fungsional perusahaan kompetitor.
Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yaitu:
a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan politik, lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi.
b. Lingkungan Industri, yaitu:
1) Pemasok, yaitu seberapa banyak pemasok yang dapat mempengaruhi kemudahan usaha dalam mendapatkan supply bahan baku untuk menghasilkan
barang.
2) Pembeli, yaitu dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
3) Produk substitusi, yaitu tersedia atau tidak produk substitusi perusahaan dapat mempengaruhi besar tidaknya pangsa pasar.
4) Pesaing, yaitu adanya pesaing dalam suatu perekonomian dapat menimbulkan persaingan yang menjadi ancaman bagi perusahaan.
22 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Tabel EFE memiliki lima kolom diantaranya kolom bobot, rating, faktor, komentar dan skor. Berikut adalah contoh bentuk tabel EFE:
Tabel 1. Bentuk Tabel EFE

Sumber: Hunger & Wheelan (2003)


Langkah-langkah evaluasi tabel EFE sebagai berikut:
a. Kolom 1
Tentukan faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari perusahaan.
b. Kolom 2
Memberi bobot tiap faktor dengan skala 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) sesuai
pengaruhnya terhadap posisi strategis dari perusahaan. Jumlah bobot harus 1,00.
c. Kolom 3
Beri peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor eksternal kunci untuk menunjukkan seberapa
efektif strategi perusahaan saat ini,
ket:
1= respon perusahaan jelek
2= respon perusahaan rata-rata
3= respon perusahaan diatas rata-rata 4= respon perusahaan superior
2 = respon perusahaan rata-rata, dan
d. Kolom 4
Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat guna menentukan nilai rata- rata tertimbang dari
masing-masing variabel.
e. Kolom 5
Jumlahkanlah nilai rata-rata tertimbang untuk setiap variabel guna
menentukan nilai rata-rata tertimbang total perusahaan.
Penentuan strategi yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh total rata-rata tertimbang
pada kolom 5 tabel 1 tentang tabel EFE.
23 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Gambar 2. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE Sumber: David (2006)

Berdasarkan matriks strategi perusahaan hasil skor IFE-EFE sebagai berikut:


a. Growth and Build (Tumbuh dan Bina). Strategi yang sesuai intensif
(pengembangan dan penetrasi pasar serta pengembangan produk) atau integratif (integrasi
ke belakang, ke depan dan horisontal).

b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai yaitu penetrasi
pasar dan pengembangan produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Strategi adalah strategi divestasi, strategi
likuidasi dan strategi diversifikasi konglomerat

Analisis situasi Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Internal yang akan/sudah Menganalisis kunci internal usaha sebagai nilai unik yang
dijalankan (Produksi, Pemasaran, Keuangan, SDM) di ditawarkan (unique selling point) sebagai keunggulan
dalam mencari Nilai Keunggulan yang berbeda dengan bersaing bisnis
pesaing). Hasil Analisis disajikan dalamn Tabel IFE
(Internal Factor Evaluation)
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan Bersaing Bisnis
Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk pesaing lainnya sehingga
menjadikan produknya spesial. Tanpa adanya unique selling point maka perusahaan akan sulit berkompetisi dan bersaing di market. Adanya unique selling point dapat
meningkatkan positioning dan pangsa pasar dari perusahaan.
Dalam unique selling point menurut Madjadikara (2004) akan selalu mengutamakan performance dan keistimewaan dari produk. Ini dikarenakan strategi tersebut dapat
memberikan berbagai alasan yaitu adanya pembeda yang sangat tajam dan jelas kepada pelanggan untuk memilih produk pengiklan dibandingkan penawaran yang
kompetitif lainnya. Ciri utama dari unique selling point dalam Meilinda, Hairunnisa, and Kezia (2018) yaitu produk akan semakin unik dengan adanya perbedaan,
kemudian mengembangkan suatu periklanan sehingga pesaing tidak mampu memilih. Keistimewaan yang didapatkan dari uniq product yaitu memberikan manfaat
kepada konsumen dalam memberi suatu penjualan yang unik/unique selling.
Menurut Meilinda et al. (2018) menggambarkan strategi pesan “Unique Selling Proposition” dalam tiga komponen sebagai berikut:
a. Tiap promosi harus membuat pernyataan ditujukan pada konsumen dan tiap promosi harus memberi konsumen manfaat spesifik dari produk.
b. Suatu pernyataan tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan manapun sehingga memiliki keunikan yang berbeda.
c. Suatu pernyataan yang dipilih kuat sehingga menggerakkan konsumen.
Kunci untuk memelihara fokus Unique Selling merupakan pengulangan dan pengulangan dari pesan bertujuan untuk keberhasilan promosi yang akan menggerakkan
dan menarik konsumen.
24 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Analisis Strategi bisnis dan matrix Konsep dan implementasi matrix SWOT/TOWS Menggambarkan peluang dan ancaman perusahaan yang
SWOT/TOWS disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki
a. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threathness)
Analisis SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan bahwa analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai
faktor yang sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threathness). Analisis
SWOT merupakan alat untuk mencocokkan data penting dan mengembangkan tipe strategi.
Perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis yang terkait dengan usaha
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis adalah analisis SWOT.
Mencocokan faktor eksternal dan internal adalah bagian yang paling sulit dalam
mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada
pencocokan yang paling baik. Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan yang dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang
dan Ancaman).

Gambar 4. Analisis SWOT


Kuadran 1 atau K1 Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan karena memiliki peluang dan juga keuntungan yang menjadi peluang perusahaan. Strategi yang
diambil dalam adalah mendukung dari kebijakan yang sedang tumbuh atau strategi berorientasi pada pertumbuhan.
Kuadran 2 atau K2 Pada posisi ini perusahaan sedang menghadapi berbagai ancaman, apabila perusahaan masih memiliki kekuatan internal sehingga strategi yang
ditetapkan dengan memanfaatkan peluang jangka panjang dengan diversifikasi baik produk /pasar.
Kuadran 3 atau K#Posisi perusahaan menghadapi peluang sangat besar, tetapi pihak lain menghadapi kelemahan internal perusahaan sendiri sehingga fokus strategi
dilakukan dengan cara meminimalkan masalah internal agar dapat meraih peluang. Misalnya, strategi peninjauan kembali metode/teknologi dengan cara menawarkan
produk baru dalam layanan yang diberikan.
25 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Kudaran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan ini yang menentang
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
b. Tahapan Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT
Tahapan strategi pengembangan dengan grafik SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan sebagai berikut:
1) Membuat list strenghts perusahaan.
2) Membuat list weeknesses perusahaan.
3) Membuat list oportunities perusahaan.
4) Membuat list threats perusahaan.
5) Mencocokkan peluang ekstenal dan kekuatan internal serta catat hasil dari kolom strategi SO.
6) Mencocokkan peluang eksternal dan kelemahan internal dan catat hasil dari kolom strategi WO.
7) Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasil dalam kolom strategi ST.
8) Mencocokkan ancaman eksternal dan kelemahan internal dari catat hasil dalam kolom strategi WT.

Tabel 4. Penentuan Strategi dalam Matriks SWOT

Model bisnis kanvas Konsep dan implementasi model Bisnis Kanvas Menganalisis 9 elemen yang harus ada pada model bisnis model
canvas
c. Sembilan Komponen yang ada pada Perencanaan Model Bisnis Seperti telah dijelaskan oleh Osterwalder and Pigneur (2015) dan kemudian oleh Hendrik,
Hidayat, and idayat (2018); Wardhanie and Kumalawati (2018); Chandra (2016); Tjitradi (2015); dan (Sidik, 2013) bahwa dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki
9 komponen. Sembilan komponen bisnis model canvas sebagai berikut:
1) Customer Segments yaitu masyarakat yang menggunakan produk atau jasa dari sebuah organisasi atau perusahaan sekaligus memberikan sumber
pendapatan. Segmentasi pelanggan dipilih berdasarkan umur, profesi, perilaku, geografi dan penghasilan. Anda harus memilih segmen yang nantinya akan anda
layani. Sedikit perusahaan yang bisa melayani semua segmen yang ada, misalnya bisnis air minum dalam kemasan, Aqua mampu melayani semua segmen pasar
secara keseluruhan, sedangkan untuk milagros memilih sasaran segmentasi pasar yang kecil dari pasar air minum dalam kemasan
Ada beberapa pilihan pasar, sebagai berikut:
a) Pasar Masal (Mass Market): apabila anda memilih pasar ini, berati anda melayani semua pihak yang membutuhkan produk atau layanan yang anda tawarkan,
tanpa terkecuali misalnya produk mie instan merk indomie
b) Pasar ceruk (Niche market): pasar berukuran kecil dengan kebutuhan yang relatif unik misalnya perusahaan yang membuat pakaian adat dari suku jawa
(kebaya saja)
c) Beberapa segmen (Segmented): pasar yang tampaknya memiliki kebutuhan yang mirip tetapi sebenarnya memiliki perbedaan misalnya dalam perbankan ada
segmen perbankan eceran, segmen perbankan perusahaan dan segmen perbankan institusional.
d) Pasar yang beragam (Diversified): perusahaan yang bersangkutan melayani dua atau lebih segmen kebutuhan yang berbeda. Misalnya suatu persahaan
menjual pakaian bermerk melalui toko retail ke pasar perorangan dan pada saat yang sama juga melayani pasar bisnis yang membeli dalam jumlah banyak dan
besar.
e) Pasar bersisi banyak (Multi-sided markets): pasar ini melayani sedikitnya dua pasar secara bersama-sama dengan produk atau layanan yang berbeda tetapi
saling berkaitan. Misalnya bisnis koran atau siaran radio niaga, pertama anda melayani pembaca dan pendengar, pada waktu yang sama anda melayani para
pemasang iklan. Keduanya berkaitan karena dengan adanya pembaca dan pendengar maka para pemasang iklan akan tertarik untuk memasangkan iklannya
di koran ataupun siaran radio niaga.

2) Value Propositions adalah salah satu keunikan yang ada dimiliki perusahaan dan menjadi faktor mengapa produk atau jasa tersebut dipilih oleh pelanggan. Ini
memberikan peluang untuk memecahkan masalah dan maksimal dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Value porposition yang anda tawarkan
berkaitan dengan strategi konsep produk yang anda tentukan sebelumnya. Umunya produk atau layanan memiliki bebebrapa sisi manfaat bagi penggunanya. Pilihlah
26 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

salah satu yang paling berharga bagi segmen pasar yang dibidik nantinya. Gunakanlah sisi tersebut sebagai value utama yang anda tawarkan. Misalnya, Vitamin E
alami (d-alpha-tocophorel) memiliki berbagai manfaat menarik seperti diantaranya:
a) Memiliki antioksidan yang kuat.
b) Sebagai pengecer darah.
c) Dan mempunyai efek meremajakan kulit.
Jika anda ingin berbisnis vitamin E, apakah semua manfaat tersebut akan anda gunakan sebagai value proposition untuk konsumen? tidak. Contohnya perusahaan
farmasi di Jepang, Takeda, lebih memilih segmen yang menyasar dan menginginkan memiliki kulit halus dan lembut sehingga sisi pelembut kulitlah yang dipakai
sebagai value proposition untuk konsumen dengan
produk vitamin E bermerk Evion. Hal yang sama juga dilakukanoleh perusahaan Daya Varia yang memproduksi Nature-E. Pada jenis layanan atau produk yang sama,
anda dapat memilih menwarkan nilai bagi pelanggan yang berbeda

3) Channels atau saluran distribusi dapat berupa komunikasi, saluran distribusi dan saluran. Penjualan tentang bagaimana perusahaan atau organisasi
berkomunikasi dengan customer segmen dalam menyampaikan value proposition-nya, dengan tujuan untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan
pelanggan baru. Umumnya dalam saluran distribusi terlebih dahulu menentukan bagaimana anda akan meraih pelanggan dalam segmen sasaran anda? ada banyak
pilihan, dapat melalui penjualan secara langsung ataupun melalui pihak lainya. Pilihan tersebut bisa anda jalankan sendiri ataupun dengan memanfaatkan rekan
usaha di luar bisnis anda. Contoh saluran distribusi dapat melaui:
a) Menjadi atau memperkerjakan tenaga penjual untuk menghubungi calon pembeli
b) Grosir: menjual kepada pedagang perantara yang selanjutnya akan dijula ke pengecer.
c) Penjualan melalui internet atau laman/situs
d) Menggunakan toko-toko milik orang lain
e) Membuat toko khusus untuk barang anda

4) Customer Relationship yaitu adanya pembinaan hubungan dengan pelanggan, dengan maksudd untuk memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama.
Untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, anda dapat memilih tingkat keakraban antar perusahaan adna dengan tiap- tiap pelanggan seperti:
a) Layanan Pribadi: setiap pelanggan dapat meminta bantuan dari perusahaan anda, misalnya dengan mengirimkan e-mail atau menelepon layanan konsumsi.
b) Layanan pribadi dengan petugas khusus: adanya pelayanan untuk melayani tiap pelanggan di tingkat perusahaan atau tingkat perusahaan.
c) Self-service: perusahaan tidak melayani pelangan tetapi mereka melakukan sendiri
d) Layanan automosi: lebih canggih dari pada self-service misalnya banyak bank yang memanfaatkan hubungan ini dengan pelanggan.
e) Komunitas: perusahaan mendukungadanya komunitas para pelanggannya sebagai sumber layanan dan pemecahaan masalah
f) Ko-kreasi: dalam menemukan solusi atau merancang produk atau layanan perusahaan melibatkan pelanggannya.

5) Revenue Streams yaitu menggambarkan perusahaan atau organisasi dalam mendapatkan penghasilan dari setiap customer segments. Aliran inilah yang
mampu membuat sebuah organisasi atau perusahaan bisa tetap survive. Ada banyak pilihan untuk perusahaan agar mendapatkan uang dari pelanggannya seperti:
a) Menjual barang berwujud. Pilihan ini dilakukan hampir semua perusahaan yang menyediakan barang berwujud bagi pelanggannya seperti buku, makanan,
mobil.
b) Harga berdasarkan pemakian. perusahaan akan mendapatkan uang dari penggunaan barang atau layanan selama masa tertentu misalnyapenyediaan layanan
penyewaan mobil, kamar hotel, dst
c) Harga berdasarkan pelanggan. Cara ini menggunakan biaya yang berdasarkan periode tertentu. Contohnya pusat kebugaran banyak menggunakan ini.
d) Sewa-Beli. Cara ini menggunakan gabungan antara harga berdasarkan pelanggan, pelanggan mendapatkan akses untuk menggunakan produk dalam periode
tertentu.
e) Lisensi. Pemasukan yang didapatkan dengan memberikan izin menggunakan hak intelektual perusahaan kepada pelanggan. Model ini sering dimanfaatkan di
bisnis media.
f) Biaya perantara. Mendapatkan pendapatan dari menjadi perantara antara pihak penjual dan pembeli. Contohnya perusahaan penyedia kartu kredit dan agen
penjualan ruko.
g) Biaya dari pemasangan iklan. Contohnya melalui koran, radio, majalah, televisi namun sekarang model ini menjadi lebih meluas misalnya iklan yang diselipkan
di perangkat lunak atau film.
27 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

6) Key Resources umumnya menunjukan aset-aset terpenting dalam memenntukan tingkatan keberhasilan pengoperasian model bisnis perusahaan untuk
memenuhi janji pada segmen pasar yang dipilih memerlukan sumber daya-sumber daya tertentu.
a) Sumber daya berwujud. Mencakup semua aktiva berwujud seperti peralatan dan mesin, bangunan, kendaraan.
b) Sumber daya intelektual. Contohnya hak paten, merk, jaringan rekan, hak cipta, dan database pelanggan
c) Sumber daya manusia. Sumber daya yang paling penting. Perusahaan manufaktur dan perusahaan layanan sering menggunakan sumber daya manusia dengan
kualitas dan kualifikasi yang baik.
d) Sumber daya keuangan. Beberapa model bisnis memerlukan dukungan dalam sumber daya keuangan, contohnya agar mampu memberikan pendanaan bagi
pembeli, mampu menjual dengan sistem kredit/debit dan bisnis yang memerlukan peningkatan jumlah dana tunai.

7) Key Activities adalah aktivitas utama yang menunjang keberhasilan suatu model bisnis dengan mengirimkan value propositionn, saluran distribusi, hubungan
pelanggan, dan sumber pemasukan uang yang dipilih sebelumnya. Kegiatan yang terpenting:
a) Produksi atau proses layanan. Untuk perusahaan manufakturing kegiatan ini adalah kegiatan utama
b) Pemecahan masalah. Umumnya banyak perusahaan yang menekankan pemecahan masalah sebagai nilai yang ditawarkan akibatnya kegiatan ini mendominasi
operasional perusahaan mereka. Contoh perawatan kecantikan, rumah sakit, perusahaan konsulta, dst.
c) Jaringan atau platform adalah dasar transaksi. Contohnya Visa adalah perusahaan yang berdasarkan penyediaan platform bagi pembeli, pedagang atau bank
yang penyelenggaran kartu kredit. Microsoft Windows® yang menangani penyaji aplikasi dengan menggunakan sistem operasi.

8) Key Partnership yaitu sebuah akad kerjasama yang diprakarsai secara sukarela antara dua atau lebih perusahaan/organisasi untuk menyelesaikan proyek
tertentu sehingga mampu mengurangi resiko, menghemat biaya dan memperoleh sumber daya yang tak dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Agar bisa
melakukan kegiatan utama dan memiliki sumber daya diatas maka perusahaan membutuhkan rekan usaha seperti pemasok yang berhubungan dengan bisnis jangka
panjang. Ada tiga pertimbangan penting mempunyai rekan usaha:
a) Optimalisasi dan ekonomi skala. Perusahaan dapat mengkurangi biaya dengan memindahkan sebagia sumber daya utama dan kegiatan utama kepada rekan
usaha. Contohnya perusahaan manufaktur berukuran sedang memerlukan kemasan dengan cetakan, maka akan lebih ekonomis bagi perusahaan untuk menyerahkan
kegiatannya kepada rekan usahanya yang ahli dalam hal ekonomi skala dan sumberdaya.
b) Mengurangi resiko dan ketidakpastian. Dalam pasar dengan persaingan ketat dan resiko serta ketidak pastian tinggi banyak perusahaan yang lebih memilih
bekerja sama dengan pesaing-pesaingnya dengan menggunakan komponen dari rekan usaha yang sama. Contohnya pada bisnis komputer, menggunakan sistem
perasi Microsoft Windows® dan menggunakan prosesor-mikro produksi intel sebagai prosesor utama.
c) Akses ke sumber daya dan aktivitas tertentu. Dengan menggunakan produk atau layanan dari rekan usahanya, perusahaan tidak perlu melakukan kegiatan
yang memerlukan keahlian tinggi dan skala ukuran.

9) Cost Structure yaitu menggambarkan biaya apa saja yang muncul akibat dioperasikannya model bisnis ini untuk mencapai value proposition melalui key
activities, key resources dan channel yang tepat. Perusahaan memperoleh keuntungan dari penerimaan dikurangi penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Tentu perusahaan perlu meminimalkan biaya, tetapi sampai batas tertentu agar tidak menganggu penyediaan kelima kotak pertama (Gambar 3). Ada
dua cara untuk mengendalikan biaya, yaitu:
a) Menekan biaya (cost driven). Perusahaan memilih untuk menekan biaya. Contohnya perusahaan yang memilih model ini yaitu Air Asia dan Lion Air.
b) Menekan nilai (value driven). Perusahaan tidak terlalu mementingkan rendahnya biaya melainkan mereka menekankan tingginya nilai yang diciptakan bagi
pelanggan mereka. Contoh perusahaan Mercedes-Benz dan BMW memilih pendekatan ini.
Empat karakteristik pentingnya biaya yaitu
Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sama setiap periode dan bukan bagian dari fungsi tinggi rendahnya penjualan. Contoh gaji karyawan,
fasilitas manufaktur, sewa gedung.
Biaya variabel: biaya yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya tergantung pada produk atau layanan yang terjual. Contoh biaya pengiriman, komisi
penjualan, dst.
Ekonomi skala: keunggulan dari biaya perunit dengan meningkatkan volume kegiatan perusahaan. Contoh perusahaan air dalam kemasan berukuran besar
(Aqua) lebih sedikit menggeluarkan biaya dari pada perusahaan air kemasan skala kecil.
Ekonomi cakupan (economic of scope). Keunggulan biaya untuk perusahaankarena telah melakukan sesuatu dengan cakupan yang lebih luas. Contohnya biaya
distribusi pabrik farmasi yang memprodukso satu macam obat dibandingkandengan Dexa Medica atau Kalbe Farma yang memproduksi banyak macam obat.
28 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Alternatif Pemilihan Strategi Bisnis Strategi Generik keunggulan Bisnis (Cost leadership, Menganalisis 3 strategi generik keunggulan bisnis (cost
Differentiation leadership, differention, dan focus) dan alternatif
dan Focus) serta alternatif pengembangan Strategi:: pengembangan produk/pasar
market penetrasi, produk development, market
development atau diversifikasi
Menurut Suci (2009); Wibowo et al. (2017); dan Abdillah et al. (2017) strategi generik merupakan turunan dari strategi jangka panjang. Langkah-langkah untuk mencari
dasar keunggulan bersaing dari usaha perusahaan, yaitu:
1) Strategi Biaya Kepemimpinan (Cost Leadership)
Strategi ini dilakukan dengan usaha untuk mencapai biaya rendah (overall Cost Leadership) dalam perusahaan. Startegi ini mengupayakan pengendalian biaya
dengan efisiensi biaya. Strategi ini baik diterapkan bagi perusahaan yang memproduksi produk yang umum dan mudah diterima oleh masyarakat luas dengan biaya
yang rendah sehingga perlu pertimbangan terkait keunggulan kasus pasar yang mudah. Strategi Biaya Kepemimpinan dapat diperoleh dengan memiliki karyawan
yang ahli dan berpengalaman, adanya pengendalian biaya overhead, service, periklanan serta meminimalkan biaya pengembangan, dan lain sebagainya. Penerapan
strategi yang tepat akan memberikan manfaat bagi perusahaan seperti desain produk, kemampuan engineer, pengendalian biaya ketat, supervisi tenaga kerja, akses
modal yang berkelanjutan, intensif akan target kualitas.
2) Strategi Diferensiasi Produk
Menciptakan produk yang unik dengan memberikan penekanan pada keunggulan produk bagi pelanggan yang bervariasi/diferensiasi (differentiation). Diferensiasi
dapat dilakukan melalui dimensi merk, karakteristik khusus, service yang diberikan kepada pelanggan, teknologi yang digunakan, dan distribusi yang lebih baik.
Dengan menerapkan strategi ini maka perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap harga. Loyalitas pembeli memberi
ide perusahaan agar terus mengembangkan kompetensi dan mendiferensiasikan produknya.
Ada tiga syarat penentuan diferensiasi produk yaitu menciptakan excellent value dimata pelanggan, keunggulan bersaing melalui perbedaan serta keunikan produk
yang membedakan produk tersebut dengan produk-produk yang lain.
Menurut Porter (1992) langkah-langkah untuk menentukan landasan untuk differensiasi produk yaitu dengan menentukan konsumen, mengidentifikasi rantai nilai,
menyusun kriteria perangkat pembelian pelanggan, menilai keunikan yang sudah ada, menguji daya tahan strategi diferensiasi produk yang sudah dipilih.
Pengimplementasian diffensiasi selain profit diatas rata-rata yaitu seperti kepekaan pelanggan terhadap harga kurang, menciptakan hambatan masuk yang tinggi
untuk produk-produk dan posisi terhadap produk pengganti juga tinggi.
3) Strategi Focus (Strategi Ceruk)
Strategi fokus memfokuskan perusahaan pada target pasar. Strategi fokus ini memiliki dua varian yaitu melayani permintaan khusus pada kelompok konsumen atau
industri dengan cara memfokuskan (focusting) pada biaya diferensiasi dan yang kedua yaitu fokus differensiasi yaitu perusahaan mencari differensiasi dengan target
segmen.
Strategi fokus ini didasarkan pada usaha memenuhi kebutuhan khusus pelanggan dengan jumlah produk tertentu. Strategi fokus bertujuan untuk memfokuskan
terhadap usaha pemasaran satu atau lebih segmen dan membuat bauran pemasaran sehingga perusahaan menemukan target pasar yang lebih baik dan menghindari
dari produk konsumen misalnya perang iklan dan introduksi produk baru yang pesat. Ketiga strategi inilah dikembangkan oleh Porter (1992) untuk menghadapi
kekuatan yang mempengaruhi industri.
Teori, Strategi dan Model komunikasi bisnis Komunikasi dalam dunia digital, dunia mobile Menjelaskan strategi pemasaran berbasis multimedia (digital
marketing)
Perkembangan media komunikasi semakin signifikan dengan kecanggihan teknologi di seluruh dunia. Komunikasi menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan
manusia. Manusia melakukan interaksi dan bersosialisasi dengan menggunakan komunikasi berupa bahasa ucapan dan penulisan. Komunikasi sudah tidak asing lagi
di kalangan makhluk hidup karena tidak hanya manusia yang dapat berinteraksi tetapi makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan juga bisa melakukan interaksi.
Komunikasi yang dilakukan antar manusia atau antaramanusia dengan makhluk hidup lainnya bisa berupa percakapan verbal dengan ucapan kata-kata dan ada juga
yang dilakukan dengan tindakan atau komunikasi non verbal. Sebagai contoh komunikasi yang dilakukan antara manusia dengan hewan peliharaannya. Manusia akan
memahami mengapa hewan peliharaannya berisik seperti ingin makan karena lapar atau sekedar ingin diajak bermain. Komunikasi tersebut tentu saja dapat terjadi
dengan bantuan media komunikasi. Media komunikasi merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam menyampaikan dan
menerima pesan dengan tujuan tertentu.
Manusia berkembang sesuai perkembangan jaman oleh karenanya komunikasi berkembang juga mengikuti perkembangan dan kecanggihan teknologi yang ada di
lingkungan masyarakat. Mengapa komunikasi berkembang dengan mengikuti perkembangan teknologi? Komunikasi membutuhkan bantuan dari media komunikasi
dan kebanyakan berhubungan dengan teknologi. Misalnya komunikasi antara dua orang yang berbeda negara akan menggunakan teknologi telepon selular untuk
29 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

berkomunikasi.
Telepon selular saat ini sudah dilengkapi dengan fitur video call yang mampu memberikan sensasi yang berbeda saat berkomunikasi jarak jauh. Pelaku komunikasi
akan berkomunikasi layaknya berbicara secara tatap muka karena menampilkan wajah keduanya.
1) Media Komunikasi Analog
Pada awalnya komunikasi digital digunakan pada tahun 1970-an melanjutkan perkembangan dari komunikasi analog. Kemunculan komunikasi analog awalnya memang
membantu komunikasi manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi analog dianggap tidak efisien lagi untuk digunakan. Selain tidak praktis,
komunikasi analog juga membuat pesan yang disampaikan dan diterima tidak maksimal karena masih bergantung pada kekuatan sinyal.
Komunikasi analog merupakan proses komunikasi yang dibantu oleh media komunikasi berupa sinyal analog yang teridri atas amplitude dan frekuensi. Seseorang
akan berkomunikasi dengan efektif apabila sinyal yang dihasilkan bagus dan kuat. Semakin jauh media komunikasi dengan sinyal pemancar maka sinyal akan melemah.
Begitu pula sebaliknya, jika sinyal dan media komunikasi berdekatan maka sinyal akan semakin kuat dan hasil penyampaian pesan akan maksimal. Lebih banyak noise
atau gangguan yang dihasilkan oleh media komunikasi analog ini. Komunikasi yang menggunakan media komunikasi analog ini cenderung lambat karena bergantung
pada kekuatan sinyal yang dihasilkan. Kecangggihan teknologi ini mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Kemudian media komunikasi menjadi lebih canggih
dan mudah digunakan oleh masyarakat.
2) Media Komunikasi Digital
Kecanggihan teknologi yang semakin pesat ini diikuti oleh proses komunikasi di lingkungan masyarakat. Misalnya, media komunikasi berbentuk analog seperti jam
tangan analog, mesin tik, kompas analog, telepon rumah, kamera film, dan media komunikasi lainnya yang berkembang di zaman analog ini kini berubah menjadi
semakin canggih dan praktis. Jam tangan sebagian besar berbentuk digital, telepon selular yang mudah dibawa kemana-mana, komputer yang saat ini mulai digantikan
dengan laptop yang mudah dibawa kemana-mana, dan media komunikasi lainnya.
Selain itu, media komunikasi digital ini juga didukung dengan adanya jaringan internet yang memudahkan seseorang berkomunikasi tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Media komunikasi digital ini dianggap efisien, praktis, ekonomis, dan penyampaian dan penerimaan pesannya cepat. Tetapi ada juga kekurangan dari media komunikasi
digital, yaitu informasi yang diterima harus benar-benar diteliti lagi fakta kebenarannya. Kekurangan lainnya adalah terkadang media komunikasi digital menyampaikan
pesan yang tidak sama dengan wujud aslinya terutama dalam bentuk warna.
Media komunikasi digital ini mengirim dan menerima pesan dalam bentuk data digital. Oleh karena itu, pesan lebih rentan terkenal gangguan kecuali telah digandakan
atau dicopy. Media komunikasi digital saat ini sudah tidak lagi menjadi media yang bersifat privasi karena banyak kaum milenial yang menggunakan media sosial
untuk menyampaikan informasi secara terbuka. Komunikasi dalam media sosial juga sebagai media komunikasi digital yang memanfaatkan jaringan internet.
Komunikasi menjadi lebih mudah dengan adanya berbagai fitur yang ditawarkan dalam suatu media yang memanfaatkan jaringan internet.
Media komunikasi digital dengan jaringan internet bisa berupa media informasi saja seperti media komunikasi berbasis messenger, WhatsApp, line, bee talk, kakaotalk,
dan lainnya. Media digital yang berbasis jejaring sosial seperti facebook, instagram, path, snapchat, dan lain sebagainya. Selain digunakan untuk komunikasi sehari-
hari, media komunikasi digital ini juga bertujuan untuk mengembangkan bisnis. Media sosial sering dijadikan media pemasaran dalam bisnis online di kalangan
masyarakat. Media digital ini memiliki keunggulan dalam sistem kerja penyampaian pesan yang secara otomatis. Kecanggihan media komunikasi di era digital ini dapat
dikirim dengan kapasitas data yang cukup besar dalam bentuk data dan media penyimpanannya tidak terbatas apabila menggunakan jaringan internet.
Tiga tahap proses menulis pesan bisnis Merencanakan, menulis dan melengkapi pesan bisnis Menganalisis proses penyusunan pesan bisnis
2. Tiga Tahap Proses Menulis Pesan Bisnis
Penulisan pesan merupakan suatu proses sehingga memerlukan tahapan sehinggga pesan dapat disusun dengan mudah dan lebih cepat baik pada saat penulisan
pesan yang berbentuk laporan, surat, presentasi maupun hanya sekedar memo. Tiga tahapan dalam penulisan pesan terdiri dari, perencanaan, pengorganisasian, dan
revisi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini merupakan tahap yang penting karena dalam perencanaan bisnis menentukan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan dikomunikasikan. Pada
tahap perencanaan ini akan menyampaikan pokok pikiran yang mendasar dari pesan yang akan disampaikan. Seperti: tujuan komunikasi, siapa yang menerima pesan,
menggunakan saluran apa dan sebagainya. Rincian kegiatan pada tahap perencanaan: penentuan tujuan, menganalisis audience, menentukan ide pokok, memilih
saluran dan media.
1) Penentuan tujuan.
Mengapa tujuan pesan harus dirumukan dengan jelas? Dengan pernyatan tujuan pesan dengan jelas diharapkan audience memahami ide pokok yang disampaikan
sehingga membantu komunikator dalam membuat keputusan antara lain:
a) Keputusan memberikan informasi.
Apakah informasi akan disampaikan atau tidak, maka sebelum pesan disampaikan perlu dipikirkan, apabila pesan yang disampaikan mempunyai pengaruh yang cukup
30 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

besar terhadap pengambilan keputusan bisnis hendaknya pesan segera disampaikan dan sebaliknya.
b) Menanggapi audience.
Cara yang dilakukan untuk menanggapi audience dengan memahami motif mereka. Sebagai contoh: pada saat ada audience yang meminta pesan sebaiknya kita perlu
memahami apa tujuannya, apa yang diharapkan dan apa yang ingin diketahui audience dari informasi yang diminta, sehingga apa yang diinginkan audience bisa
terpenuhi.
c) Memfokuskan isi
Isi pesan yang mudah diterima oleh audience sangat tergantung dari penetapan tujuan pesan yang jelas. Diharapkan komonikator tidak memberikan informasi yang
berlebihan sehingga informasi yang relevan dan penting saja yang harus disampaikan.
d) Menetapkan saluran dan media
Penentuan saluran dan media yang digunakan dipengaruhi oleh tujuan pesan. Sehingga antara saluran yang dipilih harus sesuai dengan tujun pesan yang akan
disampaikan. Tujuan komunikasi bisnis yaitu memberi informasi, membujuk atau persuasi, dan kolaborasi. Seberapa besar partisipasi audience yang diharapkan
ditentukan dari tujuan komunika. Langkah selanjutnya setelah ditetapkan tujuan dengan menguji, apakah tujuan sudah dilaksanakan dengan baik. Berikut ini cara
menguji tujuan yakni: (1) Apakah tujuan realistis? Tujuan hendaknya disampaikan secara wajar dan rasional (2) Apakah waktunya tepat? Saat menyampaikan pesan
hendaknya mempertimbangkan waktu yang tepat. (3) Apakah si pengirim pesan sudah tepat? Siapa yang tepat sebagai pengirim pesan tergantung tanggung jawab
dan wewenangnya (4) Apakah tujuan dapat diterima perusahaan? Tujuan yang disampaikan hendaknya tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
2) Analisis audience.
Audience dalam bisnis mempunyai perbedaan dalam hal pemahaman dari pesan yang disampakan, oleh karena itu komunikator perlu memperhatikan perbedaan baik
jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan juga latar belakang sosial ekonomi mereka. Untuk itu perlu dilakukan:
a) Menyusun profil audience
Dalam menyusun profil audience tergantung audience merupakan orang yang sudah dikenal atau belum, apabila audience merupakan orang yang sama sekali belum
dikenal akan menyulitkan. Hal-hal yang dapat membantu menganalisis audience, diantaranya: (1) Siapa audiencenya, seperti jumlah, pendidikan, jabatan, sehingga
bisa menentukan pesan yang sesuai; (2) Informasi apa yang telah mereka miliki; (3) Seberapa banyak informasi yang mereka butuhkan; (4) Informasi teknikal apa yang
telah mereka pahami biasanya audience telah mempunyai pemahaman teknik tertentu dalam penyampaiaan pesan sehingga komunikator jangan pernag berdebat
tentang teknik yang telah mereka ketahui; (5) Informasi Bagaimana sikap mereka terhadap pesan yang kita sampaikan apakah audience setuju ataukah netral terhadap
pesan yang kita sampaikan; (6) Apa hubungan komunikator dengan audience, hubungan dalam organisasi yang berbeda membutuhkan pesan yang berbeda pula, mis:
hubungan dalam rekan sekerja, atasan, bawahan dan sebagainya; (7) Respon apa yang diharapkan dari audince setelah menerima pesan, dengan memaahami respon
yaang diharapkan akan membantu dalam penyususnan pesan dan mengharapkan respon sesuai harapan.
b) Memuaskan kebutuhan informasi
Komunikasi yang efektif suatu komunikasi yang mengetahui akan kebutuhan informasi audience dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah yang
dibutuhkan sebahai berikut: (1) Tentukan apa yang ingi diketahui oleh audience, komunikator harus mengetahui apa yang mereka inginkan dan segera memenuhi
keinginan itu; (2) Antisipasi petanyaan yang akan disampaikan, berikan informasi tambahan yang bisa memperjelas informasi yang diberikan walaupun audience tidak
meminta; (3) Berikan semua informasi yang diperlukan, lakukan pengecekab terlebih dahulu sebelum pesan disampaikan, sehingga pesan yang disampaikan benar-
benar sesuai yang dibutuhkan audience; (4) Yakinkan bahwa informasi bisa dipertanggung jawabkan, apabila ada ketidaksengajaan dalam penyampaian pesan ada
kesalahan segera dibetulkan dengan permintaan maaf; (5) Berikan tekanan pada ide-ide yang paling menarik audience.
c) Memuaskan kebutuhan emosional audience
Pesan yang disampaikan kepada audience berbentuk membujuk dan dan mendapatkan kerjasama, sekaligus memberi motivasi audience agar berubah perilaku. Oleh
karena itu dalam menyusun pesan hendaknya mudah diterima dan rasional. Disamping bersifat rasional juga dapat menggunakan pendekatan emosional, dengan
mencampaikan pesan kepada audience untuk mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.
d) Memuaskan kebutuhan praktikal audence
Informasi yang disampaikan sebaiknya dibuat ringkas, jelas dan sistematis dan buatlah point penting yang mudah dipahami, ide pokok disampaaikan dengan jelas dan
rasional karena audience biasanya mereka sangat sibuk dan sudah memahami masalah bisnis.

3) Menentukan ide pokok


Ide pokok merupakan pernyataan yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik yang diampaikan. Untuk menentukan ide pokok diperlukan pengalaman dan kreativitas,
semakin orang berpengalaman dam mempunyai kreatifitas yang tinggi akan semakin mudah dan cepat dalam menentukan ide pokok. Cara yang digunakan untuk
menentukan ide pokok sebagai berikut:
a) Branstrorming
Branstrorming merupakan cara untuk menemukan pokok pikiran dengan membiarkan pikiran secara bebas untuk mencari berbagai kemungkinan
31 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

menemukan ide-ide yang dapat digunakan sebagai pokok pikiran baru yang orisinil, akurat dan variatif.
b) Petunjuk atasan
Penentuan pokok pikiran yang dijadikan ide pokok juga dapat diperoleh dari petunjuk atasan. Hal ini banyak terjadi pada perusahaan yang menggunakan sistem
desentralisasi. Bagi karyawan yang melaksanakan perintah dirasa lebih muah karena tinggal menjalankan apa yang diberikan oleh atasannya, kelemahanya sistem ini
banyak menyita waktu bagi atasan karena dengan sistem desentralisasi mestinya dapat didelegasikan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
c) Kebiasaan
dalam menentukan pokok pikiran yang dijadikan ide pokok dapat dilakukan dengan kebiasaan, ini bisa digunakan apabila dalam perusahaan menghadapi situasi yang
relatif sama sehingga dapat menggunakan ide pokok yang sudah ditentukan, namun demikian cara ini mempunyai kelemahan hanya bisa diterapkan hanya dalam
suarana yang relatif sama.
4) Memilih saluran dan media
Penyajian informasi yang akan disampaikan kepada audience sebaiknya menggunakan kata- kata singkat dengan penyampaian pesan pada waktu yang tepat dan
tempat yang tersedia. Secara umum saluran komunikasi dibedakan menjadi beberapa jenis dan masing-masing mengunggunakan media yang sesuai.
a) Komunikasi lisan
Mengapa komunikasi lisan sering digunakan? komunikasi lisan mempunyai beberapa kelebihan, (1). Dapat segera memberikan umpan balik, (2). Membuat audien lebih
nyaman, dibanding jenis lain, (3), lebih sesuai dalam memberikan informasi yang bersifat kontroversial dan (4). Tepat digunakan untuk pesan yang bersifat sederhana.
Komunikasi ini meliputi, percakapan langsung, interview, telepon, pelatihan, presentasi, program pelatihan, workshop, seminar dan sebagainya.
b) Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis menempati kedua setelah komunikasi lisan, kebaikan komunikasi ini antara lain, (1) Komunikator mempunyai waktu untuk
merencanakan pesan yang akan diinformasikan, (2) Paling tepat digunakan untuk pesan yang bersifat kompleks, (3) Apabila mmbutuhkan bukti tertulis sebagai
referensi baik bagi komunikator maupun audien, (4) Sangat tepat dan efektif digunakan apabila audience sangat banyak dan lokasi menyebar. Contoh media yang
digunakan. memo, surat,dan laporan.
c) Komunikasi elektronik.
Dengan adanya teknologi yang sudah maju dan selalu berkembang sehingga banyak pilihan yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi. Media yang dapat dipakai,
teleconference, E-mail, Treving, fax.

b. Pengorganisasian
Langkah selanjutnya setelah perencanaan kemudian pengorganisasian merupakan langkah untuk menuangkan pokok pikiran yang berupa pesan melalui tulisan
maupun dalam bentuk komunikasi lisan. Pengorganisasian pesan komunikasi dimulai dengan penyusunan dukumen dengan langkah-langkah: menyusun kata, kalimat,
paragraf, membuat ilustrasi dan keterangan yang bisa memperjelas pokok pikiran atau ide yang akan disampaikan. Dalam tahap ini meliputi pengorganisasian pesan
dan memformulasikan pesan.
1) Pengorganisasian pesan
Permasalahan dalam komunikasi bisnis, bagaimana meringkas suatu ide yang komplek menjadi suatu pesan yang sederhana yang mudah dipahami audience. Oleh
karena itu diperlukan pengorganisasian pesan dengan baik. Untuk itu perlu kita pelajari terlebih secara mendalam organisasi pesan bisnis. Organisasi pesan yang baik
apabila pesan disajikan secara berkesinambungan dan logis sehingga dapat menjamin keberhasilan pesan tersebut. Pesan sebaiknya menunjukkan bahwa bentuk
informasi yang disampaikan sesuai dengan penerima. Oleh karena itu diperlukan pengorganisasian sebagai berikut:
a) Urutan waktu
Apabila urutan waktu menjadi tujuan pesan, sehingga urutan waktu menjadi penting untuk mengambarkan progres suatu proyek sekaligus dalam memberikan arahan.
b) Urutan ruang
Urutan ruang menjadi penting apabila suatu pesan lebih memfokuskan pada tampilan deskripsi fisik, sehingga perlu dijelaskan dalam instruksi bentuk dan dimana
letaknya.
c) Urutan logis
Pada saat mempresentasikan suatu ide, komunikator harus dapat menghubungan dengan pikiran audience. Sehingga diperlukan penyampaian pesan dengan urutan
logis mulai pembukaan, isi pesan dan penutup.
2) Memformulasikan pesan bisnis
Setelah perencanaan pesan, selanjutnya melakukan penyusunan pesan. Langkah pertama membuat konsep awal kemudian dilanjutkan dengan gaya serta tekanan
yang diberikan pada saat penyusunan pesan.
a) Konsep awal
Konsep awal merupakan inti dari penyusunan pesan untuk mengungkapkan ide pokok yang sempurna. Tuangkan ide pokok dalam sebuah tulisan agar ide pokok tidak
32 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

terlupakan. Kemudian beri waktu untuk merevisi dan mengganti yang belum sesuai.
b) Gaya dan tekanan
Beberapa hal yang akan dijelaskan dalam gaya dan tekanan. (1) Langkah ini merupakan cara mengungkapkan kata dengan sebuah tekanan untuk mendapatkan
pengaruh orang lain dengan gaya dan tekanan dapat menunjukkan pesan bersifat umum atau personal semua tergantung pada sifat pesan yang dibuat dan hubungan
antar komunikator dan audience, (2) Hubungan yang ingin dinyatakan dalam pesan untuk mendapatkan penekanan yang tepat dalam komunikasi bisnis dengan
memperhatikan hubungan audience dan komunikator. Walaupun pada situasi yang berbeda membutuhkan penekanan yang berbeda pula namun komunikasi bisnis
dan pesan bisnis harus selalu fleksibel. Hal-hal yang harus diperhatikan, tidak boleh terlalu familier, penggunaan candaan harus hati-hati, jangan menggurui, merayu,
membual, dan berkotbah, tetapi tetap jadilah diri sendiri, (3) Penggunaan sikap, dalam hal ini komunikator bersikap seakan-akan dirinya sebagai audience, sehingga
pesan yang disampaikan akan disesuaikan dengan kebutuhan audience, (4) Menekankan sifat positif penekanan dalam hal positif apabila akan memberikan kritikan
dan saran, (5) Menekankan kredibilitas, kredibiltas menunjukkan seberapa besarnya seseorang mendapatkan kepercayaan dari orang lain. untuk meningkatkan
kredibilitas komunikator, tunjukkan bahwa komunikator memahami situasi, nyatakan kredibilitas diri sendiri, didukung dengan bukti, tunjukkan rasa percaya diri, dan
beri informasi yang kuat.

c. Revisi.
Setelah langkah pengorganisasian pesan perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan agar pesan yang telah tersusun mampu menggambarkan dan atau mengekspresikan
pokok pikiran yang akan disampaikan, apakah isi pesan, susunan kalimat, susunan pesan sudah sesuai atau perlu direvisi ulang. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
revisi, mengedit pesan, menulis ulang pesan, membuat pesan, mencoba pesan berlangsung terus sampai pesan yang dibuat menjadi jelas dan efektif.
1) Edit pesan
Setelah naskah pertama selesai, kebanyakan orang menganggap pekerjaan menyusun pesan telah selesai dan mulai beralih ke pekerjaan lainnya. Hal yang
sesungguhnya tidaklah demikian. Menyusun pesan bisnis memerlukan proses yang dilakukan dengan hati-hati. Draft pesan yang telah selesai harus ditelaah ulang
(review) dan diperbaiki lagi, baik dari sudut isi maupun gaya bahasa yang digunakan, organisasi, serta format penulisannya.
a) Revisi Isi, Organisasi, Gaya Penulisan, dan Format.
Idealnya, naskah pertama dibiarkan selama beberapa saat sebelum memulai proses penyuntingan. Evaluasi dimulai dengan membaca secara cepat dan memusatkan
perhatian pada isi, organisasi, dan format pesan. Draft pesan dibandingkan dengan rencana semula. Pertanyaan-pertanyaan berikut biasa dijadikan pedoman dalam
melakukan evaluasi terhadap isi, organisasi dan format pesan:
(1) Apakah kita telah memasukkan butir-butir pesan dengan urutan yang logis?
(2) Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
(3) Apakah pokok pikiran yang paling penting telah memperoleh porsi yang cukup?
(4) Apakah kita telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
(5) Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda?
(6) Apakah kita ingin menambahkan informasi yang baru?
Bagian awal dan akhir memiliki dampak yang paling besar bagi penerima. Pastikan bahwa bagian awal relevan, menarik dan sesuai dangan kemungkinan reaksi
penerima. Bagian akhir dikaji ulang untuk memastikan bahwa gagasan pokok telah diringkas dengan baik dan memberikan kesan positif pada penerima. Setelah kita
merasa yakin dengan isi dan organisasi dari pesan bisnis kita, selanjutnya kita perlu memperhatikan gaya penulisan. Apakah gayanya sudah menimbulkan nada yang
sesuai dangan peristiwa? Untuk memastikan kemudahan pembacaan, periksa kembali kosa kata, panjang kalimat dan paragraf dan struktur kalimat. Perlu dicari
kemungkinan-kemungkinan pesan lebih menarik melalui penggunaan kata-kata dan ungkapan yang lebih kuat dan bersemangat.
b) Pemilihan Kata yang Tepat
Dalam menyampaikan pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audience,
bukan saja pemborosan atau membuang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud komunikasi menjadi terganggu. Ada beberapa yang
perlu dicermati sehubungan dengan pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis:
(1) Pilihlah kata yang sudah dikenal oleh audiens.
(2) Pilihlah kata-kata yang singkat (efisien).
(3) Hindari kata-kata yang bermakna ganda.
(4) Penggunaan Kalimat yang Efektif
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi dua syarat berikut:
(1) Mampu mewakili pikiran atau perasaan pembicara atau penulis secara tepat.
(2) Mampu menimbulkan pengertian yang sama tepat dalam pikiran atau perasaan pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembicara
atau penulis.
33 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Jika kedua syarat ini dipenuhi maka kemungkinan terjadinya salah paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan.
Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: kesatuan gagasan, kepaduan yang baik, penekanan, variasi,
paralelisme, dan penalaran. Kesatuan gagasan di sini diartikan sebagai adanya satu atau lebih pokok pikiran. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh
Subjek, predikat dan plus/minus objek. Kesatuan yang diwakili oleh subjek, predikat dan plus/minus objek itu dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan,
kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Kepaduan yang baik merupakan hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Ada bagian
kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana saja,
asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang rapat hubungannya.
c) Menulis ulang pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang” Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan
kesalahan berikut:
(1) Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya
(2) Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
(3) Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Telah disampaikan bahwa dokumen bisnis dapat meningkatkan citra perusahaan. Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat. Namun perhatian dan
waktu yang digunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu (dead line). Ketika menulis ulang, perhatian
ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph yang bertalian secara logis.
Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau
dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya. Setelah penulisan ulang dilakukan
dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.
d) Memproduksi pesan
Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan kata, pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan
belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronik. Pada masa sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis diproduksi
menggunakan komputer. Berbagai aplikasi bias dipergunakan untuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop,
dan lain-lain. Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh
karena itu, desain yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan. Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
(1) Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan margin, jenis huruf, besar huruf,
spasi dan garis.
(2) Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan,perlu dijaga keseimbangan ruang antara teks, gambar dan ruang kosong.
(3) Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
(4) Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan. Rincian pesan ingin ditampilkan akan mempengaruhi desain.
e) Mencoba pesan.
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak pesan. Teknologi layar komputer saat ini memang sudah WYSWYG (What you see
is what you get). Namun, mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakukan untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan
rincian lainnya. Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality yagn lebih rendah (economode)
untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan,
format, dan desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
Komunikasi digital, social, dan media visual Media komunikasi digital, sosial, visual Menganalisis fungsi media digital, media social, media visual
dalam bisnis
1) Fungsi Media Digital
a) Pemberi informasi
Saat menggunakan media digital, kita akan memperoleh informasi yang terbaru yang dapat diakses secara fleksibel tanpa kenal waktu maupun tempat. Tentunya
dengan menggunakan media digital kita bisa mengetahui kejadian- kejadian dimana pun yang sedang terjadi. Dengan hal ini, tentunya kita akan tidak ketinggalan
34 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

informasi lagi.
b) Dapat membantu orang lain
Semakin banyaknya media digital yang punya kepedulian kepada sesamanya, tentunya akan sangat bermanfaat untuk media penolong seperti misalnya bantuan yang
berupa donasi alat pendidikan dan kesehatan kepada orang yang kurang mampu.
c) Mempermudah saat melakukan pertemuan
Dengan media digital, kita akan bisa mengenal orang-orang tanpa harus bertemu karena adanya media sosial yang memungkinkan kita terhubung dan saling
berkenalan dengan orang mana.
d) Berbisnis menggunakan media digital
Dengan menggunakan media digital yang ada pada zaman sekarang ini kita bisa membuat sebuah bisnis seperti contohnya kita memanfaatkan media sosial untuk
promosi ataupun penjualan. Karena zaman sekarang orang-orang pada umumnya menggunakan media sosial.

2) Fungsi Media Sosial


Berikut ini akan dijelaskan beberapa fungsi dari media sosial dalam bisnis antara lain yaitu:
(1) Media sosial untuk memperoleh data penting pelanggan
Media sosial menghasilkan jumlah data yang tidak sedikit tentang pelanggan nda. Tiap hari ada lebih dari 500 juta Tweet, 4,5 milyar like di Facebook, dan 95 juta foto
serta video diupload di Instagram. Di balik angka besar ini adalah kekayaan informasi tentang pelanggan Anda; siapa mereka, apa yang mereka suka, dan bagaimana
pendapat mereka tentang brand Anda. Melalui pendekatan yang aktif dan mendengarkan apa yang terjadi di media sosial, Anda bisa mengumpulkan data pelanggan
yang relevan dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan bisnis yang cerdas. Misalnya, dengan mengumpulkan informasi dari semua jaringan
sosial saat real time, Anda bisa menemukan percakapan yang terjadi seputar brand Anda dan membuat laporan real time.
(2) Meningkatkan loyalitas dan brand awareness
Ketika kehadiran Anda terlihat di media sosial, akan lebih mudah bagi pelanggan menemukan dan terhubung dengan Anda. Terhubung dengan pelanggan di media
sosial membuat Anda lebih mungkin meningkatkan retensi pelanggan dan loyalitas brand. Sebuah penelitian menunjukkan kalau sebanyak 53 persen dari orang
Amerika yang mem-follow sebuah brand di media sosial terbukti lebih loyal kepada brand tersebut.
(3) Menjalankan iklan dengan hasil real time
Iklan di media sosial tidak memakan biaya yang mahal dan menjadi cara untuk mempromosikan bisnis serta mendistribusikan konten Anda. Iklan ini juga menawarkan
pilihan penargetan yang kuat sehingga Anda bisa mencapai audiens yang tepat. Misalnya, bila Anda menjalankan kampanye iklan di LinkedIn, Anda bisa menciptakan
segmen seperti lokasi, gender, dan usia. Bila menjalankan iklan Facebook, Anda bisa menargetkannya berdasarkan lokasi, demografi, minat, perilaku, dan koneksi.
Anda juga bisa melacak dan mengukur performa iklan media sosial dalam real time.
(4) Memperoleh lead dengan konversi lebih tinggi
Media sosial meningkatkan penjualan dan retensi pelanggan melalui interaksi reguler dan layanan pelanggan berdasarkan waktu. Sebuah penelitian di tahun 2015
menyebut, perusahaan kelas dunia menilai media sosial sebagai cara paling efektif untuk mengidentifikasi pembuat keputusan kunci dan kesempatan bisnis baru.
Hampir 75 persen perusahaan yang terkait dengan penjualan di media sosial melaporkan peningkatan penjualan dalam 12 bulan, menurut data tahun 2015.
(5) Menciptakan pengalaman pelanggan yang kaya
Bahkan ketika Anda tidak menggunakan media sosial, kebanyakan pelanggan Anda berharap sebaliknya. Lebih dari 67 persen konsumen saat ini pergi ke media sosial
untuk mendapat layanan pelanggan. Mereka mengharap memperoleh respon cepat, dukungan layanan 24 jam, dan perusahaan yang bisa memberikan solusi. Sebuah
penelitian menunjukkan kalau perusahaan yang berkaitan dengan layanan pelanggan di media sosial mengalami perolehan keuangan tahunan lebih besar 7,5 persen
dibanding yang tidak (2,9 persen).
(6) Meningkatkan traffic website dan peringkat pencarian
Satu manfaat terbesar dari media sosial untuk bisnis menggunakannya untuk meningkatkan traffic website. Media sosial tidak hanya membantu Anda mengarahkan
orang ke website Anda, tapi semakin banyak share di media sosial yang Anda terima, semakin tinggi peringkat pencariannya. Misalnya, bila tiap orang yang follow
Anda lalu melakukan retweet postingan, ada kemungkinan lebih besar untuk masuk peringkat lebih tinggi di hasil pencarian Google.
(7) Mengetahui apa yang kompetitor lakukan
Memonitor media sosial Anda bisa mendapat informasi penting tentang kompetitor Anda. Cara ini membuat Anda bisa membuat keputusan bisnis strategis untuk tetap
jadi yang terdepan. Misalnya, Anda bisa ciptakan aliran pencarian untuk memonitor kata kunci industri dan menyebut nama serta produk kompetitor Anda. Berdasarkan
hasil pencarian, Anda bisa lakukan penguatan produk, layanan, dan konten yang kompetitor tidak lakukan.
(8) Berbagi konten lebih cepat dan lebih mudah
Di masa lalu, orang marketing menghadapi tantangan untuk memastikan konten mereka mencapai pelanggan di waktu secepat mungkin, dengan bantuan media sosial,
terutama ketika berbagi konten tentang bisnis atau untuk kurasi konten, yang perlu Anda lakukan hanya membagikannya ke akun jaringan sosial brand Anda.
35 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

(9) Konten geo target


Geo target jadi cara efektif untuk mengirimkan pesan ke audiens tertentu berdasarkan lokasi mereka. Jaringan media sosial seperti Facebook dan Twitter memiliki
tool yang memungkinkan Anda mengkomunikasikan jenis konten yang tepat ke audiens Anda. Misalnya, Anda bisa targetkan pesan ke follower di negara tertentu, atau
mengirim pesan dari halaman Facebook dan LinkedIn ke kelompok tertentu berdasarkan parameter geografis dan demografis. Anda juga bisa gunakan geo target
untuk menemukan percakapan yang relevan dengan brand Anda.
(10) Membina relasi
Media sosial bukan semata tentang meningkatkan penjualan perusahaan di media sosial, tapi media sosial menjadi saluran dua arah dimana Anda memiliki kesempatan
untuk memperkaya hubungan dengan pelanggan. Misalnya, media sosial memungkinkan brand pariwisata menciptakan dialog dengan traveller, karenanya tercipta
relasi dengan pelanggan sebelum, selama, dan setelah mereka memesan akomodasi perjalanan dengan perusahaan tersebut. Dialog media sosial semacam ini antara
brand dan pelanggan jadi sesuatu yang tidak bisa diperoleh dari iklan tradisional.
(11) Media sosial untuk menumbuhkan bisnis Anda
Media sosial memiliki banyak manfaat untuk membangun bisnis Anda, dengan menggunakannya untuk mempelajari lebih banyak tentang pelanggan, mendekati
audiens, dan melebarkan jangkauan brand, Anda akan mencapai konversi sebelum menyadarinya.

3) Fungsi Komunikasi Visual


Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu :
(1) Sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala,
contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat,
dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten.
(2) Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut
dapat diingat; contohnya poster.
(3) Sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda, produk
ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.
Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan
membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
Proposal dan laporan Merencanakan dan menulis proposal dan laporan Menganalisis dan menjelaskan aspek-aspek yang harus ada
dlam proposal dan laporan usaha
Definisi Proposal Usaha
Secara sederhana proposal usaha dapat didefinisikan sebagai rancangan usaha yang disampaikan secara tertulis kepada pihak lain (investor) secara sistematik dan
jelas mencakup gambaran aktivitas yang akan dilakukan beserta rincian kebutuhan aset dan perhitungan keuangan.
Tujuan dari Proposal Usaha
Pada umumnya proposal usaha dibuat dengan tujuan:
• Untuk merealisasikan sebuah peluang usaha yang profitable.
• Sebagai sarana untuk meyakinkan pihak investor atas kelayakan usaha yang akan dijalankan atau dikembangkan.

Manfaat Proposal Usaha


Manfaat dari pembuatan proposal usaha antara lain sebagai berikut:
• Memudahkan pelaku usaha dalam menjelaskan kepada pihak investor mengenai ide atau gagasan usaha yang akan dilakukan.
• Apabila terjadi kesepakatan kerjasama antara pihak investor dan pelaku usaha, maka proposal usaha tersebut dapat menjadi media kontrol atau rujukan bagi
kedua belah pihak untuk memantau usaha yang dijalankan.
• Dalam realisasinya, proposal usaha membantu mengurangi kerugian yang diakibatkan dari penyimpangan biaya tak terduga.

Hal Penitng Dalam Membuat Proposal Usaha


Proposal Usaha yang Diminati Investor
Satu hal yang harus dipahami oleh para pembuat proposal usaha adalah bahwa tidak semua orang dapat membaut proposal usaha dengan baik. Proposal usaha yang
kurang menarik biasanyakurang mendapatkan respon yang baik dari investor. Sehigga dibutuhkan keterampilan khusus dan pengetahuan yang cukup dalam membuat
proposal usaha yang baik dan benar dan menarik. Nanti akan ada contoh proposal usaha.
36 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Poposal yang diminati oleh para investor adalah proposal yang mempunyai sistematika dan alur pembahasan yang runtut dan jelas. Bahasa yang digunakan pun bukan
bahasa yang resmi dan kaku tapi bahasa yang atraktif dan mudah di pahami bagi investor.
Sehingga maksud dan tujuan dari proposal yang diajukan tersebut dapat dipahami daengan baik. Selain itu dalammembuat proposal sang penulis yaitu pelaku usaha
dapat memposisikan diri sebagai sang pembaca proposal atau investor. Anggap target pembaca proposal anda adalah orang yang benar-benar tidak mengerti
mengenai usaha ang akan dijalankan sehingga proposal yang detail dan jelas akan sangat membantu investor dalam memahaminya.

Sistematika Penulisan Proposal Usaha


Sistematika atau pembuatan proposal usaha dapat menjadi prioritas pembaca atau investor dalam mengeksekusi kelayakan usaha yang akan dijalankan, bila proposal
dibuat dengan asal-asalan tanpa sistematika yang baik, sudah dapat dipastikan proposal tersebut akan ditolak oleh investor, karena membingungkan.
Dasar pemikiran mereka sederhana, bagaimana mungkin usaha tersebut dapat dijalankan dengan baik bila konsepnya saja tidak daa dipahami dengan jelas. Maka
pembuatan sistematika proposal yang runtut, berkesinambungan dan jelas akan sangat mempengaruhi dalam proses eksekusi kelayakan usaha tersebut.
Untuk membuat sistematika proposal usaha yang baik, harus disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan, karena bisa jadi beberapa aspek yang dibuat untuk
masing-masing usaha berbeda antara satu dengan lainnya. Sebagai contoh: sebuah usaha jasa terapi tidak perlu mencantumkan aspek lingkungan, namun pada usaha
industri batik, aspek lingkungan perlu dicantumkan karena berkaitan dengan dampak dari limbah industri yang dihasilkannya.
Contoh lainnya adalah pada usaha yang bersifat kemitraan, misalnya kemitraan usaha di bidang peternakan maupun pertanian yang mana proses pembelian hasil
panen akan dilakukakan pemasok bibit maka dalam hal ini aspek pemasaran tidak perlu dicantumkan karena si pelaku usaha tidak punya hak jual atas hasil panennya.
Namun secara garis besar sebuah proposal usaha setidaknya mecakup sistematika standar sebagai berikut:
Contoh Sistematika Penulisan Proposal Usaha
1. Cover dan Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang/ Dasar Pemikiran
1. Analisis Peluang Usaha
2. Analisis SWOT
b. Visi Misi Usaha
c. Tujuan Usaha
5. BAB II ASPEK PERENCANAAN USAHA
a. Aspek Pemasaran
1. Produk
2. Price
3. Place
4. Promotion
5. Segmen Pasar
6. Target Pasar
7. Posisioning Produk
8. Strategi Pemasaran
b. Aspek Teknis dan Produksi
1. Man
2. Money
3. Material
4. Method
5. Machine
6. Market
c. Aspek Ekonomi Sosial
d. Aspek Lingkungan
e. Aspek Manajemen
37 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

f. Aspek Keuangan
1. Biaya Produksi
2. Modal
3. Estimasi Neraca 1 tahun
4. Estimasi Laba Rugi 1 tahun
5. Estimasi Perubahan Modal 1 tahun
6. Analisis Rasio (Profitabilitas/Rentabilitas dan Likuiditas)
6. BAB III PENUTUP
7. Lampiran
1. Logo dan Merek (Makna Logo dan Merek)
2. Spanduk Promosi
3. Contoh Kemasan
Pembahasan Membuat Sistematika Penulisan Proposal Usaha

Cover dan Halaman Judul Proposal Usaha


Cover atau sampul proposal merupakan pintu masuk untuk menarik investor dan bersedia membacanya. Pembuatan cover yang asal-asalan akan menjatuhkan
karakter atau privacypembuat proposal itu sendiri karena tidak memahami standar kelayakan permohonan kerjasama. Investor akan merasa lebih dihargai bila cover
proposal dibuat dengan tingkat elegansi yang pantas, karena hal itu menyangkut dengan besarnya nilai investasi yang akan dikeluarkan bila proposal tersebut disetujui.
Pada umumnya jenis cover disesuaikan dengan tebal tipisnya proposal. Bisa memakai hard cover atau kertas keras atau cover yang transparan berbahan plastik mika.

Halaman judul yang ada pada cover biasanya meliputi: jenis usaha, nama usaha dan penyusun atau pihak yang mengajukan proposal (bisa lembaga atau perorangan).
Untuk menambahkan daya tarik tampilan cover bisa dimuat gambar atau foto kegiatan yang bertema sama dengan isi proposal yang akan diajukan.

Daftar Isi Proposal Usaha


Daftar isi proposal usaha memuat sistematika yang telah dibahas pada bab sebelumnya ditambah dengan nomor halaman untuk masing-masing bab dan sub babnya.

Bab I Pendahuluan
Latar Belakang atau Dasar Pemikiran
Sub bab ini memuat hal-hal yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang dibuatnya proposal usaha. Alur penulisan biasanya terlebih dahulu disampaikan tentang
kondisi global yaitu informasi atau data aktual yang berkaitan dengan berbagai keadaan di luar usaha yang secar tidak langsung maupun langsung berpengaruh
terhadap usaha yang akan dijalankan seperti: perkembangan terkini perkembangan ekonomi nasional atau internasional, tuntutan kebutuhan pokok, melimpahnya
ketersediaan sumberdaya ataupun bahan baku, tigkat permintaan atas produk tertentu, terbatasnya pesaing usaha, pemanfaatan peluang bisnis dan lain sebagainya.
Kemudian dengan pertimbangan beberapa hal tersebut dibahas semakin meruncing menuju pada alasan pokok yang menjadi dasar pemikiran pemilihan jenis usaha
yang akan dijalankan.
Tujuan Usaha
Detail tujuan yang akan dicapai dari usaha yang akan dijalankan harus disampaikan dengan jelas baik dari aspek peningkatan kesejahteraan ekonomi, aspek
pemanfaatan potensi sumber daya alam maupun aspek lain yang dapat menguatkan pertimbangan investor untuk melakukan investasi pada usaha tersebut.

Bab II Aspek Perencanaan Usaha


Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan ujung tombak dari seluruh aktivitas usaha, karena melalui proses pemasaranlah produk usaha dapat dikenalkan dengan masyarakat
konsumen. Sehingga pemasaran yang terencana dengan baik dan sistematis akan berdampak pada kelangsungan usaha secara signifikan.
Oleh karena itu pada aspek pemasaran ini harus dijelaskan secara detil area. Segmen pasar dan metode pemasaran yang akan digunakan dan alasan pemilihan segmen
dan metode tersebut berjalan. Penjelasan area pemasaran berkaitan dengan daerah yang punya potensi permintaan terbesar pada produk usaha dan penjabaran
untuk segmen pasar sebaiknya ditentukan sejak awal sebelum usaha dimulai, agar jelas kepada siapa produk hasil saya itu dipasarkan.
Jika segmen pasar tidak ditentukan maka bisa dipastikan akan membingungkan tenaga penjualan dalam memasarkan produknya, karena tidak tahu pada siapa ia akan
38 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

menawarkan produknya. Segmen pasar dapat dijelaskan dengan membagi konsumen dalam kriteria umur/usia, bidang pekerjaan, jenis kelamin ataupun pencinta
seni/hobi/kolektor. Dijelaskan pula dasar alasan memilih segmen pasar tersebut.
Sedangkan metode pemasaran dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen atau menarik simpati konsumen dapat dilakukan melalui banyak cara,
diantaranya: pasang iklan di media cetak maupun elektronik, memasang dan menyebar pamflet, banner, spanduk, baliho,brosur, leaflet atau SMS, mengadakan
pelayanan atau paket gratis, mengadakan lomba, bakti sosial, pawai produk ataupun membuat blog atau web.
Semakin unik model pemasaran yang dilakukan dan mencakup jangkauan area yang luas akan mampu menjaring jumlah konsumen yang lebih banyak. Namun pada
kenyataannya menjaga standar mutu produk, kepercayaan dan pelayanan yang ramah merupakan metode paling ampuh dalam konsep pemasaran jangka panjang dan
kelangsungan usaha itu sendiri.
Aspek teknis dan produksi
Hal-hal yang dijabarkan dalam aspek teknis dan produksi adalah semua hal yang terkait dalam proses persiapan maupun pelaksanaan teknis usaha. Penjabaran aspek
teknis dan produksi ini tentu saja berbeda antara usaha satu dengan yang lainnya, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha masing-masing.
Beberapa hal pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan produksi adalah:
Aktiva tetap usaha
Kebutuhan aktiva tetap usaha meliputi bangunan atau tempat usaha, mesin, inventaris maupun peralatan pendukung yang digunakan untuk operasional usaha.
Sedangkan untuk usaha yang bergerak di agribisnis khususnya bidang peternakan, kebutuhan aktiva tetapnya meliputi indukan ternak yang akan dibudidayakan.
Penjabaran dari masing-masing kebutuhan aktiva tetap ini harus jelas dan detail mulai dari alasan, fungsi, ukuran maupun jenisnya.
Bahan baku dan pembantu
Kebutuhan akan bahan baku dan pembantu yang dimaksud di sini adalah bila terkait pada usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri maka ketersediaan
akan bahan baku dan pembantu harus dapat dipastikan kontinuitasnya dalam menunjang proses operasional usaha. Sedangkan untuk usaha di bidang jasa kebutuhan
bakunya adalah skill atau keahlian pribadi itu sendiri, yang harus dipastikan bahwa keahlian yang dimiliki sudah memenuhi standar pasar.
Proses produksi atau operasi
Penjabaran proses produksi atau operasi usaha industri lebih difokuskan pada teknis mengolah bahan baku yang tersedia menjadi produk jadi yang siap jual. Pada
usaha dagang prosesnya mulai dari pengadaan/ pembelian barang atau kulakan pengemasan atau packing ulang dan penjualan langsung ke konsumen atau melalui
agen-agen langganan. Sedangkan untuk proses operasi usaha jasa biasanya terfokus pada teknis pelayanan ke konsumen.
Tenaga kerja
Dalam aspek ini dijelaskan mengenai kebutuhan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang akan digunakan dalam operasi usaha. Penggunaan tenaga
kerja yang mempunyai keterampilan akan sangat menunjang kelancaran usaha. Dan meminimalisasi jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat menekan jumlah biaya
tetap yang dikeluarkan setiap periodenya.

Lokasi
Penentuan lokasi usaha sangat menunjang pula dalam kelancaran usaha, letak yang strategis dan dekat dengan keramaian akan mempunyai dampak secara signifikan
pada tingkat penjualan produk usaha. Namun kendalanya adalah umumnya biaya sewa di lokasi strategis lebih mahal dari tempat-tempat lainnya. Pada aspek ini
sebaiknya dijelaskan pula alasan penentuan tempat usaha tersebut.
Aspek ekonomi sosial
Aspek sosial lebih ditekankan pada dampak pembukaan usaha terhadap kehidupan masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luas umumnya antara lain seperti:
• Berperan serta dalam mengurangi tingkat pengangguran angkatan kerja dengan memberikan kesempatan bekerja.
• Berperan serta dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.
• Berperan serta menjadi mediator kerjasama antara unit-unit usaha yang ada.

Aspek lingkungan
Pembahasan aspek lingkungan biasanya dikhususkan untuk pendiri usaha yang mempunyai dampak terhadap pencemaran lingkungan secara langsung, baik
pencemaran udara, air, tanah maupun kondisi lingkungan. Sehingga solusi teknis dalam menanggulangi pencemaran lingkungan harus dijelaskan secara detail agar
tidak terjadi permasalahan di masa depan. Sebagai contoh sebuah solusi teknis pada industri batik, pembuangan limbah dari hasil akhir olahan dibuang ditempat yang
dibuat secara khusus sehingga tidak mencemari air dan tanah di lingkungan sekitar.
Aspek manajemen
Penjelasan aspek manajemen diperlukan agar usaha tersebut nantinya dapat dikelola secara profesional. Beberapa hal penting yang perlu dibahas dalam aspek
39 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

manajemen antara lain adalah:


• Pengelola usaha dan kepemilikan modal
Kiranya dijelaskan pihak yang harus memulai usaha dan pihak yang harus mendanai usaha (pemilik modal atau investor) beserta detil tanggung jawabnya, supaya
usaha dapat dikelola secara profesional.
• Model kerjasama
Model kerjasama harus dijelaskan secara rinci apakah dalam bentuk pinjaman atau bagi hasil. Bila dalam bentuk pinjaman maka harus dijelaskan pula Kapan jangka
waktu pengembaliannya, dan bila dalam bentuk bagi hasil harus dijelaskan prosentase pembagian laba untuk masing-masing pihak. Sehingga dengan perjanjian di
awal usaha yang jelas akan mengurangi tingkat resikobila di kemudian hari terjadi kesalahpahaman atau pertikaian diantara kedua belah pihak.
• Perjanjian usaha
Penjelasan tentang perjanjian usaha semisal ijin HO, pengurusan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan NPWP nomor Pokok Wajib
Pajak diperlukan ketika usaha tersebut nantinya berkembang dengan pesat sehingga apabila diadakan audit oleh instansi terkait semua perijinan sudah beres. Namun
wirausaha masih dalam skala kecil lebih baik tidak perlu perijinan per hal itu justru akan menghambat laju pendirian usaha.

Aspek keuangan
Hal yang paling krusial dalam pembuatan proposal usaha adalah penjelasan pada aspek keuangan, karena perhitungan yang cermat dan analisa yang tepat akan
menentukan kelayakan usaha yang akan dijalankan. Pembahasan analisa keuangan meliputi:
1. Analisa Investasi Usaha
2. Analisa Break Even Point atau Titik Impas
3. Analisa Laba Rugi
4. Analisa Arus Kas
5. Prediksi Neraca
Analisa kelayakan usaha, antara lain terdiri dari metode:
– Periode Pengembalian Modal (Payback Period)
– Pengembalian investasi atau return on investment (ROI)
– Rasio manfaat dan biaya (B/C Ratio)
– Perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah Minimal Regional (UMR) daerah setempat.
Karena kompleknya pembahasan analisa keuangan pada aspek ini maka penjelasan secara detil akan diuraikan pada bab tersendiri.

Bab III Penutup


Pada bab penutup umumnya berisi tentang penjelasan dari hasil kalkulasi keuangan pada analisa kelayakan usaha yang diuraikan dalam bentuk pengukuran
pentingnya proposal usaha tersebut untuk direalisasi berikut dengan alasannya.
F. Lampiran
Beberapa data pendukung dari proposal usaha yang dibuat, yang tidak mungkin untuk dimasukkan dalam bab pembahasan dilampirkan pada bagian akhir proposal
setelah lembar penutup. Proposal yang didukung dengan data atau dokumen yang lengkap dan rinci akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan realisasinya
Mengembangkan dan menyampaikan Mengembangkan persentasi di lingkungan media Menjelaskan tujuan presentasi bisnis di lingkungan social media
presentasi bisnis sosial
1. Presentasi Di Lingkungan Media Sosial
a. Merencanakan presentasi
Presenter di dalam melakukan presentasi dihadapan audience pasti mempunyai tujuan. Supaya tujuan yang diharapkan dapat berhasil dengan lancar, maka presenter
perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, adapun yang perlu dipersiapkan presenter antara lain, persiapan mental, memahami materi yang akan diberikan, persiapan
alat bantu yang akan digunakan, dan tidak kalah pentingnya mengetahui apa yang diinginkan audiennya.
Persiapan presentasi baik di depan audience maupun di media sosial relatif sama dengan persiapan pesan tertulis.Tentunya harus melalui tahap-tahap seperti,
menentukan tujuan, menganalisis audience, menemukan ide pokok, serta memilih saluran yang digunakan, hal ini yang membedakan dengan presentasi tertulis.

1) Menentukan tujuan
Dalam suatu bisnis diperlukan komunikasi yang baik antara presenter dan audience untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penyampaian tujuan dapat berupa
presentasi baik lisan maupun tertulis namun sebelumnya perlu menentukan tujuan presentasi terlebih dahulu. Secara umum presentasi bisnis harus memiliki tujuan,
40 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

seperti berikut:
a) Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audience
Memberikan informasi merupakan salah satu tujuan presentasi, dengan harapan setelah pesan melalui presentasi disampaikan kepada audience diharapkan merekam
memberi respon dan umpan balik seperti yang diharapkan presenter. Seperti, perubahan perilaku dan ikut berpartisipasi.
Dalam proses ini difokuskan pada pemilihan saluran yang tepat. Baik melalui saluran lisan, tertulis, ataupun elektronik. Pengiriman pesan berupa gambar dapat dipilih
melalui elektronik melalui televisi. Sedangkan telepon dan radio digunakan untuk mengirim informasi bunyi. Sementara untuk menginformasikan pesan yang tertulis
dan panjang dapat melalui surat kabar.
Pesan-pesan yang disampaiakan harus menarik, sederhana, dengan bahasa lugas, singkat dan jelas, bisa dipahami didengar dan dipahami audience. Sebaliknya
hindari presentasi yang tidak jelas, bahasa berbelit-belit/bertele-tele, sulit dipahami, mengandung makna ganda, dan membosankan.
b) Menghibur Audience
Agar audience tidak begitu sepaneng dalam mendengarkan presentasi bisnis maka sebisa mungkin buatlah humor yang menghibur di sela-sela presentasi. Tetapi perlu
diingat bahwa humor ini bersifat selingan bukan tujuan utama dari presentasi.
c) Mampu Menyentuh Emosi audience
Seorang presenter yang baik akan mampu dalam menggugah hati audience maupun emosi-emosi lainnya. Menyentuh emosi tersebut akan membuat audience lebih
mendengarkan presentasi yang disampaikan oleh presenter.
d) Memotivasi Audience untuk Bertindak Sesuatu
Harapan dari presenter bisnis bisa sebagai motivator kepada audience
untuk melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki presenter. Oleh karena itu
dalam memotivasi audience seorang presenter perlu menyampaikan secara eksplisit, tegas dan jelas tercakup dalam presentasi bukan menggunakan bahasa basa-
basi, atau rayuan, persuasi. Sehingga presenter mampu menimbulkan respon dan reaksi para audience .
e) Mempengaruhi (persuasif)
Salah satu tujuan presentasi mempengaruhi atau membujuk, bahwa presenter dengan sengaja menyampaikan informasi dengan
f) Memberikan instruksi.
Memberi instruksi merupakan salah satu cara mempengaruhi orang lain agar orang tersebut dapat berubah sesuai keinginannya. Biasanya pemberian instruksi ini
dilakukan antara atasan dan bawahannya atau orang yang mempunyai wewenang.

2) Menganalisis Audience
Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisis audience harus mengetahui latar belakang audience, sepeti sosial ekonomi, usia, hoby, pendidikan, pekerjaan,
pengalaman, dan jumlah audience. Sehingga presenter akan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan mereka. Dari analisis kebutuhan ini akan digunakan
sebagai dasar dalam menentukan konten presentasi dan pendekatan yang sesuai. Sebagai contoh apabila audience berjumlah cukup banyak bisa menggunakan
pendekatan satu arah, presentasi merupakan aktor utama diharapkan dapat menarik dan tidak membosankan, sedangkan apabila jumlah audience relatif sedikit
pendekatan yang dilakukan bisa dengan tanya jawab, diskusi, dan dapat menyusun kesimpulan secara bersama-sama.
Hal yang paling penting dalam menganalisis audience bagaimana tanggapan dan respon terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Respon yang sering
ditimbulkan dari audience pada dasarnya bisa menerima, menolak dan tidak ada respon. Oleh karena itu presenter harus siap menghadapi kemungkinan yang tidak
diharapkan, setidaknya persenter harus cepat tanggap dan merubah dan menyesuaikan pendekatan presentasi yang digunakan dan diharapkan presenter tidak
kehilangan kendali saat melakukan presentasi bisnis.

3) Merencanakan presentasi
Dalam merencanakan presentasi pada dasarnya sama dengan perencanaan pesan tertulis, langkah-langkah dalam merencanakan presentasi seperti berikut:
a) Menentukan ide pokok utama
Presenter dalam menentukan ide pokok harus bersamaan dengan tujuan. Karena tujuan merupakan sesuatu yang harus diraih dan menjadi sasaran, sedangkan ide
pokok merupakan cara untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu ide pokok harus selaras dan relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b) Menyusun garis besar
Garis besar presentasi merupakan sebuah kerangka pesan yang akan disampaikan kepada audience sehingga harus memperjelas ide dan menggambarkan ide pokok.
Oleh karena itu dalam menyusun ide pokok harus tepat sasaran, jelas, singkat, sistematik, pilih kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang
diulang-ulang menimbulkan kebosanan, kalimat yang kurang bemanfaat dan berbelit-belit dapat menimbulkan membingungkan.
c) Memperkirakan lama presentasi
41 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Presenter hendaknya menyusun materi disesuaikan dengan waktu yang tersedia, hal ini dikarenakan waktu yang diberikan kepada presenter seringkali dibatasi secara
ketat. Untuk itu perlu membuat garis besar materi dan di coba presentasi. Presentasi yang terlalu singkat tidak semua materi tersampaikan sebaliknya presentasi yang
terlalu panjang bisa mengakibatkan mengantuk, bosan dan tidak menarik, yang perlu diperhatikan dalam presentasi harus tercakup pendahuluan, materi, dan penutup.
d) Menentukan pendekatan
Pendekatan yang digunakan saat presentasi bisa secara formal maupun informal. Pendekatan formal biasanya digunakan presentasi untuk menyampaikan hal yang
sangat penting, seperti saat direktur mempresentasikan tentang evaluasi kinerja karyawan, menyampaikan rencana pembukaan cabang baru. Pendekatan formal
cocok digunakan apabila jumlah audience sedikit.
Strategi dan Model Bisnis Digital Mengembangkan bisnis digital Menjelaskan strategi untuk meningkatkan peluang dalam bisnis
digital
Zaman globalisasi merupmengenai zaman kekepada dunia online dimana seluruh hal sebagai sesuatu yang mungkin terjadi kekepada dapat dikepasertadalikan dari
seluruh wadah melalui jaringan internet kekepada perangkat telepon pintar. Kemudahan dalam membentuk mobilitas manusia kekepada beraktivitas sehari - hari
termasuk ke dalam dunia usaha seperti kekepada perekonomian kreatif, ialah asertaya fenomena itu semakin sebagaikan dunia menuju arah perekonomian online.
Misalnya secara mudah kita mengenal email, yang memerlukanan website, aplikasi, pengelolaan produk produk barang secara online, serta transaksi online.
Peluang yang begitu menantang itu, telah mengantarkan Indonesia ke pintu persaingan perekonomian. Tentunya telah tidak dapat dielmengenai, ketika setiap produk
produk barang-produk produk barang lokal yang ada diseluruh wilayah Indonesia perlu berupaya bersaing di tingkat global. Produk produk barang yang dihasilkan
masyarakat memiliki daya saing, tentunya hal itu sebagai untukan penting, bahwa bisnis online sebagai solusi guna mesederhanmengenai serta
memperkepasertaalkan produk produk barang kreatif mereka kekekepada pembeli baik Nasional maupun dalam dunia Internasional.
Beraneka macam negara mulai mencanangkan dalam fokus mengerjmengenai kemampuan kekepada perekonomian online, salah satunya juga dijelaskan oleh
Indonesia. Pemerintah sendiri telah mencanangkan target kekepada 2020, hasil usaha perekonomian online Indonesia tercapainya USD 130 miliar selain setara Rp
1.730 triliun. Terlebih, survei APJII kekepada 2016 yang mengungkapkan yang memerlukan internet Indonesia ada 132,7 juta mengenai terus mengalami kenaikan
seiring masih banyaknya masyarakat serta daerah yang mengenai dipenuhi kebutuhan jasa internetnya.
Salah satu programa pemerintah RI merupmengenai melalui Palapa Ring (jaringan serat optic nasional) yang mengenai mempercaymengenai pelayan kebutuhan
internet cepat diseluruh daerah di Indonesia.
Menurut penelitian yang dijelaskan oleh Google serta Temasek, bahwa Asia Tenggara memiliki kemampuan bisnis online yang sangat luar biasa beraneka macam
dalam usaha masa depan. Laporan tersebut menyebutkan bisnis online di Asia Tenggara tercapainya USD 200 miliar selain 2.647 triliun di tahun 2025.
Sejumlah rencana mengerjmengenai kemampuan perekonomian online dijelaskan pemerintah, terutama dari sisi peraturan, misalnya Kementerian Koordinator
Perperekonomianan mengeluarkan Paket Kebijmengenai Perekonomian Jilid 14 soal Electronic commerce serta melahirkan startup lewat Germengenai Nasional 1.000
Startup Online yang digalakkan oleh Kementerian Communication serta Informatika kekepada bekerjasama pihak terkait.
Memasarkan electronic selain biasa kita kepasertaal kekepada Electronic commerce ialah suatu penyebaran, melakukan pembelian, menjual, memasarkan produk
barang serta jasa melalui sistem electronic seperti internet, televisi, selain jaringan computer lainnya. Indonesia sesertag mengalami perkembangan industri Electronic
commerce seiring kekepada pengurangan laju perekonomian Indonesia. Kebanymengenai pelaku usaha Electronic commerce di Indonesia berukuran rendah serta
menengah (USAHA KECIL MENENGAH). Usaha USAHA KECIL MENENGAH sebagai usaha yang sangat tahan banting di saat krisis perekonomian sekalipun. Prediksi
di tahun 2020, industry dari Electronic commerce sebagai kekuatan perekonomian baru untuk Indonesia. Dari analisa Ernst & Young, dilihat perkembangan hasil
menjual usaha online di Indonesia meningkat 40%. Sekitar 93,2 juta yang memerlukan internet serta 71 juta yang memerlukan perangkat telepon pintar di Indonesia.
Masyarakat di kota – kota beraneka macam di Indonesia sebagaikan telepon pintar tersebut bukan semata-mata dalam melakukan penelusuran pemberitahuan
serta bercommunication, namun dapat juga semacam tata cara bertingkah laku. Tingkah laku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia sebagai
alasan mengapa Electronic commerce di Indonesia mengenai melakukan penunjukkan perkembangannya. Electronic commerce bukan semata- mata mencakup
menjual produk barang saja, tetetapi terdapat jasa jasa antar selain logistic, provider dalam dapat dijelaskannya communication, produsen perangkat pintar, serta
lain-lain. Industri Electronic commerce perlu diawasi agar berupaya melakukan dorongan laju perekonomian Indonesia.
Usaha online memiliki hasil usaha yang sangat beraneka macam, kekepada akhirnya sampai saat itu belum ada peraturan khusus dalam melakukan pengaturan usaha
Electronic commerce itu. Kekepada akhir tahun 2014, hasil dari usaha Electronic commerce tercapainya USD 12 miliar.
42 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Strategi dan Model Bisnis Digital Model bisnis dalam pasar digital Mengevaluasi 7 model bisnis dalam e-commerce (Business to
Business (B2B), Business to Consumer (B2C), Consumer to
Consumer (C2C), Consumer to Business (C2B), Business to
Government (B2G), Government to Business (G2B),
Government to Citizen (G2C))
(Business to Business (B2B),
Menurut bentuk dari B2B memfokuskan kekekepada tersedianya produk produk barang dari satu usaha ke usaha lainnya. Pelaksanaan usaha e- commerce ialah
tersedianya jasa/jasa, Anda juga mengenai melakukan penemuan perusahaan perangkat lunak, perusahaan supplier serta pemasok perabotan kantor, perusahaan
sambungan hosting, serta beraneka macam bentuk bentuk usaha Electronic commerce lainnya bentuk B2B.
Berikut merupmengenai usaha Electronic commerce kekepada bentuk B2B (business to business) Indonesia merupmengenai IndoTrading.com, Ralali.com, Kawan
Lama, Electronic City, MBiz, serta Indonetwork. Usaha itu memiliki platform Electronic commerce yang dikhususkan perusahaan serta bekerja dalam kondisi
perusahaan dari dalam.
Bentuk usaha yang ada di Indonesia seperti Electronic commerce B2B belum dikerjmengenai semaksimal mungkin oleh para pemilik usaha. Bentuk startup yang ada
di Indonesia serta sukses membidik peluang bisnis itu merupmengenai MBiz yang merupmengenai anak perusahaan dari Grup Lippo.
MBiz diresmikan kekepada Juli 2015 serta berfokus kekekepada e- procurement khusus B2B serta B2G. Menurut Ryn Hermawan, Co Founder MBiz, dalam hal dapat
dijelaskannya penyediaan solusi pengadaan produk barang serta jasa yang memiliki integrasi yang berbasis kekekepada web untuk kalangan pengusaha serta
organisasi pemerintahan mulai dari produk produk barang selain jasa yang memiliki teknologi, persaranaan kantor, perlengkapan industri, hingga produk barang-
produk barang ritel.
Menurutnya telah dijelaskan bahwa jasa total merupmengenai cara yang diiklankan MBiz, klien korporasi dapat langsung melakukan akses ke vendor-vendor yang
terdaftar di MBiz serta dapat dijelaskannya alur bidding. Rancangan Electronic commerce beragam vendor berbasis web itu memungkinkan klien dapat dijelaskannya
e-procurement kapan saja serta dimana saja disesuaikan kekepada SOP tiap-tiap.
Asertaya pejasa yang diberikan oleh MBiz berhasil menerima hasil merchandise seberaneka macam Rp 1,3 triliun kekepada hasil average kontrak transaksi Rp 312
juta.
Berikut merupmengenai hal-hal yang dibahas kekepada laporan tersebut:
1. Melakukan penglihatan kemampuan yang ada di pangsa bisnis B2B wilayah Indonesia, sehingga dapat melakukan penglihatan tren perkembangan perekonomian
global.
2. Mempercaymengenai pemahaman masyarakat mengenai wawasan B2B electronic commerce.
3. Mengetahui karakteristik serta beberapa ragam fitur B2B commerce yang telah ada di dunia usaha saat itu.

Business to Consumer (B2C),


Business-to-Consumer (B2C) ialah pola aktivitas electronic businesses dalam dapat dijelaskannya pejasa yang bersifat langsung kekekepada pembeli kekepada
produk barang serta jasa. Pola menjual itu langsung dari internet serta pola pesanan itu dapat langsung dijelaskan oleh pembeli karena harga produk produk barang
telah tercantum (Sutabri, 2012).
Fungsi asertaya B2C ialah :
a. Membantu para pengusaha rendah serta menengah
b. Dapat dijelaskannya penghematan biaya
c. Dapat dijelaskannya kemudahan untuk pihak produsen serta pembeli
d. Kelebihan mudah didapatkan
e. Penawaran harga dapat kekepada mudah berubah
f. Cara berbelanja yang cepat serta mudah
g. Terdapat jasa call center dalam website
Awalnya perusahaan ritel seperti Matahari department store belum mefungsikan B2C. Yang memerlukanan website semata-mata dalam media selain wadah
masyarakatasi serta belum dalam bercommunication langsung kekepada pembeli. Yang memerlukanan website semata-mata dalam interest para calon pembeli dalam
dunia maya dalam datang ke toko yang ada di dunia nyata semacam pembeli. Keberhasilan dari pola B2C ialah asertaya faktor penawaran kekepada produk barang
yang memiliki kualitas tinggi serta harga yang terjangkau serta mempercaymengenai pejasa pembeli yang cukup baik.
Ciri-ciri dari B2C :
43 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

a. Biasanya merupmengenai merek perusahaan terkepasertaal


b. Merupmengenai produk produk barang produk barang serta jasa yang telah teronlineisasi seperti e-book
c. Harga yang diiklankan terjangkau
d. Produk barang yang ada merupmengenai produk barang
yang dibutuhkan sehari-hari oleh pembeli
e. Produk produk barang produk barang serta jasa tersebut tidak kekepada mudah ditemukan di toko tradisional

Consumer to Consumer (C2C),


Bentuk Electronic commerce C2C itu sesertag trending di Indonesia. Contohnya menjamurnya toko buku online dikarenmengenai mudahnya melakukan akses secara
tanpa biaya contohnya blogspot. C2C itu terjadi ketika para tiap orang dijualnya produk barang kekekepada tiap orang lainnya.
Karakteristik dari C2C (Sutabri, 2012) :
a. Semata-mata ada di lingkup pembeli kekekepada pembeli yang sifatnya antarpembeli seperti terjadinya lelang produk produk barang produk barang
b. Media selain wadah internet sebagai sarana dalam bertukar pemberitahuan mengenai produk produk barang yang diiklankan, harga yang terjangkau, serta
kualitas serta pejasanya.
c. Pembeli mengenai mempola komunitas demi mengikuti produk produk barang yang digemari. Jika terjadi ketidakpuasan kekepada produk produk barang produk
barang selain jasa, maka produk produk barang tersebar kekepada mudah dikepasertaal oleh masyarakat luas di luar komunitas.
Platform yang ada serta sering digunmengenai di Indonesia dalam dapat dijelaskannya usaha :
1. Blogspot / wordpress blog. Berjualan kekepada media selain wadah itu sangat mudah dijelaskan semata-mata kekepada melakukan pembukaan akun. Media
selain wadah itu kurang begitu popular dibandingkan platform lainnya.
Kelebihan dari yang memerlukanan media selain wadah
blogspot :
a. Tidak memerlukan biaya lainnya
b. Toko melalui online mengenai langsung masuk ke daftar blogspot sehingga mengenai kekepada mudah menerima pembeli dari yang memerlukan blog lainnya
c. Tampilan dari toko online itu cukup interest Kelemahan dari yang memerlukanan media selain wadah blogspot :
a. Media selain wadah blogspot itu kurang diminati oleh masyarakat Indonesia sehingga toko online itu tidak kekepada sengaja ditemukan oleh calon pembelinya
b. Bila belum mahir dalam yang memerlukanan HTML serta CSS, menyebabkan tampilan toko online tersebut kurang interest
c. Belum ada keyakinan dari pembeli dalam dapat dijelaskannya melakukan pembelian yang pertama kalinya
2. Facebook User
Media selain wadah facebook banyak digunmengenai oleh masyarakat Indonesia. Umumnya seuntukan masyarakat Indonesia mefungsikan keberadaan facebook
dalam berjualan di facebook user, walaupun hal itu merupmengenai tindmengenai yang illegal.
Kelebihan asertaya media selain wadah facebook : Tidak menambahkan biaya periklanan
Kelemahan dari asertaya media selain wadah facebook : Facebook page tidak dapat dimodifikasi sehingga periklanan memerlukan facebook kurang interest hasilnya.
3. Instagram
Media selain wadah instagram sangat digemari di era millennial seperti saat itu. Banyak akun – akun mengatasdatmengenai produk produk barangnya dalam diiklankan
di media selain wadah itu.
Kelebihan yang memerlukanan instagram semacam sarana berjualan :
a. Sasaran bisnisnya luas karena dapat menjangkau pembeli hingga luar daerah pemilik usaha
b. Dapat dimodifikasi kekepada aplikasi foto seperti adobe photoshop

Consumer to Business (C2B),


Konsumen to Business (C2B) menurut Sutabri, 2012 ialah suatu pola bentuk di mana para pembeli dapat dijelaskannya penciptaan hasil, serta para pengusaha dapat
dijelaskannya melakukan pembelian hasil itu. Contohnya ketika para pembeli melakukan penulisan review yang disertidmengenai ide demi dapat dijelaskannya
pengembangan suatu produk produk barang untuk pengusaha, maka perusahaan tersebut mengenai memerlukan ide masukan dari pembeli itu.
Contoh lainnya ketika pembeli dapat dijelaskannya penawaran produk produk barang dari salah satu perusahaan selanjutnya perusahaan membayar pembeli tersebut.
Konsumen to business (C2B)
Bentuk itu merupmengenai bentuk usaha dimana pembeli selain dapat dijelaskannya penyediaan produk barang selain jasa ke perusahaan. Bentuk itu memiliki lawan
dari B2C, kekepada usaha dapat dijelaskannya penghasilan produk produk barang serta jasa dalam dapat dijelaskannya melakukan pembelian. Contoh aplikasi C2B,
44 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

yaitu istockphoto.com yang sebagai media selain wadah untuk para fotografer tiap orang dalam menerima royalti bila ada yang mencuri foto.

Bentuk tersebut pembuatan tiap orang dapat dijelaskannya penawaran dalam dijualnya produk produk barang selain jasa kekekepada perusahaan yang siap
melakukan pembeliannya. Contohnya ketika Anda merupmengenai perangkat lunak pengembang, maka Anda dapat melakukan penunjukkan demo perangkat lunak
selain keahlian yang Anda miliki di situs-situs seperti freelancer, upwork, dll. Jika perusahaan menganggap cocok perangkat lunak selain keahlian Anda, maka
perusahaan mengenai langsung melakukan pembelian perangkat lunak langsung dari Anda, selain mempekerjmengenai Anda.

Business to Government (B2G),


o B2G (business to government) merupmengenai bentuk usaha yang berorientasi kekepada usaha yang dijualnya produk produk barang, jasa, selain pemberitahuan
kekekepada pemerintah selain lembaga pemerintah.
Sistem B2G dapat dijelaskannya penyediaan chance untuk perusahaan swasta dalam mengusulkan tender kekepada proyek, produk produk barang pemerintah yang
mungkin dibeli/dibutuhkan pemerintah dalam perusahaan mereka. Pemerintah melakukan pembukaan tender lewat alur e-procurement, dimana sektor masyarakat
dapat dijelaskannya tender online serta terbuka.
Sistem e-procurement di Indonesia lebih dikepasertaal kekepada LPSE selain Service Pengadaan Kekepada Electronic. Salah satu contohnya merupmengenai
Qlue.co.id, yang dapat dijelaskannya penyediaan jasa CRM dalam lembaga pemerintah.

Government to Business (G2B),


Penyediaan transaksi-transaksi dalam bisertag electronic mengenai pemerintah dapat dijelaskannya penyediaan beraneka macam pemberitahuan yang dibutuhkan
untuk kalangan usaha dalam melakukan transaksi kekepada pemerintah.Mengarah kekekepada memasarkan produk produk barang serta jasa ke pemerintah dalam
membantu pemerintah sebagai lebih berdaya guna melalui kenaikan alur usaha serta pengelolaan data electronic. Aplikasi yang mempercaymengenai pelayanan
interaksi G2B maupun B2G merupmengenai Sistem e- procurement.
Contoh : Pelelangan serta menjual yang dilaksanmengenai oleh pemerintah, pungutan selain pajak perseroan, hak paten merk dagang, pendaftaran perusahaan,
peluang usaha, serta hukum usaha.

Government to Citizen (G2C)


Government-to-Konsumen (G2C) merupmengenai melakukan penyampaian jasa masyarakat serta pemberian pemberitahuan melalui satu arah oleh pemerintah
kekekepada masyarakat, melakukan bertukarnya pemberitahuan serta communication antara masyarakat serta pemerintah, contohnya G2C : Melakukan penelusuran
Pekerjaan, Pungutan selain pajak online, Data pribadi (Kelahiran serta Akte perkawinan, Jasa Jaminan sosial, Aplikasi Paspor, Perijinan Pengarah), Beasiswa, Jasa
imigrasi, Jasa kesehatan, penanggulangan bencana.

Strategi dan Model Bisnis Digital Model bisnis perdagangan Mengevaluasi konten B2C model dalam bisnis perdagangan
3. Melakukan analisa bagaimana konten B2C bentuk usaha konteks
Bentuk website Electronic commerce di Indonesia yang berhubungan kekepada B2C :
1. Shopping Mall
Bentuk usaha itu mirip kekepada marketplace, tetapi pemilik usaha yang dapat berjualan disana perlulah pemilik usaha selain merek terdata karena alur verification
yang ketat. Contoh Electronic commerce di Indonesia ialah blibli.com, zalora.com
2. Listing / iklan baris
Memiliki fungsi semacam semacam platform tiap orang dapat memasang produk barang jualan mereka secara tanpa biaya. Pemasukandiperoleh dari iklan
premium. Bentuk iklan baris seperti itu tepat untuk pemilik usaha yang semata-mata ingin dijualnya produk barang kekepada kuantitas rendah. Contoh Electronic
commerce di Indonesia ialah OLX, berniaga.com
3. Toko Online
Bentuk usaha itu cukup mudah, yaitu semacam toko online kekepada alamat website (domain) sendiri di mana pemilik usaha memiliki persediaan produk barang serta
dijualnyanya secara online kekekepada costumer. Contoh : lazada.co.id, bhinneka.com
45 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Strategi dan Model Bisnis Digital B2B Model Bisnis Digital Menganalisis bagaimana konten B2C model bisnis digital
1. Usaha B2C mempunyai target pemilik usahaan yang jelas untuk perorangan maupun untuk grup.
2. Keahlian untuk B2C dalam melakukan pembelian tidak dapat diprediksi daya beli untuk calon pelanggan.
3. Melakukan memasarkan memerlukan media selain wadah sosial maupun pembuatan website. Selain periklanan melalui kedua jalur tersebut, dapat melalui media
selain wadah cetidak selain brosur.
4. B2C lebih berfokus kekekepada yang memerlukan selain pelanggan
5. Saluran memasarkan B2C lebih tepat kekekepada yang memerlukanan Youtube, Twitter, Facebook serta Instagram dalam menerima audience reach
6. Konten kekepada website B2C lebih berfokus kekekepada masa depankan solusi dalam menerima Trust serta Call to Action
7. Kekepada B2C, social public relation merupmengenai untukan yang tidak dapat dipisahkan dari programa pemilik usahaan secara keseluruhan
Strategi dan Model Bisnis Digital Proses Inovasi model bisnis digital, Tipe inovasi model Menjelaskan 4 elemen utama yang ada dalam model bisnis
bisnis dannPendekatan terintegrasi manajemen model
bisnis
Sebuah model bisnis atau gambaran usaha dapat dipecahkan menjadi empat elemen utama (Johnson, 2018): value proposition (pekerjaan apa yang dilakukan oleh
produk barangatau jasa tersebut), resources (manusia, teknologi, fasilitas, peralatan, dana merek, dan bahan baku), processes (cara produksi yang bisa diulangi dan
berkelanjutan), dan profit formula (bagaimana menciptakan nilai bagi pembelian dan pemegang saham). Walaupun kelihatannya sederhana, kerangka kerja ini powerful
sekali karena saling terikat. Bisnis yang sukses harus memadukan semua ini secara konsisten dan saling melengkapi.
Dalam pengembangan value proposition, kita tidak boleh menggambarkan produk barang atau jasa yang diinginkan pembelian tetapi mendefinisikannya sebagai tugas
apa yang harus diselesaikan. Alasan telepon pintar sukses yaitu telepon pintar menyelesaikan tugas yang diinginkan. Konsumen tidak hanya memiliki keinginan dalam
berkomunikasi, tetapi konsumen juga menginginkan melakukan organisasi kegiatannya (fitur calendar, e-mail, chat), dan juga aplikasi yang digunakan di waktu
senggang (aplikasi, baca online, dan sebagainya) (Johnson, 2018). Value proposition dikembangkan dengan konsep identifikasi job-to-be-done penting yang belum ada
di saat ini, kemudian mengembangkan penawaran yang menyelesaikan job-to-be-done tersebut dengan harga yang lebih rendah.
Strategi dan Model Bisnis Digital Implementasi bisnis digital dalam web, design, market Menganalisis bisnis digital yang berkembang dalam dunia bisnis
places, social media, digital marketing dan lainnya
1. Penerapan Bisnis Digital melalui Media Sosial
Media sosial merupakan media komunitas pers yang sedang trending di dunia saat ini. Menurut data yang telah diambil oleh We Are Social dan Hootsuite menjelaskan
bila negara Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami pertumbuhan internet yang besar di dunia, Indonesia berada di tingkat 51% di tahun 2014. Dilihat dari
angka 51%, dianggap bahwa angka tersebut sangat tinggi karena rata- rata suatu negara mengalami pertumbuhan internet hanya pada angka 10% tiap tahunnya.
Indonesia juga merupakan negara yang konsumtif karena Indonesia termasuk ke dalam 12 besar negara yang menggunakan ponsel pintar seperti android dan ios.
Bagi perusahaan yang sudah mapan maupun yang baru akan memulai bisnis hal itu merupakan sebuah peluang dalam memasarkan dan mempromosikan produk
mereka. Itu sebabnya kenapa perusahaan-perusahaan raksasa di dunia ini gencar melakukan promosi di media sosial. Contohnya adalah starbuck, Microsoft, Coca-
cola dan lain-lain. Mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda dari mulai untuk menguatkan produk di pasar maupun untuk meningkatkan penjualan produk. Pemilihan
sosial media sebagai media bisnis digital tentu tidak tanpa alasan. Media sosial memiliki berbagai keuntungan. Menurut (Sajid: 2016) keuntungan media sosial adalah:
• Pengurangan biaya dan waktu staff pemasaran
• Meningkatkan probabilitas dari peningkatan pendapatan
• Media sosial memungkinkan perusahaan untuk:
➢ Membagikan kemampuan dan informasi mereka
➢ Memanfaatkan kebijaksanaan konsumen mereka
➢ Memungkinkan konsumen membantu konsumen yang lainnya tidak hanya dari perusahaan dari konsumen tetapi juga konsumen dengan konsumen
Produsen perlu melihat potensi Indonesia sebagai negara pengguna internet perlu mengambil inovasi mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Masyarakat Indonesia saat ini sedang membutuhkan suatu cara untuk memenuhi hidupnya dengan kemudahan mendapatkan kebutuhan tersebut. Munculnya berbagai
macam platform untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti belanja online, transaki melalui elektronik, dan kendaraan online. Pada tahun 2017 e-Commerce juga
mengalami peningkatan sampai pada angka 132,7 juta orang, dan 97,4% menggunakan akses internet untuk penggunaan sosial media.
Media sosial terdiri dari berbagai platform. Media Sosial yang paling populer di Indonesia saat ini antara lain adalah Facebook, Instagram, dan Twitter (Sajid 2016: 1).
Menurut (Sulianta: 2014) Terdapat beberapa syarat untuk membangun sosial media yang akan digunakan sebagai bisnis digital:
• Transparansi: terlihat adanya keterbukaan mengenai cara penjualan online, cara pembelian online, siapa pemilik toko, dll yang memang sosial media ini ditujukan
kepada konsumen secara terbuka dan transparan.
• Dialog dan komunikasi : sosial media modern memiliki ciri kedua yaitu terdapat suatu komunikasi yang baik antara penjual dan calon pembeli atau antara brand
46 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

belanja online tersebut dengan para fans-nya.


• Jejaring relasi : rata-rata media sosial modern memiliki hubungan relasi yang luas baik relasi kepada pelanggan maupun kepada investor.
• Multi opini : media sosial ini menampung berbagai pendapat konsumen maupun calon konsumen walaupun pendapat tersebut belum dapat dipastikan
kebenarannya, namun hal ini akan tetap ditampung karena merupakan bentuk komunikasi.
• Multi form : memiliki beragam bentuk kombinasi seperti sosial media press release, video news release, internet.
Menurut Neti (2011) mendapati 5 peran suatu media sosial dalam memasarkan suatu produk :
1. Identitas dari suatu produk yang akan ditawarkan dapat dengan mudah dikenalkan melalui media sosial
2. Media sosial menjadi suatu sumber penelitian pada pemasaran dalam mencari suatu informasi apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen
3. Media sosial juga dapat menjadi penghubung adanya komunikasi diantara para pemasar dan para konsumen agar terjalin komunikasi yang baik antara keduanya
4. Media sosial juga dapat menjadi penghubung antara pemilik perusahaan dengan para konsumen. Para konsumen mendapatkan efisiensi waktu karena tidak
perlu ke toko namun dapat melihat dan membeli produk yang dibutuhkan dan diinginkan.
Peran terakhir dari media sosial sendiri yaitu media sosial dapat membangun suatu customer engagement.

2. Bisnis Digital Melalui Marketplace


a. Marketplace sebagai tempat jual beli online
Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya online marketplace memiliki konsep yang
kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual karena tugas mereka adalah
menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah.
Transaksinya sendiri memang diatur oleh marketplacenya.
Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena kemudahan dan
kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggambarkan online marketplace seperti department store.
Pertama kali marketplace mulai menjadi popular pada tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai terkenal dan banyak orang yang menggunakannya. Di tahun
itu juga sebuah bank di Amerika bernama The Presidential Bank meluncurkan online banking pertama. Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi kemudahan
lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba di China pada tahun 1999.
Sudah lewat dua dekade dan industri marketplace terus berkembang. Sekarang, Anda bisa menemukan banyak marketplace untuk berbagai kategori; mulai dari baju
sampai bahan kerajinan. Di Indonesia sendiri, kita sudah memiliki beberapa marketplace lokal terkenal seperti Tokopedia dan Bukalapak. Kedua marketplace ini sudah
sangat sukses di Indonesia sampai mereka menjadi 2 dari 4 Startup Unicorn di Indonesia.
Dalam membahas online marketplace, Anda mungkin akan menemukan istilah seperti horizontal dan vertical marketplace. Apa artinya?
Horizontal marketplace menjual berbagai produk dengan kategori yang berbeda-beda. Tokopedia dan Bukalapak masuk ke dalam jenis marketplace yang satu ini. Di
kedua website tersebut, Anda bisa menemukan banyak barang, mulai dari buku, furniture, makanan, baju, mainan anak, gadget, dan masih banyak lagi. Biasanya,
horizontal marketplace menampilkan dirinya sebagai toko serba ada dan mengangkat kenyamanan sebagai selling pointnya.

Dibanding dengan horizontal marketplace, vertical marketplace lebih bersifat spesialis. Marketplace yang dikategorikan sebagai vertical marketplace adalah website
yang menjual produk dari satu jenis yang sama. Misalnya, sebuah marketplace yang hanya menjual keperluan bayi atau sepatu. Kalau Anda memilih untuk berjualan di
vertical marketplace, Anda bisa menunjukkan produk Anda dengan lebih baik. Ini karena di vertical marketplace pengunjung website sudah pasti mencari barang yang
mereka inginkan dan Anda bisa lebih fokus untuk menceritakan apa yang membuat produk Anda unggul dibanding penjual lain.
Banyak keuntungan yang diperoleh dair berjualan di Marketplace diantaranya :
• Biaya operesional yang rendah
• Mendapatkan lalu lintas pengunjung dengan mudah
• Teknis berjualan di marketplace sangat mudah.

b. Langkah dalam berbisnis di marketplace


Banyaknya marketplace yang bertebaran di Indonesia seringkali membuat para pelaku bisnis yang akan memulai bisnis di marketplace. Langkah berikut adalah cara
agar sukses dalam bisnis di marketplace:
A. Pilih marketplace yang sesuai
Terdapat beberapa marketplace di Indonesia. Ada yang sudah besar namanya ada pula yang baru awal-awal. Diantaranya adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak,
danyang terbaru Shopee. Pilihlah terlebih dahulu marketplace mana yang akan dimasuki. Anda bisa memilih lebih dari 1 marketplace.
47 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

B. Menggunakan nama toko yang unik dan mudah diingat


Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di marketplace terdapat banyak penjual yang saling bersaing satu sama lain. Ciri khas perlu di tonjolkan ketika seseorang akan
memulai bisnis di marketplaceagar membuat calon pembeli mudah mengigat nama toko. Nama toko juga harus berhubungan dengan apa yang akan dijual. Jika menjual
roti maka usahakan nama toko mengandung kata roti
C. Menggunakan logo sebagai foto profil toko
Membuat logo yang kreatif dan menarik tentu akan membuat orang akan mudah melihatnya dan mudah mengingat. Hindari penggunaan logo yang alay dan asal-asalan.
Karena logo juga akan berpengaruh pada mindset konsumen yang membeli produk. Gunakan website pembuat logo apabila tidak bisa membuat logo dengan
menggunakan software profesional.

D. Gunakan deskripsi produk yang jelas


Para konsumen akan membaca dengan seksama produk yang ditawarkan dalam marketplace. Buat deskripsi produk sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Tuliskan
fitur, warna, bahan, stokdan lain sebagainya supaya konsumen tidak merasa dibohongi ketika membeli.

E. Gunakan foto yang jelas dan asli


Sebagian besar konsumen merasa tertipu apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan gambar yang ditayangkan di dalam marketplace. Dalam memilih foto
produk gunakan foto asli produk yang ditawarkan. Foto yang asli akan menumbuhkan niat konsumen untuk membeli produk di dalam marketplace.

F. Harga yang bersaing


Karena di marketplace terdapat banyak penjual yang kemungkinan juga dengan produk yang hampir sama, maka dalam pemilihan harga usahakan tidak melebihi harga
dari pesaing. Apabila menerapkan harga yang jauh diatas harga pesaing maka bisa dipastikan toko yang dibuat tidak akan banyak mendapatkan pelanggan
G. Fast respon
Berikan jam buka marketplace yang jelas misalkan saja jam 9 pagi sampai dengan jam 6 sore. Pada jam tersebut usahakan untuk membalas pertanyaan dari para
konsumen yang tertarik dengan produk. Konsumen lebih memilih membayar sedikit lebih mahal dengan pelayanan baik dibandingkan membayar murah tapi tidak ada
kepastian membalas pertanyaannya.

3. Bisnis Digital Melalui website


a. Website di era digital
Website merupakan sebuah tempat di internet dimana seseorang dapat mengakses informasi yang beragam dari sana. Website merupakan miniatur yang
merepresentasikan perorangan, perusahaan ataupun organisasai lainnya. Website juga bisa digunakan untuk tujuan yang beragam pula tergantung dari pemilik yang
mengoperasikannya. Apa yang anda inginkan dapat dituangkan secara langsung kedalam website yang akan dibuat. Berbagai contoh tujuan website yang sering kita
temukan adalah sebagai berikut:
• Website yang digunakan untuk mencari informasi (search engine), contohnya adalah: google.com , yahoo.com, bing.com dan lain-lain.
• Website jejaring sosial (social media), contohnya adalah: instagram, facebook, twitter, dan lain-lain
• Website toko online (online shop), contohnya adalah: lazada.co.id, bukalapak.com dan lain-lain
• Website portal berita (news), contohnya adalah: detik.com, kompas.com, cnn.com dan lain-lain
• Website perusahaan (company profile) contohnya adalah: pertamina.co.id, pln.co.id dan lain-lain
• Website perorangan (personal site), contohnya adalah: pendidikanekonomi.com, fuadaf.blog.uns.ac.id dan lain-lain Terdapat berbagai cara dan
berbagai software yang dapat
digunakan untuk membuat website. Diantaranya adalah dengan HTML, PHP, Dream Waever dan CMS (Content Management System). Pada modul ini hanya akan
berfokus pada penggunaan CMS sebagai website builder.
CMS merupakan penyedia website builder dimana kita tidak harus membangunnya dari nol karena CMS menyediakan berbagai template yang dapat kita pilih untuk
membuat website yang sesuai dengan tujuan kita. Terdapat CMS yang dirancang untuk membuat blog pribadi, toko online, webite gam, website forum dan berbagai
jenis website lainnya. Berbagai CMS yang tersedia ada yang berbayar ada pula yang gratis. Contoh dari CMS yang gratis adalah blogger.com dan wordpress.com.
Kedua CMS tersebut sangat populer di kalangan penggiat IT. Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh kedua CMS tersebut. Yaitu:
• Memiliki konfigurasi yang mudah digunakan untuk pemula yang baru saja memulai membangun website
• Bisa di desain untuk website apapun. Bisa dijadikan untuk toko online, media sosial, website perusahaan, website prbadi dan lain- lain sesuai dengan keinginan
kita.
48 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

• Kedua CMS tersebut merupakan cms yang sangat populer dan banyak digunakan orang-orang di seluruh dunia, sehingga fitur yang ditawarkan akan selalu
terupdate dan tingkat keamanan yang tinggi.

b. Pentingnya memiliki website bagi pelaku bisnis di era digital Perkembangan teknologi yang semakin terus maju
membuat perubahan paradigma orang-orang dalam berkomunikasi dalam interaksi sosial. Internet (interconnection networking) sudah menjadi trend yang tidak bisa
kita bendung. Internet membantu menghubungkan ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran orang di berbagai belahan dunia. Kini orang yang sedang berada di negara
Indonesia dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang sedang berada di negara Amerika. Hal tersebut merupakan peluang jika kita akan membuka
bisnis. Jika dengan cara konvensional kita hanya bisa menyasar pasar domestik yang berada di sekitar kita namun dengan adanya internet kita bisa menyasar negara
di belahan dunia manapun.
Pengalaman yang pernah dialami oleh PT.POS Indonesia bisa menjadi contoh bagi kita semua. Pada awalmulanya PT.POS menolak untuk melakukan modernisasi dalam
pelayanan mereka. Akhirnya mereka mengalami kerugian karena kalah bersaing dengan JNE. JNT, Tiki, dan lain sebagainya yang telah melakukan pengiriman dengan
cepat dan dengan teknologi dalam pelacakannya. Akhirnya PT.POS sempat mengalami kerugian dalam kurun waktu yang lama. Namun beberapa waktu kemudian
PT.POS mau menerpkan teknologi dan kerugian yang dialami dapat diubah menjadi keuntungan pada tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
peranan website menjadi hal yang sangat penting bagi pelaku bisnis di era modern untuk bisa bersaing dengan yang lainnya.
Pentingnya memiliki website bagi pelaku bisnis di era modern ini adalah sebagai berikut:
• Memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan klien atau konsumen kita
• Webste memudahkan kita dalam melakukan transaksi dan komunikasi virtual
• Biaya yang lebih murah jika menggunakan website
• Website tidak dibatasi dengan ruang dan waktu sehingga efektif dan efisien
• Website bisnis online bisa berlangsung selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu

c. Pentingnya memiliki website bagi pelaku bisnis di era digital


Hasil riset yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna internet pada tahun 2017 adalah
143,26 juta jiwa atau 54,68% dari penduduk Indonesia.

Artinya jika dilihat dari data tersebut kita memiliki peluang yang besar jika ikut meramaikan pangsa pasar digital.
Dari jutaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang terdapat di indonesia baru sedikit sekali yang menggunakan toko online profesional dalam memasarkan produk
mereka
d. Membuat website sendiri dengan Google Site
Google merupakan peyedia layanan digital terbesar di dunia, dari mulai untuk hiburan seperti youtube sampai untuk kegiatan bisnis seperti layanan email dan website.
Google memiliki 2 platform website berbasis CMS yaitu blogger dan google site. Pada modul ini akan dibahas cara membangun website dengan menggunakan blogger
dari google.
Langkah 1. Buka situs blogger.com
• Pertama kunjungilah situs Blogger.com hingga muncul tampilan awal blog. Klik tombol buat blog untuk memulainya
• Kedua, login dengan menggunakan akun gmail
Setelah klik buat blog, anda akan diminta untuk memasukkan akun gmail yang akan digunakan untuk membuat blog. Jika belum memiliki akun google, maka buat
terlebih dahulu akun google.
• Ketiga, pilih profil blog
Jika sudah mengikuti langkah sampai dengan langkah kedua, anda akan diminta untuk memilih profil yang akan digunakan. Pilih "create a limited blogger profile"
• Langkah 4, Masukkan nama blog
Setelah itu, masukkan nama blogger alias nama pena yang akan digunakan pada kolom display name. Kemudian klik continue to Blogger.

• Langkah 5, Buat blog


Di sini sudah dapat memasuki laman dashboard blogger. Selanjutnya, klik tombol "create new blog"

• Langkah 6, melengkapi informasi blog


Pada kolom title masukkan judul blog, Address masukkan alamat blog dengan domain blogspot.com dan theme digunakan untuk memilih tema dari blog. Kemudian klik
49 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

create blog.

• Langkah 7, blog berhasil dibuat


Pada langkah 7 ini blog telah berhasil dibuat. Tampilan dari
dashboard pada langkah ini adalah sebagai berikut:

e. Optimalisasi SEO dalam website


Setelah melakkan pembuatan website yang perlu dilakukan adalah pengoptimalan SEO. SEO (Search Engine Optimization) adalah cara yang digunakan oleh seseorang
dalam mengoptimalkan pencarian untuk website. Perusahaan tidak hanya bersaing dalam dunia nyata tetapi juga bersaing di internet dengan pemasaran menggunakan
website. Persaingan di dalam internet sangat besar eksistensinya hingga kehadiran search engine diperlukan sebagai solusi supaya website dapat ditemukan oleh
pengguna internet.
Sampai disini persaingan belum selesai. Perusahaan – perusahaan berusaha untuk bisa menempatkan website mereka di urutan pertama search result page.
Penempatan website di halaman pertama memberikan keuntungan bagi pemilik website. Sekarang kita asumsikan anda adalah orang yang sedang mencari di internet.

Apakah anda akan mencari informasi sampai ke halaman terakhir? Tentu tidak, anda pasti hanya akan mencari informasi di halaman pertama sampai ketiga. Hal itu lah
yang mendasari pentingnya pentingnya search engine optimization.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh jika website memiliki SEO yang tinggi, diantaranya adalah:
1) Ranking dan trafic, peringkat yang baik dapat meningkatkan trafic atau lalu lintas pengakses website, ranking suatu web bisa kita lihat di dalam Alexa rank
2) Brand Awareness, semakin sering sebuah website berada pada halaman pertama search engine semakin diingat pula website tersebut oleh pembeli potensial.
Meskipun pada awal mulanya tidak begitu berefek pada perusahaan, pada jangka panjang akan meningkatkan eksistensi perusahaan di mata publik. Mereka akan
mengenal dengan baik web,perusahaan dan produk/layanan anda. Pada perjalanan panjangnya anda akan menemukan selling point yang tepat guna meningkatkan
jumlah penjualan dan daya jual produk atau jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh kita mengetik “toko online” di kolom pencarian google.

Apa yang anda lihat? yang keluar adalah toko-toko online yang populer di Indonesia. Toko online tersebut memiliki SEO yang bagus sehingga website mereka berada
di tampilan awal search engine.
3) Return Of Investment (ROI), ROI merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan dengan aktiva yang ada. Analisis ROI ini
sangat berguna untuk mengetahui tingkat apakah perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang ada seefisien mungkin. SEO memberikan perusahaan keuntungan
perusahaan karena SEO tidak memerlukan biaya yang tinggi dalam mengoperasikannya. Berbeda dengan menggunakan jasa marketing yang memerlukan biaya yang
tinggi dan belum jelas akan untung atau tidak.

Dalam kesempatan kali ini kita akan mempelajari search engine yang paling populer di dunia yaitu Google. Google merupakan perusahaan yang besar yang telah
membuat berbagai produk yang sering kita gunakan seperti smartphone, Sistem Operasi, Web browser dll
1) Cara kerja SEO
Setelah memahami konsep dasar SEO, sekarang kita akan belajar cara kerja SEO. Seperti dalam peribahasa “tak kenal maka tak sayang” maka kita juga harus
mengetahui bagaimana SEO itu bekerja. Kita ibaratkan google adalah sebuah ensiklopedia yang memiliki halaman depan, daftar isi, dan isi. Google memiliki daftar isi
yang memudahkan kita untuk menemukan sesuatu di dalamnya.
Ada beberapa konsep SEO yang diterapkan oleh google yaitu: crawling, indexing dan serving.
a) Crawling
Crawling atau perayapan adalah proses googlebot, spider bot atau bisa disebut robot google dalam melakukan pencarian halaman web yag telah ditambahkan di
google. Dalam melakukan perayapan ini robot google akan melakukan kunjungan di situs-situs yang telah didaftarkan dari list URL halaman dan referensi dari para
webmaster. Pada teknik ini halaman yang sering diupdate lah yang akan sering dikunjungi oleh google bot.
Google melakukan pengembangan dalam pengoperasian googlebot ini karena semakin hari halaman di internet semakin banyak dan berkembang. Pengembangan ini
dilakukan dengan penambahan server di seluruh dunia. Penambahan server ini bertujuan untuk mempercepat proses perayapan dari google bot yang semula hanya
berpusat pada beberapa server saja.
50 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b) Indexing
Setelah melakukan perayapan, google bot akan memproses masing-masing halaman untuk mengumpulkan segala infoermasi yang ada baik teks, gambar, maupun tag-
tag script seperti: p (paragraph), head, body dan lain-lain. Google bot tidak bisa mendata tipe file rich content seperti flash atau frame dan halaman-halaman dinamis.

c) Serving (menampilkan hasil pencarian)


Ketika user melakukan pencarian di google, mesin pencari akan mencari konten kedalam indeks yang dimiliki oleh google sehingga hasil pencarian akan relevan
dengan yang diinginkan user. Hasil pencarian akan menghasilkan banyak halaman sesuai dengan relevansi. Semakin banyak halaman dari pencarian maka semakin
kecil pula relevansinya.

2) Keyword dalam SEO


Mempersiapkan kata kunci adalah hal yang penting untuk meningkatkan SEO dalam website. Penggunaan keyword yang benar dan sesuai akan memudahkan
konsumen dalam mencari informasi terkait bidang bisnis kita.
Proses dalam riset keyword bisa kita jabarkan sebagai berikut:
a) Ciptakan daftar keyword
Menciptakan daftar keyword bukanlah perkara yang mudah. Kita harus mengetahui keyword apa yang potensial akan dikunjungi oleh visitor. Terdapat beberapa jenis
keyword yang dikenal para webmaster yaitu: short tail keyword, long tail keyword, keyword abadi, keyword musiman.
1) Short tail keyword
Short tail keyword adalah keyword yang terdiri dari satu atau dua kata saja.
Contohnya:
➢ Android
➢ Smartphone murah
➢ Kursi besi
➢ DLL
2) Long tail keyword
Long tail keyword adalah versi panjang dari short tail keyword. Long tail keyword ini terdiri lebih dari 2 kata.
Contohnya:
➢ Daftar smartphone android
➢ Jual baju distro murah
➢ Agen travel murah
➢ DLL
3) Keyword Abadi
Keyword abadi adalah keyword yang akan tetap berada di dalam mesin pencarian tanpa tergeserkan keyword lainnya. Contoh: “Obat penghilang sakit kepala”
4) Keyword Musiman
Keyword musiman adalah keyword yang muncul pada waktu-waktu tertentu saja. Contohnya adalah “Hasil pertandingan sea games 2017”.

Pembahasan materi diatas sangat penting bagi kita semua jika akan memulai bisnis. Karena kita hidup di era Revolusi Industri 4.0 yang mengutamakan teknologi di
segala aspek kehidupan. Teknologi telah memudahkan kita dalam melakukan sesuatau termasuk dalam dunia bisnis. Seseorang yang akan memulai bisnis harus
menguasai teknologi sehingga tidak akan kalah bersaing.

4. Content Marketing
Content Marketing merupakan strategi pemasaran yang berfungsi untuk memasarkan konten di dalam perusahaan. Konten marketing merupakan strategi yang
berguna untuk menarik para konsumen potensial yang diharapkan akan menjadi konsumen di masa yang akan datang. Konten marketing adalah strategi pemasaran
dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarika audiens yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi
kustomer.
Konten marketing memberikan konten yang dicari oleh konsumen maupun calon konsumen. Biasanya berupa video, audio maupun artikel-artikel dengan bahasa yang
menarik bagi konsumen. (Baltes: 2015).
Pemasaran konten menciptakan atau mengkurasi konten nonproduk baik itu informasi, pendidikan, hiburan, dll dan menerbitkannya untuk menghubungi titik-titik
51 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

dengan pelanggan untuk dapatkan perhatian mereka. Dalam konteks ini, harus dibuat perbedaan antara pemasaran konten dan copywriting. Jika pemasaran konten
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek di antara segmen target, dan secara otomatis meningkatkan kesetiaannya kepada perusahaan melalui informasi dan
pendidikan, copywriting terutama berfokus pada penentuan target untuk bertindak ke arah yang diinginkan (paling sering membeli produk atau layanan tertentu).
Pemasaran konten adalah pendekatan yang digunakan perusahaan untuk membuat dan atau berbagi konten yang relevan secara kontekstual untuk membuat atau
memperkuat pesan merek mereka

Menuru (Ionescu: 2015) konten marketing memiliki beberapa tujuan yang paling mendasar, diantaranya yaitu:
• Meningkatkan kesadaran merek
• Membangun hubungan berdasarkan kepercayaan dengan target
• Menarik pelanggan baru
• Memecahkan masalah yang terkait dengan audien yang rendah
• Menciptakan kebutuhan akan produk tertentu
• Mengembangkan loyalitas pelanggan
• Menguji ide produk/bisnis
• Menciptakan audiens

A. Strategi dalam konten marketing


Beberapa perusahaan mungkin tidak membutukan konten marketing ini akan tetapi perusahaan yang baru merintis bisnisnya konten marketing ini sangat penting.
Perusahaan yang sudah besar mengandalkan konten marketing ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan loyalitas konsumen sedangkan
perusahaan baru lebih mengenalkan perusahaan ke masyarakat luas. Terdapat beberapa strategi dalam konten marketing ini yaitu:
• Fokus pada kualitas bukan hanya pada kuantitas konten. Beberapa bisnis gagal dalam melakukan konten marketing karena mereka hanya berfokus pada jumlah
konten yang mereka sebarkan bukan pada kualitas pada konten itu. Konten dengan jumlah sedikit akan tetapi memiliki kualitas yang baik akan lebih mendorong dan
menarik konsumen potensial
• Topik yang jelas dan menarik pelanggan
• Jangan mengabaikan SEO. Konten marketing ini memiliki kaitan pula dengan SEO. Karena konten dapat disebarkan dandikenal oleh masyarakat luas berkat
adanya SEO
• Menggunakan berbagai variasi. Variasi dalam konten marketing sangat diperlukan. Tidak hanya berfokus pada 1 media saja akan tetapi akan tetapi dengan
berbagai media seperti menggunakan video, tulisan, gambar, maupun dengan audio
• Membangun fondasi sosial
• Gunakan pekerja untuk membagikannya
• Monitoring reaksi dari para konsumen
• Tingkatkan relasi dengan teman yang membagikan dan mengomentari

B. Pentingnya konten marketing


Berdasarkan penelitian, konten marketing sangat penting dalam meningkatkan market share. Menurut statistik yang disediakan oleh Content Marketing Institute,
pentingnya pemasaran konten meningkat, karena 70% pemasar B2B menciptakan lebih banyak konten daripada yang mereka lakukan setahun yang lalu.
Ini dijelaskan oleh fakta bahwa 60% pembuat keputusan B2B mengatakan konten bermerek membantu mereka membuat keputusan pembelian yang lebih baik,
sementara 61% konsumen lebih cenderung membeli dari perusahaan yang menawarkan konten khusus” (Gupta: 2014).
Juga, “94% pemasar B2B menggunakan LinkedIn untuk mendistribusikan konten, 35% mengatakan mereka memiliki strategi pemasaran konten yang terdokumentasi,
sementara 48% mengatakan mereka memiliki strategi pemasaran konten, tetapi tidak didokumentasikan. Selain itu, 84% dari mereka mengatakan bahwa tujuan
pemasaran konten organisasi mereka adalah "kesadaran merek", dan 42% organisasi menerbitkan konten baru yang mendukung program pemasaran konten mereka
setiap hari atau beberapa kali per minggu. Mengenai persentase total anggaran pemasaran organisasi yang dihabiskan untuk pemasaran konten, rata-rata pemasar
B2B dari Amerika Utara menjawab 28% (Content Marketing Institute, 2015).
52 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

5. E-Mail Marketing
Email marketing merupakan strategi marketing yang digunakan dengan mengirimkan email kepada calon konsumen potensial. Jutaan email telah dikirimkan di seluruh
dunia setiap detiknya. Email-email ini menyasar pada beberapa orang. Mungkin bagi anda sering sekali mendapatkan email yang berisi tentang tawaran produk dari
perusahaan. Itulah yang dinamakan dengan email marketing.
Email marketing ini memiliki tujuan yang sama dengan cara pemasaran yang lainnya yaitu meningkatkan konsumen potensial untuk menjadi konsumen dari perusahaan.
Namun beberapa konsumen potensial terkadang tidak begitu mengharapkan adanya spam email di kotak masuk mereka jadi harus dengan berbagai strategi dalam
mengirimkan email ke konsumen potensial.

A. Tools Email Marketing


Terdapat beberapa tools email marketing yang berguna bagi pelaku usaha dalam melakukan pemasarannya. Di Indonesia sendiri sangat banyak penyedia jasa email
marketing ini. Diantaranya adalah
• Kirim.Email
Kirim.Email merupakan penyedia jasa email marketing lokal yang dikelola oleh perusahaan di Indonesia. Aplikasi ini sangat mudah sekali digunakan bagi orang awam.
Aplikasi ini bersifat gratis.
• MailChimp
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat populer bagi para pelaku bisnis di seluruh dunia. Aplikasi ini juga bersifat gratis dan menyediakan pula aplikasi yang
bersifat berbayar dan bisa memiliki aksses premium terhadap situs ini.

• Constant Contanct
Aplilkasi ini merupakan aplikasi email marketing terbesar di dunia. Tool ini mengizinkan untuk memanajemen subscriber dan membuat email profesional dengan
template yang beraneka ragam dan menarik untuk dilihat
B. Membangun Lead magnet
Lead magnet merupakan sebuah cara dalam membujuk seseorang untuk memberikan alamt email mereka. Cara yang ditempuh bisa dengan memberikan reward gratis
bagi seseorang tersebut. Misalkan saja memberikan ebook, MP3 gratis bagi mereka yang mau mengisi email mereka

6. Online Advertising
Online advertising merupakan metode periklanan yang menggunakan internet. Kita ketahui bahwa jutaan orang membuka internet tiap detik. Tujuan dari iklan ini adalah
menarik pelanggan. Beberapa dari contoh online advertising ini adalah sebagai berikut:
• Iklan blog
Iklan ini sering ditemui pada blog-blog, baik blog profesional maupun blog pribadi
• Iklan website
Iklan ini sama dengan iklan blogspot yang menempel pada halaman sebuah situs.
• Iklan buttons
Iklan ini menempel pada website den berupa tulisan-tulisan berbetuk tombol
• Iklan pop up
Iklan ini adalah salah satu iklan yang mengambang di halaman sebuah website

7. Landing page marketing


Metode pemasaran digital berikut ini memanfaatkan iklan PPC dimana iklan tersebut akan terhubung dengan halaman apabila di klik. Halaman yang muncul itulah yang
dinamakan dengan landing page. Berbagai website seringkali melakukan hal semacam itu untuk menarik para konsumen dan lebih ke arah click bait.
Terdapat berbagai jenis landing page diantaranya adalah:
• Click Through
Jenis ini memiliki tujuan membujuk pengunjung untuk melakukan klik pada halaman ini. Biasanya digunakan para pelaku e-commerce
Biasanya lalu lintas iklan diarahkan terhadap produk yang dijual mereka ataupun ke proses pendaftaran member e-commerce
• Lead Generation
Jenis in seringkali digunakan untuk menghimpun data dari para konsumen seperti email dan nama mereka yang kemudian digunakan oleh perusahan untuk melakukan
53 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

email marketing.
Terdapat beberapa contoh kegunaan landing page, beberapa contoh penggunaan dan item yang diberikan kepada pengguna adalah sebagai berikut:
o Pendaftaran webinar
o Konsultasi untuk layanan profesional
o Kupon diskon
o Mengisi konten
o Dll

8. Affiliate Marketing
Marketing afiliasi merupakan metode yang digunakan oleh beberapa perusahaan yang memberikan komisi kepada siapapun ang bisa menjual produknya. Apabila di
internet seringkali digunakan pada iklan PPC (Pay per click) Setiap yang memasang iklan PPC maka setiap klik yang diterima akan dikonversi menjadi penghasilan
baginya
Beberapa perusahaan di Indonesia menyediakan layanan afiliasi ini. Misalnya saja:
• Lazada
Lazada merupakan salah satu pelaku bisnis e-commerce terbesar di Indonesia bahkan di Asia. Situs ini menjual berbagai produk dari mulai produk perlengkapan
rumah tangga ataupun produk elektronik. Semakin banyak yang dijual akan semakin banyak komisi yang akan didapatkan
• Zalora
Situs ini menjual fashion bagi pria, wanita dan para anak- anak. Komisi yang ditawarkan oleh situs ini beragam dari mulai 5% sampai 12%

Afiliasi tersebut biasanya dipasangkan pada iklan blog maupun website. Jadi ketika kita akan melakukan metode afiliasi pastikan website yang akan jadikan rekan
memiliki visitor yang banyak dan unik

9. Viral marketing
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang menggunakan kemampuan dalam memviralkan suatu produk. Para pelaku bisnis berusaha membuat peroduk maupun
usaha mereka booming. Sebenarnya viral marketing ini dapat dilakukan secara online maupun secara offline, namun untuk mendapatkan sasaran yang luas kita
gunakan pasar online
Tujuan akhir dari pemasaran viral ini adalah untuk embuat pesan viral yang menarik bagi individu dengan potensi jejaring sosial yang tinggi dan yang memiliki
kemungkinan tinggi untuk disajikan dan disebarkan oleh individu ini dan pesaing mereka dalam, komunikasi mereka dengan yang lain dalam waktu singkat.
Terdapat enam faktor kunci yang membuat sesuatu menjadi viral termasuk produk. Berikut ini adalah faktor kunci penentu viral marketing:
• Social Currency
Semakin baik seseorang melihat sesuatu maka sesuatu tersebut akan cepat menjadi terkenal dikalangan masyarakat.
• Pemicu
Pemicu ini membuat orang selalu berfikir terhadap produk yang sedang viral. Pernah terjadi viral es kepal milo dan pemicunya hanya dari beberapa orang saja dan
menyebar ke seluruh masyarakat
• Emosi
• Publik
Semakin barang tersebut banyak berada di publik, maka kemungkinan barang tersebut akan viral sangat besar
• Nilai praktis
• Cerita-cerita
Teori, Strategi dan Model Perilaku Konsumen Perilaku konsumen berbasis Technology Menjelaskan perkembangan perilaku konsumen di era digital
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen di era digital
1. Perilaku konsumen berbasis Technology
Dalam era digital dan teknologi seperti saat ini, berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasar dalam arti fisik maupun pasar online yang
dikenal dengan istilah marketplace. Fitur atau aplikasi mobile mempengaruhi perilaku konsumen. Kemudahan memperoleh informasi dan pengetahuan sangat mudah
begitu pula aktivitas belanja juga mudah dilakukan tanpa harus pergi meninggalkan tempat duduk. Contohnya, sebelum era digital seorang konsumen yang ingin
membeli sepatu harus datang ke toko sepatu, lalu memilih dan mencoba. Apabila tidak sesuai dengan keinginan konsumen, maka pindah ke toko sepatu yang lain.
54 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Dengan adanya aplikasi belanja online, konsumen lebih mudah memilih model, warna, harga dan merek sepatu yang diinginkan dengan cukup memesan melalui online,
dan beberapa saat kemudian, sepatu akan dikirim.
Perusahaan dalam memasarkan produknya perlu menyesuaikan dengan perkembangan saat ini. Perubahan perilaku konsumen era digital ini mengharuskan
perusahaan melakukan pemasaran melalui teknologi digital pula. Perusahaan perlu memperhatikan kenyamanan, kelengkapan infomasi dan waktu pelayanan (Hawkins
et.al; 2007) dalam memenuhi kebutuhan belanja konsumen melalui internet. Dengan demikian, mempelajari perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi
perusahaan.

Pemahaman tentang konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu,
perusahaan atau pemasar perlu memahami perilaku konsumen agar dapat melayani konsumen dengan baik. Disiplin ilmu perilaku konsumen ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, baik perilaku individu, perilaku dalam kelompok dan perilaku dalam sebuah organisasi. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
perusahaan dapat memprediksi, menjelaskan, mengendalikan perilaku konsumennya (Read dan Leeuwen, 2010). Studi perilaku konsumen meliputi: apa yang dibeli
konsumen? Mengapa konsumen membeli? Kapan mereka membeli? Dimana mereka membeli? Berapa sering mereka membeli? Berapa sering mereka
menggunakannya? (Sumarwan, 2017). Perilaku konsumen merupakan tindakan konsumen selama mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk dan layanan yang mereka harapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Schiffman dan Wisenblit, 2015). Perilaku konsumen terkait dengan tindakan yang
dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang terkait dengan pengambilan keputusan untuk memperoleh, menggunakan barang dan jasa (Kotler, 2007).
Pengambilan keputusan pembelian tersebut dipengaruhi oleh lingkungan (Ariely dan Zauberman, 2006).
Perilaku konsumen mempelajari bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia baik waktu, uang, usaha dan
energi (Schiffman dan Kanuk, 2010). Dengan memahami perilaku konsumen, perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen.
Selain itu, dengan memprediksi perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang kegiatan promosi dalam rangka mempengaruhi konsumen agar tertarik membeli
produk. Di era digital saat ini, untuk mengetahui perilaku konsumen perlu dilakukan riset pasar karena kebutuhan konsumen saat ini lebih banyak jenisnya dan beragam.
Penelitian tentang perilaku konsumen dapat dilakukan dengan bentuk riset pasar.
Pemahaman tentang perilaku konsumen menjadi modal perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pencapain tujuan perusahaan tergantung pada kemampuan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan dan memenuhinya lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya (Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, 2013)
Perilaku konsumen perlu dipahami oleh perusahaan karena:
a. Perilaku konsumen merupakan wujud dari kekuatan tawar yang menentukan persaingan dan profitabilitas.
b. Dapat digunakan sebagai dasar pemasaran dalam merancang strategi pemasaran, mengembangkan produk baru, menganalisis lingkungan sekitar,
c. Dapat memberikan pengetahuan kepada konsumen agar lebih efektif dalam pembelian (Mowen dan Minor, 2002; Engel dkk, 2012)
55 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Sumber: Schiffman dan Wisenblit, 2015 Gambar1.1 Model pengambilan keputusan konsumen

Proses pengambilan keputusan konsumen meliputi tiga tahapan yaitu input, proses dan output. Tahap input pengambilan
keputusan konsumen mencakup dua faktor yang mempengaruhi yaitu upaya pemasaran perusahaan (produk, harga dan
promosi, dan tempat) dan pengaruh sosial budaya (yaitu, keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya dan subbudaya).
Tahap ini juga mencakup metode di mana informasi-informasi sampai ke konsumen. Tahap proses berfokus pada bagaimana
konsumen membuat keputusan. Faktor psikologis (kebutuhan dan motivasi, kepribadian, persepsi, dan sikap) memengaruhi
bagaimana input eksternal dari tahap input memengaruhi konsumen terhadap suatu kebutuhan, pencarian informasi
sebelum pembelian, dan evaluasi alternatif. Pengalaman yang diperoleh melalui evaluasi alternatif, pada gilirannya, menjadi
bagian dari faktor psikologis konsumen melalui proses pembelajaran. Tahap output terdiri dari dua kegiatan pasca-
keputusan: perilaku pembelian dan evaluasi setelah pembelian

Perilaku konsumen sebagai individu Motivasi dan kepribadian konsumen Menjelaskan macam-macam motivasi dalam perilaku konsumen
3. Motivasi dan kepribadian konsumen
A. MOTIVASI KONSUMEN
Motivasi merupakan kesediaan melakukan sesuatu untuk memuaskan kebutuhan individu (Robbins, 2010). Motivasi menjadi penggerak tingkah laku seseorang dalam
mencapai tujuan individu. Motivasi terbentuk dari stimulus yang akan menyebabkan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen
sehingga ada dorongan untuk melakukan tindakan-tindakan. Tindakan tersebut misalnya konsumen mencari informasi mengenai produk, merek, atau toko. Konsumen
akan berkomunikasi dengan orang lain baik langsung maupun melalui aplikasi mobile. Konsumen mungkin akan melakukan pembelian produk untuk memenuhi
kebutuhan. Tindakan membeli produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau konsumen memperoleh insentif yang berbentuk produk, jasa, atau informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Berikut ini disajikan gambar proses motivasi:
56 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Sumber: Schiffman dan Kanuk, 2010 Gambar 1.3 Model motivasi

b. Jenis teori motivasi


1) Teori Kebutuhan Maslow
Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan keamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Sumber: Schifman dan Wisenblit, 2015 Gambar 1.4 Model Hierarki Kebutuhan

a) Kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidup seperti
makanan, air, rumah, pakaian dan sebagainya. Iklan tentang sereal, susu, vitamin merupakan
contoh yang mengarahkan konsumen agar menyadari kebutuhan fisiologis manusia yaitu serat,
kalsium, vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
b) Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan perlindungan bagi manusia. Contoh iklan yang
mengarahkan pada kebutuhan rasa aman misalnya iklan asuransi, iklan asuransi prudensial
“lindungi masa depan”.
c) Kebutuhan sosial menunjukkan pentingnya manusia berhubungan dengan satu orang lain.
Iklan tentang voucer pulsa yang menunjukkan arti pentingan komunikasi antar anggota
keluarga merupakan contoh yang mengarah pada kebutuhan sosial.
d) Kebutuhan akan ego merupakan kebutuhan untuk berprestasi sehingga memiliki
derajat/kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya. Misalnya iklan sepeda motor “Yamaha
Nomor 1 di dunia”; “Asal Yamaha, yang lain makin ketinggalan”, “Honda selalu didepan” dan
sebagainya. Iklan-iklan

tersebut mengarahkan konsumen untuk memenuhi egonya. Misalnya iklan Mitsubisi Xpander-Your Next Generation” ingin menggambarkan bahwa Mitsubisi Xpander
adalah mobil generasi terbaru yang tidak sama dengan model kendaraan lain di kelasnya.
e) Kebutuhan aktualisasi diri merupakan keinginan seseorang individu untuk menjadi dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki.
Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk bisa menyampaikan ide, gagasan, dan sistem nilai yang diyakininya kepada orang lain. Contoh iklan parfum merek
AXE memberikan kesan setelah seorang laki-laki yang memakai parfum AXE banyak menarik wanita-wanita cantik. Iklan ini menunjukkan kebutuhan aktualisasi diri
seorang laki-laki agar menarik wanita cantik.
57 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2) Teori Motivasi McClelland


Teori McClelland menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku yaitu: kebutuhan untuk sukses, kebutuhan untuk
afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan sukses memiliki kesamaan dengan kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi dari teori Maslow. Kebutuhan sukses
merupakan keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik, sehingga mereka akan bekerja dengan sungguh- sungguh untuk mencapai cita-
citanya.
Kebutuhan afiliasi memiliki kesamaan dengan kebutuhan sosial dari teori Maslow. Kebutuhan afiliasi merupakan keinginan manusia membina hubungan dengan
sesamanya. Mereka akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial atau yang melibatkan banyak orang.
Kebutuhan kekuasaan memiliki kesamaan dengan kebutuhan aktualisasi dari teori Maslow. Kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk mengendalikan
lingkungannya agar ia dapat mempengaruhi, mengarahkan dan mengatur orang lain.
c. Kepribadian Konsumen
Kepribadian konsumen penting dipahami oleh perusahaan karena terkait dengan perilaku konsumen. Kepribadian akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
memilih dan membeli produk. Kepribadian konsumen dapat digunakan sebagai dasar melakukan market segmentation. Definisi kepribadian adalah perbedaan
karateristik yang terdapat dalam diri konsumen yang menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu (Sumarwan, 2017).
Karateristik kepribadian:
1) Kepribadian menggambarkan perbedaan individu.
Kepribadian manusia terbentuk dari banyak factor yang unik sehingga menggambarkan perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain. Perbedaan kepribadian
bisa diamati dari perilaku manusia karena sifat setiap individu berbeda yang menyebabkan perbedaan perilaku antar individu.
2) Kepribadian menunjukkan konsistensi dan berlangsung lama
Kepribadian bersifat konsisten sepanjang waktu karena telah terbentuk dari masa kecil dan memengaruhi perilaku individu dalam waktu yang lama. Pemasar dalam
memengaruhi konsumen dapat menyentuh kepribadian konsumen melalui pola konsumsi.
3) Kepribadian dapat berubah
Kepribadian yang bersifat permanen dan konsisten bisa diubah dengan situasi. Contoh: Di era digital, yang seharusnya produktif tetapi dengan adanya berbagai
aplikasi online yang memudahkan kita lambat laun akan berdampak pada sifat malas kita karena dimanjakan oleh teknologi jika disikapi dengan tidak bijak.

D. TEORI KEPRIBADIAN KONSUMEN


1) Teori Kepribadian Freud
Teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang dikenal Teori Psikoanalitis dinyatakan bahwa inti dari motivasi dan kepribadian manusia adalah dorongan dari dalam
diri manusia. Kepribadian manusia menurut Freud terdiri tiga unsur yakni Id, Ego, dan Superego,
Id adalah naluri biologis dalam diri manusia yang mendorong manusia melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya seperti lapar, haus, seks untuk
mencapai kepuasan. Id juga terdapat pada binatang. Manusia dan binatang ketika lapar pastinya akan segera makan. Unsur Id berdasar prinsip kepuasan dimana
dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya tanpa memperhatikan konsekuensi perilakunya. Maka dari itu, ada kalimat manusia makan tanpa peduli darimana asal usul
makanan tersebut diperoleh dengan baik atau tidak maka manusia bisa disamakan dengan binatang.
Ego. Unsur yang disadari manusia daripada Id dan Supergeo. Ego menjadi penengah yang berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi Id dan apa yang dituntut
Superego yang sesuai norma dan nilai.
Superego adalah unsur psikologis manusia untuk patuh pada norma, etika dan nilai-nilai masyarakat. Superego memengaruhi manusia dalam berperilaku sesuai
dengan lingkungan sosialnya dan dampak baik buruk dari perilakunya bagi masyarakat sehingga superego mampu menekan Id. Oleh karena itu superego membawa
manusia untuk selalu berbuat baik sesuai aturan.
Dalam dunia pemasaran, periklanan seringkali meonjolkan unsur seksual dari wanita dan laki-laki dengan tujuan secara naluriah konsumen akan menyukai iklan lalu
membeli produk tersebut. Di lain sisi, bagi kaum terdidik hal itu dianggap melecehkan martabat kaum wanita. Kedua reaksi itu merupakan cerminan dari Id dan
Superego.

2) Teori Neo Freud


Teori Neo-Freud dikemukakan Alfred Adler, Karen Horney, Harry Staek Sullivan dan Fromm. Teori Neo-Freud kontra dengan Teori Freud yang hanya menekankan
dominasinya faktor biologis dalam pembentukan kepribadian individu. Teori Neo-Freud merupakan kombinasi antara sosial dan psikologi. Teori ini menekankan bahwa
hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan kepribadian manusia. Schiffman dan Kanuk (2010) menyimpulkan pendapat Sullivan bahwa manusia
berhubungan sosial dengan manusia lainnya untuk memperoleh manfaat dan berusaha mengurangi rasa khawatir. Rasa tersebut sebagai dampak adanya hubungan
58 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

sosial diantara individu seperti hubungan ibu


dan anak. Schiffman dan Kanuk (2010) juga menyimpulkan pendapat Horney bahwa ada tiga model kepribadian manusia, yakni:
a) Compliant. Kepribadian ini ketergantungan seseorang kepada orang lain untuk disayangi, dihargai, dan dibutuhkan. Individu dengan kepribadian ini akan selalu
mendekat dengan orang-orang di sekelilingnya.
b) Agrresive. Kepribadian yang cenderung berlawanan dengan orang lain karena terdapat motivasi untuk menguasai sehingga suka dipuji dan memisahkan diri
dengan lingkungannya.
c) De/tached. Kepribadian yang ingin bebas dari siapapun dan menghindari orang-orang lain.

3) Teori Ciri
Teori ciri mengklasifikasikan manusia berdasar ciri yang membedakan antar individu yang bersifat permanen dan konsisten. Para pemasar menggunakan konsep
kepribadian ciri untuk positioning produk yang ditawarkan pada konsumen yang dituju. Engel, Blackwell, dan Miniard (2012) menyatakan bahwa terdapat tiga
kepribdian ciri individu antara lain sosial, santai, dan kontrol diri. Teori ciri berbeda dengan teori Freud dan Neo-Freud yang bisa diukur dengan pendekatan kualitatif
dalam mengidentifikasi kepribadian konsumen. Pengukuran kepribadian konsumen pada Teori Ciri menggunakan pendekatan kuantitatif.
e. Gaya hidup
Gaya hidup menggambarkan bagaimana individu hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktunya. Gaya hidup bisa diukur secara kuantitatif dengan
psikografik untuk menentukan segmen pasar. Pengukuran kuantitaif psikografik meliputi gaya hidup, kepribadian dan demografik yang mencerminkan psikologis
konsumen. Psikografik memuat pernyataan tentang kegiatan, minat dan pendapat konsumen yang mencerminkan gaya hidup konsumen yang lebih dikenal dengan AIO
(Activity, Interest, and Opinion). Berikut contoh AIO dalam pengukuran psikografik oleh Solomon (2009):

Aktivitas Minat Opini Demografis

Bekerja Keluarga Diri sendiri Usia


Hobi Rumah Isu sosial Pendidikan

Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik Pendapatan

Liburan Masyarakat Bisnis Pekerjan

Hiburan Rekreasi Ekonomi Keluarga Besar

Anggota Club Fashion Pendidikan Jenis rumah

Masyarakat Makanan Produk Geografi

Belanja Media Masa Depan Kota besar

Olahraga Keberhasilan Budaya Siklus hidup

f. Kepribadian dan perilaku konsumen

1) Kepribadian Ciri Inovasi Konsumen


Pemasar ingin mengetahui bagaimana produknya diterima konsumen karena masing-masing konsumen memiliki perbedaan tingkat penerimaan yang berbeda
terhadap produk atau jasa dan untuk mencoba hal-hal baru.
2) Dogmatisme
Tingkat kekakuan konsumen dalam menerima sesuatu yang tidak dikenal atau bertentangan dengan prinsip yang dimiliki. Konsumen dengan tingkat dogmatisme yang
59 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

tinggi akan menerima sesuatu dengan penuh ketidakpercayaan. Konsumen dengan dogmatisme rendah akan menyukai produk yang inovatif, sedangkan konsumen
dengan dogma yang tinggi lebih memilih produk dengan merk yang sudah terkenal.
3) Karakter sosial
Individu dalam berbagai jenis sosial budaya yang berbeda akan terbagi dalam kepribadian ciri dari karakter sosial yang berorientasi pada dirinya sendiri (inner
directedness) dan mempertimbangkan nilai yang dianut sekitarnya agar bisa diterima (other directedness).

Komunikasi dan Perilaku Konsumen Persuasi konsumen Menjelaskan strategi komunikasi persuasif untuk komunikasi
yang efektif

1. Strategi Komunikasi Persuasif


Dalam era digital dan teknologi seperti saat ini, berbagai jenis barang diiklankan agar konsumen tertarik dan membeli produk yang ditawarkan. Dalam menciptakan
komunikasi persuasive, manager promosi lebih dulu menetapkan tujuan komunikasi dilanjutkan dengan menetapkan sasaran audien yang tepat.
Dalam merancang komunikasi persuasive perlu diperhatikan beberapa strategi dibawah ini:
a. Strategi Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah hal pertama dalam menyusun strategi komunikasi. Setelah menentukan tujuan komunikasi, memilih audiens yang tepat adalah komponen
yang paling penting dalam strategi komunikasi.
b. Strategi Media
Penempatan iklan sebagai komunikasi antara pemasar dan konsumen memerlukan strategi media agar iklan dilihat dan didengar target konsumen yang dibidik. Dalam
melakukan strategi media, pemasar melakukan riset pemasaran mengenai konsumen yang dibidik. Sebelum memilih media pemasaran yang akan digunakan, pemasar
memilih kategori media yang dapat membuat konsumen terkesan / takjub. Pemilihan media pemasaran tergantung pada produk, audien dan tujuan iklan.
c. Strategi Pesan
Pesan dalam iklan mengandung pemikiran, gagasan, sikap, informasi yang ingin disampaikan ke konsumen yang dibidik. Dalam strategi pesan terdapat beberapa
komponen antara lain:
1) Retorika dan Persuasi Iklan
Penyampaian retorik tepat digunakan untuk para konsumen yang tidak mempunyai motivasi. Resonansi iklan didefinisikan sebagai permainan kata yang
dikombinasikan dengan gambar yang ada kaitannya.
2) Teori Keterlibatan
Situasi pembelian dengan keterlibatan yang tinggi dari konsumen menunjukkan usaha kognitif untuk menilai hal-hal yang disetujui atau tidak atas suatu produk.
Keterlibatan konsumen yang rendah lebih memfokuskan pada isyarat pesan bukan inti dari pesan yang disampaikan.
3) Penyajian Pesan
Cara pesan yang disajikan mempengaruhi dampaknya. Keputusan yang diambil pemasar dalam merancang pesan adalah keputusan apakah akan menggunakan
susunan pesan yang positif-negatif, pesan satu-sisi atau dua-sisi, iklan perbandingan, pengaruh urutan, atau pengulangan. Sebagai contoh, pesan satu-sisi lebih efektif
pada beberapa situasi dan audien, pesan dua-sisi lebih efektif pada situasi lain.

d. Daya Tarik Iklan


Rasa takut, humor dan daya tarik seksual biasanya yang paling sering digunakan dalam iklan sebagai daya tarik emosi. Daya tarik factual dan objektif lebih efektif
dalam membujuk audien terpelajar, sedangkan daya tarik emosional lebih efektif membujuk konsumen yang kurang terpelajar.
e. Partisipasi Audien
Umpan balik menjadi indicator pasrtisipasi audien. Umpan balik bisa menunjukkan seberapa baik komunikasi telah terjadi dan mendorong konsumen untuk
berpatisipasi, untuk terlibat dan dalam hal tertentu untuk mengalami pesan itu sendiri. Partisipasi oleh penerima pesan memperkuat pesan tersebut.
Komunikasi dan Perilaku Konsumen Kelompok referens dan WoM (Word of Mouth) Menganalisis efektivitas WOM
WORD OF MOUTH (WOM)
Word of mouth (WOM) dapat mempengaruhi perubahan sikap konsumen dalam mengambil keputusan. WOW merupakan komunikasi satu arah tentang sebuah produk,
merek, perusahaan, atau organisasi lain namun bukan termasuk non komersial dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam mempengaruhi seseorang (Walker, 2001;
Cheung, 2007). Perlu diperhatikan bahwa WOM tidak hanya membicarakan hal-hal positif namun juga yang bersifat negatif. Biasanyberita tentang hal negatif ini akan
sangat cepat tersebar apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini.
60 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Penyebaran informasi melalui WOM menjadi lebih efektif, namun juga akan menjadi bumerang jika infomasi buruk yang tersebar. Berdasarkan penelitian, menunjukkan
bahwa 89% konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga saat memutuskan membeli produk (Suhendra, 2015). Efektivitas WOM akan
membangun kredibilitas sebuah merek dari satu konsumen kepada konsumen lainnya. Perlu diperhatikan pula ketika menggunakan WOM sebagai strategi pemasaran,
karena kadang-kadang akan teradi disinformasi sehingga dapat mengancam citra merek. Oleh karena itu perlu meminimalkan resiko dengan cara memberikan kualitas
dan pelayanan yang baik dan membangun sebuah komunitas yang kuat untuk menyebarkan informasi yang positif melalui WOM.

KELOMPOK REFERENS
Kelompok dapat memengaruhi proses pembelian dengan dua cara, yakni: pertama, kelompok memengaruhi pembelian oleh konsumen. Kedua, anggota kelompok
membuat keputusan bersama untuk melakukan pembelian. Kelompok acuan adalah individu atau kelompok yang memengaruhi perilaku seseorang karena digunakan
sebagai dasar referensi dalam membentuk respons afektif, kognitif, dan tindakan. Terdapat jenis kelompok acuan menurut Ujang (2017: 306- 307) antara lain:
a. Kelompok Informal dan Formal
Kelompok formal yakni kelompok yang mempunyai struktur organisasi dan keanggotaan yang resmi, misalnya partai politik. Kelompok informal terbentuk karena
hubungan social sehingga keanggotaannya kadang tidak tercatat. Contoh kelompok informal: kelompok senam kebugaran.
b. Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok primer yakni kelompok dengan anggota terbatas, tatap muka secara langsung dan punya ikatan emosional antaranggota. Contoh: keluarga. Kelompok
sekunder memiliki ikatan yang lebih longgar dengan tidak selalu tatap muka langsung dan antaranggota punya pengaruh kecil. Contoh: kelompok arisan.
c. Kelompok Aspirasi dan Disosiasi
Kelompok aspirasi adalah kelompok yang memperlihatkan keinginannya untuk mengikuti norma, nilai maupun perilaku dari orang lain yang menjadi panutannya.
Contoh: Selebriti. Kelompok disosiasi adalah kelompok yang menghindari asosiasi dengan kelomppok acuan, Kelompok acuan juga mempunyai pengaruh diantaranya:
a. Pengaruh normatif
Pengaruh dari kelompok acuan melalui norma social yang harus dipatuhi. Pengaruh normative akan semakin kuat diikuti jika (1) ada tekanan kuat untuk mematuhi, (2)
penerimaan sosial sebagai motivasi kuat, (3) produk dan jasa yang dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma sosial. Motivasi kuat konsumen mengikuti kelompok
acuannya karena ingin diterima kelompok acuan.
b. Pengaruh ekspresi nilai
Kelompok acuan dalam memengaruhi individu melalui nilai suatu produk karena akan dianggap prestise jika memiliki produk yang berkelas.
c. Pengaruh Informasi
Kelompok acuan dalam memengaruhi pilihan produk individu melalui saran kelompok acuan yang dipercaya karena dianggap memiliki informasi dan pengetahuan
yang detail akan produk tersebut. Contoh: endorse yang dilakukan oleh para artis. Beberapa kelompok acuan yang terkait dengan konsumen antara lain: kelompok
persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok masyarakat maya, dan kelompok pegiat konsumen. Beberapa kelompok acuan yang terkait dengan
komunikasi pemasaran antara lain: selebriti, ahli/pakar, orang biasa, para eksekutif dan karyawan.

Perilaku konsumen dari perspektif status Pengaruh, keluarga, kedudukan sosial, budaya dan Menjelaskan penerapan keluarga, kedudukan sosial, budaya
sosial dan budaya perilaku konsumen terhadap perilaku konsumen dan perilaku konsumen dalam mempengaruhi perilaku
konsumen
1. Kedudukan Keluarga dan Kedudukan Sosial
a. Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam lingkup kemasyarakatan. Setiap anggota keluarga merupakan konsumen yang perilakunya dipengaruhi oleh anggota-
anggota keluarga lainnya. Hal ini menjadi daya tarik pemasar, karena peran keluarga dalam memengaruhi perilaku konsumen dinilai cukup besar.
Ada keluarga, maka ada rumah tangga. Dua hal tersebut mempunyai implikasi penting dalam perilaku konsumen. Sumarwan (2017) menyatakan bahwa keluarga
merupakan hubungan dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok karena ikatan perkawinan, keturunan, dan adopsi. Anggota keluarga tidak harus tinggal dalam
satu rumah karena beberapa alasan seperti pekerjaan, pendidikan yang mengharuskan jauh dari tempat tinggal.
Istilah yang lebih luas dari keluarga adalah rumah tangga. Keluarga memiliki arti hubungan antar anggotanya, sedangkan rumah tangga memiliki arti tentang
pengelolaan tempat tinggal oleh sekelompok orang keluarga atau sekelompok orang yang tidak terikat dalam sebuah ikatan keluarga.
b. Pengambilan Keputusan Keluarga
Suami dan istri merupakan dua figur yang sangat penting dan dominan dalam sebuah keluarga. Mereka berperan dalam mengambil keputusan konsumsi. Penelitian
klasik yang dilakukan di Belgia oleh Harry & Benny tahun 1974 menghasilkan empat dimensi spesialisasi peran keluarga dalam pemberian produk, antara lain:
1) Istri mendominasi mengambil keputusan
61 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Keputusan pembelian produk apa yang akan dibeli untuk dirinya dan anggota keluarganya atas dasar wewenang dominasi istri.
2) Suami mendominasi mengambil keputusan
Keputusan pembelian produk apa yang akan dibeli untuk dirinya dan anggota keluarganya atas dasar wewenang dominasi suami.
3) Keputusan Otonomis / Keputusan Autonomi
Keputusan pembelian yang sifatnya kurang penting dan bisa dilakukan oleh suami atau istri saja tanpa tergantung dari salah satunya.
4) Keputusan Sinkratis / Keputusan Bersama
Keputusan pembelian barang atas dasar kesepakatan bersama antara suami dan istri.

c. Pengaruh keputusan pembelian dalam keluarga


William dalam Mowen & Minor (2002) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang memengaruhi pengaruh keputusan pembelian dalam keluarga, antara lain:
1) Sumber keuangan dari anggota keluarga
2) Pentingnya keputusan bagi para anggota keluarga
3) Orientasi peran gender dari pasangan
Hal ini mengacu pada sejauh mana suami istri secara normatif dalam berperilaku. Pendekatan yang popular untuk mempelajari gender adalah Bem sex- role Inventory.
Pendekatan ini menekankan 3 karakteristik, antara lain:
1) Peran masculine
Menunjukkan karakteristik tradisional yang dimiliki pria seperti kekuatan, ketegapan, agresif dan pengambilan keputusan.
2) Peran feminin
Menunjukkan karakteristik tradisional yang dimiliki wanita seperti pasif, memelihara rumah, dan ekspresif.
3) Peran androgyn secara psikologis
Menunjukkan karakteristik yang tepat dalam keadaan. Orang dengan tipe androgyn dapat memelihara emosi dalam situasi.
d. Kedudukan Sosial dalam memengaruhi perilaku konsumen
Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial istilah kedudukan sosial hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Kedudukan sosial
menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Pengaruh dari adanya kedudukan sosial terhadap perilaku konsumen terlihat dari pembelian produk
dari bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penunjuk kelas sosial sangat terlihat
berbeda.Individu dengan kedudukan sosial yang tinggi akan membeli barang kebutuhan yang berkualitas dan bahkan ada yang membeli merek terkenal, ditempat yang
khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kedudukan sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan
kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Ukuran kedudukan sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain. Gilbert dan Kahl dalam Engel, Blakwell dan Miniard dalam Sumarwan (2017) menyatakan bahwa
terdapat tiga jenis variable yang mempengaruhi kedudukan sosial, yakni sebagai berikut:
1) Variabel Ekonomi
a) Status Pekerjaan
Prestasi yang diraih oeh seseorang dalam pekerjaannya akan menentukan kelas sosial. Seorang dosen yang mendapat jabatan struktural sebagai pimpinan fakultas
atau universitas akan memiliki kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosen yang lain.
b) Pendapatan
Pendapatan akan menentukan daya beli seseorang, yang selanjutya akan mempengaruhi pola konsumsinya. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka akan
semakin tinggi pula kelas sosialnya.
c) Harta Benda
Pendapatan yang tinggi biasanya diikuti oleh pemilikan harta benda yang banyak. Di pedesaan, pemilikan sawah, kebun dan ternak merupakan simbol dari kelas sosial
atas. Di perkotaan, pemilikan rumah, kendaraan, perhiasan merupakan simbol dari kelas sosial atas.
2) Variabel Interaksi
a) Prestis Individu
Seseorang memiliki prestis pribadi apabila ia dihormati oleh orang lain dan orang-orang disekelilingnya.
b) Asosiasi
Kelas sosial seseorang dapat diketahui dengan mengidentifikasi dengan siapa ia berkomunikasi dan bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
c) Sosialisasi
Sebuah proses dimana seseorang belajar berbagai keterampilan, membentuk sikap dan kebiasaan dalam menjalani kehidupan masyarakat.
62 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3) Variabel Politik
a) Kekuasaan
Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain.
b) Kesadaran Kelas
Kesadaran seseorang terhadap kelas sosial dimana ia berada.
c) Mobilitas
Merupakan perubahan seseorang dari kelas sosial satu ke kelas sosial yang lain.
Kedudukan sosial dalam perilaku konsumen juga mempunyai pengaruh sebagai fungsi sosialisasi dengan keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai pengaruh
dalam pengambilan keputusan pembelian maupun pengkonsumsian suatu produk dan jasa. Pemasar dalam hal ini sangat tertarik dengan pengambilan keputusan
keluarga dimana anggota keluarga berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam membuat pilihan pembelian. Untuk itu lebih jauh seorang pemasar
perlu mengetahui peran apa yang dilakukakan oleh masing- masing anggota keluarga dalam pengambilan suatu keputusan

Anggota keluarga memiliki peran dalam pengambilan keputusan, peran tersebut antara lain:
1) Inisiator (initiator).
Seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli produk. Inisiator akan memberikan informasi kepada anggota keluarga lain untuk
dipertimbangkan dan untuk memudahkan mengambil keputusan.
2) Pemberi pengaruh (influencer)
Seorang anggota keluarga yang selalu diminta pendapatnya mengenai produk yang akan dibeli, biasanya informasi yang terkait dengan kriteria dan atribut produk
yang sebaiknya akan di beli.
3) Penyaring informasi (gatekeeper).
Seorang anggota keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk ke dalam keluarga tersebut. Misalnya seorang ibu rumah tangga tidak akan menceritakan
semua mainan dan makanan ringan yang ada di toko kepada anak-anaknya. Ibu tersebut tidak ingin anak-anaknya menjadi konsumtif.
4) Pengambil keputusan (decider)
Seorang anggota keluarga yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk. Misalnya seorang ibu biasanya yang memutuskan untuk
membeli menu makanan untuk kebutuhan sehari-hari.
5) Pembeli (buyer)
Seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk, atau yang diberi tugas untuk melakukan pembelian produk. Contoh: seorang ibu meminta anaknya untuk
membelikan gula karena persediaan gula sudah habis.
6) Pengguna (user)
Seorang anggota keluarga yang menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Tidak semua produk dapat dikonsumsi oleh semua anggota keluarga, misalnya susu
formula untuk bayi, diaper, botol susu dan sebagainya.
7) Pembuang (disposer)
Membuang suatu produk atau memberhentikan penggunaan suatu jasa. (Sumarwan, 2017; Peter dan Olson, 2010)

Dalam menjalankan fungsi keluarga sebagai agen sosialisasi, dibagi menjadi dua ranah sosialisasi, yakni sebagai berikut:
1) Sosialisasi Anak sebagai Konsumen
Keluarga sebagai salah satu agen sosialisasi yang mempunyai peran memberikan pengetahuan, keahlian dan sikap yang relevan kepada anak sebagai konsumen di
pasar. Schiffman dan Kanuk (2010) menyatakan bahwa salah satu fungsi keluarga yang sangat penting dalam kaitannya fungsi keluarga dengan perilaku konsumen
yaitu fungsi gaya hidup yang sesuai bagi anggota keluarga. Pergi berbelanja bersama anak adalah salah satu contoh sosialisasi anak sebagai konsumen. Membawa
anak-anak ke supermarket, secara langsung orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang transaksi produk dan jasa yang dilakukan konsumen. Anak
memperhatikan bagaimana orang tuanya memilih, mengambil, meletakkan di keranjang dan membawanya ke kasir untuk kemudian dibayar. Anak-anak diajarkan untuk
memilih dan membeli barang sesuai kebutuhannya inilah yang disebut sebagai sosialisais anak sebagai konsumen.
Memahami proses sosialisasi anak sebagai konsumen penting bagi pemasar. Jika pemasar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi, maka
strategi pemasaran bisa dirancang untuk memengaruhi faktor-faktor tersebut. Schiffman dan Kanuk (2010) mengemukakan suatu model sosialisasi anak sebagai
konsumen anak menerima sosialisasi dari anggota keluarga yang lain dan teman-temannya. Semakin dewasa si anak, maka perilaku konsumsinya juga akan
dipengaruhi teman-temannya. Anak akan menerima sosialisasi dan anak akan mempengaruhi orang yang memberikan sosialisasi tersebut berupa pembelian produk
dan jasa serta pemilihan merk maupun selera.
63 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Model sosialisasi konsumen oleh Mowen dan Minor menggambarkan bahwa sosialisasi konsumen terdiri tiga unsur utama yaitu faktor latar belakang, perilaku
sosialisasi dan proses belajar dengan hasil akhir konsumen yang tersosialisasi.

2) Sosialisasi ke Orang Tua


Perkembangan kognitif dan sosial terus berlanjut sepanjang sosialisasi itu berlangsung. Ketika orang tua sosialisasi ke anak tentang perilaku konsumen, anak-anak
juga melakukan sosialisasi ke orang tua mereka sebagai interaksi hubungan timbal balik dalam proses sosialisasi. Informasi yang diterima orang tua dari anaknya
mengenai pasar akan memengaruhi kepercayaan dan perasaan orang dewasa.
Faktor yang mempengaruhi anak terhadap orang tua adalah jenis pola komunikasi keluarga (Karin Ekstrom, Patriya S. Tansuhaj, dan Ellen Foxman. (1987). Keluarga
yang berisi dengan penuh konsep akan mendorong anak-anak untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri dan mengkomunikasikannya dengan orang tua
menciptakan beberapa sosialisasi ke orang tua oleh anak-anak. Faktor lainnya yang memengaruhi sosialisasi orang tua oleh anak adalah struktur keluarga, status
sosial ekonomi, dan luas sumberdaya anak-anak.
Teori, Strategi, dan Model Strategi Konsep strategi pemasaran dan Perbedaan antara Menjelaskan tujuan strategi pemasaran dan dapat
Pemasaran strategi membedakan antara strategi perusahaan dan strategi
perusahaan, bisnis dan strategi pemasaran pemasaran
1. Konsep Strategi Pemasaran dalam Kajian Strategi Perusahaan
Kajian strategi pemasaran merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan strategi perusahaan. Dimana strategi pemasaran merupakan aktivitas dalam
menjalan perusahaan bersama dengan fungsional lainnya, seperti, strategi sumber daya manusia, operasi dan jasa, finansial, R&D dan lainnya.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang; tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan danmeningkatkan
tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha
mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai, apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang
mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan
dan sekaligus ditingkatkan. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus
didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan harus didasarkan atas analisa keunggulan dan kelemahanperusahaan, serta analisa kesempatan dan
ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih
sesuai dengan keadaan/kondisi pada saat ini. Penilaian atau evaluasi ini menggunakan analisa keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian
atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang dijalankan perlu diubah, dan sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun
atau menentukan strategi.
Pengertian strategi perusahaan merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan dan pendayagunaan serta alokasi semua sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan tersebut (Chandler, 1962: 13 dalam Rangkuti, 2015: 4)

a. Konsep Strategi Perusahaan

Tunggal (2004: 37) menjelaskan bahwa strategi perusahaan merupakan strategi yang harus dijadikan landasan berfikir utama dalam pembuatan strategi teknologi
informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan strujtur organisasi. Jatmiko (2004: 135)
menyatakan bahwa strategi perusahaan merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai
bagi pelanggan dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksplorasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual
dan spesifik. Dari beberpa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi perusahaan adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi dan
terkordinasi yang dijadikan landasan berfikir utama dalam pembuatan strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

b. Tipe-tipe Strategi Perusahaan


Terdapat tiga strategi perusahaan untuk mendapatkan keunggulan bersaing (Porter, 2008:32-34) yaitu :
1) Keunggulan biaya menyeluruh
Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah seringkali menuntut bagian asar relatif yang tinggi atau kelebihan yang lain, seperti akses yang menguntungkan kepada
bahan baku. Selain itu perlu untuk merancang produk agar mudah di dapat, menjual Banyak lini produk yang mudah dibuat, menjual banyak lini produk yang berkaitan
untuk menebarkan biaya, serta melayani kelompok pelanggan yang besar guna membangun volume. Penerapan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi
64 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

modal pendahuluan yang besar untuk peralatan modern, penetapan harga yang agresif dan kerugian awal untuk membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya
dapat memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian yang akan semakin menekan biaya
2) Diferensiasi
Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman untuk
mengatasi kekuatan pesaing, meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Diferensiasi memberikan penyekat kepada persaingan karena
adanya loyalitas dari merek pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Diferensiasi juga meningkatkan margin laba yang menghindarkan
kebutuhan akan posisi biaya rendah,
3) Fokus
Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukkan untuk mencapai sasaran di keseluruhan industri, maka strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu
secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu

c. Model Penyusunan Strategi Perusahaan


Pada dasarnya terdapat dua model dalam penyusunan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu Model Resaources Based dan Model Market-Based. Setiap
model tersebut memilki keunggulan dan kelemahan masing-masing, hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Market-Based and Resource-Based View
Market-Based and Resource-Based View

Dimensions Resource-Based Market-Based

Drivers of Strategy Unique Resource (C1) Customers (C2),


Competitors (C3) and
C7 (Lingkungan)

Derivatives Market Opportunities Resources

Strategy Profiles Core Competences Positional

Appropriate Contexts Mature Markets Dynmic Markets

Sumber: Sucherly (2004: 13)

Akan tetapi, selain model strategi di atas masih ada beberapa strategi bisnis yang biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan pasar dan mengambil hati
kosumen.

2. Strategi Pemasaran
a. Konsep Strategi Pemasaran

Para ahli pemasaran memberikan definisi tentang strategi pemasaran sepert di bawah ini:
1) Kotler dan Amstrong (2012,72)
Pengertian Strategi Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh
keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.
65 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2) Kurtz (2011,42)
Pengertian Strategi Pemasaran menurut Kurtz adalah keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan
membangun kombinasi elemen dari Marketing Mix; produk, harga, distribusi, dan promosi.
3) Philip Kotler
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler (2012) : “Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”
4) Pengertian Strategi Pemasaran menurut Assauri (2013:15)yaitu :
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke
waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada dasarnya merupakan suatu usaha pemasaran yang di lakukan oleh suatu
perusahaaan untuk mencapai keuntungan dan kepuasan konsumen dengan menciptakan kombinasi unsur dari Marketing Mix; produk, harga, distribusi, dan promosi.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang
akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan atau sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha- usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu bertambah.
Strategi pemasaran terfokus pada mencari dan memberi kepada pelanggan superior, serta memiliki nilai yang berbeda untuk mengembangkan bisnis. Strategi
pemasaran bertujuan untuk meningkatkan penjualan, karena penjualan merupakan ujung tombak dari strategi yang diterapkan disebuah perusahaan.
Strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa
kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Selain itu strategi yang telah dijalankan harus dinilai kembali, apakah masihn sesuai
dengan kondisi saat ini.
Faktor lingkungan yang dianalisa dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi,
peraturan dan kebijakan pemerintah, ekadaan sosial budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanyakesempatan atau hambatan bagi
pemasaran produk suatu perusahaan. Khusus dalam bidang pemasaran, faktor–faktor lingkungan atau eksternal adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
pimpinan perusahaan umunnya dan pimpinan pemasaran khususnya, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanan. Marketing atau pemasaran
secara singkatnya adalah the process building profitable cutomer relationship by creatintg value for customer and capturing value in return (Kotler dan Amstrong,
2006: 28). Proses marketing atau pemasaran dapat diilustraksikan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Langkah Awal
Proses pemasaran pada langkah pertama, memfokuskan kepada menciptakan nilai untuk konsumen. Pertama, perusahaan harus mengerti keseluruhan dari pasar dan
kebutuhan dan keinginan konsumen (Understand the market place and customer needs and wants) dengan meneliti konsumen dan pasar tersebut (research consumers
and the market place) dan mengendalikan atau mengontorol informasi pemasaran (manage marketing information and customer data). Langkah berikutnya, merancang
strategi pengendalian konsumen (design a customer-driven marketing strategy) yang didasarkan pada dua pertanyaan mudah. Pertanyaan pertama adalah “konsumen
apa yang akan kita layani?” (segmentasi dan target pasar). Pemasaran yang baik adalah dimana perusahaan mengetahui apa yang mereka bisa, tidak melayani semua
konsumen di setiap jalan. Singkatnya, mereka memerlukan untuk memfokuskan sumber dayanya kepada konsumen yang terbaik mereka bisa layani dan yang paling
menguntungkan (select customer to serve: market segmentation and targeting). Pertanyaan strategi pemasaran yang kedua adalah “Bagaimana kita bisa melakukan
pelayanan terbaik kepada target konsumen?” (diferensiasi dan positioning). Disini, garis besar pemasar adalah sebuah pernyataan nilai yang memberikan daya tarik
perusahaan yang disampaikan dalam penawaran untuk memenangkan target konsumen (decide on a value proposition: differentiation and positioning).
Dengan menentukan strategi pemasaran, perusahaan sekarang bisa merangkai suatu program spemasaran yang mengandung unsur bauran pemasaran, atau 4P,
yang merubah strategi pemasaran ke dalam nilai sesungguhnya untuk konsumen (construct a marketing program that delivers superios value). Perusahaan
mengembangkan penawaran produk dan menciptakan identitas merek untuk mereka (product and service design: build strong brands). Disini harga yang ditawarkan
untuk menciptakan nilai konsumen sesungguhnya (pricing: create real value) dan mendistribusikan penawaran untuk menyediakan mereka kepada target konsumen
(distribution manage demand and supply chains). Akhirnya, perusahaan merancang program promosi yang mengkomunikasikan pernyataan nilai kepada target
konsumen (promotion: communicate the value proposition) dan mengajak mereka untuk bertindak dalam penawaran perusahaan).
Langkah paling penting dalam proses pemasaran adalah terlibat dalam membangun dimuatnya nilai, yaitu hubungan menguntungkan dengan target konsumen (build
profitable relationship and create customer delight). Keseluruhan dari proses melatih pemasar untuk menghubungkan manajemen dan konsumen untuk menciptakan
kepuasan dan kesenangan konsumen (customer relationship management: build strong relationship with chosen customers). Dalam penciptaan nilai dan hubungan
konsumen, bagaimanapun juga perusahaan tidak dapat berjalan sendiri. Mereka harus bekerja secara dekan dengan partner pemasaran termasuk didalamnya
66 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

perusahaan dan sleuruh sistem pemasaran. Jadi, untuk melatih hubungan manajemen dan konsumen, perusahaan juga harus melatih hubungan manajemen dengan
partner yang baik (partner relationship management: build strong relationship with marketing partners).
2) Langkah Akhir
Perusahaan dapat memungut hasil dari membangun hubungan dengan konsumen yang kuat dengan menguasai nilai dari konsumen (capture value from custoers to
create profits and customers equity). Dengan menyampaikan nilai kosumen yang kuat dan dengan menciptakan kepuasan konsumen yang tinggi dapat membuat
komsumen lebih banyak membeli dan akan membeli lagi (create satisfied, loyal customers). Hal ini dapat menolong perusahaan untuk nilai jangka panjang hidup
konsumen (capture customer lifetime value) dan dapat membagi pasar dari konsumen (increase share of market and share of customers). Hasilnya adalah keadilan
jangka panjang konsumen untuk perusahaan.

b. Tujuan Strategi pemasaran


Tujuan strategi pemasaran adalah:
1) Mampu meningkatkan kualitas koordinasi dalam sebuah tim
2) Mengukur hasil pemasaran melalui standar prestasi yang berlaku
3) Memberikan dasar yang masuk akal dalam setiap pengambilan keputusan
4) Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi

c. Jenis Strategi Pemasaran


Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Perusahaan
besar melakukan strategi kombinasi biasanya ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Untuk itu maka jenis strategi pemasaran
perusahaan dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Strategi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang sebuamnya disebut sebagai integrasi vertical. Strategi integrasi vertical
memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok atau pesaing.
2) Strategi intensif penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi insentif karena semuanya memerlukan usaha- usaha insentif jika
posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
3) Strategi diversifikasi terdapat tiga jenis yaitu diversivikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Strategi ini dilakukan perusahaan ketika ingin menambah
produk baru atau merambah konsumen baru.
4) Strategi defensif disamping strategi integrati, insentif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
(David, 2004:

d. Model Strategi Pemasaran


Model strategi pemasaran sering juga disebut dengan jenis strategi pemasaran oleh beberapa peneliti. Assauri (2013: 179) menjelaskan bahwa strategi pemasaran
secara umum dibedakan menjadi 3 model atau jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh oleh suatu perusahaan, yaitu:
1) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing)
2) Strategi pemasaran ayng membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing)
3) Strategi yang terkonsentrasi (Consentrated Marketing)

Berdasarkan model strategi di atas maka perusahaan dapat memilih strategi apa yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk lebih memperjelas
maksud dari model strategi di atas, maka dapat dilihat penjelasan sebagai berikut:
1) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing)\
Dengan model ini, memperhatikan konsumen secara umum.Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan menarik
semua pembeli dan calon pembeli dengan satu rencana pemasaran. Model ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya
pemasaran. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai satu keseluruhan
dengan satu kesamaan kebutuhannya.
Keuntungan model ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain
juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan
segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan
makin tajam persaingannya.
67 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2) Strategi pemasaran ayng membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing)


Dengan model ini perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok tertebtu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan
dan memasarkan produknya yang berbeda- beda untuk tiap segmen pasar dengan perkataan lain, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat
mencapai tingkat penjualan yang tinggi dalam masing-masing pasar tersebut.
Perusahaan yang menggunakan model ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan,
sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan
lebih kuat atau mantap di segmen pasar.
3) Strategi yang terkonsentrasi (Consentrated Marketing)
Dengan model ini perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar. Dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan.
Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang
ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik, model ini mengutamakan seluruh usaha pada satu atau beberapa segmne pasar tertentu saja.
Analisis pasar, segmen dan penciptaan nilai Analisis pasar dan pesaing dalam upaya menciptakan Menjelaskan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
pelanggan nilai pelanggan menganalisis pasar dan langkah-langkah tahapan nilai
pelannggan
Kajian Materi 1: Analisis Pasar dan Pesaing
Anda mungkin tidak asing dengan apa itu pasar, namun untuk memahami pasar lebih lanjut. Marilah kita ikuti uraian materi berikut ini:
1. Pasar
Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri melainkan bergantung pada manusia lainnya. Seperti halnya dalam memenuhi kebutuhannya pokok
seperti misalnya pakaian, makanan, dan tempat tinggal, mereka harus berupaya mencari dan menjalin interaksidengan manusia lainnya, dikarenakan manusia tidak
bisa membuat maupun menghasilkan produk sendiri. Manusia juga memiliki keterbatasan dalam berbagai hal seperti misalnya tingkat kepemilikan modal yang rendah,
softskill dan sebagainya. Sebuah contoh yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seorang nelayan tidak cukup dari hasil tangkapannya saja. Sedangkan
mereka memiliki keterbatasan untuk menghasilkan barang yang lain, dalam permasalahan ini mereka menjual sebagian hasil tangkapannya supaya memperoleh uang
yang digunakan untuk membeli keperluan lain.
Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan pasar sebagai tempat untuk menjual hasil tangkapannya maupun untuk membeli kebutuhan lainnya. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa, pasar merupakan suatu tempat yang menjalankan aktivitas transaksi berupa jual-beli produk (barang dan jasa).
Menurut Assauri (2010: 67) bahwa pasar terbentuk dari proses evolusi yang cukup panjang, berawal dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari,
pada masa itu kebutuhan manusia jumlahnya masih sebatas pada kebutuhan makanan saja, sehingga mereka mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Tahap
berikut kebutuhan manusia mulai berkembang, di mana manusia mulai mengadakan transaksi yaitu melakukan kegiatan pertukaran barang dengan orang lain di luar
lingkungannya.
Seiring perkembangan jaman kebutuhan manusia mulai bertambah, kemudian tahap selanjutnya yaitu manusia yang saling membutuhkan melakukan proses
pertukaran di suatu tempat yang di sepakati, di mana tempat tersebut dikenal dengan nama pasar. Kotler dan Amstrong (2012: 56) menggambarkan mengenai proses
evolusi terjadinya pasar yang dapat dilihat pada dibawah ini.

Gambar 1.1: Evolusi Pasar Penjelasan gambar berikut ini:


Gambar kiri :Setiap individu maupun kelompok masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri secara mandiri. Keadaan seperti ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih
tradisional atau kuno.
Gambar tengah : Kegiatan pertukaran barang dalam kelompok masyarakat mulai terjadi,
dimana masing-masing kelompok saling mencari kelompok lain untuk melakukan pertukaran
barang dengan barang yang disebut dengan barter. Situasi ini disebut dengan pertukaran tidak
terpusat.
Gambar kanan : Manusia mulai melakukan kegiatan pertukaran yang terpusat di suatu tempat
yang telah disepakati. Tempat yang dipilih tentunya dapat dijangkau oleh semua kelompok
masyarakat. Kemudian tempat yang digunakan untuk kegiatan pertukaran terpusat tersebut
dikenal dengan pasar. Melalui kegiatan transaksi di pasar tersebut, mendorong lahirnya alat
tukar yang dikenal dengan nama ”uang”.
68 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Dewasa ini, pasar mempunyai peranan yang sangat penting. Hal tersebut karena pasar mempunyai keterkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, di mana pasar
merupakan tempat untuk memasarkan hasil produksinya. Produsen dan konsumen dapat berkomunikasi dan bertemu untuk melakukan kegiatan transaksi melalui
pasar. Mekanisme yang ada di pasar yaitu produsen menawarkan (supply) produknya untuk memenuhi permintaan (demand) dari konsumen.
Kegiatan permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli di pasar menimbulkan kesesuaian harga yang akan mendorong terjadinya proses transaksi jual beli
suatu produk. Sementara itu, modal perusahaan akan bertambah karena memperoleh keuntungan yang berasal dari proses transaksi di pasar.
Perkembangan masyarakat akan mempengaruhi perkembangan suatu pasar. Contohnya di lingkungan perkotaan, pasar modern perlahan – lahan akan menggantikan
posisi pasar tradisional yang ada di lingkungan tersebut. Gambar di bawah ini memperlihatkan kondisi yang ada pada pasar tradisional dan pasar modern .
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar merupakan keseluruhan dari penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa. Menurut
Abdullah & Tantri (2016: 13) definisi pasar sebenarnya dapat dibagi menjadi dua jenis pasar yaitu pasar abstrak dan pasar konkrit. Pasar konkrit merupakan suatu
lokasi di mana penjual dan pembeli bertemu guna melakukan kegiatan tawar-menawar. Sedangkan pasar abstrak merupakan kegiatan bertemunya antara penjual dan
pembeli disetiap tempat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung berkontribusi menentukan terjadinya harga.
Definisi pasar juga dikemukakan oleh Swastha dan Handoko (2011: 15), bahwa pasar merupakan tempat yang terdiri dari penjual dan pelanggan potensial yang
mempunyai hal berikut:
a. Pasar berwenang untuk menciptakan kegiatan pertukaran
b. Dalam pasar sumber-sumber yang dipertukarkan adalah barang, jasa dan uang
c. Adanya kebutuhan yang sama yang di penuhi dengan produk yang spesifik
a. Klasifikasi pasar
Menurut Huryati (2015: 21) pasar dibagi menurut berbagai bentuk,yaitu adalah;
1) Menurut jarak atau batas geografis:
a) Pasar lokal
Pasar lokal merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa yang terbatas pada daerah setempat saja. Produk yang berada
di pasar biasanya juga seadanya dan hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan lokal saja.
b) Pasar regional
Pasar regional merupakan tempat jual-beli terhadap barang dan jasa produk yang ada, dimana barang dan jasa tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan daerah
atau wilayah regional. Contohnya penawaran dan permintaan tepung sagu yang digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat Papua pada umumnya. Oleh
karena itu, pasar regional sagu ditemukan di daerah Papua.
c) Pasar internasional
Pasar internasional merupakan tempat untuk melakukan kegiatan pertukaran antara suatu negara dengan negara lainnya terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu
negara tersebut. Misalnya, Indonesia menawarkan produk pahatan ke Malaysia. Sementara itu, Indonesia melakukan pembelian barang elektronik dari Jepang.

2) Menurut ukuran waktu:


a) Pasar harian
Pasar harian adalah suatu keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang bersifat sementara dan dalam jangka waktu pendek, sehingga jumlah barang yang
tersedia terbatas.
b) Pasar jangka pendek
Pasar jangka pendek memiliki peluang untuk meningkatkan jumlah barang yang dijual. Namun, hanya sebatas pada tersedianya faktor produksi.
c) Pasar jangka panjang
Perusahaan dapat mengganti produksinya dengan cara mengganti jumlah alat produksi agar terpenuhinya permintaan pasar, sehingga perusahaan dapat mengatasi
peningkatan permintaan tersebut.

3) Menurut kegiatannya:
a) Pasar barang
Pasar barang merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran suatu produk. Contohnya pasar barang elektronik, dan jenis pasar lainnya.
b) Pasar tenaga
Pasar tenaga merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, transaksi yang terjadi antara lembaga penyalur tenaga kerja
yang ada di Indonesia dengan lembaga penyalur tenaga kerja di Malaysia.
69 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b. Peran pasar dalam pemasaran produk


Produsen mengharapkan hasil produksinya dapat segera sampai ke tangan konsumen. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui pasar. Pasar mempunyai peran
pada perekonomian zaman dahulu yaitu sebatas tempat untuk menjual.
Teknik produksi dewasa ini telah mengalami perkembangan sejak revolusi industri yang terjadi di Inggris didukung dengan adanya penemuan-penemuan mesin
produksi baru. Sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang besar. Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki kecenderungan dalam
menghasilkan suatu produk tanpa memperhitungkan jumlah permintaan dari konsumen. Sehingga barang yang ditawarkan di pasar jumlahnya relatif banyak. Kondisi
tersebut dikenal dengan Economics Of Relative Plenty, di mana kondisi seperti itu menciptakan suasana persaingan antar produsen menjadi semakin memanas dan
ketat dalam memperebutkan pasar.
Tentunya seperti uraian di awal sudah disampaikan bahwa pasar merupakan hal yang tidak asing bagi siapapun. Namun sebelum memahami anailsis pasar dan
segmentasi pasar, sebaiknya Anda perlu memahami hakekat pemasaran terlebih dahulu.

c. Pentingnya Pemasaran
Perusahaan akan berhasil dalam mencapai sasarannya yang dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen melalui
pasar. Pemasaran (marketing) adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan kepada pelanggan dan meliputi keinginan yang
berkaitan dengan memenangkan dan mempertahankan pelanggan setia. Kesuksesan pemasaran terletak kepada kemampuan perusahaan dalam memahami apa
kebutuhan dan keinginan konsumen, dan menyediakan layanan pelanggan, kenyamanan serta nilai atau manfaat dari produk agar konsumen mau kembali lagi.

d. Ruang Lingkup Pemasaran


1) Pengertian Pemasaran
Menurut AMA (American Marketing Association) dalam Swastha (2011: 35) bahwa pemasaran adalah suatu prosesperencanaan, penentuan harga, promosi dan
distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu ataupun organisasi. Definisi pemasaran juga dikemukakan oleh
beberapa ahli sebagai berikut:
a) Kotlerdan Keller (2012: 12) me n ya t a k a n b a h w a pemasaran (Marketing) adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
b) Menurut Sunyoto (2012:66), bahwa pemasaran adalah keseluruhan sistem dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

2) Unsur- unsur pokok dalam pemasaran


a) Pemasar
Pemasar merupakan organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemasar tersebut misalnya untuk memperoleh keuntungan,
memenangkan pangsa pasar, kesetiaan pelanggan, kesejahteraan dan sebagainya. Pemasar memiliki kapasitas (sumberdaya, teknologi, dan manajemen) yang
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa untuk pemenuhan permintaan pasar. Jadi pemasar terdiri dari:
(1) Produsen (umumnya berorientasi terhadap keuntungan)
(2) Organisasi (belum tentu berorientasi terhadap keuntungan)
(3) Pemerintah (berorientasi terhadap kesejahteraan umum)

b) Barang dan Jasa


Menurut Tjiptono (2011: 32), pengertian barang dan jasa adalah:
(1) Barang merupakan benda-benda yang berwujud secara fisik, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk
menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
(2) Jasa adalah suatu barang yang tidak berwujud, tetapi dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

c) Konsep Inti Pemasaran

Penjelasan mengenai konsep inti pemasaran menurut Alma (2014: 22), yaitu sebagai berikut:
(1) Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Pada dasarnya pemasaran berasal dari kebutuhan dan keinginan manusia itu sendiri, di mana manusia selalu membutuhkan sesuatu produk untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
70 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

(2) Produk barang dan jasa


Konsep inti pemasaran yang kedua adalah produk. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Produk terdiri atas barang maupun jasa.
(3) Nilai kepuasan dan mutu
Konsep inti pemasaran lainnya adalah nilai kepuasan dan mutu. Setiap orang akan berusaha untuk memilih produk mana yang memberikan kepuasan terbesar terhadap
dirinya.
(4) Pertukaran, transaksi, dan hubungan
Umumnya setiap orang dalam memperoleh produk melalui empat cara yaitu dengan memproduksi sendiri, dengan memaksa, dengan meminta-minta, dan dengan
pertukaran. Cara keempat yang sering dipilih oleh manusia dalam memperoleh produk yaitu melalui proses pertukaran atau transaksi.
(5) Pasar
Kegiatan pertukaran mempunyai keterkaitan dengan konsep pasar. Hal tersebut karena pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan proses pertukaran atau transaksi.
2. Analisis Pesaing
Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu Competition yang artinya persaingain itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, kompetisi, sedangkan dalam kasus
pemasaran, persaingan adalah sisaha- usaha dari 2 belah pihak/perusahaan yang berusahaa untuk memenangkan pasar. Oleh karena itu, itu memenangkan persaingan
pasar perusahaan perlu mengadakan analisis pasar sebelum memproduksi barang/jasa nya.
Untuk menyusun strategi pemasaran perusahaan membutuhkan pendekatan-pendekatan analistis, yang berguna untuk merespon setiap perubahan kondisi pasar
serta faktor biaya tergantung pada analisis pada faktor-faktor berikut ini (Fandy Tjiptono, 2010), yaitu:
a. Faktor lingkungan
Perusahaan perlul menganalisis faktor lingkungan seperti pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi kegiatan
bisnis perusahaan. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor lingkungan lain yang meliputi kemajuan bidang teknologi, inflasi, gaya hidup dan lainnya.
b. Faktor pasar
Faktor pasar terdiri dari tingkat pertumbuhan dan perkembangan pasar, trend dalam saluran distribusi, segmen pasar, ukuran pasar, perilaku konsumen dan lainnya,
di mana suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor pasar tersebut dalam menjalankan bisnisnya.
c. Faktor persaingan
Perusahaan juga tidak boleh mengabaikan faktor persaingan yang meliputi kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing, strategi apa yang diterapkan pesaing, siapa
saja yang menjadi perusahaan pesaing, bagaimana posisi produk pesaing di pasar dan sebagainya. Sehingga perusahaan dapat menyusun strategi yang dapat
memenangkan persaingan.
d. Faktor analisis kemampuan internal
Analisis kemampuan internal mempunyai arti bahwa semua perusahaan harus dapat mengetahui dan menilai kemampuan internal yang meliputi kekuatan dan
kelemahan perusahaan apabila dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan dapat menggunakan faktor sumber daya finansial, teknologi yang digunakan,
kemampuan dalam memproduksi, dan sebagainya untuk menilai kemampuan internal.
e. Faktor perilaku konsumen
Perusahaan dapat melakukan riset pasar untuk menganalisis perilaku dari konsumen, dapat menggunakan metode observasi atau pun survai. Perusahaan perlu
menganalisis perilaku konsumen, mengingat hasil dari analisis tersebut dapat berguna untuk penentuan desain produk, pengembangan produk, penetapan harga,
penentuan strategi promosi, dan pemilihan saluran distribusi yang tepat.
f. Faktor analisis ekonomi
Perusahaan dapat melakukan analisis ekonomi yang meliputi analisis pada BEP ( Break Even Point), analisis tentang resiko kerugian atau laba yang akan diperoleh,
dan lainnya. Dengan analisis tersebut perusahaan dapat memperhitungkan kemungkinan adanya pengaruh dari setiap peluang untuk memperoleh keuntungan.
Segmentasi, Targeting dan Positioning Analisis Strategi Segmentasi pasar, Targeting dan Menganalisis pendekatan strategi segmentasi pasar , targeting
Positioning dan positioning
Menganalisa Strategi Segmentation, Targeting, dan Positioning produk
71 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

1. Strategi segmentation,targeting, dan positioning Product

Bagan 4.1 : Pemasaran Terarah


Dewasa ini, perusahaan cenderung melakukan kegiatan pemasaran yang terarah,
menurut Oentoro (2010: 102) pemasaran terarah mempunyai beberapa tahap, yaitu:
a. Segmentasi pasar (Segmentation)
Kelompok pembeli yang ada di pasar diklasifikasikan berdasarkan perbedaan pada
beberapa hal yaitu demografi, psikografi, geografi, dan tingkah laku.
Contoh: Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-
milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk. Teh Botol Sosro memiliki berbagai macam kemasan
mulai dari kemasan botol kaca sampai kemasan botol plastik yang bervariasi
ukurannya. Jadi kita bisa memilih ukuran apa saja yang sesuai dengan kebutuhan,
suasana dan tentunya budget kita.
b. Menargetkan pasar (Targeting)
Kelompok-kelompok konsumen yang telah di segmentasi dievaluasi dan dipilih oleh
perusahaan, kelompok konsumen mana yang akan dilayani dan mana yang memberikan keuntungan.
1) Mengevaluasi Segmentasi pasar
a) Ukuran dan pertumbuhan segmen
b) daya tarik struktual segmen
c) Sasaran dan sumber daya perusahan

2) Memilih segmen pasar


a) Pemasaran Tanpa PembedaanPerusahaan menawarkan satu jenis produk kepada semua pasar tanpa memperhatikan perbedaan pada segmen pasar.
b) Pemasaran dengan pembedaan Perusahaan menawarkan produknya yang berbeda kepada masing-masing segmen yang telah dipilih sebelumnya.
c) Pemasaran TerpusatPerusahaan memutuskan untuk mencapai pangsa pasar yang besar dalam satu atau beberapa segmen pasar.

Contoh: Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik targetmarket yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam
hal ini tentu sajaserangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Target pasar yang dituju oleh
Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti yaitu:
• Kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis. Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung ingin menikmati
minum teh bersama-sama diruang keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk family ukuran 1L. Dalam komunikasi pemasarannya, pasar dididik untuk
menyadari bahwa dalam aktivitas sehari-hari minum teh dapat meningkatkan mood.

c. Memposisikan pasar (Positioning)


Memposisikan pasar yaitu perusahaan mengatur suatu produk agar dapat menempati pasar yang jelas, dan menarik perhatian konsumen. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memposisikan produk adalah:
1) Posisi Produk, Perusahaan berupaya untuk memposisikan produknya ke dalam ingatan konsumen dibanding produk pesaing.
2) Strategi Menentukan Posisi Perusahaan dapat memposisikan produknya pada karakteristik produk yang spesifik, berdasarkan kebutuhan konsumen yang
berbeda atau manfaat yang diberikan dari produk tersebut.
3) Memilih dan Menerapkan Strategi Menetapkan Posisi
a) Identifikasi keunggulan bersaing Keunggulan bersaing adalah keunggulan yang dimiliki perusahaan karena dapat menawarkan nilai yang lebih tinggi kepada
konsumen dengan harga yang rendah, dibanding pesaingnya. Keunggulan bersaing meliputi:
(1) Membedakan produk
(2) Membedakan merek
72 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b) Memilih keunggulan bersaing yang tepat


(1) Berapa jumlah perbedaan yang akan dipromosikan
(2) Mempromosikan perbedaan yang mana. Syarat-syaratnya sebagai berikut:
(a) Perbedaan itu mempunyai khas yang berbeda dari pesaing
(b) Perbedaan itu memberikan manfaat bagi pembeli sasaran
(c) Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan konsumen dapat mengetahuinya
(d) Perbedaan tersebut tidak mudah ditiru pesaing
(e) Perbedaan itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

4) Mengomunikasikan dan menyerahkan posisi yang dipilih


Contoh: “Teh untuk siapa saja”.
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan
apa saja keunggulannya. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan
diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi
yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat,
karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro. Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut
berdasarkan hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment share. Mind
share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu
dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di
masa mendatang.

d. Pentingnya Strategi Inovasi Produk


Mengingat perubahan selera yang cepat dalam teknologi dan persaingan, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan produk yang ada untuk mempertahankan
pertumbuhan atau untuk mempertahankan laba. Perusahaan yang memiliki harapan untuk mempertahankan pasar dan laba kinerja bisa melakukan inovasi produk
yang berkelanjutan. Inovasi produk meliputi berbagai kegiatan pengembangan produk, perbaikan produk, pengembangan yang seluruhnya baru, dan perluasan yang
meningkatkan jangkauan atau jumlah lini produk yang dapat ditawarkan perusahaan. Inovasi produk tidak dapat disamakan dengan penemuan. Sebuah inovasi
didefinisikan sebagai suatu ide, produk atau bagian dari teknologi yang telah dikembangkan dan dipasarkan untuk pelanggan yang dirasa sebagai sesuatu yang baru.
Kita mungkin menyebutnya sebagai proses identifikasi, menciptakan dan memberikan nilai produk baru atau manfaat yang tidak ditawarkan sebelumnya di pasar.
Dengan produk baru atau dimaksud dengan produk asli, perbaikan produk, memodifikasi produk dan merek baru dari perusahaan yang berkembang melalui penelitian
sendiri dan upaya pengembangan. (Kotler dan Amstrong, 2008: 603-604).
Saat ini produk yang ditawarkan setiap perusahaan semakin beragam dengan kelebihan masing-masing. Hal tersenut menyebabkan para konsumen lebih selektif
dalam memilih produk yang sesuai. Maka dari itu perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan inovasi produk dalam rangka menarik minat konsumen dan untuk
mempertahankan pelanggannnya, demi mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Hubeis (2012: 76) inovasi ini diperlukan oleh perusahaan, agar
tetap bertahan, atau menjadi lebih kompetitif
Strategi Branding Konsep Strategi merek dan keputusan dalam branding Menjelaskan konsep dan tujuan merek dan strategi branding
1. Konsep Strategi Brand

Sesuai dengan perkembangan jaman, identitas dalam sebuah perusahaan harus lebih jelas guna mencegah adanya duplikasi dari pesaing mengenai produk tersebut.
Keberadaan brand/merek bagi perusahaan merupakan identitas produk agar produk tersebut dapat dikenal oleh konsumen dan konsumen dapat lebih mudah dalam
mencari produk tersebut. Kotler (2016: 124) menyatakan bahwa brand/merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. yang dapat dijelaskan hingga enam tingkat pengertian
sebagai berikut :
a. Atribut : suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
b. Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
c. Nilai : suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
d. Budaya : suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu.
73 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

e. Kepribadian : suatu merek dapat mencerminkan kepribadiantertentu.


f. Pemakai : suatu merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan suatu produk.

Menurut Buchari dalam Fayzhall & Suwandi (2016: 124), merek adalah suatu identitas atau simbol yang dimiliki produk berupa kata-kata atau gambar.
Berdasarkan pendapat diatas, merek adalah suatu simbol atau istilah yang berisi atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakaian.
Manfaat Merek : Setyawan (2015) menyatakan bahwa Manfaat merek adalah persepsi atau kesan yang didapat oleh konsumen mengenai produk tersebut. Manfaat
merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
menciptakan sikap yang positif terhadap merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan
kebutuhan dan keinginan.
a. Peran Merek
Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki beberapa peran, antara lain :
1) Konsumen akan lebih mudah dalam pemesanan dan pencarian produk
2) Membantu perusahaan dalam mencatat persediaan.
3) Keunikan produk dapat terlindungi melalui merek yang telah dipatenkan.
4) Konsumen akan melakukan pembelian ulang apabila merasa puas terhadap kualitas produk yang ditandai dengan merek.
5) Merek menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulan kompetitif.

b. Tujuan Branding Bagi Konsumen


Bagi konsumen, branding bisa memberikan manfaat yang beraneka ragam. Keller (2003) seperti dikutip Tjiptono (2012) menyatakan bahwa merek mampu memberikan
manfaat bagi pelanggan antara lain adalah sebagai berikut:
1) Sebagai identifikasi sumber produk.
2) Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu.
3) Pengurang risiko.
4) Penekan biaya pencarian (search cost) internal dan eksternal.
5) Janji atau ikatan khusus dengan produsen.
6) Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri.
7) Signal kualitas.

Sedangkan Astray (2011) menyatakan bahwa merek mampu menyampaikan dua manfaat bagi penggunanya yaitu sebagai berikut:
1) Manfaat fungsional
Manfaat fungsional berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya. Manfaat fungsional dapat diukur berdasarkan kesenangan atau
kenyamanan, keamanan, keawetan, dan garansi.
2) Manfaat simbolik
Manfaat simbolik berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam memberikan image bagi penggunanya. Manfaat simbolik dapat diukur berdasarkan estetika,
identifikasi sosial, status, dan identitas personal.
c. Jenis-Jenis Merek
Produk yang dihasilkan oleh seseorang, organisasi, atau perusahaan dapat dibedakan menjadi produk yang berupa barang dan jasa. Dalam hal ini, pemberian merek
pun didasarkan atas jenis produknya, sehingga menjadi merek dagang dan merek jasa.Menurut Undang-Undang Merek No 20 Tahun 2016, jenis merek terdiri dari:
1) Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya. seperti produk handphone, makanan, minuman, elektronik dan lain sebagainya
2) Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang ataubeberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa sejenis lainnya. Contoh dari merek jasa ini bisa berupa merek pada jasa Pos, lembaga keuangan, dan lain sebagainya
3) Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa
serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan. Contohnya. Agar-Agar Swallow Globe dengan agar cap Bola Dunia

Kotler dalam Bayu (2012) menyatakan bahwa terdapat lima strategi merk yaitu :
a. Lakukan perluasan lini. Langkah yang sering dilakukan dalam hal ini adalah menambah varian baru dalam produk.
74 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b. Perluasan merek (Brand Extension). strategi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar biasanya membuat produk baru guna menguasai pasar yang lebih
luas.
c. Gunakan strategi multi-merek. Selain menambah varian baru, biasanya perusahaan menambah nama merek dengan produk yang sama dengan tujuan agar
konsumen lebih tertarik pada produk tersebut.
d. Luncurkan merek baru. Jika perusahaan meluncurkan produk baru namun tidak memungkinakan bagi perusahaan untuk menggunakan nama yang sesuai
dengan brand tersebut, maka tidak ada salahnya bahwa perusahaan akan menggunakan merek baru, seperti unilever mengeluarkan produk pasta gigi dengan merek
pepsodent.
e. Gunakan merek bersama. Yang dimaksud dalam menggunakan dua merek bersama adalah menggabungkan merek yang sudah ada dalam pnawaran menjadi
satu, strategi ini diterapkan oleh Aqua-Danone.

2. Keputusan Branding

Terdapat 6 aspek dalam keputusan branding menurut Christina (2012) yaitu :


a. Keputusan branding
Yakni keputusan menyangkut dalam pemberian merek dengan tujuan dapat membedakan dengan pesaingnya. Merek tersebut dapat berupa makna atau arti tertentu
sehingga dapat mudah diingat oleh konsumen.
1. Keputusan brand sponsor

Yakni keputusan berkenaan dengan siapa yang harus mensponsori merek. Setiap organisasi pemasaran memiliki tiga pilihan utama :
a. Produk menggunakan nama pemanufaktur
b. Pemanufaktur menjual produk ke distributor atau perantara dan menggunakan house brand atau private label
c. Menerapkan mixed brand strategy, yakni menjual sebagian produk dengan menggunakan nama merek pemanufaktur dan sebagian lagi dengan private label
2. Keputusan Brand Hierarchy

Yaitu keputusan menyangkut apakah produk diberi nama merek sendiri atau menggunakan corporate brand. Menurut Keller yang dikutip dari Tjiptono (2005: 15) hirarki
merek meliputi 4 level, yaitu
a. Corporate brand, yaitu menggunakan nama perusahaan (baik perusahaan induk maupun anak perusahaan atau kantor cabangnya) sebagai merek produk.
b. Family brand, yaitu nama merek yang diguanakan di lebih dari satu kategori produk, tetapi tidak selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya.
c. Individual brand, yakni merek yang dibatasi hanya untuk satu kategori produk, meskipun bisa digunakan untuk beberapa tipe produk berada dalam kategori
yang sama.
d. Modifier, yaitu wahana untuk menandakan item spesifik atau tipe model atau versi/konfigurasi tertentu dari produk.

3. Keputusan brand extension


Yakni keputusan menyangkut apakah merek spesifik perlu diperluas untuk merek-merek lain. Dalam brand extension ini adalah merek yang sukses dipakai untuk
meluncurkan produk yang berkategori baru. Strategi ini memiliki keunggulan yaitu pangsa pasar lebih luas, efisiensi pasar lebih luas, perusahaan lebih mudah
memasuki kategori produk baru. Namun juga memiliki kelemahan yaitu sikap negatif konsumen terhadap produk lain ber merek sama jika poduk gagal dalam pasar.
4. Keputusan Multinrand
Yakni mengembangan dua atau lebih merek dalam kategori yang sama. Multibranding memungkinkan perushaan mendapatkan tempat yang lebih besar di rakrak
pajangan pengecer, dalam hal tertentu perusahaan bermaksud melindungi merekmerek utamanya dengan jalan mengembangkan fighting brand.
5. Keputusan brand repositioning
yaitu mengubah produk dan citranya agar lebih sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Strategi ini untuk meningkatkan nilainya, seperti menyediakan garansi kinerja,
menyediakan fasilitas kredit, pengaturan dan pelayanan dan purnajual yang efektif. Merek dapat pula dikembangkan lebih lanjut menjadi potential brand dengan
menambahkan berbagai atribut tambahan yang berperan penting dalam membentuk preferensi dan loyalitas pelanggan.
75 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3. Pengukuran Customer Based Brand Equity

Setiawan & Rachmawati (2017: 2) menyatakan bahwa Customer based brand equity adalah pengaruh diferensiasi yang didapat dari pengetahuan merek tersebut
berdasarkan respon dari konsumen. Pendekatan tersebut berbasis pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui ekuitas merek. Prinsip dari model ekuitas merek
berbasis pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan pelanggan tentang merek
sepanjang waktu .
Proses empat langkah dalam membangun merek, yaitu :
a. menyusun identitas merek yang tepat,
b. menciptakan makna yang sesuai,
c. menstimulasi respon merek yang diharapkan, dan
d. menjalin relasi merek yang tepat dengan pelanggan.

Proses implementasi tahap tersebut membutuhkan enam building blocks utama, yaitu :
a. brand salience,
b. brand performance,
c. brand imagery,
d. brand judgments,
e. brand feelings, dan
f. brand resonance .

Harsha, Soemadi & Arijanto (2014: 355) menyatakan bahwa terdapat lima kategori brand equity yaitu :
a. Brand Loyalty yaitu mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk
b. Brand Awarennes yaitu menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengingat kembali bahwa merek merupakan kategori produk
c. Perceived Quality yaitu mencerminkan persepsi pelanggan terhadap seluruh kualitas suatu jasa dengan maksud dan harapan tertentu.
d. Brand Association yaitu mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk,
geografis, harga pesaing, dll
e. Other Proprietary Brand Asset
Aset merek lainnya akan sangat bernilai jika aset itu menghalangi dan mencegah para kompetitor menggerogoti loyalitas konsumen meliputi paten, cap dagang dan
saluran hubungan.
Strategi Produk Konsep Strategi Produk dan pengembangan produk Menganalisis strategi produk
1. Konsep Strategi Produk

Kotler dalam Fayzhall & Suwandi ( 2016: 123) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ada di pasar untuk diperhatikan kemudian diminati dan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bias ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Shabastian & Samuel ( 2013: 2) menyatakan bahwa dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas pihak
manajemen harus menentukan konsep dari sebuah produk yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap
inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha yang menghasilkan produk, pihak manajemen dapat
mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Mahartini (2014) menyatakan
bahwa strategi produk adalah startegi yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan produk yang dipasarakannya dan juga berhubungan dengan atribut lain yang
melekat dalam produk tersebut . Sofjan Assauri ( 2013: 199) menyatakan bahwa Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang
tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui
peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang bauran produk (product mix), merek dagang
(brand), cara pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan. Indriani (2006: 84)
menyatakan bahwa Dalam perusahaan, produk merupakan elemen utama tawaran pasar (market offering). Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan
merumuskan tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan ini akan menilai tawaran tersebut berdasarkan tiga elemen dasar
76 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

yaitu: keistimewaan dan mutu produk, bauran dan kualitas pelayanan, dan harga.

Strategi Produk Menurut Fandy Tjiptono (2010),secara garis besar strategi produk dapat dikelompokan beberapa jenis atau kategori, yaitu :
a. Strategi positioning
Merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik alam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek produk yang lebih
unggul dibandingkan merek/produk pesaing. Tujuannya adalah untuk mementukan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau
berbeda dengan merek-merek lain.
b. Strategi repositioning
Produk, merupakan strategi yang dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaransaat ini, serta berusaha
mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk dan bauran pemasaran saat ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan untuk
mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya.
c. Strategi overlapproduk
Merupakan strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri, dengan cara pengenalan produk yang bersaing
dengan produk yang sudah ada, penggunaan label pribadi, yaitu menghasilkan suatu produk yang menggunakan nama merek perusahaan lain, menjual komponen-
komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing. Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak pelanggan dan untuk
meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan.
d. Strategi lingkup produk, merupakan strategi yang ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan unit bisnis. Hasil yang diharapkan dalam strategi ini
dalam jangka pendek adalah penghematan biaya melalui aktivitas produksi yang lebih sedikit, berkurangnya persediaan

2. Tujuan Strategi Produk

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan
sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang melipuyi barang secara fisik, jasa, kepribadian,
tempat, organisasi dan gagasan atau buah pikirannya.
Faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (features), pilihasn yang ada (options), gaya (style), merk (brand names), pengemasan
(packaging), ukuran (size), jenis (product lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services). Di dalam strategi marketing mix, strategi
produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasar lainnya. Pemilihan jebis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan
akan menentukan kegiatan promosi dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
3. Strategi Pengembangan Produk Baru

Menurut Henry Simamora (2000:458), menjelaskan pengertian pengembanagan produk sebagai berikut:
“Pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan baru yang dapat menambah lini produk kemudian berhasil secara komersial,didasarkan pada keinginan
pelaggan yang menginginkan unsur baru guna mencapai tujuan perusahaan”.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2003:76), meliputi:

a. Produk yang benar – benar inovatif dan unik.


b. Produk pengganti yang benar – benar berbeda dari produk yang sudah ada.
c. Produk imitative yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru didalam pasar.
d. Produk yang menggunakan bahan baku baru.

Menurut Alma (2000;101) tujuan pengembangan produk adalah :

a. Untuk memenuhi konsumen yang belum puas


b. Untuk menambah omzet penjualan
c. Untuk memenangkan persaingan
77 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi


e. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
f. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
g. Untuk mencegah kebosanan konsumen

Menurut Saladin (2002;79), terdapat beberapa strategi dalam pengembangan produk, yaitu :
a. Memperbaiki produk yang sudah ada
b. Memperluas lini produk
c. Merubah produk yang sudah ada
d. Meniru strategi pesaing
e. Menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk.
a. Konsep Pengembangan Produk
Menurut Daryanto (2013: 45) bahwa proses produksi sangat memerlukan kegiatan perencanaan dan pengembangan produk yang dilakukan secara terus-menerus
(berkelanjutan). Pengembangan produk itu sendiri perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Apakah perusahaan akan mengurangi atau bahkan menambah jenis produk tertentu.
2) Apakah kegunaan produk perlu ditambah?
3) Apakah atribut produk seperti kemasan, bahan yang digunakan, ukuran dan lainnya perlu diganti?
4) Perusahaan perlu memperhitungkan berapa jumlah masing-masing produk yang akan dihasilkan?
5) Perusahaan juga perlu menghitung mengenai harga pokok dan harga jual produk tersebut.
Proses perencanaan dan pengembangan produk adalah tahapan yang saling terkait, berurutan dan tidak dapat dipisahkan. Tujuan dari kegiatan perencanaan dan
pengembangan produk yaitu mendorong suatu perusahaan untuk terus meningkatkan keuntungan yang diperoleh atau mempertahankan keuntungan yang telah
diperoleh.
Menurut Simamora (2011: 25) produk baru adalah barang dan jasa yang belum ada di pasaran keumdian dengan produk baru tersebut dapat menambah lini produk..
Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :
1) Produk asli yaitu betul-betul produk baru
2) Produk yang disempurnakan
3) Produk yang dimodifikasi
4) Produk dengan merk baru Ciri-ciri produk baru adalah:
1) Produk tersebut merupakan inovasi produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk yang sudah ada sebelumnya contohnya televisi menggantikan
bioskop dan radio dan plastik menggantikan pembungkus tradisional (kertas dan daun)
2) Pengganti produk lama tetapi berbeda penggunaannya seperti susu instant berbeda dengan susu cair
3) Produk imitasi adalah barang baru tapi bukan barang baru bagi konsumen contohnya mie instant

b. Proses Pengembangan Produk


Menurut Huryati (2015: 78) proses pengembangan produk yaitu terdiri dari langkah-langkah berikut ini:
1) Strategi produk baru
Tahapan ini mengaitkan tahap pengembangan produk baru pada tujuan departemen pemasaran, unit bisnis strategi ini harus berdampingan dengan tujuan yang
diharapkan.
2) Menghasilkan gagasan
Gagasan produk baru diperoleh dari banyak sumber baik dari konsumen, pegawai, distributor, pesaing serta pakar konsultan.
3) Penyaringan gagasan
Upaya memilih gagasan inovatif sebagai bahan uji coba produk alternatif dari berbagai sumber.
4) Analisa Bisnis
Analisa bisnis digunakan untuk menghitung kemungkinan keberhasilan dan kegagalan suatau bisnis.
78 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

c. Analisis Bisnis dalam Pengembangan Produk


Analisis bisnis untuk konsep produk lebih detail daripada penyaringan produk untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari ide tersebut dalam menghasilkan laba.
Menurut Abdullah & Tantri (2016: 67) Beberapa faktor yang dipertimbangkan yaitu :
1) Proyeksi permintaan
Terkait dengan hubungan harga atau penjualan; potensi penjualan jangka pendek dan jangka panjang; kecepatan pertumbuhan penjualan; musiman; tingkat pembelian
kembali; intensitas saluran.
a) Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Rencana pemasaran yang disusun suatu perusahaan, tidak terlepas dari rencana kegiatan perusahaan secara menyeluruh, baik untuk jangka pendek, menengah,
maupun untuk jangka panjang.
(1) Perencanaan pemasaran jangka pendek (short range planning), yaitu rencana pemasaran yang disiapkan untuk periode satu tahun atau beberapa tahun yang
sifatnya relatif pendek.
(2) Perencanaan jangka sedang atau menengah (intermediate planning) kecil atau sedang serta jenis usaha yang memerlukan pemasaran yang cepat adalah 1
sampai dengan 5 tahun.
(3) Perencanaan jangka panjang (long range planning) bagi jenis usaha biasa di atas 5 sampai dengan 10 tahun, bagi usaha yang memerlukan studi yang lama diatas
30 tahun.
b) Perencanaan Tahunan dan Lima Tahunan
(1) Perencanaan pemasaran tahunan
Perencanaan pemasaran tahunan waktunya relatif sangat pendek, yaitu 1 tahun. Masalah perencanaan tahunan ini meliputi tentang periklanan, daerah operasi
pemasaran,
pembelian barang-barang dan sebagainya. Perencanaan tahunan adalah pedoman utama perusahaan dengan cakupan kegiatan pemasaran bagi produk tertentu
dalam 1 tahun.
(2) Tujuan perencanaan tahunan diantaranya sebagai berikut :
(a) Penetapan semua sasaran dan budget
(b) Penetapan sasaran dan budget untuk daerah-daerah pemasaran
(c) Penetapan sasaran dan budget produk
Penetapan sasaran ini dilakukan oleh manajer produksi untuk mendorong pembuatan produk yang lebih baik. Agar tujuan perencanaan pemasaran tahunan tercapai.
c) Perencanaan pemasaran jangka panjang

Perencanaan ini mempunyai periode 3, 5, 10, sampai 25 tahun lamanya. Perusahaan mengalami permasalahan jangka panjang yang cukup luas, seperti perluasan
pabrik, masalah produksi, masalah pasar, dan sebagainya.
(1) Proyeksi biaya
Analisis dari Break Event Point (BEP) berguna untuk melihat jangka waktu dari pengembalian modal atau investasi usaha. Minimal, dalam proses produksi suatu
perusahaan harus dapat menghasilkan atau menjual produknya, hal tersebut untuk menghindari resiko kerugian. Suatu kondisi yang menunjukkan perusahaan tidak
menderita rugi dan tidak mendapatkan keuntungan (titik impas), disebut dengan BEP. Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila nilai dari BEP lebih tinggi daripada
total unit yang dihasilkan, di mana harga BEP harus mempunyai nilai yang relatif kecil dibanding harga yang berlaku saat ini.
(2) Persaingan
Persaingan terkait dengan pangsa pasar jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan pesaing; kekuatan dan kelemahan pesaing; pesaing potensial;
kemungkinan strategi kompetitif dalam menanggapi produk baru oleh perusahaan. Agar produk baru berhasil dan disenangi oleh para konsumen, maka
pengembangannya perlu ditangani oleh :
(a) Komite perencanaan produk baru.
(b) Departemen produk baru.
(c) Manager produksi.
(d) Manager pemasaran dan penjualan.
(e) Manager keuangan.
79 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Sumber-Sumber Informasi untuk Produksi dalam Pengembangan Produk


Informasi-informasi dari berbagai sumber sangat diperlukan oleh perusahaan terkait dengan proses produksi, agar perusahaan dapat menghasilkan suatu produk
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga produk tersebut bisa diterima di pasar. Menurut Kotler & Keller (2012: 44), sumber informasi dapat berasal dari:
1) Informasi dari bagian pemasaran dan penjualan produk
Informasi yang diperoleh dari bagian pemasaran dan penjualan produk dapat berasal dari para konsumen, misalnya tentang keinginan konsumen terhadap bentuk
kemasan, warna, bahan produk dan sebagainya.
2) Informasi dari bagian pembukuan/akuntansi
Informasi yang diperoleh dari bagian pembukuan atau bagian akuntansi yaitu mengenai biaya produksi (bahan, asesoris, atribut, dan lain sebagainya). Perusahaan
dapat menentukan harga pokok dan harga jual yang dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, berdasarkan biaya-biaya produksi yang sudah ditentukan.
3) Informasi dari bagian riset keadaan pasar :
Infromasi harga juga dapat diperoleh melalui riset harga yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pihak lain yang dipilih perusahaan untuk melakukan riset mengenai
harga produk di pasar. Berdasarkan hasil riset harga, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan apakah harga produk ditetapkan sama dengan harga pasar atau
lebih tinggi.
4) Informasi dari distributor
Distributor dapat memberikan informasi yang berasal dari konsumen, yaitu mengenai keluhan-keluhan konsumen terhadap kualitas produk yang masih rendah,
penampilan produk yang kurang menarik, dan sebagainya.
5) Informasi dari Media masa
Informasi juga dapat diperoleh melalui media massa seperti misalnya berasal dari media cetak (koran) maupun media elektronik (TV, Radio). Media massa memberikan
informasi terkait dengan perusahaan pesaing yang sedang melakukan promosi terhadap produknya.

e. Langkah-Langkah Mengubah Ide Menjadi Sebuah Produk


Menurut Kotler & Amstrong (2012: 76), langkah-langkah dalam mengubah ide atau gagasan menjadi sebuh produk yaitu sebagai berikut:
1) Dokumentasikan
Buatlah foto terbaik dari karya anda, pelajari cara membuat foto atau gambar untuk iklan. Cetaklah brosur semenarik mungkin dengan diawali dengan sedikit cerita
tentang asal usulnya pembuatan, manfaat ataupun cerita lainnya. Buat Iklan melalui website, handphone dan lain- lain.
2) Menelitinya
Ide yang sudah kita miliki selanjutnya kita teliti untuk dikembangkan, apakah ide tersebut realistis dan bisa dijalankan sesuai dengan hobi, minat, bakat dan
kemampuan.
3) Membuat prototipe
Prototipe adalah simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, simulasi model ini harus bersifat representative dari produk akhirnya.
4) Pasarkan karya anda. Untuk memasarkan barang anda dapat dilakukan dengan :
a) Mengikuti basar atau pameran
b) Titip jual di toko sekitar
c) Media Online
f. Pertimbangan dalam Pengembangan Produk Baru
Pada saat sebuah produk yang ada di pasaran ada pada tahap “kedewasaan”, maka para pengusaha harus bangkit untuk memanfaatkan keuntungan yang didapatkan
dari produk yang ada pada tahap tersebut guna menciptakan ide produk baru untuk dikembangkan lebih lanjut. Produk baru tersebut yang nantinya diharapkan dapat
menggantikan produk lama yang telah berada pada tahap penurunan.
Strategi Penetapan Harga Konsep Strategi Penetapan Harga Menganalisis situasi penetapaan harga dan jenis-jenis strategi
penetapan harga
1. Konsep Strategi Penetapan Harga

Menurut Dharmesta (2011: 36) mendefiniskan harga sebagai “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the
value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga merupakan sejumlah uang yang ada pada sebuah produk. Secara
umum, harga merupakan keseluruhan nilai yang ditukarkan oleh konsumen guna memperoleh keuntungan dari kepemilikan terhadap produk tersebut.
Harga menjadi suatu bagian dari bauran pemasaran yang membuat perusahaan memperoleh hasil dari penjualannya, sedangkan unsur-unsur lainya menimbulkan
biaya-biaya dalam perusahaan. Harga dapat memberi pegaruh pada tingkat penjualan dan tingkat keuntungan suatu perusahaan, Assauri (2010: 233).
80 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Sedangkan menurut Alma (2014:169) definisi harga yaitu merupakan suatu elemen yang terdapat dalam suatu barang yang memberikan kemungkinan barang tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) serta memberikan kepuasan kepada konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dalam bentuk
uang. Berdasarkan pengertian harga menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa harga adalah suatu nilai yang melekat pada suatu produk, yang dinyatakan dalam
bentuk uang.

2. Pertimbangan Dalam Pemilihan Strategi Penetapan Harga


Dalam penetapan strategi harga yang darus menjadi pertimbangan perusahaan adalah faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidka langsung.
Pertimbangan yang dimaksud yaitu:
a. Faktor yang secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya.
b. Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah antara lain yaitu harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing,
pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.

3. Jenis Strategi Penetapan Harga

Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan dengan pendekatan secara umum yang meliputi beberapa hal berikut ini:
1) Cost-Based Pricing (menetapkan harga berdasarkan pada biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya plus). Metode penetapan harga ini menjadi metode untuk menetapkan harga yang paling sederhana,
yaitu dengan menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran). Metode ini merupakan metode yang dipakai oleh
perusahaan untuk menetapkan besarnya harga apakah break even atau membuat target perolehan laba yang dijadikan sebagai tujuan dalam menetapkan harga
produk.
2) Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai). Penetapan harga yang menggunakan sebuah persepsi atas nilai yang berasal dari konsumen (bukan
berasal dari biaya atas penjualan).
3) Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Penetapan harga
didasarkan pada harga pesaing, dengan tidak menghiraukan biaya produksi serta permintaan konsumen. Perusahaan dapat menetapkan harga berdasarkan pada
harga pesaing, dimana harga bisa lebih rendah atau bahkan lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Strategi Distribusi Konsep, jenis dan tipe saluran distribusi Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi saluran
distribusi dan tingkatan dalam saluran distribusi
1. Konsep Saluran Distribusi
Swastha dalam Wuryanto (2014: 26) menyatakan bahwa saluran distribusi adalah yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang barang atau jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen. Menurut Kotler dalam buku pemasaran prinsip dan kasus menjelaskan bahwa saluran distribusi adalah himpunan perusahaan
dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan ha katas barang dan jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen. Adapun fungsi
pokok dari saluran distribusi menurut Irawan dalam Wuryanto (2014: 26) sebagai berikut :
a. Riset yaitu pengumpulan informasi yang tawaran dengan kebutuhan pembeli. Ini meliputi kegiatan seperti pengolahan, grading, perakitan, dan pengemasan.
b. Perudingan yaitu usaha mencapai persetujuan akhir atas harga dan ketentuan lain mengenai
penawaran agar peralihan pemilikan dapat terjadi
c. Distribusi fisik yaitu pengangkutan dan penyimpnanan barang.
d. Pembiayaan yaitu perolehan dan penyebarandana untuk menutupi biaya pekerjaan saluran pemasaran.
e. Pengambilan resiko yaitu menanggung resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran.

2. Jenis Saluran Distribusi


Terdapat 3 macam saluran distribusi menurut Irawan dalam Wuryanto ( 2014: 26) yaitu :
a. Saluran distribusi barang konsumsi

Dalam penyaluran distribusi barang kepada konsumen terdapat lima saluran yaitu :
1) Produsen- Konsumen
Bentuk saluran distrbusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen
81 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai
saluran distribusi langsung.
2) Produsen – pengecer – konsumen
Seperti saluran yang pertama, saluran ini disebut juga saluran distrbusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula
beberapa produsen yang mendirikan took pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternative yang terakhir ini tidak umum dipakai.
3) Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer saja.
4) Produsen – agen – pengecer – konsumen Disini,
produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasarn penjualannya terutama ditujukan
kepada para pengecer besar
5) Produsen – agen –pedagang besar – pengecer – konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada took –toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

b. Saluran distribusi barang industri Ada empat macam saluran yang digunakan untuk mencapai pemakai industri, yaitu:
1) Produsen – pemakai industry
Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industry ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran
distrbusi langsung ini diapakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industry relative cukup besar. Saluran distribusi senacam ini cocok untuk
barang – barang industry, seperyi lokomotif, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya.
2) Produsen – distributor industry – pemakai industry
Produsen barang – barang jenis perlengkapan operasi dan accessory equipment dapat menggunakan distributor industry untuk mencapai pasarnya. Produsen lain
yang dapat menggunakan distributor industry sebagai penyalurnya, antara lain : produsen bahan bangunan, produsen alat – alat untuk pembangunan, produsen alat
pendingin, dan sebagainya.
3) Produsen – agen – pemakai industry
Biasanya saluran distrbusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru
atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
4) Produsen – agen- distributor industry – pemakai industry
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbanganantara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung, selain itu
faktor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting perananannya.

c. Saluran Distribusi Jasa

Konsep saluran distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah serupa yakni bagaimana
hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya. Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen kepada konsumen atau pemakai
industrial. Tenaga perantara tidak digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual, atau jika jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-
tahun belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan pada jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi, sehinggajasa dapat
disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan lokasi. Lokasi penjualan jasa harus
mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi.
Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan perusahaan agar gaji pegawainya dapat langsung dimasukkan dalam rekening pegawai pada bank itu. Jadi majikan
menjadi perantara dalam distribusi 11 jasa bank. Ciri tak teraba pada jasa berarti bahwa masalah distribusi fisik pada dasarnya tidak ada pada kebanyakan produsen
jasa. Akan tetapi tidak semua produsen jasa bebas dari masalah distribusi fisik. Seperti hotel atau wisma peristirahatan yang mempunyai kelebihan kamar (persediaan)
yang dapat merugikan usaha.
82 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3. Faktor-faktor Distribusi

Menurut Nickels (2008: 299) faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi adalah sebagai berikut:
a. Pertimbangan Pasar
1) Konsumen atau pasar industri
Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini.
2) Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan mengadakan penjualan sevara langsung kepada pemakai.
3) Konsentrasi pasar secara geografis
Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industry kecil, industri kertas, dan sebagainya.
4) Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya
5) Kebiasaan dalam membeli
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran.

b. Pertimbangan Barang
1) Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung untuk mengadakan saluran distribusi yang panjang.
2) Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat
menentukan.
3) Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara.
4) Sifat teknis
Beberapa jenis barang industry instalasi, biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri.
5) Barang standard dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standard, maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur.
6) Luasnya product line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalaur adalah baik.

c. Pertimbangan Perusahaan
1) Sumber pembelajaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau yang pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar.
2) Pengalaman dan kemampuan manajemen
Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara.
3) Pengawas saluran
Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya.
4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen ingin memberikan layanan yang lebih baik, seperti membangun ruang peragaan, emncarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara
yang bersedia menjadi penyalurnya.

d. Pertimbangan Perantara
Dari segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan.
2) Kegunaan perantara.
Perantara digunakan sebagai penyalur, apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang
barang baru.
83 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen


Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebakna oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, amak produsen memilih sebagai penyalur.
4) Volume penjual
Dalam hal ini produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang lama.
5) Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.
4. Strategi Distribusi

Terdapat lima strategi distribusi Menurut Swastha (2011) yaitu :

a. Menggunakan Penyalur yang Ada (strategi distribusi 1)


Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan saluran distribusi yang ada dalam pemasaran produknya. Dalam hal ini, perusahaan ingin
mempertahankan penggunaan penyalur yang ada.
b. Menggunakan Penyalur Baru (Strategi Distribusi 2)
Strategi ini dilakuakn oleh perusahaan dengan memasukkan penyalur baru kedalam saluran distribusinya. Penyalur baru dapat mengambil pengalaman dari penyalur
lama untuk mengetahui cara-cara yang pernah ditempuhnya.
c. Membeli Perusahaan Kecil yang Berfungsi sebagai Penyalur(strategi distribusi 3)
Strategi ini memberikan kemungkinan pada perusahaan untuk membeli atau menambah perusahaan baru (perusahaan kecil) yang berfungsi memasrkan produknya.
Jadi, perusahaan ang dibeli tersebut mempunyai kegitan khusus dibidang pemasaran saja.
d. Penjualan Produk dalam Jumlah Besar kepada Perusahaan Lain (Strategi distribusi 4)
Strategi distribusi empat ini dapat ditempuh perusahaan dengan menjual produk baru tersebut kepada perusahaan lain, yang kemudian perusahaan tersebut
mendistribusikannya kepada para pembeli.
Alternatif ini akan menghasilkan laba yang rendah, namun pada saat yang sama resiko perusahaan juga berkurang.
e. Pengepakan dan Penjulan Produk Melalui Pos (strategi distribusi 5)

Strategi ini ditempuh oleh perusahaan dengan menyelenggarakan pengepakan, dan penjualannya dilakukan melalui pos. Strategi semacam ini perlu didukung dengan
usaha-usaha periklanan yang intensif.
Strategi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Bauran komunikasi pemasaran terintegrasi, terdiri Menjelaskan macam-macam bauran komunikasi pemasaran
dari periklanan, promosi penjuelan, public relations,
personal selling, direct & online marketing, internet
marketing dan word of mouth marketing
A. Bauran Komunikasi Pemasaran Terintegrasi

Duncan dalam Keke (2015: 173) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah proses lintas-fungsional untuk menciptakan dan memberikan
hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lain dengan mengendalikan secara strategis atau
mempengaruhi semua pesan yang dikirim kepada kelompok dan mendorong berbasis data, menciptakan dialog dengan customer dan stakeholder. Secara garis besar
menurut Prigunanto dalam Keke (2015: 173), IMC (Integrated Marketing Communication) dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. IMC dimulai dan bertolak dari persepsi dan aktivitas pelanggan pada produk.
2. IMC adalah terintegrasi antara bisnis dengan kebutuhan pelanggan.
3. IMC harus terorganisasi pada semua komunikasi bisnis dalam IMC mix.
4. IMC berupaya menciptakan dialog dengan pelanggan.
5. IMC akan berupaya mencapai perilaku pelanggan ke arah kebutuhan individu

terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar proses dari Integrated Marketing Communication ini berjalan efektif (Kotler, 2000), antara lain:
1. Mengenali audiens sasaran;
2. Menentukan tujuan komunikasi;
3. Menentukan tujuan komunikasi;
84 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

4. Merancang pesan;
5. Memilih saluran komunikasi;
6. Memilih salurankomunikasi;
7. Menentukan jumlah anggaran komunikasi pemasaran;
8. Membuat keputusan atas bauran komunikasi Pemasaran.

Dalam hal ini, IMC lebih menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam pelaksanaan program komunikasi pemasaran. Oleh sebab itu, tujuan dari komunikasi
pemasaran terpadu atau IMC tidak hanya sebagai promosi kepada konsumen,namun, juga berfungsi untuk mengajak dan berkomunikasi dengan konsumennya. Duncan
(2008) menjelaskan beberapa elemen komunikasi pemasaran terpadu terdiri antara lain:
1. Iklan;
2. Promosi penjualan;
3. Penjualan personal;
4. Hubungan masyarakat/public relations; dan
5. Pemasaran langsung.

B. STRATEGI PERIKLANAN
Berbagai macam iklan dapat ditayangkan secara tradisional melalui media-media cetak dan secara modern seperti radio, televisi dan internet. Kesemuanya itu dapat
meningkatkan penjualan dari produk yang telah ditawarkan oleh suatu unit usaha. Ada beberapa konsep definisi mengenai periklanan yang dikemukakan oleh bebrapa
ahli, antara lain:
1. Kotler dan Keller, 2016. Iklan adalah promosi barang jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai
bagian dari strategi promosi keseluruhan. Media iklan berupa media cetak seperti koran, pamflet, brosur, leaflet, spanduk, baligho. Media iklan berupa elektonik seperti
televisi, radio, dan internet.
2. Morissan (2012), iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal karena daya jangkauannya luas.
3. Kotler & Armstrong (2012), periklanan (advertising) dalam hal ini merupakan semua bentuk presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa yang
dibayar oleh sponsor tertentu.

Jadi pada dasarnya kegiatan periklanan adalah suatu cara untuk menyampaikan pesan-pesan kepada konsumen mengenai informasi dari barang atau jasa melalui
media yang dibiayai oleh suatu perusahaan atau sponsor. Media iklan merupakan salah satu elemen penting di kegiatan pemasaran produk barang maupun jasa. Media
iklan selain merupakan bagian dari bauran promosi, juga memilki peranan dalam hal, sales promotion, direct marketing, public relation, personal selling maupun
publisity.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2010), sebagai upaya meraih minat konsumen, maka kegiatan iklan dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. Iklan persuasif (persuasive adverising), yakni strategi memengaruhi konsumen melalui kualitas produk agar konsumen tersebut mau membeli produk kita.
2. Iklan perbandingan (comparative advertising), yakni strategi beriklan dengan membandingkan dua produk atau lebih secara langsung.
3. Iklan pengingat ( reminder advertising ), yakni strategi beriklan untuk mengingatkan ke konsumen tentang keberadaan produk kita

Menurut Kismono (2012) periklanan dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, diantaranya:
1. Retail advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh pengecer untuk mempengaruhi konsumen akhir.
2. Trade advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi perantara pemasaran; pedagang besar dan pengecer.
3. Industrial advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi produsen lain yang mungkin menggunakan produknya.
4. Institusional advertising, adalah bentuk periklanan yang ditujukan bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi
perusahaannya.

Secara garis besar media iklan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Media cetak
Beberapa bentuk media iklan yang termasuk dalam iklan media cetak diantaranya adalah :
a. Iklan Koran/Surat Kabar, bisa berbentuk iklan baris, iklan display, advetorial dan iklan suplemen.
b. Iklan Majalah, yang biasanya akan memiliki segmen pasar tertentu dan terbit sebulan sekali.
c. Iklan Tabloid, iklan di tabloid merupakan campuran dari koran dan majalah, memiliki segmen tertentu dengan pilihan minat baca tertentu juga.
85 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Jurnal, biasanya diterbitkan di kalangan tertentu saja, seperti jurnal perdagangan, jurnal kedokteran, jurnal kampus, dan lain-lain. Iklan yang ditempatkan pada
jurnal biasanya memiliki relevansi dengan tema jurnal tersebut.
e. Katalog produk, tidak diperdagangkan
f. Kalender, iklan di calendar akan terbit setahun sekali. Biasanya iklan ini akan dimuat tergantung pada desain dari perusahaan.
g. Brosur/Pamflet/flyer, dapat berbentuk buku kecil tidak dijilid (dilipat), bisa terdiri dari satu halaman saja, dua halaman, ataupun empat halaman. Ada yang terdiri
satu lipatan, dua lipatan atau lebih.
h. Poster, bentuknya berupa iklan satu muka saja dan akan ditempel pada tempat yang strategis

2. Iklan Media Elektronik


Iklan ini diproses berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis.Jangkauan media elektronik ini adalah audience yang berada di wilayah yang lebih luas.
Beberapa contoh iklan media elektronik diantaranya adalah :Television advertising,Online advertising,Domain name advertising,
3. Media Iklan Luar Ruang
Iklan yang ditempatkan di luar ruangan seperti jalan, pasar, terminal stasiun dan tempat publik lainnya. Beberapa contoh media iklan luar ruang diantaranya :Billboard,
Baliho, Shop Sign Branding,Neon Box, Spanduk, Iklan Tembok, Media 3D,

C. STRATEGI PROMOSI PENJUALAN


Promosi penjualan tidak dapat ditinggalkan dari kegiatan penjualan. Karena promosi penjualan akan menentukan banyak sedikitnya volume penjualan. Promosi
penjualan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media, Ada beberapa konsep tentang promosi penjualan, yaitu:
1. Hermawan (2012), promosi penjualan adalah suatu bentuk persuasi langsung yang dilakukan melalui berbagai insentif untuk merangsang pembelian produk
dengan segera dan / atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen.
2. Kotler dan Keller (2016:582) kegaiatnpromosi penjualan adalah suatu kegiatan jangka pendek untuk mendorong pembelian produk atau layanan termasuk
promosi konsumen promosi perdagangan dan bisnis dantenaga penjualan promosi (kontes untuk tenaga penjualan).
3. Cravens dan Piercy (2013:336) yaitu promosi penjualan adalah bentuk dari bujukan (kupon, kontes,dan potongan harga), kegiatan promosi penjualan dapat
ditargetkan ke berbagai titik pengaruh dalam rantai nilai.

Malau (2017:104) menyatakan bahwa dalam promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
1. Customer promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli
2. Trade promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan dengan bertujuan untuk memotivasi pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk
memperdagangkan barang/jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong penjual.
4. Business promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada konsumen lama.

D. STRATEGI PUBLIC RELATIONS


Ruslan dalam Anggraeni ( 2014) menyatakan bahwa strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations
dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public Relations pada umumnya dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran organisasi.
Strategi sendiri pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan,akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
Ruslan( 2014:143) menyatakan terdapat beberapa Strategi Public adalah sebagai berikut :
1. Strategi Operasional
Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media
masa. Artinya pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bujan hanya sekedar mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada
di dalam masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut
2. Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik
dan memberikan penerangan, maupun dengan menggunakan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan
sebagainya.
86 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3. Pendekatan tanggung jawab sosial humas


Menumbukan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik
sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
4. Pendekatan kerjasama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar
(eksternal relations) untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilkannya agar diterima aatau mendapat
dukungan dari masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk
memperoleh opini publik sert perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak
5. Pendekatan koordinatif dan integratif
Untuk memperluas peranan PR di masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas
adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan keetahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya
(Poleksosbud) dan Hamkamnas.
Menurut Ruslan (2014:131)Public Relations mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2. Sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu.
3. Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktivitas perusahaan atau organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan penilaian (perubahan dari situasi negatif
diubah menjadi situasi yang positif)
4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus menerus diakukan agar peran serta tersebut
terpelihara dengan baik.
Tujuan pemasaran yang dapat difasilitasi oleh aktivitas Public Relation meliputi:
1. Meningkatkan awareness
2. Menginformasikan sesuatu (produk, merek, perusahaa, aktivitas perusahaan
3. Mendidik pelanggan, membentuk pemahaman atas produk dan perusahaan
4. Membangun trust dan kredibilitas
5. Memberikan alasan atau keyakinan tertentu bagi konsumen untuk melakukan pembelian
6. Memotivasi akseptansi pelanggan

E. STRATEGI PERSONAL SELLING


Personal selling atau penjualan pribadi merupakan interaksi langsung dengan suatu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan. Penjualan personal adalah alat yang paling efektif dalam membangun preferansi, keyakinan, dan tindakan pemeli.Kegiatan personal selling ini
biasanya dilakukan oleh seseorang yang dinamakan sales promotion girls (SPG) atau sales promotion boys (SPB).
Menurut Swastha (2011) bahwa tenaga penjualan yang bertugas untuk melakukan personal selling, ternyata mempunyai fungsi-fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah
2. Mengalokasikan sumber-sumber
3. Mengadakan analisa pasar
4. Menentukan calon pembeli
5. Memberikan pelayanan
6. Mengadakan komunikasi
7. Mempertahankan pelanggan
Perusahaan harus dapat memberikan arahan kepada tenaga penjualan agar melewati tahapan yang ada dalam personal selling, agar strategi tersebut memberikan
hasil yang memuaskan. Tahapan personal selling menurut Alma (2014), yaitu:
1. Mengadakan persiapan sebelum melakukan penjualan
2. Menentukan lokasi calon pembeli yang potensial
3. Melakukan pendekatan sebagai pendahuluan
4. Melakukan kegiatan penjualan
5. Memberikan pelayanan setelah penjualan

Terdapat beberapa startegi personal selling menurut Agus Hermawan, (2012:113) yaitu:
87 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

a. Strategi Umum Menurut Sellars


Salah satu strategi andalan yang memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam beberapa hal:
1) Memudahkan perusahaan dalam analisis pasar secara akurat.
2) Memudahkan perusahaan dalam memetakan potensi pasar.
3) Memudahkan perusahaan dalam menjawab secara langsung akan beragamnya keinginan pasar.
4) Memudahkan perusahaan mendapatkan informasi tentang reaksi pasar terhadap produk/layanan dari pesaing.
5) Mendefinisikan masalah dilapangan, sekaligus mencari solusinya secara langsung.
6) Membangun persepsi masyarakat, dengan menciptakan standar pelayanan, misalnya dalam hal keramahan, kedekatan fisik, kepedulian sosial, kinerja dan
penampilan.
7) Mempertahankan pelanggan dengan melakukan komunikasi dua arah dengan tujuan awal meningkatkan penjualan.

b. Strategi Pendekatan Individual


Dalam pelaksanaan program strategi penjualan personal guna meningkatkan volume penjualan, proses penjualan yang dilaksankan tenaga penjualan meliputi
beberapa tahap, yaitu:
1) Perhatian
Tujuan dari tahap ini bagi wiraniaga adalah meyakinkan targen konsumen bahwa wiraniaga memiliki sesuatu yang bermanfaat sehingga konsumen dapat menerima
dengan baik. Beberapa hal yang penting pada tahap perhatian misalnya tersenyum dengan ramah, berjababat tangan dengan hangat.
2) Minat
Tahap kedua dari proses penjualan personal adalah untuk menarik perhatian dari konsumen maka dapat memiliki minat pada produk yang ditawarkan. Seperti kenali
konsumen, apakah mereka mulai tertarik.
3) Hasrat
Tenaga penjual harus mampu menjawab setiap pertanyaan yang pada akhirnya menjadikan pelanggan merasa yakin dan merasa bahwa pilihan untuk membeli produk
perusahaan adalah pilihan yang paling tepat.
4) Tindakan
Tenaga penjual yang profesional harus mampu menciptakan keadaan sampai konsumen mengambil tindakan. Tenaga penjual yang berpengalaman akan menciptakan
situasi dimana 18 konsumen benar- benar percaya akan manfaat dari penawaran yang diberikan dan mempermudah prospek yang bertindak.
5) Kepuasan
Setelah pelanggan melakukan pemesanan maka tenaga penjual harus kembali meyakinkan pelanggan bahwa keputusan yang mereka buat adalah keputusan yang
tepat

c. Tujuan Personal Selling


Menurut Kotler dan Keller (2008: 262), tujuan dari personal selling
ini adalah:
1) Mencari calon pelangganMencari calon pelanggan atau petunjuk.
2) Menentukan sasaran Memutuskan bagaimana cara mengalokasikan waktu mereka antara calon pelanggan dan pelanggan.
3) Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan.
4) MenjualMendekati, mempresentasikan,menjawab pertanyaan, mengatasi keberatan dan menutup penjualan.
5) MelayaniMemberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan, mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, mengatur pembiayaan, dan melakukan
pengiriman.
6) Mengumpulkan informasiMengadakanriset pasar dan melakukan pekerjaan intelejen.

F. STRATEGI DIRECT & ONLINE MARKETING

Menurut Kotler dan Keller (2010:240) pemasaran langsung (direct marketing) adalah :“Penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan
barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran”.Sedangkan menurut Saladin (2012:222) pemasaran langsung adalah :“Suatu sistem
pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih, guna mendapatkan respons dan pesanan langsung dari konsumen.
Ada beberapa bentuk pemasaran langsung menurut Saladin (2012: 224) antara lain :
88 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

1. Pemasaran Direct Mail


2. Pemasaran melalui katalog
3. Telemarketing
4. Pemasaran melalui kios
5. Saluran online
Menurut El-Gohary (2010: 216), “Pemasaran elektronik (e- marketing) dapat dipandang sebagai sebuah filosofi baru dan praktek bisnis modern yang terlibat dengan
pemasaran barang, jasa, informasi dan ide-ide melalui internet dan alat elektronik lainnya”. Dengan meninjau literatur yang relevan dapat diketahui bahwa definisi
pemasaran elektronik (e- marketing) bervariasi sesuai dengan setiap titik penulis pandang, latar belakang dan spesialisasi.
Menurut Strauss & Frost (2012: 28), “E-marketing merupakan penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran dan suatu proses untuk menciptakan,
berkomunikasi, memberikan dan menukar nilai penawaran bagi pelanggan, klien, mitra serta pada masyarakat pada umumnya”. Sederhananya definisi e-marketing
adalah hasil dari teknologi informasi yang diterapkan untuk pemasaran tradisional dalam dua cara. Namun, e-marketing melibatkan teknologi dasar dan aplikasi.
E-marketing Plan menurut Strauss & Frost (2012:72), atau biasanya disebut Seven Step E-marketing Plan meliputi beberapa elemen, yaitu seperti analisis situasi,
perencanaan strategi e-marketing, tujuan rencana, strategi e- marketing, implementation plan, budget atau anggaran, rencana untuk mengevaluasi keberhasilan.
Tujuan dari direct marketing and online marketing adalah ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi
konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan menggunakan e-marketing. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi
(pengecilan pasa), dimana semakin banyak ceruk pasar (market ninche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya
sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana perusahaan relative mudah mendatangi langsung calon pelanggan
ataupun menghubungi via telepon atau massangger.
Strategi Pemasaran Jasa Menganalisis jenis strategi bauran pemasararan jasa Menganalisis penerapan strategi bauran pemasaran jasa
(physical evidances, people dan process) (physical evidances, people dan process)
1. Strategi Pemasaran Jasa
Menurut Kotler & Keller (2012) “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Sejalan dengan pengertian di atas, Stantom (1981) yang diterjemahkan oleh Buchari Alma (2014:243) “Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah,
tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan.Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.”
Jadi jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang bersifat tak teraba, yang direncanakan untuk pemenuhan kepuasan konsumen.Untuk menghasilkan jasa
mungkin perlu atau mungkin juga tidak perlu penggunaan barang yang berwujud. Walaupun diperlukan barang berwujud, akan tetapi tidak terdapat pemindahan hak
milik atas benda tersebut.
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra dalam bukunya Services Quality & Satisfaction (2011) menyatakan bahwa klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan
tujuh kriteria pokok, yaitu :
a. Berdasarkan Segmen Pasar
Dapat dibedakan menjadi: jasa yang ditujukan pada konsumen akhir (misalnya: taksi, asuransi jiwa, katering, jasa tabungan, dan pendidikan) dan jasa bagi konsumen
organisasional (misalnya: biro periklanan, jasa akuntansi dan perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen). Perbedaan utama antara kedua segmen bersangkutan
terletak pada alasan dan kriteria spesifik dalam memilih jasa dan penyedia jasa, kualitas jasa yang dibutuhkan, dan kompleksitas pengerjaan jasa yang diperlukan.
b. BerdasarkanTingkat Keberwujudan
Ada tiga macam jasa berdasarkan kriteria ini, yaitu:
1) Rented Goods Service,
Yakni konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Konsumen hanya dapat
menggunakan produk tersebut, karena kepemilikannya tetap berada pada pihak perusahaan yang menyewakannya, misalnya penyewaan mobil, kaset video, villa, dan
apartemen.
2) Owned Goods Service
Produk yang dimiliki oleh konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa. Contohnya jasa
reparasi (arloji, mobil, sepeda motor, pencucian pakaian dan lain-lain)
3) Non Goods Services
Karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para pelanggan. Contohnya supir, dosen,
pemandu wisata dan lain sebagainya.
c. Berdasarkan Keterampilan Penyedia Jasa
89 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Terdapat dua tipe pokok jasa yaitu : professional services (seperti dosen, konsultan manajemen, konsultan hukum, konsumen pajak, dokter, perawat dan arsitek) dan
jasa non-professional services (mislanya supir taksi, tukang parker, pengantar surat dan penjaga malam).
d. Berdasarkan Tujuan Organisasi Jasa terdiri dari commercial services atau
profit services dan non profit services.
e. Berdasarkan Regulasi
Terdiri dari regulated services (misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan) dan non-regulated services (seperti makelar, catering, dan pengecatan rumah).
f. BerdasarkanTingkat Intensitas Karyawan
Dikelompokkan menjadi dua macam :equipment based services (seperti cuci mobil otomatis, jasa sambungan telepon interlokal dan internasional, internet banking
dan binatu) dan people based services (misalnya pelatih sepak bola, satpam, konsultan manajemen, dan dokter anak.
g. BerdasarkanTingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan Berdasarkan tingkat ini jasa dikelompokkan :
1) High contact services (seperti bank, penata rambut, dan konsultan bisnis)
2) Low contact services (misalnya jasa PLN, jasa telekomunikasi dan jasa layanan pos

Karena itulah maka menurut Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Adriana (2010) dalam bukunya “Pemasaran Strategik” untuk menghasilkan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan optimal. Berikut strategi tepat pemasaran jasa yang dapat dicoba :
a. Berikan pelayanan secara efisien. Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan harapan konsumen, secara tidak langsung mampu
mempengaruhi konsumen untuk kembali lagi menggunakan jasa yang kita tawarkan. Karena biasanya konsumen tidak suka jika menunggu terlalu lama pelayanan yang
mereka harapkan.
b. Dalam menjalankan pemasaran jasa, adanya peran karyawan yang menangani konsumen dengan baik merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Karena kinerja karyawan menentukan citra perusahaan jasa.
c. Disamping itu, tinggi rendahnya harga yang ditawarkan pelaku bisnis jasa sebaiknya di sesuaikan dengan besar kecilnya manfaat yang diperoleh konsumen dari
produk jasa yang kita tawarkan. Semakin besar manfaat atau nilai yang dirasakan konsumen, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan konsumen.
d. Gunakan perkembangan teknologi serta inovasi untuk menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi terbaik bagi para konsumen. Karena semakin
canggih teknologi yang digunakan, semakin cepat pula pelayanan yang diberikan untuk konsumen.
e. Sesuaikan budaya yang berkembang saat ini. Karena peluang pasar bisnis jasa juga dipengaruhi dengan budaya yang berkembang saat ini.Dari beberapa cara
pemasaran jasa yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi pemasaran paling tepat bagi bisnis jasa.
Kenyamanan, solusi tepat, pelayanan prima, dan keramahan karyawan menjadi kunci sukses bisnis jasa

2. Bauran Pemasaran 7P
Alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan atau disebut dengan
7P Marketing Mix. Lin (2011: 2) yang mengutip dari Booms and Bitner (1981) mendefinisikan 7P Marketing Mix sebagai berikut:
a. Product: produk harus menyediakan nilai kepada pelanggan tetapi tidak tidak harus berbentuk nyata. Pada dasarnya, hal ini berkaitan dengan memperkenalkan
produk baru atau meningkatkan produk yang telah ada. Hal ini didukung oleh pendapat Yunarto (2006: 225) yang mengatakan bahwa produk adalah barang yang
customer beli. Barang tersebut dapat merupakan barang tangible (memiiki wujud) maupun intangible (tidak berwujud) seperti jasa, asuransi, dan lain-lain. Komponen-
komponen yang berkaitan dengan produk adalah jenis produk, kualitas, desain, feature, merk, packaging, ukuran, jasa, garansi, aksesoris, dan lain-lain.
b. Price: Harga harus kompetitif dan mendatangkan keuntungan. Strategi penetapan harga dapat terdiri dari diskon, penawaran, dan sejenisnya.
c. Place: Tempat mengacu pada tempat di mana pelanggan dapat membeli produk dan bagaimana produk menjangkau tempat customer. Menurut
Blythe (2009: 131), tempat adalah lokasi di mana pertukaran terjadi. Namun, tempat juga dapat berarti website.
d. Promotion: Ini mencakup berbagai cara berkomunikasi kepada pelanggan tentang apa yang ditawarkan oleh perusahaan, tidak hanya berbicara tentang fitur-
fiturnya, tetapi juga tentang manfaat menggunakan produk atau jasa tertentu. Ditambahkan oleh Blythe (2009: 131), promosi adalah kemasan komunikasi pemasaran
yang digunakan untuk membuat penawaran supaya diketahui oleh customer yang berpotensi dan mempengaruhi mereka untuk menyelidiki lebih lanjut. Promosi
memiliki empat elemen yaitu periklanan, public relation, promosi penjualan dan penjualan pribadi.
e. People: mengacu kepada pelanggan, karyawan, manajemen dan orang lain yang terlibat di dalamnya. Blythe (2009: 131) menambahkan,
orang termasuk penting dalam keberhasilan pemasaran, khususnya dalam pelayanan. Contohnya ketika customer datang ke sebuah restauran, dia tidak hanya
membeli makanan tetapi juga membeli keterampilan cheff dan perhatian dari pelayan.
f. Place: aktivitas yang mengkomunikasikan ciri-ciri dari produk dan meyakinkan pelanggan untuk membeli.
g. Process: Ini mengacu pada metode dan proses penyediaan layanan dan karenanya penting untuk memiliki pengetahuan menyeluruh tentang
layanan apa yang dapat diberikan pada pelanggan. Sedangkan menurut Blythe (2009: 131) proses adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan penyampaian
90 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

manfaat produk.
h. Physical evidence : Ini mengacu pada pengalaman pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa. Pengalaman ini ditulis secara sukarela oleh seseorang di
luar perusahaan. Menurut Blythe (2009: 131), bukti fisik adalah bukti bahwa layanan telah terjadi. Dalam kasus produk fisik, produk itu sendiri yang menjadi bukti fisik.
Sedangkan untuk layanan jasa seperti asuransi, polis merupakan bukti fisiknya. Menurut Chaffey (2009), elemen Marketing Mix adalah:

3. Model Pemasaran Jasa


Pemasaran merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak dapat dianggap sebagai fungsi tersendiri. Istilah pasar yaitu terdiri dari semua pelanggan potensial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Besarnya pasar tergantung
dari jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar supaya dapat memenuhi
kebutuhan mereka.
Kotler (1995: 15) mendifinisikan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari
barang/ jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Dengan demikian manajemen
pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang mencakup barang/ jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran
dan tujuannya dengan memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
Namun demikian secara khusus pemasaran jasa (service marketing) tidak sama dengan pemasaran produk. Karena pada jasa setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Disamping itu proses produksi jasa tidak
selalu dikaitkan dengan produksi fisik.

Dengan demikian manajemen pemasaran dapat didefinisikan suatu proses analisis perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tentang; produk/ jasa, harga,
promosi, distribusi/ penyampaian, fasilitas fisik, orang, proses, dan janji yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan individu atau organisasi.
a. Karakteristik Jasa

Sebelum mengetahui karakteristik jasa terlebih dahulu kita ketahui apa perbedaan antara “Barang” dan “Jasa”. Menurut Lovelock (1991: 7-8) terdapat tujuh hal yang
membedakan pemasaran barang dan jasa, meliputi:
1. Nature of the product, yaitu produk digambarkan sebuah obyek, alat, atau benda, sedang jasa adalah perbuatan, penampilan atau usaha.
2. Greater involvement of customer, yaitu konsumen aktif terlibat dalam proses produksi misalnya: a) konsumen mengambil/ mengembalikan barang sendiri, b)
saat pijat konsumen memberikan informasi daerah yang sakit atau yang enak.
3. People as part of the product, yaitu konsumen terlibat dalam produksi penggunaan jasa dan tidak hanya berhubungan dengan instruktur, pelatih, atau tukang
pijat, tetapi dengan orang lain (konsultan, dokter olahraga dan lain-lain).
4. Greater difficults in maintaining quality control standart, yaitu pada jasa sulit distandarisasikan, tetapi pada barang dapat distandarisasi.
5. Absense of inventories, yaitu jasa merupakan performance yang tidak dapat disimpan seperti barang.
6. Importance of time factor, yaitu faktor waktu untuk jasa sangat penting, misalnya konsumen diberitahu berapa lama untuk menunggu sampai jasa dapat dinikmati.
Hal ini berbeda dengan barang yang mempunyai stok persediaan.
7. Different distribution channel, yaitu pada jasa saluran distribusi bervariasi misalnya dengan saluran elektronik, adapun pada barang distribusi mengggunakan
saluran fisik.
Adapun Stanton William. J (1991: 220) mendifinisikan tersendiri bahwa pada hakekatnya jasa bersifat tak teraba (intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan,
dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa tersebut mungkin perlu atau tidak perlu menggunakan benda nyata (tangible).
Jasa merupakan suatu aktifitas atau penampilan yang bersifat tidak nyata yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut Sucherly
(1999: 4) ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakan dengan barang, meliputi :
1. Intangibility (tak berwujud) yaitu jasa mempunyai sifat tak berwujud yang tidak bisa dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum kita membeli. Contoh:
kepelatihan olahraga, sport massage, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
2. Inseparability (tak dapat dipisahkan) yaitu jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Barang pada umumnya diproduksi,
ditempatkan di gudang, dan kemudian dikonsumsi.
3. Variability (berubah-ubah) yaitu jasa tidak dapat distandarisasi sehingga bentuk, kualitas, dan jenisnya tergantung pada siapa yang menghasilkan, kapan dan
dimana jasa tersebut dihasilkan. Hasil latihan pencak silat kemarin tidak sama dengan hari ini meskipun materinya sama. Pada barang mempunyai ukuran, dan berat
yang standart misalnya bola, lembing, sepatu, dan lain-lain.
4. Perishability (daya tahan) yaitu jasa tidak dapat disimpan, artinya permintaan konsumen yang melebihi kapasitas tempat latihan olahraga tidak dapat disimpan
pada hari itu juga. Konsumen yang ingin terapi olahraga karena sakit pada hari ini, tidak bisa ditunda pada hari yang lain. Sedang kelebihan produksi barang dapat
91 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

disimpan di dalam gudang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sifat khusus pemasaran jasa olahraga adalah :
1. Produk lebih bersifat kinerja/ tampilan
2. Pelanggan/ atlet/ member terlibat dalam proses operasi jasa
3. Orang merupakan bagian dari jasa
4. Kualitas jasa sulit distandarisasi (pelayanan antara pelanggan tidak bisa sama)
5. Tidak dapat dibentuk persediaan (stok produk)
6. Waktu menjadi faktor penting
7. Distribusi/ penyampaian jasa sangat bervariasi

Sesuai dengan tujuan manajemen jasa yaitu untuk mencapai tingkat kualitas jasa pelayanan, dalam hal ini erat hubungannnya dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Karena sulitnya pelayanan kualitas jasa, maka perlu strategi dalam konsep manajemen pemasaran jasa seperti yang dikemukakan Yuyus Suryana (1999: 3-4) adalah
sebagai berikut :
1. Merumuskan suatu strategi pelayanan
Yaitu strategi tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada pelanggan. Hal ini meliputi; bidang usaha apa yang berhubungan dengan olahraga, siapa calon pelanggannya,
dan apa yang dibutuhkan pelanggan.
2. Mengkomunikasikan kualitas pada pelanggan
Yaitu menginformasikan kepada pelanggan sehingga mengetahui dengan jelas tingkat pelayanan yang akan diperoleh, antara lain ruang tunggu, peralatan yang
modern, pemeriksaan kesehatan yang berkala dan lain-lain.
3. Menetapkan suatu standart yang jelas dan terukur
Walaupun pada jasa sulit untuk menetapkan standar, tetapi perlu diusahakan sehingga bagi pelanggan akan jelas mengenai tingkat kualitas yang akan dicapai.
4. Menetapkan sistem pelayanan yang efektif pada pelanggan
Yaitu memberikan suatu sistem, metode, dan prosedur yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.
5. Karyawan yang berorientasi pada kualitas pelayanan
Yaitu instruktur, pelatih, atau tukang pijat yang berkualitas dan bersertifikat serta mengetahui dengan jelas standar kualitas pelayan.
6. Survai tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan
Yaitu instansi/ perusahaan selalu melakukan survey secara periodik dan sistimatis sehingga dapat mengetahui tentang kepuasan pelanggan dan kebutuhannya yang
selalu berubah-ubah.
Strategi Customer Relationship Management Strategi pemasaran dalam menciptakan hubungan Menganalisis strategi pemasaran dalam menciptakan
(CRM) dan Strategi Experiential Marketing pelanggan dan penciptaan pengalaman pelanggan hubungan pelanggan dan penciptaan pengalaman pelanggan
(EXEM) dalam menciptakan loyalitas dalam menciptakan loyalitas
1. Konsep Dasar Customer Relationship Management (CRM)
Strategi pemasaran mencakup keseluruhan yang berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi. Dalam sebuah dunia pemasaran, konsumen memiliki peran
yang sangat penting dalam sistem pemasaran, dengan adanya konsumen, produk akan terjual dan akan mengembalikkan modal produksi sehingga akan memproduksi
sebuah produk lagi begitu seterusnya. Untuk dapat mempertahankan konsumen yang sudah loyal, tentunya masing perusahaan memliki strategi pemasaran tersendiri.
Untuk tetap bertahan dan berkembang, selain meluncurkan produk-produk baru, lebih memperhatikan produk pesaing, menjual produk lebih banyak dari pesaing,
perusahaan juga harus melakukan strategi manajemen hubungan dengan konsumen. Customer Relationship Management (CRM) penting dilakukan oleh perusahaan
dewasa ini, karena berkurangnya loyalitas konsumen terhadap suatu produk dibanding masa lalu. Terdapat beberapa pengertian CRM menurut beberapa ahli yaitu
a. Kotler dan Armstrong (Kotler & Armstrong, 2010), CRM yaitu proses membangun dan memberikan produk yang sangat bernilai untuk konsumen sehingga
konsumen menjadi puas
b. Schiffman dan Kanuk (Schiffman et al., 2008) menekankan bahwa CRM adalah cara perusahaan dalam membina relasi dengan para pelanggan dengan tujuan
memelihara kesetiaan dan komitmen pelanggan untuk tetap menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan
c. Buttle (Iriana & Buttle, 2007) bahwa CRM didukung oleh data konsumen yang berkualitas dan teknologi informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa CRM adalah cara yang dilakukan oleh perusahaan melalui data konsumen yang berkualitas
dan teknologi informasi untuk membina relasi terhadap konsumen sehingga konsumen menjadi puas dan dapat komitmen menggunakan produk perusahaan yang
bersangkutan.
92 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2. Prinsip Dasar CRM


Prinsip CRM terletak pada kemauan bisnis untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan tanpa menambah beban biaya dan waktu. CRM merupakan suatu
solusi yang relevan dalam penerapan investasi teknologi informasi di masa kini. Jika perusahaan tidak dapat memahami siapa pelanggan, dan apa yang mereka
butuhkan, maka tidak dapat mempertahankan mereka sebagai pelanggan yang setia. Jika perusahaan tidak mampu mempertahankan pelanggan, maka tidak dapat
bertahan dan memenangkan persaingan bisnis (Toedt, 2014)

3. Tujuan dan Manfaat CRM


Adapun tujuan dan manfaat dari CRM adalah sebagai berikut :
a. Mendorong loyalitas pelanggan
b. Mengurangi biaya
c. Meningkatkan efisiensi operasional
d. Peningkatan time to market
e. Peningkatan pendapatan

4. Implementasi CRM
Terdapat tiga elemen yang menjadi kunci dalam penerappan CRM yaitupeople, process, technology. (Chen & Popovich, 2003)

a. People
People atau SDM yaitu cara berfikir orang tentang bagiamana untuk melayani pelanggan secara profesional. Semua orang yang berhubungan dengan pelanggan baik
itu yang dari level tertinggi sampai yang rendah harus dapat melakukan melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
b. Process
Aspek process yaitu proses berlangsungnya kegiatan di suatu perusahaan yang diatur melalui sistem dan didefisinikan secara jelas melalui prosedur terstandarisasi
sebagai acuan karyawan dalam melayani pelanggan (proses dan prosedur).
c. Technology
Aspek technology yaitu strategi pengembangan teknologi CRM dan proses implementasi. Perusahaan harus memilih teknologi yang baik dan tepat mendukung aspek
proses. Hal ini terkait dengan strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM.

5. Strategi CRM
Terdapat beberapa strategi terkait dengan pemaksimalan dalam program CRM adalah sebagai berikut :
a. Gamification
Gamification merupakan istilah yang digunakan saat kita melakukan pengaplikasian mekanisme yang terdapat dalam permainan atau game, untuk kemudian diterapkan
pada segala aktivitas non game. Dalam hal pemasaran, gamification dapat diterapkan untuk tujuan seperti meningkatkan kompetisi di antara pelanggan. Sebagai
contoh, menerapkan leaderboard tentang pelanggan yang paling memiliki poin terbanyak dalam hal penggunaan layanan produk A.
b. E-mail Marketing
E-mail marketing menjadi salah satu saluran yang tepat untuk tetap menjalin hubungan dengan pelanggan. Mengingat, salah satu keunggulan dari e-mail marketing
adalah karakteristiknya yang personal. Namun, kita pun perlu strategi yang tepat dalam penerapan saluran pemasaran satu ini; yang terpenting, jangan pernah
mengirimkan e-mail marketing sesering mungkin sebab akan mengganggu atau bahkan dianggap sebagai spam.
c. Penawaran Ekslusif
Pelanggan menyukai segala bentuk penawaran ataupun promosi, telebih dengan penawaran yang bersifat ekslusif. Biasanya, penawaran ini diberikan sebagai tujuan
program loyalitas pelanggan.
d. Sistem Poin
Sistem poin ini menjadi salah satu sistem reward yang patut untuk diterapkan. Semakin banyak pelanggan yang menggunakan produk/layanan kita, semakin banyak
pula poin yang mereka kumpulkan. Nantinya, reward dari poin tersebut dapat ditukarkan dengan vocer, diskon, ataupun penawaran khusus lainnya yang nantinya
dapat mendorong pembelian berulang.
93 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

6. Model CRM
a. Model IDIC dikembangkan oleh Peppers and Rogers Group sebagai kerangka berfikir umum untuk menerapkan CRM dalam berbagai situasi. IDIC adalah
singkatan dari empat tahap implementasi CRM: Identify, Diferentiate, Interact, Customize.
b. Model QCI berfokus pada tiga kegiatan utama: akuisisi, retensi, dan penetrasi. Model QCI mempertimbangkan orang dan teknologi yang terlibat dalam menjaga
agar seluruh sistem ini berjalan. Meskipun QCI telah menggantikan kata "hubungan" dalam CRM, model ini masih dimulai dan diakhiri dengan orang-orang
c. Model Five Forces CRM dikembangkan oleh Adrian Payne dan Pennie Frow. Model ini menekankan pendekatan lintas-fungsional untuk proses CRM yang efektif.
d. Value Chain adalah model tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Michael Porter yang mengidentifikasi proses yang digunakan bisnis untuk mengembangkan
produk atau layanan akhir bagi pelanggan.Tujuan dari model value chain adalah untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kegiatan yang paling berharga bagi
perusahaan dan meningkatkan proses untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

Kajian Materi 3: Strategi Experiential Marketing


a. Konsep Experiental Marketing
Schmitt mengembangkan suatu konsep baru dalam praktik marketing, yang dikenal dengan “Experiential Marketing”, yang lebih berorientasi pada pendekatan
psikologis konsumen. Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang dikemas dalam bentuk kegiatan sehingga memberi pengalaman yang dapat membekas
dihati konsumen. Strategi yang relative baru ini didasarkan pada sebuah ide bahwa target konsumen seharusnya terlibat dalam pengalaman aktif dari brand value
(Arkonsuo & Leppiman 2015:1). Menurut Smilansky (2009:5), experiential marketing adalah proses mengidentifikasi, memuaskan pelanggan dan meningkatkan nilai
guna produk. Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai experiental marketing yaitu :
1) Menurut Andreani (2007), Experiential marketing adalah lebih dari sekadar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk memperoleh pengalaman
atas keuntungan yang didapat dari produk atau jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran, khususnya
penjualan. Experiential marketing merujuk pada pengalaman nyata pelanggan terhadap brand/product/service untuk meningkatkan penjualan/sales dan brand
image/awareness.
2) Menurut Chandra (2008:166), Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang dibungkus dalam bentuk kegiatan sehingga memberi pengalaman yang
dapat membekas dihati konsumen.
3) Menurut Smilansky (2009:13), Experiential marketing adalah proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen dan aspirasi yang menguntungkan,
melibatkan konsumen melalui komunikasi dua arah yang membawa kepribadian merek untuk hidup dan menambah nilai target audiens. Komunikasi dua arah dan
keterlibatan interaktif adalah kunci untuk menciptakan pengalaman mengesankan yang mendorong word of mouth, dan mengubah konsumen menjadi pendukung
merek dan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek.
4) Menurut Kartajaya (2004:166), experiental marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk konsumen- konsumen yang loyal dengan
menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan service.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Experiental Marketing adalah sebuah kegiatan pemasaran yang memberikan pengalaman yang membekas kepada
konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen serta meningkatkan nilai guna produk. Experiential Marketing memiliki empat karakteristik, yaitu Schmitt dalam Riadi
(2017):
1) Fokus pada pengalaman pelanggan
Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu yang memberikan nilai-nilai indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan ralasional
yang menggantikan nilai-nilai fungsional. Dengan adanya pengalaman tersebut dapat menghubungkan badan usaha beserta produknya dengan gaya hidup konsumen
yang mendorong terjadinya pembelian pribadi dan dalam lingkup usahanya.
2) Pola konsumsi
Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat
dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur
melalui kepuasan dan loyalitas.
3) Keputusan Rasional dan Emosional, Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan dan kesenangan. Banyak keputusan dibuat
dengan menuruti kata hati dan tidak rasional. Experiential marketing pelanggan merasa senang dengan keputusan pembelian yang telah dibuat.
4) Metode dan perangkat bersifat elektik
Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektrik. Maksudnya lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau lebih mengacu
pada setiap situasi yang terjadi daripada menggunakan suatu standar yang sama. Pada experiential marketing, merek bukan hanya sebagai pengenal badan usaha
saja, melainkan lebih sebagai pemberi pengalaman positif pada konsumen sehingga dapat menimbulkan loyalitas pada konsumen terhadap badan usaha dan merek
tersebut.
94 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b. Strategi Experiental Marketing


Terdapat dua aspek atau model dalam startegi experiental marketing yaitu experiental modules (SEMs) dan experience providers (Ex-Pros). Menurut Schmitt dalam
Riadi (2017) experintal modules (SEMs) mendeskripsikan lima tipe pengalaman pelanggan yang merupakan dasar dari experiential marketing, kelima tipe tersebut
adalah sense, feel, think, act dan relate.
Experiential providers (ExPros) menjelaskan bagaimana SEMs dapat dibentuk atau disebut juga dengan sarana komunikasi antar produsen dan konsumen ExPros ini
adalah media yang mampu mengoptimalkan rangsangan SEMs. Media yang digunakan dapat berupa communications, visual atau verbal, identity, product present, co-
branding, spatial environment, elektronic media dan people. Experiences providers (Expros) merupakan alat taktis untuk mengimplementasi experiental marketing.
Terdiri dari communication, identities, products, co-branding, environment, website, people yang dijelaskan sebagai berikut Schmitt dalam Riyadi (2017) :
1) Communications (komunikasi). Komunikasi dalam Experiential providers adalah promosi yang dilakukan perusahaan yang berupa Periklanan, magalog (majalah
dan katalog), brosur, surat kabar, laporan tahunan dan lain lain.
2) Visual/verbal identity (identitas visual). Sepertinya hal nya communications, visual/verbal indentity dapat digunakan untuk menciptakan merek yang menyentuh
sense, feel, think, act, relate, dalam bentuk nama, logo, dan tabda perusahaan.
3) Product present (bentuk produk). Produk present Expros meliputi produk, pengemasan dan display produk serta karakter merek sebagai bagian dari
pengemasan.
4) Co-branding. dapat duigunakan untuk mengembangkan satu atau beberapa Experiential module, co-brandingexpros meliputi even marketing, sponsorship,
patnership dan bentuk bentuk kerjasama lainnya.
5) Spatial environments (ruang atu tempat). Spatial environments meliputi desain gedung, kantor, atsmosfer,dan lai lain.
6) Web site (situs). Web site perusahaan dapat membentuk penciptaan SEMs. Tampilan warna, suara dan kreatifitas menu dalam suatu situs merupakan bagian
dari pembentukan pengalaman bagi pengguna situs perusahaan.
7) People (staff atau karyawan yang ada diperusahaan). People dapat dijadikan sebagai kekuatan diantara ExPros yang lainnya , hal ini dikarenakan keberadaannya
sebagai sesuatu yang dinamis, kemampuannya dalam berinteraksi dengan pelanggan, serta pengaruhnya yang dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan.
People dalam ExPros meliputi tenaga penjual, perwakilan perusahaan, serta personel lainnya yang secara langsung dapat berinteraksi dengan konsumen.

Pengukuran Kinerja Pemasaran Pengukuran kinerja pemasaran pelanggan; kepuasan, Pengukuran kinerja pemasaran pelanggan; kepuasan, loyalitas
loyalitas dan customer equity dan customer Equity
Kajian Materi 4: Pengukuran Kinerja Pemasaran
1. Pengertian Pengukuran Kinerja
Sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah proses pengukuran dari suatu aktivitas ataupun suatu rantai nilai. Sistem pengukuran divisi yaitu divisi pemasaran
mempunyai tujuan dasar yaitu menentukan tingkat kontribusi divisi pada organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas manajer divisi, memotivasi divisi untuk
menjalankan divisi sesuai dengan tujuan dasar organisasi (Atkison, 1995).
Hansen dan Mowen memberikan batasan berbeda untuk pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja tradisional dilakukan
dengan cara membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan ataupun dengan biaya standar sesuai dengan karakteristik pusat pertanggungjawaban.
Sedangkan pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk meninlai seberapa baik aktivitas yang
dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan secara berkesinambungan atau tidak. (Hansen dan Mowen, 1995: 855). Definisi tersebut
menunjukkan relevansi yang lebih nyata untuk lingkungan bisnis sekarang, dimana suatu sistem pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik untuk tindakan
evaluasi dan perbaikan yang berkesinambungan. Sistem pengukuran kinerja divisi mempunyai beberapa tujuan dasar yaitu dalam menentukan tingkat kontribusi pada
organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas kinerja manajer divisi, memotivasi divisi untuk menjalankan divisi sesuai tujuan dasar organisasi.

2. Jenis dan Bentuk Pengukuran Kinerja Pemasaran


Tedapat Beberapa jenis pengukuran kinerja pemasaran ( Winarta, 2010: 209) yaitu sebagai berikut :
a. Penilaian Kinerja pemasaran atas dasar efisiensi pemasaran.
Efisiensi masih digunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja pemasaran namun terdapat pergesaran tidak hanya diukur berbasis biaya saja, namun juga berbasis
pada aktifitas, knowledge, teknologi.
Kriteria pemasaran yang efisien antara lain:
1) Efektifitas layanan distribusi yang dipilih perusahaan
2) Biaya yang dikeluarkan dalam layanan distribusi
3) Dampak efektititas layanan distribusi serta biaya yg dikeluarkan terhadap tingkat produksi & konsumsi
95 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b. Penilaian Kinerja pemasaran atas dasar efektivitas pemasaran Menawarkan konsep self audit untuk menilai efektifitas pemasaran
perusahaan menggunakan 17 (tujuhbelas) kriteria sehingga diketahui kelemahan strategi pemasaran yang telah diterapkan sehingga Berkembang menjadi konsep
efektif yang efisien

c. Penilaian Kinerja Pemasaran Atas Dasar Produktivitas Pemasaran Konsep produktifitas sebagai dasar untuk menilai kinerja pemasaran;
rasio antara marketing cost dengan sales atau net profit

d. Penilaian Kinerja Pemasaran Atas Dasar Penyusunan Metrik Pemasaran Mengusulkan pendekatan sistem metrik untuk menilai kinerja
pemasaran yang dibuat dalam bentuk program komputer sehingga Konsep metrik pemasaran semakin berkembang dengan makin variatifnya indikator yang digunakan
sebagai dasar penyusunan metrik

Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Perencanaan manajemen ritel Menganalisis aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
perencaaan manajemen ritel
Mengembangkan Bisnis Ritel

Dalam mengembangkan bisnis ritail, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempersiapkan bisnis tersebut. Dalam mempersiapkan bisnis retail, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai perancangan strategi untuk pengembangan bisnis tersebut. Kemudian berdasarkan rancangan strategi tersebut dilaksanakan
analisis lingkungan dan melaksanakan.
Dalam analisis strategi yang dilaksanakan, maka semua fungsi bisnis perusahaan perlu untuk dipertimbangkan. Secara garis besar fungsi bisnis yang dilaksanakan
bisa dibagi atas metode operasional, analisis pasar, pemasaran, SDM dan keuangan. Semua fungsi bisnis ini akan menjadikan startegi bisnis semakin baik dan
menguntungkan untuk bisnis.

a. Perancangan Usaha Ritel


Pertama kali sebelum mengembangkan sebuah bisnis retail, para pendiri perusahaan perlu mencapai visi dan misi perusahaan. Pengembangan visi dan misi ini tentu
perlu memiliki suatu cara khusus dalam pelaksanaannya. Pengelolaan diperlukan untuk mengorganisir orang-orang agar berada pada tempat yang tepat terkait
perusahaan. Tahap perancangan adalah cara perusahaan terkait untuk mencapai visi dan misi yang telah disepakati bersama tersebut.
Perancangan suatu usaha adalah hal penting, namun memahami cara mengembangkan perancangan strategi adalah hal yang lebih penting dari itu semua. Inti dari
dinamika perancangan berasal dari pengembangan konsep terlebih dahulu sebelum tercetuskan perencanaan agar pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik.
Menurut (Kaplan & Norton, 2008) inamika pengembangan perancangan terbagi mejadi lima fase utama. Fase tersebut adalah inisisasi perancangan, formulasi
perancangan, implementasi perancangan, penilaian perancangan, dan kenaikan dan pengelolaan kinerja.
96 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Berikut ini adalah siklus dari dinamika pengembangan perancangan terkait usaha retail yang
akan dilaksanakan.

Gambar 1 Model Pengembangan Strategi dan Pelaksanaan

Sumber: (Kaplan & Norton, 2008)

1. Tahap inisiasi perancangan


Pada tahap inisiasi perancangan, perusahaan melakukan perencanaan visi, misi, sasaran dan
tujuan perusahaan mereka. Dikerjakan pula assesment kelemahan dan kekuatan perusahaan.
Pada tahap ini perlu dikerjakan pula cara- cara terkait mengatasi kelemahan dan cara terkait
melakukan kenaikan kekuatan perusahaan termasuk pula identifikasi pesaing dari
perusahaan. Seluruh aspek terkait tahap inisiasi perancangan ini tentu perlu berkaitan dengan
bisnis yang hendak dilaksanakan.

Jenis tujuan agar biasanya digunakan para pelaku usaha digital antara lain:
● Berorientasi pada kinerja

● Profit kompetitif
● Kenaikan terkait hal perdagangan dan pelayanan
● Kenaikan interaksi beserta pembeli
● Pembuatan usaha baru dan fasilitasi inovasi

2. Tahap formulasi perancangan


Setelah tujuan dan sasaran yang akan diprioritaskan telah diketahui, perusahaan dapat memulai terkait formulasi perancangannya. Perancangan mengacu pada
pengembangan taktik khusus beserta melakukan eksploitasi prospek dan mengelola risiko di wilayah cara kerja perusahaan dengan mempertimbangkan keunggulan
yang akan menjadi tonggak kekuatan perusahaan. Demikian juga dalam menginventarisir kelemahan perusahaan. Aktivitas ini perlu dikerjakan sehingga akan
menghasilkan formulasi untuk setiap;
● Prospek usaha.
Inisiasi perancangan dapat menunjukan peluang masa depan.
● Studi biaya-manfaat
Setiap peluang agar muncul perlu dipelajari seberapa besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk mendapat keuntungan dari peluang tersebut agar dapat direalisasikan.
● Studi resiko, penilaian dan pengelolaan.
Risiko dari setiap inisiatif (proyek) yang akan dilaksanakan agar diusulkan perlu distudi dan dinilai. Jika risiko diduga signifikan, maka diperlukan perancangan
pengelolaan risiko.
● Perencanaan usaha
Pembuatan perancangan usaha perlu mempertimbangkan sumber daya dan anggaran agar diperlukan. Jika perancangan usaha dirasa terlalu besar maka perlu
disesuaikan beserta anggaran perusahaan, sehingga tidak membebani.
97 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3. Perancangan :
a. Pertama adalah mengenai Content Marketing. Content marketing agar dimaksud disini adalah suatu perancangan agar kerapkali digunakan oleh para produsen
agar melakukan penawarannya melalui usaha digital.
b. Kedua adalah mengenai Mobile Marketing. Perancangan agar kedua ini mengenai satu diantara lainnya agar diminati di era modern seperti saat ini. Bentuk
perancangan ini penggunaan smartphone terkait mempenawarankan produk produk nya. Di era modern saat ini, warga tidak simple lepas dari gadget agar dimilikinya.
Ini melakukan pembuatan para produsen lebih menyukai bentuk perancangan mobile marketing, karena produk produk agar diusahakan beserta simple dikenal oleh
pembeli dan calon pembelinya melalui gadget masing- masing.
c. Perancangan usaha digital agar ketiga adalah Continuous Marketing. Perancangan ini salah satu dari bentuk perancangan pemasaran agar penggunaan
kecanggihan dari adanya teknologi penggunaan media agar umumnya sedang banyak dikunjungi seperti media online dimana menjadi media agar dibutuhkan warga
bahkan agar mampu memenuhi segala bentuk agar dibutuhkan infoormasi warga di Indonesia.
d. Perancangan agar selanjutnya adalah perancangan Visual Marketing. Perancangan dari visual marketing ini menargetkan indra penglihatan dari para pembeli
dan calon pembeli terkait menawarkan produk produk nya. Para produsen menawarkan produk produk nya beserta tampilan visual agar disajikan melalui media seperti
youtube, instagram, dan media sosial lainnya. Bila ingun penggunaan perancangan ini, perlu adanya kerja sama antar banyak sekelompok.
e. Perancangan agar terakhir adalah perancangan Personalized Marketing. Perancangan ini juga disebut beserta perancangan one to one marketing agar artinya
adalah suatu jenis perancangan pemasaran agar akan mengedepankan para pembeli beserta cara personal. Para produsen perlu mengenal seperti apa sifat dari
pembeli agar akan ditawari produk produk , maka dari itu sikap agar diterima dari produsen ke masing-masing pembeli berbeda-beda.

Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen dan strategis ritel Menganalisis impelementasi strategi ritel
MENGANALISIS IMPLEMENTASI PERANCANGAN RITEL DAN ECERAN
4. Implementasi perancangan
Pada tahap ini penekanannya adalah bagaimana kita melakukan seluruh itu?. Fase itu adalah taktik, perancangan, jadwal, perancangan penyebar an, alokasi
sumberdaya, dan pengelolaan proyek. Aktivitas agar dihasilkan ada tahap ini adalah:
● Perancanganan proyek
Terkait perencaan proyek perlu dipaparkan tujuan proyek, jadwal dari proyek, dan inisiatif dari Electronic commerce.
● Alokasi sumber daya
Segala bentuk dari sumber daya bagus itu sumberdaya internal maupun sumberdaya eksternal perlu diperancangankan dan dialokasikan beserta sesuai
peperancanganan agar matang sehingga tujuan agar telah ditetapkan akan tercapai.
● Pengelolaan proyek
Pengelolaan proyek diperlukan supaya proyek dapat berjalan beserta lancar dan bagus dimana tidak mengurangi faedah dan menghindari adanya hambatan
diterkaitnya. Aktivitas disini berkisar dari pembelian suku cadang dan sistem keamanan internet.

5. Penilaian Perancangan
Tahap penilaian perancangan adalah tahap evaluasi agar berrkaitan beserta apa agar telah dikerjakan oleh perusahaan dan diperbandingkan beserta target awal
perusahaan sudah sesuai dan masih ada bagian agar terlewat beserta agar diperancangankan. Apabila belum sesuai maka perlu dikaji ulang permasalahan agar
menyebabkan kegagalan tersebut dan digunakan cara-cara agar baru terkait mencapainya. Apabila sudah sesuai beserta perancangan awal maka perlu di tingkatkan
lagi cara-cara agar dikerjakan supaya perusahaan terus berkembang. Terkait penilaian Electronic commerce, metrik Electronic commerce digunakan sebagai standar
agar digunakan terkait memberikan pembanding tingkat kinerja perancangan beserta penggunaan analitik. Terkait proyek Electronic commerce besar, penggunaan
alat pengelolaan kinerja usaha terkait penilaiannya.

6. Pengaruh-pengaruh adanya perancangan bauran pemasaran terkait ritel dan eceran terhadap kepuasan pembeli terkait berbelanja (Adya Hermawati, 2013):
1) Pengaruh adanya produk produk terhadap kepuasan minat berbelanja pembeli. Produk produk berpengaruh bergaris lurus terhadap kepuasan pembeli terkait
berbelanja. Bila semakin bagus adanya perancangan produk produk pada salah satu perusahaan, maka semakin besar kepuasan agar dirasakan oleh pembeli terkait
berbelanja.
2) Pengaruh adanya harga terhadap suatu kepuasan minat dari pembeli. Faktor dari adanya harga sendiri memiliki pengaruh agar positif namun tidak signifikansi
bila dikaitkan beserta adanya kepuasan pembeli terkait berbelanja. Sehingga faktor adanya harga dari suatu produk produk belum dapat menentukan apakah warga
merasa puas dan tidak terkait berbelanja di suatu tempat tertentu.
98 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3) Pengaruh adanya lokasi terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Adanya pengaruh dari lokasi ini menyebabkan warga puas dan tidak terkait
berbelanja di suatu pertokoan. Bila variabel dari lokasi dapat ditingkatkan dari kualitas dan kuantitasnya, maka memberi kepuasan kepada warga berupa minat terkait
berbelanja di suatu pertokoan juga akan meningkat.
4) Pengaruh adanya personalia terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Pembeli akan merasa puas terkait melakukan aktivitas berbelanja. Adanya
pengaruh dari personalia ini, menyebabkan tingkat berbelanja di suatu pertokoan akan meningkat dan dapat membawa laba agar besar bagi perusahaan.
5) Pengaruh adanya penawaran terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Beserta adanya pengaruh dari penawaran terkait suatu pertokoan,
mengakibatkan minat pembeli terkait berbelanja di suatu pertokoan tersebut akan meningkat. Kenaikan kuantitas dan kualitas dari suatu penawaran berdampak
searah beserta kepuasan minat pembeli terkait berbelanja.
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Promosi penjualan ritel Menganalisis strategi promosi dalam penjualan ritel
MEMPELAJARI PERANCANGAN PENAWARAN TERKAIT PERDAGANGAN RITEL DAN ECERAN
1. Penawaran Perdagangan
Menurut Tjiptono (2001:219) bahwa penawaran perdagangan adalah segala macam aktivitas terkait bidang pemasaran agar memiliki tujuan suupaya pembeli memiliki
ketertarikan terhadap produk dan jasa agar ada terkait usaha.

2. Perancangan penawaran perdagangan ritel dan eceran


Ritel dan eceran adalah aktivitas jual beli agar paling lama, bertujuan terkait penyaluran produk kepada pembeli akhir. Penawaran terkait ritel dan eceran berfungsi
terkait melakukan penarikan perhatian pembeli suupaya tertarik terhadap produk agar di penawarankan. Peranan penawaran berguna terkait :
a. Suupaya warga memahami mutu dari produk produk dan jasa agar dikenalkan.
b. Suupaya warga mengetahui manfaat dari produk /jasa tersebut.
c. Suupaya warga memahami produk baru apasaja agar ada di usaha.

3. Tujuan Selling Promotion


Menurut Tjiptono (2001:219) bahwa Penawaran perdagangan agar dikerjakan oleh pengusaha dapat dikelompokkan berdasar tujuan agar ingin dicapai.
Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Consumer promotion adalah penawaran pada suatu produk dan jasa agar akan diberikan kepada konsumen demi melakukan penarikan minat konsumen terkait
pembeli
b. Trade Promotion adalah produk dan jasa agar ditawarkan kepada para pengusaha, dan para peritel demi melakukan penarikan minat membeli dari konsumen
c. Sales force promotion adalah produk dan jasa agar ditawarkan kepada
para pemiliki armada perdagangan
d. Bussines promotion adalah produk dan jasa agar ditawarkan kepada konsumen agar belum pernah membeli produk produk sebelumnya

4. Media Terkait Selling Promotion


a. Publisitas
Bentuk media ini bersifat keseluruhan yaitu melakukan penawaran agar bukan dari perorangan, aktivitasnya bukan hanya dilihat oleh perusahaan dan dari aspek
pengawasannya begitu lemah
b. Personal Selling
Persona selling yaitu suatu bentuk aktivitas terkait melakukan perdagangan beserta pengusaha dan konsumennya melakukan tatap muka, beserta alasan bertatap
muka dapat melakukan pembuatan interaksi antara pengusaha dan konsumen bertukar infoormasi.
Berikut adalah manfaat dari adanya personal selling:
1) Dikerjakannya interaksi langsung beserta pembeli
2) Melakukan pembinaan interaksi jangka panjang beserta pembeli supaya dapat memperoleh profit misalnya kesetiaan dari pembeli
3) Mendapat respon dan timbal balik dari pembeli

Tugas Personal Selling antara Lain adalah:


1) Mencari calon pembeli (prospekting)
2) Komunikasi (communication)
3) Mengumpulkan infoormasi (information gathering)
99 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

4) Pelayanan (servising)
5) Pengalokasian (allocation)

Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen SDM ritel Menganalisis strategi SDM ritel
MEMPELAJARI PERANCANGAN SDM RITEL DAN ECERAN

Pengertian sumberdaya manusia dan agar sering kita sebut SDM menurut Ndraha, 1999 dan Hasibuan, 2000 menyebutkan bahwa :
1. Seseorang agar melakukan pekerjaan sebagai pegawai danpun karyawan pada salasalah satu perusahaan
2. Bentuk potensi agar dimiliki oleh seseorang terkait melakukan gerakan pada suatu perusahaan terkait mewujudkan ke- eksistensiannya
3. Bentuk suatu potensi agar menjadi asset dari suatu perusahaan dan menjadi fungsi terkait dijadikan modaal terkait perusahaan usaha menjadi suatu bentuk
potensi agar nyata beserta eksistensi mengembangkan perusahaan.
Pengertian pengelolaan sumberdaya manusia menurut Dessler, 2005 adalah bentuk pendekatan terkait rangka mengelola dari asset perusahaan bagi orang- orang
agar bekerja pada perusahaan tersebut secara perseorangan maupun kelompok. Pengelolaan sumber daya manusia adalah melakukan alur terkait memperoleh,
melakukan pelatihan, melakukan penilaian, dan melakukan pemberian kompensasi terkait pegawai, melakukan interaksi bagus antar pegawai perusahaan,
memberikan jaminan kesehatan, keamanan, dan keadilan.
Menurut Rinawati, 2016 menyebutkan bahwa bentuk operasi dari pengelolaan sumberdaya manusia melalui sebuah sistem dari sumberdaya manusia tersebut dan
nama lainnya Human Resources System. Pengelolaan sumberdaya manusia ini memiliki sebuah inti bahwa dari aktivitas agar ada pada sumber daya manusia sangat
rumit, beraneka, namun dinamis. Peran dari sumberdaya manusia di terkait suatu perusahaan dan perusahaan :
a. Menjadi suatu asset bagi perusahaan karena adalah tercapainya suatu tujuan perusahaan
b. Melakukan pendorongan bagi sekelompok-sekelompok agar akan melakukan sebuah penelitian mengenai sumberdaya terkait dapat melakukan pecaraan
kebijakan
Contoh kasus mengenai ruang lingkup pengelolaan sumber daya manusia:

Terdapat salah satu restoran Italia agar memiliki banyak pembeli. Demi memperoleh makanan di restoran Italia ini sampai tidak memperoleh tempat duduk sampai
pembeli lainnya dilakukan penyelesaian terkait makan. Pembeli sangat menyukai makanan agar ada di menu restoran Italia adalah Pizza. Tetapi, restoran Italia ini demi
menjaga eksistensi dan menjaga kualitas restoran ini, maka tetap dikerjakan menanyakan kuesioner kepada pembeli apa agar dirasa kurang dalam pelayanan tersebut
diterima oleh pembeli. Masukan ini menjadi bahan evaluasi bagi restoran Italia ini.
Bila dilihat dari contoh di atas, kesuksesan terkait melakukan usaha sangat erat berinteraksi beserta pengelolaan sumber daya manusia. Dinamika terkait pengelolaan
sumber daya manusia adalah :
a. Melakukan perancangan pada sumber daya manusia
b. Melakukan pekerjaan dan mendesain pekerjaan
c. Pegawai
d. Melatih dan mengembangkan
e. Melakukan penilaian kinerja dan melakukan ulasan
f. Memberikan kompensasi serta penghargaan
g. Melindungi pegawai dan perwakilannya
h. Memperbagusi perusahaan dan perusahaan

Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen keuangan ritel Menganalisis keuangan ritel
MEMPELAJARI KEUANGAN RITEL DAN ECERAN

Menurut Hery, 2017 menyebutkan studi kepatutan pada keuangan adalah melakukan perkiraan modaal agar dibutuhkan, melakukan perkiraan pendapatan agar
diterima, dan investasi agar akan diterima dan agar akan dikerjakan. Perusahaan agar sedang dirintis sangat memerlukan modaal terkait melakukan pembelian
perlengkapan, pembelian teknologi, mencari tempat usaha agar tepat, dan asset laiinya serta perlu mempekerjakan karyawan, melakukan penawaran bagi produk dan
jasa agar ditawarkan, dan melakukan pembangunan eksistensi di terkait pangsa usaha.
100 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Tujuan utama studi laporan keuangan adalah :


1. Tujuan pertama adalah alat ukur terkait dikerjakannya peramalan kondisi keuangan perusahaan
2. Tujuan kedua adalah melakukan review terhadap situasi perusahaan saat ini, permasalahan bagaimana mengelola pengelolaan, bagaimana cara kerja, dan
aliran transaksi perusahaan
3. Tujuan agar ketiga adalah memperkirakan perusahaan terkait dikerjakannya efisiensi pada tiap-tiap departemen perusahaan
Cara penghitungan terkait melakukan penilaian posisi keuangan perusahaan antara lain :
1. Model Analisis Pertumbuhan
Model ini disusun beserta adanya perbandingan penambahan dan penyusutan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu beserta periode lainnya dari
masing-masing pos agar terdapat di terkait laporan keuangan tersebut beserta penggunaan nilai persentase. Data agar disajikan dapat beserta memberikan
pembanding penambahan dan penyusutan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu beserta bulan sekarang, dan periode Year to Date periode agar sama tahun
lalu beserta sekarang.
2. Model Trend dan Indeks
Teknik analisis hampir sama beserta Model Analisis Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu agar dijadikan indeks dan
didipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna terkait memproyeksikan laporan keuangan di masa agar akan datang beserta penggunaan data historis.
3. Teknik studi beserta memberikan pembanding masing – masing pos laporan transaksi keuangan agar relevansi dan data agar signifikansi.

Studi terkait penalaran keuangan adalah:


1. Penalaran Likuiditas
Penalaran agar digunakan terkait memperkirakan berkemampuan perusahaan terkait pemenuhan berkemampuan keuangannya terkait jangka pendek.
Ada beberapa jenis penalaran likuiditas :
a. Current Ratio adalah bentuk penalaran terkait memperkirakan berkemampuan perusahaan terkait pembelian kewajiban perusahaan perihal keuangan jangka
pendek beserta penggunaan aktiva lancar.
Cara terkait menaksir Current Ratio:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
b. Cash Ratio adalah penalaran terkait melakukan perhitungan berkemampuan perusahaan terkait pembelian kewajiban keuangan jangka pendek beserta
mengunakan kas agar tersedia dan berikut surat berharga dan efek jangka pendek.
Cara terkait penghitungan Cash Ratio:
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
c. Quick Ratio dan Acid Test Ratio adalah penalaran terkait menhitung berkemampuan perusahaan terkait melakukan pembelian kewajiban keuangan jangka
pendek beserta penggunaan aktiva lancar agar lebih likuid (Liquid Assets).
Cara terkait menaksir Quick Ratio:
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

2. Penalaran Profitabilitas dan Rentabilitas


Penalaran terkait memperkirakan seberapa besar berkemampuan perusahaan terkait memperoleh laba agar berinteraksi beserta nilai perdagangan, aktiva, dan
modaal sendiri.
Ada beberapa jenis penalaran profitabilitas antara lain :
a. Gross Profit Marginadalah penalaran agar terkait menaksir berkemampuan perusahaan terkait menghasilkan laba kotor dari perdagangan.
Cara menaksir Gross Profit Margin:
Gross Profit Margin = Perdagangan Netto - HPP / Perdagangan Netto X 100%
b. Operating Income Ratio adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan perusahaan terkait mennghasilkan laba operasi sebelum pemberian bunga dan pajak
dari adanya perdagangan.
Cara menaksir Operating Income Ratio:
Operating Income Ratio = Perdagangan Netto - HPP – Pengeluaran Administrasi & Umum (EBIT) / Perdagangan Netto X 100%
c. Net Profit Margin adalah penalaran terkait memperkirakan berkemampuan perusahaan terkait memperoleh laba bersih dari perdagangan.
Cara menaksir Net Profit Margin:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Perdagangan Netto X 100%
101 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Earning Power of Total Investment adalah penalaran terkait melakukan penghitungan berkemampuan perusahaan terkait mengelola modaal agar dimiliki agar
diinvestasikan kepada seluruh aktiva terkait menghasilkan laba bagi investor dan pemegang saham.
Cara menaksir Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Total Aktiva X 100%
e. Rate of Return Investment (ROI) dan Net Earning Power Ratio adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan modaal agar akan diinvestasikan terkait
keseluruhan aktiva terkait menghasilkan pendapatan bersih.
Cara menaksir Rate of Return Investment (ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Total Aktiva X 100%
f. Return on Equity (ROE) adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan terkait memperoleh pendapatan bersih.
Cara menaksir Return on Equity (ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Total Equity X 100%
g. Rate of Return on Net Worth dan Rate of Return for the Owners adalah penalaran terkait melakukan pengukuran berkemampuan modaal sendiri diinvestasikan
terkait menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Cara menaksir Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Total Modaal Sendiri X 100%

3. Penalaran Solvabilitas dan Leverage Ratio


Penalaran terkait melakukan pengukuran seberapa besar berkemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban keuangan jangka panjang
Ada beberapa jenis penalaran Solvabilitas, antara lain :
a. Total Debt to Assets Ratio adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan perusahaan terkait terjaminnya hutang-hutangnya beserta aktiva agar dimilikinya
Cara menaksir Total Debt to Assets Ratio :
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva x 100%
b. Total Debt to Equity Ratio adalah penalaran terkait memperkirakan seberapa besar perusahaan agar telah dipengeluarani oleh sekelompok kreditur
dibandingkan beserta modaal agar dimiliki
Cara menaksir Total Debt to Equity Ratio :
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modaal Sendiri x 100%

4. Penalaran Aktivitas dan Activity Ratio


Penalaran terkait memperkirakan seberapa efektif perusahaan terkait memanfaatkan sumber daya agar dimilikinya.
Ada beberapa jenis penalaran Solvabilitas antara lain :
a. Total Assets Turn Over adalah penalaran agar mana terkait memperkirakan tingkat perputaran total aktiva terhadap perdagangan perusahaan.
Total Assets Turn Over Ratio = Perdagangan / Total Aktiva X 100%
b. Working Capital Turn Over adalah penalaran terkait menaksir keseluruhan tingkat perputaran modaal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap
perdagangan terkait suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Cara menaksir Working Capital Turn Over Ratio:
Working Capital Turn Over Ratio = Perdagangan / Modaal Kerja Bersih X 100%
c. Fixed Assets Turn Over adalah penalaran terkait menaksir perbandingan dari aktiva tetap agar dimiliki terhadap perdagangan.
Penalaran ini memiliki fungsi terkait mengevaluasi seberapa besar tingkat berkemampuan perusahaan terkait melakukan pemanfaatan aktiva tetap agar dimiliki secara
efisien terkait rangka melakukan kenaikan pendapatan.
Cara menaksir Fixed Assets Turn Over Ratio:
Fixed Assets Turn Over Ratio = Perdagangan / Aktiva Tetap X 100%
d. Inventory Turn Over, penalaran terkait memperkirakan tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan agar dimiliki terhadap perdagangan. Semakin tinggi
penalaran ini akan semakin bagus dan menunjukan pengelolaan persediaan agar efisien.
Cara menaksir Inventory Turn Over Ratio:
Inventory Turn Over Ratio = Perdagangan / Persediaan X 100%
e. Average Collection Period Ratio, penalaran terkait memperkirakan berapa lama waktu agar dibutuhkan oleh perusahaan terkait menerima seluruh tagihan dari
pembeli.
102 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Cara menaksir Average Collection Period Ratio:


Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Perdagangan X 100%
f. Receivable Turn Over, penalaran terkait memperkirakan tingkat perputaran piutang beserta membagi nilai perdagangan kredit terhadap piutang rata-rata.
Semakin tinggi penalaran ini akan semakin bagus dan menunjukan modaal kerja agar ditanamkan terkait piutang berkurang.
Cara menaksir Receivable Turn Over Ratio:
Receivable Turn Over Ratio = Perdagangan / Piutang Rata-Rata X 100%
Manajemen Ritel Modern E-commerce, dan perbedaannya dengan e-business; Menganalisis perkembangan E-commerce sebagai revolusi ritel
konsep dasar,evolusi, dan masa depan e-commerce. modern
2. Menganalisis perkembangan Electronic commerce sebagai revolusi ritel dan eceran modern
1. Mengembangkan Usaha Digital dan Usaha Ritel dan eceran
Seperti agar telah dipaparkan diawal materi ini, disini kita akan banyak membahas terkait beserta usaha digital dan implementasinya terkait dunia usaha.
Tidak ketinggalan seperti sektor-sektor lainnya. Sektor retail juga terkena dampak dari perkembangan teknologi. Para pemilik toko konvensional mulai khawatir akan
adanya perkembangan teknologi tersebut. Sebagian pemilik ritel dan eceran sukses menghadapi gempuran teknologi agar semakin maju akan tetapi sebagian juga
ada agar tutup karena gagal bersaing menghadapi dunia agar semakin maju. Sebagai contoh adalah ritel dan eceran 7-eleven agar berada di Jakarta baru beberapa
tahun ini di tutup. Lalu terdapat pula cabang dari Ramayana dan Matahari department store agar ditutup karena gagal bersaing beserta pelaku usaha digital.
Pada era seperti ini ketika akan mendirikan sebuah usaha seperti ritel dan eceran perlu dapat memiliki padangan kedepan. Para pemilik ritel dan eceran agar gagal
sebagian besar diakibatkan karena pada jaman dahulu tidak mempertimbangkan perkembangan teknologi. Sekarang tidak mungkin jaman mundur kebelakang akan
tetapi akan selalu maju kedepan dan berubah. Menurut Managing Director Accenture Jill Standish pada natal tahun 2016 profit dari peritel dan eceran online meningkat
16% sedangkan department store kehilangan lebih dari 6% perdagangan mereka.
Di Indonesia pada kuartal I 2018 (Januari-April 2018), Ritel dan eceran di Indonesia mengalami pertumbuhan agar melambat sebesar 1%. Dibandingkan beserta data
pada tahun 2017 di kuartal agar sama mengalami perlambatan sebesar 2,5%. Pada kuartal II 2018 (Mei- Agustus), Perdagangan dari usaha ritel dan eceran kembali
naik akibat adanya lebaran. Penambahan tersebut mencapai 20%.
Berbanding terbalik beserta perkembangan usaha Electronic commerce di Indonesia, total transaksi online meningkat dari 9,4% pada tahun 2013 menjadi 11,6% di
tahun 2015. Pada tahun 2016 transaksi perdagangan agar berasal dari Electronic commerce sebesar 85 triliun rupiah. Pada tahun 2017 transaksi perdagangan
Electronic commerce mencapai 100 triliun rupiah

Adopsi Teknologi ke terkait Ritel dan eceran


Pembeli di era digital juga mengalami evolusi. Pada jaman dahulu pembeli lebih percaya jika berbelanja melihat secara langsung produk agar akan mereka beli. Begitu
pula terkait pembeliannya, dahulu pembeli menyukai pembelian uang secara riil. Namun sekarang pembeli lebih suka membayar beserta euang elektronik danpun
kartu debit maupun kredit karena lebih praktis dan cepat.Sifat-sifat dari pembeli masa kini itulah agar perlu dipikirkan matang oleh para pelaku usaha ritel dan eceran
sekarang. Adopsi teknologi tidak perlu sebesar-besarnya penggunaan teknologi terkait melakukan usaha ritel dan eceran. Adopsi seperti menyediakan pembelian
agar simple sudah dapat melakukan penarikan pembeli.
Salah satu raksasa ritel dan eceran agar dapat dibilang sukses terkait mengadopsi teknologi keterkait usaha nya adalah Amazon. Para pembeli dapat mengunduh
aplikasi Amazon Go di smartphone mereka. Para pembeli itu tidak perlu lagi mengantri di toko karena pembelian mereka sudah tersambung secara otomatis beserta
aplikasi mereka. Beserta begitu, pembeli langsung dapat membawa pulang produk belanjaan mereka tanpa perlu antri terkait antrian agar panjang.
Peritel dan eceran juga dapat mencontoh inovasi agar dikeluarkan oleh Alibaba beserta minimarket mereka. Perusahaan Alibaba penggunaan konsep pemindaian
wajah terkait melakukan pembayaram. Selain sebagai toko offline, para pembeli juga dapat mengambil produk mereka agar telah dibeli di situs alibaba di minimarket
mereka. Jika para peritel dan eceran masih pesimis bahwa teknologi tersebut dapat efektif dikarenakan di terapkan di negara maju. Maka sebagai contoh terakhir
adalah Pengalaman belanja agar baru dan praktis dihadirkan oleh JD.ID X-Mart di Indoneisaia tepatnya di PIK Avenue, Jakarta. Cukup menunjukan barcode aplikasi
JD di smartphone dan melakukan perekaman wajah di pintu masuk, secara otomatis produk - produk agar didipilih akan terbaca di smartphone melalui teknologi RFID.
Dinamika pembelian pun dikerjakan terkait hitungan detik beserta memindai wajah costumer. Penerapan teknologi digital agar dapat dibilang baru hadir di Indonesia
ini, tentunya mampu melakukan penarikan minat costumer terkait merasakan pengalaman belanja agar praktis, nyaman, dan seru di toko ritel dan eceran.
a. Digitalisasi
Transformasi ritel dan eceran konvensional ke digital sepeti agar sudah dikerjakan oleh para pelaku usaha ditas meungkin dapat menjadi contoh jika kita ingin
melakukan usaha ritel dan eceran. Pada era sekarang ini adalah cara agar tepat terkait para pelaku usaha melakukan inovasi digitalisasi.
Penerapan teknlogi Smart Retail. Melakukan kenaikan minat belanja pembeli dan menjaga keloyalan dari pembeli, keyamanan dari pembeli adalah cara agar perlu kita
perhatikan.
103 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Melalui smart retail kita dapat memonitor dan menganalisiss perilaku pembeli, aktivitas apa saja agar dikerjakan oleh pembeli, usia dan gender dan lain sebagainya.
Tujuan dari penerapan smart retail ini adlah supaya tercipta kondisi dan suasana agar nyaman bagi pembeli terkait berbelanja sehingga merasa betah.
Digital Marketing Platform. Pemasaran adalah salah komponen terkait usaha ritel dan eceran. Tanpa ada pemasaran produk agar dijual oleh perital tidak akan dapat
laku banyak. Pemasaran dapat dikerjakan beserta merambah ke digital seperti diperjual belikan ke marketplace online. Hal tersebut lebih melakukan penarikan bagi
para pembeli karena praktis dan cepat.
Manajemen Ritel Modern Konsep tentang transaksi eceran dan jasa secara Menjelaskan bagaimana proses dan jenis transaksi eceran
online secara online
Pengertian Pemasaran Online
Menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) E-Marketing is the marketing side of electronic commerce, it consists of company efforts to communicate abaout, promote
and sellproducts and services over the internet.
E-Marketing adalah sisi pemasaran dari Pemasaran Online, agar adalah kerja dari perusahaan terkait mengkomunikasikan sesuatu, mempenawarankan, dan
melakukan penjualan produk dan jasa melalui internet.
Menurut Boone dan Kurtz (2005) Pemasaran Online adalah salah satu komponen terkait Pemasaran Online beserta kepentingan khusus oleh marketer, yakni
perancangan dinamika pembuatan, pendistribusian, penawaran, dan penetapan harga produk dan jasa kepada pangsa usaha internet dan melalui peralatan digital
lain. Menurut Strauss dan Frost
Pemasaran Online adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik terkait peperancanganan & pelaksanaan konsep, distribusi, penawaran, dan penetapan harga
unruk menciptakan pertukaran agar memuaskan tujuan inividu dan perusahaan. Menurut dari W. Stanton sendiri, pemasaran adalah suatu sistem agar keseluruhannya
dari adanya aktivitas usaha agar akan diarahkan terkait peperancanganan, penentuan harga, penawaran, dan pendistribusian produk dan jasa agar akan memuaskan
agar dibutuhkan pembeli.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemasaran Online adalah melakukan suatu tindakan pemasaran produk produk dan jasa agar
diusahakan melalui media internet dan online.
3. Penerapan beserta adanya pemasaran melalui media sosial
Adanya media pemasaran adalah media sosial melakukan pembuatan para produsen terkait dapat berkomunikasi beserta para pembeli maupun calon pembelinya.
Para pembeli beserta simple mengenal produk produk agar ditawarkan oleh produsen, sedangkan para produsen beserta simple menawarkan produk produk nya
beserta jaringan agar lebih luas.
Adanya pemanfataan viral marketing adalah sebagai iklan dan bentuk penawaran melalui teknik pemasaran agar penggunaan media sosial demi menghasilkan adanya
kenaikan kesadaran merk dan menambahkan profit bagi para produsen. Bentuk dari adanya viral marketing adalah berupa klip video game, software, electronic book
(e-book).
Media agar sering digunakan oleh viral marketing adalah :
a. Adanya layanan partisipasi dari pembeli dan adanya polling
b. Adanya kontribusi dari suatu perusahaan perusahaan khusus
c. Adanya mesin pencari infoormasi dan agar sering disebut
google dan blog
d. Adanya integrasi beserta smartphone dan gadget
e. Adanya pemasaran secara langsung beserta beberapa bentuk cetak
f. Adanya layanan web terkait target pemasaran
g. SEO
h. Adanya televisi dan radio agar dimiliki oleh pembeli dan calon pembeli
4. Manfaat Pemasaran Online
Pemasaran Online pasti diminati karena ada alasan bukan, hal ini sudah jelas karena terdapat beberapa manfaat Pemasaran Online agar diberikan bagus kepada
pengusaha danpun pembeli. Mari lihat beberapa manfaat Pemasaran Online bagi pengusaha/perusahaan dan manfaat pemasaran online bagi pembeli dibawah ini:
a. Manfaat Pemasaran Online Bagi Pengusaha
1) Perdagangan Global
Beserta adanya Pemasaran Online memungkinkan sebuah perusahaan dan pemilih usaha terkait dapat melakukan penjualan produk produk agar mereka buat kepada
pembeli agar lebih banyak dikarenakan sifat dari web itu sendiri. Beserta kata lain, perusahaan dapat mencover usaha agar lebih luas. Contoh, perusahaan sepatu
agar ada di Amerika danpun Australia dapat melakukan penjualan produk produk nya di Indonesia tanpa perlu membuka toko baru di Indonesia.
104 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2) Pengurangan Infrasusunan Perusahaan


Beserta adanya Pemasaran Online, perusahaan dan pemilih usaha tidak perlu membuka banyak cabang perdagangan danpun distribusi (akan tetapi terkait beberapa
kasus, banyak Pemasaran Online agar tetap membuka gudang penyimpanan dan pun produk produk si di berbagai negara terkait mempersimple pembeli terkait
shipping produk).
3) Pengurangan Pengeluaran Perusahaan/ Melakukan kenaikan Profit Bersih Beserta adanya Pemasaran Online, pengusaha dan perusahaan tidak perlu
mengeluarkan pengeluaran agar berlebih terkait menyediakan banyak toko dan gedung serta pegawai agar banyak. Hal ini akan melakukan kenaikan profit
besertamenurunkan pengeluaran cara kerja perusahaan.
4) Pengurangan Harga Produk produk
Beserta adanya Pemasaran Online, harga produk dapat ditekan dengan harga agar terjangkau mungkindikarenakan akumulasi dari beberapa manfaat diatas, sehingga
pembeli lebihtertarik membeli dan jangkauan juga semakin luas dari berbagai lapisan warga.
b. Manfaat dan Profit Pemasaran Online Bagi Pembeli
1) Belanja 24/7
Manfaat Pemasaran Online agar satu ini sangat membantu pembeli terkait melakukan pengecekan, peperancanganan danpun langsung pembelian dan pemesanan
jasa danpun produk pada usaha tertentu. Berbeda beserta toko agar biasanya tutup pada jam malam seperti toko buku agar hanya terbuka mulai dari jam
9 pagi hingga jam 9 malam. Toko buku Online dapat terbuka terkait pengecekan dan pembelian 24jam dalam 7 hari dan non-stop.
Terkait belanja dikarenakan tidak perlu ke tokonya langsung, cukup buka websitenya,cek produk dan kemudian pesan. Produk terkirim. Bermanfaat bukan.Produk
/Jasa Semakin MurahNah, ini manfaat Pemasaran Online agar betul betul terasa oleh pembeli, hal inidikarenakan manfaat Pemasaran Online bagi perusahaan sehingga
pengeluaran cara kerjapengusaha berkurang sehingga mereka mampu memberikan harga agar lebihmurah.
Pembeli Mampu Memberikan pembanding Lebih AkuratBeserta adanya Pemasaran Online khususnya berbasis online, pembeli mampu memberikan pembanding
banyak produk produk sekaligus, tinggal klik, klik, berbeda beserta toko biasa, anda perlu berjalan ke beberapa tempat sekaligus apalagi agar berbeda toko.Beserta
Pemasaran Online anda tinggal buka komputer, dan cek berbagai hargaproduk diberbagai toko online, cari agar murah tanpa perlu berpindah tempat. Cobasaja buka
Lazada, Tokopedia, OLX, dan toko online lainnya.
2) Pembeli lintas Wilayah
Beserta adanya Pemasaran Online, anda mampu membeli produk dan jasa dari luarnegara anda tanpa perlu ke luar negeri, asyik bukan manfaat Pemasaran Online
agar satu ini. Contoh, saya dapat memesan sepatu nike super original dari USA tanpaperlu ke Amerika.
Pengertian usaha ritel dan eceran adalah usaha agar melakukan penjualan produk produk dan jasa layanan kepada pembeli secara eceran dan total kecil terkait
memenuhi agar dibutuhkan pribadi dan bukan terkait dijual kembali.
Terkait kehidupan sehari-hari, pelaku usaha ritel dan eceran sering disebut beserta pengusaha eceran dan pengecer. Dinamika transaksi dapat dikerjakan melalui
berbagai saluran perdagangan seperti online dan perdagangan langsung. Syarat penting terkait transaksi usaha ritel dan eceran adalah pembeli adalah pembeli
langsung.
Walaupun usaha ritel dan eceran pada umumnya berkaitan beserta pembelian produk tapi istilah ini juga dapat dijalankan terkait penyedia layanan terkait melakukan
penjualan jasanya kepada pembeli.
Dinamika transaksi Electronic commerce adalah sebagai berikut (Suyanto, 2003: 46) :
a. Show. Pengusaha menunjukan produk produk dan layanannya di situs agar dimilikinya, lengkap beserta detail spesifikasi produk produk dan harganya
b. Register. Pembeli melakukan register terkait memasukkan data-data identitas, alamat pengiriman dan infoormasi login
c. Order. Setelah pembeli memilih produk produk agar diinginkan, pembeli pun selanjutnya melakukan order pembelian
d. Payment. Pembeli melakukan pembelian
e. Verification. Verifikasi data pembeli seperti data – data pembelian (No. rekening dan kartu kredit)
f. Deliver. Produk produk agar dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh pengusaha ke pembeli
E-retail termasuk ke terkait Electronic commerce. E-retail sendiri memiliki arti elektronik retailing agar artinya aktivitas retailing agar terjadi secara online melalui
internet.
Model usaha E-Retailing :
a. Click and Mortar : memiliki toko secara fisik tetapi juga melakukan perdagangan melalui internet
b. Pure Play : produsen agar melakukan perdagangan melalui internet tanpa penggunaan perantara agen fisik (dinamika , agen, dan produk produk digital). Produk
– produk agar biasanya dijual oleh para E-Tailers
c. Fashion : biasanya banyak pemilik online shop agar melakukan penjualan kembali produk dagangan orang dan mereka mengambil produk dari orang lain lalu
melakukan penjualannya kembali kepada pembeli beserta harga agar sudah pasti berbeda dari toko aslinya.
105 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

d. Travel and tourism : memesan tiket secara online dan melalui agen adalah dinamika usaha agar dikerjakan ole para E-Tailers

Profit dari E-Tailers


a. Infoormasi agar diberikan secara gratis melakukan pembuatan seluruh orang memahami produk apa saja agar ditawarkan
b. Infoormasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja
c. Substansial diskon

Kekurangan dari E-Tailers


a. Masih banyak orang agar belum penggunaan internet dan belum paham melakukan pencarian melalui internet
b. Total waktu dan kesulitas penggunaan penggunaan indera penglihatan agent secara signifikansi
Membuka toko terkait berdagang dapat melalui online. Namun, sebelum melakukan pembuatan toko tersebut menjadi online alangkah bagusnya toko tersebut perlu
dicoba beserta penggunaan komputer server mini. berbagai macam adalah dapat melalui :
a. Autoinstall (fantastico) adalah beserta fantastico agar ada di cpanel. Namun, melaui cPanel memiliki kelemahan adalah bila script osCommerce agar versi paling
baru sudah terbit tetapi versi agar paling baru tersebut belum ada di fantastico.
b. Penggunaan cara manual. Cara agar manual ini melakukan upload dari file-file dari osCommerce melalui ftp dan melalui file manager agar berada di cPanel.
Kelemahan dari penggunaan manual adalah sedikit rumit karena pengguna pelu melakukan upload keseluruhan file osCommerce ke satu server terkait dikerjakan
penginstalan beserta cara manual.

Adanya cara manual umumnya didipilih bila versi agar tersedia di osCommerce juga tersedia di oscommerce.com namun belum ada di fantastico.
Langkah agar sebelumnya dapat ditempuh sebelum Anda melakukan pembuatan script osCommerce terkait toko online Anda, pastikan terlebih dahulu melihat
bagaimana cara kerja toko tersebut bila dikerjakan beserta menginstal localhost di komputer Anda. Melakukan peng-instalan agar penggunaan server lokal pada
computer Anda mengartikan bahwa toko agar akan Anda perancangankan ini akan offline terlebih dahulu. Karena server Anda ini hanya berjalan pada server lokal,
akan memunculkan banyak sekali fungsi agar tidak dapat berjalan seperti pada pengiriman email karena sudah tidak ada lagi koneksi internet agar berjalan.

Langkah – langkah agar dapat ditempuh beserta melakukan instalasi osCommerce pada localhost :
a. Web server apache
b. Scripting PHP
c. Database MySQL
d. Design tool Macromedia Dreamwaver (bagian ini dapat terkait tidak dikerjakan bila sudah akan dikerjakan secara online dan dapat penggunaan instalan
fantastico dan beserta cara manual pada tahap selanjutnya)
Perilaku dan sikap wirausaha Identifikasi sikap dan perilaku wirausaha Menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
SIKAP SEORANG WIRAUSAHAWAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1) Selalu Berani Mengambil Risiko
Seorang wirausaha harus mampu dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil tentunya memiliki resiko baik resiko besar maupun resiko kecil. Wirausaha
riskan akan kebangkrutan modal, jerih payah dalam memulai bisnis dan memerlukan waktu lama untuk mendirikan usaha. Sikap yang dimiliki wirausaha
tentunyamampu dan berani dalam mengambil resiko daripada tetap berada dalam zona aman. Seorang wirausaha yang cermat akan selalu berani mengambil resiko
dalam setiap langkah usaha yang dilakukannya. Usaha yang telah mapan dan dirasa telah mendapat keuntungan cukup biasanya akan stagnan dan tidak mengambil
keputusan yang beresiko lagi misalnya mengembangkan usahanya atau memodifikasi usaha. Faktanya, pengambilan keputusan yang beresiko juga perlu dilakukan
agar usaha yang dilakukan tidak kalah bersaing dengan usaha lain yang sejenis yang memiliki keterbaharuan dalam inovasi usaha. Kesimpulan, seorang wirausaha
harus berani dalam mengambil keputusan bukan hanya pada saat awal dalam memulai bisnis namun juga dalam keadaan bisnis mapan untuk memberikan sentuhan
baru dalam bisnisnya meskipun resiko yang diambil cukup besar dan memerlukan pengorbanan.
2) Bersikap Fleksibel
Usaha sama halnya dengan jaman, akan selalu berubah dan mengikuti perkembangan. Sikap fleksibel dapat diartikan pula sikap adaptif atau mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan dan situasi yang dihadapi. Tindakan yang dilakukan dari sikap fleksibel akan mampu menjadikan bisnis akan terus berkembang dengan
baik dan selalu menjadi idola para peminatnya .
106 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

3) Berusaha Mengenal Bisnis Anda


Mengenal bisnis sangat penting dilakukan karena dengan memahami bisnis lebih dalam akan memudahkan dalam melakukan inovasi atau melakukan keputusan usaha.
Faktanya banyak wirausaha yang tidak berusaha tau tentang usahanya setelah usaha tersebut dapat berjalan dengan baik. Mengenal bisnis dilakukan untuk
mengantisipasi perubahan tren masyarakat terkait bisnis anda dan juga mampu menjadi acuan dalam mengambil keputusan
4) Mengakui jika Memiliki Kesalahan
Mentalitas wirausaha yang baik dalam mengakui kesalahan dan tidak egois. Wirausaha jelas memiliki kesalahan yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran. hal itu
penting dilakukan daripada tidak berani mengakui kesalahan dan terus menjalankan keputusan yang salah yang nantinya akan menghancurkan usaha tersebut.
5) Bersikap Jujur
Etika yan harus dipegang teguh yaitu bersikap jujur. Kejujuran akan memberikan kemudahan dalam usaha. Dengan jujur maka akan memberikan kepercayaan dari
orang-orang baik yang terlibat dalam usaha maupun pembelinya.
6) Optimis dengan Masa Depan
Sikap kehati hatian perlu agar tidak ceroboh dalam mengambil langkah dan keputusan. Namun kita tetap harus optimis dengan masa depan. Sikap optimis akan
memberikan aura positif dalam melangkah. Optimis dilakukan dengan rasa percaya diri, berpikir keberhasilan dan niat yang kuat.
7) Mempunyai rasa gairah untuk berwirausaha
Menjalankan usaha harus dilakukan dengan sepenuh hati dan dari dorongan hati. Perjalanan proses udaha yang dilakukan menurut gairah hobi dan untuk keberhasilan
akan terasa ringan. Gairah kesukaan terhadap usaha yang kita jalankan perlu ditumbuhkan dengan menciptakan suatu hubungan yang bersifat emosional dengan
penikmat atau konsumen usaha kita. Hasil dari evaluasi konsumen yang menikmati produk kita harus kita manfaatkan untuk memikirkan kedepannya mengenai inovasi
produk kita.

Perilaku seorang wirausaha dicerminkan sebagai berikut:


1) Perilaku wirausaha secara individu
a) Teguh dalam pendirian yang dipegang.
b) Yakin terhadap konsepnya sehingga kadang cenderung keras kepala.
c) Profesional yang berarti mampu tanggung jawab, memegang komitmen tinggi, bersikap disiplin, terus berusaha konsisten pendirian, besikap jujur dan terbuka.
d) Optimis dalam tindakannya.

2) Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan


a) Memiliki rasa untuk ingin disukai semua orang dan juga berpenampilan rapi
b) Banyak orang yang menyukai karena perilaku yang baik kepada semua orang
c) Memiliki sikap suka memotivasi orang lain untuk menjadi lebih maju dan lebih baik
d) Memberikan teladan kepada lingkungan bisnisnya
e) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik yang akan menjadikan lingkungan kerjanya suka dan senang dengan dirinya

3) Perilaku wirausaha dalam bekerja


a) Memiliki orientasi tujuan dan berkeinginan kuat untuk mencapai hasil maksimal
b) Tidak menyukai adanya kelemahan dan gila bekerja
c) Melakukan pekerjaan dengan tuntas dan tidak menunda-nunda pekerjaan
d) Memiliki rasa haus akan keberhasilan yang sempurna

4) Perilaku wirausaha dalam menghadapi dan mengambil resiko


a) Menimbang resiko dan dampaknya
b) Memikirkan keputusan yang akan diambil dan memastikan keputusan tersebut optimal
c) Kuat intuisinya dan berani mengambil resiko
d) Memiliki rasa waspada yang tinggi

5) Perilaku wirausaha dalam hal sikap kepemimpinan


a) Wirausaha sebagai pemimpin berani mengambil resiko keputusannya
107 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

b) Hati-hati dalam bertindak karena pemimpin merupakan contoh


c) Memberikan ketenangan kepada karyawan dalam bekerja
d) Berkarismatik dan berbesar hati

KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang. Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat. Karakteristiak
adalah sifat, sikap, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan atau kegiatan yang dilakukan.
Jadi karakteristis wirausaha merupakan ciri khas yang melekat pada wirausaha tersebut yang menjadi pembeda dengan orang lain. Berikut adalah karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1) Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengontrol atau mengatur perilaku seseorang dalam mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan yang harus ditaati.
2) Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti memiliki pikiran yang fokus ketika melakukan tugas dalam usaha dan berupaya terus untuk hasil yang maksimal. Komitmen tinggi wirausaha
dicerminkan dalam sikap untuk memegang teguh komitmen suksesnya dan menjaga kepercayaan pelanggan.
3) Jujur
Wirausaha memerlukan kejujuran. Hal ini menjadi sangat penting ketika wirausaha menjalankan bisnisnya agar di percayaoleh rekan maupun pelanggan
4) Kreatif dan Inovatif
Kreatif diartiken sebagai penemuan ide-ide baru yang mampu memberikan hal baru dalam masyarakat. Inovatif diartikan dalam pengembangan usaha dengan
memberikan suatu tambahan atau modifikasi dalam usaha yang menjadikan inovasi.
5) Mandiri
Mandiri merupakan sikap yang ditunjukkan wirausaha dengan tidak menggantungkan segala sesuatu seperti keputusan dan langkah yang dilakukan dalam bisnis.
Mandiri juga dilakukan dalam hal mengambil resiko. Sikap mandiri dalam pembentukannya memiliki 6 kekuatan mental yang mampu menbangun kepribadian seseorang
yang kuat sebagai berikut:
a) Rasa kemauan yang tinggi
b) Yakin atas kekuatan diri
c) Sikap jujur
d) Tahan mental
e) Tekun dan pekerja keras
f) Konstruktif dalam memikirkan usaha
6) Realistis dalam bekerja

Realistis memiliki arti sesuai dengan kenyataan. Berfikir secara realistis berarti cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola pikir yang realistis berarti menerima
segala kekurangan, kekalahan dan kelemahan sehingga mampu selaras dengan kelebihan yang dimiliki.
Selain karakteristik yang disebutkan diatas, seorang ahli terkenal menyebutkan karakteristik wirausahawan adalah 10D by Garve sebagai berikut:
1) Dream Wirausahawan harus memiliki mimpi atau pandangan kedepan untuk dirinya dan bisnisnya. Selain itu wirausahawan mampu mewujudkan mimpinya
2) Decisiveness Wirausahawan harus memiliki sikap cepat dalam mengambil keputusan dan bekerja
3) Doers Wirausahawan tentunya harus mengambil suatu keputusan, keputusan yang diambil harus segera ditindak lanjuti agar nantinya terealisasi sesuai visi dari
awal
4) DeterminationTanggung jawab dan perhatian. Wirausahawan pantang untuk mudah menyerah dan putus asa
5) Dedication Berani berwirausaha berarti berani mendedikasikan diri untuk masuk dalam usahanya mungkin dengan sedikit pengorbanan
6) Devotion Tidak kenal lelah dan mencurahkan perhatian penuh untuk usahanya
7) Details Wirausaha dituntut untuk memperhatikan seluk beluk usaha secara detail dan rinci
8) Destiny Wirausahawan memiliki tujuan dan mempunyai perencanaan kedepan. Wirausahawan tidak bergantung pada siapapun untuk masa depannya
9) Dollars Keuntungan bukan tujuan semata-mata bagi wirausahawan. Bagi wirausahawan mereka akan bekerja keras untuk hasil yang terbaik maka laba dan
keuntungan sudah pasti akan didapatnya
10) Distributed Wirausaha mampu melihat kepada siapa bisnisnya diberikan atau didistribusikan. Wirausahawan mampu melihat siapa yang dapat diajak untuk
mensukseskan bisnisnya.
108 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Peluang usaha produk barang dan jasa Pengertian peluang usaha, macam-macam usaha, Menganalisis bagaimana menciptakan peluang usaha baik
prosedur mendirikan usaha, perencanaan usaha dan produk barang maupun jasa
bentuk-bentuk badan usaha
3. Peluang usaha produk barang dan jasa
Peluang merupakan suatu yang dapat kita ambil manfaatnya untuk mencapai keuntungan. Peluang usaha merupakan suatu celah yang dapat kita gunakan sebagai ide
usaha yang dapat memberikan keuntungan.
a Ciri-ciri peluang usaha yang baik
Memilih peluang usaha juga memerlukan beberapa pertimbangan diantaranya sebagai berikut.
1) Peluang itu orisinal dan tidak meniru
Orisinal diartikan sebagai usaha hasil pemikiran dan perhitungan kita bukan hasil mencontoh atau meniru usaha orang lain. Hal ini dapat diterapkan di sekitar, misalnya
dalam lingkungan kita banyak pengusaha minuman rasa buah, maka peluang usaha tidak dengan meniru minuman rasa buah sehingga menambah persaingan yang
ada. Dapat dilakukan dengan mencari apa yang belum dijual dalam “pasar” minuman sehingga kita dapat menemukan peluang tanpa meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan
perubahan zaman dan tidak terpaku pada satu tren semata. Contoh : pada saat ini, tren yang ada dalam dunia kuliner minuman adalah minuman bubble. Untuk itu,
sebagai wirausaha yang bergelut dalam bidang produk kreatif kuliner harus siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar. Jaman milenial yang semakin berubah
ubah “tren”nya juga dapat dijadikan bahan analisis peluang usaha apa yang kiranya digandrungi dan dibutuhkan oleh konsumen.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama
Hal paling penting dalam usaha adalah adanya dorongan dari hati untuk melakukan usaha. Usaha yang dilakukan atas kemauan sendiri pasti akan melakukan kegiatan
dengan tulus dan tentunya hasil yang juga memuaskan karena dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati. Lain halnya usaha yang dilakukan atas keterpaksaan
akan berdampak pada rasa kesal dan jengkel. Pemilhan usaha harus berdasakan penelitian dan survey mengenai seberapa lama usaha tersebut dapat bertahan di
pasar.
4) Ada keyakinan untuk mewujudkannya
Usaha harus berdasarkan keyakinan dan komitmen untuk mewujudkan usaha tersebut. contohnya dalam masyarakat agraris menangkap peluang untuk berjualan bibit
tanaman maka harus yakin dalam mewujudkannya dengan penuh komitmen
5) Ada rasa senang dalam mewujudkannya
Segala sesuatu yang dilakukan dengan senang akan memberikan hasil yang baik pula. Hal yang dilakukan dengan baik akan membuahkan hasil yang baik pula
6) Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko
dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi,
makin akurat pula kita mengetahui seberapa besar risikonya. Risiko dan peluang usaha berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat peluang usaha, berani mengambil
risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merelaisasikan potensi diri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha
karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi,
perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang.

Secara umum, risiko dibagi menjadi lima jenis sebagai berikut.


(1) Resiko teknis (kerugian)
(2) Resiko pasar
(3) Resiko riil
(4) Resiko psikologis
(5) Risiko di luar kemampuan manusia (force major)

b Menganalisis Peluang Usaha Berdasarkan Produk barang atau Jasa


Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dalam
menganalisis produk yang dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1) Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian sumber daya alam.
2) Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
3) Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
109 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

c. Menganalisis bidang produk barang


Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap
wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju.
1) Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a) Inti produk yaitu manfaat atau jasa dari produk tersebut
b) Wujud produk yaitu karakteristik dari produk tersebut .
c) Produk tambahan yang disempurnakan yaitu produk dengan pelengkap dari produk inti.

2) Berdasarkan sifat dan karakteristiknya produk dikelompokkan sebagai berikut :


a) Barang tahan lama atau dapat digunakan dalam waktu lama dan dalam jumlah yang berkali kali
b) Barang tidak tahan lama atau habis dalam konsumsi sekali
c) Jasa yaitu manfaat atau kegunaan yang diberikan
3) Berdasarkan pemakaiannya produk dibedakan menjadi:
a) Barang konsumsi yaitu barang yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir dan tidak diperjual belikan lagi.
b) Barangindustri yaitu barang sebagai komponen untuk memproduksi barang lain.

d. Menganalisis bidang produk jasa


Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat dirasakan ketika dikonsumsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa,
yaitu:
1) Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
2) Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3) Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4) Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
5) Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6) Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.

4. Macam macam peluang usaha


a. Bidang agribisnis Contohnya adalah budidaya dalam bidang peternakan, perikanan dsb
b. Bidang jasa keuangan Usaha yang berkaitan dengan keuangan misalnya konsultan keuangan, asuransi, perbankan dll
c. Bidang jasa umum Jasa yang berkaitan dengan publik misalnya transportasi, pengiriman barang dll.
d. Bidang jasa perseorangan Merupakan jasa milik perorangan misalnya salon, rumah makan, dll
e. Bidang usaha jasa wisata Usaha yang meliputi bidang wisata misalnya penyedia perjalanan wisata, homestay wisata, hotel dll
f. Bidang usaha pertambangan Melibatkan usaha hasil bumi seperti tambang minyak, batu bara, pasir dll
g. Bidang konstruksi Yaitu usaha pembuatan jalan raya jembatan atau rumah dll
h. Bidang pabrikasi Usaha yang dilakukan dengan proses produksi misalnya pabrik pembuatan sosis dll
i. Jenis Usaha Perdagangan Usaha grosir pedangan ecer dll
j. Jenis Usaha Online Usaha yang memanfaatkan internet misalnya penjualan online seperti shopee, tokopedia, tiket dll
Konsep desain/prototype dan Kemasan Analisis konsep desain dan kemasan produk/jasa Menjelaskan manfaat desain kemasan produk/jasa
produk/jasa
a. Manfaat Desain Kemasan Produk/Jasa
Kemasan menjadi hal yang diperhatikan oleh produsen. Hal ini dikarenakan podusen menganggap kemasan tidak sekedar pembungkus semata namun juga memiliki
dampak yang luas dalam pemasaran produk. Simamora (2007) menjelaskan terdapat beberapa manfaat desain kemasan yang dilakukan oleh produsen diantaranya:
1) Fungsi Protektif
Fungsi utama kemasan tentunya sebagai pelindung produk supaya diterima konsumen dalam keadaan yang sama dengan saat produk di produksi oleh produsen.
Fungsi proteksi berkaitan dengan pengamanan produk, adanya perubahan cuaca dan iklim, adanya transportasi dan saluran distribusi produk yang semua memerlukan
pengemasan produk yang baik. Pengemasan yang memiliki tingkat protektif yang baik akan mencegah produk yang diterima konsumen dalam keadaan rusak atau
tidak layak dikonsumsi.
110 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Kemasan didesain agar mampu melindungi produk dari berbagai kerusakan yang merusak produk atau bahkan mengurangi nilai jual produk. Gambar di atas
menunjukkan produk kue basah yang di bungkus dengan desain kemasan apik yang melindungi sekaligus membuat kue bersih dan diterima konsumen dalam keadaan
sama saat kue selesai di produksi. Kemasan berfungsi melindungi dari debu, dari tangan jail yang mungkin mengambil atau memegang produk, menghindari produk
jatuh atau saling bertubrukan dan lain-lain. Kemasan sangat penting untuk suatu produk.
2) Fungsi Promosional
Selain mampu melindungi produk dari kerusakan, kemasan mampu menjadi sarana promosi atau memperkenalkan produk kepada konsumen dan masyarakat luas.
Produsen mempertimbangkan terkait desain, warna dan bentuk kemasan.
Gambar di atas contoh kemasan minuman promosional yang dirancang dengan bentuk yang unik, warna yang menarik dan beda dari minuman kemasan pada umumnya.
Desain kemasan tersebut dibuat bukan tanpa tujuan melainkan untuk memberi efek eye- catching yaitu menjadi tangkapan mata dan mudah diingat oleh konsumen.
Desain kemasan menjadi penting karena dengan perancangan khusus akan menjadi daya pikat konsumen dibanding kemasan yang hampir sama pada umumnya.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
1) Self service yaitu kemampuan kemasan dalam proses penjualan berkaitan dengan estetika, menarik pembeli untuk membeli produk tersebut, memberikan kesan
meyakinkan tentang produk dan sebagainya. Misalnya kemasan roti akan memberikan efek rasa ingin memakan roti hanya dari kemasan yang menarik. Hanya dengan
melihat kemasan yang berciri khas maka akan menarik minat pembeli.
2) Consumer affluence yaitu perdikat baik yang diberikan konsumen kepada produk dengan melihat kemasan yang baik. Konsumen akan bersedia membayar harga
yang tinggi untuk produk dengan kemasan yang terlihat bagus dan bersih.
3) Company and brand image yaitu pengenalan brand produk kepada konsumen sehingga dikenal secara luas. Kemasan sebagai ujung tombak pengenalan brand
produk dan juga perusahaannya.
4) Inovational opportunity yaitu peluang perusahaan untuk berinovasi dengan membuat kemasan yang menarik minat konsumen sehingga penjualan dapat
dilakukan secara maksimal.

Kemasan berfungsi sebagai media pemasaran, selain itu kemasan juga berfungsi sebagai media dalam memasarkan produk. Simamora ungsi lain dari pemasaran
dijabarkan sebagai berikut:
1) Melindungi produk selama proses distribusi. Fungsi kemasan digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan, kebusukan, kehancuran kehilangan dan lain-
lain.
2) Menarik perhatian konsumen dengan memberi kesan pandangan produk. Melihat produk melalui kemasan akan menampakkan citra dari produk tersebut
sehingga mampu menarik pembeli.
3) Kombinasi marketing dan juga logistik yang mampu membuat kemasan menjual produk dengan cara mencuri perhatian dan mengkomunikasikan produk itu
sendiri.
Proses kerja pembuatan desain/prototye dan Analisis proses kerja pembuatan desain produk/jasa Menyusun alur dan proses kerja pembuatan desain dan
kemasan produk dan jasa kemasan produk/jasa
2. Menyusun alur dan Proses Kerja Pembuatan Desain/ Prototype
Peningkatan kualitas dan juga pengendaliannya dilakukan secara total oleh pihak manajemen. Manajer akan melakukan Total Quality Management. Hal ini dikarenakan
kualitas produk menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam suatu produksi. Kualitas produk akan berdampak pada kepuasan pelanggan saat menggunaknannya.
Kualitas produk yang baik akan mendorong pembeli untuk tetap membeli produk tersebut dan juga melakukan pembelian ulang. Hal ini berdampak pada naiknya
keuntungan perusahaan karena barang produksi laku terjual. Praktik dalam industri, semakin banyak keuntungan ytang didapat seringkali diiringi dengan biaya yang
rendah
Kualitas produk bukan saja terletak pada polesan dan bentuk akhir suatu produk. Produk akan memiliki nilai kualitas tinggi jika sejak awal pembuatan dilakukan dengan
mementingkan sisi kualitas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan menghindari kerusakan atau kecacatan produk selama proses produksi hingga produk akhir
jadi dan siap jual. Kerusakan produk hanya akna menambah biaya produksi karena barang tersebut harus di proses ulang. Hal yang penting dalam memproses produk
adalah bagaimana prototype dari produk tersebut.

Prototype produk merupakan hasil akhir bentukan produk dalam tahapan produksi produk. Prototype menjadikan produk diingat dan dilihat oleh konsumen ketika
melihat produk tersebut di pasaran. Tahapan pembuatan prototipe produk menjadi tahapan yang penting dikarenakan prototipe menyangkut pandangan konsumen
terhadap produk dan akan berlangsung lama atau menjadi penentu kelangsungan produk sampai masa mendatang. Prototipe akan dirasakan oleh pihak konsumen,
kinerja dari prototipe akan dikomentari oleh konsumen terutama pelanggan untuk kemudian di proses ulang oleh produsen jika terdapat saran atau masukan maka
111 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

akan diproses ulang guna mencapai kepuasan pelanggan. Dilakukan inovasi dalam prototipe sehingga prototipe merupakan bentukan kerjasama pelanggan dan
produsen untuk mencapai kenyamanan dan kepuasan penggunaan produk
Prototipe yang merupakan bentukan dasar produk memiliki jenis ukuran dan juga bentuk yang harus dilakukan fabrikasi guna menentukan apakah produk tersebut
mampu bekerja sesuai desain tujuannya atau prototipe tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe sering disebut juga alpha prototype dan beta
prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan
akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.
Dalam pembuatan prototipe terdapat beberapa alur yang dikemukakan Pressman (2015) sebagai berikut:
a. Tahap pendefinisian produk. Tahap ini berisikan kegiatan menterjemahkan konsep teknikal dalam produksi yang hubungannya dengan aspek kebutuhan dan
juga perilaku konsumen. Penerjemahan ini dibentuk menjadi rancangan konsep hukum konsep keamanan dan perlindungan konsumen.
b. Tahap working model. Pembuatan desain prototipe harus mampu mempresentasikan fungsi dari produk secara keseluruhan. Working ini dibuat seperlunya saja
sehingga mampu melihat konsep yang tidak perlu dalam kemasan dan dilakukan evaluasi Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan
membantu perancangan prototipe rekayasa.
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): merupakan tahap seperti working model namun lebih kompleks dan lebih besar dari working model. Prototipe
rekayasa ini dibangun hingga mencapai teknis kualitas tertentu agar nantinya bisa dilanjut dalam tahap prototipe produksi atau dalam tahap produksi. Prototipe
rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
d. Prototipe produksi. Merupakan bentuk yang secara khusus dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi
dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk
memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji- cobakan kepada masyarakat umum. Dalam
pemasaran tentunya akan mengalami beberapa tantangan dan ancaman yang harus dihadapi seperti ketahanan produk, keunikan produk, regulasi mengenai produk
dan sebagainya harus dipertimbangkan dengan baik.
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik
dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.
g. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung
resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

Berdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem (Walker et
al, 2003). Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang
terbatas, lebih menggambarkan konsep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem,
mendemonstrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum (Walker et al, 2003).
Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti
sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya (Walker et al, 2003).
Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail
tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi
pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya (Walker et al, 2003).
Biaya produksi prototype produk barang dan Analisis biaya produksi prototype produk dan jasa Menganalis komponen biaya produksi prototype produk dan
jasa jasa
4. Menganalisis Komponen Biaya Produksi Prototipe Produk Barang/Jasa
Komponen biaya produksi prototype barang atau jasa terdiri dari biaya produksi dan juga biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya keseluruhan dari biaya-
biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Tujuan biaya produksi dikeluarkan adalah untuk memperoleh laba/keuntungan. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya mesin/peralatan, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan sebagainya yang menyangkut proses produksi barang. Biaya produksi harus dirinci dengan
benar dan teliti agar mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal karena penekanan biaya produksi. Total penjualan dikurangi biaya produksi akan menunjukkan
besaran laba yang diterima perusahaan. Biaya produksi dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Biaya produksi dan biaya operasional
tidaklah sama. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi hasil produksi sedangkan biaya operasional merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk mendukung dan melangsungkan kegiatan operasional perusahaan. Biaya operasional contohnya biaya sewa toko, biaya listrik, biaya
perawatan peralatan kantor dan lain sebagainya. Biaya produksi perlu perencanaan agar nantinya pengeluaran produksi tidak membengkak dan tidak menjadikan
harga output satuan menjadi mahal.
112 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Perbedaan antara biaya produksi dan biaya non produksi yaitu biaya non produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan, pendistribusian
pemasaran, biaya layanan pelanggan dan sebagainya yang berada diluar proses pembuatan produk/ proses produksi.Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat
dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran/distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah
mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan. Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen
yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebutlah yang dapat dibebankan pada produk untuk
kepentingan laporan keuangan eksternal.
a) Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan- bahan kategori ini dapat secara
langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk. Contoh Bahan baku
langsung antara lain: tepung terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dan lain-lain.
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan
untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru
masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dan lain-lain.
c) Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang
atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang
dikategorikan dalam biaya overhead.

Selain biaya produksi juga terdapat biaya nonproduksi. Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi,
layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan
yang melingkupi tentang biaya pemasaran /distribusi dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya
pengembangan dan administrasi umum.
1) Biaya Penjualan
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau jasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya
mendapatkan pesanan/pelanggan dan memenuhi pesanan/pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dan lain-lain.
2) Biaya Administrasi
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran
ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat
disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada neraca.
Biaya produksi dibedakan menjadi biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan rata rata. Berikut ini merupakan penjelasan tentang biaya produksi:
(a) Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin
besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar.
(b) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini biasanya
terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya. Biaya-biaya ini harus tetap
dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah
produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus
mendatar.
113 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

(c) Biaya Total


Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variable atau
TC = FV+VC
TC =Total Cost (biaya total) FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)

(d) Biaya Marjinal


Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi. Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit
tambahan output.

(e) Biaya Rata-rata (Average Cost)


Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suatu perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan
tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya. Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau ATC = TC/Q
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata) TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

(f) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost)


Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi
total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau:
AFC = TFC/Q
AFC = Average Fixed Cost ( biaya tetap rat-rata) TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak
barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rataratanya.

(g) Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost)


Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat- rata diperoleh dengan membagi total
biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:
AVC = TVC/Q
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata) TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Pengujian kesesuaian fungsi prototype Menentukan pengujian kesesuain fungsi prototype Menjelaskan tahap-tahap pengujian kesesuaian fungsi
produk dan jasa produk dan jasa prototype
6. Menentukan Kesesuaian Fungsi Prototipe Produk/Jasa
a. Tahap-tahap Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototipe Produk Barang/Jasa Setelah terbentuk prototipe selanjutnya dilakukan pengujian
menggunakan sistem atau disebut tahap pengujian . Paket prototipe diuji secara sistem, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang ulang hingga dapat
diterima pemakainya (O’Brien, 2000). Kegiatan pengujian sistem bertujuan untuk mencari dan menemukan kesalahan yang terjadi dalam sistem dan juga melakukan
kegiatan evaluasi sistem. Tahap pengujian ini dianggap penting karena akan menemukan kesalahan dalam sistem (Mulyanto, 2009). Menurut Sommerville (2001)
kegiatan pengujian sistem terdiri dari :
1) Menguji tiap komponen secara individual dan secara independen tanpa diselingi komponen lainnya sehingga menjamin setiap individu beroperasi dengan baik.
2) Menguji modul yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
3) Menguji sub-sub sistem yang terdiri dari modul-modul yang diintegrasikan sebelumnya.
4) Menguji sistem untuk mencari apa saja kesalahan antar interaksi sub- sub sistem dengan interfacenya serta melihat fungsi secara operasional maupun non
operasional
5) Menguji data entry apakah telah berjalan dengan baik apabila dimasukkan data oleh user bukan hanya data simulasi
6) Pendokumentasian kegiatan mulai tahap pertama hingga tahap terakhirSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang
siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan
114 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.

b. Proses Pengujian Prototipe


Kegiatan pengujian prototype terdiri dari empat tahap yaitu:
1) Technical Testing dengan cara membuat prototipe yang merupakan perkiraan produk akhir. Pengujian atas kinerja prototipe dapat menghasilkan informasi
penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang
memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Jenis informasi tersenut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk.
2) Pengujian Preferensi dan Kepuasan (Preference and Satisfaction) untuk menetapkan elemen yang dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat
tafsiran penjualan awal produk. Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam pengujian ini yaitu :
a) Meminta konsumen untuk menggunakan produk selama jangka waktu tertentu, kemudian diminta menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan
preferensi dan kepuasan mereka.
b) Blind test dengan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatifproduk tanpa mengetahui nama merek atau
produsernya.

3) Pengujian pasar simulasi (Simulated Test atau Laboratory Test Markets) dengan prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah
dan cepat tentang pangsa pasar. Model yang dipakai antara lain: BASES, DISIGNOR, ASSESOR, dan LITMUS.
4) Pengujian Pasar (Test Market) dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana
produk tersebut nantinya akan dijual.
Perencanaan produksi masal Menganalisis perencanaan produksi massal Menjelaskan tahapan-tahapan perencanaan produksi masal
9. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi Massal
Langkah dalam perencanaan produksi massal dilakukan dengan langkah penelitian dan pengembangan produk yang meliputi:
1) Penelitian proses produksi Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksi yang sedang berjalan
2) Penelitian produk Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan
produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
3) Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
a) Mencari gagasan yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk.
b) Menyeleksi produk yaitu tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
c) Desain produk pendahuluan. Desain produk pendahuluan perlu dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.
d) Pengujian, merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak, baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen. Kegiatan pengujian
merupakan tahap penting dalam seleksi produk untuk mengetahui kinerja produk secara keseluruhan.
e) Desain akhir, dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan .

4) Menetapkan skala produksi, meliputi:


a) Penetapan waktu
b) Penetapan kualitas
c) Menghitung biaya
d) Penetapan tenaga kerja
e) Penetapan peralatan
f) Penetapan bahan baku
HAKI Menjelaskan prosedur kepemilikan HAKI Menjelaskan prosedur kepemilikan HAKI
a. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, sastra dan seni. Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya
diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Lantas apa saja prosedur yang harus Anda tempuh
untuk mendaftarkan hak cipta atas karya wirausahawan?
115 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

1) Mendaftar di kantor wilayah Departemen Hukum dan HAM Prosuder yang pertama adalah dengan cara konvensional, yaitu datang langsung ke kantor wilayah
Depertemen Hukum dan HAM yang juga dikenal dengan singkatan “Kanwil Depkumham” di masing-masing ibu kota provinsi. Sebagai contoh, apabila Anda
tinggal di Sukabumi, Jawa barat, maka Anda harus datang ke Kanwil Depkumham di Kota Bandung.
2) Mendaftar Secara Daring
Saat ini Ditjen Hak Kekayaan Intelektual telah mempermudah proses pendaftaran hak cipta dengan menyediakan portal registrasi daring atau online melalui laman
https://e-hakcipta.dgip.go.id, cara ini dijamin aman dan cepat karena Anda akan langsung dihubungkan dengan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual pusat.
3) Memakai jasa konsultan hak kekayaan intelektual
Bagi Anda yang tidak mau repot, gunakan saja jasa konsultan HKI yang terpercaya. Meski perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam, hal ini lebih efisien dan praktis
karena pendaftaran Anda akan diurus oleh ahli yang sudah berpengalaman di bidang pencatatan kekayaan intelektual. Selain menghemat waktu, melalui jalur ini Anda
juga akan mendapatkan advokasi seputar hak kekayaan intelektual, serta bantuan hukum apabila suatu saat terjadi masalah yang berkaitan dengan hak cipta Anda.

Pendaftar HKI wajib memenuhi beberapa persyaratan yang dibuat oleh Departemen Hukum dan HAM. Berikut ini adalah beberapa syarat umum yang harus Anda
lengkapi saat melakukan pendaftaran:
a) Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pendaftar
b) Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pemegang hak cipta
c) Judul karya
d) Waktu dan lokasi karya diumumkan untuk pertama kali
e) Uraian karya secara singkat
f) Sample karya yang didaftarkan (format lengkpanya dapat Anda temukan di laman situs Ditjen HKI)

Untuk mendaftarkan hak cipta atas nama perorangan, Anda perlu melengkapi dokumen-dokumen yang terdiri atas:
a) Surat kuasa ditandatangani di atas materai 6000
b) Surat pernyataan keaslian karya
c) NPWP
d) Sample karya
e) Jika Anda mendaftarkan hak cipta atas nama perusahaan, berikut adalah beberapa dokumen tambahan yang harus dilengkapi:
• Surat pengalihan hak (dari pembuat karya kepada pemegang hak cipta)
• NPWP perusahaan
• Akta perusahaan
• Fotokopi identitas pemohon dan pencipta karya (KTP) Demikianlah ulasan mengenai prosedur pendaftaran hak cipta di
Indonesia. Perlu diperhatikan bahwa pendaftaran HKI bisa memakan waktu hingga satu tahun lebih karena proses verifikasi yang detail dan menyeluruh. Untuk itu
diperlukan kesabaran untuk menunggu. Tapi hal tersebut dijamin sepadan dengan manfaat yang dihasilkan, apalagi hak cipta memiliki masa berlaku hingga 50 tahun
setelah si pencipta wafat. Jangka waktu tersebut pastinya akan menguntungkan Anda secara materiel dan imateriel.
Perumusan indikator berdasarkan KI dan KD Perumusan indikator dengan mempertimbangkan Karakteristik peserta didik abad 21
dengan memperhatikan karakteristik peserta perkembangan peserta didik dan teknologi abad 21
didik, perkembangan intelektual, moral, dan
sosial peserta didik, lingkungan
sekolah, serta perkembangan teknologi abad
ke
b. Karakteristik Peserta Didik Abad 21
Saudara mahasiswa, belum selesai pembahasan mengenai generasi milenial, dunia pendidikan kembali harus menyesuaikan dengan kehadiran generasi z yaitu anak-
anak yang lahir setelah tahun 1995. Generasi z berada pada rentang usia 14- 19 tahun dan memiliki banyak sebutan seperti generasi I, Generation Next, New Silent
Generation, Homelander, generasi youtube, generasi net, dan sebagainya (Giunta, 2017). Shenila Janmohamed (2016) dalam buku Generation M: Young Muslim
Changing The World menyebutnya dengan istilah generasi M, yaitu kalangan muda yang religius namun sekaligus modern. Rideout et.al, (2010) menggunakan istilah
generasi M2 dimana pada usia 8-18 tahun generasi ini lebih banyak menghabiskan waktu berinteraksi dengan media genre baru (new media) seperti komputer, internet
dan video games. Generasi z besar kemungkinannya tidak sempat menjalani kehidupan analog, namun langsung masuk dalam lingkungan digital. Silahkan Saudara
116 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

buktikan dan amati, jarang dijumpai generasi z masih mendengarkan siaran radio, memutar CD, memutar kaset video, dan menonton televisi. Interaksi dengan media
generasi sebelumnya (old media) seperti televisi, media cetak, dan musik audio mulai berkurang intensitasnya. Fenomena ini bukan hanya merubah “apa” yang
dipelajari, namun merubah cara “bagaimana” generasi z ini mempelajarinya.
Di Indonesia generasi z bisa dikatagorikan mereka yang lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan internet pertama oleh Indonet di Indonesia tersedia pada tahun 1994.
Kesenjangan digital tidak lagi sekedar ditentukan faktor ekonomi seperti kepemilikan handphone, namun lebih disebabkan perbedaan tingkat literasi lintas antara
generasi guru dan generasi peserta didik. Seperti apakah karakteristik generasi z? Mari kita cermati bersama-sama!
1. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning) mulai dari mendiagnosa kebutuhan belajar, menentukan tujuan belajar, mengidentifikasi
sumber belajar, memilih strategi belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang praktis sehingga mudah beralih fokus belajarnya meskipun memiliki kecukupan waktu untuk mempelajarinya.
3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan jaringan internet karena memenuhi hasrat berselancar, berkreasi, berkolaborasi, dan membantu
berbagi informasi sebagai bentuk partisipasi.
4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan gambar images, ikon, dan simbol- simbol daripada teks. Generasi z tidak betah berlama-lama untuk mendengarkan
ceramah guru, sehingga lebih tertarik bereksplorasi daripada mendengarkan penjelasan guru.
5. Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span) atau dengan kata lain sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Generasi z terbiasa
bersentuhan dengan teknologi tinggi dengan aksesibilitas cepat misalnya smartphone. Rentang perhatian manusia semakin pendek ada di kisaran 8 detik (Glum,
2015).
6. Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod. Silahkan Saudara amati adakah fenomena seorang peserta
didik mengetik dengan laptop sambil melacak informasi lewat smartphone sekaligus menonton televisi?
7. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di media sosial daripada di lingkungan nyata dan cenderung memilih menggunakan aplikasi seperti Snapchat,
Secret dan Whisper daripada whatsapp.

Guna lebih memahami karakteristik generasi z silahkan Saudara saksikan tayangan video di http://bit.ly/2JXCcuy kemudian renungkanlah apakah peserta didik-peserta
didik yang ada di daerah masing-masing ada kecenderungan karakteristik yang sama? Berdasarkan video tersebut Saudara renungkan dan pikirkan sejenak, lalu
mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut;
1. Apakah Saudara dalam keseharian menghadapi peserta didik yang memiliki ciri-ciri serta harapan yang sama dengan yang ada di video? Apabila berbeda
karena Saudara bertugas di daerah terpencil, apakah fenomena dalam video diyakini juga akan terjadi pada peserta didik di daerah Saudara?
2. Menurut Saudara sebaiknya kita mempertahankan cara mengajar selama ini atau menyesuaikan dengan melakukan perubahan atau antisipasi?
3. Apakah peserta didik mengekpresikan kejenuhannya dengan bermain game dan berselancar di dunia maya yang tidak edukatif?
4. Apakah Saudara menganggap kegemaran generasi z sebagai gangguan yang harus diberhentikan atau dipandang modalitas belajar yang harus disalurkan?
5. Perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan sesuai kondisi Saudara dan kondisi peserta didik di daerah masing-masing?
6. Peran apa yang seharusnya dilakukan Saudara dalam memfasilitasi peserta didik abad 21?

Silahkan direnungkan dan didiskusikan bersama dengan teman-teman Saudara. Namun, bagaimanapun peserta didik sulit menghindarkan diri dari dampak teknologi,
dimana pertumbuhan penggunaan perangkat teknologi tentu akan meningkat. Generasi muda perlu diarahkan untuk mengambil manfaat maksimal dari TIK untuk
pembelajaran tanpa memasung kebebasan namun justeru memberikan saluran ke arah yang positif. Bukankah Saudara tidak menginginkan peserta didik menjadi
objek dari teknologi tanpa bisa mendapatkan manfaat positif? Teknologi di satu sisi memberikan dampak negatif apabila salah dalam memanfaatkan, sementara di satu
sisi dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Banyak kasus peserta didik yang mengalami kecanduan game sehingga mengalami gangguan kejiwaan yang merugikan
perkembangan peserta didik. Di sinilah peran penting Saudara dalam membantu peserta didik dalam menghadapi pembelajaran abad 21. Saudara guru abad 21
idealnya canggih, berempati, mampu memahami peserta didik, selalu tampil memesona dan menjadi mitra belajar yang dekat bagi peserta didik.
Materi Ajar Bisnis dan Pemasaran Menggali sumber materi ajar Bisnis dan Pemasaran Diberikan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran bidang Bisnis
abad 21 dan Pemasaran, peserta dapat menggali/mencari materi
esensial yang sesuai dengan metode dan teknologi yang
digunakan pada abad 21
117 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Materi Ajar Bisnis dan Pemasaran Menganalisis materi ajar Bisnis dan Pemasaran abad Diberikan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran bidang Bisnis
21 dan Pemasaran, peserta dapat menganalisis materi esensial
yang sesuai dengan metode dan teknologi yang digunakan pada
abad 21
Materi Pembelajaran
Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks atau butir-butir materi yang dicakup untuk materi pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang
dimaksud harus relevan dengan indikator pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan/atau metakognitif sesuai
tuntutan/kandungan KD

Menganalisis Materi Pembelajaran


Saudara mahasiswa, setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya yaitu menganalisis Materi Pembelajaran. Langkah ini merupakan ciri utama RPP
yang menerapkan pendekatan STEAM. Hal ini karena materi pembelajaran dianalisis berdasarkan unsur-unsur STEAM yang menjadi dasar aktivitas pembelajaran
untuk langkah berikutnya. Perhatikan contoh tabel analisis materi pembelajaran berikut ini:

Tabel 20. Analisis Materi Pembelajaran STEAM


Science (Ilmu Pengetahuan)
o Faktual : Prasasti, fosil
o Konseptual : Penelitian sejarah Langkah- langkah penelitian sejarah
- Pemilihan topik
- Heuristik,
- Kritik/verifikasi,
- Interpretasi/ eksplanasi dan
- Penulisan sejarah
o Prosedural :Langkah-Langkah penelitian sejarah situs purbakala dalam bentuk maket sejarah yang berbasis teknologi desain grafis dan karya ilmiah.

Technology (Teknologi)
1. Menggunakan kamera, komputer, dan audiovisual (perekaman dan gambar) dalam pengambilan sumber data yang ada di lokasi situs purbakala setempat,
2. Menggunakan media sosial berupa youtube dan Instagram dalam sarana menyampaikan informasi terkait situs purbakala di daerah sekitarnya.

Engineering (Teknik)
1. Merancang prosedur pembuatan penulisan karya ilmiah sejarah yang dikaitkan dengan penelitian sejarah tentang situs peninggalan purbakala di daerah
sekitarnya.
2. Merancang tema yang akan diangkat sebagai judul karya ilmiah dalam

Art (Seni)
1. Membuat kliping terbaik tentang hasil penelitian sejarah yang ada di daerah sekitar
2. Membuat bahan presentasi terbaik dengan aplikasi powerpoint tentang langkah-langkah penelitian sejarah dan penulisan sejarah berkaitan dengan situs
peninggalan purbakala yang ada di daerah sekitar hasil penelusuran sumber sejarah yang ada di daerah sekitar.

Mathematics (Matematika)
1. Menghitung usia benda-benda hasil kebudayaan manusia masalalu di situs purbakala daerah sekitarnya.
2. Mengkalkulasikan penemuan fosil atau artefak yang ada di situs purbakala, dan diperhitungan berdasarkan abad

Berdasarkan contoh tersebut, unsur STEAM pada komponen RPP ini sudah tertulis secara eksplisit dan jelas. Contoh tersebut sekaligus menggambarkan jenis
pendekatan STEAM yang tertanam (embedded). Hal ini terlihat dari penekanan materi pelajaran sejarah sebagai ilmu pengetahuan atau menjadi bidang utama
dibanding unsur STEAM lainnya. Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016, disebutkan bahwa materi pembelajaran harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi).
118 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Pengembangan RPP yang memfasilitasi RPP yang memfasilitasi pengembangan sikap, Diberikan indikator Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran
pengembangan sikap, pengetahuan, dan pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, bidang Bisnis dan Pemasaran peserta dapat menentukan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) yang kegiatan motivasi yang sesuai dengan materi, metode, dan
komunikatif, dan kolaboratif) yang memperhatikan karakteristik peserta didik, teknologi yang diterapkan
memperhatikan karakteristik peserta didik, perkembangan intelektual, moral, dan sosial peserta
perkembangan intelektual, moral, dan didik
sosial peserta didik
Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran. Contohnya mengembangkan pembelajaran berbasis web, mengelola forum diskusi online, melaksanakan
teleconference, menggunakan video pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan sebagainya

Memotivasi peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah dipilih melalui inspirasi-inspirasi baru. Contohnya guru menyediakan forum berdiskusi secara online
melalui instagram, facebook atau whatsapp group di sore hari sehingga menjadi perbincangan menyenangkan dipagi harinya atau pertemuan berikutnya

memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi adalah
generasi z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa
memutarkan video dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks 102kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis
pekerjaan dengan tangan akan tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.

Pengembangan RPP yang memfasilitasi RPP yang memfasilitasi pengembangan keterampilan Diberikan indikator Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran
pengembangan sikap, pengetahuan, dan Abad 21 bidang Bisnis dan Pemasaran peserta dapat merumuskan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, pembelajaran yang mengarah pada pengembangan
komunikatif, dan kolaboratif) yang keterampilan abad 21
memperhatikan karakteristik peserta didik,
perkembangan intelektual, moral, dan
sosial peserta didik
Beberapa keterampilan penting abad 21 yang sangat relevan menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia sebagai berikut;.
1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving). Berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk
menghadapi kompleksitas dan ambiguitas informasi yang besar. Peserta didik perlu dibiasakan untuk berpikir analitis, membandingkan berbagai kondisi,
dan menarik kesimpulan untuk dapat menyelesaikan masalah. Hal ini penting sebagai negara berkembang yang masih mengalami euforia teknologi untuk
menghindarkan peserta didik dari salah penggunaan informasi, mudah termakan berita hoax, dan kurang bertindak teliti. Hal ini dapat melatih budaya untuk
kritis dan teliti sejak dini
2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation).
Kreatifitas dan inovasi merupakan kunci pertumbuhan bagi negara berkembang. Kurikulum 2013 memiliki tujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Kreatifitas akan melahirkan daya tahan hidup dan
menciptakan nilai tambah sehingga mengurangi kebiasaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam, namun berusaha menciptakan ekonomi kreatif
berbasis pengetahuan dan warisan budaya. Pembelajaran STEAM, neuroscience, dan blended learning yang dibahas pada modul 3 adalah contoh
pendekatan pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan kreatifitas.
3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding).
Keragaman budaya di Indonesia sangat penting dipahami oleh peserta didik selain pengenalan keragaman budaya lintas negara. Peserta didik harus
memiliki sikap toleransi dan mengakui eksistensi dan keunikan dari setiap suku dan daerah yang ada di Indonesia. Peserta didik sering berinteraksi dan
berkomunikasi meallui media sosial dengan orang dari berbagai latar belakang budaya dan adat istiadat yang berbeda. Pemahaman kebiasaan, adat
istiadat, bahasa, keunikan lintas budaya adalah pengetahuan sangat penting dalam melakukan komunikasi dan interaksi agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan terpelihara rasa persatuan dan kesatuan nasional.
4. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill).
Keterampilan komunikasi dimaksudkan agar peserta didik dapat menjalin hubungan dan menyampaikan gagasan dengan baik secara lisan, tulisan maupun
non verbal. Literasi informasi dimaksudkan agar peserta didik dapat mempergunakan informasi secara efektif yakni memahami kapan informasi diperlukan,
119 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

bagaimana cara mengidentifikasi, bagaimana cara menentukan kredibilitas dan kualitas informasi. Literasi media dimaksudkan agar peserta didik mampu
memahami, menganalisis, dan adanya dekonstruksi pencitraan media, ada kesadaran cara media dibuat dan diakses sehingga tidak menelan mentah-
mentah berita dari media.
5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy)
Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan pengetahuan, mengekpresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan
menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi. Melek TIK memiliki cakupan lebih luas dari melek komputer bukan hanya menguasai aplikasi
komputer kontemporer namun termasuk konsep dasar (foundational concept) berupa prinsip-prinsip dasar dan ide-ide berkenaan dengan komputer,
jaringan informasi dan kemampuan intelektual (intellectual capabilities) berupa kemampuan untuk menerapkan teknologi informasi dalam situasi komplek
dan berbeda. Peserta didik penting pula dilatih untuk melek data dan pemograman agar mampu belajar memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-
hari dengan pemikiran logis melalui pemanfaatan dan penciptaan program, misalnya belajar coding sejak sekolah menengah. Tentu berbagai keterampilan
disesuaikan dengan jenjang kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik.
6. Karir dan kehidupan (life and career skill)
Peserta didik akan berkarya dan berkarir di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka mengambil inisiatif, pandai
mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan. Peserta didik perlu memahami tentang pengembangan karir dan bagaimana karir seharusnya diperoleh
melalui kerja keras dan sikap jujur. Misalnya pemahaman pentingnya sikap profesional, menghargai kerja keras, disiplin, amanah, dan menghindari praktek-
praktek kolusi, koneksi, dan nepotisme.

Keenam jenis keterampilan tersebut perlu dijadikan orientasi pembelajaran abad 21. Keenam keterampilan di atas sesungguhnya bisa dikelompokkan menjadi
tiga katagori, yaitu; (1) keterampilan belajar dan inovasi meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreatifitas dan inovasi,
(2) literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK, dan (3) keterampilan dalam karir dan kehidupan meliputi sikap luwes dan mampu
beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri, mampu berinteraksi dalam lintas sosial budaya, produktif dan akuntabel. Silahkan Saudara pelajari lebih lanjut
mengenai kerangka keterampilan abad 21 dari Partnership melalui link http://bit.ly/32ty4sN.
Pengembangan media pembelajaran Pengembangan media pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pada bidang Bisnis dan pemasaran,
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir peserta dapat menentukan media yang tepat untuk mendukung
keterampilan abad 21 kritis peningkatan keterampilan berpikir kritis.
Pengembangan media Pengembangan media pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
pembelajaran Bisnis dan Pemasaran Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir pemasaran, peserta dapat menentukan media yang tepat untuk
untuk keterampilan abad 21 kreatif mendukung peningkatan keterampilan
berpikir kreatif.
Pengembangan bahan ajar Bisnis dan Pengembangan bahan ajar Bisnis dan Pemasaran Diberikan indikator Kompetensi dasar (KD) pembelajaran
Pemasaran berbasis TIK berbasis TIK yang mendukung inkuiri bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat menentukan
bahan ajar
4) Menentukan Media, Alat, dan Sumber Belajar
Saudara mahasiswa, dalam pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM, media, alat dan sumber belajar sangat berperan penting terhadap proses pelaksanaan
pembelajaran. Mengapa demikian? media, alat dan sumber belajar ini memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri secara kreatif. Semakin beragam media,
alat dan sumber belajar yang dimanfaatkan akan semakin memberikan siswa keleluasan dalam mencari informasi, bereksperimen dan memecahkan masalah.
Ada 2 pendekatan untuk dapat menentukan sumber belajar dalam pembelajaran STEAM. Pertama adalah pendekatan ”by design” dan kedua adalah pendekatan ”by
utilization”. Apa bedanya? Mari kita lihat satu persatu. Pada pendekatan by design, tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Sedangkan pendekatan by utilization,
kondisi dan kesiapan atau keberadaan fasilitas TIK-nya itulah yang dijadikan sebagai patokan. Jadi, dalam pendekatan by utilization, kita berangkat dari apa yang kita
miliki atau apa yang ada di sekolah maupun lingkungan sekitar (Chaeruman, 2008).

Menentukan media, alat dan sumber belajar dalam rencana pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM tentu perlu memperhatikan unsur-unsur STEAM.
Keaneragaman dan ketersediaan sumber belajar sangat penting untuk menunjang kegiatan siswa dalam menerapkan sains dan teknologi, yang ditafsirkan melalui
teknik dan seni berlandaskan unsur-unsur matematika. Kegiatan siswa seperti mengamati, mencari informasi dan melakukan penelitian perlu disediakan sumber
belajar yang lengkap misalnya buku, akses internet, narasumber terkait, alat peraga, atau multimedia pembelajaran. Berikut ini contoh penulisan komponen Media,
Alat, dan Sumber Belajar dalam RPP:
120 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

• Media Pembelajaran Media


1. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
2. Lembar penilaian
3. LCD Proyektor
4. Laptop

Alat/Bahan :
5. Penggaris, spidol, papan tulis, lem, gunting, album photo
6. Handycame, Hp, Kamera,
Pengembangan model, pembelajaran Pengembangan model pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir pemasaran, peserta dapatmenentukan model pembelajaran
keterampilan abad 21 kritis yang tepat untuk mendukung peningkatan keterampilan
berpikir kritis.
Pengembangan model, pembelajaran Pengembangan model pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang kemampuan memecahkan masalah pemasaran, peserta dapat menentukan model yang tepat untuk
keterampilan abad 21 mendukung peningkatan kemampuan memecahkan masalah
Model-model pembelajaran dimaksud antara lain;
1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk
menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk
disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu
oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai
tambah secara ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti eksplorasi ide, mengembangkan gagasan, merealisasikan gagasan menjadi
prototipe produk, melakukan uji coba produk, dan memasarkan produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi bagi
upaya pengembangan gagasan, membuat sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui respon pasar dengan google survey dan sebagainya.
3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat
ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor. Peserta didik bisa mengeksplorasi lingkungan
memanfaatkan sumber-sumber fisik diperkaya sumber-sumber digital, menggali pengalaman orang lain atau contoh nyata penyelesaian masalah dari beragam sudut
pandang. Peserta didik terlatih untuk menghasilkan gagasan baru, kreatif, berpikir tingkat tinggi, kritis, berlatih komunikasi, berbagi, lebih terbuka bersosialisasi dalam
konteks pemecahan masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan
strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari
kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantu peserta didik merumuskan
tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan
mengevaluasi kemampuannya.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-
bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik24 dapat
memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah
bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan
pengalaman langsung.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru
menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang
diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling
bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
121 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk
peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan
memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru,
ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya
agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai model
pembelajaran di atas memberikan peluang pengintegrasian teknologi dalam prosesnya, namun Saudara harus memiliki paket pengetahuan yang terkait dengan
penguasaan konten, penguasaan aspek pedagogis dan penguasaan aspek teknologi. Guna memudahkan dan memberikan gambaran cara mengintegrasikan teknologi
telah dikembangkan suatu kerangka untuk pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran yang dikenal dengan TPACK
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan membuka pembelajaran Diberikan indikator KD tentang pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran, peserta dapat merumukan kegiatan yang termasuk
memfasilitasi pengembangan keterampilan dalam bagian membuka pembelajaran.
abad 21
1. Kegiatan Pendahuluan
Awal pembelajaran merupakan titik awal yang menentukan motivasi belajar selanjutnya. Kesan awal tentang materi, guru, kegiatan pembelajaran dan seluruh proses
pembelajaran terjadi sejak kegiatan pendahuluan. Anda selaku tugas guru memiliki tugas;
a. memastikan kesiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
b. memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi
adalah generasi z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa
memutarkan video dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis pekerjaan dengan
tangan akan tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan sebelumnya yang relevan dengan materi yang akan dipelajari Ada baiknya Anda selaku guru
mengenal fitur dari beberapa program, game, film, tokoh, musik, hobi, topik yang sedang viral di media sosial. Pengalaman siswa dan berbagai hal yang sedang
menjadi perbicangan hangat (trending topic) akan direspon baik.
d. menjelaskan capaian pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Siswa perlu untuk merasa memiliki tujuan sehingga memunculkan motivasi untuk
mencapainya.
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Pada saat guru menyampaikan tentang cakupan materi ada baiknya guru
membuka diri tentang perkembangan bidang yang sedang dipelajari serta kemungkinan di masa depan. Pada waktu menyampaikan uraian kegiatan usahakan
kegiatan yang dilakukan berpusat siswa dan melibatkan pengembangan keterampilan sesuai karakteristik siswa. Misalnya guru yang di daerah perkotaan bisa
melibatkan siswa dalam kegiatan bereksplorasi di dunia maya sementara bagi siswa di pedesaan bisa mengeksplorasi lingkungan sekitar. Artinya siswa perlu
mendapatkan informasi kegiatan pembelajaran yang sesuai minat dan kondisi.
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan penutup pembelajaran Diberikan indikator KD tentang pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran, peserta dapat merumuskan kegiatan yang
memfasilitasi pengembangan keterampilan termasuk dalam bagian penutup pembelajaran
abad 21
Dalam kegiatan belajar, mengajar bukan semata menceritakan bahan pembelajaran kepada siswa, tetapi belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan siswa
itu sendiri. Jika seorang guru hanya memberikan penjelasan dan pemeragaan saja itu tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal. Sebenarnya hasil belajar
yang optimal akan diperoleh apabila sebuah proses pembelajaran melibatkan siswa untuk beraktifitas serta mengembangkan kreativitasnya. Dalam proses
pembelajaran sering ditemui siswa yang cenderung pasif serta tidak mau ikut berpartisipasi. Bila ditemui hal yang seperti itu maka sebagai motivator guru harus
mampu memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir kegiatan siswa mampu mencapai kompetensi yang telah dipelajari.

Sedangkan sebagai inspirator, guru juga harus mampu menggali dan mengembangkan inspirasi yang telah dimiliki siswa, sehingga siswa dapat secara optimal
menunjukkan kemampuannya. Secara sederhana, semua konsep diatas dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar mulai dari keterampilan membuka, proses
dan keterampilan menutup pelajaran.
122 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Seorang guru yang ideal harus mengetahui tindakan – tindakan apa yang akan mereka lakukan ketika membuka pelajaran, proses dan menutup pelajaran. Kegiatan
keterampilan membuka dan keterampilan menutup pelajaran adalah komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sehingga praktisi pendidikan
memberikan perhatian yang serius dalam masalah ini. Hal ini dikarenakan proses keterampilan membuka dan keterampilan menutup pelajaran merupakan inti dari
kegiatan belajar mengajar. Kesalahan dalam keterampilan membuka dan menutup pelajaran akan berakibat langsung kepada hasil pembelajaran.

PENGERTIAN KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Yang dimaksud menutup pelajaran bukanlah mengucapkan salam penutup dan hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-
kegiatan tersebut memang sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi, yang dimaksud keterampilan menutup pelajaran adalah
kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok
pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Kegiatan menutup
pelajaran juga bisa kita bayangkan sebagai pintu keluar dari satu kegiatan belajar mengajar. Pintu keluar tersebut bisa memberikan berbagai kesan dan pesan juga
kepada siswa.

Dari penelitian yang telah diadakan, ternyata kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok
materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan “membuka pelajaran’’ , kegiatan “ menutup pelajaran ” juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran,
tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain :

 Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran


 Memberikan dorongan psikologis atau sosial kepada siswa
 Memberi petunjuk untuk pelajaran /topik berikutnya
 Mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru selesai

TUJUAN KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Keterampilan menutup pelajaran mempunyai beberapa tujuan antara lain :

 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran
 Untuk mengukur sejauh mana tujuan dan indikator pembelajaran telah tercapai
 Mengevaluasi keberhasilan pendidik dalam mengaplikasikan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya
 Mendapat bahan tambahan untuk perbaikan pada pengajaran selanjutnya
 Membantu peserta didik agar mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah di kuasainya dengan hal – hal yang baru saja dipelajari
 Mengorganisasikan semua kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari menjadi bermakna untuk memahami esensi pelajaran
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih antusias pada pertemuan pembelajaran selanjutnya

MANFAAT KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Manfaat keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, yaitu :

 Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas – tugas yang akan dikerjakan
 Siswa akan mengetahui dengan pasti batas – batas tugas yang akan dikerjakan
 Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan – pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian – bagian dari suatu mata pelajaran
 Siswa mengetahui antara hubungan pengalaman yang telah dikuasai dengan hal – hal baru yang akan dipelajari
 Siswa juga dapat menggabungkan fakta, keterampilan dan konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa
123 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

 Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran tersebut dan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar

PRINSIP – PRINSIP KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Pada dasarnya prinsip – prinsip yang mendasari penggunaan komponen keterampilan menutup pelajaran sama halnya dengan apa yang ada dalam keterampilan
membuka pelajaran. Prinsip – prinsip itu adalah sebagai berikut :

 Prinsip Bermakna. Usaha untuk menarik atau memotivasi peserta didik seorang pendidik harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
Cara yang dicari atau dibuat – buat sebaiknya dihindari, seperti misalnya cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
 Prinsip Berurutan dan Berkesinambungan. Kegiatan yang di lakukan oleh pendidik dalam memperkenalkan dan merangkum pokok – pokok penting dalam
pembelajaran hendaknya menjadi bagian dari kesatuan yang utuh. Untuk mewujudkan prinsip yang berurutan dan berkesinambungan tentunya perlu
diusahakan suatu susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa dan ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa.

KOMPONEN – KOMPONEN KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Menjelang akhir jam pelajaran, pendidik harus melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar peserta didik memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok
materi pelajaran yang sudah dipelajari. Menurut Marno dan Idris (2008:103-105) cara – cara yang dapat dilakukan pendidik dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai
berikut :

Meninjau kembali

Menjelang akhir jam pelajaran, pendidik meninjau kembali apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu sudah dikuasai oleh peserta didik atau belum. Adapun cara
untuk meninjau kembali adalah :

 Merangkum inti pelajaran. Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan merangkum inti pokok pelajaran. Pendidik dapat
meminta peserta didik membuat rangkuman baik secara lisan ataupun tertulis. Rangkuman ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dapat dilakukan
oleh pendidik, pendidik bersama peserta didik, atau pendidik menyuruh peserta didik ( disempurnakan oleh pendidik )
 Membuat ringkasan. Dengan membuat ringkasan, peserta didik dapat memantapkan penguasaan inti dari pokok – pokok materi pelajaran yang telah
dipelajarinya. Disamping itu, dengan ringkasan, peserta didik yang tidak memiliki buku sumber telah memiliki bahan untuk dipelajari kembali. Ringkasan dapat
dibuat oleh pendidik, pendidik bersama peserta didik sendiri secara kelompok, atau peserta didik sendiri secara individual. Pokok – pokok pelajaran sebaiknya
ditulis di papan tulis ( oleh pendidik sendiri atau peserta didik ) secara skematis atau dengan kata – kata kunci supaya ada dukungan visual. Jika ternyata
rangkuman yang dibuat itu salah atau kurang lengkap, pendidik dapat melengkapi atau membetulkan.

Mengevaluasi

Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu yang sudah diajarkan, guru melakukan penilaian/evaluasi. Bentuk – bentuk evaluasi
itu adalah sebagai berikut :

 Mendemonstrasikan keterampilan. Setelah selesai mengarang prosa atau puisi, guru meminta siswa kedepan kelas untuk membacakan dan menjelaskan apa
isi yang terkandung didalamnya.

 Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain. Setelah pendidik menerangkan suatu rumus matematika. Peserta didik disuruh mengerjakan soal-soal baru dengan
menggunakan rumus tersebut.

 Mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri. Pendidik dapat meminta peserta didik untuk memberi komentar tentang apakah suatu demonstrasi yang
dilakukan pendidik atau peserta didik lain itu efektif atau tidak. Misalnya, peserta didik diminta pendapatnya tentang kebijakan pemerintah menyangkut
124 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

kehidupan publik yang berbau kontroversi.


 Soal-soal tertulis atau lisan. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, pendidik dapat memberikan soal –soal tertulis untuk dikerjakan oleh peserta didik
atau dengan bertanya langsung dengan peserta didik untuk dijawab secara lisan. Soal –soal tersebut dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi
lembaran kerja.

Memberi Dorongan Psikologi atau Sosial


Unsur manusiawi dalam interaksi pendidik – peserta didik adalah saling menghargai dengan memberikan dorongan psikologis atau sosial yang dapat menunjang
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dapat dilakukan pendidik dalam setiap akhir pelajaran dengan kata-kata pujian. Sering sekali, cukup hanya satu kalimat saja,
misalnya “ Wah, ini menjadi diskusi yang bagus sekali,”. Memberikan dorongan psikologis atau sosial dapat dilakukan dengan cara antara lain :

 Memuji hasil yang dicapai oleh peserta didik dengan memberikan pujian maupun hadiah
 Mendorong untuk lebih semangat belajar mencapai kompetensi yang lebih tinggi dengan menunjukkan pentingnya materi yang dipelajari
 Memberikan harapan-harapan positif terhadap kegiatan belajar yang baru saja dilaksanakan
 Meyakinkan akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap keberhasilan pencapian kompetensi belajar dalam menumbuhkan rasa percaya diri

TAHAP – TAHAP DALAM KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Dalam kegiatan keterampilan menutup pelajaran, pendidik bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengevaluasi :

 Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil – hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama – sama menemukan hasil pembelajaran yang telah
berlangsung
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individu maupun kelompok
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

KESIMPULAN

Keterampilan menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan proses pembelajaran. Keterampilan dalam
menutup pelajaran bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran secara menyeluruh mengenai apa yang telah dipelajari oleh siswa , karena hal ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa serta tingkat keberhasilan guru dalam sebuah proses pembelajaran. Sebagai seorang guru sebelum mengakhiri sebuah
proses pembelajaran guru harus mampu menyampaikan pokok – pokok pelajaran agar siswa mengetahui gambaran yang utuh tentang materi dan hasil belajar yang
telah dipelajari. Karena jika seorang guru hanya mengucapkan hamdalah dan membaca doa saja untuk mengakhiri suatu pembelajaran maka siswa tidak akan pernah
mengetahui apa inti dari pembelajaran tersebut. Masing – masing siswa juga mempunyai kemampuan dan karakteristik yang berbeda – beda, jadi tidak semua siswa
mampu menyerap pelajaran dengan baik apabila seorang guru tidak memberikan gambaran atau inti dari sebuah proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar bisnis dan Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP Menunjukan performa dalam mengimplementasikan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pembelajaran bisnis dan pemasaran yang sesuai dengan RPP
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Perencanaan pembelajaran bisnis dan Melaksanakan perencanaan pembalajaran kontekstual Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
pemasaran dalam situasi pengalaman nyata dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
dan kontekstual melaksanakan pembelajaran kontekstual sesuai dengan
perencanaan
Prinsip-prinsip pembelajaran yang penting diketahui adalah;
1) Peserta didik diposisikan sebagai subyek aktif dalam membangun pengetahuannya. Kontruktivistik sosial didasarkan pandangan pengetahuan bukan sekedar
hasil refleksi dan representasi, namun hasil mengkontruksi secara aktif objek dan peristiwa secara sadar (Ageeva, 2016). Pembelajaran STEAM yang dibahas
pada Modul 3 sangat relevan untuk memberikan kesempatan peserta didik aktif mengkontruksi pengetahuannya. Pembelajaran berpusat peserta dengan peran
125 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

aktif peserta didik terbukti konsisten mengembangkan keterampilan abad 21, khususnya pembelajaran STEM (Keiler, 2018)
2) Pembelajaran memanfaatkan beragam sumber belajar sehingga guru abad 21 harus pandai memanfaatkan aneka sumber baik digital maupun non digital.
3) Pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Pembelajaran jangan sampai terjebak kepada pembelajaran formal yang
terpola secara tekstual dan perlu ditransformasi kepada mengembangkan tradisi ilmiah. Pendekatan saintifik kurikulum 2013 adalah bentuk upaya
mentransformasi pembelajaran tekstual;
4) Pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran bukan hanya sekedar menghafal fakta-fakta yang menyebabkan beban
kognitif (load cognitive), namun ditunjukkan oleh pencapaian kompetensi yang memenuhi standar proses;
5) Perubahan pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. Artinya pembelajaran harus menunjukkan kebulatan pengetahuan yang utuh, anatar
perencanaan, proses dan evaluasi memiliki keterkaitan;
6) Pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi (berpikir divergen). Kurikulum 2013
menyatakan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan kepuasan belajar manusia tertinggi terletak kepada kegiatan yang disebut
“mencipta”. Kreatifitas satu-satunya kemungkinan bagi negara berkembang untuk bertahan dan berkembang;
7) Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif, bukan verbalisme. Peserta didik diusahakan belajar sambil melakukan dan berpikir. Pembelajaran neuroscience
pada modul 3 menyebutkan aktifitas fisik dan mental berkaitan dengan fungsi bagian otak tertentu. Hal ini dapat menstimulasi terjadinya anyaman intelektual yang
lebih produktif;
8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills). Ekonomi gelombang empat bertumpu kepada
kreatifitas, warisan budaya, lingkungan, dan informasi memerlukan dukungan SDM berketerampilan tinggi baik keterampilan berpikir maupun bertindak.
9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. Keberhasilan belajar masa depan akan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan belajar mandiri (self motivated learning) yaitu adanya niat menguasai kompetensi, adanya motivasi, mau mengalokasikan
sumber daya, dan kontruktivistik. Tugas guru adalah membangun rasa ingin tahu dan hasu ilmu pengetahuan peserta didik, konsekwesninya dalam melaksanakan
pembelajaran berlandaskan kontruktivistik;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, di masyarakat, dan di dunia media sosial. Guru abad 21 harus mengkondisikan peserta didik untuk belajar
dimanapun dan kapanpun. Perkembangan TIK memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran setiap saat misalnya dengan kuis online, web pembelajaran,
forum chatting, konferensi video, dan sebagainya
12) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. Guru yang baik adalah
mengajar dan belajar, peserta didik menajdi lebih kompeten apabila da kesempatan untuk menciptakan pengetahuan dan berbagi. Guru adalah mitra belajar (co
learner). Perlu diingat yang Saudara menghadapi generasi z yang memiliki aksesibilitas terhadap sumber belajar mutakhir seperti deret ukur bukan lagi deret
hitung.
13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Memanfaatkan bukan sekedar menggunakan
namun mengintegrasikan sebagai bagian sistem pembelajaran sehingga harus bertujuan. Mengapa Saudara mempelajari TPACK? Itulah pentingnya pemanfaatan
TIK bagi guru abad 21.
14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Abad 21 memungkinkan orang saling berhubungan atau berkomunkasi lintas
budaya tanpa ada batasan waktu dan tempat dan saling menghargai perbedaan. Peserta didik penting merasakan pengalaman tidak adanya diskriminasi dan
pengakuan sesuai latar belakang masing-masing. Guru hendaknya menjadi contoh dalam memperlakukan peserta didik tanpa ada diskriminasi karena perbedaan
individual dan latar belakang budaya.
Perencanaan pembelajaran bisnis dan Melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
pemasaran dengan model inovatif model inovatif dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
melaksanakan pembelajaran inovatif sesuai dengan
perencanaan
tugas guru abad 21 adalah mencari gagasan-gagasan kreatif dan inovatif untuk mempertinggi mutu pembelajaran. Salah satu gagasan kreatif dan inovatif adalah upaya
mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Saudara bisa menengok kembali 8 domain penerapan TPACK secara praktis pada Modul 2 Kegiatan Belajar
1. Contohnya menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK, STEAM, menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman, menggunakan
web based learning, mengembangkan tugas-belajar tugas baru berbasis kolaborasi memanfaatkan media sosial dan sebagainya
126 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan melakukan motivasi pembelajaran Melakukan motivasi dalam memulai pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi adalah generasi
z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa memutarkan video
dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis pekerjaan dengan tangan akan
tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan penutup pembelajaran Menegaskan kegiatan pembelajaran bisnis dan pemasaran
pemasaran yang berbasis TPACK untuk melalui kegiatan Refleksi
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Refleksi pembelajaran adalah suatu komponen kegiatan yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran dengan tujuan untuk menilai dan mengamatii apa yang telah
terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Macam –macam teknik refleksi antaralain :
1. Refleksi melalui video pembelajaran
Melalui video pembelajaran guru dapat mengamati proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,baik tentang cara guru mengajar, bagaimana siswa menerima materi
pembelajaran dari guru tersebut.
2. Refleksi melalui catatan harian
Catatan harian dapat dijadikan panduan guru untuk melakukan refleksi. Karena dalam catatan harian berisi kasus unik yang dialami guru maupun siswa, sehingga hasil
refkeksi tersebut dapat dipadukan dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
3. Refleksi melalui jurnal pembelajaran
Jurnal pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana refleksi, dimana dalam jurnal tersebut memuat catatan perenungan dan analisis guru tenyang proses belajar
sehari –hari di kelas, serta rencana tindak lanjut untuk hal –hal yang ditemukan dalam perenungan.
4. Refleksi melalui lisan
Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman pembelajaran.ataupun
meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu
pembelajaran.
5. Refleksi melalui keterlibatan guru lain,Guru dapat minta bantuan teman sejawat untuk mengobservasi serangkaian proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
6. Refleksi melalui observasi terhadap guru lain yang sedang mengajar
Mengamati teman sejawat yang sedang mengajar dapat membantu seorang guru memahami praktik pembelajaran yang dilaksanakannya.dengan mengamati gaya
guru mengajar, bagaimana cara siswa menerima pembelajaran, hal ini akan membntu seorang guru menginga t dan merenungkan kembali bagaimana praktik
dikelasnya.
7. Refleksi melalui Tndakan
Guru dapat melakukan refleksi melalui penelitian tindakan kelas, dengan penelitian tindakan kelas yang disusun dan dilaksanakan melalui suatu siklus berulang.
Dalam siklus tersebut guru mengumpulkan data pembelajaran, melakukan refleksi dan melakukan perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan yang ditemukan dalam
proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar bisnis dan Penggunaan media pembelajaran Menggunakan media pembelajaran bisnis dan pemasaran
pemasaran yang berbasis TPACK untuk berbasis TIK
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang dapat meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media merupakan segala
bentuk dan saluran yang digunakan menyampaikan pesan atau informasi (AECT dalam Arsyad, 2011). Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada
penerima pesan atau informasi (receiver) (Kartika, 2008). Sejalan dengan hal tersebut Munadi (2012) menyatakan bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif”.
127 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik). Secara umum media pembelajaran memiliki peran sebagai berikut:

- Memperjelas penyajian pesan pembelajaran agar tidak terlalu bersifat verbal.


- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
- Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik.
- Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi konkret.
- Memberikan stimulus dan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif.
- Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke ruang kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman
sempit ini dipengaruhi oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai transfer pengetahuan dari pengajar ke peserta didik yang kebanyakan
berlangsung dalam ruang kelas. Jika menggunakan pandangan constructivism maka pengertian belajar dan media pembelajaran menjadi lebih luas. Media
pembelajaran tidak terbatas pada apa yang digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi pada prinsipnya meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan peserta didik
dimana mereka berinteraksi dan membantu proses belajar mengajar.
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:

Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan
demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti buku, modul, jurnal, poster,
dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur; dan media realitas alam sekitar.

Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan
verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, dan bunyi tiruan.

Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam suatu
proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan
maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan video.

Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media secara terintegrasi dalam suatu kegiatan pembelajaran. Secara sederhana, Meyer (2009) dalam Asyhar
(2011). Mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. Sementara Martin (2010) dalam Asyhar (2011) membedakan multimedia dan
audiovisual. Video Konferensi dan video caset termasuk kedalam media audio visual dan aplikasi komputer interaktif dan non interaktif merupakan beberapa contoh
multimedia.

Keterampilan mengajar bisnis dan Pengelolaan Kelas dalam pembelajaran Melaksanakan pengelolaan kelas yang efektif dalam
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pembelajaran bisnis dan Pemasaran
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
128 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Pengertian Pengolaan Kelas


Menurut Drs. Winarno Hamiseno pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola adalahsuatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data,
merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar.
Selajutnya pengertian kelas sendiri, menurut Hadari Nawawi kelas dapat dipandang dari dua sudut yaitu :
1. Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.
2. Kelas dalam arti luas adalah, suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisasi menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai satu tujuan.

Pengelolaan kelas menurut beberapa ahli diantaranya yaitu:


Made Pidarta dengan mengutip pendapat Lois V Johson dan Mary A Bany, bahwa pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat alat yang tepat terhadap
problema dan situasi kelas.
Sudirman N, dkk, pengelolaan kelas adalah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas.
Hadar Nawawi, pengelolaan kelas adalah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah.
Suharsimi Arikunto, pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud
agar dicapaikondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Menurut Djamarah & Zaini secara sederhana pengelolaan kelas berarti kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Sedangkan menurut mulyasa
pengelolaan kelas merupakan keterampilan seorang guru untuk menciptakan kondisi iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikanya apabila terjadi gangguan
dalam pembelajaran.

Usaha guru dalam menciptakan kondisi diharapkan akan efektif apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang
menguntungkan dalam proses belajar mengajar.Kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar.
Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penyelenggara atau penanggung jawab kegiatan belajar mengajar
atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar yang diharapkan.
Kemudian Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa kelas adalah sekelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu yang dilengkapi oleh tugas-tugas yang diarahkan oleh guru
2. Dalam situasi kelas, guru bukanlah tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi seluruh anak dan kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiriyang berbeda dengan perilaku masing-masing individu dalam kelompok tersebut.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada individu. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka dalam
kelas.
5. Praktek guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok makin puas
individu dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun yang apatis,
masa bodoh, dan bermusuhan.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas


Tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal apabila
dapat diciptakan dan dipertahankan kondisi yang menguntungkan bagi peserta didik. Akan tetapi program atau tujuan kelas tidak akan berarti apabila tidak diwujudkan
menjadi sebuah bentuk kegiatan.

Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya telah tergantung dalam tujuan pendidikan, secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilias dari
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar
dan bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi.
129 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efisien dan efektif. Sebagai
indikator dari sebuahkelas yang efektif adalah apabila:
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugasnya yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan
tugas yang diberikan kepadanya.
b. Setiap anak terus mengerjakan pekerjaanya tanpa membuang waktu. Artinya, setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tau dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapimengerjakanya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja, maka kelas
tersebut dikatakan tidak tertib.

3. Komponen Dalam Pengelolaan Kelas


a. Kondisi fisik.
Kondisi fisik tempat berlangsungnya belajar mengajar mempunyai pengaruh yang Sangat signifikan terhadap hasil belajar mengajar. lingkungan fisik yang dmaksud
adalah:
1) Ruangan tempat berlangsungnyaproses belajar mengajar
Ruangan tempat berlangsungnyabelajar mengajar harus memungkinkan siswa bergerak leluasa. Tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara peserta didik
yang satu dengan yang lainya. Besarnya kelas akan Sangat tergantung padaberbagai hal antara lain: jenis kegiatan, apakah kegiatan tatap muka dalam kelas ataukah
dalam ruang praktikum, jumlah peserta didik yang melakukan kegiatan-kegiatan bersama akan berbeda dengan kegitan dalam kelompok kecil. Apabila ruangan
tersebut memakai hiasan, pakailah hiasan yang mempunyai nilai pendidikan yang dapat secara langsung mempunyai daya sembuh bagi pelnggar disiplin. Misalnya
dengan kata-kata yang baik, anjuran-anjuran, gambar tokoh sejarah dan sebaginya.
2) Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk akan Sangat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. Dalam mengatur tempat duduk yang paling terpenting
adalahmemungkinkan terjadinya tatap muka, agar guru dapat sekaligus mengontrol tingkah laku peserta didik. Beberapa pengaturan tempat duduk antara lain:
Berbaris, pengelompokan yang terdiri antara 8 sampai 10 orang, setengah ligkaran, berbentuk lingkaran, individual yang biasanya terlihat diruang baca,
diperpustakaan, atau diruang praktek laboratorium, tersedianya ruang yang sifatnya bebas dikelas disamping bangku tempat bduduk yang diatur. Dengan sendirinya
penataan tempat duduk ini diatur sesuai dengan kebutuhan.
3) Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan peserta didik, jendela harus cukup besar sehingga memunginkan panas cahaya matahari masuk. Usahakan udara yang
masuk sehat melalui ventilasi yang baik sehingga peserta didik mampu menghirup udara yang sehat, dapat melihat tulisan dengan jelas,
4) Pengaturan dan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dijangkau kalau segera diperlukan yang akan depergunakan bagi kepentingan belajar mengajar.
Tentu saja masalah pemeliharaan barang- barang tersebut akan sangat penting, dan secara periodik harus di cek dan di recek. Hal yang tak kalah pentingnya adalah
penjagaan barang-barang tersebut dari pencurian, pengamanan terhadap barang yang mudah terbakar atau meledak.
b. Kondisi Sosio- Emocional
Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kondisi ini merupakan komponen yang membuat seorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut ia
mengatakan bahwa emosi manusia itu terletak pada wilayah hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, dapat menyediakan
kondisi yang baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
c. Kondisi Organizational
Kegiatan rutin yang secara organizational dilakukanbaik tingkat kelas maupun pada tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan
kegiatan yang jelas dan diatur dengan dikomunikasikanya kepada semua peserta didik secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka dan akan menyebabkan
tertanam pada diri setiap peserta didik kebiasaanyang baik dan keteraturan tingkah laku.
d. Masalah Pengelolaan Kelas
Masalah pengelolaan kelas dapat dikelompokan menjadi dua kategori yaitu masalah individual dan masalah kelompok.
Meskipun seringkali perbedaan antara kedua kelompok itu hanya merupakan perbedaan tekanan saja. Tindakan pengeloaan kelas seorang guru akan efektif apabila
ia dapat mengidentifikasikan dengan tepat hakikat masalah yang sedang dihadapi, sehingga pada giliranya ia dapat memilih strategi penanggulangan yang tepat pula.

4. Tindakan Dalam Pengelolaan Kelas


a. Tindakan Preventif
Tindakan pengelolaan kelas adalahtindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif.
Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun sosia-emosional sehingga terasa benar peserta
130 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar.[9]


Tindakan lain dapat berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpangdan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung.
b. Melakukan tindakan korektif
Dalam kegiatan pengelolaan tindakan tepat dan segera sangatlah diperlukan. Dimensi tindakan merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan guru apabila terjadi
masalah pengelolaan. Guru yang bersangkutan dituntut untuk berbuat sesuatu dalam menghentikan perbuatan peserta didik secepat dan sedini mungkin.
c. Melakukan tindakan penyembuhan (kuratif)
Pelanggaran yang terlanjur dilakukan oleh peserta didik perlu ditanggulangi dengan tindakan penyembuhan baik secara individual maupun kelompok.
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Kontruksi instrumen asesmen hasil belajar Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran berbasis TIK materi komunikasi bisnis, peserta dapat merumuskan alat
evaluasi yang relevan dengan materi tersebut.
a. Pelaksanaan Penilaian
Tugas guru adalah mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dengan beragam cara agar lengkap dan
memberikan gambaran jelas untuk mengambil keputusan. Ada 3 pendekatan untuk melaksanakan tugas penilaian yaitu;
1) Mengukur pencapaian hasil belajar setelah pembelajaran berlangsung (assessment of learning). Contohnya ujian akhir nasional, ujian akhir sekolah, dan bentuk
penilaian sumatif lain
2) Penilaian proses pembelajaran belajar saat pembelajaran masih berlangsung (assessment for learning) untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan program
pembelajaran, memantau kemajuan belajar, menentukan kemajuan belajar, dan berfokus umpan balik untuk mengembangkan keterampilan belajar. Contoh menilai
kuis, presentasi, laporan perkembangan, dan sebagainya sehingga bersifat penilaian formatif.
3) Penilaian saat pembelajaran berlangsung melibatkan peserta didik seperti menentukan kriteria, aspek yang di nilai, instrumen penilaian (assessment as
learning), termasuk mengenalkan peserta didik cara menilai efektifitas belajarnya menggunakan penilaian diri.
Abad 21 fokus kepada pengembangan keterampilan belajar mandiri termasuk menilai dirinya sendiri Saudara jangan terjebak hanya melakukan penilaian hasil belajar
(penilaian sumatif). Penilaian lebih banyak kepada penilaian proses dan penilaian yang melibatkan peserta didik.

b. Prinsip Penilaian
Hasil penilaian yang baik bisa diterima pihak dan bisa dipertanggungjawabkan baik instrument penilaian, proses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektifitas
penilaian. Tugas guru adalah menjamin proses dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan sehingga penilaian harus memenuhi kriteria yang disajikan dalam
tabel 2.

No Kriteria Keterangan
1 Sahih Instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur
2 Objektif Gunakan pedoman (agar tidak subjektif), penilaian konsisten keajegan (reliabilitas) jika melibatkan lebih dari 1 penilai (reliabilitas antar antar
penilai)
3 Adil Tidak merugikan atau menguntungkan peserta didik karena semata-mata perbedaan capaian
pembelajaran
4 Terpadu Penilaian kompetensi tidak boleh lepas dari aktifitas pembelajaran dalam mencapainya
5 Terbuka Transparan dan dapat diketahui oleh siapapun
6 Menyeluruh dan berkesinambungan Penilaian dilakukan dengan beragam cara, sepanjang waktu, dan focus kepada hasil, proses, dan pengembangan
partisipasi peserta didik dan keterampilan belajar
7 Sistematis Penilaian mengikuti langkah baku dari analisis dan identifikasi KD dan indikator sehingga diperoleh bentuk, teknik dan waktu penilaian yang tepat
8 Mengacu kriteria Penentuan tuntas dan tidaknya dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan (KKM)
9 Akuntabel Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya

Guru berpartisipasi menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan, mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Penyusunan KKM mempertimbangkan 3 aspek(a) karakteristik peserta didik, (b) karakteristik mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung).
131 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Langkah menghitung KKM adalah:


a. Hitunglah jumlah KD setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran.
b. Tentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung).
1) Karakteristik Peserta Didik (Intake) memperhatikan ratarata nilai rapor jenjang sebelumnya atau semester sebelumnya, nilai ujian sekolah jenjang sebelumnya,
nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjangnya.
2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas). Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari setiap mata pelajaran bisa ditentukan
oleh guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan
KD, dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (a) kompetensi pendidik (nilai UKG); (b) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (c) predikat
akreditasi sekolah; dan (d) kelayakan sarana prasarana sekolah.

Tabel 4. Contoh Kriteria dan Skala Penilaian.


Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Intake peserta
didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

c. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Masing-masing diberikan skor menggunakan kriteria dan
skala penilaian sebagaimana dicotnohkan pada tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 5. Kriteria dan skala penilaian 100
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Intake peserta
didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

KKM per KD = Jumlah total setiap aspek: Jumlah total aspek


Misalkan: Aspek intake mendapat skor 79, aspek kompleksitas mendapat nilai 70, aspek intake mendapat skor 75 maka jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM
untuk KD tersebut adalah 79+70+75 = 74.66 dibulatkan menjadi 75. Saudara bisa menetapkan bobot berbeda untuk masingmasing aspek. Mudah bukan?

Tabel 6. Kriteria dan Skala Penilaian 100


Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Intake peserta didik Tinggi = 3 Sedang = 2 Rendah = 1
Kompleksitas Tinggi = 1 Sedang = 2 Rendah = 3
Daya Dukung Tinggi = 3 Sedang = 2 Rendah = 1
Misalkan intake peserta didik tinggi, kompleksitas tinggi, dan daya dukung sedang maka untuk KKM untuk KD tersebut adalah 3+1+21 x100 = 66,7 dibulatkan menjadi
67. Saudara bisa menetapkan bobot berbeda untuk masing-masing aspek. Mudah bukan?

d. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus:


KKM mata pelajaran adalah 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝐾𝑀 𝑝𝑒𝑟 𝐾𝐷
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝐷
sehingga Saudara tinggal memasukkan KKM setiap KD dibagi jumlah total KD. Mudah bukan?

Saudara bisa menggunakan satu KKM untuk untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
132 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

dengan memilih KKM yang terendah, ratarata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran. Misalnya, MTSn 3 Bantul berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM
untuk seluruh mata pelajaran (KKM 78).
Kedua, Saudara bisa memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, sehingga muncul interval nilai dan predikat yang berbeda. Contoh KKM mata pelajaran Bahasa
Inggris 75. Maka nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik, maka panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
dapat ditentukan dengan cara: (Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3. Jadi panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9 sehingga terdapat 4 macam
predikat, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), maka untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Tabel 7. Contoh Interval dan Nilai Predikat


Interval Nilai Predikat keterangan
> 92 – 100 A Sangat Baik
> 83 – 92 B Baik
≥ 75 – 83 C Cukup
< 75 D Kurang

Satu catatan penting Saudara selaku guru harus terus mengedukasi para orangtua terkait dengan sistem penilaian karena faktanya masih banyak orangtua yang belum
memahami sistem penilaiannya.

e. Melaksanakan Remedial dan Pengayaan


Berdasarkan capaian pembelajaran dibandingkan KKM dapat diketahui apakah peserta didik mencapai ketuntasan atau belum. Peserta didik yang belum mencapai
KKM diberikan program remedial. Saudara harus memahami bahwa program remedial bukan sekedar ujian ulangan namun program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Guru merancang program remedial, membantu peserta didik memahami kesulitan dan cara
menyelesaikannya diikuti perbaikan strategi belajar dan sikap. Remedial hendaknya sampai kepada assessment as learning yang dibutuhkan bagi peserta didik abad
21. Metode dalam pembelajaran remedial disesuaikan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran dirumuskan
sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik.
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui KKM dalam bentuk program pembelajaran untuk pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan umumnya sekali dan segera setelah ketuntasannya diketahui dan tidak diakhiri dengan penilaian. Pelaksanaan pengayaan bisa dalam bentuk
belajar kelompok dan belajar mandiri.
f. Melaksanakan tindak lanjut
Hasil analisis memberikan informasi pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran untuk masing-masing tingkat kelas. Pemanfaatan dan tindak
lanjut yang dilakukan oleh satuan pendidikan terhadap hasil analisis adalah:
1) Membuat laporan kemajuan belajar peserta didik (rapor) setelah mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik (penilaian harian, penilaian tengah semester,
dan penilaian akhir semester/akhir tahun) dan kemajuan belajar lainnya dari setiap peserta didik.
2) Menata kembali seluruh materi pembelajaran setelah melihat hasil penilaian akhir semester atau akhir tahun.
3) Melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen penilaian.
4) Merancang program pembelajaran pada semester berikutnya.
5) Membina peserta didik yang tidak naik kelas.
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Asessment Autentic Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran berbasis dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
TIK merumuskan Penilaian Portofolio
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Asessment Autentic Diberikan indikator KD pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran berbasis TIK dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
merumuskan Penilaian Berbasis Kinerja
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Asessment Autentic Diberikan indikator KD pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran bisnis dan pemasaran, peserta dapat
merumuskan Penilaian Berbasis Kelas
133 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Cakupan dan pendekatan penilaian berbasis TIK Mengimplementasikan cakupan penilaian dalam proses
Pembelajaran berbasis TIK pembelajaran bisnis danpemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Cakupan dan pendekatan penilaian berbasis TIK Mengimplementasikan pendekatan penilaian dalam proses
Pembelajaran berbasis TIK pembelajaran bisnis dan pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Instrumen penilaian Pembelajaran bisnis dan Menyusun instrumen penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Prosedur penilaian Pembelajaran bisnis dan Menerapkan prosedur penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Pengolahan hasil penilaian Pembelajaran bisnis dan Melakukan pengolahan hasil penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TI pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran bisnis dan Menggunakan hasil penilaian pembelajaran untuk tindaklanjut
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran pembelajaran bisnis dan pemasaran
Aspek penting lain dalam pengolalaan pengajaran evaluasi atau penilaian. Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil
belajar,tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pengajaran itu sendiri. Dengan penilaian dapat dilakukan revisi desain pengajaran dan strategi pengajaran
pengajaran. Dengan kata lain,ia dapat berfungsi sebagai umpan pengajaran masih kurang dapat perhatian dibandingkan oleh penilaian terhadap hasil pengajaran yang
dicapai pesreta didik. Oleh sebab itu, upaya remedial pengajaran jarang dilakukan oleh para guru, sehingga strategi pengajaran tidak menunjukkan adanya perubahan
yang berarti dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi. Kecendrungan ini hamper terjadi semua tingkat dan jenjang pendidikan.
Evaluasi pengajaran merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran,sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implemtasi kurikulum,sebagai upaya
untuk menciptakan belajar di kelas. Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukkan hasil-hasil urutan pengajaran. Hasil-hasil dicapai langsung bertalian
dengan penguasaan tujuan-tujuan yang menjadi target. Selain dari itu,evaluasi juga berfungsi menilai unsure-unsur yang relevan pada urutan perencanaan dan
pelaksasaan pengajaran. Itu sebabnya, evaluasi menempati kedudukan penting dalam rancangan kurikulum dan rancangan pengajaran dan oleh karenanya perlu
dibahas secara khusus data uraian bab ini.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI ATAU PENILAIAN
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.[1]
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya adalah evaluate yang
berarti menaksir atau menilai.
Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaliuasi sebagai berikut:
Suatu proses dimana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan payokan-patokan tertentu; patokan-patokan mana yang
mengandung pengertian baik-tidak baik, memadai-tidak memadai, memenuhi syarat-tidak memenuhi syarat. Dengan perkataan lain kita menggunakan value
judgement.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan.[2]

B. SYARAT-SYARAT UMUM PENILAIAN


Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut: (1) memeiliki validitas, (2) mempunyai reliabilitas, (3) objektivitas, (4)
efisiensi, dan (5) kegunaan/kapraktisan.
Validitas. Artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.
Reablitas. Suatu alat evaluasi memiliki rehabilitas, bila menunjukkan ketetapan hasilnya.
Objektivitas. Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubunganna dengan alat evaluasi itu.
Efisiensi. Suatu alat evaluasi seapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak.
Kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah usefulness (harus berguna). Untuk memperoleh keterangan tentang siswa, sehingga dapat memberikan
bimbingan sebaik-baiknya bagi para siswanya.[3]
134 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

C. PENILAIAN PROSES PENGAJARAN


Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam
penyusunan dan pelaksanaan pengajaran.
Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksanaannya.
Objek dan sasaran penilaian proses adalah komponen-komponen sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan dengan masukan proses maupun dengan
keluaran, dengan semua dimensinya.
Komponen masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni masukan mentah (raw input), yaitu peserta didik, dan masukan alat (instrumental input), yakni unsur
manusia dan nonmanusia yang mempengaruhi terjadinya proses.
Komponen proses adalah interaksi semua komponen pengajaran seperti bahan pengajaran, metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian, dan lain-lain.
Komponen keluaran adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah menerima proses pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian
hasil. Penilaian terhadap masukan mentah, yakni peserta didik sebagai subjek belajar, mencakup aspek-aspek berikut.
1. Kemampuan Peserta Didik
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik idealnya menggunakan pengukuran inteligensia atau potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat sulitnya alat ukur
tersebut diperoleh guru, maka guru dapat melakukan penilaian ini dengan mempelajari dan menganalisis kemajuan-kemajuan belajar yang ditunjukkannya, misalnya
analisis terhadap hasil belajar, hasil tes seleksi masuk, nilai STTB, raport, dan hasil ulangan.
2. Minat, Perhatian, dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Minat, perhatian, dan motivasi pada hakikatnya merupakan usaha peserta didik dalam mencapaibkebutuhan belajarnya. Oleh sebab itu, studi mengenai kebutuhan
peserta didik dalam proses pengajaran menjadi bagian penting dalam menumbuhkan minat, perhatian, dan motivasi belajar peserta didik dapat digunakan: pengamatan
terhadap kegiatan belajar peserta didik, wawancara kepada peserta didik, studi data pribadi peserta didik, kunjungan rumah, dialog dengan orang tuanya, dan
sebagainya.
3. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar baik dari segi cara belajar, waktu belajar, keteraturan belajar, suasana belajar, dan lain-lain merupakan faktor penunjang keberhasilan belajar
peserta didik.
Kebiasaan ini perlu diketahui oleh guru bukan hanya untuk menyelesaikan pengajaran dengan kebiasaan yang menunjangbprestasi atau sebaliknya. Kebiasaan belajar
yang salah harus diperbaiki dan ditinggalkan dan guru mencoba mengembangkan kebiasaan belajar baru yang lebih bermakna.
4. Pengetahuan Awal dan Prasyarat
Penilaian terhadap pengetahuan awal dan prasyarat dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik sebelum pengajaran diberikan. Pertanyaan
itu berkenaan dengan bahan sebelumnya atau pengetahuan lain yang telah ada padanya, yang relevan dengan bahan pengajaran yang akan diberikan. Jika ternyata
pengetahuan prasyaratnya belum dikuasai, sangat bijaksana bila guru menjelaskannya terlebih dahulu sebelum memberikan bahan pengajaran baru yang telah
dirancangnya.
5. Karakteristik Peserta Didik
Untuk mengetahui informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru perlu mengamati tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi, melakukan analisis, data
pribadi, melakukan wawancara, dan memberikan kuesioner atau daftar lisan mengenai sifat dan karakter peserta didik.
Lima aspek yang dikemukakan di atas minimal harus diketahui oleh guru agar ia dapat menentukan strategi pengajaran sesuai dengan kondisi peserta didik.[4]
Penilaian terhadap masukan instrumental mencakup dimensi sebagai berikut:
1. Kurikulum. Kurikulum adalah program belajar untuk peserta didik, terdiri dari pengetahuan ilmiah, pengalaman, dan kegiatan belajar mereka yang telah disusun
secara sistematis untuk mencapai tujuan program, isi dan struktur program, dan strategi pelaksanaan oleh program.
2. Sumber dan sarana belajar. Sumber belajar mencakup manusia dan nonmanusia yang dapat memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, sedangkan
sarana belajar adalah fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan belajar seperti alat bantu, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya.
3. Kemampuan guru mengajar. Kemampuan guru mengajar merupakan dimensi paling utama untuk melakukan penilaian monitoring. Aspek-aspek pengelolaan kelas
yang dilakuakn oleh guru melalui profil guru mengajar sangat mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

D. PENILAIAN HASIL PENGAJARAN


Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengelolan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatn belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran ang telah ditetapkan.
Hasil belajar, menunjukkan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.
135 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

a. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar


1) Untuk diagnostic dan pengembangan.
2) Untuk seleksi.
3) Untuk kenaikan kelas.
4) Untuk penempatan.

Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu:


1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3) Memberikan infiormasi yang dapat dipergunkan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan
remedial (perbaikan).
4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan
merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang
berkualitas.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
Pada umumnya penilaian hasil pengajaran, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif, telah dilaksanakan oleh guru. Melalui pertanyaan secara lisan atau akhir
pengajaran guru menilai keberhasilan pengajaran (tes formatif). Demikian juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir program, seperti akhir kuartal atau akhir
semester, penilaian diberikan terhadap peserta didik untuk menentukan kemajuan belajarnya.
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta ddidik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
1. Sasaran penilaian. Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang. Masing-masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut.[5]
1) Ranah Kognitif (Pengetahuan/ Pemahaman)
Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikategorikan sebagai:
konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Untuk menilai pengetahuan dapat kita pergunakan pengujian sebagai berikut:
a) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition)
b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal)
c) Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension)
2) Ranah Afektif
Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan nilai) meliputiaspek-aspek, sebagai berikut:
a) Aspek penerimaan, yakni kesadaran pekaterhadap segala gejala dan stimulus serta menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut.
b) Sambutan, yakni aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping menyadari/menerimanya.
c) Aspek penilaian, yakni perilaku yang konsisten, stabil mengandung kesungguahan kata hati dan control secara aktif terhadap perilakunya.
d) Aspek organisasi, yakni perilaku menginternalisasi, mengorganisasi dan memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebgai suatu pendirian yang
teguh
e) Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, ialah menginternalisasikan suatu nilai ke dalam system nilai dalam diri individu, yang berprilaku
konsisten dengan system nilai tersebut.
3) Ranah Keterampilan
Sasaran keterampilan reproduktif:
a) Aspek keterampilan kognitif, mislanya masalah-masalah yang familier untuk dipecahkan dalam rangka menentukan ukuran-ukuran ketepatan dan kecepatan
melalui latihan-latihan (drill) jangka panjjang, evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.
b) Aspek keterampilan psikomotorik dengan te tundakan terhadap pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan criteria ketepatan,
kecepatan, kualitas penrapan secara objektif.
c) Aspek keterampilam reaktif, dilaksanakansecara langsung pengamatan ibjektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tak langsung
dengan kuesioner sikap.
d) Aspek ketermapilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaa dan cara-cara yang baik yang dipertunjukkan pada kondisi-kondisi tertentu.
136 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Evaluasi keterampilan produktif:


a) Aspek keterampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yng tidak familier untuk dipecahkan dan pemecahannya tidak begitu rumit, dengan menggunakan metode
terbuka tertutup (open ended methods).
b) Aspek keterampilan psikomotorik, ykani tugas-tugas produktif yang menuntut perencanaan strategi. Evaluasi terhadap hasil dan proses perencanaan ialah dengan
observasi dan diskusi
c) Aspek keterampilan reaktif, secara langsung mengamati system nilai masyarakat dalam tindakannya di luar sekolah.
d) Aspek keterampilan interaktif dengan observasi ketermapilan dalam situasi senyata.[6]
2. Alat penilaian, penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif.[7]
Alat evaluasi dibagi menjadi dua jenis, yakni: penilaian dengan tes dan penilaian bukan dengan tes. Penilaian dengan tes, ada dua macam tes: (1) educational test,
untuk mengukur kemampuan siswa disekolah atau prestasi belajar, (2) mental test, atau tes intelegensi, untuk mengukur intelegensi seseorang, (3). Aptitude test,
untuk mengetahui bakat seseorang. Tes lisan dan tes tertulis. Bentuk tersebut banyak digunakan oleh guru, karena penting untuk diukur ketercapainya tujuan-tujuan
pembelajaran.
Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes), ialah sebgai berikut:
a. Tes ini memberikan pengalaman melakukan ekspresi secara lisan pada para siswa.
b. Siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya.
c. Pertanyaan-pertanyaan lisan yang dijawab oleh siswa lebih banyak terhadap pertanyaan tertulis dalam jangka waktu yang sama.
d. Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada waktu itu juga.
e. Tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu jawaban.
f. Pengaruh-pengaruh factor luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat secara lisan, dapat dihindari.[8]
3. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan sumatif.[9] Hasil evaluasi formatif dijadikan dasar bagi penyempurna
proses belajar mengajar. Oleh karena itu standar yang digunakan harus “standar mutlak” . dengan menggunakan standar mutlak, tes ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dicapai oleh murid dan bukan untuk mengetahui status setiap murid dibandingkan dengan murid-murid
lainnya dalam kelas yang sama. Pengelolaan evaluasi sumatif dapat ditmepuh dengan menggunakan stndar norma relative (PAN), karena hasil yang dicapai murid lebih
menggambarkan statusnya dibandingkan dengan teman lainnya dalam kelas yang sama. Untuk pengisian raport dan ijazah, standar nomra relative dipandang lebih
sesuai untuk digunakan.[10]

E. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan kurikulum berbasis 2001 adalah:
a. Valid, artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa.
b. Mendidik, artinya penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar siswa.
c. Berorientasi pada kompetensi, artinya penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil, artinya penilaian adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang social-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender.
e. Terbuka, artinya criteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain
yang terkait).
f. Berkesinambungan, artinya penilaia dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-menerus untuk meperoleh gambaran tentang perkembangn belajar siswa
sebagai hasil kegiatan belajarnya.
g. Menyeluruh, artinya enilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa.
h. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mepunyai arti, berguna, dan bias ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002: 184)
Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. System yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
e. System penilaian har----------us disesuaikan dengan pengalaman nelajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.[11]

F. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENILAIAN


137 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Ada dua pendekatan dalam penilaian yaitu: penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif.
1. Penilaian yang Bersumber pada Kriteria Mutlak
Penilaian ini menitikberatkan kepada pengukuran sampai berapa jauh keberhasilan/penguasaan seseorang atas unit pelajaran yang telah diberikan.
Adapun yang diukur adalah kecakapan nyata (penguasaan mutlak) seseorang mengenai bidang pengajaran tertentu setelah jangka waktu pendidikan tertentu tanpa
membandingkan dengan hasil yang dicapai itu dibandingkan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Penilaian yang Bersumber pada Norma Relatif (Kelompok)
Penilaian ini menitikberatkan pada status atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya. Hasil yang dicapai seseorang dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelompoknya.[12]

G. PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF


1. Penilaian formatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian formatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Waktu Pelaksanaan
Penilaian formatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu proses belajar mengajar/pada akhir unit pelajaran yang singkat seperti Satuan
Pelajaran.
c. Aspek Tingkah Laku yang Dinilai
Karena penilaian formatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar mengajar pada akhir unit pengajaran yang singkat, maka aspek tingkah
laku yang dinilai cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan segi psikomotor (keterampilan) yang terkandung dalam tujuan khusus pengajaran. Untuk
menilai segi afektif (sikap dan nilai), maka penggunaan penilaian formatif tidaklah tepat.
d. Cara Menyusun Soal
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka soal tes pada penilaian formatif harus disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mengukur tujuan khusus
pengajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu, soal tes harus dibuat secara langsung dengan menjabarkan Tujuan Khusus Pengajaran ke dalam bentuk pertanyaan.
e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka pada penilaian formatif sasaran penilaian itu adalah kecakapan nyata setiap peserta didik.
f. Cara Pengelolaan Hasil Penilaian
Pertama
Menghitung angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal.
Kedua
Menghitung persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan.
Ketiga
Menghitung persentase jawaban yang benar yang dicapai setiap peserta didik dalam tes secara keseluruhan
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pertama
Atas dasar angka persentase peserta didik yang gagal dalam setiap soal, guru dapat mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang bersangkutan dengan soal tes
perlu dibicarakan lagi secara umum atau tidak.
Kedua
Atas dasar angka persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan, guru akan dapat menilai dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengajar.
Ketiga
Dengan mengetahui persentase jawaban yang benar yang dapat dicapai setiap peserta didik dalam tes secara keseluruhan, guru dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang ada pada setiap peserta didik sehingga guru mendapatkan bahan yang dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan, apakah seorang peserta didik
perlu mendapatkan bantuan/pelayanan khusus dari guru untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.
2. Penilaian Sumatif
a. Fungsi Penilaian
Penilaian sumatif adalah jenis penilaian yang fungsinya untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar peserta didik.
b. Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan penilaian, maka penilaian sumatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar yang jangka panjang dari suatu proses belajar mengajar
138 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

seperti pada akhir program pengajaran.


c. Aspek Tingkah laku yang Dinilai
Karena penilaian sumatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar mengajar jangka panjang seperti pada akhir program pengajaran, maka
fungsinya tidak lagi untuk memperbaiki proses belajar mengajar setiap peserta didik. Sebab pada akhir program pengajaran, guru telah berkali-kali melakukan
penilaian formatif pada akhir satuan pengajaran. Oleh karena itu, aspek tingkah laku yang dinilai harus meliputi segi kognitif (pengetahuan), psikomotor (ketrampilan)
dan afektif (sikap dan nilai).
d. Cara Menyusun Soal
Penyusunan soal-soalnya harus didasarkan atas tujuan-tujuan umum pengajaran yang ada di dalam program pengajaran, oleh karena itu, soal-soalnya harus
representative atau mewakili setiap tujuan umum pengajaran yang ada didalam program pengajaran tersebut. Namun demikian, jika guru masih memiliki soal-soal tes
untuk setiap satuan pelajaran yang telah diberikan selama program pengajaran, maka penilaian pada akhir program pengajaran dapat disesuaikan dengan tujuan
umum pengajaran tersebut, asal soal-soal itu dipilih/diseleksi sedemikian rupa, sehingga benar-benar mewakili setiap tujuan umum pengajaran yang terkandung di
dalam program pengajaran.
e. Pendekatan penilaian yang Digunakan
Pada penilaian sumatif kedua pendekatan dalam penilaian dapat digunakan penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma
relatif (kelompok).
f. Cara Pengolahan hasil Penilaian
1. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan ukuran Mutlak
Jika pengolahan hasil penilaian itu berdasarkan ukuran/kriteria mutlak, maka yang harus dicari ialah persentasi jawaban yang benar yang dicapai oleh peserta didik.
Kemudian angka persentasee tersebut diubah ke dalam skala penilaian yang dikehendaki umpamanya skala penilaian 0-10.
2. Pengolahan Hasil Penilaian Berdasarkan Norma Relatif (Kelompok)
Untuk mengolah hasil penilaian yang berdasarkan norma relatif, digunakan nilai-nilai yang standar seperti skala nilai 0-10 (C-Score), skala nilai 0-100 (T-Score), nilai Z
(Z-Score) dan persentil (Percentile). Untuk mengubah nilai/skor mentah ke dalam skors terjabar berdasarkan skala penilaian tertentu, maka prosedur/langkah-langkah
berikut harus ditempuh.
Pertama : Menyusun distribusi/frekuensi skors yang diperoleh peserta didik.
Kedua : Menghitung angka rata-rata.
Ketiga : Menghitungstandar deviasi
Keempat : Mengubah skors ke dalam skala penilaian yang dikehendaki.
g. Penggunaan Hasil Penilaian
Pada penilaian sumatif, hasil penilaian itu antara lain digunakan untuk:
1) Menentukan kenaikan kelas
2) Menentukan angka raport
3) Menentukan seleksi
4) Menentukan lulus tidaknya peserta didik
5) Mengetahui status setiap peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam kelompok yang sama.
H. Cara Penilaian
1. Cara Kuantitatif, yaitu apabila hasil yang telah dicapai siswa disajikan dalam bentuk angka.
Rentangan angka yang dapat diambil guru dalam penyajiannya ada 0-5, atau rentangan 0-10, atau rentangan 0-100.
2. Cara Kualitatif, yakni apabila hasil prestasi belajar siswa disajikan dalam bentuk pernyataan atau penggolongan seperti:
a. Lulus, Belum Lulus (BL), dan Tidak Lulus.
b. Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Gagal. (IKIP Yogyakarta).
c. Sangat memuaskan, Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Jelek (IKIP Jakarta).
d. Cumlaude, Amat baik, Baik, Cukup dan Tidak Lulus (IAIN Raden Intan).

Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Disajikan narasi permasalahan pembelajaran bisnis dan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif pemasaran, peserta dapat merumuskan rancangan pemecahan
masalah pembelajaran di sekolah permasalahan pembelajaran untuk PTK
139 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Implementasi PTK pada pembelajaran bisnis Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Menentukan tahapan pelaksanaan PTK dalam pembelajaran
dan pemasaran berdasarkan permasalahan sekolah bisnis dan Pemasaran
riil di sekolah
Pelaporan PTK sesuai dengan hasil peneliian Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Peserta dapat menentukan aspek-aspek yang perlu dilaporkan
dalambidang bisnis dan pemasaran sekolah berdasarkan hasil PTK
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Memanfaatkan hasil PTK dan refleksi untuk rencana tindak
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas proses pembelajaran lanjut
pembelajaran
Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Menganalisis Permasalahan pembelajaran bisnis dan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif pemasaran sebagai dasar melakukan PTK
masalah pembelajaran di sekolah
Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Menentukan jenis penelitian PTK yang sesuai dengan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif Permasalahan pembelajaran bisnis dan pemasaran
masalah pembelajaran di sekolah
Implementasi PTK pada pembelajaran bisnis Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Memilih model PTK yang sesuai dengan permasalahan yang
dan pemasaran berdasarkan permasalahan sekolah akan diteliti dalam pembelajaran bisnis dan pemasaran
riil di sekolah
Pelaporan PTK sesuai dengan hasil peneliian Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Menyusun rancangan proposal PTK sesuai dengan
dalam bidang bisnis dan pemasaran sekolah permasalahan dalam pembelajaran bisnis dan pemasaran
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Menganalisis data hasil PTK bidang bisnis dan pemasaran
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas proses pembelajaran
pembelajaran
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Menyusun laporan hasil PTK sesuai permasalahan dalam
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas prosespembelajaran pembelajaran bisnis dan Pemasaran
pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas

Sekolah merupakan rumah kedua bagi guru dan peserta didik. Jika sekolah diibaratkan rumah, maka kelas berperan sebagai kamar. Kondisi kelas memegang peranan
penting dalam kelancaran proses pembelajaran. Salah satu kesuksesan peserta didik di sekolah bisa Bapak/Ibu lihat bagaimana keseharian peserta didik di dalam
kelas.

Apabila Bapak/Ibu menemukan kendala yang berpengaruh pada peserta didik dan itu berlangsung secara terus menerus, Bapak/Ibu harus segera menemukan problem
solvingnya. Nah, salah satu cara untuk menemukan problem solving adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar
diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian tindakan kelas membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena Bapak/Ibu harus bisa mengimplementasikan
tindakan beserta variabel yang sudah dirancang untuk mencapai hasil yang dikehendaki.

Artinya, penelitian semacam ini tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 – 2 hari saja. Hasil yang Bapak/Ibu dapatkan melalui PTK ini bisa dipublikasikan menjadi
jurnal ilmiah dalam konteks pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas


Adapun tujuan PTK adalah sebagai berikut.

1. Memperbaiki pola mengajar guru.


140 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

2. Memperbaiki perilaku peserta didik.


3. Meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran.
4. Mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru.

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


1. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.
2. Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
3. Melatih guru untuk menjadi problem solving andal.
4. Melatih kreatifitas guru.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
6. Meningkatkan kualitas suatu instansi sekolah.

Contoh Penelitian Tindakan Kelas


Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar siswanya bisa dilihat melalui nilai. Semakin banyak siswa yang bisa melampaui KKM, semakin besar tingkat keberhasilan
guru dalam mengajar. Hal itu berlaku untuk semua mata pelajaran. Adapun contoh PTK adalah sebagai berikut.

Misalnya, guru A mengampu mata pelajaran Matematika di SMP B kelas VII, dari hasil penilaian selama tengah semester, rata-rata perolehan nilai Matematika di kelas
VII C hanya 6,0. Sementara itu, KKM yang diharapkan adalah 7,5. Dari 30 siswa kelas VIIC, hanya 5 anak yang berhasil mendapatkan nilai di atas 7,5.

Dari kondisi ini, tentu terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Sebagai guru yang mengampu mata pelajaran terkait, guru A tidak bisa tinggal diam. Guru A
harus melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VIIC. Tindakan itu bisa berupa penerapan media pembelajaran seperti
visualisasi, permainan, alat peraga, dan sebagainya.

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Proposal PTK)


Kesulitan yang sering dialami oleh guru sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah membuat proposal PTK. Di bagian proposal akan terlihat konsep PTK
yang nantinya dikembangkan dalam penelitian.

Adapun bagian-bagian proposal PTK adalah sebagai berikut.

Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar persetujuan, kata pengantar, dan daftar isi.
Bagian pokok terdiri dari pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah dan pemecahannya, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kajian teori, kajian hasil
penelitian yang relevan, hipotesis, rencana penelitian, subyek penelitian, prosedur PTK, serta pengumpulan dan analisis data.
Bagian akhir, terdiri dari penutup, daftar istilah (jika ada), daftar pustaka, dan lampiran.
Langkah-Langkah Membuat Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-langkah yang membuat PTK yang harus Bapak/Ibu perhatikan adalah sebagai berikut.

1. Menemukan lalu mendeskripsikan suatu permasalahan menggunakan berbagai metode.


2. Mencari solusi pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan, strategi, trik, atau kiat.
3. Membuat rumusan masalah berupa pertanyaan atau pernyataan.
4. Membuat tujuan PTK sesuai permasalahan yang dipilih.
5. Membuat susunan perspektif, konsep, atau perbandingan yang bisa dijadikan landasan pelaksanaan PTK.
6. Menyusun rangkaian tindakan yang nantinya bisa memecahkan masalah yang ada.
7. Menetapkan cara untuk mengumpulkan data dan instrumen untuk mendapatkan data.
8. Membuat analisis data.

Metode Penelitian Tindakan Kelas


141 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Metode PTK adalah metode yang digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas. Metode PTK dijalankan berdasarkan model PTK yang telah ada. Model PTK yang
bisa dijadikan pilihan adalah Model Kurt Lewin, Model Kemmis & McTaggart, Model John Elliot, dan Model Hopkins. Model

Penelitian Tindakan Kelas


Model PTK yang umumnya dikenal ada empat, yaitu sebagai berikut.

1. Model PTK Kurt Lewin


Model PTK Kurt Lewin merupakan model PTK yang pertama kali ada. Model PTK ini dikenalkan oleh Psikolog Sosial asal Jerman, yaitu Kurt Lewin. Komponen pokok
yang dilakukan pada Model PTK Kurt Lewin meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

2. Model PTK Kemmis & McTaggart


Model PTK ini dikembangkan dari Model PTK Kurt Lewin. Namun, pada Model PTK Kemmis & McTaggart, komponen tindakan dan pengamatan menjadi satu kesatuan.

3. Model PTK John Elliot


Model PTK John Elliot juga dikembangkan atas dasar Model PTK Kurt Lewin. Hanya saja, pada Model PTK John Elliot setiap komponen tindakan memuat beberapa
langkah, misalnya langkah 1, 2, 3, dan seterusnya. Hal itu mengacu pada banyaknya pokok bahasan di setiap mata pelajaran.

4. Model PTK Hopkins


Pengembangan Model PTK Hopkins tidak bisa dilepaskan dari model PTK pendahulunya. Namun demikian, Hopkin berhasil menyusun model PTKnya sendiri, yaitu
sebagai berikut.

Start – audit – perencanaan konstruk – perencanaan tindakan – implementasi dan evaluasi.

Dari keempat model PTK di atas, model yang paling mudah untuk Bapak/Ibu jadikan referensi adalah Model PTK Kemmis & McTaggart.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Pada dasarnya, penelitian tindakan kelas dilakukan melalui beberapa siklus atau pengulangan siklus. Setiap siklusnya mengacu pada metode PTK yang dijelaskan
sebelumnya, yaitu terdiri dari empat tahap berikut.

1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, peneliti harus mempersiapkan dengan matang konsep penelitian yang akan dijalankan, misalnya rencana pembelajaran beserta instrumennya.

2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap penting penentu keberhasilan penelitian. Pada tahap inilah Bapak/Ibu akan mengeksekusi rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini,
Bapak/Ibu harus bisa mengajar dengan baik dan apa adanya. Artinya, jangan terlihat tegang dan seolah-olah terpaksa.

3. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan, ada dua hal yang harus Bapak/Ibu amati, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar Bapak/Ibu. Kegiatan belajar siswa bisa Bapak/Ibu
pantau selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara itu, kegiatan mengajar Bapak/Ibu bisa dipantau oleh orang lain (kolaborator) misal teman sesama guru.

4. Tahap refleksi
Tahap refleksi bisa berupa diskusi antara Bapak/Ibu dan kolaborator. Diskusi bertujuan untuk membagikan hasil pengamatan kolaborator terhadap kinerja Bapak/Ibu
di kelas.

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas


Rancangan PTK meliputi kegiatan berikut.
142 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

1. Menentukan model PTK yang tepat untuk diterapkan di suatu sekolah.


2. Membuat desain dan menyusun langkah-langkah tindakan.
3. Melakukan identifikasi untuk semua komponen yang dibutuhkan, misalnya pihak kolaborator, program, dan jawal pelaksanaan.
4. Menyiapkan instrumen penelitian misalnya alat, pedoman observasi, media pembelajaran, dan sebagainya.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas


Laporan PTK adalah bentuk ungkapan secara ilmiah untuk menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Di dalam laporan memuat hal-hal detail tentang konsep
PTK dan hasilnya. Laporan PTK bisa dijadikan dokumen acuan bagi orang lain yang akan melakukan PTK. Format penulisan laporan PTK hampir sama dengan laporan
penelitian lain. adapun format laporan PTK adalah sebagai berikut.

1. Bagian awal
Bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel maupun lampiran.

2. Bagian inti
Bagian inti terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut.

a. Bab I: Pendahuluan
 Latar belakang masalah
 Identifikasi masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Manfaat penelitian
b. Bab II: Kajian Pustaka
 Landasan teori
 Hasil penelitian yang relevan
 Kerangka pikir
 Hipotesis tindakan
c. Bab III: Metode Penelitian
 Pengaturan dan karakteristik subjek penelitian
 Variabel penelitian
 Prosedur penelitian
 Data dan cara pengumpulan
 Indikator kinerja
 Analisis terhadap data
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

 Pelaksanaan tindakan
 Hasil analisis data
 Pembahasan
e. Bab V: Simpulan dan Saran

Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas


143 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN

Setelah proposal Bapak/Ibu disetujui, Bapak/Ibu bisa langsung melakukan PTK. Hasil dari PTK tersebut akan disampaikan dalam bentuk laporan dan dipublikasikan
dalam bentuk jurnal. Penulisan jurnal harus mengikuti kaidah umum yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut.

Ukuran font arial 10


Satu halaman terdiri dari dua kolom kecuali bagian abstrak
Page size A4
Spasi = 1
Justify
Adapun format jurnal PTK meliputi hal-hal berikut.

1. Abstrak
Abstrak berisi garis besar penelitian yang sedang dilakukan. Di dalam abstrak harus memuat tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam dua bahasa,
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

2. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya PTK, tujuan diadakannya PTK, dan ulasan sedikit dasar teori yang melandasi penelitian.

3. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang langkah-langkah apa yang akan dilakukan selama penelitian beserta timeline waktunya.

4. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan memuat hasil penelitian yang nantinya akan dibahas sesuai teori yang ada. Di bagian ini, Bapak/Ibu harus menunjukkan seluruh data yang
diperoleh selama penelitian.

5. Kesimpulan
Di bagian kesimpulan, Bapak/Ibu akan menemukan kesesuaian antara metode penelitian dan hasil akhir yang diharapkan.

6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat seluruh referensi yang Bapak/Ibu jadikan rujukan dalam melakukan penelitian. Referensi yang digunakan harus referensi resmi dari textbook,
jurnal penelitian, dan laporan penelitian. Artinya, Bapak/Ibu tidak bisa menggunakan referensi sembarangan, misalnya blog, youtube, sosial media, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai