Kisi-Kisi Dan Materi Up BDP 2021
Kisi-Kisi Dan Materi Up BDP 2021
Motivasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski (dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Motivasi kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
instrinsik dan kadang motivasi itu muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Disamping itu motivasi peserta didik dalam belajar kadang tinggi,
sedang, atau bahkan rendah. Motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik akan tampak dari ketekunannya dalam belajar yang tidak mudah patah untuk mencapai
keberhasilan meskipun banyak rintangan yang dihadapinya.
Motivasi yang tinggi dari peserta didik dapat menggiatkan aktivitas belajarnya. Seseorang memiliki motivasi tinggi atau tidak dalam belajarnya dapat terlihat dari tiga
hal: 1) kualitas keterlibatannya, 2) perasaan dan keterlibatan afektif peserta didik, 3) upaya peserta didik untuk senantiasa memelihara/menjaga motivasi yang dimiliki.
Seorang pendidik pada abad 21 ini perlu memahami motivasi belajar peserta didiknya dan bahkan harus selalu dapat menjadi motivator peserta didiknya, karena pada
abad 21 ini banyak godaan di sekeliling peserta didik seperti game pada computer personal, dan game online, dan film-film pada pesawat televisi ataupun lewat media
massa atau sosial lainnya. Upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk memotivasi peserta didik diantaranya: menginformasikan pentingnya/manfaat mempelajari
suatu topik tertentu, menginformasikan tujuan/kompetensi yang akan dicapai dari proses pembelajaran yang dilakukannya, memberikan humor, menggunakan media
pembelajaran, dan juga memberi reward/hadiah/pujian.
Misal Pak Fikri selaku pendidik Sekolah Dasar, meminta kepada peserta didiknya untuk belajar secara berkelompok mendiskusikan suatu topik. Setelah berdiskusi
masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya, misal kelompok 1 diminta melaporkan/mempresentasikan hasil diskusinya lebih dahulu. Setelah
presentasi selesai guru kemudian memberi pujian dengan mengatakan bagus sekali presentasi kalian. Kemudian giliran kelompok berikutnya, setelah presentasi
selesai Pak Fikri kembali memuji peserta didiknya dengan mengatakan hebat, kelompok kalian hebat. Dari tindakan guru seperti itu tentunya peserta didiknya akan
menjadi lebih semangat atau termotivasi dalam belajarnya.
Teori Belajar Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik, Implementasi teori belajar Behavioristik, Kognitif,
Humanisme Konstruktivistik, Humanisme
a. Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan
tingkah laku. Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Stimulus adalah sesuatu apa saja yang diberikan
oleh guru kepada peserta didik, dan respon berupa rekasi atau tanggapan yang dihasilkan oleh peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Penguatan
(reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapar memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) maka respons juga akan menguat. Aplikasi teori
ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas “mimetic” yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan
evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugas belajarnya.
b. Teori Belajar kognitif
Pengertian belajar menurut teori belajar kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat
diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses
belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Menurut teori kognitif,
ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak terpatah-pata, terpisah-pisah,
tapi melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung, dan menyeluruh.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, keterlibatan peserta didik secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu,
dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual pada diri peserta didik perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta
didik.
2 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
menghadapi peserta didik bergaya belajar kinestetik maka dalam proses pembelajarannya 1) dapat menggunakan objek nyata untuk belajar konsep baru, dan 2)
mengajak peserta didik untuk belajar mengeksplorasi lingkungan.
Menentukan peserta didik bergaya belajar visual, auditori, atau kinestetik memang tidaklah mudah. Namun guru perlu mengetahui gaya belajar yang dimiliki peserta
didiknya. Connel (dalam Yaumi 2013: 127) memberikan cara dengan menggunakan angket Gaya Belajar Anak. Dalam angket ini peserta didik diberikan sepuluh
pertanyaan yaitu 1). Bagaimana kebiasaan anda dalam belajar sesuatu yang baru? 2). Apa yang biasa anda lakukan di dalam rumah pada waktu senggang? 3) Apa
yang biasa anda lakukan pada akhir pekan?, 4). Bagaimana cara yang terbaik bagi anda dalam mengingat nomor telepon, 5). Apa yang anda perhatikan ketika
menonton film?, 6). Ketika anda membaca bukju ceritera apa yang paling diperhatikan? 7). Bagaimana anda menceriterakan kepada seseorang tentang binatang
yang luar biasa yang pernah anda lihat? 8). Saya baru memahami sesuatu itu bagus sekali setelah saya …. 9) salah satu kebiasaan saya untuk menghabiskan waktu
adalah …. 10). Ketika saya bertemu dengan orang baru, saya biasa mengingat….. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diketahui kecenderungan gaya
belajar yang dimilikinya. Dengan diketahuinya gaya belajar yang dimiliki peserta didik, maka akan berimplikasi terhadap model pembelajaran, strategi, metode, dan
media pembelajaran yang akan digunakan. Contoh, Bu Santi sebagai guru disuatu kelas memiliki peserta didik 30, dari jumlah tersebut diketahui ada 2 jenis gaya
belajar yang dominan dimiliki peserta didiknya yaitu 18 peserta didik yang bergaya belajar visual dan 12 peserta didik bergaya belajar auditori. Bu Santi akan lebih
tepat jika dalam melakukan pembelajarannya tidak klasikal tetapi kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang dominan bergaya visual dan kelompok peserta didik
yang dominan bergaya belajar auditori. Kelompok belajar yang dominan bergaya belajar visual pembelajarannya bisa dilakukan misal melalui multimedia
pembelajaran dan membaca modul atau buku paket, sedangkan yang dominan bergaya belajar auditori pembelajarnnya diputarkan CD audio pembelajaran, dan
mendiskusikan suatu topik secara verbal. Perlu diingat bahwa gaya belajar seseorsng tidsk terkotsk-kotsk drcsrs terpisah-pisah, namun gaya belajar sesorang
merupakan gabungan dari beberapa gaya belajar meskipun terkadang ada salah satu yang lebih dominan. Saudara mahasiswa, agar Anda lebih memahami terkait
materi ragam gaya belajar silahkan kunjungi link berikut : http://bit.ly/34HmmMC
Keprofesian guru Keprofesian Guru Implementasi profesi guru bisnis dan pemasaran dalam
pembelajaran
BACA UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Pasal 8
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi profesionalisme guru bisnis dan Persyaratan kompetensi profesionalisme guru Menganalisis persyaratan, kualifikasi dan kompetensi guru
pemasaran bisnis dan pemasaran
Apakah anda pernah mendengar kata kompetensi? Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya. Dalam hal ini tugas atau pekerjaan yang dimaksud adalah profesi guru.
Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat
(1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Artinya diselengarakannya Pendidikan Profesi Guru (PPG) dimaksudkan agar guru memiliki kompetensi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang- undang
tersebut. Guru yang memiliki kompetensi memadai sangat menentukan keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan.
Penjelasan kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berbunyi bahwa setiap guru wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi akademik Guru atau bentuk lain
yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan (D-IV/S1) yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi. Adapun kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
1. KOMPETENSI PEDOGOGIK
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum
4 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g)
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i)memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut diuraikan indikator masing-
masing kompetensi inti pedagogi.
Pertama; menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang harus
dimiliki oleh guru. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan
kemampuan; (a) memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya, (b) mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
(c) mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran, (d) mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
Kedua; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai kompetensi inti pedagogi. Silahkan Saudara tengok Kegiatan Belajar 3 Modul
1 tentang penerapan teori belajar dalam pembelajaran. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan; (a) memahami berbagai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (b) menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, (c)
menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.
Ketiga; mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaran/bidang studi yang diampu
merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru. Indikatornya seperti; (a) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, (b) menentukan
tujuan pelajaran, (c) menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran, (d) memilih materi pembelajaran terkait pengalaman belajar dan
tujuan pembelajaran, (e) menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik, (f) mengembangkan
indikator dan instrumen penilaian. Kompetensi ini dilakukan oleh guru dalam bentuk penyusunan RPP.
Keempat; menyelenggarakan pembelajaran mendidik dengan indikator;
(a) memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik, (b) mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran, (c) menyusun
rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan, (d) melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas,
di laboratorium, dan di lapangan, (e) menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh, (f) mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
Kelima; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi keharusan
bagi guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK. Kerangka TPACK pada Modul 2 Kegiatan Belajar 1 bisa dijadikan kerangkan dalam mengintegrasikan TIK.
Contoh-contoh rancangan pembelajaran juga bisa Saudara baca di Modul 4 Kegiatan Belajar 3 contoh RPP pembelajaran blended learning.
Keenam; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki yang ditunjukan guru dengan; (a) menyediakan
berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal, (b) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreatifitasnya.
Ketujuh; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, merupakan kompetensi pedagogi yang penting dimiliki oleh guru, seperti; (a)
memahami berbagai strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, lisan maupun tulisan, (b) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang
terbangun secara siklikal dari (1) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (2) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk ambil
bagian, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
Kedelapan; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar. Kompetensi evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat
ukur keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Indikator kompetensi ini meliputi; (a) memahami prinsip- prinsip penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (b) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (c) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (d)
mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (e) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrument, (f) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, (g) melakukan evaluasi proses dan hasil
belajar.
Kesembilan; guru juga harus mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti; (a) menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar, (b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan, (c)
mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan, (d) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
5 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti (a) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, (c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Secara rinci kompetensi kepribadian diuraikan menjadi sub-kompetensi
sebagai berikut.
Pertama; bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, seperti; (a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang
dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender, (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,
serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
Kedua; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, seperti; (a) berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi, (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia, (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
Ketiga; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, seperti; (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil, (b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. Seorang guru harus tampil memesona, memiliki rasa cinta tanah air, tegas, disiplin dan
menjalankan profesi sebagai panggilan jiwa.
Keempat; Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, seperti; (a) menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi, (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara professional. Selain itu pada abad 21 guru juga penting menjadi
pebelajar mandiri.
Kelima; Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, seperti; (a) memahami kode etik profesi guru, (b) menerapkan kode etik profesi guru, (c) berperilaku sesuai dengan
kode etik guru.
3. KOMPETENSI SOSIAL
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya
senantiasa berinteraksi dengan human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki sub kompetensi dengan indikator sebagai berikut.
Pertama, bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi, seperti; (1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran, (2) tidak
bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, dan status sosial- ekonomi. Pada kurikulum 2013 guru fituntut untuk mengembangkan berbagai literasi termasuk kebudayaan sehingga perlu
menjadi contoh.
Kedua, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan
dengan cara; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif, (2) berkomunikasi dengan orang tua peserta
didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik, (3) mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Pada era abad 21 kemampuan komunikasi guru termasuk
komunikasi menggunakan beragam teknologi informasi dan komunikasi misalnya whatsapp, twitter, instagram history, e-mail, snapchat dan sebagainya. Termasuk
pula penguasaan bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak asing.
Ketiga, beradaptasi sesuai tempat ketika bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh
pendidik, apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan; (1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat, (2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
6 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
4. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi
dan sub-kompetensi professional meliputi;.
Pertama, menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan ini sangat
penting dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan disampaikan guru adalah ilmu pengetahuan yang memiliki karakteristik khusus. Reigeluth (2009)
menyatakankarakteristik bidang studi mempengaruhi cara memanipulasi pembelajaran.
Kedua, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, seperti; (1) memahami kompetensi inti, (2)
memahami kompetensi dasar mata pelajaran, (3) memahami tujuan pembelajaran.
Ketiga, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
(2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran saat ini tersedia secara luas
di dalam big data, sehingga keterampilan guru yang penting adalah memilih, mengolah, mengemas, dan menyajikan materi agar mudah dipahami peserta didik.
Keempat, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, seperti; (1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara
terus-menerus, (2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan, (3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan, (4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Saat ini pemerintah mengharuskan guru menyusun pengembangan keprofesian
berkelanjutan. Silahkan baca Modul 2 Kegiatan Belajar 4.
Kelima, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, seperti; (1) memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berkomunikasi, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Contoh; mengakses jurnal, mengirimkan publikasi.
UU RI No.14 Tahun 2015 Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Analisis dimensi kompetensi guru bisnis dan pemasaran
Strategi/model/metode pembelajaran Strategi/model/metode untuk kemampuan berpikir Diberikan tujuan pemebelajaran bisnis dan pemasaran untuk
bisnis dan pemasaran kritis kemampuan berpikir kritis, peserta dapat menentukan
implementasi strategi/metode yang paling tepat untuk
mencapai tujuan tersebut
Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEAM
Model : Project Based Learning (PjBL) STEAM
Metode Pembelajaran : Diskusi, Penugasan, tanya jawab, Eksperimen, presentasi
peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan
memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh
guru, ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya
agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai model
pembelajaran di atas memberikan peluang pengintegrasian teknologi dalam prosesnya, namun Saudara harus memiliki paket pengetahuan yang terkait dengan
penguasaan konten, penguasaan aspek pedagogis dan penguasaan aspek teknologi. Guna memudahkan dan memberikan gambaran cara mengintegrasikan
teknologi telah dikembangkan suatu kerangka untuk pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran yang dikenal dengan TPACK. 25 Saudara tentu semakin
bersemangat dan penasaran dengan TPACK. Marilah kita simak bersama-sama!
Kompetensi profesionalisme guru bisnis dan Profesionalitas guru dalam pemanfatan teknologi Mengaplikasikan teknologi informasi sebagai guru bisnis dan
pemasaran informasi pemasaran yang profesioal
Saudara mahasiswa, pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus dilaksanakan di Era Industri 4.0 ini. Demikian pula dalam bidang
pendidikan, rancangan pembelajaran inovatif tentunya semaksimal mungkin mengintegrasikan ICT. Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun
siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan wujud dari integrasi ICT. Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dalam
RPP ada pada komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, pilihan Media dan atau Sumber Belajarnya. Berikut contoh rumusan Tujuan
Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT maupun yang tida
10 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Pendekatan saintifik telah dipergunakan dalam pendidikan di Amerika akhir abad ke-19 di mana pada saat itu pembelajaran sains menekankan pada metode
laboratorium formalistik yang kemudian diarahkan pada fakta-fakta ilmiah. Pendekatan saintifik sebenarnya sudah digunakan dalam kurikulum di Indonesia dengan
istilah learning by doing yang dikenal dengan cara belajar siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang secara formal diadopsi dalam Kurikulum 1975.
Tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan
masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam
mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik.
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana
mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan haya mendengarkan dan menghafal semata (Majid, 2014).
Berikut definisi dan pengertian pendekatan saintifik dari beberapa sumber buku:
Menurut Rusman (2015), pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan
eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum,
atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
Menurut Karar dan Yenice (2012), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan.
11 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Strategi/model/metode pembelajaran Model Project-based Learning Menerapkan model Project-based Learning dalam
bisnis dan pemasaran pembelajaran bisnis dan pemasaran
Saudara Mahasiswa, PjBL menjadi alternatif model pembelajaran abad 21 dikarenakan ada beberapa kelebihan yang sesuai dengan orientasi pengembangan
keterampilan abad 21 sebagaimana banyak pendapat banyak ahli. PjBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi mencapai kesuksesan
abad 21 (Bell, 2010), membantu peserta didik mengembangkan keterampilan abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih
pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan.
Perlu saudara pahami PjBL bisa dibedakan Gregory & Chapman (2007) INTI120 menyatakan PjBL bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur (structured project), (b)
proyek sesuai topik (topic related project), (c) proyek terbuka tertutup (open ended project). Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pebelajar sebagai subyek
belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi, memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari, kesempatan untuk
mempresentasikan atau mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya. PjBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berpijak pada teori belajar
konstruktivistik.
Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses
belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan
bagaimana sesuatu dipelajari. Kesimpulannya PBL mendorong keterlibatan penuh dan berbasis pengalaman otentik bisa diterapkan untuk beragam disiplin ilmu dan
dalam hal ini kita bersama-sama akan menyusun rancangan pembelajaran berbasis proyek. Ciri khas dari pembelajaran PjBL adalah dihasilkannya suatu produk sebagai
bentuk hasil belajar. PjBL dipandu oleh pertanyaan menantang. PjBL merupakan suatu pendekatan yang sudah lama namun agar mencapai hasil pembelajaran yang
optimal perlu dirancang secara sistematis. Untuk mencapai tujuan tersebut, perencanaan pembelajaran PjBL penting dilakukan sebelum menerapkan PjBL agar
dihasilkan pembelajaran efektif. Pada kesempatan ini kita akan merancang langkahlangkah perencanaan pembelajaran PjBL yang perlu Anda lakukan untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Proses perencanaan bisnis dan Menjelaskan konsep, fungsi, ciri dan ruang lingkup Menjelaskan konsep, kegunaan dan ciri-ciri perencanan serta
strategi bisnis serta pemilihan model perencanaan bisnis ruang lingkup perencanaan bisnis
bisnis
1. Konsep dan Kegunaan Perencanaan Bisnis
a. Konsep Perencanaan Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Setiap individu dalam kehidupan pasti memerlukan produk baik berupa barang
maupun jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Menurut Anda, bagaimana bisnis itu dapat memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup manusia? Jadi, apa yang dimaksud dengan bisnis? Seperti yang kita tahu bahwa suatu bisnis atau usaha tidak dijalankan tanpa rencana dan
tidak langsung berkembang dan sukses. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan rencana?
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan merupakan fungsi yang terpenting dibandingkan dengan fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian dan penilaian. Ayuningtyas (2013) menyatakan bahwa perencanaan memiliki 4 (empat) pengertian, yaitu: (1) Penetapan suatu sasaran atau
target perusahaan, (2) Perumusan posisi perusahaan pada saat ini, (3) Pengidentifikasian faktor pendukung dan penghambat untuk mencapai sasaran, dan (4)
Penyusunan langkah-langkah untuk mencapai sasaran atau target yang ditentukan.
Rangkuti (2010) menyatakan perencanaan bisnis merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sasaran atau target perusahaan dalam bidang bisnis atau usaha.
Maksud dari perencanaan bisnis sebagai alat adalah untuk mengambil keputusan dan kebijakan suatu perusahaan. Selain itu, perencanaan bisnis juga dapat digunakan
untuk memperjelas rencana-rencana bisnis atau usaha yang diharapkan, sehingga dapat mengetahui posisi perusahaan, arah dan tujuan perusahaan, serta cara atau
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Definisi perencanaan bisnis dalam Nurmalina et al. (2016), sebagai berikut: “Business
plan is any plan that works for a business to look ahead, allocate resources, focus on key points, and prepare for problems and opportunities.”
Artinya, perencanaan bisnis merupakan berbagai kumpulan perencanaan yang digunakan dalam suatu bisnis untuk melihat arah masa depan, pengalokasian sumber
daya, dan memfokuskan pada poin-poin penting untuk mencapai sasaran bisnis, dan mempersiapkan diri terhadap masalah yang akan muncul dan memperoleh peluang
14 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
yang ada untuk dimanfaatkan dalam mempercepat pengembangan bisnis. Akan tetapi, banyak orang yang berfikir bahwa penyusunan rencana bisnis hanya digunakan
untuk mengajukan modal bisnis padahal perencanaan bisnis yang telah disusun juga digunakan untuk menjalankan bisnis, memberikan arah menjalankan bisnis dan
mengendalikan kegiatan bisnis yang menyimpang atau tidak sesuai. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, perencanaan bisnis adalah suatu dokumen tertulis
yang terstruktur dan secara sistematis menggambarkan suatu bisnis atau usaha yang diusulkan baik yang disusun untuk bisnis baru ataupun bisnis lanjutan dari bisnis
yang sudah ada sebagai follower.
2) Sementara itu kegunaan perencanaan bisnis menurut Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016), sebagai berikut:
a) Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
b) Membuat pelaku bisnis menjadi lebih fokus pada tujuan bisnis.
c) Membantu pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor.
d) Membantu menentukan bisnis yang cocok sesuai dengan yang ingin dijalankan oleh pelaku dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, modal,
serta kemampuan.
e) Memudahkan pelaku bisnis mengetahui cara menghasilkan pendapatan (income) dari bisnisnya.
f) Mengetahui total biaya yang akan dikeluarkan baik biaya awal pendirian maupun operasional.
g) Mengetahui tingkat laba/ keuntungan/ profit dari bisnis.
3) Selain yang disebutkan sebelumnya, kegunaan perencanaan bisnis dalam Raja, Jalu, and Vincent (2010) dan sebagai berikut:
a) Kegiatan bisnis yang dilakukan akan pada jalur yang benar sesuai dengan perencanaan bisnis yang telah ditetapkan dan pedoman untuk mempertajam rencana
yang diharapkan. Perencanaan bisnis digunakan sebagai instrumen/alat untuk mengajukan dan mencari dana dari pihak ketiga seperti investor, lembaga
keuangan, perbankan dan lainnya.
b) Perencanaan bisnis memiliki 3 kegunaan yaitu: (1) memberikan arah kemana bisnis akan dituju, (2) memperlihatkan posisi bisnis saat ini, dan (3) memberikan
cara bagaimana mencapai sasaran atau tujuan yang hendak dicapai dari posisi saat ini.
c) Perencanaan bisnis yang baik dapat membantu pengoptimalan atau memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
d) Perencanaan yang baik dan matang dapat mewujudkan kegiatan ekonomi dan bisnis yang optimal dengan peluang yang lebih baik.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan dari kegunaan perencanaan bisnis yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perencanaan bisnis yang baik
digunakan sebagai panduan bagi pelaku bisnis untuk mencapai tujuan, memonitoring penyimpangan yang terjadi, memperoleh pengajuan modal, dan mendorong
pelaku bisnis untuk mengekplorasi ide.
15 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Menurut Pramudiana et al. (2016), mengemukakan bahwa ciri perencanaan bisnis yang baik sebagai berikut:
1) Pemahaman atas bisnis sendiri Adanya perencanaan bisnis menuntut pelaku atau pemilik bisnis untuk memahami bisnisnya sebelum membuat orang lain paham
dan tertarik akan bisnisnya.
2) Kebutuhan akan pendanaan/ modalPendanaan atau permodalan butuh sebuah dokumen yang tertulis untuk dicermati oleh calon investor sebelum
menanamkanmodalnya pada suatu bisnis yang diajukan.
3) Kemitraan strategis, Calon mitra membutuhkan draft untuk bisa diteliti untuk membuat keputusan yang tepat dan tidak menyesal di kemudian hari.
4) Penjelasan kepada pemasok dan pelanggan, Perencanaan bisnis dapat menunjukkan keseriusan calon pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya.
5) Upaya menarik pihak-pihak penting Dengan proposal perencanaan bisnis yang menarik membuat pembaca proposal tertarik dan antusias dalam memahami
pandangan, visi dan misi bisnis.
Proses Perencanaan Bisnis dan Rencana Tahapan proses dan Rencana Strategi Perencanaan Membuat siklus dan tahapan proses perencanaan bisnis
Strategi bisnis
4. Siklus dan Tahapan Proses Perencanaan Bisnis
a. Siklus Proses Perencanaan Bisnis
Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada gambar 6 dimulai dari (1) rencana, (2) aksi, (3) tindak lanjut, dan (4) Hasil. Untuk penjelasan sebagai berikut:
1) Rencana
Dalam menjalankan suatu bisnis dibutuhkan perencanaan yang terbentuk dalam proposal perencanaan bisnis yang berisi berbagai langkah dan prosedur
kegiatan yang berkaitan dengan bisnis dapat meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan
resiko, dan perencanaan kemitraan seperti investor atau partner business.
16 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
2) Aksi
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis selesai maka tahap berikutnya adalah aksi, yaitu melaksanakan dan mengimplementasikan isi dari proposal
perencanaan bisnis.
3) Tindak lanjut
Setelah aksi maka terjadi tindak lanjut atas aksi tersebut, misalnya ada penyelewengan atau keluar dari jalur dalam perencanaan bisnis maka hal yang harus
dilakukan adalah melakukan revisi dan perbaikan.
4) Hasil, hasil merupakan keluaran atau output yang berasal dari pelaksanaan perencanaan bisnis. Hasil yang diharapkan dalam suatu bisnis adalah diperolehnnya
pendapatan dan keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal ini akan di gunakan kembali untuk perencanaan bisnis periode selanjutnya.
Berdasarkan siklus proses perencanaan bisnis pada Gambar 7 tentang siklus proses perencanaan bisnis dijelaskan masing-masing sebagai berikut:
1) Persiapan proses perencanaan
Dalam menjalankan suatu bisnis membutuhkan perencanaan yang terbentuk menjadi proposal perencanaan bisnis yang berisi berbagai langkah dan prosedur
berkaitan dengan bisnis dapat meliputi perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan
perencanaan kemitraan seperti investor atau partner business.
2) Analisis situasi (faktor internal dan faktor eksternal)
Isi dari tiap bagian-bagian perencanaan dalam proposal perencanaan bisnis berisi analisis situasi. Situasi faktor internal adalah analisis kekuatan dan kelemahan
dalam perusahaan, sedangkan situasi faktor eksternal dipengaruhi oleh peluang dan ancaman di luar perusahaan baik analisis internal dan eksternal
perencanaan pasar, perencanaan produksi, perencanaan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan resiko, dan perencanaan kemitraan.
3) Visi, Misi, dan Tujuan, Visi, misi, dan tujuan dalam Ayuningtyas (2013), sebagai berikut:
a) Visi adalah gambaran keadaan kehidupan atau yang dicita- citakan akan terjadi di masa mendatang.
b) Misi adalah alasan mendasar yang dimiliki oleh perusahaan mengenai alasan perusahaan tersebut didirikan dan ada.
17 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
c) Tujuan adalah penyederhanaan hal-hal yang harus dikerjakan untuk mewujudkan yang dicita-citakan.
4) Tindak lanjut
Setelah penyusunan proposal perencanaan bisnis sudah selesai maka tahap berikutnya melaksanakan dan mengimplementasikan isi dari proposal perencanaan
bisnis. Adanya kegiatan yang tidak sesuai dalam perencanaan bisnis maka hal yang harus dilakukan segera kembali ke jalur perencanaan bisnis.
5) Penganggaran
Penganggaran adalah mendistribusikan dana untuk keperluan menjalankan dan mengimplementasikan proposal perencanaan bisnis yang telah disusun.
Perencanaan bisnis juga digunakan untuk memperoleh dana atau penganggaran dari investor untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis yang disusun oleh
pelaku bisnis yang tertuang dalam dokumen tertulis yang disebut proposal perencanaan bisnis.
6) Monitoring kegiatan
Monitoring kegiatan adalah kegiatan mengawasi kegiatan atas pelaksanaan dari proposal perencanaan bisnis yang telah disusun. Apabila ada penyelewengan
atau kegiatan tidak sesuai dengan jalur maka dapat diarahkan ke jalur yang sesuai agar tepat dan efektif mencapai tujuan bisnis.
4) Memulai mengimplementasikan proposal perencanaan bisnis yang telah disusun. Pengimplementasian proposal perencanaan bisnis tersebut harus
dilaksanakan berdasarkan dengan tahapan atau prosedur dalam proposal perencanaan bisnis tersebut.
5) Monitoring dan evaluasi perencanaan bisnis (perencanaan pasar, perencanaan produksi & sumber daya manusia (SDM), dan perencanaan keuangan, resiko &
kemitraan).
Tahapan menyusun perencanaan bisnis dalam Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:
1) Ide Bisnis
Ide biasanya dapat muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia, mungkin muncul kapan saja dan di mana saja. Untuk dapat direalisasikan ke dalam
perencanaan bisnis dikerucutkan sehingga mudah untuk dilaksanakan. Ide yang berada di dalam benak wirausahawan akan tumbuh dan dapat memberikan
beberapa motivasi kuat yang akan digunakan untukmengkaji serta membuat ide-ide.
2) Tahap Perumusan Konsep Bisnis
Perumusan konsep bisnis memiliki tujuan yaitu untuk mengubah ide bisnis menjadi pemikiran, yang kemudian pemikiran tersebut dirumuskan menjadi konsep
bisnis. Konsep bisnis merupakan penjabaran suatu ide bisnis menuju dimensi bisnis yang lebih relevan. Konsep bisnis yang dirumuskan harus dapat
membuktikan apa yang akan menjadi nilai dari sebuah bisnis. Proposisi apa yang ditawarkan kepada konsumen, apa yang menjadi sumber penerimaan dan biaya
apa yang harus dikeluarkan. Konsep bisnis harus memunculkan model bisnis.
3) Tahap Studi Kelayakan Bisnis
Tahap selanjutnya adalah konsep bisnis selanjutnya harus disetujui kelayakan usahanya. Beberapa faktor yang harus diselesaikan ketika wirausaha melakukan
analisis kelayakan bisnis sebagai berikut:
a) Kelayakan pasar dan pemasaran, yang meliputi:
(1) Potensi pasar dan pangsa pasar
(2) Produk, promosi, harga dan distribusi.
(3) Segmenting, penargetan, dan positioning
b) Kelayakan operasional / teknis, yang meliputi:
(1) Pasokan bahan baku produksi.
(2) Peralatan dan mesin.
(3) Kebutuhan tenaga kerja skill atau unskill untuk produksi
(4) Teknik produksi.
c) Kelayakan manajemen dan organisasi, yang meliputi:
(1) Kebutuhan karyawan administrasi
(2) Desain organisasi
d) Kelayakan keuangan, yang mencakup:
(1) Sumber dana dan modal
(2) Proyeksi arus kas & laba rugi
(3) Analis Kelayakan: Net Present Value, Interest Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).
4) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Perbedaan mendasar antara kegiatan studi kelayakan bisnis dan penyusunan Rencana Bisnis berkaitan dengan aspek manajemen strategik dan operasionalnya. Dalam
studi kelayakan bisnis analisis yang dilakukan bertujuan untuk melihat layak tidaknya sebuah bisnis agar pelaksanaannya dapat efisien. Sementara dalam Rencana
Bisnis, pimpinan puncak suatu bisnis sebagai ahli strategi akan mengajukan bisnis baru yang akan dijalankan di dalam semua portofolio bisnis yang disesuaikan dengan
visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Dalam Rencana Bisnis harus terlihat rencana tindakan (action) untuk merealisasikan bisnis yang
disetujui. Rencana Bisnis sudah ada arahan untuk merealisasikan bisnis lengkap dengan rencana cadangannya, jika rencana utama gagal.
19 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Pemilihan ide perencanaan bisnis Proses penciptaan Ide kreatif dan inovatif dalam Menjabarkan proses penciptaan ide kreatif dan inovatif dalam
perencanaan bisnis perencanaan bisnis
6. Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Perencanaan Bisnis
a. Tahapan menciptakan Ide Bisnis
Tahapan mencari ide bisnis dalam Pramudiana et al. (2016), sebagai berikut:
Gambar 12. Tahapan Mencari Ide Bisnis Sumber: Pramudiana et al. (2016)
Pada Gambar 12 tentang tahapan mencari ide bisnis dilakukan tiga tahap, dijelaskan sebagai
berikut:
1) Tahap I: Sumber ide
Pada tahap ini perlu memikirkan hal-hal meliputi: (1) Apa yangdimiliki pelaku usaha sebelum
menjalankan usahanya? (Misalkan modal baik bersifat finansial atau fisik seperti bangunan,
tanah, kendaraan dan harta lainnya sebagai modal usaha. (2) Apa yang dibutuhkan orang
lain? (Yang dibutuhkan oleh orang lain adalah suatu produk baik berupa barang maupun jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya), dan (3) Apa yang
sudah dikerjakan orang lain? (Hal ini memperhatikan perusahaan lain yang lebih dahulu
beroperasi dalam memproduksi suatu produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai konsumen, sehingga pelaku usaha sebelum melakukan bisnisnya perlu memutuskan
apakah akan MEnciptakan produk baru/ pioneer atau menjadi usaha pengikut perusahaan
yang sudah ada/ follower).
2) Tahap II: Menstimulasi ide
Pada tahap kedua ini pelaku usaha perlu menstimulasi ide dengan melakukan pengamatan baik
pengamatan terhadap orang, tempat, membaca publikasi, maupun melihat tren.
Analisis situasi Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Industri (Analisis Struktur Menganalisis lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan
Industri) dan pesaing (Analysis Key Sucsess Factor), pesaing (Anaysis Key Success Factor)
kemudian disajikan dalam Tabel EFE (Ekternal
Factor Evaluation)
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key Success Factor)
Struktur industri dapat ditinjau dari analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menjalankan perusahaannya.
Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan yang kemudian
dipilihnya suatu strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan setiap industri atau perusahaan memiliki berbagai perbedaan dalam karakteristik ekonomi, kondisi
persaingan, dan prospek keuntungan di masa depan.
Analisis industri juga digunakan untuk mengetahui tingkat persaingan,
penggerak/motor arah perubahan industri, posisi pasar, dan strategi dari perusahaan
pesaing, serta kunci sukses dalam persaingan (Key Success Factor). Meskipun
lingkungan industri terbilang sangat luas namun dapat dipastikan bahwa terdapat
situasi yang kompetitif di dalam lingkungan industri/bisnis tersebut berada. Menurut
Porter (1992), key success factor merupakan informasi yang ada di lingkungan
perusahaan dan informasi tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan dalam
mencapai tujuannya, yang dimana faktor-faktornya merupakan alat atau senjata bagi
perusahaan untuk bersaing dan dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang
dalam kondisi persaingan industri yang semakin ketat.
Dalam tingkat kompetisi di dalam industri ditentukan oleh lima kekuatan mendasar
yang disebut dengan the five competitive force sebagai key success factor. Di dalam
industri, tekanan mengenai kompetisi-kompetisi yang muncul dapat digunakan untuk
menentukan komponen kunci dari industri tersebut. Hal tersebut dapat menunjukkan
tingkat kekuatan persaingan yang ada di sektor industri serta peluangnya dalam
memperoleh keuntungan.
Lima kekuatan tersebut adalah: (1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3)
industri penyedia barang dan jasa pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan antar
perusahaan dalam industri dapat dilihat pada gambar 3 tentang the five competitive
force sebagai key success factor.
Berdasarkan gambar 1 tentang five competitive models menurut Porter (1992), sebagai berikut:
a. Pesaing potensial
Suatu industri dapat menemui dan mengalami hambatan yang berasal dari luar, seperti munculnya industry baru atau pesaing baru. Hambatan yang terjadi kepada
pesaing baru adalah akan sulitnya dalam memperoleh bahan baku atau input dan sulitnya dalam melakukan pemasaran hal ini disebabkan karena pasar sudah
dikuasai oleh industri lama atau terdahulu.
b. Pemasok
Industri baru biasanya akan mengalami kesulitan dalam memasuki dan melakukan kerjasama dengan pemasok karena pemasok telah lebih banyak memberikan
pasokan bahan baku kepada pemilik industri yang telah lama menjalin kerjasama dengannya (pemasok), strategi harus diterapkan oleh industry baru untuk dapat
memperoleh kepercayaan para pemasok untuk dapat memasok bahan baku ke industrinya.
c. Industri barang dan jasa pengganti
Bahan baku atau input tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan satu produk saja akan tetapi juga dapat menghasilkan berbagai olahan produk lainnya,
hal ini juga dapat dijadikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan tingkat keuntungan (level profitabilities).
21 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
d. Pembeli
Kelompok pembeli terpusat merupakan kelompok pembeli yang sangat penting karena kelompok ini merupakan pelanggan tetap industri. Kelompok pembeli ini
meliputi kelompok retail (supermarket, toko, dan grosir), dan mempunyai posisi yang cukup penting bagi industri, selain itu pembeli dalam jumlah besar juga
merupakan saluran distribusi untuk dapat menjangkau konsumen atau pengguna akhir.
e. Persaingan antar perusahaan dalam industri
Persaingan perusahaan yang terjadi telah menimbulkan berbagai hambatan atau ancaman, hambatan atau ancaman tersebut menyangkut beberapa aspek yaitu
penanaman modal, teknologi yang spesifik, alat dan skill yang terampil. Di masa depan persaingan yang terjadi akibat aspek-aspek hambatan atau ancaman
tersebut akan semakin meningkat atau semakin ketat karena adanya inovasi-inovasi dimasa mendatang karena industri pesaing ada yang melakukan riset dan
pengembangan untuk bertahan di dunia industri.
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi)
Tabel Eksternal Factor Evaluasi (EFE) digunakan untuk memahami hubungan antara faktor lingkungan eksternal perusahaan dengan pentingnya peluang dan
ancaman. Informasi data dari aspek eksternal perusahaan di dapatkan dari sebagian fungsional perusahaan kompetitor.
Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yaitu:
a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan politik, lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi.
b. Lingkungan Industri, yaitu:
1) Pemasok, yaitu seberapa banyak pemasok yang dapat mempengaruhi kemudahan usaha dalam mendapatkan supply bahan baku untuk menghasilkan
barang.
2) Pembeli, yaitu dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
3) Produk substitusi, yaitu tersedia atau tidak produk substitusi perusahaan dapat mempengaruhi besar tidaknya pangsa pasar.
4) Pesaing, yaitu adanya pesaing dalam suatu perekonomian dapat menimbulkan persaingan yang menjadi ancaman bagi perusahaan.
22 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Tabel EFE memiliki lima kolom diantaranya kolom bobot, rating, faktor, komentar dan skor. Berikut adalah contoh bentuk tabel EFE:
Tabel 1. Bentuk Tabel EFE
Gambar 2. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE Sumber: David (2006)
b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai yaitu penetrasi
pasar dan pengembangan produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Strategi adalah strategi divestasi, strategi
likuidasi dan strategi diversifikasi konglomerat
Analisis situasi Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Internal yang akan/sudah Menganalisis kunci internal usaha sebagai nilai unik yang
dijalankan (Produksi, Pemasaran, Keuangan, SDM) di ditawarkan (unique selling point) sebagai keunggulan
dalam mencari Nilai Keunggulan yang berbeda dengan bersaing bisnis
pesaing). Hasil Analisis disajikan dalamn Tabel IFE
(Internal Factor Evaluation)
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan Bersaing Bisnis
Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk pesaing lainnya sehingga
menjadikan produknya spesial. Tanpa adanya unique selling point maka perusahaan akan sulit berkompetisi dan bersaing di market. Adanya unique selling point dapat
meningkatkan positioning dan pangsa pasar dari perusahaan.
Dalam unique selling point menurut Madjadikara (2004) akan selalu mengutamakan performance dan keistimewaan dari produk. Ini dikarenakan strategi tersebut dapat
memberikan berbagai alasan yaitu adanya pembeda yang sangat tajam dan jelas kepada pelanggan untuk memilih produk pengiklan dibandingkan penawaran yang
kompetitif lainnya. Ciri utama dari unique selling point dalam Meilinda, Hairunnisa, and Kezia (2018) yaitu produk akan semakin unik dengan adanya perbedaan,
kemudian mengembangkan suatu periklanan sehingga pesaing tidak mampu memilih. Keistimewaan yang didapatkan dari uniq product yaitu memberikan manfaat
kepada konsumen dalam memberi suatu penjualan yang unik/unique selling.
Menurut Meilinda et al. (2018) menggambarkan strategi pesan “Unique Selling Proposition” dalam tiga komponen sebagai berikut:
a. Tiap promosi harus membuat pernyataan ditujukan pada konsumen dan tiap promosi harus memberi konsumen manfaat spesifik dari produk.
b. Suatu pernyataan tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan manapun sehingga memiliki keunikan yang berbeda.
c. Suatu pernyataan yang dipilih kuat sehingga menggerakkan konsumen.
Kunci untuk memelihara fokus Unique Selling merupakan pengulangan dan pengulangan dari pesan bertujuan untuk keberhasilan promosi yang akan menggerakkan
dan menarik konsumen.
24 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Analisis Strategi bisnis dan matrix Konsep dan implementasi matrix SWOT/TOWS Menggambarkan peluang dan ancaman perusahaan yang
SWOT/TOWS disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki
a. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threathness)
Analisis SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan bahwa analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai
faktor yang sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threathness). Analisis
SWOT merupakan alat untuk mencocokkan data penting dan mengembangkan tipe strategi.
Perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis yang terkait dengan usaha
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis adalah analisis SWOT.
Mencocokan faktor eksternal dan internal adalah bagian yang paling sulit dalam
mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada
pencocokan yang paling baik. Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan yang dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang
dan Ancaman).
Kudaran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan ini yang menentang
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
b. Tahapan Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT
Tahapan strategi pengembangan dengan grafik SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan sebagai berikut:
1) Membuat list strenghts perusahaan.
2) Membuat list weeknesses perusahaan.
3) Membuat list oportunities perusahaan.
4) Membuat list threats perusahaan.
5) Mencocokkan peluang ekstenal dan kekuatan internal serta catat hasil dari kolom strategi SO.
6) Mencocokkan peluang eksternal dan kelemahan internal dan catat hasil dari kolom strategi WO.
7) Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasil dalam kolom strategi ST.
8) Mencocokkan ancaman eksternal dan kelemahan internal dari catat hasil dalam kolom strategi WT.
Model bisnis kanvas Konsep dan implementasi model Bisnis Kanvas Menganalisis 9 elemen yang harus ada pada model bisnis model
canvas
c. Sembilan Komponen yang ada pada Perencanaan Model Bisnis Seperti telah dijelaskan oleh Osterwalder and Pigneur (2015) dan kemudian oleh Hendrik,
Hidayat, and idayat (2018); Wardhanie and Kumalawati (2018); Chandra (2016); Tjitradi (2015); dan (Sidik, 2013) bahwa dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki
9 komponen. Sembilan komponen bisnis model canvas sebagai berikut:
1) Customer Segments yaitu masyarakat yang menggunakan produk atau jasa dari sebuah organisasi atau perusahaan sekaligus memberikan sumber
pendapatan. Segmentasi pelanggan dipilih berdasarkan umur, profesi, perilaku, geografi dan penghasilan. Anda harus memilih segmen yang nantinya akan anda
layani. Sedikit perusahaan yang bisa melayani semua segmen yang ada, misalnya bisnis air minum dalam kemasan, Aqua mampu melayani semua segmen pasar
secara keseluruhan, sedangkan untuk milagros memilih sasaran segmentasi pasar yang kecil dari pasar air minum dalam kemasan
Ada beberapa pilihan pasar, sebagai berikut:
a) Pasar Masal (Mass Market): apabila anda memilih pasar ini, berati anda melayani semua pihak yang membutuhkan produk atau layanan yang anda tawarkan,
tanpa terkecuali misalnya produk mie instan merk indomie
b) Pasar ceruk (Niche market): pasar berukuran kecil dengan kebutuhan yang relatif unik misalnya perusahaan yang membuat pakaian adat dari suku jawa
(kebaya saja)
c) Beberapa segmen (Segmented): pasar yang tampaknya memiliki kebutuhan yang mirip tetapi sebenarnya memiliki perbedaan misalnya dalam perbankan ada
segmen perbankan eceran, segmen perbankan perusahaan dan segmen perbankan institusional.
d) Pasar yang beragam (Diversified): perusahaan yang bersangkutan melayani dua atau lebih segmen kebutuhan yang berbeda. Misalnya suatu persahaan
menjual pakaian bermerk melalui toko retail ke pasar perorangan dan pada saat yang sama juga melayani pasar bisnis yang membeli dalam jumlah banyak dan
besar.
e) Pasar bersisi banyak (Multi-sided markets): pasar ini melayani sedikitnya dua pasar secara bersama-sama dengan produk atau layanan yang berbeda tetapi
saling berkaitan. Misalnya bisnis koran atau siaran radio niaga, pertama anda melayani pembaca dan pendengar, pada waktu yang sama anda melayani para
pemasang iklan. Keduanya berkaitan karena dengan adanya pembaca dan pendengar maka para pemasang iklan akan tertarik untuk memasangkan iklannya
di koran ataupun siaran radio niaga.
2) Value Propositions adalah salah satu keunikan yang ada dimiliki perusahaan dan menjadi faktor mengapa produk atau jasa tersebut dipilih oleh pelanggan. Ini
memberikan peluang untuk memecahkan masalah dan maksimal dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Value porposition yang anda tawarkan
berkaitan dengan strategi konsep produk yang anda tentukan sebelumnya. Umunya produk atau layanan memiliki bebebrapa sisi manfaat bagi penggunanya. Pilihlah
26 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
salah satu yang paling berharga bagi segmen pasar yang dibidik nantinya. Gunakanlah sisi tersebut sebagai value utama yang anda tawarkan. Misalnya, Vitamin E
alami (d-alpha-tocophorel) memiliki berbagai manfaat menarik seperti diantaranya:
a) Memiliki antioksidan yang kuat.
b) Sebagai pengecer darah.
c) Dan mempunyai efek meremajakan kulit.
Jika anda ingin berbisnis vitamin E, apakah semua manfaat tersebut akan anda gunakan sebagai value proposition untuk konsumen? tidak. Contohnya perusahaan
farmasi di Jepang, Takeda, lebih memilih segmen yang menyasar dan menginginkan memiliki kulit halus dan lembut sehingga sisi pelembut kulitlah yang dipakai
sebagai value proposition untuk konsumen dengan
produk vitamin E bermerk Evion. Hal yang sama juga dilakukanoleh perusahaan Daya Varia yang memproduksi Nature-E. Pada jenis layanan atau produk yang sama,
anda dapat memilih menwarkan nilai bagi pelanggan yang berbeda
3) Channels atau saluran distribusi dapat berupa komunikasi, saluran distribusi dan saluran. Penjualan tentang bagaimana perusahaan atau organisasi
berkomunikasi dengan customer segmen dalam menyampaikan value proposition-nya, dengan tujuan untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan
pelanggan baru. Umumnya dalam saluran distribusi terlebih dahulu menentukan bagaimana anda akan meraih pelanggan dalam segmen sasaran anda? ada banyak
pilihan, dapat melalui penjualan secara langsung ataupun melalui pihak lainya. Pilihan tersebut bisa anda jalankan sendiri ataupun dengan memanfaatkan rekan
usaha di luar bisnis anda. Contoh saluran distribusi dapat melaui:
a) Menjadi atau memperkerjakan tenaga penjual untuk menghubungi calon pembeli
b) Grosir: menjual kepada pedagang perantara yang selanjutnya akan dijula ke pengecer.
c) Penjualan melalui internet atau laman/situs
d) Menggunakan toko-toko milik orang lain
e) Membuat toko khusus untuk barang anda
4) Customer Relationship yaitu adanya pembinaan hubungan dengan pelanggan, dengan maksudd untuk memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama.
Untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, anda dapat memilih tingkat keakraban antar perusahaan adna dengan tiap- tiap pelanggan seperti:
a) Layanan Pribadi: setiap pelanggan dapat meminta bantuan dari perusahaan anda, misalnya dengan mengirimkan e-mail atau menelepon layanan konsumsi.
b) Layanan pribadi dengan petugas khusus: adanya pelayanan untuk melayani tiap pelanggan di tingkat perusahaan atau tingkat perusahaan.
c) Self-service: perusahaan tidak melayani pelangan tetapi mereka melakukan sendiri
d) Layanan automosi: lebih canggih dari pada self-service misalnya banyak bank yang memanfaatkan hubungan ini dengan pelanggan.
e) Komunitas: perusahaan mendukungadanya komunitas para pelanggannya sebagai sumber layanan dan pemecahaan masalah
f) Ko-kreasi: dalam menemukan solusi atau merancang produk atau layanan perusahaan melibatkan pelanggannya.
5) Revenue Streams yaitu menggambarkan perusahaan atau organisasi dalam mendapatkan penghasilan dari setiap customer segments. Aliran inilah yang
mampu membuat sebuah organisasi atau perusahaan bisa tetap survive. Ada banyak pilihan untuk perusahaan agar mendapatkan uang dari pelanggannya seperti:
a) Menjual barang berwujud. Pilihan ini dilakukan hampir semua perusahaan yang menyediakan barang berwujud bagi pelanggannya seperti buku, makanan,
mobil.
b) Harga berdasarkan pemakian. perusahaan akan mendapatkan uang dari penggunaan barang atau layanan selama masa tertentu misalnyapenyediaan layanan
penyewaan mobil, kamar hotel, dst
c) Harga berdasarkan pelanggan. Cara ini menggunakan biaya yang berdasarkan periode tertentu. Contohnya pusat kebugaran banyak menggunakan ini.
d) Sewa-Beli. Cara ini menggunakan gabungan antara harga berdasarkan pelanggan, pelanggan mendapatkan akses untuk menggunakan produk dalam periode
tertentu.
e) Lisensi. Pemasukan yang didapatkan dengan memberikan izin menggunakan hak intelektual perusahaan kepada pelanggan. Model ini sering dimanfaatkan di
bisnis media.
f) Biaya perantara. Mendapatkan pendapatan dari menjadi perantara antara pihak penjual dan pembeli. Contohnya perusahaan penyedia kartu kredit dan agen
penjualan ruko.
g) Biaya dari pemasangan iklan. Contohnya melalui koran, radio, majalah, televisi namun sekarang model ini menjadi lebih meluas misalnya iklan yang diselipkan
di perangkat lunak atau film.
27 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
6) Key Resources umumnya menunjukan aset-aset terpenting dalam memenntukan tingkatan keberhasilan pengoperasian model bisnis perusahaan untuk
memenuhi janji pada segmen pasar yang dipilih memerlukan sumber daya-sumber daya tertentu.
a) Sumber daya berwujud. Mencakup semua aktiva berwujud seperti peralatan dan mesin, bangunan, kendaraan.
b) Sumber daya intelektual. Contohnya hak paten, merk, jaringan rekan, hak cipta, dan database pelanggan
c) Sumber daya manusia. Sumber daya yang paling penting. Perusahaan manufaktur dan perusahaan layanan sering menggunakan sumber daya manusia dengan
kualitas dan kualifikasi yang baik.
d) Sumber daya keuangan. Beberapa model bisnis memerlukan dukungan dalam sumber daya keuangan, contohnya agar mampu memberikan pendanaan bagi
pembeli, mampu menjual dengan sistem kredit/debit dan bisnis yang memerlukan peningkatan jumlah dana tunai.
7) Key Activities adalah aktivitas utama yang menunjang keberhasilan suatu model bisnis dengan mengirimkan value propositionn, saluran distribusi, hubungan
pelanggan, dan sumber pemasukan uang yang dipilih sebelumnya. Kegiatan yang terpenting:
a) Produksi atau proses layanan. Untuk perusahaan manufakturing kegiatan ini adalah kegiatan utama
b) Pemecahan masalah. Umumnya banyak perusahaan yang menekankan pemecahan masalah sebagai nilai yang ditawarkan akibatnya kegiatan ini mendominasi
operasional perusahaan mereka. Contoh perawatan kecantikan, rumah sakit, perusahaan konsulta, dst.
c) Jaringan atau platform adalah dasar transaksi. Contohnya Visa adalah perusahaan yang berdasarkan penyediaan platform bagi pembeli, pedagang atau bank
yang penyelenggaran kartu kredit. Microsoft Windows® yang menangani penyaji aplikasi dengan menggunakan sistem operasi.
8) Key Partnership yaitu sebuah akad kerjasama yang diprakarsai secara sukarela antara dua atau lebih perusahaan/organisasi untuk menyelesaikan proyek
tertentu sehingga mampu mengurangi resiko, menghemat biaya dan memperoleh sumber daya yang tak dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Agar bisa
melakukan kegiatan utama dan memiliki sumber daya diatas maka perusahaan membutuhkan rekan usaha seperti pemasok yang berhubungan dengan bisnis jangka
panjang. Ada tiga pertimbangan penting mempunyai rekan usaha:
a) Optimalisasi dan ekonomi skala. Perusahaan dapat mengkurangi biaya dengan memindahkan sebagia sumber daya utama dan kegiatan utama kepada rekan
usaha. Contohnya perusahaan manufaktur berukuran sedang memerlukan kemasan dengan cetakan, maka akan lebih ekonomis bagi perusahaan untuk menyerahkan
kegiatannya kepada rekan usahanya yang ahli dalam hal ekonomi skala dan sumberdaya.
b) Mengurangi resiko dan ketidakpastian. Dalam pasar dengan persaingan ketat dan resiko serta ketidak pastian tinggi banyak perusahaan yang lebih memilih
bekerja sama dengan pesaing-pesaingnya dengan menggunakan komponen dari rekan usaha yang sama. Contohnya pada bisnis komputer, menggunakan sistem
perasi Microsoft Windows® dan menggunakan prosesor-mikro produksi intel sebagai prosesor utama.
c) Akses ke sumber daya dan aktivitas tertentu. Dengan menggunakan produk atau layanan dari rekan usahanya, perusahaan tidak perlu melakukan kegiatan
yang memerlukan keahlian tinggi dan skala ukuran.
9) Cost Structure yaitu menggambarkan biaya apa saja yang muncul akibat dioperasikannya model bisnis ini untuk mencapai value proposition melalui key
activities, key resources dan channel yang tepat. Perusahaan memperoleh keuntungan dari penerimaan dikurangi penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Tentu perusahaan perlu meminimalkan biaya, tetapi sampai batas tertentu agar tidak menganggu penyediaan kelima kotak pertama (Gambar 3). Ada
dua cara untuk mengendalikan biaya, yaitu:
a) Menekan biaya (cost driven). Perusahaan memilih untuk menekan biaya. Contohnya perusahaan yang memilih model ini yaitu Air Asia dan Lion Air.
b) Menekan nilai (value driven). Perusahaan tidak terlalu mementingkan rendahnya biaya melainkan mereka menekankan tingginya nilai yang diciptakan bagi
pelanggan mereka. Contoh perusahaan Mercedes-Benz dan BMW memilih pendekatan ini.
Empat karakteristik pentingnya biaya yaitu
Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sama setiap periode dan bukan bagian dari fungsi tinggi rendahnya penjualan. Contoh gaji karyawan,
fasilitas manufaktur, sewa gedung.
Biaya variabel: biaya yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya tergantung pada produk atau layanan yang terjual. Contoh biaya pengiriman, komisi
penjualan, dst.
Ekonomi skala: keunggulan dari biaya perunit dengan meningkatkan volume kegiatan perusahaan. Contoh perusahaan air dalam kemasan berukuran besar
(Aqua) lebih sedikit menggeluarkan biaya dari pada perusahaan air kemasan skala kecil.
Ekonomi cakupan (economic of scope). Keunggulan biaya untuk perusahaankarena telah melakukan sesuatu dengan cakupan yang lebih luas. Contohnya biaya
distribusi pabrik farmasi yang memprodukso satu macam obat dibandingkandengan Dexa Medica atau Kalbe Farma yang memproduksi banyak macam obat.
28 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Alternatif Pemilihan Strategi Bisnis Strategi Generik keunggulan Bisnis (Cost leadership, Menganalisis 3 strategi generik keunggulan bisnis (cost
Differentiation leadership, differention, dan focus) dan alternatif
dan Focus) serta alternatif pengembangan Strategi:: pengembangan produk/pasar
market penetrasi, produk development, market
development atau diversifikasi
Menurut Suci (2009); Wibowo et al. (2017); dan Abdillah et al. (2017) strategi generik merupakan turunan dari strategi jangka panjang. Langkah-langkah untuk mencari
dasar keunggulan bersaing dari usaha perusahaan, yaitu:
1) Strategi Biaya Kepemimpinan (Cost Leadership)
Strategi ini dilakukan dengan usaha untuk mencapai biaya rendah (overall Cost Leadership) dalam perusahaan. Startegi ini mengupayakan pengendalian biaya
dengan efisiensi biaya. Strategi ini baik diterapkan bagi perusahaan yang memproduksi produk yang umum dan mudah diterima oleh masyarakat luas dengan biaya
yang rendah sehingga perlu pertimbangan terkait keunggulan kasus pasar yang mudah. Strategi Biaya Kepemimpinan dapat diperoleh dengan memiliki karyawan
yang ahli dan berpengalaman, adanya pengendalian biaya overhead, service, periklanan serta meminimalkan biaya pengembangan, dan lain sebagainya. Penerapan
strategi yang tepat akan memberikan manfaat bagi perusahaan seperti desain produk, kemampuan engineer, pengendalian biaya ketat, supervisi tenaga kerja, akses
modal yang berkelanjutan, intensif akan target kualitas.
2) Strategi Diferensiasi Produk
Menciptakan produk yang unik dengan memberikan penekanan pada keunggulan produk bagi pelanggan yang bervariasi/diferensiasi (differentiation). Diferensiasi
dapat dilakukan melalui dimensi merk, karakteristik khusus, service yang diberikan kepada pelanggan, teknologi yang digunakan, dan distribusi yang lebih baik.
Dengan menerapkan strategi ini maka perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap harga. Loyalitas pembeli memberi
ide perusahaan agar terus mengembangkan kompetensi dan mendiferensiasikan produknya.
Ada tiga syarat penentuan diferensiasi produk yaitu menciptakan excellent value dimata pelanggan, keunggulan bersaing melalui perbedaan serta keunikan produk
yang membedakan produk tersebut dengan produk-produk yang lain.
Menurut Porter (1992) langkah-langkah untuk menentukan landasan untuk differensiasi produk yaitu dengan menentukan konsumen, mengidentifikasi rantai nilai,
menyusun kriteria perangkat pembelian pelanggan, menilai keunikan yang sudah ada, menguji daya tahan strategi diferensiasi produk yang sudah dipilih.
Pengimplementasian diffensiasi selain profit diatas rata-rata yaitu seperti kepekaan pelanggan terhadap harga kurang, menciptakan hambatan masuk yang tinggi
untuk produk-produk dan posisi terhadap produk pengganti juga tinggi.
3) Strategi Focus (Strategi Ceruk)
Strategi fokus memfokuskan perusahaan pada target pasar. Strategi fokus ini memiliki dua varian yaitu melayani permintaan khusus pada kelompok konsumen atau
industri dengan cara memfokuskan (focusting) pada biaya diferensiasi dan yang kedua yaitu fokus differensiasi yaitu perusahaan mencari differensiasi dengan target
segmen.
Strategi fokus ini didasarkan pada usaha memenuhi kebutuhan khusus pelanggan dengan jumlah produk tertentu. Strategi fokus bertujuan untuk memfokuskan
terhadap usaha pemasaran satu atau lebih segmen dan membuat bauran pemasaran sehingga perusahaan menemukan target pasar yang lebih baik dan menghindari
dari produk konsumen misalnya perang iklan dan introduksi produk baru yang pesat. Ketiga strategi inilah dikembangkan oleh Porter (1992) untuk menghadapi
kekuatan yang mempengaruhi industri.
Teori, Strategi dan Model komunikasi bisnis Komunikasi dalam dunia digital, dunia mobile Menjelaskan strategi pemasaran berbasis multimedia (digital
marketing)
Perkembangan media komunikasi semakin signifikan dengan kecanggihan teknologi di seluruh dunia. Komunikasi menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan
manusia. Manusia melakukan interaksi dan bersosialisasi dengan menggunakan komunikasi berupa bahasa ucapan dan penulisan. Komunikasi sudah tidak asing lagi
di kalangan makhluk hidup karena tidak hanya manusia yang dapat berinteraksi tetapi makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan juga bisa melakukan interaksi.
Komunikasi yang dilakukan antar manusia atau antaramanusia dengan makhluk hidup lainnya bisa berupa percakapan verbal dengan ucapan kata-kata dan ada juga
yang dilakukan dengan tindakan atau komunikasi non verbal. Sebagai contoh komunikasi yang dilakukan antara manusia dengan hewan peliharaannya. Manusia akan
memahami mengapa hewan peliharaannya berisik seperti ingin makan karena lapar atau sekedar ingin diajak bermain. Komunikasi tersebut tentu saja dapat terjadi
dengan bantuan media komunikasi. Media komunikasi merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam menyampaikan dan
menerima pesan dengan tujuan tertentu.
Manusia berkembang sesuai perkembangan jaman oleh karenanya komunikasi berkembang juga mengikuti perkembangan dan kecanggihan teknologi yang ada di
lingkungan masyarakat. Mengapa komunikasi berkembang dengan mengikuti perkembangan teknologi? Komunikasi membutuhkan bantuan dari media komunikasi
dan kebanyakan berhubungan dengan teknologi. Misalnya komunikasi antara dua orang yang berbeda negara akan menggunakan teknologi telepon selular untuk
29 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
berkomunikasi.
Telepon selular saat ini sudah dilengkapi dengan fitur video call yang mampu memberikan sensasi yang berbeda saat berkomunikasi jarak jauh. Pelaku komunikasi
akan berkomunikasi layaknya berbicara secara tatap muka karena menampilkan wajah keduanya.
1) Media Komunikasi Analog
Pada awalnya komunikasi digital digunakan pada tahun 1970-an melanjutkan perkembangan dari komunikasi analog. Kemunculan komunikasi analog awalnya memang
membantu komunikasi manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi analog dianggap tidak efisien lagi untuk digunakan. Selain tidak praktis,
komunikasi analog juga membuat pesan yang disampaikan dan diterima tidak maksimal karena masih bergantung pada kekuatan sinyal.
Komunikasi analog merupakan proses komunikasi yang dibantu oleh media komunikasi berupa sinyal analog yang teridri atas amplitude dan frekuensi. Seseorang
akan berkomunikasi dengan efektif apabila sinyal yang dihasilkan bagus dan kuat. Semakin jauh media komunikasi dengan sinyal pemancar maka sinyal akan melemah.
Begitu pula sebaliknya, jika sinyal dan media komunikasi berdekatan maka sinyal akan semakin kuat dan hasil penyampaian pesan akan maksimal. Lebih banyak noise
atau gangguan yang dihasilkan oleh media komunikasi analog ini. Komunikasi yang menggunakan media komunikasi analog ini cenderung lambat karena bergantung
pada kekuatan sinyal yang dihasilkan. Kecangggihan teknologi ini mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Kemudian media komunikasi menjadi lebih canggih
dan mudah digunakan oleh masyarakat.
2) Media Komunikasi Digital
Kecanggihan teknologi yang semakin pesat ini diikuti oleh proses komunikasi di lingkungan masyarakat. Misalnya, media komunikasi berbentuk analog seperti jam
tangan analog, mesin tik, kompas analog, telepon rumah, kamera film, dan media komunikasi lainnya yang berkembang di zaman analog ini kini berubah menjadi
semakin canggih dan praktis. Jam tangan sebagian besar berbentuk digital, telepon selular yang mudah dibawa kemana-mana, komputer yang saat ini mulai digantikan
dengan laptop yang mudah dibawa kemana-mana, dan media komunikasi lainnya.
Selain itu, media komunikasi digital ini juga didukung dengan adanya jaringan internet yang memudahkan seseorang berkomunikasi tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Media komunikasi digital ini dianggap efisien, praktis, ekonomis, dan penyampaian dan penerimaan pesannya cepat. Tetapi ada juga kekurangan dari media komunikasi
digital, yaitu informasi yang diterima harus benar-benar diteliti lagi fakta kebenarannya. Kekurangan lainnya adalah terkadang media komunikasi digital menyampaikan
pesan yang tidak sama dengan wujud aslinya terutama dalam bentuk warna.
Media komunikasi digital ini mengirim dan menerima pesan dalam bentuk data digital. Oleh karena itu, pesan lebih rentan terkenal gangguan kecuali telah digandakan
atau dicopy. Media komunikasi digital saat ini sudah tidak lagi menjadi media yang bersifat privasi karena banyak kaum milenial yang menggunakan media sosial
untuk menyampaikan informasi secara terbuka. Komunikasi dalam media sosial juga sebagai media komunikasi digital yang memanfaatkan jaringan internet.
Komunikasi menjadi lebih mudah dengan adanya berbagai fitur yang ditawarkan dalam suatu media yang memanfaatkan jaringan internet.
Media komunikasi digital dengan jaringan internet bisa berupa media informasi saja seperti media komunikasi berbasis messenger, WhatsApp, line, bee talk, kakaotalk,
dan lainnya. Media digital yang berbasis jejaring sosial seperti facebook, instagram, path, snapchat, dan lain sebagainya. Selain digunakan untuk komunikasi sehari-
hari, media komunikasi digital ini juga bertujuan untuk mengembangkan bisnis. Media sosial sering dijadikan media pemasaran dalam bisnis online di kalangan
masyarakat. Media digital ini memiliki keunggulan dalam sistem kerja penyampaian pesan yang secara otomatis. Kecanggihan media komunikasi di era digital ini dapat
dikirim dengan kapasitas data yang cukup besar dalam bentuk data dan media penyimpanannya tidak terbatas apabila menggunakan jaringan internet.
Tiga tahap proses menulis pesan bisnis Merencanakan, menulis dan melengkapi pesan bisnis Menganalisis proses penyusunan pesan bisnis
2. Tiga Tahap Proses Menulis Pesan Bisnis
Penulisan pesan merupakan suatu proses sehingga memerlukan tahapan sehinggga pesan dapat disusun dengan mudah dan lebih cepat baik pada saat penulisan
pesan yang berbentuk laporan, surat, presentasi maupun hanya sekedar memo. Tiga tahapan dalam penulisan pesan terdiri dari, perencanaan, pengorganisasian, dan
revisi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini merupakan tahap yang penting karena dalam perencanaan bisnis menentukan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan dikomunikasikan. Pada
tahap perencanaan ini akan menyampaikan pokok pikiran yang mendasar dari pesan yang akan disampaikan. Seperti: tujuan komunikasi, siapa yang menerima pesan,
menggunakan saluran apa dan sebagainya. Rincian kegiatan pada tahap perencanaan: penentuan tujuan, menganalisis audience, menentukan ide pokok, memilih
saluran dan media.
1) Penentuan tujuan.
Mengapa tujuan pesan harus dirumukan dengan jelas? Dengan pernyatan tujuan pesan dengan jelas diharapkan audience memahami ide pokok yang disampaikan
sehingga membantu komunikator dalam membuat keputusan antara lain:
a) Keputusan memberikan informasi.
Apakah informasi akan disampaikan atau tidak, maka sebelum pesan disampaikan perlu dipikirkan, apabila pesan yang disampaikan mempunyai pengaruh yang cukup
30 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
besar terhadap pengambilan keputusan bisnis hendaknya pesan segera disampaikan dan sebaliknya.
b) Menanggapi audience.
Cara yang dilakukan untuk menanggapi audience dengan memahami motif mereka. Sebagai contoh: pada saat ada audience yang meminta pesan sebaiknya kita perlu
memahami apa tujuannya, apa yang diharapkan dan apa yang ingin diketahui audience dari informasi yang diminta, sehingga apa yang diinginkan audience bisa
terpenuhi.
c) Memfokuskan isi
Isi pesan yang mudah diterima oleh audience sangat tergantung dari penetapan tujuan pesan yang jelas. Diharapkan komonikator tidak memberikan informasi yang
berlebihan sehingga informasi yang relevan dan penting saja yang harus disampaikan.
d) Menetapkan saluran dan media
Penentuan saluran dan media yang digunakan dipengaruhi oleh tujuan pesan. Sehingga antara saluran yang dipilih harus sesuai dengan tujun pesan yang akan
disampaikan. Tujuan komunikasi bisnis yaitu memberi informasi, membujuk atau persuasi, dan kolaborasi. Seberapa besar partisipasi audience yang diharapkan
ditentukan dari tujuan komunika. Langkah selanjutnya setelah ditetapkan tujuan dengan menguji, apakah tujuan sudah dilaksanakan dengan baik. Berikut ini cara
menguji tujuan yakni: (1) Apakah tujuan realistis? Tujuan hendaknya disampaikan secara wajar dan rasional (2) Apakah waktunya tepat? Saat menyampaikan pesan
hendaknya mempertimbangkan waktu yang tepat. (3) Apakah si pengirim pesan sudah tepat? Siapa yang tepat sebagai pengirim pesan tergantung tanggung jawab
dan wewenangnya (4) Apakah tujuan dapat diterima perusahaan? Tujuan yang disampaikan hendaknya tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
2) Analisis audience.
Audience dalam bisnis mempunyai perbedaan dalam hal pemahaman dari pesan yang disampakan, oleh karena itu komunikator perlu memperhatikan perbedaan baik
jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan juga latar belakang sosial ekonomi mereka. Untuk itu perlu dilakukan:
a) Menyusun profil audience
Dalam menyusun profil audience tergantung audience merupakan orang yang sudah dikenal atau belum, apabila audience merupakan orang yang sama sekali belum
dikenal akan menyulitkan. Hal-hal yang dapat membantu menganalisis audience, diantaranya: (1) Siapa audiencenya, seperti jumlah, pendidikan, jabatan, sehingga
bisa menentukan pesan yang sesuai; (2) Informasi apa yang telah mereka miliki; (3) Seberapa banyak informasi yang mereka butuhkan; (4) Informasi teknikal apa yang
telah mereka pahami biasanya audience telah mempunyai pemahaman teknik tertentu dalam penyampaiaan pesan sehingga komunikator jangan pernag berdebat
tentang teknik yang telah mereka ketahui; (5) Informasi Bagaimana sikap mereka terhadap pesan yang kita sampaikan apakah audience setuju ataukah netral terhadap
pesan yang kita sampaikan; (6) Apa hubungan komunikator dengan audience, hubungan dalam organisasi yang berbeda membutuhkan pesan yang berbeda pula, mis:
hubungan dalam rekan sekerja, atasan, bawahan dan sebagainya; (7) Respon apa yang diharapkan dari audince setelah menerima pesan, dengan memaahami respon
yaang diharapkan akan membantu dalam penyususnan pesan dan mengharapkan respon sesuai harapan.
b) Memuaskan kebutuhan informasi
Komunikasi yang efektif suatu komunikasi yang mengetahui akan kebutuhan informasi audience dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah yang
dibutuhkan sebahai berikut: (1) Tentukan apa yang ingi diketahui oleh audience, komunikator harus mengetahui apa yang mereka inginkan dan segera memenuhi
keinginan itu; (2) Antisipasi petanyaan yang akan disampaikan, berikan informasi tambahan yang bisa memperjelas informasi yang diberikan walaupun audience tidak
meminta; (3) Berikan semua informasi yang diperlukan, lakukan pengecekab terlebih dahulu sebelum pesan disampaikan, sehingga pesan yang disampaikan benar-
benar sesuai yang dibutuhkan audience; (4) Yakinkan bahwa informasi bisa dipertanggung jawabkan, apabila ada ketidaksengajaan dalam penyampaian pesan ada
kesalahan segera dibetulkan dengan permintaan maaf; (5) Berikan tekanan pada ide-ide yang paling menarik audience.
c) Memuaskan kebutuhan emosional audience
Pesan yang disampaikan kepada audience berbentuk membujuk dan dan mendapatkan kerjasama, sekaligus memberi motivasi audience agar berubah perilaku. Oleh
karena itu dalam menyusun pesan hendaknya mudah diterima dan rasional. Disamping bersifat rasional juga dapat menggunakan pendekatan emosional, dengan
mencampaikan pesan kepada audience untuk mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.
d) Memuaskan kebutuhan praktikal audence
Informasi yang disampaikan sebaiknya dibuat ringkas, jelas dan sistematis dan buatlah point penting yang mudah dipahami, ide pokok disampaaikan dengan jelas dan
rasional karena audience biasanya mereka sangat sibuk dan sudah memahami masalah bisnis.
menemukan ide-ide yang dapat digunakan sebagai pokok pikiran baru yang orisinil, akurat dan variatif.
b) Petunjuk atasan
Penentuan pokok pikiran yang dijadikan ide pokok juga dapat diperoleh dari petunjuk atasan. Hal ini banyak terjadi pada perusahaan yang menggunakan sistem
desentralisasi. Bagi karyawan yang melaksanakan perintah dirasa lebih muah karena tinggal menjalankan apa yang diberikan oleh atasannya, kelemahanya sistem ini
banyak menyita waktu bagi atasan karena dengan sistem desentralisasi mestinya dapat didelegasikan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
c) Kebiasaan
dalam menentukan pokok pikiran yang dijadikan ide pokok dapat dilakukan dengan kebiasaan, ini bisa digunakan apabila dalam perusahaan menghadapi situasi yang
relatif sama sehingga dapat menggunakan ide pokok yang sudah ditentukan, namun demikian cara ini mempunyai kelemahan hanya bisa diterapkan hanya dalam
suarana yang relatif sama.
4) Memilih saluran dan media
Penyajian informasi yang akan disampaikan kepada audience sebaiknya menggunakan kata- kata singkat dengan penyampaian pesan pada waktu yang tepat dan
tempat yang tersedia. Secara umum saluran komunikasi dibedakan menjadi beberapa jenis dan masing-masing mengunggunakan media yang sesuai.
a) Komunikasi lisan
Mengapa komunikasi lisan sering digunakan? komunikasi lisan mempunyai beberapa kelebihan, (1). Dapat segera memberikan umpan balik, (2). Membuat audien lebih
nyaman, dibanding jenis lain, (3), lebih sesuai dalam memberikan informasi yang bersifat kontroversial dan (4). Tepat digunakan untuk pesan yang bersifat sederhana.
Komunikasi ini meliputi, percakapan langsung, interview, telepon, pelatihan, presentasi, program pelatihan, workshop, seminar dan sebagainya.
b) Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis menempati kedua setelah komunikasi lisan, kebaikan komunikasi ini antara lain, (1) Komunikator mempunyai waktu untuk
merencanakan pesan yang akan diinformasikan, (2) Paling tepat digunakan untuk pesan yang bersifat kompleks, (3) Apabila mmbutuhkan bukti tertulis sebagai
referensi baik bagi komunikator maupun audien, (4) Sangat tepat dan efektif digunakan apabila audience sangat banyak dan lokasi menyebar. Contoh media yang
digunakan. memo, surat,dan laporan.
c) Komunikasi elektronik.
Dengan adanya teknologi yang sudah maju dan selalu berkembang sehingga banyak pilihan yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi. Media yang dapat dipakai,
teleconference, E-mail, Treving, fax.
b. Pengorganisasian
Langkah selanjutnya setelah perencanaan kemudian pengorganisasian merupakan langkah untuk menuangkan pokok pikiran yang berupa pesan melalui tulisan
maupun dalam bentuk komunikasi lisan. Pengorganisasian pesan komunikasi dimulai dengan penyusunan dukumen dengan langkah-langkah: menyusun kata, kalimat,
paragraf, membuat ilustrasi dan keterangan yang bisa memperjelas pokok pikiran atau ide yang akan disampaikan. Dalam tahap ini meliputi pengorganisasian pesan
dan memformulasikan pesan.
1) Pengorganisasian pesan
Permasalahan dalam komunikasi bisnis, bagaimana meringkas suatu ide yang komplek menjadi suatu pesan yang sederhana yang mudah dipahami audience. Oleh
karena itu diperlukan pengorganisasian pesan dengan baik. Untuk itu perlu kita pelajari terlebih secara mendalam organisasi pesan bisnis. Organisasi pesan yang baik
apabila pesan disajikan secara berkesinambungan dan logis sehingga dapat menjamin keberhasilan pesan tersebut. Pesan sebaiknya menunjukkan bahwa bentuk
informasi yang disampaikan sesuai dengan penerima. Oleh karena itu diperlukan pengorganisasian sebagai berikut:
a) Urutan waktu
Apabila urutan waktu menjadi tujuan pesan, sehingga urutan waktu menjadi penting untuk mengambarkan progres suatu proyek sekaligus dalam memberikan arahan.
b) Urutan ruang
Urutan ruang menjadi penting apabila suatu pesan lebih memfokuskan pada tampilan deskripsi fisik, sehingga perlu dijelaskan dalam instruksi bentuk dan dimana
letaknya.
c) Urutan logis
Pada saat mempresentasikan suatu ide, komunikator harus dapat menghubungan dengan pikiran audience. Sehingga diperlukan penyampaian pesan dengan urutan
logis mulai pembukaan, isi pesan dan penutup.
2) Memformulasikan pesan bisnis
Setelah perencanaan pesan, selanjutnya melakukan penyusunan pesan. Langkah pertama membuat konsep awal kemudian dilanjutkan dengan gaya serta tekanan
yang diberikan pada saat penyusunan pesan.
a) Konsep awal
Konsep awal merupakan inti dari penyusunan pesan untuk mengungkapkan ide pokok yang sempurna. Tuangkan ide pokok dalam sebuah tulisan agar ide pokok tidak
32 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
terlupakan. Kemudian beri waktu untuk merevisi dan mengganti yang belum sesuai.
b) Gaya dan tekanan
Beberapa hal yang akan dijelaskan dalam gaya dan tekanan. (1) Langkah ini merupakan cara mengungkapkan kata dengan sebuah tekanan untuk mendapatkan
pengaruh orang lain dengan gaya dan tekanan dapat menunjukkan pesan bersifat umum atau personal semua tergantung pada sifat pesan yang dibuat dan hubungan
antar komunikator dan audience, (2) Hubungan yang ingin dinyatakan dalam pesan untuk mendapatkan penekanan yang tepat dalam komunikasi bisnis dengan
memperhatikan hubungan audience dan komunikator. Walaupun pada situasi yang berbeda membutuhkan penekanan yang berbeda pula namun komunikasi bisnis
dan pesan bisnis harus selalu fleksibel. Hal-hal yang harus diperhatikan, tidak boleh terlalu familier, penggunaan candaan harus hati-hati, jangan menggurui, merayu,
membual, dan berkotbah, tetapi tetap jadilah diri sendiri, (3) Penggunaan sikap, dalam hal ini komunikator bersikap seakan-akan dirinya sebagai audience, sehingga
pesan yang disampaikan akan disesuaikan dengan kebutuhan audience, (4) Menekankan sifat positif penekanan dalam hal positif apabila akan memberikan kritikan
dan saran, (5) Menekankan kredibilitas, kredibiltas menunjukkan seberapa besarnya seseorang mendapatkan kepercayaan dari orang lain. untuk meningkatkan
kredibilitas komunikator, tunjukkan bahwa komunikator memahami situasi, nyatakan kredibilitas diri sendiri, didukung dengan bukti, tunjukkan rasa percaya diri, dan
beri informasi yang kuat.
c. Revisi.
Setelah langkah pengorganisasian pesan perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan agar pesan yang telah tersusun mampu menggambarkan dan atau mengekspresikan
pokok pikiran yang akan disampaikan, apakah isi pesan, susunan kalimat, susunan pesan sudah sesuai atau perlu direvisi ulang. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
revisi, mengedit pesan, menulis ulang pesan, membuat pesan, mencoba pesan berlangsung terus sampai pesan yang dibuat menjadi jelas dan efektif.
1) Edit pesan
Setelah naskah pertama selesai, kebanyakan orang menganggap pekerjaan menyusun pesan telah selesai dan mulai beralih ke pekerjaan lainnya. Hal yang
sesungguhnya tidaklah demikian. Menyusun pesan bisnis memerlukan proses yang dilakukan dengan hati-hati. Draft pesan yang telah selesai harus ditelaah ulang
(review) dan diperbaiki lagi, baik dari sudut isi maupun gaya bahasa yang digunakan, organisasi, serta format penulisannya.
a) Revisi Isi, Organisasi, Gaya Penulisan, dan Format.
Idealnya, naskah pertama dibiarkan selama beberapa saat sebelum memulai proses penyuntingan. Evaluasi dimulai dengan membaca secara cepat dan memusatkan
perhatian pada isi, organisasi, dan format pesan. Draft pesan dibandingkan dengan rencana semula. Pertanyaan-pertanyaan berikut biasa dijadikan pedoman dalam
melakukan evaluasi terhadap isi, organisasi dan format pesan:
(1) Apakah kita telah memasukkan butir-butir pesan dengan urutan yang logis?
(2) Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
(3) Apakah pokok pikiran yang paling penting telah memperoleh porsi yang cukup?
(4) Apakah kita telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
(5) Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda?
(6) Apakah kita ingin menambahkan informasi yang baru?
Bagian awal dan akhir memiliki dampak yang paling besar bagi penerima. Pastikan bahwa bagian awal relevan, menarik dan sesuai dangan kemungkinan reaksi
penerima. Bagian akhir dikaji ulang untuk memastikan bahwa gagasan pokok telah diringkas dengan baik dan memberikan kesan positif pada penerima. Setelah kita
merasa yakin dengan isi dan organisasi dari pesan bisnis kita, selanjutnya kita perlu memperhatikan gaya penulisan. Apakah gayanya sudah menimbulkan nada yang
sesuai dangan peristiwa? Untuk memastikan kemudahan pembacaan, periksa kembali kosa kata, panjang kalimat dan paragraf dan struktur kalimat. Perlu dicari
kemungkinan-kemungkinan pesan lebih menarik melalui penggunaan kata-kata dan ungkapan yang lebih kuat dan bersemangat.
b) Pemilihan Kata yang Tepat
Dalam menyampaikan pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audience,
bukan saja pemborosan atau membuang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud komunikasi menjadi terganggu. Ada beberapa yang
perlu dicermati sehubungan dengan pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis:
(1) Pilihlah kata yang sudah dikenal oleh audiens.
(2) Pilihlah kata-kata yang singkat (efisien).
(3) Hindari kata-kata yang bermakna ganda.
(4) Penggunaan Kalimat yang Efektif
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi dua syarat berikut:
(1) Mampu mewakili pikiran atau perasaan pembicara atau penulis secara tepat.
(2) Mampu menimbulkan pengertian yang sama tepat dalam pikiran atau perasaan pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembicara
atau penulis.
33 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Jika kedua syarat ini dipenuhi maka kemungkinan terjadinya salah paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan.
Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: kesatuan gagasan, kepaduan yang baik, penekanan, variasi,
paralelisme, dan penalaran. Kesatuan gagasan di sini diartikan sebagai adanya satu atau lebih pokok pikiran. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh
Subjek, predikat dan plus/minus objek. Kesatuan yang diwakili oleh subjek, predikat dan plus/minus objek itu dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan,
kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Kepaduan yang baik merupakan hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Ada bagian
kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana saja,
asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang rapat hubungannya.
c) Menulis ulang pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang” Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan
kesalahan berikut:
(1) Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya
(2) Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
(3) Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Telah disampaikan bahwa dokumen bisnis dapat meningkatkan citra perusahaan. Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat. Namun perhatian dan
waktu yang digunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu (dead line). Ketika menulis ulang, perhatian
ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph yang bertalian secara logis.
Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau
dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya. Setelah penulisan ulang dilakukan
dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.
d) Memproduksi pesan
Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan kata, pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan
belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronik. Pada masa sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis diproduksi
menggunakan komputer. Berbagai aplikasi bias dipergunakan untuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop,
dan lain-lain. Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh
karena itu, desain yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan. Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
(1) Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan margin, jenis huruf, besar huruf,
spasi dan garis.
(2) Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan,perlu dijaga keseimbangan ruang antara teks, gambar dan ruang kosong.
(3) Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
(4) Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan. Rincian pesan ingin ditampilkan akan mempengaruhi desain.
e) Mencoba pesan.
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak pesan. Teknologi layar komputer saat ini memang sudah WYSWYG (What you see
is what you get). Namun, mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakukan untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan
rincian lainnya. Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality yagn lebih rendah (economode)
untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan,
format, dan desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
Komunikasi digital, social, dan media visual Media komunikasi digital, sosial, visual Menganalisis fungsi media digital, media social, media visual
dalam bisnis
1) Fungsi Media Digital
a) Pemberi informasi
Saat menggunakan media digital, kita akan memperoleh informasi yang terbaru yang dapat diakses secara fleksibel tanpa kenal waktu maupun tempat. Tentunya
dengan menggunakan media digital kita bisa mengetahui kejadian- kejadian dimana pun yang sedang terjadi. Dengan hal ini, tentunya kita akan tidak ketinggalan
34 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
informasi lagi.
b) Dapat membantu orang lain
Semakin banyaknya media digital yang punya kepedulian kepada sesamanya, tentunya akan sangat bermanfaat untuk media penolong seperti misalnya bantuan yang
berupa donasi alat pendidikan dan kesehatan kepada orang yang kurang mampu.
c) Mempermudah saat melakukan pertemuan
Dengan media digital, kita akan bisa mengenal orang-orang tanpa harus bertemu karena adanya media sosial yang memungkinkan kita terhubung dan saling
berkenalan dengan orang mana.
d) Berbisnis menggunakan media digital
Dengan menggunakan media digital yang ada pada zaman sekarang ini kita bisa membuat sebuah bisnis seperti contohnya kita memanfaatkan media sosial untuk
promosi ataupun penjualan. Karena zaman sekarang orang-orang pada umumnya menggunakan media sosial.
Poposal yang diminati oleh para investor adalah proposal yang mempunyai sistematika dan alur pembahasan yang runtut dan jelas. Bahasa yang digunakan pun bukan
bahasa yang resmi dan kaku tapi bahasa yang atraktif dan mudah di pahami bagi investor.
Sehingga maksud dan tujuan dari proposal yang diajukan tersebut dapat dipahami daengan baik. Selain itu dalammembuat proposal sang penulis yaitu pelaku usaha
dapat memposisikan diri sebagai sang pembaca proposal atau investor. Anggap target pembaca proposal anda adalah orang yang benar-benar tidak mengerti
mengenai usaha ang akan dijalankan sehingga proposal yang detail dan jelas akan sangat membantu investor dalam memahaminya.
f. Aspek Keuangan
1. Biaya Produksi
2. Modal
3. Estimasi Neraca 1 tahun
4. Estimasi Laba Rugi 1 tahun
5. Estimasi Perubahan Modal 1 tahun
6. Analisis Rasio (Profitabilitas/Rentabilitas dan Likuiditas)
6. BAB III PENUTUP
7. Lampiran
1. Logo dan Merek (Makna Logo dan Merek)
2. Spanduk Promosi
3. Contoh Kemasan
Pembahasan Membuat Sistematika Penulisan Proposal Usaha
Halaman judul yang ada pada cover biasanya meliputi: jenis usaha, nama usaha dan penyusun atau pihak yang mengajukan proposal (bisa lembaga atau perorangan).
Untuk menambahkan daya tarik tampilan cover bisa dimuat gambar atau foto kegiatan yang bertema sama dengan isi proposal yang akan diajukan.
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang atau Dasar Pemikiran
Sub bab ini memuat hal-hal yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang dibuatnya proposal usaha. Alur penulisan biasanya terlebih dahulu disampaikan tentang
kondisi global yaitu informasi atau data aktual yang berkaitan dengan berbagai keadaan di luar usaha yang secar tidak langsung maupun langsung berpengaruh
terhadap usaha yang akan dijalankan seperti: perkembangan terkini perkembangan ekonomi nasional atau internasional, tuntutan kebutuhan pokok, melimpahnya
ketersediaan sumberdaya ataupun bahan baku, tigkat permintaan atas produk tertentu, terbatasnya pesaing usaha, pemanfaatan peluang bisnis dan lain sebagainya.
Kemudian dengan pertimbangan beberapa hal tersebut dibahas semakin meruncing menuju pada alasan pokok yang menjadi dasar pemikiran pemilihan jenis usaha
yang akan dijalankan.
Tujuan Usaha
Detail tujuan yang akan dicapai dari usaha yang akan dijalankan harus disampaikan dengan jelas baik dari aspek peningkatan kesejahteraan ekonomi, aspek
pemanfaatan potensi sumber daya alam maupun aspek lain yang dapat menguatkan pertimbangan investor untuk melakukan investasi pada usaha tersebut.
menawarkan produknya. Segmen pasar dapat dijelaskan dengan membagi konsumen dalam kriteria umur/usia, bidang pekerjaan, jenis kelamin ataupun pencinta
seni/hobi/kolektor. Dijelaskan pula dasar alasan memilih segmen pasar tersebut.
Sedangkan metode pemasaran dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen atau menarik simpati konsumen dapat dilakukan melalui banyak cara,
diantaranya: pasang iklan di media cetak maupun elektronik, memasang dan menyebar pamflet, banner, spanduk, baliho,brosur, leaflet atau SMS, mengadakan
pelayanan atau paket gratis, mengadakan lomba, bakti sosial, pawai produk ataupun membuat blog atau web.
Semakin unik model pemasaran yang dilakukan dan mencakup jangkauan area yang luas akan mampu menjaring jumlah konsumen yang lebih banyak. Namun pada
kenyataannya menjaga standar mutu produk, kepercayaan dan pelayanan yang ramah merupakan metode paling ampuh dalam konsep pemasaran jangka panjang dan
kelangsungan usaha itu sendiri.
Aspek teknis dan produksi
Hal-hal yang dijabarkan dalam aspek teknis dan produksi adalah semua hal yang terkait dalam proses persiapan maupun pelaksanaan teknis usaha. Penjabaran aspek
teknis dan produksi ini tentu saja berbeda antara usaha satu dengan yang lainnya, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha masing-masing.
Beberapa hal pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan produksi adalah:
Aktiva tetap usaha
Kebutuhan aktiva tetap usaha meliputi bangunan atau tempat usaha, mesin, inventaris maupun peralatan pendukung yang digunakan untuk operasional usaha.
Sedangkan untuk usaha yang bergerak di agribisnis khususnya bidang peternakan, kebutuhan aktiva tetapnya meliputi indukan ternak yang akan dibudidayakan.
Penjabaran dari masing-masing kebutuhan aktiva tetap ini harus jelas dan detail mulai dari alasan, fungsi, ukuran maupun jenisnya.
Bahan baku dan pembantu
Kebutuhan akan bahan baku dan pembantu yang dimaksud di sini adalah bila terkait pada usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri maka ketersediaan
akan bahan baku dan pembantu harus dapat dipastikan kontinuitasnya dalam menunjang proses operasional usaha. Sedangkan untuk usaha di bidang jasa kebutuhan
bakunya adalah skill atau keahlian pribadi itu sendiri, yang harus dipastikan bahwa keahlian yang dimiliki sudah memenuhi standar pasar.
Proses produksi atau operasi
Penjabaran proses produksi atau operasi usaha industri lebih difokuskan pada teknis mengolah bahan baku yang tersedia menjadi produk jadi yang siap jual. Pada
usaha dagang prosesnya mulai dari pengadaan/ pembelian barang atau kulakan pengemasan atau packing ulang dan penjualan langsung ke konsumen atau melalui
agen-agen langganan. Sedangkan untuk proses operasi usaha jasa biasanya terfokus pada teknis pelayanan ke konsumen.
Tenaga kerja
Dalam aspek ini dijelaskan mengenai kebutuhan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang akan digunakan dalam operasi usaha. Penggunaan tenaga
kerja yang mempunyai keterampilan akan sangat menunjang kelancaran usaha. Dan meminimalisasi jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat menekan jumlah biaya
tetap yang dikeluarkan setiap periodenya.
Lokasi
Penentuan lokasi usaha sangat menunjang pula dalam kelancaran usaha, letak yang strategis dan dekat dengan keramaian akan mempunyai dampak secara signifikan
pada tingkat penjualan produk usaha. Namun kendalanya adalah umumnya biaya sewa di lokasi strategis lebih mahal dari tempat-tempat lainnya. Pada aspek ini
sebaiknya dijelaskan pula alasan penentuan tempat usaha tersebut.
Aspek ekonomi sosial
Aspek sosial lebih ditekankan pada dampak pembukaan usaha terhadap kehidupan masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luas umumnya antara lain seperti:
• Berperan serta dalam mengurangi tingkat pengangguran angkatan kerja dengan memberikan kesempatan bekerja.
• Berperan serta dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.
• Berperan serta menjadi mediator kerjasama antara unit-unit usaha yang ada.
Aspek lingkungan
Pembahasan aspek lingkungan biasanya dikhususkan untuk pendiri usaha yang mempunyai dampak terhadap pencemaran lingkungan secara langsung, baik
pencemaran udara, air, tanah maupun kondisi lingkungan. Sehingga solusi teknis dalam menanggulangi pencemaran lingkungan harus dijelaskan secara detail agar
tidak terjadi permasalahan di masa depan. Sebagai contoh sebuah solusi teknis pada industri batik, pembuangan limbah dari hasil akhir olahan dibuang ditempat yang
dibuat secara khusus sehingga tidak mencemari air dan tanah di lingkungan sekitar.
Aspek manajemen
Penjelasan aspek manajemen diperlukan agar usaha tersebut nantinya dapat dikelola secara profesional. Beberapa hal penting yang perlu dibahas dalam aspek
39 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Aspek keuangan
Hal yang paling krusial dalam pembuatan proposal usaha adalah penjelasan pada aspek keuangan, karena perhitungan yang cermat dan analisa yang tepat akan
menentukan kelayakan usaha yang akan dijalankan. Pembahasan analisa keuangan meliputi:
1. Analisa Investasi Usaha
2. Analisa Break Even Point atau Titik Impas
3. Analisa Laba Rugi
4. Analisa Arus Kas
5. Prediksi Neraca
Analisa kelayakan usaha, antara lain terdiri dari metode:
– Periode Pengembalian Modal (Payback Period)
– Pengembalian investasi atau return on investment (ROI)
– Rasio manfaat dan biaya (B/C Ratio)
– Perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah Minimal Regional (UMR) daerah setempat.
Karena kompleknya pembahasan analisa keuangan pada aspek ini maka penjelasan secara detil akan diuraikan pada bab tersendiri.
1) Menentukan tujuan
Dalam suatu bisnis diperlukan komunikasi yang baik antara presenter dan audience untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penyampaian tujuan dapat berupa
presentasi baik lisan maupun tertulis namun sebelumnya perlu menentukan tujuan presentasi terlebih dahulu. Secara umum presentasi bisnis harus memiliki tujuan,
40 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
seperti berikut:
a) Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audience
Memberikan informasi merupakan salah satu tujuan presentasi, dengan harapan setelah pesan melalui presentasi disampaikan kepada audience diharapkan merekam
memberi respon dan umpan balik seperti yang diharapkan presenter. Seperti, perubahan perilaku dan ikut berpartisipasi.
Dalam proses ini difokuskan pada pemilihan saluran yang tepat. Baik melalui saluran lisan, tertulis, ataupun elektronik. Pengiriman pesan berupa gambar dapat dipilih
melalui elektronik melalui televisi. Sedangkan telepon dan radio digunakan untuk mengirim informasi bunyi. Sementara untuk menginformasikan pesan yang tertulis
dan panjang dapat melalui surat kabar.
Pesan-pesan yang disampaiakan harus menarik, sederhana, dengan bahasa lugas, singkat dan jelas, bisa dipahami didengar dan dipahami audience. Sebaliknya
hindari presentasi yang tidak jelas, bahasa berbelit-belit/bertele-tele, sulit dipahami, mengandung makna ganda, dan membosankan.
b) Menghibur Audience
Agar audience tidak begitu sepaneng dalam mendengarkan presentasi bisnis maka sebisa mungkin buatlah humor yang menghibur di sela-sela presentasi. Tetapi perlu
diingat bahwa humor ini bersifat selingan bukan tujuan utama dari presentasi.
c) Mampu Menyentuh Emosi audience
Seorang presenter yang baik akan mampu dalam menggugah hati audience maupun emosi-emosi lainnya. Menyentuh emosi tersebut akan membuat audience lebih
mendengarkan presentasi yang disampaikan oleh presenter.
d) Memotivasi Audience untuk Bertindak Sesuatu
Harapan dari presenter bisnis bisa sebagai motivator kepada audience
untuk melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki presenter. Oleh karena itu
dalam memotivasi audience seorang presenter perlu menyampaikan secara eksplisit, tegas dan jelas tercakup dalam presentasi bukan menggunakan bahasa basa-
basi, atau rayuan, persuasi. Sehingga presenter mampu menimbulkan respon dan reaksi para audience .
e) Mempengaruhi (persuasif)
Salah satu tujuan presentasi mempengaruhi atau membujuk, bahwa presenter dengan sengaja menyampaikan informasi dengan
f) Memberikan instruksi.
Memberi instruksi merupakan salah satu cara mempengaruhi orang lain agar orang tersebut dapat berubah sesuai keinginannya. Biasanya pemberian instruksi ini
dilakukan antara atasan dan bawahannya atau orang yang mempunyai wewenang.
2) Menganalisis Audience
Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisis audience harus mengetahui latar belakang audience, sepeti sosial ekonomi, usia, hoby, pendidikan, pekerjaan,
pengalaman, dan jumlah audience. Sehingga presenter akan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan mereka. Dari analisis kebutuhan ini akan digunakan
sebagai dasar dalam menentukan konten presentasi dan pendekatan yang sesuai. Sebagai contoh apabila audience berjumlah cukup banyak bisa menggunakan
pendekatan satu arah, presentasi merupakan aktor utama diharapkan dapat menarik dan tidak membosankan, sedangkan apabila jumlah audience relatif sedikit
pendekatan yang dilakukan bisa dengan tanya jawab, diskusi, dan dapat menyusun kesimpulan secara bersama-sama.
Hal yang paling penting dalam menganalisis audience bagaimana tanggapan dan respon terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Respon yang sering
ditimbulkan dari audience pada dasarnya bisa menerima, menolak dan tidak ada respon. Oleh karena itu presenter harus siap menghadapi kemungkinan yang tidak
diharapkan, setidaknya persenter harus cepat tanggap dan merubah dan menyesuaikan pendekatan presentasi yang digunakan dan diharapkan presenter tidak
kehilangan kendali saat melakukan presentasi bisnis.
3) Merencanakan presentasi
Dalam merencanakan presentasi pada dasarnya sama dengan perencanaan pesan tertulis, langkah-langkah dalam merencanakan presentasi seperti berikut:
a) Menentukan ide pokok utama
Presenter dalam menentukan ide pokok harus bersamaan dengan tujuan. Karena tujuan merupakan sesuatu yang harus diraih dan menjadi sasaran, sedangkan ide
pokok merupakan cara untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu ide pokok harus selaras dan relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b) Menyusun garis besar
Garis besar presentasi merupakan sebuah kerangka pesan yang akan disampaikan kepada audience sehingga harus memperjelas ide dan menggambarkan ide pokok.
Oleh karena itu dalam menyusun ide pokok harus tepat sasaran, jelas, singkat, sistematik, pilih kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang
diulang-ulang menimbulkan kebosanan, kalimat yang kurang bemanfaat dan berbelit-belit dapat menimbulkan membingungkan.
c) Memperkirakan lama presentasi
41 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Presenter hendaknya menyusun materi disesuaikan dengan waktu yang tersedia, hal ini dikarenakan waktu yang diberikan kepada presenter seringkali dibatasi secara
ketat. Untuk itu perlu membuat garis besar materi dan di coba presentasi. Presentasi yang terlalu singkat tidak semua materi tersampaikan sebaliknya presentasi yang
terlalu panjang bisa mengakibatkan mengantuk, bosan dan tidak menarik, yang perlu diperhatikan dalam presentasi harus tercakup pendahuluan, materi, dan penutup.
d) Menentukan pendekatan
Pendekatan yang digunakan saat presentasi bisa secara formal maupun informal. Pendekatan formal biasanya digunakan presentasi untuk menyampaikan hal yang
sangat penting, seperti saat direktur mempresentasikan tentang evaluasi kinerja karyawan, menyampaikan rencana pembukaan cabang baru. Pendekatan formal
cocok digunakan apabila jumlah audience sedikit.
Strategi dan Model Bisnis Digital Mengembangkan bisnis digital Menjelaskan strategi untuk meningkatkan peluang dalam bisnis
digital
Zaman globalisasi merupmengenai zaman kekepada dunia online dimana seluruh hal sebagai sesuatu yang mungkin terjadi kekepada dapat dikepasertadalikan dari
seluruh wadah melalui jaringan internet kekepada perangkat telepon pintar. Kemudahan dalam membentuk mobilitas manusia kekepada beraktivitas sehari - hari
termasuk ke dalam dunia usaha seperti kekepada perekonomian kreatif, ialah asertaya fenomena itu semakin sebagaikan dunia menuju arah perekonomian online.
Misalnya secara mudah kita mengenal email, yang memerlukanan website, aplikasi, pengelolaan produk produk barang secara online, serta transaksi online.
Peluang yang begitu menantang itu, telah mengantarkan Indonesia ke pintu persaingan perekonomian. Tentunya telah tidak dapat dielmengenai, ketika setiap produk
produk barang-produk produk barang lokal yang ada diseluruh wilayah Indonesia perlu berupaya bersaing di tingkat global. Produk produk barang yang dihasilkan
masyarakat memiliki daya saing, tentunya hal itu sebagai untukan penting, bahwa bisnis online sebagai solusi guna mesederhanmengenai serta
memperkepasertaalkan produk produk barang kreatif mereka kekekepada pembeli baik Nasional maupun dalam dunia Internasional.
Beraneka macam negara mulai mencanangkan dalam fokus mengerjmengenai kemampuan kekepada perekonomian online, salah satunya juga dijelaskan oleh
Indonesia. Pemerintah sendiri telah mencanangkan target kekepada 2020, hasil usaha perekonomian online Indonesia tercapainya USD 130 miliar selain setara Rp
1.730 triliun. Terlebih, survei APJII kekepada 2016 yang mengungkapkan yang memerlukan internet Indonesia ada 132,7 juta mengenai terus mengalami kenaikan
seiring masih banyaknya masyarakat serta daerah yang mengenai dipenuhi kebutuhan jasa internetnya.
Salah satu programa pemerintah RI merupmengenai melalui Palapa Ring (jaringan serat optic nasional) yang mengenai mempercaymengenai pelayan kebutuhan
internet cepat diseluruh daerah di Indonesia.
Menurut penelitian yang dijelaskan oleh Google serta Temasek, bahwa Asia Tenggara memiliki kemampuan bisnis online yang sangat luar biasa beraneka macam
dalam usaha masa depan. Laporan tersebut menyebutkan bisnis online di Asia Tenggara tercapainya USD 200 miliar selain 2.647 triliun di tahun 2025.
Sejumlah rencana mengerjmengenai kemampuan perekonomian online dijelaskan pemerintah, terutama dari sisi peraturan, misalnya Kementerian Koordinator
Perperekonomianan mengeluarkan Paket Kebijmengenai Perekonomian Jilid 14 soal Electronic commerce serta melahirkan startup lewat Germengenai Nasional 1.000
Startup Online yang digalakkan oleh Kementerian Communication serta Informatika kekepada bekerjasama pihak terkait.
Memasarkan electronic selain biasa kita kepasertaal kekepada Electronic commerce ialah suatu penyebaran, melakukan pembelian, menjual, memasarkan produk
barang serta jasa melalui sistem electronic seperti internet, televisi, selain jaringan computer lainnya. Indonesia sesertag mengalami perkembangan industri Electronic
commerce seiring kekepada pengurangan laju perekonomian Indonesia. Kebanymengenai pelaku usaha Electronic commerce di Indonesia berukuran rendah serta
menengah (USAHA KECIL MENENGAH). Usaha USAHA KECIL MENENGAH sebagai usaha yang sangat tahan banting di saat krisis perekonomian sekalipun. Prediksi
di tahun 2020, industry dari Electronic commerce sebagai kekuatan perekonomian baru untuk Indonesia. Dari analisa Ernst & Young, dilihat perkembangan hasil
menjual usaha online di Indonesia meningkat 40%. Sekitar 93,2 juta yang memerlukan internet serta 71 juta yang memerlukan perangkat telepon pintar di Indonesia.
Masyarakat di kota – kota beraneka macam di Indonesia sebagaikan telepon pintar tersebut bukan semata-mata dalam melakukan penelusuran pemberitahuan
serta bercommunication, namun dapat juga semacam tata cara bertingkah laku. Tingkah laku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia sebagai
alasan mengapa Electronic commerce di Indonesia mengenai melakukan penunjukkan perkembangannya. Electronic commerce bukan semata- mata mencakup
menjual produk barang saja, tetetapi terdapat jasa jasa antar selain logistic, provider dalam dapat dijelaskannya communication, produsen perangkat pintar, serta
lain-lain. Industri Electronic commerce perlu diawasi agar berupaya melakukan dorongan laju perekonomian Indonesia.
Usaha online memiliki hasil usaha yang sangat beraneka macam, kekepada akhirnya sampai saat itu belum ada peraturan khusus dalam melakukan pengaturan usaha
Electronic commerce itu. Kekepada akhir tahun 2014, hasil dari usaha Electronic commerce tercapainya USD 12 miliar.
42 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Strategi dan Model Bisnis Digital Model bisnis dalam pasar digital Mengevaluasi 7 model bisnis dalam e-commerce (Business to
Business (B2B), Business to Consumer (B2C), Consumer to
Consumer (C2C), Consumer to Business (C2B), Business to
Government (B2G), Government to Business (G2B),
Government to Citizen (G2C))
(Business to Business (B2B),
Menurut bentuk dari B2B memfokuskan kekekepada tersedianya produk produk barang dari satu usaha ke usaha lainnya. Pelaksanaan usaha e- commerce ialah
tersedianya jasa/jasa, Anda juga mengenai melakukan penemuan perusahaan perangkat lunak, perusahaan supplier serta pemasok perabotan kantor, perusahaan
sambungan hosting, serta beraneka macam bentuk bentuk usaha Electronic commerce lainnya bentuk B2B.
Berikut merupmengenai usaha Electronic commerce kekepada bentuk B2B (business to business) Indonesia merupmengenai IndoTrading.com, Ralali.com, Kawan
Lama, Electronic City, MBiz, serta Indonetwork. Usaha itu memiliki platform Electronic commerce yang dikhususkan perusahaan serta bekerja dalam kondisi
perusahaan dari dalam.
Bentuk usaha yang ada di Indonesia seperti Electronic commerce B2B belum dikerjmengenai semaksimal mungkin oleh para pemilik usaha. Bentuk startup yang ada
di Indonesia serta sukses membidik peluang bisnis itu merupmengenai MBiz yang merupmengenai anak perusahaan dari Grup Lippo.
MBiz diresmikan kekepada Juli 2015 serta berfokus kekekepada e- procurement khusus B2B serta B2G. Menurut Ryn Hermawan, Co Founder MBiz, dalam hal dapat
dijelaskannya penyediaan solusi pengadaan produk barang serta jasa yang memiliki integrasi yang berbasis kekekepada web untuk kalangan pengusaha serta
organisasi pemerintahan mulai dari produk produk barang selain jasa yang memiliki teknologi, persaranaan kantor, perlengkapan industri, hingga produk barang-
produk barang ritel.
Menurutnya telah dijelaskan bahwa jasa total merupmengenai cara yang diiklankan MBiz, klien korporasi dapat langsung melakukan akses ke vendor-vendor yang
terdaftar di MBiz serta dapat dijelaskannya alur bidding. Rancangan Electronic commerce beragam vendor berbasis web itu memungkinkan klien dapat dijelaskannya
e-procurement kapan saja serta dimana saja disesuaikan kekepada SOP tiap-tiap.
Asertaya pejasa yang diberikan oleh MBiz berhasil menerima hasil merchandise seberaneka macam Rp 1,3 triliun kekepada hasil average kontrak transaksi Rp 312
juta.
Berikut merupmengenai hal-hal yang dibahas kekepada laporan tersebut:
1. Melakukan penglihatan kemampuan yang ada di pangsa bisnis B2B wilayah Indonesia, sehingga dapat melakukan penglihatan tren perkembangan perekonomian
global.
2. Mempercaymengenai pemahaman masyarakat mengenai wawasan B2B electronic commerce.
3. Mengetahui karakteristik serta beberapa ragam fitur B2B commerce yang telah ada di dunia usaha saat itu.
yaitu istockphoto.com yang sebagai media selain wadah untuk para fotografer tiap orang dalam menerima royalti bila ada yang mencuri foto.
Bentuk tersebut pembuatan tiap orang dapat dijelaskannya penawaran dalam dijualnya produk produk barang selain jasa kekekepada perusahaan yang siap
melakukan pembeliannya. Contohnya ketika Anda merupmengenai perangkat lunak pengembang, maka Anda dapat melakukan penunjukkan demo perangkat lunak
selain keahlian yang Anda miliki di situs-situs seperti freelancer, upwork, dll. Jika perusahaan menganggap cocok perangkat lunak selain keahlian Anda, maka
perusahaan mengenai langsung melakukan pembelian perangkat lunak langsung dari Anda, selain mempekerjmengenai Anda.
Strategi dan Model Bisnis Digital Model bisnis perdagangan Mengevaluasi konten B2C model dalam bisnis perdagangan
3. Melakukan analisa bagaimana konten B2C bentuk usaha konteks
Bentuk website Electronic commerce di Indonesia yang berhubungan kekepada B2C :
1. Shopping Mall
Bentuk usaha itu mirip kekepada marketplace, tetapi pemilik usaha yang dapat berjualan disana perlulah pemilik usaha selain merek terdata karena alur verification
yang ketat. Contoh Electronic commerce di Indonesia ialah blibli.com, zalora.com
2. Listing / iklan baris
Memiliki fungsi semacam semacam platform tiap orang dapat memasang produk barang jualan mereka secara tanpa biaya. Pemasukandiperoleh dari iklan
premium. Bentuk iklan baris seperti itu tepat untuk pemilik usaha yang semata-mata ingin dijualnya produk barang kekepada kuantitas rendah. Contoh Electronic
commerce di Indonesia ialah OLX, berniaga.com
3. Toko Online
Bentuk usaha itu cukup mudah, yaitu semacam toko online kekepada alamat website (domain) sendiri di mana pemilik usaha memiliki persediaan produk barang serta
dijualnyanya secara online kekekepada costumer. Contoh : lazada.co.id, bhinneka.com
45 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Strategi dan Model Bisnis Digital B2B Model Bisnis Digital Menganalisis bagaimana konten B2C model bisnis digital
1. Usaha B2C mempunyai target pemilik usahaan yang jelas untuk perorangan maupun untuk grup.
2. Keahlian untuk B2C dalam melakukan pembelian tidak dapat diprediksi daya beli untuk calon pelanggan.
3. Melakukan memasarkan memerlukan media selain wadah sosial maupun pembuatan website. Selain periklanan melalui kedua jalur tersebut, dapat melalui media
selain wadah cetidak selain brosur.
4. B2C lebih berfokus kekekepada yang memerlukan selain pelanggan
5. Saluran memasarkan B2C lebih tepat kekekepada yang memerlukanan Youtube, Twitter, Facebook serta Instagram dalam menerima audience reach
6. Konten kekepada website B2C lebih berfokus kekekepada masa depankan solusi dalam menerima Trust serta Call to Action
7. Kekepada B2C, social public relation merupmengenai untukan yang tidak dapat dipisahkan dari programa pemilik usahaan secara keseluruhan
Strategi dan Model Bisnis Digital Proses Inovasi model bisnis digital, Tipe inovasi model Menjelaskan 4 elemen utama yang ada dalam model bisnis
bisnis dannPendekatan terintegrasi manajemen model
bisnis
Sebuah model bisnis atau gambaran usaha dapat dipecahkan menjadi empat elemen utama (Johnson, 2018): value proposition (pekerjaan apa yang dilakukan oleh
produk barangatau jasa tersebut), resources (manusia, teknologi, fasilitas, peralatan, dana merek, dan bahan baku), processes (cara produksi yang bisa diulangi dan
berkelanjutan), dan profit formula (bagaimana menciptakan nilai bagi pembelian dan pemegang saham). Walaupun kelihatannya sederhana, kerangka kerja ini powerful
sekali karena saling terikat. Bisnis yang sukses harus memadukan semua ini secara konsisten dan saling melengkapi.
Dalam pengembangan value proposition, kita tidak boleh menggambarkan produk barang atau jasa yang diinginkan pembelian tetapi mendefinisikannya sebagai tugas
apa yang harus diselesaikan. Alasan telepon pintar sukses yaitu telepon pintar menyelesaikan tugas yang diinginkan. Konsumen tidak hanya memiliki keinginan dalam
berkomunikasi, tetapi konsumen juga menginginkan melakukan organisasi kegiatannya (fitur calendar, e-mail, chat), dan juga aplikasi yang digunakan di waktu
senggang (aplikasi, baca online, dan sebagainya) (Johnson, 2018). Value proposition dikembangkan dengan konsep identifikasi job-to-be-done penting yang belum ada
di saat ini, kemudian mengembangkan penawaran yang menyelesaikan job-to-be-done tersebut dengan harga yang lebih rendah.
Strategi dan Model Bisnis Digital Implementasi bisnis digital dalam web, design, market Menganalisis bisnis digital yang berkembang dalam dunia bisnis
places, social media, digital marketing dan lainnya
1. Penerapan Bisnis Digital melalui Media Sosial
Media sosial merupakan media komunitas pers yang sedang trending di dunia saat ini. Menurut data yang telah diambil oleh We Are Social dan Hootsuite menjelaskan
bila negara Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami pertumbuhan internet yang besar di dunia, Indonesia berada di tingkat 51% di tahun 2014. Dilihat dari
angka 51%, dianggap bahwa angka tersebut sangat tinggi karena rata- rata suatu negara mengalami pertumbuhan internet hanya pada angka 10% tiap tahunnya.
Indonesia juga merupakan negara yang konsumtif karena Indonesia termasuk ke dalam 12 besar negara yang menggunakan ponsel pintar seperti android dan ios.
Bagi perusahaan yang sudah mapan maupun yang baru akan memulai bisnis hal itu merupakan sebuah peluang dalam memasarkan dan mempromosikan produk
mereka. Itu sebabnya kenapa perusahaan-perusahaan raksasa di dunia ini gencar melakukan promosi di media sosial. Contohnya adalah starbuck, Microsoft, Coca-
cola dan lain-lain. Mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda dari mulai untuk menguatkan produk di pasar maupun untuk meningkatkan penjualan produk. Pemilihan
sosial media sebagai media bisnis digital tentu tidak tanpa alasan. Media sosial memiliki berbagai keuntungan. Menurut (Sajid: 2016) keuntungan media sosial adalah:
• Pengurangan biaya dan waktu staff pemasaran
• Meningkatkan probabilitas dari peningkatan pendapatan
• Media sosial memungkinkan perusahaan untuk:
➢ Membagikan kemampuan dan informasi mereka
➢ Memanfaatkan kebijaksanaan konsumen mereka
➢ Memungkinkan konsumen membantu konsumen yang lainnya tidak hanya dari perusahaan dari konsumen tetapi juga konsumen dengan konsumen
Produsen perlu melihat potensi Indonesia sebagai negara pengguna internet perlu mengambil inovasi mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Masyarakat Indonesia saat ini sedang membutuhkan suatu cara untuk memenuhi hidupnya dengan kemudahan mendapatkan kebutuhan tersebut. Munculnya berbagai
macam platform untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti belanja online, transaki melalui elektronik, dan kendaraan online. Pada tahun 2017 e-Commerce juga
mengalami peningkatan sampai pada angka 132,7 juta orang, dan 97,4% menggunakan akses internet untuk penggunaan sosial media.
Media sosial terdiri dari berbagai platform. Media Sosial yang paling populer di Indonesia saat ini antara lain adalah Facebook, Instagram, dan Twitter (Sajid 2016: 1).
Menurut (Sulianta: 2014) Terdapat beberapa syarat untuk membangun sosial media yang akan digunakan sebagai bisnis digital:
• Transparansi: terlihat adanya keterbukaan mengenai cara penjualan online, cara pembelian online, siapa pemilik toko, dll yang memang sosial media ini ditujukan
kepada konsumen secara terbuka dan transparan.
• Dialog dan komunikasi : sosial media modern memiliki ciri kedua yaitu terdapat suatu komunikasi yang baik antara penjual dan calon pembeli atau antara brand
46 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Dibanding dengan horizontal marketplace, vertical marketplace lebih bersifat spesialis. Marketplace yang dikategorikan sebagai vertical marketplace adalah website
yang menjual produk dari satu jenis yang sama. Misalnya, sebuah marketplace yang hanya menjual keperluan bayi atau sepatu. Kalau Anda memilih untuk berjualan di
vertical marketplace, Anda bisa menunjukkan produk Anda dengan lebih baik. Ini karena di vertical marketplace pengunjung website sudah pasti mencari barang yang
mereka inginkan dan Anda bisa lebih fokus untuk menceritakan apa yang membuat produk Anda unggul dibanding penjual lain.
Banyak keuntungan yang diperoleh dair berjualan di Marketplace diantaranya :
• Biaya operesional yang rendah
• Mendapatkan lalu lintas pengunjung dengan mudah
• Teknis berjualan di marketplace sangat mudah.
• Kedua CMS tersebut merupakan cms yang sangat populer dan banyak digunakan orang-orang di seluruh dunia, sehingga fitur yang ditawarkan akan selalu
terupdate dan tingkat keamanan yang tinggi.
b. Pentingnya memiliki website bagi pelaku bisnis di era digital Perkembangan teknologi yang semakin terus maju
membuat perubahan paradigma orang-orang dalam berkomunikasi dalam interaksi sosial. Internet (interconnection networking) sudah menjadi trend yang tidak bisa
kita bendung. Internet membantu menghubungkan ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran orang di berbagai belahan dunia. Kini orang yang sedang berada di negara
Indonesia dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang sedang berada di negara Amerika. Hal tersebut merupakan peluang jika kita akan membuka
bisnis. Jika dengan cara konvensional kita hanya bisa menyasar pasar domestik yang berada di sekitar kita namun dengan adanya internet kita bisa menyasar negara
di belahan dunia manapun.
Pengalaman yang pernah dialami oleh PT.POS Indonesia bisa menjadi contoh bagi kita semua. Pada awalmulanya PT.POS menolak untuk melakukan modernisasi dalam
pelayanan mereka. Akhirnya mereka mengalami kerugian karena kalah bersaing dengan JNE. JNT, Tiki, dan lain sebagainya yang telah melakukan pengiriman dengan
cepat dan dengan teknologi dalam pelacakannya. Akhirnya PT.POS sempat mengalami kerugian dalam kurun waktu yang lama. Namun beberapa waktu kemudian
PT.POS mau menerpkan teknologi dan kerugian yang dialami dapat diubah menjadi keuntungan pada tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
peranan website menjadi hal yang sangat penting bagi pelaku bisnis di era modern untuk bisa bersaing dengan yang lainnya.
Pentingnya memiliki website bagi pelaku bisnis di era modern ini adalah sebagai berikut:
• Memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan klien atau konsumen kita
• Webste memudahkan kita dalam melakukan transaksi dan komunikasi virtual
• Biaya yang lebih murah jika menggunakan website
• Website tidak dibatasi dengan ruang dan waktu sehingga efektif dan efisien
• Website bisnis online bisa berlangsung selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu
Artinya jika dilihat dari data tersebut kita memiliki peluang yang besar jika ikut meramaikan pangsa pasar digital.
Dari jutaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang terdapat di indonesia baru sedikit sekali yang menggunakan toko online profesional dalam memasarkan produk
mereka
d. Membuat website sendiri dengan Google Site
Google merupakan peyedia layanan digital terbesar di dunia, dari mulai untuk hiburan seperti youtube sampai untuk kegiatan bisnis seperti layanan email dan website.
Google memiliki 2 platform website berbasis CMS yaitu blogger dan google site. Pada modul ini akan dibahas cara membangun website dengan menggunakan blogger
dari google.
Langkah 1. Buka situs blogger.com
• Pertama kunjungilah situs Blogger.com hingga muncul tampilan awal blog. Klik tombol buat blog untuk memulainya
• Kedua, login dengan menggunakan akun gmail
Setelah klik buat blog, anda akan diminta untuk memasukkan akun gmail yang akan digunakan untuk membuat blog. Jika belum memiliki akun google, maka buat
terlebih dahulu akun google.
• Ketiga, pilih profil blog
Jika sudah mengikuti langkah sampai dengan langkah kedua, anda akan diminta untuk memilih profil yang akan digunakan. Pilih "create a limited blogger profile"
• Langkah 4, Masukkan nama blog
Setelah itu, masukkan nama blogger alias nama pena yang akan digunakan pada kolom display name. Kemudian klik continue to Blogger.
create blog.
Apakah anda akan mencari informasi sampai ke halaman terakhir? Tentu tidak, anda pasti hanya akan mencari informasi di halaman pertama sampai ketiga. Hal itu lah
yang mendasari pentingnya pentingnya search engine optimization.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh jika website memiliki SEO yang tinggi, diantaranya adalah:
1) Ranking dan trafic, peringkat yang baik dapat meningkatkan trafic atau lalu lintas pengakses website, ranking suatu web bisa kita lihat di dalam Alexa rank
2) Brand Awareness, semakin sering sebuah website berada pada halaman pertama search engine semakin diingat pula website tersebut oleh pembeli potensial.
Meskipun pada awal mulanya tidak begitu berefek pada perusahaan, pada jangka panjang akan meningkatkan eksistensi perusahaan di mata publik. Mereka akan
mengenal dengan baik web,perusahaan dan produk/layanan anda. Pada perjalanan panjangnya anda akan menemukan selling point yang tepat guna meningkatkan
jumlah penjualan dan daya jual produk atau jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh kita mengetik “toko online” di kolom pencarian google.
Apa yang anda lihat? yang keluar adalah toko-toko online yang populer di Indonesia. Toko online tersebut memiliki SEO yang bagus sehingga website mereka berada
di tampilan awal search engine.
3) Return Of Investment (ROI), ROI merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan dengan aktiva yang ada. Analisis ROI ini
sangat berguna untuk mengetahui tingkat apakah perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang ada seefisien mungkin. SEO memberikan perusahaan keuntungan
perusahaan karena SEO tidak memerlukan biaya yang tinggi dalam mengoperasikannya. Berbeda dengan menggunakan jasa marketing yang memerlukan biaya yang
tinggi dan belum jelas akan untung atau tidak.
Dalam kesempatan kali ini kita akan mempelajari search engine yang paling populer di dunia yaitu Google. Google merupakan perusahaan yang besar yang telah
membuat berbagai produk yang sering kita gunakan seperti smartphone, Sistem Operasi, Web browser dll
1) Cara kerja SEO
Setelah memahami konsep dasar SEO, sekarang kita akan belajar cara kerja SEO. Seperti dalam peribahasa “tak kenal maka tak sayang” maka kita juga harus
mengetahui bagaimana SEO itu bekerja. Kita ibaratkan google adalah sebuah ensiklopedia yang memiliki halaman depan, daftar isi, dan isi. Google memiliki daftar isi
yang memudahkan kita untuk menemukan sesuatu di dalamnya.
Ada beberapa konsep SEO yang diterapkan oleh google yaitu: crawling, indexing dan serving.
a) Crawling
Crawling atau perayapan adalah proses googlebot, spider bot atau bisa disebut robot google dalam melakukan pencarian halaman web yag telah ditambahkan di
google. Dalam melakukan perayapan ini robot google akan melakukan kunjungan di situs-situs yang telah didaftarkan dari list URL halaman dan referensi dari para
webmaster. Pada teknik ini halaman yang sering diupdate lah yang akan sering dikunjungi oleh google bot.
Google melakukan pengembangan dalam pengoperasian googlebot ini karena semakin hari halaman di internet semakin banyak dan berkembang. Pengembangan ini
dilakukan dengan penambahan server di seluruh dunia. Penambahan server ini bertujuan untuk mempercepat proses perayapan dari google bot yang semula hanya
berpusat pada beberapa server saja.
50 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
b) Indexing
Setelah melakukan perayapan, google bot akan memproses masing-masing halaman untuk mengumpulkan segala infoermasi yang ada baik teks, gambar, maupun tag-
tag script seperti: p (paragraph), head, body dan lain-lain. Google bot tidak bisa mendata tipe file rich content seperti flash atau frame dan halaman-halaman dinamis.
Pembahasan materi diatas sangat penting bagi kita semua jika akan memulai bisnis. Karena kita hidup di era Revolusi Industri 4.0 yang mengutamakan teknologi di
segala aspek kehidupan. Teknologi telah memudahkan kita dalam melakukan sesuatau termasuk dalam dunia bisnis. Seseorang yang akan memulai bisnis harus
menguasai teknologi sehingga tidak akan kalah bersaing.
4. Content Marketing
Content Marketing merupakan strategi pemasaran yang berfungsi untuk memasarkan konten di dalam perusahaan. Konten marketing merupakan strategi yang
berguna untuk menarik para konsumen potensial yang diharapkan akan menjadi konsumen di masa yang akan datang. Konten marketing adalah strategi pemasaran
dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarika audiens yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi
kustomer.
Konten marketing memberikan konten yang dicari oleh konsumen maupun calon konsumen. Biasanya berupa video, audio maupun artikel-artikel dengan bahasa yang
menarik bagi konsumen. (Baltes: 2015).
Pemasaran konten menciptakan atau mengkurasi konten nonproduk baik itu informasi, pendidikan, hiburan, dll dan menerbitkannya untuk menghubungi titik-titik
51 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
dengan pelanggan untuk dapatkan perhatian mereka. Dalam konteks ini, harus dibuat perbedaan antara pemasaran konten dan copywriting. Jika pemasaran konten
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek di antara segmen target, dan secara otomatis meningkatkan kesetiaannya kepada perusahaan melalui informasi dan
pendidikan, copywriting terutama berfokus pada penentuan target untuk bertindak ke arah yang diinginkan (paling sering membeli produk atau layanan tertentu).
Pemasaran konten adalah pendekatan yang digunakan perusahaan untuk membuat dan atau berbagi konten yang relevan secara kontekstual untuk membuat atau
memperkuat pesan merek mereka
Menuru (Ionescu: 2015) konten marketing memiliki beberapa tujuan yang paling mendasar, diantaranya yaitu:
• Meningkatkan kesadaran merek
• Membangun hubungan berdasarkan kepercayaan dengan target
• Menarik pelanggan baru
• Memecahkan masalah yang terkait dengan audien yang rendah
• Menciptakan kebutuhan akan produk tertentu
• Mengembangkan loyalitas pelanggan
• Menguji ide produk/bisnis
• Menciptakan audiens
5. E-Mail Marketing
Email marketing merupakan strategi marketing yang digunakan dengan mengirimkan email kepada calon konsumen potensial. Jutaan email telah dikirimkan di seluruh
dunia setiap detiknya. Email-email ini menyasar pada beberapa orang. Mungkin bagi anda sering sekali mendapatkan email yang berisi tentang tawaran produk dari
perusahaan. Itulah yang dinamakan dengan email marketing.
Email marketing ini memiliki tujuan yang sama dengan cara pemasaran yang lainnya yaitu meningkatkan konsumen potensial untuk menjadi konsumen dari perusahaan.
Namun beberapa konsumen potensial terkadang tidak begitu mengharapkan adanya spam email di kotak masuk mereka jadi harus dengan berbagai strategi dalam
mengirimkan email ke konsumen potensial.
• Constant Contanct
Aplilkasi ini merupakan aplikasi email marketing terbesar di dunia. Tool ini mengizinkan untuk memanajemen subscriber dan membuat email profesional dengan
template yang beraneka ragam dan menarik untuk dilihat
B. Membangun Lead magnet
Lead magnet merupakan sebuah cara dalam membujuk seseorang untuk memberikan alamt email mereka. Cara yang ditempuh bisa dengan memberikan reward gratis
bagi seseorang tersebut. Misalkan saja memberikan ebook, MP3 gratis bagi mereka yang mau mengisi email mereka
6. Online Advertising
Online advertising merupakan metode periklanan yang menggunakan internet. Kita ketahui bahwa jutaan orang membuka internet tiap detik. Tujuan dari iklan ini adalah
menarik pelanggan. Beberapa dari contoh online advertising ini adalah sebagai berikut:
• Iklan blog
Iklan ini sering ditemui pada blog-blog, baik blog profesional maupun blog pribadi
• Iklan website
Iklan ini sama dengan iklan blogspot yang menempel pada halaman sebuah situs.
• Iklan buttons
Iklan ini menempel pada website den berupa tulisan-tulisan berbetuk tombol
• Iklan pop up
Iklan ini adalah salah satu iklan yang mengambang di halaman sebuah website
email marketing.
Terdapat beberapa contoh kegunaan landing page, beberapa contoh penggunaan dan item yang diberikan kepada pengguna adalah sebagai berikut:
o Pendaftaran webinar
o Konsultasi untuk layanan profesional
o Kupon diskon
o Mengisi konten
o Dll
8. Affiliate Marketing
Marketing afiliasi merupakan metode yang digunakan oleh beberapa perusahaan yang memberikan komisi kepada siapapun ang bisa menjual produknya. Apabila di
internet seringkali digunakan pada iklan PPC (Pay per click) Setiap yang memasang iklan PPC maka setiap klik yang diterima akan dikonversi menjadi penghasilan
baginya
Beberapa perusahaan di Indonesia menyediakan layanan afiliasi ini. Misalnya saja:
• Lazada
Lazada merupakan salah satu pelaku bisnis e-commerce terbesar di Indonesia bahkan di Asia. Situs ini menjual berbagai produk dari mulai produk perlengkapan
rumah tangga ataupun produk elektronik. Semakin banyak yang dijual akan semakin banyak komisi yang akan didapatkan
• Zalora
Situs ini menjual fashion bagi pria, wanita dan para anak- anak. Komisi yang ditawarkan oleh situs ini beragam dari mulai 5% sampai 12%
Afiliasi tersebut biasanya dipasangkan pada iklan blog maupun website. Jadi ketika kita akan melakukan metode afiliasi pastikan website yang akan jadikan rekan
memiliki visitor yang banyak dan unik
9. Viral marketing
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang menggunakan kemampuan dalam memviralkan suatu produk. Para pelaku bisnis berusaha membuat peroduk maupun
usaha mereka booming. Sebenarnya viral marketing ini dapat dilakukan secara online maupun secara offline, namun untuk mendapatkan sasaran yang luas kita
gunakan pasar online
Tujuan akhir dari pemasaran viral ini adalah untuk embuat pesan viral yang menarik bagi individu dengan potensi jejaring sosial yang tinggi dan yang memiliki
kemungkinan tinggi untuk disajikan dan disebarkan oleh individu ini dan pesaing mereka dalam, komunikasi mereka dengan yang lain dalam waktu singkat.
Terdapat enam faktor kunci yang membuat sesuatu menjadi viral termasuk produk. Berikut ini adalah faktor kunci penentu viral marketing:
• Social Currency
Semakin baik seseorang melihat sesuatu maka sesuatu tersebut akan cepat menjadi terkenal dikalangan masyarakat.
• Pemicu
Pemicu ini membuat orang selalu berfikir terhadap produk yang sedang viral. Pernah terjadi viral es kepal milo dan pemicunya hanya dari beberapa orang saja dan
menyebar ke seluruh masyarakat
• Emosi
• Publik
Semakin barang tersebut banyak berada di publik, maka kemungkinan barang tersebut akan viral sangat besar
• Nilai praktis
• Cerita-cerita
Teori, Strategi dan Model Perilaku Konsumen Perilaku konsumen berbasis Technology Menjelaskan perkembangan perilaku konsumen di era digital
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen di era digital
1. Perilaku konsumen berbasis Technology
Dalam era digital dan teknologi seperti saat ini, berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasar dalam arti fisik maupun pasar online yang
dikenal dengan istilah marketplace. Fitur atau aplikasi mobile mempengaruhi perilaku konsumen. Kemudahan memperoleh informasi dan pengetahuan sangat mudah
begitu pula aktivitas belanja juga mudah dilakukan tanpa harus pergi meninggalkan tempat duduk. Contohnya, sebelum era digital seorang konsumen yang ingin
membeli sepatu harus datang ke toko sepatu, lalu memilih dan mencoba. Apabila tidak sesuai dengan keinginan konsumen, maka pindah ke toko sepatu yang lain.
54 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Dengan adanya aplikasi belanja online, konsumen lebih mudah memilih model, warna, harga dan merek sepatu yang diinginkan dengan cukup memesan melalui online,
dan beberapa saat kemudian, sepatu akan dikirim.
Perusahaan dalam memasarkan produknya perlu menyesuaikan dengan perkembangan saat ini. Perubahan perilaku konsumen era digital ini mengharuskan
perusahaan melakukan pemasaran melalui teknologi digital pula. Perusahaan perlu memperhatikan kenyamanan, kelengkapan infomasi dan waktu pelayanan (Hawkins
et.al; 2007) dalam memenuhi kebutuhan belanja konsumen melalui internet. Dengan demikian, mempelajari perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi
perusahaan.
Pemahaman tentang konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu,
perusahaan atau pemasar perlu memahami perilaku konsumen agar dapat melayani konsumen dengan baik. Disiplin ilmu perilaku konsumen ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, baik perilaku individu, perilaku dalam kelompok dan perilaku dalam sebuah organisasi. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
perusahaan dapat memprediksi, menjelaskan, mengendalikan perilaku konsumennya (Read dan Leeuwen, 2010). Studi perilaku konsumen meliputi: apa yang dibeli
konsumen? Mengapa konsumen membeli? Kapan mereka membeli? Dimana mereka membeli? Berapa sering mereka membeli? Berapa sering mereka
menggunakannya? (Sumarwan, 2017). Perilaku konsumen merupakan tindakan konsumen selama mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk dan layanan yang mereka harapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Schiffman dan Wisenblit, 2015). Perilaku konsumen terkait dengan tindakan yang
dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang terkait dengan pengambilan keputusan untuk memperoleh, menggunakan barang dan jasa (Kotler, 2007).
Pengambilan keputusan pembelian tersebut dipengaruhi oleh lingkungan (Ariely dan Zauberman, 2006).
Perilaku konsumen mempelajari bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia baik waktu, uang, usaha dan
energi (Schiffman dan Kanuk, 2010). Dengan memahami perilaku konsumen, perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen.
Selain itu, dengan memprediksi perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang kegiatan promosi dalam rangka mempengaruhi konsumen agar tertarik membeli
produk. Di era digital saat ini, untuk mengetahui perilaku konsumen perlu dilakukan riset pasar karena kebutuhan konsumen saat ini lebih banyak jenisnya dan beragam.
Penelitian tentang perilaku konsumen dapat dilakukan dengan bentuk riset pasar.
Pemahaman tentang perilaku konsumen menjadi modal perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pencapain tujuan perusahaan tergantung pada kemampuan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan dan memenuhinya lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya (Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, 2013)
Perilaku konsumen perlu dipahami oleh perusahaan karena:
a. Perilaku konsumen merupakan wujud dari kekuatan tawar yang menentukan persaingan dan profitabilitas.
b. Dapat digunakan sebagai dasar pemasaran dalam merancang strategi pemasaran, mengembangkan produk baru, menganalisis lingkungan sekitar,
c. Dapat memberikan pengetahuan kepada konsumen agar lebih efektif dalam pembelian (Mowen dan Minor, 2002; Engel dkk, 2012)
55 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Sumber: Schiffman dan Wisenblit, 2015 Gambar1.1 Model pengambilan keputusan konsumen
Proses pengambilan keputusan konsumen meliputi tiga tahapan yaitu input, proses dan output. Tahap input pengambilan
keputusan konsumen mencakup dua faktor yang mempengaruhi yaitu upaya pemasaran perusahaan (produk, harga dan
promosi, dan tempat) dan pengaruh sosial budaya (yaitu, keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya dan subbudaya).
Tahap ini juga mencakup metode di mana informasi-informasi sampai ke konsumen. Tahap proses berfokus pada bagaimana
konsumen membuat keputusan. Faktor psikologis (kebutuhan dan motivasi, kepribadian, persepsi, dan sikap) memengaruhi
bagaimana input eksternal dari tahap input memengaruhi konsumen terhadap suatu kebutuhan, pencarian informasi
sebelum pembelian, dan evaluasi alternatif. Pengalaman yang diperoleh melalui evaluasi alternatif, pada gilirannya, menjadi
bagian dari faktor psikologis konsumen melalui proses pembelajaran. Tahap output terdiri dari dua kegiatan pasca-
keputusan: perilaku pembelian dan evaluasi setelah pembelian
Perilaku konsumen sebagai individu Motivasi dan kepribadian konsumen Menjelaskan macam-macam motivasi dalam perilaku konsumen
3. Motivasi dan kepribadian konsumen
A. MOTIVASI KONSUMEN
Motivasi merupakan kesediaan melakukan sesuatu untuk memuaskan kebutuhan individu (Robbins, 2010). Motivasi menjadi penggerak tingkah laku seseorang dalam
mencapai tujuan individu. Motivasi terbentuk dari stimulus yang akan menyebabkan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen
sehingga ada dorongan untuk melakukan tindakan-tindakan. Tindakan tersebut misalnya konsumen mencari informasi mengenai produk, merek, atau toko. Konsumen
akan berkomunikasi dengan orang lain baik langsung maupun melalui aplikasi mobile. Konsumen mungkin akan melakukan pembelian produk untuk memenuhi
kebutuhan. Tindakan membeli produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau konsumen memperoleh insentif yang berbentuk produk, jasa, atau informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Berikut ini disajikan gambar proses motivasi:
56 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Sumber: Schifman dan Wisenblit, 2015 Gambar 1.4 Model Hierarki Kebutuhan
a) Kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidup seperti
makanan, air, rumah, pakaian dan sebagainya. Iklan tentang sereal, susu, vitamin merupakan
contoh yang mengarahkan konsumen agar menyadari kebutuhan fisiologis manusia yaitu serat,
kalsium, vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
b) Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan perlindungan bagi manusia. Contoh iklan yang
mengarahkan pada kebutuhan rasa aman misalnya iklan asuransi, iklan asuransi prudensial
“lindungi masa depan”.
c) Kebutuhan sosial menunjukkan pentingnya manusia berhubungan dengan satu orang lain.
Iklan tentang voucer pulsa yang menunjukkan arti pentingan komunikasi antar anggota
keluarga merupakan contoh yang mengarah pada kebutuhan sosial.
d) Kebutuhan akan ego merupakan kebutuhan untuk berprestasi sehingga memiliki
derajat/kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya. Misalnya iklan sepeda motor “Yamaha
Nomor 1 di dunia”; “Asal Yamaha, yang lain makin ketinggalan”, “Honda selalu didepan” dan
sebagainya. Iklan-iklan
tersebut mengarahkan konsumen untuk memenuhi egonya. Misalnya iklan Mitsubisi Xpander-Your Next Generation” ingin menggambarkan bahwa Mitsubisi Xpander
adalah mobil generasi terbaru yang tidak sama dengan model kendaraan lain di kelasnya.
e) Kebutuhan aktualisasi diri merupakan keinginan seseorang individu untuk menjadi dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki.
Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk bisa menyampaikan ide, gagasan, dan sistem nilai yang diyakininya kepada orang lain. Contoh iklan parfum merek
AXE memberikan kesan setelah seorang laki-laki yang memakai parfum AXE banyak menarik wanita-wanita cantik. Iklan ini menunjukkan kebutuhan aktualisasi diri
seorang laki-laki agar menarik wanita cantik.
57 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
3) Teori Ciri
Teori ciri mengklasifikasikan manusia berdasar ciri yang membedakan antar individu yang bersifat permanen dan konsisten. Para pemasar menggunakan konsep
kepribadian ciri untuk positioning produk yang ditawarkan pada konsumen yang dituju. Engel, Blackwell, dan Miniard (2012) menyatakan bahwa terdapat tiga
kepribdian ciri individu antara lain sosial, santai, dan kontrol diri. Teori ciri berbeda dengan teori Freud dan Neo-Freud yang bisa diukur dengan pendekatan kualitatif
dalam mengidentifikasi kepribadian konsumen. Pengukuran kepribadian konsumen pada Teori Ciri menggunakan pendekatan kuantitatif.
e. Gaya hidup
Gaya hidup menggambarkan bagaimana individu hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktunya. Gaya hidup bisa diukur secara kuantitatif dengan
psikografik untuk menentukan segmen pasar. Pengukuran kuantitaif psikografik meliputi gaya hidup, kepribadian dan demografik yang mencerminkan psikologis
konsumen. Psikografik memuat pernyataan tentang kegiatan, minat dan pendapat konsumen yang mencerminkan gaya hidup konsumen yang lebih dikenal dengan AIO
(Activity, Interest, and Opinion). Berikut contoh AIO dalam pengukuran psikografik oleh Solomon (2009):
tinggi akan menerima sesuatu dengan penuh ketidakpercayaan. Konsumen dengan dogmatisme rendah akan menyukai produk yang inovatif, sedangkan konsumen
dengan dogma yang tinggi lebih memilih produk dengan merk yang sudah terkenal.
3) Karakter sosial
Individu dalam berbagai jenis sosial budaya yang berbeda akan terbagi dalam kepribadian ciri dari karakter sosial yang berorientasi pada dirinya sendiri (inner
directedness) dan mempertimbangkan nilai yang dianut sekitarnya agar bisa diterima (other directedness).
Komunikasi dan Perilaku Konsumen Persuasi konsumen Menjelaskan strategi komunikasi persuasif untuk komunikasi
yang efektif
Penyebaran informasi melalui WOM menjadi lebih efektif, namun juga akan menjadi bumerang jika infomasi buruk yang tersebar. Berdasarkan penelitian, menunjukkan
bahwa 89% konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga saat memutuskan membeli produk (Suhendra, 2015). Efektivitas WOM akan
membangun kredibilitas sebuah merek dari satu konsumen kepada konsumen lainnya. Perlu diperhatikan pula ketika menggunakan WOM sebagai strategi pemasaran,
karena kadang-kadang akan teradi disinformasi sehingga dapat mengancam citra merek. Oleh karena itu perlu meminimalkan resiko dengan cara memberikan kualitas
dan pelayanan yang baik dan membangun sebuah komunitas yang kuat untuk menyebarkan informasi yang positif melalui WOM.
KELOMPOK REFERENS
Kelompok dapat memengaruhi proses pembelian dengan dua cara, yakni: pertama, kelompok memengaruhi pembelian oleh konsumen. Kedua, anggota kelompok
membuat keputusan bersama untuk melakukan pembelian. Kelompok acuan adalah individu atau kelompok yang memengaruhi perilaku seseorang karena digunakan
sebagai dasar referensi dalam membentuk respons afektif, kognitif, dan tindakan. Terdapat jenis kelompok acuan menurut Ujang (2017: 306- 307) antara lain:
a. Kelompok Informal dan Formal
Kelompok formal yakni kelompok yang mempunyai struktur organisasi dan keanggotaan yang resmi, misalnya partai politik. Kelompok informal terbentuk karena
hubungan social sehingga keanggotaannya kadang tidak tercatat. Contoh kelompok informal: kelompok senam kebugaran.
b. Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok primer yakni kelompok dengan anggota terbatas, tatap muka secara langsung dan punya ikatan emosional antaranggota. Contoh: keluarga. Kelompok
sekunder memiliki ikatan yang lebih longgar dengan tidak selalu tatap muka langsung dan antaranggota punya pengaruh kecil. Contoh: kelompok arisan.
c. Kelompok Aspirasi dan Disosiasi
Kelompok aspirasi adalah kelompok yang memperlihatkan keinginannya untuk mengikuti norma, nilai maupun perilaku dari orang lain yang menjadi panutannya.
Contoh: Selebriti. Kelompok disosiasi adalah kelompok yang menghindari asosiasi dengan kelomppok acuan, Kelompok acuan juga mempunyai pengaruh diantaranya:
a. Pengaruh normatif
Pengaruh dari kelompok acuan melalui norma social yang harus dipatuhi. Pengaruh normative akan semakin kuat diikuti jika (1) ada tekanan kuat untuk mematuhi, (2)
penerimaan sosial sebagai motivasi kuat, (3) produk dan jasa yang dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma sosial. Motivasi kuat konsumen mengikuti kelompok
acuannya karena ingin diterima kelompok acuan.
b. Pengaruh ekspresi nilai
Kelompok acuan dalam memengaruhi individu melalui nilai suatu produk karena akan dianggap prestise jika memiliki produk yang berkelas.
c. Pengaruh Informasi
Kelompok acuan dalam memengaruhi pilihan produk individu melalui saran kelompok acuan yang dipercaya karena dianggap memiliki informasi dan pengetahuan
yang detail akan produk tersebut. Contoh: endorse yang dilakukan oleh para artis. Beberapa kelompok acuan yang terkait dengan konsumen antara lain: kelompok
persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok masyarakat maya, dan kelompok pegiat konsumen. Beberapa kelompok acuan yang terkait dengan
komunikasi pemasaran antara lain: selebriti, ahli/pakar, orang biasa, para eksekutif dan karyawan.
Perilaku konsumen dari perspektif status Pengaruh, keluarga, kedudukan sosial, budaya dan Menjelaskan penerapan keluarga, kedudukan sosial, budaya
sosial dan budaya perilaku konsumen terhadap perilaku konsumen dan perilaku konsumen dalam mempengaruhi perilaku
konsumen
1. Kedudukan Keluarga dan Kedudukan Sosial
a. Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam lingkup kemasyarakatan. Setiap anggota keluarga merupakan konsumen yang perilakunya dipengaruhi oleh anggota-
anggota keluarga lainnya. Hal ini menjadi daya tarik pemasar, karena peran keluarga dalam memengaruhi perilaku konsumen dinilai cukup besar.
Ada keluarga, maka ada rumah tangga. Dua hal tersebut mempunyai implikasi penting dalam perilaku konsumen. Sumarwan (2017) menyatakan bahwa keluarga
merupakan hubungan dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok karena ikatan perkawinan, keturunan, dan adopsi. Anggota keluarga tidak harus tinggal dalam
satu rumah karena beberapa alasan seperti pekerjaan, pendidikan yang mengharuskan jauh dari tempat tinggal.
Istilah yang lebih luas dari keluarga adalah rumah tangga. Keluarga memiliki arti hubungan antar anggotanya, sedangkan rumah tangga memiliki arti tentang
pengelolaan tempat tinggal oleh sekelompok orang keluarga atau sekelompok orang yang tidak terikat dalam sebuah ikatan keluarga.
b. Pengambilan Keputusan Keluarga
Suami dan istri merupakan dua figur yang sangat penting dan dominan dalam sebuah keluarga. Mereka berperan dalam mengambil keputusan konsumsi. Penelitian
klasik yang dilakukan di Belgia oleh Harry & Benny tahun 1974 menghasilkan empat dimensi spesialisasi peran keluarga dalam pemberian produk, antara lain:
1) Istri mendominasi mengambil keputusan
61 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Keputusan pembelian produk apa yang akan dibeli untuk dirinya dan anggota keluarganya atas dasar wewenang dominasi istri.
2) Suami mendominasi mengambil keputusan
Keputusan pembelian produk apa yang akan dibeli untuk dirinya dan anggota keluarganya atas dasar wewenang dominasi suami.
3) Keputusan Otonomis / Keputusan Autonomi
Keputusan pembelian yang sifatnya kurang penting dan bisa dilakukan oleh suami atau istri saja tanpa tergantung dari salah satunya.
4) Keputusan Sinkratis / Keputusan Bersama
Keputusan pembelian barang atas dasar kesepakatan bersama antara suami dan istri.
3) Variabel Politik
a) Kekuasaan
Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain.
b) Kesadaran Kelas
Kesadaran seseorang terhadap kelas sosial dimana ia berada.
c) Mobilitas
Merupakan perubahan seseorang dari kelas sosial satu ke kelas sosial yang lain.
Kedudukan sosial dalam perilaku konsumen juga mempunyai pengaruh sebagai fungsi sosialisasi dengan keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai pengaruh
dalam pengambilan keputusan pembelian maupun pengkonsumsian suatu produk dan jasa. Pemasar dalam hal ini sangat tertarik dengan pengambilan keputusan
keluarga dimana anggota keluarga berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam membuat pilihan pembelian. Untuk itu lebih jauh seorang pemasar
perlu mengetahui peran apa yang dilakukakan oleh masing- masing anggota keluarga dalam pengambilan suatu keputusan
Anggota keluarga memiliki peran dalam pengambilan keputusan, peran tersebut antara lain:
1) Inisiator (initiator).
Seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli produk. Inisiator akan memberikan informasi kepada anggota keluarga lain untuk
dipertimbangkan dan untuk memudahkan mengambil keputusan.
2) Pemberi pengaruh (influencer)
Seorang anggota keluarga yang selalu diminta pendapatnya mengenai produk yang akan dibeli, biasanya informasi yang terkait dengan kriteria dan atribut produk
yang sebaiknya akan di beli.
3) Penyaring informasi (gatekeeper).
Seorang anggota keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk ke dalam keluarga tersebut. Misalnya seorang ibu rumah tangga tidak akan menceritakan
semua mainan dan makanan ringan yang ada di toko kepada anak-anaknya. Ibu tersebut tidak ingin anak-anaknya menjadi konsumtif.
4) Pengambil keputusan (decider)
Seorang anggota keluarga yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk. Misalnya seorang ibu biasanya yang memutuskan untuk
membeli menu makanan untuk kebutuhan sehari-hari.
5) Pembeli (buyer)
Seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk, atau yang diberi tugas untuk melakukan pembelian produk. Contoh: seorang ibu meminta anaknya untuk
membelikan gula karena persediaan gula sudah habis.
6) Pengguna (user)
Seorang anggota keluarga yang menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Tidak semua produk dapat dikonsumsi oleh semua anggota keluarga, misalnya susu
formula untuk bayi, diaper, botol susu dan sebagainya.
7) Pembuang (disposer)
Membuang suatu produk atau memberhentikan penggunaan suatu jasa. (Sumarwan, 2017; Peter dan Olson, 2010)
Dalam menjalankan fungsi keluarga sebagai agen sosialisasi, dibagi menjadi dua ranah sosialisasi, yakni sebagai berikut:
1) Sosialisasi Anak sebagai Konsumen
Keluarga sebagai salah satu agen sosialisasi yang mempunyai peran memberikan pengetahuan, keahlian dan sikap yang relevan kepada anak sebagai konsumen di
pasar. Schiffman dan Kanuk (2010) menyatakan bahwa salah satu fungsi keluarga yang sangat penting dalam kaitannya fungsi keluarga dengan perilaku konsumen
yaitu fungsi gaya hidup yang sesuai bagi anggota keluarga. Pergi berbelanja bersama anak adalah salah satu contoh sosialisasi anak sebagai konsumen. Membawa
anak-anak ke supermarket, secara langsung orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang transaksi produk dan jasa yang dilakukan konsumen. Anak
memperhatikan bagaimana orang tuanya memilih, mengambil, meletakkan di keranjang dan membawanya ke kasir untuk kemudian dibayar. Anak-anak diajarkan untuk
memilih dan membeli barang sesuai kebutuhannya inilah yang disebut sebagai sosialisais anak sebagai konsumen.
Memahami proses sosialisasi anak sebagai konsumen penting bagi pemasar. Jika pemasar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi, maka
strategi pemasaran bisa dirancang untuk memengaruhi faktor-faktor tersebut. Schiffman dan Kanuk (2010) mengemukakan suatu model sosialisasi anak sebagai
konsumen anak menerima sosialisasi dari anggota keluarga yang lain dan teman-temannya. Semakin dewasa si anak, maka perilaku konsumsinya juga akan
dipengaruhi teman-temannya. Anak akan menerima sosialisasi dan anak akan mempengaruhi orang yang memberikan sosialisasi tersebut berupa pembelian produk
dan jasa serta pemilihan merk maupun selera.
63 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Model sosialisasi konsumen oleh Mowen dan Minor menggambarkan bahwa sosialisasi konsumen terdiri tiga unsur utama yaitu faktor latar belakang, perilaku
sosialisasi dan proses belajar dengan hasil akhir konsumen yang tersosialisasi.
Tunggal (2004: 37) menjelaskan bahwa strategi perusahaan merupakan strategi yang harus dijadikan landasan berfikir utama dalam pembuatan strategi teknologi
informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan strujtur organisasi. Jatmiko (2004: 135)
menyatakan bahwa strategi perusahaan merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai
bagi pelanggan dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksplorasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual
dan spesifik. Dari beberpa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi perusahaan adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi dan
terkordinasi yang dijadikan landasan berfikir utama dalam pembuatan strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
modal pendahuluan yang besar untuk peralatan modern, penetapan harga yang agresif dan kerugian awal untuk membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya
dapat memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian yang akan semakin menekan biaya
2) Diferensiasi
Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman untuk
mengatasi kekuatan pesaing, meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Diferensiasi memberikan penyekat kepada persaingan karena
adanya loyalitas dari merek pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Diferensiasi juga meningkatkan margin laba yang menghindarkan
kebutuhan akan posisi biaya rendah,
3) Fokus
Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukkan untuk mencapai sasaran di keseluruhan industri, maka strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu
secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu
Akan tetapi, selain model strategi di atas masih ada beberapa strategi bisnis yang biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan pasar dan mengambil hati
kosumen.
2. Strategi Pemasaran
a. Konsep Strategi Pemasaran
Para ahli pemasaran memberikan definisi tentang strategi pemasaran sepert di bawah ini:
1) Kotler dan Amstrong (2012,72)
Pengertian Strategi Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh
keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.
65 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
2) Kurtz (2011,42)
Pengertian Strategi Pemasaran menurut Kurtz adalah keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan
membangun kombinasi elemen dari Marketing Mix; produk, harga, distribusi, dan promosi.
3) Philip Kotler
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler (2012) : “Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”
4) Pengertian Strategi Pemasaran menurut Assauri (2013:15)yaitu :
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke
waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada dasarnya merupakan suatu usaha pemasaran yang di lakukan oleh suatu
perusahaaan untuk mencapai keuntungan dan kepuasan konsumen dengan menciptakan kombinasi unsur dari Marketing Mix; produk, harga, distribusi, dan promosi.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang
akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan atau sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha- usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu bertambah.
Strategi pemasaran terfokus pada mencari dan memberi kepada pelanggan superior, serta memiliki nilai yang berbeda untuk mengembangkan bisnis. Strategi
pemasaran bertujuan untuk meningkatkan penjualan, karena penjualan merupakan ujung tombak dari strategi yang diterapkan disebuah perusahaan.
Strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa
kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Selain itu strategi yang telah dijalankan harus dinilai kembali, apakah masihn sesuai
dengan kondisi saat ini.
Faktor lingkungan yang dianalisa dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi,
peraturan dan kebijakan pemerintah, ekadaan sosial budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanyakesempatan atau hambatan bagi
pemasaran produk suatu perusahaan. Khusus dalam bidang pemasaran, faktor–faktor lingkungan atau eksternal adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
pimpinan perusahaan umunnya dan pimpinan pemasaran khususnya, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanan. Marketing atau pemasaran
secara singkatnya adalah the process building profitable cutomer relationship by creatintg value for customer and capturing value in return (Kotler dan Amstrong,
2006: 28). Proses marketing atau pemasaran dapat diilustraksikan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Langkah Awal
Proses pemasaran pada langkah pertama, memfokuskan kepada menciptakan nilai untuk konsumen. Pertama, perusahaan harus mengerti keseluruhan dari pasar dan
kebutuhan dan keinginan konsumen (Understand the market place and customer needs and wants) dengan meneliti konsumen dan pasar tersebut (research consumers
and the market place) dan mengendalikan atau mengontorol informasi pemasaran (manage marketing information and customer data). Langkah berikutnya, merancang
strategi pengendalian konsumen (design a customer-driven marketing strategy) yang didasarkan pada dua pertanyaan mudah. Pertanyaan pertama adalah “konsumen
apa yang akan kita layani?” (segmentasi dan target pasar). Pemasaran yang baik adalah dimana perusahaan mengetahui apa yang mereka bisa, tidak melayani semua
konsumen di setiap jalan. Singkatnya, mereka memerlukan untuk memfokuskan sumber dayanya kepada konsumen yang terbaik mereka bisa layani dan yang paling
menguntungkan (select customer to serve: market segmentation and targeting). Pertanyaan strategi pemasaran yang kedua adalah “Bagaimana kita bisa melakukan
pelayanan terbaik kepada target konsumen?” (diferensiasi dan positioning). Disini, garis besar pemasar adalah sebuah pernyataan nilai yang memberikan daya tarik
perusahaan yang disampaikan dalam penawaran untuk memenangkan target konsumen (decide on a value proposition: differentiation and positioning).
Dengan menentukan strategi pemasaran, perusahaan sekarang bisa merangkai suatu program spemasaran yang mengandung unsur bauran pemasaran, atau 4P,
yang merubah strategi pemasaran ke dalam nilai sesungguhnya untuk konsumen (construct a marketing program that delivers superios value). Perusahaan
mengembangkan penawaran produk dan menciptakan identitas merek untuk mereka (product and service design: build strong brands). Disini harga yang ditawarkan
untuk menciptakan nilai konsumen sesungguhnya (pricing: create real value) dan mendistribusikan penawaran untuk menyediakan mereka kepada target konsumen
(distribution manage demand and supply chains). Akhirnya, perusahaan merancang program promosi yang mengkomunikasikan pernyataan nilai kepada target
konsumen (promotion: communicate the value proposition) dan mengajak mereka untuk bertindak dalam penawaran perusahaan).
Langkah paling penting dalam proses pemasaran adalah terlibat dalam membangun dimuatnya nilai, yaitu hubungan menguntungkan dengan target konsumen (build
profitable relationship and create customer delight). Keseluruhan dari proses melatih pemasar untuk menghubungkan manajemen dan konsumen untuk menciptakan
kepuasan dan kesenangan konsumen (customer relationship management: build strong relationship with chosen customers). Dalam penciptaan nilai dan hubungan
konsumen, bagaimanapun juga perusahaan tidak dapat berjalan sendiri. Mereka harus bekerja secara dekan dengan partner pemasaran termasuk didalamnya
66 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
perusahaan dan sleuruh sistem pemasaran. Jadi, untuk melatih hubungan manajemen dan konsumen, perusahaan juga harus melatih hubungan manajemen dengan
partner yang baik (partner relationship management: build strong relationship with marketing partners).
2) Langkah Akhir
Perusahaan dapat memungut hasil dari membangun hubungan dengan konsumen yang kuat dengan menguasai nilai dari konsumen (capture value from custoers to
create profits and customers equity). Dengan menyampaikan nilai kosumen yang kuat dan dengan menciptakan kepuasan konsumen yang tinggi dapat membuat
komsumen lebih banyak membeli dan akan membeli lagi (create satisfied, loyal customers). Hal ini dapat menolong perusahaan untuk nilai jangka panjang hidup
konsumen (capture customer lifetime value) dan dapat membagi pasar dari konsumen (increase share of market and share of customers). Hasilnya adalah keadilan
jangka panjang konsumen untuk perusahaan.
Berdasarkan model strategi di atas maka perusahaan dapat memilih strategi apa yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk lebih memperjelas
maksud dari model strategi di atas, maka dapat dilihat penjelasan sebagai berikut:
1) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing)\
Dengan model ini, memperhatikan konsumen secara umum.Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan menarik
semua pembeli dan calon pembeli dengan satu rencana pemasaran. Model ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya
pemasaran. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai satu keseluruhan
dengan satu kesamaan kebutuhannya.
Keuntungan model ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain
juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan
segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan
makin tajam persaingannya.
67 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Dewasa ini, pasar mempunyai peranan yang sangat penting. Hal tersebut karena pasar mempunyai keterkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, di mana pasar
merupakan tempat untuk memasarkan hasil produksinya. Produsen dan konsumen dapat berkomunikasi dan bertemu untuk melakukan kegiatan transaksi melalui
pasar. Mekanisme yang ada di pasar yaitu produsen menawarkan (supply) produknya untuk memenuhi permintaan (demand) dari konsumen.
Kegiatan permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli di pasar menimbulkan kesesuaian harga yang akan mendorong terjadinya proses transaksi jual beli
suatu produk. Sementara itu, modal perusahaan akan bertambah karena memperoleh keuntungan yang berasal dari proses transaksi di pasar.
Perkembangan masyarakat akan mempengaruhi perkembangan suatu pasar. Contohnya di lingkungan perkotaan, pasar modern perlahan – lahan akan menggantikan
posisi pasar tradisional yang ada di lingkungan tersebut. Gambar di bawah ini memperlihatkan kondisi yang ada pada pasar tradisional dan pasar modern .
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar merupakan keseluruhan dari penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa. Menurut
Abdullah & Tantri (2016: 13) definisi pasar sebenarnya dapat dibagi menjadi dua jenis pasar yaitu pasar abstrak dan pasar konkrit. Pasar konkrit merupakan suatu
lokasi di mana penjual dan pembeli bertemu guna melakukan kegiatan tawar-menawar. Sedangkan pasar abstrak merupakan kegiatan bertemunya antara penjual dan
pembeli disetiap tempat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung berkontribusi menentukan terjadinya harga.
Definisi pasar juga dikemukakan oleh Swastha dan Handoko (2011: 15), bahwa pasar merupakan tempat yang terdiri dari penjual dan pelanggan potensial yang
mempunyai hal berikut:
a. Pasar berwenang untuk menciptakan kegiatan pertukaran
b. Dalam pasar sumber-sumber yang dipertukarkan adalah barang, jasa dan uang
c. Adanya kebutuhan yang sama yang di penuhi dengan produk yang spesifik
a. Klasifikasi pasar
Menurut Huryati (2015: 21) pasar dibagi menurut berbagai bentuk,yaitu adalah;
1) Menurut jarak atau batas geografis:
a) Pasar lokal
Pasar lokal merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa yang terbatas pada daerah setempat saja. Produk yang berada
di pasar biasanya juga seadanya dan hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan lokal saja.
b) Pasar regional
Pasar regional merupakan tempat jual-beli terhadap barang dan jasa produk yang ada, dimana barang dan jasa tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan daerah
atau wilayah regional. Contohnya penawaran dan permintaan tepung sagu yang digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat Papua pada umumnya. Oleh
karena itu, pasar regional sagu ditemukan di daerah Papua.
c) Pasar internasional
Pasar internasional merupakan tempat untuk melakukan kegiatan pertukaran antara suatu negara dengan negara lainnya terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu
negara tersebut. Misalnya, Indonesia menawarkan produk pahatan ke Malaysia. Sementara itu, Indonesia melakukan pembelian barang elektronik dari Jepang.
3) Menurut kegiatannya:
a) Pasar barang
Pasar barang merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran suatu produk. Contohnya pasar barang elektronik, dan jenis pasar lainnya.
b) Pasar tenaga
Pasar tenaga merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, transaksi yang terjadi antara lembaga penyalur tenaga kerja
yang ada di Indonesia dengan lembaga penyalur tenaga kerja di Malaysia.
69 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
c. Pentingnya Pemasaran
Perusahaan akan berhasil dalam mencapai sasarannya yang dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen melalui
pasar. Pemasaran (marketing) adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan kepada pelanggan dan meliputi keinginan yang
berkaitan dengan memenangkan dan mempertahankan pelanggan setia. Kesuksesan pemasaran terletak kepada kemampuan perusahaan dalam memahami apa
kebutuhan dan keinginan konsumen, dan menyediakan layanan pelanggan, kenyamanan serta nilai atau manfaat dari produk agar konsumen mau kembali lagi.
Penjelasan mengenai konsep inti pemasaran menurut Alma (2014: 22), yaitu sebagai berikut:
(1) Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Pada dasarnya pemasaran berasal dari kebutuhan dan keinginan manusia itu sendiri, di mana manusia selalu membutuhkan sesuatu produk untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
70 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Contoh: Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik targetmarket yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam
hal ini tentu sajaserangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Target pasar yang dituju oleh
Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti yaitu:
• Kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis. Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung ingin menikmati
minum teh bersama-sama diruang keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk family ukuran 1L. Dalam komunikasi pemasarannya, pasar dididik untuk
menyadari bahwa dalam aktivitas sehari-hari minum teh dapat meningkatkan mood.
Sesuai dengan perkembangan jaman, identitas dalam sebuah perusahaan harus lebih jelas guna mencegah adanya duplikasi dari pesaing mengenai produk tersebut.
Keberadaan brand/merek bagi perusahaan merupakan identitas produk agar produk tersebut dapat dikenal oleh konsumen dan konsumen dapat lebih mudah dalam
mencari produk tersebut. Kotler (2016: 124) menyatakan bahwa brand/merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. yang dapat dijelaskan hingga enam tingkat pengertian
sebagai berikut :
a. Atribut : suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
b. Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
c. Nilai : suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
d. Budaya : suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu.
73 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Menurut Buchari dalam Fayzhall & Suwandi (2016: 124), merek adalah suatu identitas atau simbol yang dimiliki produk berupa kata-kata atau gambar.
Berdasarkan pendapat diatas, merek adalah suatu simbol atau istilah yang berisi atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakaian.
Manfaat Merek : Setyawan (2015) menyatakan bahwa Manfaat merek adalah persepsi atau kesan yang didapat oleh konsumen mengenai produk tersebut. Manfaat
merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
menciptakan sikap yang positif terhadap merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan
kebutuhan dan keinginan.
a. Peran Merek
Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki beberapa peran, antara lain :
1) Konsumen akan lebih mudah dalam pemesanan dan pencarian produk
2) Membantu perusahaan dalam mencatat persediaan.
3) Keunikan produk dapat terlindungi melalui merek yang telah dipatenkan.
4) Konsumen akan melakukan pembelian ulang apabila merasa puas terhadap kualitas produk yang ditandai dengan merek.
5) Merek menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulan kompetitif.
Sedangkan Astray (2011) menyatakan bahwa merek mampu menyampaikan dua manfaat bagi penggunanya yaitu sebagai berikut:
1) Manfaat fungsional
Manfaat fungsional berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya. Manfaat fungsional dapat diukur berdasarkan kesenangan atau
kenyamanan, keamanan, keawetan, dan garansi.
2) Manfaat simbolik
Manfaat simbolik berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam memberikan image bagi penggunanya. Manfaat simbolik dapat diukur berdasarkan estetika,
identifikasi sosial, status, dan identitas personal.
c. Jenis-Jenis Merek
Produk yang dihasilkan oleh seseorang, organisasi, atau perusahaan dapat dibedakan menjadi produk yang berupa barang dan jasa. Dalam hal ini, pemberian merek
pun didasarkan atas jenis produknya, sehingga menjadi merek dagang dan merek jasa.Menurut Undang-Undang Merek No 20 Tahun 2016, jenis merek terdiri dari:
1) Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya. seperti produk handphone, makanan, minuman, elektronik dan lain sebagainya
2) Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang ataubeberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa sejenis lainnya. Contoh dari merek jasa ini bisa berupa merek pada jasa Pos, lembaga keuangan, dan lain sebagainya
3) Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa
serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan. Contohnya. Agar-Agar Swallow Globe dengan agar cap Bola Dunia
Kotler dalam Bayu (2012) menyatakan bahwa terdapat lima strategi merk yaitu :
a. Lakukan perluasan lini. Langkah yang sering dilakukan dalam hal ini adalah menambah varian baru dalam produk.
74 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
b. Perluasan merek (Brand Extension). strategi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar biasanya membuat produk baru guna menguasai pasar yang lebih
luas.
c. Gunakan strategi multi-merek. Selain menambah varian baru, biasanya perusahaan menambah nama merek dengan produk yang sama dengan tujuan agar
konsumen lebih tertarik pada produk tersebut.
d. Luncurkan merek baru. Jika perusahaan meluncurkan produk baru namun tidak memungkinakan bagi perusahaan untuk menggunakan nama yang sesuai
dengan brand tersebut, maka tidak ada salahnya bahwa perusahaan akan menggunakan merek baru, seperti unilever mengeluarkan produk pasta gigi dengan merek
pepsodent.
e. Gunakan merek bersama. Yang dimaksud dalam menggunakan dua merek bersama adalah menggabungkan merek yang sudah ada dalam pnawaran menjadi
satu, strategi ini diterapkan oleh Aqua-Danone.
2. Keputusan Branding
Yakni keputusan berkenaan dengan siapa yang harus mensponsori merek. Setiap organisasi pemasaran memiliki tiga pilihan utama :
a. Produk menggunakan nama pemanufaktur
b. Pemanufaktur menjual produk ke distributor atau perantara dan menggunakan house brand atau private label
c. Menerapkan mixed brand strategy, yakni menjual sebagian produk dengan menggunakan nama merek pemanufaktur dan sebagian lagi dengan private label
2. Keputusan Brand Hierarchy
Yaitu keputusan menyangkut apakah produk diberi nama merek sendiri atau menggunakan corporate brand. Menurut Keller yang dikutip dari Tjiptono (2005: 15) hirarki
merek meliputi 4 level, yaitu
a. Corporate brand, yaitu menggunakan nama perusahaan (baik perusahaan induk maupun anak perusahaan atau kantor cabangnya) sebagai merek produk.
b. Family brand, yaitu nama merek yang diguanakan di lebih dari satu kategori produk, tetapi tidak selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya.
c. Individual brand, yakni merek yang dibatasi hanya untuk satu kategori produk, meskipun bisa digunakan untuk beberapa tipe produk berada dalam kategori
yang sama.
d. Modifier, yaitu wahana untuk menandakan item spesifik atau tipe model atau versi/konfigurasi tertentu dari produk.
Setiawan & Rachmawati (2017: 2) menyatakan bahwa Customer based brand equity adalah pengaruh diferensiasi yang didapat dari pengetahuan merek tersebut
berdasarkan respon dari konsumen. Pendekatan tersebut berbasis pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui ekuitas merek. Prinsip dari model ekuitas merek
berbasis pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan pelanggan tentang merek
sepanjang waktu .
Proses empat langkah dalam membangun merek, yaitu :
a. menyusun identitas merek yang tepat,
b. menciptakan makna yang sesuai,
c. menstimulasi respon merek yang diharapkan, dan
d. menjalin relasi merek yang tepat dengan pelanggan.
Proses implementasi tahap tersebut membutuhkan enam building blocks utama, yaitu :
a. brand salience,
b. brand performance,
c. brand imagery,
d. brand judgments,
e. brand feelings, dan
f. brand resonance .
Harsha, Soemadi & Arijanto (2014: 355) menyatakan bahwa terdapat lima kategori brand equity yaitu :
a. Brand Loyalty yaitu mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk
b. Brand Awarennes yaitu menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengingat kembali bahwa merek merupakan kategori produk
c. Perceived Quality yaitu mencerminkan persepsi pelanggan terhadap seluruh kualitas suatu jasa dengan maksud dan harapan tertentu.
d. Brand Association yaitu mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk,
geografis, harga pesaing, dll
e. Other Proprietary Brand Asset
Aset merek lainnya akan sangat bernilai jika aset itu menghalangi dan mencegah para kompetitor menggerogoti loyalitas konsumen meliputi paten, cap dagang dan
saluran hubungan.
Strategi Produk Konsep Strategi Produk dan pengembangan produk Menganalisis strategi produk
1. Konsep Strategi Produk
Kotler dalam Fayzhall & Suwandi ( 2016: 123) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ada di pasar untuk diperhatikan kemudian diminati dan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bias ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Shabastian & Samuel ( 2013: 2) menyatakan bahwa dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas pihak
manajemen harus menentukan konsep dari sebuah produk yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap
inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha yang menghasilkan produk, pihak manajemen dapat
mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Mahartini (2014) menyatakan
bahwa strategi produk adalah startegi yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan produk yang dipasarakannya dan juga berhubungan dengan atribut lain yang
melekat dalam produk tersebut . Sofjan Assauri ( 2013: 199) menyatakan bahwa Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang
tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui
peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang bauran produk (product mix), merek dagang
(brand), cara pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan. Indriani (2006: 84)
menyatakan bahwa Dalam perusahaan, produk merupakan elemen utama tawaran pasar (market offering). Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan
merumuskan tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan ini akan menilai tawaran tersebut berdasarkan tiga elemen dasar
76 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
yaitu: keistimewaan dan mutu produk, bauran dan kualitas pelayanan, dan harga.
Strategi Produk Menurut Fandy Tjiptono (2010),secara garis besar strategi produk dapat dikelompokan beberapa jenis atau kategori, yaitu :
a. Strategi positioning
Merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik alam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek produk yang lebih
unggul dibandingkan merek/produk pesaing. Tujuannya adalah untuk mementukan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau
berbeda dengan merek-merek lain.
b. Strategi repositioning
Produk, merupakan strategi yang dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaransaat ini, serta berusaha
mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk dan bauran pemasaran saat ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan untuk
mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya.
c. Strategi overlapproduk
Merupakan strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri, dengan cara pengenalan produk yang bersaing
dengan produk yang sudah ada, penggunaan label pribadi, yaitu menghasilkan suatu produk yang menggunakan nama merek perusahaan lain, menjual komponen-
komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing. Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak pelanggan dan untuk
meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan.
d. Strategi lingkup produk, merupakan strategi yang ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan unit bisnis. Hasil yang diharapkan dalam strategi ini
dalam jangka pendek adalah penghematan biaya melalui aktivitas produksi yang lebih sedikit, berkurangnya persediaan
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan
sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang melipuyi barang secara fisik, jasa, kepribadian,
tempat, organisasi dan gagasan atau buah pikirannya.
Faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (features), pilihasn yang ada (options), gaya (style), merk (brand names), pengemasan
(packaging), ukuran (size), jenis (product lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services). Di dalam strategi marketing mix, strategi
produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasar lainnya. Pemilihan jebis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan
akan menentukan kegiatan promosi dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
3. Strategi Pengembangan Produk Baru
Menurut Henry Simamora (2000:458), menjelaskan pengertian pengembanagan produk sebagai berikut:
“Pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan baru yang dapat menambah lini produk kemudian berhasil secara komersial,didasarkan pada keinginan
pelaggan yang menginginkan unsur baru guna mencapai tujuan perusahaan”.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2003:76), meliputi:
Menurut Saladin (2002;79), terdapat beberapa strategi dalam pengembangan produk, yaitu :
a. Memperbaiki produk yang sudah ada
b. Memperluas lini produk
c. Merubah produk yang sudah ada
d. Meniru strategi pesaing
e. Menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk.
a. Konsep Pengembangan Produk
Menurut Daryanto (2013: 45) bahwa proses produksi sangat memerlukan kegiatan perencanaan dan pengembangan produk yang dilakukan secara terus-menerus
(berkelanjutan). Pengembangan produk itu sendiri perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Apakah perusahaan akan mengurangi atau bahkan menambah jenis produk tertentu.
2) Apakah kegunaan produk perlu ditambah?
3) Apakah atribut produk seperti kemasan, bahan yang digunakan, ukuran dan lainnya perlu diganti?
4) Perusahaan perlu memperhitungkan berapa jumlah masing-masing produk yang akan dihasilkan?
5) Perusahaan juga perlu menghitung mengenai harga pokok dan harga jual produk tersebut.
Proses perencanaan dan pengembangan produk adalah tahapan yang saling terkait, berurutan dan tidak dapat dipisahkan. Tujuan dari kegiatan perencanaan dan
pengembangan produk yaitu mendorong suatu perusahaan untuk terus meningkatkan keuntungan yang diperoleh atau mempertahankan keuntungan yang telah
diperoleh.
Menurut Simamora (2011: 25) produk baru adalah barang dan jasa yang belum ada di pasaran keumdian dengan produk baru tersebut dapat menambah lini produk..
Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :
1) Produk asli yaitu betul-betul produk baru
2) Produk yang disempurnakan
3) Produk yang dimodifikasi
4) Produk dengan merk baru Ciri-ciri produk baru adalah:
1) Produk tersebut merupakan inovasi produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk yang sudah ada sebelumnya contohnya televisi menggantikan
bioskop dan radio dan plastik menggantikan pembungkus tradisional (kertas dan daun)
2) Pengganti produk lama tetapi berbeda penggunaannya seperti susu instant berbeda dengan susu cair
3) Produk imitasi adalah barang baru tapi bukan barang baru bagi konsumen contohnya mie instant
Perencanaan ini mempunyai periode 3, 5, 10, sampai 25 tahun lamanya. Perusahaan mengalami permasalahan jangka panjang yang cukup luas, seperti perluasan
pabrik, masalah produksi, masalah pasar, dan sebagainya.
(1) Proyeksi biaya
Analisis dari Break Event Point (BEP) berguna untuk melihat jangka waktu dari pengembalian modal atau investasi usaha. Minimal, dalam proses produksi suatu
perusahaan harus dapat menghasilkan atau menjual produknya, hal tersebut untuk menghindari resiko kerugian. Suatu kondisi yang menunjukkan perusahaan tidak
menderita rugi dan tidak mendapatkan keuntungan (titik impas), disebut dengan BEP. Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila nilai dari BEP lebih tinggi daripada
total unit yang dihasilkan, di mana harga BEP harus mempunyai nilai yang relatif kecil dibanding harga yang berlaku saat ini.
(2) Persaingan
Persaingan terkait dengan pangsa pasar jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan pesaing; kekuatan dan kelemahan pesaing; pesaing potensial;
kemungkinan strategi kompetitif dalam menanggapi produk baru oleh perusahaan. Agar produk baru berhasil dan disenangi oleh para konsumen, maka
pengembangannya perlu ditangani oleh :
(a) Komite perencanaan produk baru.
(b) Departemen produk baru.
(c) Manager produksi.
(d) Manager pemasaran dan penjualan.
(e) Manager keuangan.
79 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Menurut Dharmesta (2011: 36) mendefiniskan harga sebagai “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the
value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga merupakan sejumlah uang yang ada pada sebuah produk. Secara
umum, harga merupakan keseluruhan nilai yang ditukarkan oleh konsumen guna memperoleh keuntungan dari kepemilikan terhadap produk tersebut.
Harga menjadi suatu bagian dari bauran pemasaran yang membuat perusahaan memperoleh hasil dari penjualannya, sedangkan unsur-unsur lainya menimbulkan
biaya-biaya dalam perusahaan. Harga dapat memberi pegaruh pada tingkat penjualan dan tingkat keuntungan suatu perusahaan, Assauri (2010: 233).
80 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Sedangkan menurut Alma (2014:169) definisi harga yaitu merupakan suatu elemen yang terdapat dalam suatu barang yang memberikan kemungkinan barang tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) serta memberikan kepuasan kepada konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dalam bentuk
uang. Berdasarkan pengertian harga menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa harga adalah suatu nilai yang melekat pada suatu produk, yang dinyatakan dalam
bentuk uang.
Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan dengan pendekatan secara umum yang meliputi beberapa hal berikut ini:
1) Cost-Based Pricing (menetapkan harga berdasarkan pada biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya plus). Metode penetapan harga ini menjadi metode untuk menetapkan harga yang paling sederhana,
yaitu dengan menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran). Metode ini merupakan metode yang dipakai oleh
perusahaan untuk menetapkan besarnya harga apakah break even atau membuat target perolehan laba yang dijadikan sebagai tujuan dalam menetapkan harga
produk.
2) Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai). Penetapan harga yang menggunakan sebuah persepsi atas nilai yang berasal dari konsumen (bukan
berasal dari biaya atas penjualan).
3) Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Penetapan harga
didasarkan pada harga pesaing, dengan tidak menghiraukan biaya produksi serta permintaan konsumen. Perusahaan dapat menetapkan harga berdasarkan pada
harga pesaing, dimana harga bisa lebih rendah atau bahkan lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Strategi Distribusi Konsep, jenis dan tipe saluran distribusi Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi saluran
distribusi dan tingkatan dalam saluran distribusi
1. Konsep Saluran Distribusi
Swastha dalam Wuryanto (2014: 26) menyatakan bahwa saluran distribusi adalah yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang barang atau jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen. Menurut Kotler dalam buku pemasaran prinsip dan kasus menjelaskan bahwa saluran distribusi adalah himpunan perusahaan
dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan ha katas barang dan jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen. Adapun fungsi
pokok dari saluran distribusi menurut Irawan dalam Wuryanto (2014: 26) sebagai berikut :
a. Riset yaitu pengumpulan informasi yang tawaran dengan kebutuhan pembeli. Ini meliputi kegiatan seperti pengolahan, grading, perakitan, dan pengemasan.
b. Perudingan yaitu usaha mencapai persetujuan akhir atas harga dan ketentuan lain mengenai
penawaran agar peralihan pemilikan dapat terjadi
c. Distribusi fisik yaitu pengangkutan dan penyimpnanan barang.
d. Pembiayaan yaitu perolehan dan penyebarandana untuk menutupi biaya pekerjaan saluran pemasaran.
e. Pengambilan resiko yaitu menanggung resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran.
Dalam penyaluran distribusi barang kepada konsumen terdapat lima saluran yaitu :
1) Produsen- Konsumen
Bentuk saluran distrbusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen
81 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai
saluran distribusi langsung.
2) Produsen – pengecer – konsumen
Seperti saluran yang pertama, saluran ini disebut juga saluran distrbusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula
beberapa produsen yang mendirikan took pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternative yang terakhir ini tidak umum dipakai.
3) Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer saja.
4) Produsen – agen – pengecer – konsumen Disini,
produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasarn penjualannya terutama ditujukan
kepada para pengecer besar
5) Produsen – agen –pedagang besar – pengecer – konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada took –toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
b. Saluran distribusi barang industri Ada empat macam saluran yang digunakan untuk mencapai pemakai industri, yaitu:
1) Produsen – pemakai industry
Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industry ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran
distrbusi langsung ini diapakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industry relative cukup besar. Saluran distribusi senacam ini cocok untuk
barang – barang industry, seperyi lokomotif, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya.
2) Produsen – distributor industry – pemakai industry
Produsen barang – barang jenis perlengkapan operasi dan accessory equipment dapat menggunakan distributor industry untuk mencapai pasarnya. Produsen lain
yang dapat menggunakan distributor industry sebagai penyalurnya, antara lain : produsen bahan bangunan, produsen alat – alat untuk pembangunan, produsen alat
pendingin, dan sebagainya.
3) Produsen – agen – pemakai industry
Biasanya saluran distrbusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru
atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
4) Produsen – agen- distributor industry – pemakai industry
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbanganantara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung, selain itu
faktor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting perananannya.
Konsep saluran distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah serupa yakni bagaimana
hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya. Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen kepada konsumen atau pemakai
industrial. Tenaga perantara tidak digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual, atau jika jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-
tahun belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan pada jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi, sehinggajasa dapat
disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan lokasi. Lokasi penjualan jasa harus
mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi.
Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan perusahaan agar gaji pegawainya dapat langsung dimasukkan dalam rekening pegawai pada bank itu. Jadi majikan
menjadi perantara dalam distribusi 11 jasa bank. Ciri tak teraba pada jasa berarti bahwa masalah distribusi fisik pada dasarnya tidak ada pada kebanyakan produsen
jasa. Akan tetapi tidak semua produsen jasa bebas dari masalah distribusi fisik. Seperti hotel atau wisma peristirahatan yang mempunyai kelebihan kamar (persediaan)
yang dapat merugikan usaha.
82 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
3. Faktor-faktor Distribusi
Menurut Nickels (2008: 299) faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi adalah sebagai berikut:
a. Pertimbangan Pasar
1) Konsumen atau pasar industri
Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini.
2) Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan mengadakan penjualan sevara langsung kepada pemakai.
3) Konsentrasi pasar secara geografis
Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industry kecil, industri kertas, dan sebagainya.
4) Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya
5) Kebiasaan dalam membeli
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran.
b. Pertimbangan Barang
1) Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung untuk mengadakan saluran distribusi yang panjang.
2) Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat
menentukan.
3) Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara.
4) Sifat teknis
Beberapa jenis barang industry instalasi, biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri.
5) Barang standard dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standard, maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur.
6) Luasnya product line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalaur adalah baik.
c. Pertimbangan Perusahaan
1) Sumber pembelajaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau yang pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar.
2) Pengalaman dan kemampuan manajemen
Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara.
3) Pengawas saluran
Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya.
4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen ingin memberikan layanan yang lebih baik, seperti membangun ruang peragaan, emncarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara
yang bersedia menjadi penyalurnya.
d. Pertimbangan Perantara
Dari segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan.
2) Kegunaan perantara.
Perantara digunakan sebagai penyalur, apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang
barang baru.
83 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Strategi ini ditempuh oleh perusahaan dengan menyelenggarakan pengepakan, dan penjualannya dilakukan melalui pos. Strategi semacam ini perlu didukung dengan
usaha-usaha periklanan yang intensif.
Strategi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Bauran komunikasi pemasaran terintegrasi, terdiri Menjelaskan macam-macam bauran komunikasi pemasaran
dari periklanan, promosi penjuelan, public relations,
personal selling, direct & online marketing, internet
marketing dan word of mouth marketing
A. Bauran Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Duncan dalam Keke (2015: 173) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah proses lintas-fungsional untuk menciptakan dan memberikan
hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lain dengan mengendalikan secara strategis atau
mempengaruhi semua pesan yang dikirim kepada kelompok dan mendorong berbasis data, menciptakan dialog dengan customer dan stakeholder. Secara garis besar
menurut Prigunanto dalam Keke (2015: 173), IMC (Integrated Marketing Communication) dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. IMC dimulai dan bertolak dari persepsi dan aktivitas pelanggan pada produk.
2. IMC adalah terintegrasi antara bisnis dengan kebutuhan pelanggan.
3. IMC harus terorganisasi pada semua komunikasi bisnis dalam IMC mix.
4. IMC berupaya menciptakan dialog dengan pelanggan.
5. IMC akan berupaya mencapai perilaku pelanggan ke arah kebutuhan individu
terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar proses dari Integrated Marketing Communication ini berjalan efektif (Kotler, 2000), antara lain:
1. Mengenali audiens sasaran;
2. Menentukan tujuan komunikasi;
3. Menentukan tujuan komunikasi;
84 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
4. Merancang pesan;
5. Memilih saluran komunikasi;
6. Memilih salurankomunikasi;
7. Menentukan jumlah anggaran komunikasi pemasaran;
8. Membuat keputusan atas bauran komunikasi Pemasaran.
Dalam hal ini, IMC lebih menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam pelaksanaan program komunikasi pemasaran. Oleh sebab itu, tujuan dari komunikasi
pemasaran terpadu atau IMC tidak hanya sebagai promosi kepada konsumen,namun, juga berfungsi untuk mengajak dan berkomunikasi dengan konsumennya. Duncan
(2008) menjelaskan beberapa elemen komunikasi pemasaran terpadu terdiri antara lain:
1. Iklan;
2. Promosi penjualan;
3. Penjualan personal;
4. Hubungan masyarakat/public relations; dan
5. Pemasaran langsung.
B. STRATEGI PERIKLANAN
Berbagai macam iklan dapat ditayangkan secara tradisional melalui media-media cetak dan secara modern seperti radio, televisi dan internet. Kesemuanya itu dapat
meningkatkan penjualan dari produk yang telah ditawarkan oleh suatu unit usaha. Ada beberapa konsep definisi mengenai periklanan yang dikemukakan oleh bebrapa
ahli, antara lain:
1. Kotler dan Keller, 2016. Iklan adalah promosi barang jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai
bagian dari strategi promosi keseluruhan. Media iklan berupa media cetak seperti koran, pamflet, brosur, leaflet, spanduk, baligho. Media iklan berupa elektonik seperti
televisi, radio, dan internet.
2. Morissan (2012), iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal karena daya jangkauannya luas.
3. Kotler & Armstrong (2012), periklanan (advertising) dalam hal ini merupakan semua bentuk presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa yang
dibayar oleh sponsor tertentu.
Jadi pada dasarnya kegiatan periklanan adalah suatu cara untuk menyampaikan pesan-pesan kepada konsumen mengenai informasi dari barang atau jasa melalui
media yang dibiayai oleh suatu perusahaan atau sponsor. Media iklan merupakan salah satu elemen penting di kegiatan pemasaran produk barang maupun jasa. Media
iklan selain merupakan bagian dari bauran promosi, juga memilki peranan dalam hal, sales promotion, direct marketing, public relation, personal selling maupun
publisity.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2010), sebagai upaya meraih minat konsumen, maka kegiatan iklan dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. Iklan persuasif (persuasive adverising), yakni strategi memengaruhi konsumen melalui kualitas produk agar konsumen tersebut mau membeli produk kita.
2. Iklan perbandingan (comparative advertising), yakni strategi beriklan dengan membandingkan dua produk atau lebih secara langsung.
3. Iklan pengingat ( reminder advertising ), yakni strategi beriklan untuk mengingatkan ke konsumen tentang keberadaan produk kita
Menurut Kismono (2012) periklanan dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, diantaranya:
1. Retail advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh pengecer untuk mempengaruhi konsumen akhir.
2. Trade advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi perantara pemasaran; pedagang besar dan pengecer.
3. Industrial advertising, adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi produsen lain yang mungkin menggunakan produknya.
4. Institusional advertising, adalah bentuk periklanan yang ditujukan bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi
perusahaannya.
Secara garis besar media iklan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Media cetak
Beberapa bentuk media iklan yang termasuk dalam iklan media cetak diantaranya adalah :
a. Iklan Koran/Surat Kabar, bisa berbentuk iklan baris, iklan display, advetorial dan iklan suplemen.
b. Iklan Majalah, yang biasanya akan memiliki segmen pasar tertentu dan terbit sebulan sekali.
c. Iklan Tabloid, iklan di tabloid merupakan campuran dari koran dan majalah, memiliki segmen tertentu dengan pilihan minat baca tertentu juga.
85 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
d. Jurnal, biasanya diterbitkan di kalangan tertentu saja, seperti jurnal perdagangan, jurnal kedokteran, jurnal kampus, dan lain-lain. Iklan yang ditempatkan pada
jurnal biasanya memiliki relevansi dengan tema jurnal tersebut.
e. Katalog produk, tidak diperdagangkan
f. Kalender, iklan di calendar akan terbit setahun sekali. Biasanya iklan ini akan dimuat tergantung pada desain dari perusahaan.
g. Brosur/Pamflet/flyer, dapat berbentuk buku kecil tidak dijilid (dilipat), bisa terdiri dari satu halaman saja, dua halaman, ataupun empat halaman. Ada yang terdiri
satu lipatan, dua lipatan atau lebih.
h. Poster, bentuknya berupa iklan satu muka saja dan akan ditempel pada tempat yang strategis
Malau (2017:104) menyatakan bahwa dalam promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
1. Customer promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli
2. Trade promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan dengan bertujuan untuk memotivasi pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk
memperdagangkan barang/jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong penjual.
4. Business promotion, yaitu kegiatan promosi penjualan yang bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada konsumen lama.
Terdapat beberapa startegi personal selling menurut Agus Hermawan, (2012:113) yaitu:
87 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Menurut Kotler dan Keller (2010:240) pemasaran langsung (direct marketing) adalah :“Penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan
barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran”.Sedangkan menurut Saladin (2012:222) pemasaran langsung adalah :“Suatu sistem
pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih, guna mendapatkan respons dan pesanan langsung dari konsumen.
Ada beberapa bentuk pemasaran langsung menurut Saladin (2012: 224) antara lain :
88 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Terdapat dua tipe pokok jasa yaitu : professional services (seperti dosen, konsultan manajemen, konsultan hukum, konsumen pajak, dokter, perawat dan arsitek) dan
jasa non-professional services (mislanya supir taksi, tukang parker, pengantar surat dan penjaga malam).
d. Berdasarkan Tujuan Organisasi Jasa terdiri dari commercial services atau
profit services dan non profit services.
e. Berdasarkan Regulasi
Terdiri dari regulated services (misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan) dan non-regulated services (seperti makelar, catering, dan pengecatan rumah).
f. BerdasarkanTingkat Intensitas Karyawan
Dikelompokkan menjadi dua macam :equipment based services (seperti cuci mobil otomatis, jasa sambungan telepon interlokal dan internasional, internet banking
dan binatu) dan people based services (misalnya pelatih sepak bola, satpam, konsultan manajemen, dan dokter anak.
g. BerdasarkanTingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan Berdasarkan tingkat ini jasa dikelompokkan :
1) High contact services (seperti bank, penata rambut, dan konsultan bisnis)
2) Low contact services (misalnya jasa PLN, jasa telekomunikasi dan jasa layanan pos
Karena itulah maka menurut Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Adriana (2010) dalam bukunya “Pemasaran Strategik” untuk menghasilkan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan optimal. Berikut strategi tepat pemasaran jasa yang dapat dicoba :
a. Berikan pelayanan secara efisien. Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan harapan konsumen, secara tidak langsung mampu
mempengaruhi konsumen untuk kembali lagi menggunakan jasa yang kita tawarkan. Karena biasanya konsumen tidak suka jika menunggu terlalu lama pelayanan yang
mereka harapkan.
b. Dalam menjalankan pemasaran jasa, adanya peran karyawan yang menangani konsumen dengan baik merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Karena kinerja karyawan menentukan citra perusahaan jasa.
c. Disamping itu, tinggi rendahnya harga yang ditawarkan pelaku bisnis jasa sebaiknya di sesuaikan dengan besar kecilnya manfaat yang diperoleh konsumen dari
produk jasa yang kita tawarkan. Semakin besar manfaat atau nilai yang dirasakan konsumen, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan konsumen.
d. Gunakan perkembangan teknologi serta inovasi untuk menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi terbaik bagi para konsumen. Karena semakin
canggih teknologi yang digunakan, semakin cepat pula pelayanan yang diberikan untuk konsumen.
e. Sesuaikan budaya yang berkembang saat ini. Karena peluang pasar bisnis jasa juga dipengaruhi dengan budaya yang berkembang saat ini.Dari beberapa cara
pemasaran jasa yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi pemasaran paling tepat bagi bisnis jasa.
Kenyamanan, solusi tepat, pelayanan prima, dan keramahan karyawan menjadi kunci sukses bisnis jasa
2. Bauran Pemasaran 7P
Alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan atau disebut dengan
7P Marketing Mix. Lin (2011: 2) yang mengutip dari Booms and Bitner (1981) mendefinisikan 7P Marketing Mix sebagai berikut:
a. Product: produk harus menyediakan nilai kepada pelanggan tetapi tidak tidak harus berbentuk nyata. Pada dasarnya, hal ini berkaitan dengan memperkenalkan
produk baru atau meningkatkan produk yang telah ada. Hal ini didukung oleh pendapat Yunarto (2006: 225) yang mengatakan bahwa produk adalah barang yang
customer beli. Barang tersebut dapat merupakan barang tangible (memiiki wujud) maupun intangible (tidak berwujud) seperti jasa, asuransi, dan lain-lain. Komponen-
komponen yang berkaitan dengan produk adalah jenis produk, kualitas, desain, feature, merk, packaging, ukuran, jasa, garansi, aksesoris, dan lain-lain.
b. Price: Harga harus kompetitif dan mendatangkan keuntungan. Strategi penetapan harga dapat terdiri dari diskon, penawaran, dan sejenisnya.
c. Place: Tempat mengacu pada tempat di mana pelanggan dapat membeli produk dan bagaimana produk menjangkau tempat customer. Menurut
Blythe (2009: 131), tempat adalah lokasi di mana pertukaran terjadi. Namun, tempat juga dapat berarti website.
d. Promotion: Ini mencakup berbagai cara berkomunikasi kepada pelanggan tentang apa yang ditawarkan oleh perusahaan, tidak hanya berbicara tentang fitur-
fiturnya, tetapi juga tentang manfaat menggunakan produk atau jasa tertentu. Ditambahkan oleh Blythe (2009: 131), promosi adalah kemasan komunikasi pemasaran
yang digunakan untuk membuat penawaran supaya diketahui oleh customer yang berpotensi dan mempengaruhi mereka untuk menyelidiki lebih lanjut. Promosi
memiliki empat elemen yaitu periklanan, public relation, promosi penjualan dan penjualan pribadi.
e. People: mengacu kepada pelanggan, karyawan, manajemen dan orang lain yang terlibat di dalamnya. Blythe (2009: 131) menambahkan,
orang termasuk penting dalam keberhasilan pemasaran, khususnya dalam pelayanan. Contohnya ketika customer datang ke sebuah restauran, dia tidak hanya
membeli makanan tetapi juga membeli keterampilan cheff dan perhatian dari pelayan.
f. Place: aktivitas yang mengkomunikasikan ciri-ciri dari produk dan meyakinkan pelanggan untuk membeli.
g. Process: Ini mengacu pada metode dan proses penyediaan layanan dan karenanya penting untuk memiliki pengetahuan menyeluruh tentang
layanan apa yang dapat diberikan pada pelanggan. Sedangkan menurut Blythe (2009: 131) proses adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan penyampaian
90 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
manfaat produk.
h. Physical evidence : Ini mengacu pada pengalaman pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa. Pengalaman ini ditulis secara sukarela oleh seseorang di
luar perusahaan. Menurut Blythe (2009: 131), bukti fisik adalah bukti bahwa layanan telah terjadi. Dalam kasus produk fisik, produk itu sendiri yang menjadi bukti fisik.
Sedangkan untuk layanan jasa seperti asuransi, polis merupakan bukti fisiknya. Menurut Chaffey (2009), elemen Marketing Mix adalah:
Dengan demikian manajemen pemasaran dapat didefinisikan suatu proses analisis perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tentang; produk/ jasa, harga,
promosi, distribusi/ penyampaian, fasilitas fisik, orang, proses, dan janji yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan individu atau organisasi.
a. Karakteristik Jasa
Sebelum mengetahui karakteristik jasa terlebih dahulu kita ketahui apa perbedaan antara “Barang” dan “Jasa”. Menurut Lovelock (1991: 7-8) terdapat tujuh hal yang
membedakan pemasaran barang dan jasa, meliputi:
1. Nature of the product, yaitu produk digambarkan sebuah obyek, alat, atau benda, sedang jasa adalah perbuatan, penampilan atau usaha.
2. Greater involvement of customer, yaitu konsumen aktif terlibat dalam proses produksi misalnya: a) konsumen mengambil/ mengembalikan barang sendiri, b)
saat pijat konsumen memberikan informasi daerah yang sakit atau yang enak.
3. People as part of the product, yaitu konsumen terlibat dalam produksi penggunaan jasa dan tidak hanya berhubungan dengan instruktur, pelatih, atau tukang
pijat, tetapi dengan orang lain (konsultan, dokter olahraga dan lain-lain).
4. Greater difficults in maintaining quality control standart, yaitu pada jasa sulit distandarisasikan, tetapi pada barang dapat distandarisasi.
5. Absense of inventories, yaitu jasa merupakan performance yang tidak dapat disimpan seperti barang.
6. Importance of time factor, yaitu faktor waktu untuk jasa sangat penting, misalnya konsumen diberitahu berapa lama untuk menunggu sampai jasa dapat dinikmati.
Hal ini berbeda dengan barang yang mempunyai stok persediaan.
7. Different distribution channel, yaitu pada jasa saluran distribusi bervariasi misalnya dengan saluran elektronik, adapun pada barang distribusi mengggunakan
saluran fisik.
Adapun Stanton William. J (1991: 220) mendifinisikan tersendiri bahwa pada hakekatnya jasa bersifat tak teraba (intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan,
dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa tersebut mungkin perlu atau tidak perlu menggunakan benda nyata (tangible).
Jasa merupakan suatu aktifitas atau penampilan yang bersifat tidak nyata yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut Sucherly
(1999: 4) ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakan dengan barang, meliputi :
1. Intangibility (tak berwujud) yaitu jasa mempunyai sifat tak berwujud yang tidak bisa dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum kita membeli. Contoh:
kepelatihan olahraga, sport massage, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
2. Inseparability (tak dapat dipisahkan) yaitu jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Barang pada umumnya diproduksi,
ditempatkan di gudang, dan kemudian dikonsumsi.
3. Variability (berubah-ubah) yaitu jasa tidak dapat distandarisasi sehingga bentuk, kualitas, dan jenisnya tergantung pada siapa yang menghasilkan, kapan dan
dimana jasa tersebut dihasilkan. Hasil latihan pencak silat kemarin tidak sama dengan hari ini meskipun materinya sama. Pada barang mempunyai ukuran, dan berat
yang standart misalnya bola, lembing, sepatu, dan lain-lain.
4. Perishability (daya tahan) yaitu jasa tidak dapat disimpan, artinya permintaan konsumen yang melebihi kapasitas tempat latihan olahraga tidak dapat disimpan
pada hari itu juga. Konsumen yang ingin terapi olahraga karena sakit pada hari ini, tidak bisa ditunda pada hari yang lain. Sedang kelebihan produksi barang dapat
91 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sifat khusus pemasaran jasa olahraga adalah :
1. Produk lebih bersifat kinerja/ tampilan
2. Pelanggan/ atlet/ member terlibat dalam proses operasi jasa
3. Orang merupakan bagian dari jasa
4. Kualitas jasa sulit distandarisasi (pelayanan antara pelanggan tidak bisa sama)
5. Tidak dapat dibentuk persediaan (stok produk)
6. Waktu menjadi faktor penting
7. Distribusi/ penyampaian jasa sangat bervariasi
Sesuai dengan tujuan manajemen jasa yaitu untuk mencapai tingkat kualitas jasa pelayanan, dalam hal ini erat hubungannnya dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Karena sulitnya pelayanan kualitas jasa, maka perlu strategi dalam konsep manajemen pemasaran jasa seperti yang dikemukakan Yuyus Suryana (1999: 3-4) adalah
sebagai berikut :
1. Merumuskan suatu strategi pelayanan
Yaitu strategi tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada pelanggan. Hal ini meliputi; bidang usaha apa yang berhubungan dengan olahraga, siapa calon pelanggannya,
dan apa yang dibutuhkan pelanggan.
2. Mengkomunikasikan kualitas pada pelanggan
Yaitu menginformasikan kepada pelanggan sehingga mengetahui dengan jelas tingkat pelayanan yang akan diperoleh, antara lain ruang tunggu, peralatan yang
modern, pemeriksaan kesehatan yang berkala dan lain-lain.
3. Menetapkan suatu standart yang jelas dan terukur
Walaupun pada jasa sulit untuk menetapkan standar, tetapi perlu diusahakan sehingga bagi pelanggan akan jelas mengenai tingkat kualitas yang akan dicapai.
4. Menetapkan sistem pelayanan yang efektif pada pelanggan
Yaitu memberikan suatu sistem, metode, dan prosedur yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.
5. Karyawan yang berorientasi pada kualitas pelayanan
Yaitu instruktur, pelatih, atau tukang pijat yang berkualitas dan bersertifikat serta mengetahui dengan jelas standar kualitas pelayan.
6. Survai tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan
Yaitu instansi/ perusahaan selalu melakukan survey secara periodik dan sistimatis sehingga dapat mengetahui tentang kepuasan pelanggan dan kebutuhannya yang
selalu berubah-ubah.
Strategi Customer Relationship Management Strategi pemasaran dalam menciptakan hubungan Menganalisis strategi pemasaran dalam menciptakan
(CRM) dan Strategi Experiential Marketing pelanggan dan penciptaan pengalaman pelanggan hubungan pelanggan dan penciptaan pengalaman pelanggan
(EXEM) dalam menciptakan loyalitas dalam menciptakan loyalitas
1. Konsep Dasar Customer Relationship Management (CRM)
Strategi pemasaran mencakup keseluruhan yang berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi. Dalam sebuah dunia pemasaran, konsumen memiliki peran
yang sangat penting dalam sistem pemasaran, dengan adanya konsumen, produk akan terjual dan akan mengembalikkan modal produksi sehingga akan memproduksi
sebuah produk lagi begitu seterusnya. Untuk dapat mempertahankan konsumen yang sudah loyal, tentunya masing perusahaan memliki strategi pemasaran tersendiri.
Untuk tetap bertahan dan berkembang, selain meluncurkan produk-produk baru, lebih memperhatikan produk pesaing, menjual produk lebih banyak dari pesaing,
perusahaan juga harus melakukan strategi manajemen hubungan dengan konsumen. Customer Relationship Management (CRM) penting dilakukan oleh perusahaan
dewasa ini, karena berkurangnya loyalitas konsumen terhadap suatu produk dibanding masa lalu. Terdapat beberapa pengertian CRM menurut beberapa ahli yaitu
a. Kotler dan Armstrong (Kotler & Armstrong, 2010), CRM yaitu proses membangun dan memberikan produk yang sangat bernilai untuk konsumen sehingga
konsumen menjadi puas
b. Schiffman dan Kanuk (Schiffman et al., 2008) menekankan bahwa CRM adalah cara perusahaan dalam membina relasi dengan para pelanggan dengan tujuan
memelihara kesetiaan dan komitmen pelanggan untuk tetap menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan
c. Buttle (Iriana & Buttle, 2007) bahwa CRM didukung oleh data konsumen yang berkualitas dan teknologi informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa CRM adalah cara yang dilakukan oleh perusahaan melalui data konsumen yang berkualitas
dan teknologi informasi untuk membina relasi terhadap konsumen sehingga konsumen menjadi puas dan dapat komitmen menggunakan produk perusahaan yang
bersangkutan.
92 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
4. Implementasi CRM
Terdapat tiga elemen yang menjadi kunci dalam penerappan CRM yaitupeople, process, technology. (Chen & Popovich, 2003)
a. People
People atau SDM yaitu cara berfikir orang tentang bagiamana untuk melayani pelanggan secara profesional. Semua orang yang berhubungan dengan pelanggan baik
itu yang dari level tertinggi sampai yang rendah harus dapat melakukan melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
b. Process
Aspek process yaitu proses berlangsungnya kegiatan di suatu perusahaan yang diatur melalui sistem dan didefisinikan secara jelas melalui prosedur terstandarisasi
sebagai acuan karyawan dalam melayani pelanggan (proses dan prosedur).
c. Technology
Aspek technology yaitu strategi pengembangan teknologi CRM dan proses implementasi. Perusahaan harus memilih teknologi yang baik dan tepat mendukung aspek
proses. Hal ini terkait dengan strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM.
5. Strategi CRM
Terdapat beberapa strategi terkait dengan pemaksimalan dalam program CRM adalah sebagai berikut :
a. Gamification
Gamification merupakan istilah yang digunakan saat kita melakukan pengaplikasian mekanisme yang terdapat dalam permainan atau game, untuk kemudian diterapkan
pada segala aktivitas non game. Dalam hal pemasaran, gamification dapat diterapkan untuk tujuan seperti meningkatkan kompetisi di antara pelanggan. Sebagai
contoh, menerapkan leaderboard tentang pelanggan yang paling memiliki poin terbanyak dalam hal penggunaan layanan produk A.
b. E-mail Marketing
E-mail marketing menjadi salah satu saluran yang tepat untuk tetap menjalin hubungan dengan pelanggan. Mengingat, salah satu keunggulan dari e-mail marketing
adalah karakteristiknya yang personal. Namun, kita pun perlu strategi yang tepat dalam penerapan saluran pemasaran satu ini; yang terpenting, jangan pernah
mengirimkan e-mail marketing sesering mungkin sebab akan mengganggu atau bahkan dianggap sebagai spam.
c. Penawaran Ekslusif
Pelanggan menyukai segala bentuk penawaran ataupun promosi, telebih dengan penawaran yang bersifat ekslusif. Biasanya, penawaran ini diberikan sebagai tujuan
program loyalitas pelanggan.
d. Sistem Poin
Sistem poin ini menjadi salah satu sistem reward yang patut untuk diterapkan. Semakin banyak pelanggan yang menggunakan produk/layanan kita, semakin banyak
pula poin yang mereka kumpulkan. Nantinya, reward dari poin tersebut dapat ditukarkan dengan vocer, diskon, ataupun penawaran khusus lainnya yang nantinya
dapat mendorong pembelian berulang.
93 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
6. Model CRM
a. Model IDIC dikembangkan oleh Peppers and Rogers Group sebagai kerangka berfikir umum untuk menerapkan CRM dalam berbagai situasi. IDIC adalah
singkatan dari empat tahap implementasi CRM: Identify, Diferentiate, Interact, Customize.
b. Model QCI berfokus pada tiga kegiatan utama: akuisisi, retensi, dan penetrasi. Model QCI mempertimbangkan orang dan teknologi yang terlibat dalam menjaga
agar seluruh sistem ini berjalan. Meskipun QCI telah menggantikan kata "hubungan" dalam CRM, model ini masih dimulai dan diakhiri dengan orang-orang
c. Model Five Forces CRM dikembangkan oleh Adrian Payne dan Pennie Frow. Model ini menekankan pendekatan lintas-fungsional untuk proses CRM yang efektif.
d. Value Chain adalah model tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Michael Porter yang mengidentifikasi proses yang digunakan bisnis untuk mengembangkan
produk atau layanan akhir bagi pelanggan.Tujuan dari model value chain adalah untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kegiatan yang paling berharga bagi
perusahaan dan meningkatkan proses untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Pengukuran Kinerja Pemasaran Pengukuran kinerja pemasaran pelanggan; kepuasan, Pengukuran kinerja pemasaran pelanggan; kepuasan, loyalitas
loyalitas dan customer equity dan customer Equity
Kajian Materi 4: Pengukuran Kinerja Pemasaran
1. Pengertian Pengukuran Kinerja
Sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah proses pengukuran dari suatu aktivitas ataupun suatu rantai nilai. Sistem pengukuran divisi yaitu divisi pemasaran
mempunyai tujuan dasar yaitu menentukan tingkat kontribusi divisi pada organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas manajer divisi, memotivasi divisi untuk
menjalankan divisi sesuai dengan tujuan dasar organisasi (Atkison, 1995).
Hansen dan Mowen memberikan batasan berbeda untuk pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja tradisional dilakukan
dengan cara membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan ataupun dengan biaya standar sesuai dengan karakteristik pusat pertanggungjawaban.
Sedangkan pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk meninlai seberapa baik aktivitas yang
dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan secara berkesinambungan atau tidak. (Hansen dan Mowen, 1995: 855). Definisi tersebut
menunjukkan relevansi yang lebih nyata untuk lingkungan bisnis sekarang, dimana suatu sistem pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik untuk tindakan
evaluasi dan perbaikan yang berkesinambungan. Sistem pengukuran kinerja divisi mempunyai beberapa tujuan dasar yaitu dalam menentukan tingkat kontribusi pada
organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas kinerja manajer divisi, memotivasi divisi untuk menjalankan divisi sesuai tujuan dasar organisasi.
b. Penilaian Kinerja pemasaran atas dasar efektivitas pemasaran Menawarkan konsep self audit untuk menilai efektifitas pemasaran
perusahaan menggunakan 17 (tujuhbelas) kriteria sehingga diketahui kelemahan strategi pemasaran yang telah diterapkan sehingga Berkembang menjadi konsep
efektif yang efisien
c. Penilaian Kinerja Pemasaran Atas Dasar Produktivitas Pemasaran Konsep produktifitas sebagai dasar untuk menilai kinerja pemasaran;
rasio antara marketing cost dengan sales atau net profit
d. Penilaian Kinerja Pemasaran Atas Dasar Penyusunan Metrik Pemasaran Mengusulkan pendekatan sistem metrik untuk menilai kinerja
pemasaran yang dibuat dalam bentuk program komputer sehingga Konsep metrik pemasaran semakin berkembang dengan makin variatifnya indikator yang digunakan
sebagai dasar penyusunan metrik
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Perencanaan manajemen ritel Menganalisis aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
perencaaan manajemen ritel
Mengembangkan Bisnis Ritel
Dalam mengembangkan bisnis ritail, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempersiapkan bisnis tersebut. Dalam mempersiapkan bisnis retail, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai perancangan strategi untuk pengembangan bisnis tersebut. Kemudian berdasarkan rancangan strategi tersebut dilaksanakan
analisis lingkungan dan melaksanakan.
Dalam analisis strategi yang dilaksanakan, maka semua fungsi bisnis perusahaan perlu untuk dipertimbangkan. Secara garis besar fungsi bisnis yang dilaksanakan
bisa dibagi atas metode operasional, analisis pasar, pemasaran, SDM dan keuangan. Semua fungsi bisnis ini akan menjadikan startegi bisnis semakin baik dan
menguntungkan untuk bisnis.
Berikut ini adalah siklus dari dinamika pengembangan perancangan terkait usaha retail yang
akan dilaksanakan.
Jenis tujuan agar biasanya digunakan para pelaku usaha digital antara lain:
● Berorientasi pada kinerja
● Profit kompetitif
● Kenaikan terkait hal perdagangan dan pelayanan
● Kenaikan interaksi beserta pembeli
● Pembuatan usaha baru dan fasilitasi inovasi
3. Perancangan :
a. Pertama adalah mengenai Content Marketing. Content marketing agar dimaksud disini adalah suatu perancangan agar kerapkali digunakan oleh para produsen
agar melakukan penawarannya melalui usaha digital.
b. Kedua adalah mengenai Mobile Marketing. Perancangan agar kedua ini mengenai satu diantara lainnya agar diminati di era modern seperti saat ini. Bentuk
perancangan ini penggunaan smartphone terkait mempenawarankan produk produk nya. Di era modern saat ini, warga tidak simple lepas dari gadget agar dimilikinya.
Ini melakukan pembuatan para produsen lebih menyukai bentuk perancangan mobile marketing, karena produk produk agar diusahakan beserta simple dikenal oleh
pembeli dan calon pembelinya melalui gadget masing- masing.
c. Perancangan usaha digital agar ketiga adalah Continuous Marketing. Perancangan ini salah satu dari bentuk perancangan pemasaran agar penggunaan
kecanggihan dari adanya teknologi penggunaan media agar umumnya sedang banyak dikunjungi seperti media online dimana menjadi media agar dibutuhkan warga
bahkan agar mampu memenuhi segala bentuk agar dibutuhkan infoormasi warga di Indonesia.
d. Perancangan agar selanjutnya adalah perancangan Visual Marketing. Perancangan dari visual marketing ini menargetkan indra penglihatan dari para pembeli
dan calon pembeli terkait menawarkan produk produk nya. Para produsen menawarkan produk produk nya beserta tampilan visual agar disajikan melalui media seperti
youtube, instagram, dan media sosial lainnya. Bila ingun penggunaan perancangan ini, perlu adanya kerja sama antar banyak sekelompok.
e. Perancangan agar terakhir adalah perancangan Personalized Marketing. Perancangan ini juga disebut beserta perancangan one to one marketing agar artinya
adalah suatu jenis perancangan pemasaran agar akan mengedepankan para pembeli beserta cara personal. Para produsen perlu mengenal seperti apa sifat dari
pembeli agar akan ditawari produk produk , maka dari itu sikap agar diterima dari produsen ke masing-masing pembeli berbeda-beda.
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen dan strategis ritel Menganalisis impelementasi strategi ritel
MENGANALISIS IMPLEMENTASI PERANCANGAN RITEL DAN ECERAN
4. Implementasi perancangan
Pada tahap ini penekanannya adalah bagaimana kita melakukan seluruh itu?. Fase itu adalah taktik, perancangan, jadwal, perancangan penyebar an, alokasi
sumberdaya, dan pengelolaan proyek. Aktivitas agar dihasilkan ada tahap ini adalah:
● Perancanganan proyek
Terkait perencaan proyek perlu dipaparkan tujuan proyek, jadwal dari proyek, dan inisiatif dari Electronic commerce.
● Alokasi sumber daya
Segala bentuk dari sumber daya bagus itu sumberdaya internal maupun sumberdaya eksternal perlu diperancangankan dan dialokasikan beserta sesuai
peperancanganan agar matang sehingga tujuan agar telah ditetapkan akan tercapai.
● Pengelolaan proyek
Pengelolaan proyek diperlukan supaya proyek dapat berjalan beserta lancar dan bagus dimana tidak mengurangi faedah dan menghindari adanya hambatan
diterkaitnya. Aktivitas disini berkisar dari pembelian suku cadang dan sistem keamanan internet.
5. Penilaian Perancangan
Tahap penilaian perancangan adalah tahap evaluasi agar berrkaitan beserta apa agar telah dikerjakan oleh perusahaan dan diperbandingkan beserta target awal
perusahaan sudah sesuai dan masih ada bagian agar terlewat beserta agar diperancangankan. Apabila belum sesuai maka perlu dikaji ulang permasalahan agar
menyebabkan kegagalan tersebut dan digunakan cara-cara agar baru terkait mencapainya. Apabila sudah sesuai beserta perancangan awal maka perlu di tingkatkan
lagi cara-cara agar dikerjakan supaya perusahaan terus berkembang. Terkait penilaian Electronic commerce, metrik Electronic commerce digunakan sebagai standar
agar digunakan terkait memberikan pembanding tingkat kinerja perancangan beserta penggunaan analitik. Terkait proyek Electronic commerce besar, penggunaan
alat pengelolaan kinerja usaha terkait penilaiannya.
6. Pengaruh-pengaruh adanya perancangan bauran pemasaran terkait ritel dan eceran terhadap kepuasan pembeli terkait berbelanja (Adya Hermawati, 2013):
1) Pengaruh adanya produk produk terhadap kepuasan minat berbelanja pembeli. Produk produk berpengaruh bergaris lurus terhadap kepuasan pembeli terkait
berbelanja. Bila semakin bagus adanya perancangan produk produk pada salah satu perusahaan, maka semakin besar kepuasan agar dirasakan oleh pembeli terkait
berbelanja.
2) Pengaruh adanya harga terhadap suatu kepuasan minat dari pembeli. Faktor dari adanya harga sendiri memiliki pengaruh agar positif namun tidak signifikansi
bila dikaitkan beserta adanya kepuasan pembeli terkait berbelanja. Sehingga faktor adanya harga dari suatu produk produk belum dapat menentukan apakah warga
merasa puas dan tidak terkait berbelanja di suatu tempat tertentu.
98 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
3) Pengaruh adanya lokasi terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Adanya pengaruh dari lokasi ini menyebabkan warga puas dan tidak terkait
berbelanja di suatu pertokoan. Bila variabel dari lokasi dapat ditingkatkan dari kualitas dan kuantitasnya, maka memberi kepuasan kepada warga berupa minat terkait
berbelanja di suatu pertokoan juga akan meningkat.
4) Pengaruh adanya personalia terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Pembeli akan merasa puas terkait melakukan aktivitas berbelanja. Adanya
pengaruh dari personalia ini, menyebabkan tingkat berbelanja di suatu pertokoan akan meningkat dan dapat membawa laba agar besar bagi perusahaan.
5) Pengaruh adanya penawaran terhadap kepuasan minat pembeli terkait berbelanja. Beserta adanya pengaruh dari penawaran terkait suatu pertokoan,
mengakibatkan minat pembeli terkait berbelanja di suatu pertokoan tersebut akan meningkat. Kenaikan kuantitas dan kualitas dari suatu penawaran berdampak
searah beserta kepuasan minat pembeli terkait berbelanja.
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Promosi penjualan ritel Menganalisis strategi promosi dalam penjualan ritel
MEMPELAJARI PERANCANGAN PENAWARAN TERKAIT PERDAGANGAN RITEL DAN ECERAN
1. Penawaran Perdagangan
Menurut Tjiptono (2001:219) bahwa penawaran perdagangan adalah segala macam aktivitas terkait bidang pemasaran agar memiliki tujuan suupaya pembeli memiliki
ketertarikan terhadap produk dan jasa agar ada terkait usaha.
4) Pelayanan (servising)
5) Pengalokasian (allocation)
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen SDM ritel Menganalisis strategi SDM ritel
MEMPELAJARI PERANCANGAN SDM RITEL DAN ECERAN
Pengertian sumberdaya manusia dan agar sering kita sebut SDM menurut Ndraha, 1999 dan Hasibuan, 2000 menyebutkan bahwa :
1. Seseorang agar melakukan pekerjaan sebagai pegawai danpun karyawan pada salasalah satu perusahaan
2. Bentuk potensi agar dimiliki oleh seseorang terkait melakukan gerakan pada suatu perusahaan terkait mewujudkan ke- eksistensiannya
3. Bentuk suatu potensi agar menjadi asset dari suatu perusahaan dan menjadi fungsi terkait dijadikan modaal terkait perusahaan usaha menjadi suatu bentuk
potensi agar nyata beserta eksistensi mengembangkan perusahaan.
Pengertian pengelolaan sumberdaya manusia menurut Dessler, 2005 adalah bentuk pendekatan terkait rangka mengelola dari asset perusahaan bagi orang- orang
agar bekerja pada perusahaan tersebut secara perseorangan maupun kelompok. Pengelolaan sumber daya manusia adalah melakukan alur terkait memperoleh,
melakukan pelatihan, melakukan penilaian, dan melakukan pemberian kompensasi terkait pegawai, melakukan interaksi bagus antar pegawai perusahaan,
memberikan jaminan kesehatan, keamanan, dan keadilan.
Menurut Rinawati, 2016 menyebutkan bahwa bentuk operasi dari pengelolaan sumberdaya manusia melalui sebuah sistem dari sumberdaya manusia tersebut dan
nama lainnya Human Resources System. Pengelolaan sumberdaya manusia ini memiliki sebuah inti bahwa dari aktivitas agar ada pada sumber daya manusia sangat
rumit, beraneka, namun dinamis. Peran dari sumberdaya manusia di terkait suatu perusahaan dan perusahaan :
a. Menjadi suatu asset bagi perusahaan karena adalah tercapainya suatu tujuan perusahaan
b. Melakukan pendorongan bagi sekelompok-sekelompok agar akan melakukan sebuah penelitian mengenai sumberdaya terkait dapat melakukan pecaraan
kebijakan
Contoh kasus mengenai ruang lingkup pengelolaan sumber daya manusia:
Terdapat salah satu restoran Italia agar memiliki banyak pembeli. Demi memperoleh makanan di restoran Italia ini sampai tidak memperoleh tempat duduk sampai
pembeli lainnya dilakukan penyelesaian terkait makan. Pembeli sangat menyukai makanan agar ada di menu restoran Italia adalah Pizza. Tetapi, restoran Italia ini demi
menjaga eksistensi dan menjaga kualitas restoran ini, maka tetap dikerjakan menanyakan kuesioner kepada pembeli apa agar dirasa kurang dalam pelayanan tersebut
diterima oleh pembeli. Masukan ini menjadi bahan evaluasi bagi restoran Italia ini.
Bila dilihat dari contoh di atas, kesuksesan terkait melakukan usaha sangat erat berinteraksi beserta pengelolaan sumber daya manusia. Dinamika terkait pengelolaan
sumber daya manusia adalah :
a. Melakukan perancangan pada sumber daya manusia
b. Melakukan pekerjaan dan mendesain pekerjaan
c. Pegawai
d. Melatih dan mengembangkan
e. Melakukan penilaian kinerja dan melakukan ulasan
f. Memberikan kompensasi serta penghargaan
g. Melindungi pegawai dan perwakilannya
h. Memperbagusi perusahaan dan perusahaan
Teori, Strategi, dan Model Manajemen Ritel Manajemen keuangan ritel Menganalisis keuangan ritel
MEMPELAJARI KEUANGAN RITEL DAN ECERAN
Menurut Hery, 2017 menyebutkan studi kepatutan pada keuangan adalah melakukan perkiraan modaal agar dibutuhkan, melakukan perkiraan pendapatan agar
diterima, dan investasi agar akan diterima dan agar akan dikerjakan. Perusahaan agar sedang dirintis sangat memerlukan modaal terkait melakukan pembelian
perlengkapan, pembelian teknologi, mencari tempat usaha agar tepat, dan asset laiinya serta perlu mempekerjakan karyawan, melakukan penawaran bagi produk dan
jasa agar ditawarkan, dan melakukan pembangunan eksistensi di terkait pangsa usaha.
100 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
d. Earning Power of Total Investment adalah penalaran terkait melakukan penghitungan berkemampuan perusahaan terkait mengelola modaal agar dimiliki agar
diinvestasikan kepada seluruh aktiva terkait menghasilkan laba bagi investor dan pemegang saham.
Cara menaksir Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Total Aktiva X 100%
e. Rate of Return Investment (ROI) dan Net Earning Power Ratio adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan modaal agar akan diinvestasikan terkait
keseluruhan aktiva terkait menghasilkan pendapatan bersih.
Cara menaksir Rate of Return Investment (ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Total Aktiva X 100%
f. Return on Equity (ROE) adalah penalaran terkait menaksir berkemampuan terkait memperoleh pendapatan bersih.
Cara menaksir Return on Equity (ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Total Equity X 100%
g. Rate of Return on Net Worth dan Rate of Return for the Owners adalah penalaran terkait melakukan pengukuran berkemampuan modaal sendiri diinvestasikan
terkait menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Cara menaksir Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Total Modaal Sendiri X 100%
Melalui smart retail kita dapat memonitor dan menganalisiss perilaku pembeli, aktivitas apa saja agar dikerjakan oleh pembeli, usia dan gender dan lain sebagainya.
Tujuan dari penerapan smart retail ini adlah supaya tercipta kondisi dan suasana agar nyaman bagi pembeli terkait berbelanja sehingga merasa betah.
Digital Marketing Platform. Pemasaran adalah salah komponen terkait usaha ritel dan eceran. Tanpa ada pemasaran produk agar dijual oleh perital tidak akan dapat
laku banyak. Pemasaran dapat dikerjakan beserta merambah ke digital seperti diperjual belikan ke marketplace online. Hal tersebut lebih melakukan penarikan bagi
para pembeli karena praktis dan cepat.
Manajemen Ritel Modern Konsep tentang transaksi eceran dan jasa secara Menjelaskan bagaimana proses dan jenis transaksi eceran
online secara online
Pengertian Pemasaran Online
Menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) E-Marketing is the marketing side of electronic commerce, it consists of company efforts to communicate abaout, promote
and sellproducts and services over the internet.
E-Marketing adalah sisi pemasaran dari Pemasaran Online, agar adalah kerja dari perusahaan terkait mengkomunikasikan sesuatu, mempenawarankan, dan
melakukan penjualan produk dan jasa melalui internet.
Menurut Boone dan Kurtz (2005) Pemasaran Online adalah salah satu komponen terkait Pemasaran Online beserta kepentingan khusus oleh marketer, yakni
perancangan dinamika pembuatan, pendistribusian, penawaran, dan penetapan harga produk dan jasa kepada pangsa usaha internet dan melalui peralatan digital
lain. Menurut Strauss dan Frost
Pemasaran Online adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik terkait peperancanganan & pelaksanaan konsep, distribusi, penawaran, dan penetapan harga
unruk menciptakan pertukaran agar memuaskan tujuan inividu dan perusahaan. Menurut dari W. Stanton sendiri, pemasaran adalah suatu sistem agar keseluruhannya
dari adanya aktivitas usaha agar akan diarahkan terkait peperancanganan, penentuan harga, penawaran, dan pendistribusian produk dan jasa agar akan memuaskan
agar dibutuhkan pembeli.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemasaran Online adalah melakukan suatu tindakan pemasaran produk produk dan jasa agar
diusahakan melalui media internet dan online.
3. Penerapan beserta adanya pemasaran melalui media sosial
Adanya media pemasaran adalah media sosial melakukan pembuatan para produsen terkait dapat berkomunikasi beserta para pembeli maupun calon pembelinya.
Para pembeli beserta simple mengenal produk produk agar ditawarkan oleh produsen, sedangkan para produsen beserta simple menawarkan produk produk nya
beserta jaringan agar lebih luas.
Adanya pemanfataan viral marketing adalah sebagai iklan dan bentuk penawaran melalui teknik pemasaran agar penggunaan media sosial demi menghasilkan adanya
kenaikan kesadaran merk dan menambahkan profit bagi para produsen. Bentuk dari adanya viral marketing adalah berupa klip video game, software, electronic book
(e-book).
Media agar sering digunakan oleh viral marketing adalah :
a. Adanya layanan partisipasi dari pembeli dan adanya polling
b. Adanya kontribusi dari suatu perusahaan perusahaan khusus
c. Adanya mesin pencari infoormasi dan agar sering disebut
google dan blog
d. Adanya integrasi beserta smartphone dan gadget
e. Adanya pemasaran secara langsung beserta beberapa bentuk cetak
f. Adanya layanan web terkait target pemasaran
g. SEO
h. Adanya televisi dan radio agar dimiliki oleh pembeli dan calon pembeli
4. Manfaat Pemasaran Online
Pemasaran Online pasti diminati karena ada alasan bukan, hal ini sudah jelas karena terdapat beberapa manfaat Pemasaran Online agar diberikan bagus kepada
pengusaha danpun pembeli. Mari lihat beberapa manfaat Pemasaran Online bagi pengusaha/perusahaan dan manfaat pemasaran online bagi pembeli dibawah ini:
a. Manfaat Pemasaran Online Bagi Pengusaha
1) Perdagangan Global
Beserta adanya Pemasaran Online memungkinkan sebuah perusahaan dan pemilih usaha terkait dapat melakukan penjualan produk produk agar mereka buat kepada
pembeli agar lebih banyak dikarenakan sifat dari web itu sendiri. Beserta kata lain, perusahaan dapat mencover usaha agar lebih luas. Contoh, perusahaan sepatu
agar ada di Amerika danpun Australia dapat melakukan penjualan produk produk nya di Indonesia tanpa perlu membuka toko baru di Indonesia.
104 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
d. Travel and tourism : memesan tiket secara online dan melalui agen adalah dinamika usaha agar dikerjakan ole para E-Tailers
Adanya cara manual umumnya didipilih bila versi agar tersedia di osCommerce juga tersedia di oscommerce.com namun belum ada di fantastico.
Langkah agar sebelumnya dapat ditempuh sebelum Anda melakukan pembuatan script osCommerce terkait toko online Anda, pastikan terlebih dahulu melihat
bagaimana cara kerja toko tersebut bila dikerjakan beserta menginstal localhost di komputer Anda. Melakukan peng-instalan agar penggunaan server lokal pada
computer Anda mengartikan bahwa toko agar akan Anda perancangankan ini akan offline terlebih dahulu. Karena server Anda ini hanya berjalan pada server lokal,
akan memunculkan banyak sekali fungsi agar tidak dapat berjalan seperti pada pengiriman email karena sudah tidak ada lagi koneksi internet agar berjalan.
Langkah – langkah agar dapat ditempuh beserta melakukan instalasi osCommerce pada localhost :
a. Web server apache
b. Scripting PHP
c. Database MySQL
d. Design tool Macromedia Dreamwaver (bagian ini dapat terkait tidak dikerjakan bila sudah akan dikerjakan secara online dan dapat penggunaan instalan
fantastico dan beserta cara manual pada tahap selanjutnya)
Perilaku dan sikap wirausaha Identifikasi sikap dan perilaku wirausaha Menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
SIKAP SEORANG WIRAUSAHAWAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1) Selalu Berani Mengambil Risiko
Seorang wirausaha harus mampu dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil tentunya memiliki resiko baik resiko besar maupun resiko kecil. Wirausaha
riskan akan kebangkrutan modal, jerih payah dalam memulai bisnis dan memerlukan waktu lama untuk mendirikan usaha. Sikap yang dimiliki wirausaha
tentunyamampu dan berani dalam mengambil resiko daripada tetap berada dalam zona aman. Seorang wirausaha yang cermat akan selalu berani mengambil resiko
dalam setiap langkah usaha yang dilakukannya. Usaha yang telah mapan dan dirasa telah mendapat keuntungan cukup biasanya akan stagnan dan tidak mengambil
keputusan yang beresiko lagi misalnya mengembangkan usahanya atau memodifikasi usaha. Faktanya, pengambilan keputusan yang beresiko juga perlu dilakukan
agar usaha yang dilakukan tidak kalah bersaing dengan usaha lain yang sejenis yang memiliki keterbaharuan dalam inovasi usaha. Kesimpulan, seorang wirausaha
harus berani dalam mengambil keputusan bukan hanya pada saat awal dalam memulai bisnis namun juga dalam keadaan bisnis mapan untuk memberikan sentuhan
baru dalam bisnisnya meskipun resiko yang diambil cukup besar dan memerlukan pengorbanan.
2) Bersikap Fleksibel
Usaha sama halnya dengan jaman, akan selalu berubah dan mengikuti perkembangan. Sikap fleksibel dapat diartikan pula sikap adaptif atau mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan dan situasi yang dihadapi. Tindakan yang dilakukan dari sikap fleksibel akan mampu menjadikan bisnis akan terus berkembang dengan
baik dan selalu menjadi idola para peminatnya .
106 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang. Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat. Karakteristiak
adalah sifat, sikap, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan atau kegiatan yang dilakukan.
Jadi karakteristis wirausaha merupakan ciri khas yang melekat pada wirausaha tersebut yang menjadi pembeda dengan orang lain. Berikut adalah karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1) Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengontrol atau mengatur perilaku seseorang dalam mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan yang harus ditaati.
2) Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti memiliki pikiran yang fokus ketika melakukan tugas dalam usaha dan berupaya terus untuk hasil yang maksimal. Komitmen tinggi wirausaha
dicerminkan dalam sikap untuk memegang teguh komitmen suksesnya dan menjaga kepercayaan pelanggan.
3) Jujur
Wirausaha memerlukan kejujuran. Hal ini menjadi sangat penting ketika wirausaha menjalankan bisnisnya agar di percayaoleh rekan maupun pelanggan
4) Kreatif dan Inovatif
Kreatif diartiken sebagai penemuan ide-ide baru yang mampu memberikan hal baru dalam masyarakat. Inovatif diartikan dalam pengembangan usaha dengan
memberikan suatu tambahan atau modifikasi dalam usaha yang menjadikan inovasi.
5) Mandiri
Mandiri merupakan sikap yang ditunjukkan wirausaha dengan tidak menggantungkan segala sesuatu seperti keputusan dan langkah yang dilakukan dalam bisnis.
Mandiri juga dilakukan dalam hal mengambil resiko. Sikap mandiri dalam pembentukannya memiliki 6 kekuatan mental yang mampu menbangun kepribadian seseorang
yang kuat sebagai berikut:
a) Rasa kemauan yang tinggi
b) Yakin atas kekuatan diri
c) Sikap jujur
d) Tahan mental
e) Tekun dan pekerja keras
f) Konstruktif dalam memikirkan usaha
6) Realistis dalam bekerja
Realistis memiliki arti sesuai dengan kenyataan. Berfikir secara realistis berarti cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola pikir yang realistis berarti menerima
segala kekurangan, kekalahan dan kelemahan sehingga mampu selaras dengan kelebihan yang dimiliki.
Selain karakteristik yang disebutkan diatas, seorang ahli terkenal menyebutkan karakteristik wirausahawan adalah 10D by Garve sebagai berikut:
1) Dream Wirausahawan harus memiliki mimpi atau pandangan kedepan untuk dirinya dan bisnisnya. Selain itu wirausahawan mampu mewujudkan mimpinya
2) Decisiveness Wirausahawan harus memiliki sikap cepat dalam mengambil keputusan dan bekerja
3) Doers Wirausahawan tentunya harus mengambil suatu keputusan, keputusan yang diambil harus segera ditindak lanjuti agar nantinya terealisasi sesuai visi dari
awal
4) DeterminationTanggung jawab dan perhatian. Wirausahawan pantang untuk mudah menyerah dan putus asa
5) Dedication Berani berwirausaha berarti berani mendedikasikan diri untuk masuk dalam usahanya mungkin dengan sedikit pengorbanan
6) Devotion Tidak kenal lelah dan mencurahkan perhatian penuh untuk usahanya
7) Details Wirausaha dituntut untuk memperhatikan seluk beluk usaha secara detail dan rinci
8) Destiny Wirausahawan memiliki tujuan dan mempunyai perencanaan kedepan. Wirausahawan tidak bergantung pada siapapun untuk masa depannya
9) Dollars Keuntungan bukan tujuan semata-mata bagi wirausahawan. Bagi wirausahawan mereka akan bekerja keras untuk hasil yang terbaik maka laba dan
keuntungan sudah pasti akan didapatnya
10) Distributed Wirausaha mampu melihat kepada siapa bisnisnya diberikan atau didistribusikan. Wirausahawan mampu melihat siapa yang dapat diajak untuk
mensukseskan bisnisnya.
108 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Peluang usaha produk barang dan jasa Pengertian peluang usaha, macam-macam usaha, Menganalisis bagaimana menciptakan peluang usaha baik
prosedur mendirikan usaha, perencanaan usaha dan produk barang maupun jasa
bentuk-bentuk badan usaha
3. Peluang usaha produk barang dan jasa
Peluang merupakan suatu yang dapat kita ambil manfaatnya untuk mencapai keuntungan. Peluang usaha merupakan suatu celah yang dapat kita gunakan sebagai ide
usaha yang dapat memberikan keuntungan.
a Ciri-ciri peluang usaha yang baik
Memilih peluang usaha juga memerlukan beberapa pertimbangan diantaranya sebagai berikut.
1) Peluang itu orisinal dan tidak meniru
Orisinal diartikan sebagai usaha hasil pemikiran dan perhitungan kita bukan hasil mencontoh atau meniru usaha orang lain. Hal ini dapat diterapkan di sekitar, misalnya
dalam lingkungan kita banyak pengusaha minuman rasa buah, maka peluang usaha tidak dengan meniru minuman rasa buah sehingga menambah persaingan yang
ada. Dapat dilakukan dengan mencari apa yang belum dijual dalam “pasar” minuman sehingga kita dapat menemukan peluang tanpa meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan
perubahan zaman dan tidak terpaku pada satu tren semata. Contoh : pada saat ini, tren yang ada dalam dunia kuliner minuman adalah minuman bubble. Untuk itu,
sebagai wirausaha yang bergelut dalam bidang produk kreatif kuliner harus siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar. Jaman milenial yang semakin berubah
ubah “tren”nya juga dapat dijadikan bahan analisis peluang usaha apa yang kiranya digandrungi dan dibutuhkan oleh konsumen.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama
Hal paling penting dalam usaha adalah adanya dorongan dari hati untuk melakukan usaha. Usaha yang dilakukan atas kemauan sendiri pasti akan melakukan kegiatan
dengan tulus dan tentunya hasil yang juga memuaskan karena dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati. Lain halnya usaha yang dilakukan atas keterpaksaan
akan berdampak pada rasa kesal dan jengkel. Pemilhan usaha harus berdasakan penelitian dan survey mengenai seberapa lama usaha tersebut dapat bertahan di
pasar.
4) Ada keyakinan untuk mewujudkannya
Usaha harus berdasarkan keyakinan dan komitmen untuk mewujudkan usaha tersebut. contohnya dalam masyarakat agraris menangkap peluang untuk berjualan bibit
tanaman maka harus yakin dalam mewujudkannya dengan penuh komitmen
5) Ada rasa senang dalam mewujudkannya
Segala sesuatu yang dilakukan dengan senang akan memberikan hasil yang baik pula. Hal yang dilakukan dengan baik akan membuahkan hasil yang baik pula
6) Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko
dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi,
makin akurat pula kita mengetahui seberapa besar risikonya. Risiko dan peluang usaha berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat peluang usaha, berani mengambil
risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merelaisasikan potensi diri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha
karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi,
perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang.
Kemasan didesain agar mampu melindungi produk dari berbagai kerusakan yang merusak produk atau bahkan mengurangi nilai jual produk. Gambar di atas
menunjukkan produk kue basah yang di bungkus dengan desain kemasan apik yang melindungi sekaligus membuat kue bersih dan diterima konsumen dalam keadaan
sama saat kue selesai di produksi. Kemasan berfungsi melindungi dari debu, dari tangan jail yang mungkin mengambil atau memegang produk, menghindari produk
jatuh atau saling bertubrukan dan lain-lain. Kemasan sangat penting untuk suatu produk.
2) Fungsi Promosional
Selain mampu melindungi produk dari kerusakan, kemasan mampu menjadi sarana promosi atau memperkenalkan produk kepada konsumen dan masyarakat luas.
Produsen mempertimbangkan terkait desain, warna dan bentuk kemasan.
Gambar di atas contoh kemasan minuman promosional yang dirancang dengan bentuk yang unik, warna yang menarik dan beda dari minuman kemasan pada umumnya.
Desain kemasan tersebut dibuat bukan tanpa tujuan melainkan untuk memberi efek eye- catching yaitu menjadi tangkapan mata dan mudah diingat oleh konsumen.
Desain kemasan menjadi penting karena dengan perancangan khusus akan menjadi daya pikat konsumen dibanding kemasan yang hampir sama pada umumnya.
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
1) Self service yaitu kemampuan kemasan dalam proses penjualan berkaitan dengan estetika, menarik pembeli untuk membeli produk tersebut, memberikan kesan
meyakinkan tentang produk dan sebagainya. Misalnya kemasan roti akan memberikan efek rasa ingin memakan roti hanya dari kemasan yang menarik. Hanya dengan
melihat kemasan yang berciri khas maka akan menarik minat pembeli.
2) Consumer affluence yaitu perdikat baik yang diberikan konsumen kepada produk dengan melihat kemasan yang baik. Konsumen akan bersedia membayar harga
yang tinggi untuk produk dengan kemasan yang terlihat bagus dan bersih.
3) Company and brand image yaitu pengenalan brand produk kepada konsumen sehingga dikenal secara luas. Kemasan sebagai ujung tombak pengenalan brand
produk dan juga perusahaannya.
4) Inovational opportunity yaitu peluang perusahaan untuk berinovasi dengan membuat kemasan yang menarik minat konsumen sehingga penjualan dapat
dilakukan secara maksimal.
Kemasan berfungsi sebagai media pemasaran, selain itu kemasan juga berfungsi sebagai media dalam memasarkan produk. Simamora ungsi lain dari pemasaran
dijabarkan sebagai berikut:
1) Melindungi produk selama proses distribusi. Fungsi kemasan digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan, kebusukan, kehancuran kehilangan dan lain-
lain.
2) Menarik perhatian konsumen dengan memberi kesan pandangan produk. Melihat produk melalui kemasan akan menampakkan citra dari produk tersebut
sehingga mampu menarik pembeli.
3) Kombinasi marketing dan juga logistik yang mampu membuat kemasan menjual produk dengan cara mencuri perhatian dan mengkomunikasikan produk itu
sendiri.
Proses kerja pembuatan desain/prototye dan Analisis proses kerja pembuatan desain produk/jasa Menyusun alur dan proses kerja pembuatan desain dan
kemasan produk dan jasa kemasan produk/jasa
2. Menyusun alur dan Proses Kerja Pembuatan Desain/ Prototype
Peningkatan kualitas dan juga pengendaliannya dilakukan secara total oleh pihak manajemen. Manajer akan melakukan Total Quality Management. Hal ini dikarenakan
kualitas produk menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam suatu produksi. Kualitas produk akan berdampak pada kepuasan pelanggan saat menggunaknannya.
Kualitas produk yang baik akan mendorong pembeli untuk tetap membeli produk tersebut dan juga melakukan pembelian ulang. Hal ini berdampak pada naiknya
keuntungan perusahaan karena barang produksi laku terjual. Praktik dalam industri, semakin banyak keuntungan ytang didapat seringkali diiringi dengan biaya yang
rendah
Kualitas produk bukan saja terletak pada polesan dan bentuk akhir suatu produk. Produk akan memiliki nilai kualitas tinggi jika sejak awal pembuatan dilakukan dengan
mementingkan sisi kualitas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan menghindari kerusakan atau kecacatan produk selama proses produksi hingga produk akhir
jadi dan siap jual. Kerusakan produk hanya akna menambah biaya produksi karena barang tersebut harus di proses ulang. Hal yang penting dalam memproses produk
adalah bagaimana prototype dari produk tersebut.
Prototype produk merupakan hasil akhir bentukan produk dalam tahapan produksi produk. Prototype menjadikan produk diingat dan dilihat oleh konsumen ketika
melihat produk tersebut di pasaran. Tahapan pembuatan prototipe produk menjadi tahapan yang penting dikarenakan prototipe menyangkut pandangan konsumen
terhadap produk dan akan berlangsung lama atau menjadi penentu kelangsungan produk sampai masa mendatang. Prototipe akan dirasakan oleh pihak konsumen,
kinerja dari prototipe akan dikomentari oleh konsumen terutama pelanggan untuk kemudian di proses ulang oleh produsen jika terdapat saran atau masukan maka
111 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
akan diproses ulang guna mencapai kepuasan pelanggan. Dilakukan inovasi dalam prototipe sehingga prototipe merupakan bentukan kerjasama pelanggan dan
produsen untuk mencapai kenyamanan dan kepuasan penggunaan produk
Prototipe yang merupakan bentukan dasar produk memiliki jenis ukuran dan juga bentuk yang harus dilakukan fabrikasi guna menentukan apakah produk tersebut
mampu bekerja sesuai desain tujuannya atau prototipe tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe sering disebut juga alpha prototype dan beta
prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan
akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.
Dalam pembuatan prototipe terdapat beberapa alur yang dikemukakan Pressman (2015) sebagai berikut:
a. Tahap pendefinisian produk. Tahap ini berisikan kegiatan menterjemahkan konsep teknikal dalam produksi yang hubungannya dengan aspek kebutuhan dan
juga perilaku konsumen. Penerjemahan ini dibentuk menjadi rancangan konsep hukum konsep keamanan dan perlindungan konsumen.
b. Tahap working model. Pembuatan desain prototipe harus mampu mempresentasikan fungsi dari produk secara keseluruhan. Working ini dibuat seperlunya saja
sehingga mampu melihat konsep yang tidak perlu dalam kemasan dan dilakukan evaluasi Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan
membantu perancangan prototipe rekayasa.
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): merupakan tahap seperti working model namun lebih kompleks dan lebih besar dari working model. Prototipe
rekayasa ini dibangun hingga mencapai teknis kualitas tertentu agar nantinya bisa dilanjut dalam tahap prototipe produksi atau dalam tahap produksi. Prototipe
rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
d. Prototipe produksi. Merupakan bentuk yang secara khusus dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi
dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk
memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji- cobakan kepada masyarakat umum. Dalam
pemasaran tentunya akan mengalami beberapa tantangan dan ancaman yang harus dihadapi seperti ketahanan produk, keunikan produk, regulasi mengenai produk
dan sebagainya harus dipertimbangkan dengan baik.
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik
dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.
g. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung
resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.
Berdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem (Walker et
al, 2003). Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang
terbatas, lebih menggambarkan konsep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem,
mendemonstrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum (Walker et al, 2003).
Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti
sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya (Walker et al, 2003).
Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail
tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi
pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya (Walker et al, 2003).
Biaya produksi prototype produk barang dan Analisis biaya produksi prototype produk dan jasa Menganalis komponen biaya produksi prototype produk dan
jasa jasa
4. Menganalisis Komponen Biaya Produksi Prototipe Produk Barang/Jasa
Komponen biaya produksi prototype barang atau jasa terdiri dari biaya produksi dan juga biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya keseluruhan dari biaya-
biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Tujuan biaya produksi dikeluarkan adalah untuk memperoleh laba/keuntungan. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya mesin/peralatan, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan sebagainya yang menyangkut proses produksi barang. Biaya produksi harus dirinci dengan
benar dan teliti agar mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal karena penekanan biaya produksi. Total penjualan dikurangi biaya produksi akan menunjukkan
besaran laba yang diterima perusahaan. Biaya produksi dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Biaya produksi dan biaya operasional
tidaklah sama. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi hasil produksi sedangkan biaya operasional merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk mendukung dan melangsungkan kegiatan operasional perusahaan. Biaya operasional contohnya biaya sewa toko, biaya listrik, biaya
perawatan peralatan kantor dan lain sebagainya. Biaya produksi perlu perencanaan agar nantinya pengeluaran produksi tidak membengkak dan tidak menjadikan
harga output satuan menjadi mahal.
112 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Perbedaan antara biaya produksi dan biaya non produksi yaitu biaya non produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan, pendistribusian
pemasaran, biaya layanan pelanggan dan sebagainya yang berada diluar proses pembuatan produk/ proses produksi.Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat
dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran/distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah
mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan. Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen
yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebutlah yang dapat dibebankan pada produk untuk
kepentingan laporan keuangan eksternal.
a) Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan- bahan kategori ini dapat secara
langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk. Contoh Bahan baku
langsung antara lain: tepung terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dan lain-lain.
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan
untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru
masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dan lain-lain.
c) Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang
atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang
dikategorikan dalam biaya overhead.
Selain biaya produksi juga terdapat biaya nonproduksi. Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi,
layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan
yang melingkupi tentang biaya pemasaran /distribusi dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya
pengembangan dan administrasi umum.
1) Biaya Penjualan
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau jasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya
mendapatkan pesanan/pelanggan dan memenuhi pesanan/pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dan lain-lain.
2) Biaya Administrasi
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran
ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat
disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada neraca.
Biaya produksi dibedakan menjadi biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan rata rata. Berikut ini merupakan penjelasan tentang biaya produksi:
(a) Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin
besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar.
(b) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini biasanya
terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya. Biaya-biaya ini harus tetap
dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah
produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus
mendatar.
113 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
3) Pengujian pasar simulasi (Simulated Test atau Laboratory Test Markets) dengan prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah
dan cepat tentang pangsa pasar. Model yang dipakai antara lain: BASES, DISIGNOR, ASSESOR, dan LITMUS.
4) Pengujian Pasar (Test Market) dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana
produk tersebut nantinya akan dijual.
Perencanaan produksi masal Menganalisis perencanaan produksi massal Menjelaskan tahapan-tahapan perencanaan produksi masal
9. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi Massal
Langkah dalam perencanaan produksi massal dilakukan dengan langkah penelitian dan pengembangan produk yang meliputi:
1) Penelitian proses produksi Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksi yang sedang berjalan
2) Penelitian produk Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan
produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
3) Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
a) Mencari gagasan yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk.
b) Menyeleksi produk yaitu tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
c) Desain produk pendahuluan. Desain produk pendahuluan perlu dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.
d) Pengujian, merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak, baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen. Kegiatan pengujian
merupakan tahap penting dalam seleksi produk untuk mengetahui kinerja produk secara keseluruhan.
e) Desain akhir, dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan .
1) Mendaftar di kantor wilayah Departemen Hukum dan HAM Prosuder yang pertama adalah dengan cara konvensional, yaitu datang langsung ke kantor wilayah
Depertemen Hukum dan HAM yang juga dikenal dengan singkatan “Kanwil Depkumham” di masing-masing ibu kota provinsi. Sebagai contoh, apabila Anda
tinggal di Sukabumi, Jawa barat, maka Anda harus datang ke Kanwil Depkumham di Kota Bandung.
2) Mendaftar Secara Daring
Saat ini Ditjen Hak Kekayaan Intelektual telah mempermudah proses pendaftaran hak cipta dengan menyediakan portal registrasi daring atau online melalui laman
https://e-hakcipta.dgip.go.id, cara ini dijamin aman dan cepat karena Anda akan langsung dihubungkan dengan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual pusat.
3) Memakai jasa konsultan hak kekayaan intelektual
Bagi Anda yang tidak mau repot, gunakan saja jasa konsultan HKI yang terpercaya. Meski perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam, hal ini lebih efisien dan praktis
karena pendaftaran Anda akan diurus oleh ahli yang sudah berpengalaman di bidang pencatatan kekayaan intelektual. Selain menghemat waktu, melalui jalur ini Anda
juga akan mendapatkan advokasi seputar hak kekayaan intelektual, serta bantuan hukum apabila suatu saat terjadi masalah yang berkaitan dengan hak cipta Anda.
Pendaftar HKI wajib memenuhi beberapa persyaratan yang dibuat oleh Departemen Hukum dan HAM. Berikut ini adalah beberapa syarat umum yang harus Anda
lengkapi saat melakukan pendaftaran:
a) Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pendaftar
b) Nama, status kewarganegaraan, dan alamat lengkap pemegang hak cipta
c) Judul karya
d) Waktu dan lokasi karya diumumkan untuk pertama kali
e) Uraian karya secara singkat
f) Sample karya yang didaftarkan (format lengkpanya dapat Anda temukan di laman situs Ditjen HKI)
Untuk mendaftarkan hak cipta atas nama perorangan, Anda perlu melengkapi dokumen-dokumen yang terdiri atas:
a) Surat kuasa ditandatangani di atas materai 6000
b) Surat pernyataan keaslian karya
c) NPWP
d) Sample karya
e) Jika Anda mendaftarkan hak cipta atas nama perusahaan, berikut adalah beberapa dokumen tambahan yang harus dilengkapi:
• Surat pengalihan hak (dari pembuat karya kepada pemegang hak cipta)
• NPWP perusahaan
• Akta perusahaan
• Fotokopi identitas pemohon dan pencipta karya (KTP) Demikianlah ulasan mengenai prosedur pendaftaran hak cipta di
Indonesia. Perlu diperhatikan bahwa pendaftaran HKI bisa memakan waktu hingga satu tahun lebih karena proses verifikasi yang detail dan menyeluruh. Untuk itu
diperlukan kesabaran untuk menunggu. Tapi hal tersebut dijamin sepadan dengan manfaat yang dihasilkan, apalagi hak cipta memiliki masa berlaku hingga 50 tahun
setelah si pencipta wafat. Jangka waktu tersebut pastinya akan menguntungkan Anda secara materiel dan imateriel.
Perumusan indikator berdasarkan KI dan KD Perumusan indikator dengan mempertimbangkan Karakteristik peserta didik abad 21
dengan memperhatikan karakteristik peserta perkembangan peserta didik dan teknologi abad 21
didik, perkembangan intelektual, moral, dan
sosial peserta didik, lingkungan
sekolah, serta perkembangan teknologi abad
ke
b. Karakteristik Peserta Didik Abad 21
Saudara mahasiswa, belum selesai pembahasan mengenai generasi milenial, dunia pendidikan kembali harus menyesuaikan dengan kehadiran generasi z yaitu anak-
anak yang lahir setelah tahun 1995. Generasi z berada pada rentang usia 14- 19 tahun dan memiliki banyak sebutan seperti generasi I, Generation Next, New Silent
Generation, Homelander, generasi youtube, generasi net, dan sebagainya (Giunta, 2017). Shenila Janmohamed (2016) dalam buku Generation M: Young Muslim
Changing The World menyebutnya dengan istilah generasi M, yaitu kalangan muda yang religius namun sekaligus modern. Rideout et.al, (2010) menggunakan istilah
generasi M2 dimana pada usia 8-18 tahun generasi ini lebih banyak menghabiskan waktu berinteraksi dengan media genre baru (new media) seperti komputer, internet
dan video games. Generasi z besar kemungkinannya tidak sempat menjalani kehidupan analog, namun langsung masuk dalam lingkungan digital. Silahkan Saudara
116 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
buktikan dan amati, jarang dijumpai generasi z masih mendengarkan siaran radio, memutar CD, memutar kaset video, dan menonton televisi. Interaksi dengan media
generasi sebelumnya (old media) seperti televisi, media cetak, dan musik audio mulai berkurang intensitasnya. Fenomena ini bukan hanya merubah “apa” yang
dipelajari, namun merubah cara “bagaimana” generasi z ini mempelajarinya.
Di Indonesia generasi z bisa dikatagorikan mereka yang lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan internet pertama oleh Indonet di Indonesia tersedia pada tahun 1994.
Kesenjangan digital tidak lagi sekedar ditentukan faktor ekonomi seperti kepemilikan handphone, namun lebih disebabkan perbedaan tingkat literasi lintas antara
generasi guru dan generasi peserta didik. Seperti apakah karakteristik generasi z? Mari kita cermati bersama-sama!
1. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning) mulai dari mendiagnosa kebutuhan belajar, menentukan tujuan belajar, mengidentifikasi
sumber belajar, memilih strategi belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang praktis sehingga mudah beralih fokus belajarnya meskipun memiliki kecukupan waktu untuk mempelajarinya.
3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan jaringan internet karena memenuhi hasrat berselancar, berkreasi, berkolaborasi, dan membantu
berbagi informasi sebagai bentuk partisipasi.
4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan gambar images, ikon, dan simbol- simbol daripada teks. Generasi z tidak betah berlama-lama untuk mendengarkan
ceramah guru, sehingga lebih tertarik bereksplorasi daripada mendengarkan penjelasan guru.
5. Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span) atau dengan kata lain sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Generasi z terbiasa
bersentuhan dengan teknologi tinggi dengan aksesibilitas cepat misalnya smartphone. Rentang perhatian manusia semakin pendek ada di kisaran 8 detik (Glum,
2015).
6. Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod. Silahkan Saudara amati adakah fenomena seorang peserta
didik mengetik dengan laptop sambil melacak informasi lewat smartphone sekaligus menonton televisi?
7. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di media sosial daripada di lingkungan nyata dan cenderung memilih menggunakan aplikasi seperti Snapchat,
Secret dan Whisper daripada whatsapp.
Guna lebih memahami karakteristik generasi z silahkan Saudara saksikan tayangan video di http://bit.ly/2JXCcuy kemudian renungkanlah apakah peserta didik-peserta
didik yang ada di daerah masing-masing ada kecenderungan karakteristik yang sama? Berdasarkan video tersebut Saudara renungkan dan pikirkan sejenak, lalu
mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut;
1. Apakah Saudara dalam keseharian menghadapi peserta didik yang memiliki ciri-ciri serta harapan yang sama dengan yang ada di video? Apabila berbeda
karena Saudara bertugas di daerah terpencil, apakah fenomena dalam video diyakini juga akan terjadi pada peserta didik di daerah Saudara?
2. Menurut Saudara sebaiknya kita mempertahankan cara mengajar selama ini atau menyesuaikan dengan melakukan perubahan atau antisipasi?
3. Apakah peserta didik mengekpresikan kejenuhannya dengan bermain game dan berselancar di dunia maya yang tidak edukatif?
4. Apakah Saudara menganggap kegemaran generasi z sebagai gangguan yang harus diberhentikan atau dipandang modalitas belajar yang harus disalurkan?
5. Perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan sesuai kondisi Saudara dan kondisi peserta didik di daerah masing-masing?
6. Peran apa yang seharusnya dilakukan Saudara dalam memfasilitasi peserta didik abad 21?
Silahkan direnungkan dan didiskusikan bersama dengan teman-teman Saudara. Namun, bagaimanapun peserta didik sulit menghindarkan diri dari dampak teknologi,
dimana pertumbuhan penggunaan perangkat teknologi tentu akan meningkat. Generasi muda perlu diarahkan untuk mengambil manfaat maksimal dari TIK untuk
pembelajaran tanpa memasung kebebasan namun justeru memberikan saluran ke arah yang positif. Bukankah Saudara tidak menginginkan peserta didik menjadi
objek dari teknologi tanpa bisa mendapatkan manfaat positif? Teknologi di satu sisi memberikan dampak negatif apabila salah dalam memanfaatkan, sementara di satu
sisi dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Banyak kasus peserta didik yang mengalami kecanduan game sehingga mengalami gangguan kejiwaan yang merugikan
perkembangan peserta didik. Di sinilah peran penting Saudara dalam membantu peserta didik dalam menghadapi pembelajaran abad 21. Saudara guru abad 21
idealnya canggih, berempati, mampu memahami peserta didik, selalu tampil memesona dan menjadi mitra belajar yang dekat bagi peserta didik.
Materi Ajar Bisnis dan Pemasaran Menggali sumber materi ajar Bisnis dan Pemasaran Diberikan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran bidang Bisnis
abad 21 dan Pemasaran, peserta dapat menggali/mencari materi
esensial yang sesuai dengan metode dan teknologi yang
digunakan pada abad 21
117 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Materi Ajar Bisnis dan Pemasaran Menganalisis materi ajar Bisnis dan Pemasaran abad Diberikan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran bidang Bisnis
21 dan Pemasaran, peserta dapat menganalisis materi esensial
yang sesuai dengan metode dan teknologi yang digunakan pada
abad 21
Materi Pembelajaran
Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks atau butir-butir materi yang dicakup untuk materi pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang
dimaksud harus relevan dengan indikator pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan/atau metakognitif sesuai
tuntutan/kandungan KD
Technology (Teknologi)
1. Menggunakan kamera, komputer, dan audiovisual (perekaman dan gambar) dalam pengambilan sumber data yang ada di lokasi situs purbakala setempat,
2. Menggunakan media sosial berupa youtube dan Instagram dalam sarana menyampaikan informasi terkait situs purbakala di daerah sekitarnya.
Engineering (Teknik)
1. Merancang prosedur pembuatan penulisan karya ilmiah sejarah yang dikaitkan dengan penelitian sejarah tentang situs peninggalan purbakala di daerah
sekitarnya.
2. Merancang tema yang akan diangkat sebagai judul karya ilmiah dalam
Art (Seni)
1. Membuat kliping terbaik tentang hasil penelitian sejarah yang ada di daerah sekitar
2. Membuat bahan presentasi terbaik dengan aplikasi powerpoint tentang langkah-langkah penelitian sejarah dan penulisan sejarah berkaitan dengan situs
peninggalan purbakala yang ada di daerah sekitar hasil penelusuran sumber sejarah yang ada di daerah sekitar.
Mathematics (Matematika)
1. Menghitung usia benda-benda hasil kebudayaan manusia masalalu di situs purbakala daerah sekitarnya.
2. Mengkalkulasikan penemuan fosil atau artefak yang ada di situs purbakala, dan diperhitungan berdasarkan abad
Berdasarkan contoh tersebut, unsur STEAM pada komponen RPP ini sudah tertulis secara eksplisit dan jelas. Contoh tersebut sekaligus menggambarkan jenis
pendekatan STEAM yang tertanam (embedded). Hal ini terlihat dari penekanan materi pelajaran sejarah sebagai ilmu pengetahuan atau menjadi bidang utama
dibanding unsur STEAM lainnya. Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016, disebutkan bahwa materi pembelajaran harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi).
118 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Pengembangan RPP yang memfasilitasi RPP yang memfasilitasi pengembangan sikap, Diberikan indikator Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran
pengembangan sikap, pengetahuan, dan pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, bidang Bisnis dan Pemasaran peserta dapat menentukan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) yang kegiatan motivasi yang sesuai dengan materi, metode, dan
komunikatif, dan kolaboratif) yang memperhatikan karakteristik peserta didik, teknologi yang diterapkan
memperhatikan karakteristik peserta didik, perkembangan intelektual, moral, dan sosial peserta
perkembangan intelektual, moral, dan didik
sosial peserta didik
Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran. Contohnya mengembangkan pembelajaran berbasis web, mengelola forum diskusi online, melaksanakan
teleconference, menggunakan video pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan sebagainya
Memotivasi peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah dipilih melalui inspirasi-inspirasi baru. Contohnya guru menyediakan forum berdiskusi secara online
melalui instagram, facebook atau whatsapp group di sore hari sehingga menjadi perbincangan menyenangkan dipagi harinya atau pertemuan berikutnya
memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi adalah
generasi z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa
memutarkan video dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks 102kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis
pekerjaan dengan tangan akan tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.
Pengembangan RPP yang memfasilitasi RPP yang memfasilitasi pengembangan keterampilan Diberikan indikator Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran
pengembangan sikap, pengetahuan, dan Abad 21 bidang Bisnis dan Pemasaran peserta dapat merumuskan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, pembelajaran yang mengarah pada pengembangan
komunikatif, dan kolaboratif) yang keterampilan abad 21
memperhatikan karakteristik peserta didik,
perkembangan intelektual, moral, dan
sosial peserta didik
Beberapa keterampilan penting abad 21 yang sangat relevan menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia sebagai berikut;.
1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving). Berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk
menghadapi kompleksitas dan ambiguitas informasi yang besar. Peserta didik perlu dibiasakan untuk berpikir analitis, membandingkan berbagai kondisi,
dan menarik kesimpulan untuk dapat menyelesaikan masalah. Hal ini penting sebagai negara berkembang yang masih mengalami euforia teknologi untuk
menghindarkan peserta didik dari salah penggunaan informasi, mudah termakan berita hoax, dan kurang bertindak teliti. Hal ini dapat melatih budaya untuk
kritis dan teliti sejak dini
2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation).
Kreatifitas dan inovasi merupakan kunci pertumbuhan bagi negara berkembang. Kurikulum 2013 memiliki tujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Kreatifitas akan melahirkan daya tahan hidup dan
menciptakan nilai tambah sehingga mengurangi kebiasaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam, namun berusaha menciptakan ekonomi kreatif
berbasis pengetahuan dan warisan budaya. Pembelajaran STEAM, neuroscience, dan blended learning yang dibahas pada modul 3 adalah contoh
pendekatan pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan kreatifitas.
3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding).
Keragaman budaya di Indonesia sangat penting dipahami oleh peserta didik selain pengenalan keragaman budaya lintas negara. Peserta didik harus
memiliki sikap toleransi dan mengakui eksistensi dan keunikan dari setiap suku dan daerah yang ada di Indonesia. Peserta didik sering berinteraksi dan
berkomunikasi meallui media sosial dengan orang dari berbagai latar belakang budaya dan adat istiadat yang berbeda. Pemahaman kebiasaan, adat
istiadat, bahasa, keunikan lintas budaya adalah pengetahuan sangat penting dalam melakukan komunikasi dan interaksi agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan terpelihara rasa persatuan dan kesatuan nasional.
4. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill).
Keterampilan komunikasi dimaksudkan agar peserta didik dapat menjalin hubungan dan menyampaikan gagasan dengan baik secara lisan, tulisan maupun
non verbal. Literasi informasi dimaksudkan agar peserta didik dapat mempergunakan informasi secara efektif yakni memahami kapan informasi diperlukan,
119 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
bagaimana cara mengidentifikasi, bagaimana cara menentukan kredibilitas dan kualitas informasi. Literasi media dimaksudkan agar peserta didik mampu
memahami, menganalisis, dan adanya dekonstruksi pencitraan media, ada kesadaran cara media dibuat dan diakses sehingga tidak menelan mentah-
mentah berita dari media.
5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy)
Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan pengetahuan, mengekpresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan
menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi. Melek TIK memiliki cakupan lebih luas dari melek komputer bukan hanya menguasai aplikasi
komputer kontemporer namun termasuk konsep dasar (foundational concept) berupa prinsip-prinsip dasar dan ide-ide berkenaan dengan komputer,
jaringan informasi dan kemampuan intelektual (intellectual capabilities) berupa kemampuan untuk menerapkan teknologi informasi dalam situasi komplek
dan berbeda. Peserta didik penting pula dilatih untuk melek data dan pemograman agar mampu belajar memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-
hari dengan pemikiran logis melalui pemanfaatan dan penciptaan program, misalnya belajar coding sejak sekolah menengah. Tentu berbagai keterampilan
disesuaikan dengan jenjang kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik.
6. Karir dan kehidupan (life and career skill)
Peserta didik akan berkarya dan berkarir di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka mengambil inisiatif, pandai
mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan. Peserta didik perlu memahami tentang pengembangan karir dan bagaimana karir seharusnya diperoleh
melalui kerja keras dan sikap jujur. Misalnya pemahaman pentingnya sikap profesional, menghargai kerja keras, disiplin, amanah, dan menghindari praktek-
praktek kolusi, koneksi, dan nepotisme.
Keenam jenis keterampilan tersebut perlu dijadikan orientasi pembelajaran abad 21. Keenam keterampilan di atas sesungguhnya bisa dikelompokkan menjadi
tiga katagori, yaitu; (1) keterampilan belajar dan inovasi meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreatifitas dan inovasi,
(2) literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK, dan (3) keterampilan dalam karir dan kehidupan meliputi sikap luwes dan mampu
beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri, mampu berinteraksi dalam lintas sosial budaya, produktif dan akuntabel. Silahkan Saudara pelajari lebih lanjut
mengenai kerangka keterampilan abad 21 dari Partnership melalui link http://bit.ly/32ty4sN.
Pengembangan media pembelajaran Pengembangan media pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pada bidang Bisnis dan pemasaran,
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir peserta dapat menentukan media yang tepat untuk mendukung
keterampilan abad 21 kritis peningkatan keterampilan berpikir kritis.
Pengembangan media Pengembangan media pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
pembelajaran Bisnis dan Pemasaran Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir pemasaran, peserta dapat menentukan media yang tepat untuk
untuk keterampilan abad 21 kreatif mendukung peningkatan keterampilan
berpikir kreatif.
Pengembangan bahan ajar Bisnis dan Pengembangan bahan ajar Bisnis dan Pemasaran Diberikan indikator Kompetensi dasar (KD) pembelajaran
Pemasaran berbasis TIK berbasis TIK yang mendukung inkuiri bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat menentukan
bahan ajar
4) Menentukan Media, Alat, dan Sumber Belajar
Saudara mahasiswa, dalam pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM, media, alat dan sumber belajar sangat berperan penting terhadap proses pelaksanaan
pembelajaran. Mengapa demikian? media, alat dan sumber belajar ini memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri secara kreatif. Semakin beragam media,
alat dan sumber belajar yang dimanfaatkan akan semakin memberikan siswa keleluasan dalam mencari informasi, bereksperimen dan memecahkan masalah.
Ada 2 pendekatan untuk dapat menentukan sumber belajar dalam pembelajaran STEAM. Pertama adalah pendekatan ”by design” dan kedua adalah pendekatan ”by
utilization”. Apa bedanya? Mari kita lihat satu persatu. Pada pendekatan by design, tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Sedangkan pendekatan by utilization,
kondisi dan kesiapan atau keberadaan fasilitas TIK-nya itulah yang dijadikan sebagai patokan. Jadi, dalam pendekatan by utilization, kita berangkat dari apa yang kita
miliki atau apa yang ada di sekolah maupun lingkungan sekitar (Chaeruman, 2008).
Menentukan media, alat dan sumber belajar dalam rencana pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM tentu perlu memperhatikan unsur-unsur STEAM.
Keaneragaman dan ketersediaan sumber belajar sangat penting untuk menunjang kegiatan siswa dalam menerapkan sains dan teknologi, yang ditafsirkan melalui
teknik dan seni berlandaskan unsur-unsur matematika. Kegiatan siswa seperti mengamati, mencari informasi dan melakukan penelitian perlu disediakan sumber
belajar yang lengkap misalnya buku, akses internet, narasumber terkait, alat peraga, atau multimedia pembelajaran. Berikut ini contoh penulisan komponen Media,
Alat, dan Sumber Belajar dalam RPP:
120 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Alat/Bahan :
5. Penggaris, spidol, papan tulis, lem, gunting, album photo
6. Handycame, Hp, Kamera,
Pengembangan model, pembelajaran Pengembangan model pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang memfasilitasi keterampilan berpikir pemasaran, peserta dapatmenentukan model pembelajaran
keterampilan abad 21 kritis yang tepat untuk mendukung peningkatan keterampilan
berpikir kritis.
Pengembangan model, pembelajaran Pengembangan model pembelajaran Bisnis dan Diberikan indikator KD pembelajaran bidang bisnis dan
Bisnis dan Pemasaran untuk Pemasaran yang kemampuan memecahkan masalah pemasaran, peserta dapat menentukan model yang tepat untuk
keterampilan abad 21 mendukung peningkatan kemampuan memecahkan masalah
Model-model pembelajaran dimaksud antara lain;
1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk
menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk
disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu
oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai
tambah secara ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti eksplorasi ide, mengembangkan gagasan, merealisasikan gagasan menjadi
prototipe produk, melakukan uji coba produk, dan memasarkan produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi bagi
upaya pengembangan gagasan, membuat sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui respon pasar dengan google survey dan sebagainya.
3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat
ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor. Peserta didik bisa mengeksplorasi lingkungan
memanfaatkan sumber-sumber fisik diperkaya sumber-sumber digital, menggali pengalaman orang lain atau contoh nyata penyelesaian masalah dari beragam sudut
pandang. Peserta didik terlatih untuk menghasilkan gagasan baru, kreatif, berpikir tingkat tinggi, kritis, berlatih komunikasi, berbagi, lebih terbuka bersosialisasi dalam
konteks pemecahan masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan
strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari
kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantu peserta didik merumuskan
tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan
mengevaluasi kemampuannya.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-
bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik24 dapat
memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah
bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan
pengalaman langsung.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru
menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang
diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling
bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
121 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk
peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan
memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru,
ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya
agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai model
pembelajaran di atas memberikan peluang pengintegrasian teknologi dalam prosesnya, namun Saudara harus memiliki paket pengetahuan yang terkait dengan
penguasaan konten, penguasaan aspek pedagogis dan penguasaan aspek teknologi. Guna memudahkan dan memberikan gambaran cara mengintegrasikan teknologi
telah dikembangkan suatu kerangka untuk pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran yang dikenal dengan TPACK
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan membuka pembelajaran Diberikan indikator KD tentang pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran, peserta dapat merumukan kegiatan yang termasuk
memfasilitasi pengembangan keterampilan dalam bagian membuka pembelajaran.
abad 21
1. Kegiatan Pendahuluan
Awal pembelajaran merupakan titik awal yang menentukan motivasi belajar selanjutnya. Kesan awal tentang materi, guru, kegiatan pembelajaran dan seluruh proses
pembelajaran terjadi sejak kegiatan pendahuluan. Anda selaku tugas guru memiliki tugas;
a. memastikan kesiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
b. memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi
adalah generasi z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa
memutarkan video dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis pekerjaan dengan
tangan akan tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan sebelumnya yang relevan dengan materi yang akan dipelajari Ada baiknya Anda selaku guru
mengenal fitur dari beberapa program, game, film, tokoh, musik, hobi, topik yang sedang viral di media sosial. Pengalaman siswa dan berbagai hal yang sedang
menjadi perbicangan hangat (trending topic) akan direspon baik.
d. menjelaskan capaian pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Siswa perlu untuk merasa memiliki tujuan sehingga memunculkan motivasi untuk
mencapainya.
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Pada saat guru menyampaikan tentang cakupan materi ada baiknya guru
membuka diri tentang perkembangan bidang yang sedang dipelajari serta kemungkinan di masa depan. Pada waktu menyampaikan uraian kegiatan usahakan
kegiatan yang dilakukan berpusat siswa dan melibatkan pengembangan keterampilan sesuai karakteristik siswa. Misalnya guru yang di daerah perkotaan bisa
melibatkan siswa dalam kegiatan bereksplorasi di dunia maya sementara bagi siswa di pedesaan bisa mengeksplorasi lingkungan sekitar. Artinya siswa perlu
mendapatkan informasi kegiatan pembelajaran yang sesuai minat dan kondisi.
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan penutup pembelajaran Diberikan indikator KD tentang pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran, peserta dapat merumuskan kegiatan yang
memfasilitasi pengembangan keterampilan termasuk dalam bagian penutup pembelajaran
abad 21
Dalam kegiatan belajar, mengajar bukan semata menceritakan bahan pembelajaran kepada siswa, tetapi belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan siswa
itu sendiri. Jika seorang guru hanya memberikan penjelasan dan pemeragaan saja itu tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal. Sebenarnya hasil belajar
yang optimal akan diperoleh apabila sebuah proses pembelajaran melibatkan siswa untuk beraktifitas serta mengembangkan kreativitasnya. Dalam proses
pembelajaran sering ditemui siswa yang cenderung pasif serta tidak mau ikut berpartisipasi. Bila ditemui hal yang seperti itu maka sebagai motivator guru harus
mampu memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir kegiatan siswa mampu mencapai kompetensi yang telah dipelajari.
Sedangkan sebagai inspirator, guru juga harus mampu menggali dan mengembangkan inspirasi yang telah dimiliki siswa, sehingga siswa dapat secara optimal
menunjukkan kemampuannya. Secara sederhana, semua konsep diatas dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar mulai dari keterampilan membuka, proses
dan keterampilan menutup pelajaran.
122 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Seorang guru yang ideal harus mengetahui tindakan – tindakan apa yang akan mereka lakukan ketika membuka pelajaran, proses dan menutup pelajaran. Kegiatan
keterampilan membuka dan keterampilan menutup pelajaran adalah komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sehingga praktisi pendidikan
memberikan perhatian yang serius dalam masalah ini. Hal ini dikarenakan proses keterampilan membuka dan keterampilan menutup pelajaran merupakan inti dari
kegiatan belajar mengajar. Kesalahan dalam keterampilan membuka dan menutup pelajaran akan berakibat langsung kepada hasil pembelajaran.
Yang dimaksud menutup pelajaran bukanlah mengucapkan salam penutup dan hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-
kegiatan tersebut memang sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi, yang dimaksud keterampilan menutup pelajaran adalah
kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok
pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari, usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Kegiatan menutup
pelajaran juga bisa kita bayangkan sebagai pintu keluar dari satu kegiatan belajar mengajar. Pintu keluar tersebut bisa memberikan berbagai kesan dan pesan juga
kepada siswa.
Dari penelitian yang telah diadakan, ternyata kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok
materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan “membuka pelajaran’’ , kegiatan “ menutup pelajaran ” juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran,
tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain :
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran
Untuk mengukur sejauh mana tujuan dan indikator pembelajaran telah tercapai
Mengevaluasi keberhasilan pendidik dalam mengaplikasikan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya
Mendapat bahan tambahan untuk perbaikan pada pengajaran selanjutnya
Membantu peserta didik agar mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah di kuasainya dengan hal – hal yang baru saja dipelajari
Mengorganisasikan semua kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari menjadi bermakna untuk memahami esensi pelajaran
Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih antusias pada pertemuan pembelajaran selanjutnya
Manfaat keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, yaitu :
Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas – tugas yang akan dikerjakan
Siswa akan mengetahui dengan pasti batas – batas tugas yang akan dikerjakan
Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan – pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian – bagian dari suatu mata pelajaran
Siswa mengetahui antara hubungan pengalaman yang telah dikuasai dengan hal – hal baru yang akan dipelajari
Siswa juga dapat menggabungkan fakta, keterampilan dan konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa
123 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran tersebut dan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar
Pada dasarnya prinsip – prinsip yang mendasari penggunaan komponen keterampilan menutup pelajaran sama halnya dengan apa yang ada dalam keterampilan
membuka pelajaran. Prinsip – prinsip itu adalah sebagai berikut :
Prinsip Bermakna. Usaha untuk menarik atau memotivasi peserta didik seorang pendidik harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
Cara yang dicari atau dibuat – buat sebaiknya dihindari, seperti misalnya cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
Prinsip Berurutan dan Berkesinambungan. Kegiatan yang di lakukan oleh pendidik dalam memperkenalkan dan merangkum pokok – pokok penting dalam
pembelajaran hendaknya menjadi bagian dari kesatuan yang utuh. Untuk mewujudkan prinsip yang berurutan dan berkesinambungan tentunya perlu
diusahakan suatu susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa dan ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa.
Menjelang akhir jam pelajaran, pendidik harus melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar peserta didik memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok
materi pelajaran yang sudah dipelajari. Menurut Marno dan Idris (2008:103-105) cara – cara yang dapat dilakukan pendidik dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai
berikut :
Meninjau kembali
Menjelang akhir jam pelajaran, pendidik meninjau kembali apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu sudah dikuasai oleh peserta didik atau belum. Adapun cara
untuk meninjau kembali adalah :
Merangkum inti pelajaran. Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan merangkum inti pokok pelajaran. Pendidik dapat
meminta peserta didik membuat rangkuman baik secara lisan ataupun tertulis. Rangkuman ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dapat dilakukan
oleh pendidik, pendidik bersama peserta didik, atau pendidik menyuruh peserta didik ( disempurnakan oleh pendidik )
Membuat ringkasan. Dengan membuat ringkasan, peserta didik dapat memantapkan penguasaan inti dari pokok – pokok materi pelajaran yang telah
dipelajarinya. Disamping itu, dengan ringkasan, peserta didik yang tidak memiliki buku sumber telah memiliki bahan untuk dipelajari kembali. Ringkasan dapat
dibuat oleh pendidik, pendidik bersama peserta didik sendiri secara kelompok, atau peserta didik sendiri secara individual. Pokok – pokok pelajaran sebaiknya
ditulis di papan tulis ( oleh pendidik sendiri atau peserta didik ) secara skematis atau dengan kata – kata kunci supaya ada dukungan visual. Jika ternyata
rangkuman yang dibuat itu salah atau kurang lengkap, pendidik dapat melengkapi atau membetulkan.
Mengevaluasi
Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu yang sudah diajarkan, guru melakukan penilaian/evaluasi. Bentuk – bentuk evaluasi
itu adalah sebagai berikut :
Mendemonstrasikan keterampilan. Setelah selesai mengarang prosa atau puisi, guru meminta siswa kedepan kelas untuk membacakan dan menjelaskan apa
isi yang terkandung didalamnya.
Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain. Setelah pendidik menerangkan suatu rumus matematika. Peserta didik disuruh mengerjakan soal-soal baru dengan
menggunakan rumus tersebut.
Mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri. Pendidik dapat meminta peserta didik untuk memberi komentar tentang apakah suatu demonstrasi yang
dilakukan pendidik atau peserta didik lain itu efektif atau tidak. Misalnya, peserta didik diminta pendapatnya tentang kebijakan pemerintah menyangkut
124 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Memuji hasil yang dicapai oleh peserta didik dengan memberikan pujian maupun hadiah
Mendorong untuk lebih semangat belajar mencapai kompetensi yang lebih tinggi dengan menunjukkan pentingnya materi yang dipelajari
Memberikan harapan-harapan positif terhadap kegiatan belajar yang baru saja dilaksanakan
Meyakinkan akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap keberhasilan pencapian kompetensi belajar dalam menumbuhkan rasa percaya diri
Dalam kegiatan keterampilan menutup pelajaran, pendidik bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengevaluasi :
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil – hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama – sama menemukan hasil pembelajaran yang telah
berlangsung
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individu maupun kelompok
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
KESIMPULAN
Keterampilan menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan proses pembelajaran. Keterampilan dalam
menutup pelajaran bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran secara menyeluruh mengenai apa yang telah dipelajari oleh siswa , karena hal ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa serta tingkat keberhasilan guru dalam sebuah proses pembelajaran. Sebagai seorang guru sebelum mengakhiri sebuah
proses pembelajaran guru harus mampu menyampaikan pokok – pokok pelajaran agar siswa mengetahui gambaran yang utuh tentang materi dan hasil belajar yang
telah dipelajari. Karena jika seorang guru hanya mengucapkan hamdalah dan membaca doa saja untuk mengakhiri suatu pembelajaran maka siswa tidak akan pernah
mengetahui apa inti dari pembelajaran tersebut. Masing – masing siswa juga mempunyai kemampuan dan karakteristik yang berbeda – beda, jadi tidak semua siswa
mampu menyerap pelajaran dengan baik apabila seorang guru tidak memberikan gambaran atau inti dari sebuah proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar bisnis dan Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP Menunjukan performa dalam mengimplementasikan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pembelajaran bisnis dan pemasaran yang sesuai dengan RPP
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Perencanaan pembelajaran bisnis dan Melaksanakan perencanaan pembalajaran kontekstual Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
pemasaran dalam situasi pengalaman nyata dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
dan kontekstual melaksanakan pembelajaran kontekstual sesuai dengan
perencanaan
Prinsip-prinsip pembelajaran yang penting diketahui adalah;
1) Peserta didik diposisikan sebagai subyek aktif dalam membangun pengetahuannya. Kontruktivistik sosial didasarkan pandangan pengetahuan bukan sekedar
hasil refleksi dan representasi, namun hasil mengkontruksi secara aktif objek dan peristiwa secara sadar (Ageeva, 2016). Pembelajaran STEAM yang dibahas
pada Modul 3 sangat relevan untuk memberikan kesempatan peserta didik aktif mengkontruksi pengetahuannya. Pembelajaran berpusat peserta dengan peran
125 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
aktif peserta didik terbukti konsisten mengembangkan keterampilan abad 21, khususnya pembelajaran STEM (Keiler, 2018)
2) Pembelajaran memanfaatkan beragam sumber belajar sehingga guru abad 21 harus pandai memanfaatkan aneka sumber baik digital maupun non digital.
3) Pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Pembelajaran jangan sampai terjebak kepada pembelajaran formal yang
terpola secara tekstual dan perlu ditransformasi kepada mengembangkan tradisi ilmiah. Pendekatan saintifik kurikulum 2013 adalah bentuk upaya
mentransformasi pembelajaran tekstual;
4) Pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran bukan hanya sekedar menghafal fakta-fakta yang menyebabkan beban
kognitif (load cognitive), namun ditunjukkan oleh pencapaian kompetensi yang memenuhi standar proses;
5) Perubahan pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. Artinya pembelajaran harus menunjukkan kebulatan pengetahuan yang utuh, anatar
perencanaan, proses dan evaluasi memiliki keterkaitan;
6) Pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi (berpikir divergen). Kurikulum 2013
menyatakan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan kepuasan belajar manusia tertinggi terletak kepada kegiatan yang disebut
“mencipta”. Kreatifitas satu-satunya kemungkinan bagi negara berkembang untuk bertahan dan berkembang;
7) Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif, bukan verbalisme. Peserta didik diusahakan belajar sambil melakukan dan berpikir. Pembelajaran neuroscience
pada modul 3 menyebutkan aktifitas fisik dan mental berkaitan dengan fungsi bagian otak tertentu. Hal ini dapat menstimulasi terjadinya anyaman intelektual yang
lebih produktif;
8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills). Ekonomi gelombang empat bertumpu kepada
kreatifitas, warisan budaya, lingkungan, dan informasi memerlukan dukungan SDM berketerampilan tinggi baik keterampilan berpikir maupun bertindak.
9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. Keberhasilan belajar masa depan akan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan belajar mandiri (self motivated learning) yaitu adanya niat menguasai kompetensi, adanya motivasi, mau mengalokasikan
sumber daya, dan kontruktivistik. Tugas guru adalah membangun rasa ingin tahu dan hasu ilmu pengetahuan peserta didik, konsekwesninya dalam melaksanakan
pembelajaran berlandaskan kontruktivistik;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, di masyarakat, dan di dunia media sosial. Guru abad 21 harus mengkondisikan peserta didik untuk belajar
dimanapun dan kapanpun. Perkembangan TIK memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran setiap saat misalnya dengan kuis online, web pembelajaran,
forum chatting, konferensi video, dan sebagainya
12) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. Guru yang baik adalah
mengajar dan belajar, peserta didik menajdi lebih kompeten apabila da kesempatan untuk menciptakan pengetahuan dan berbagi. Guru adalah mitra belajar (co
learner). Perlu diingat yang Saudara menghadapi generasi z yang memiliki aksesibilitas terhadap sumber belajar mutakhir seperti deret ukur bukan lagi deret
hitung.
13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Memanfaatkan bukan sekedar menggunakan
namun mengintegrasikan sebagai bagian sistem pembelajaran sehingga harus bertujuan. Mengapa Saudara mempelajari TPACK? Itulah pentingnya pemanfaatan
TIK bagi guru abad 21.
14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Abad 21 memungkinkan orang saling berhubungan atau berkomunkasi lintas
budaya tanpa ada batasan waktu dan tempat dan saling menghargai perbedaan. Peserta didik penting merasakan pengalaman tidak adanya diskriminasi dan
pengakuan sesuai latar belakang masing-masing. Guru hendaknya menjadi contoh dalam memperlakukan peserta didik tanpa ada diskriminasi karena perbedaan
individual dan latar belakang budaya.
Perencanaan pembelajaran bisnis dan Melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)
pemasaran dengan model inovatif model inovatif dalam bidang bisnis dan pemasaran, peserta dapat
melaksanakan pembelajaran inovatif sesuai dengan
perencanaan
tugas guru abad 21 adalah mencari gagasan-gagasan kreatif dan inovatif untuk mempertinggi mutu pembelajaran. Salah satu gagasan kreatif dan inovatif adalah upaya
mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Saudara bisa menengok kembali 8 domain penerapan TPACK secara praktis pada Modul 2 Kegiatan Belajar
1. Contohnya menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK, STEAM, menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman, menggunakan
web based learning, mengembangkan tugas-belajar tugas baru berbasis kolaborasi memanfaatkan media sosial dan sebagainya
126 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan melakukan motivasi pembelajaran Melakukan motivasi dalam memulai pembelajaran bisnis dan
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pemasaran
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah yang Anda hadapi adalah generasi
z sehingga perlu mengenali kebiasaan generasi z. Sajikan contoh-contoh sumber daya manusia yang dibutuhkan pada konteks abad 21. Anda bisa memutarkan video
dari youtube tentang contoh manfaat dari materi yang dipelajari atau berangkat dari konteks kehidupan siswa. Sajikan jenis-jenis pekerjaan dengan tangan akan
tergantikan oleh SDM berdaya kreatifitas tinggi.
Keterampilan mengajar bisnis dan Keterampilan dalam kegiatan penutup pembelajaran Menegaskan kegiatan pembelajaran bisnis dan pemasaran
pemasaran yang berbasis TPACK untuk melalui kegiatan Refleksi
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Refleksi pembelajaran adalah suatu komponen kegiatan yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran dengan tujuan untuk menilai dan mengamatii apa yang telah
terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Macam –macam teknik refleksi antaralain :
1. Refleksi melalui video pembelajaran
Melalui video pembelajaran guru dapat mengamati proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,baik tentang cara guru mengajar, bagaimana siswa menerima materi
pembelajaran dari guru tersebut.
2. Refleksi melalui catatan harian
Catatan harian dapat dijadikan panduan guru untuk melakukan refleksi. Karena dalam catatan harian berisi kasus unik yang dialami guru maupun siswa, sehingga hasil
refkeksi tersebut dapat dipadukan dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
3. Refleksi melalui jurnal pembelajaran
Jurnal pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana refleksi, dimana dalam jurnal tersebut memuat catatan perenungan dan analisis guru tenyang proses belajar
sehari –hari di kelas, serta rencana tindak lanjut untuk hal –hal yang ditemukan dalam perenungan.
4. Refleksi melalui lisan
Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman pembelajaran.ataupun
meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu
pembelajaran.
5. Refleksi melalui keterlibatan guru lain,Guru dapat minta bantuan teman sejawat untuk mengobservasi serangkaian proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
6. Refleksi melalui observasi terhadap guru lain yang sedang mengajar
Mengamati teman sejawat yang sedang mengajar dapat membantu seorang guru memahami praktik pembelajaran yang dilaksanakannya.dengan mengamati gaya
guru mengajar, bagaimana cara siswa menerima pembelajaran, hal ini akan membntu seorang guru menginga t dan merenungkan kembali bagaimana praktik
dikelasnya.
7. Refleksi melalui Tndakan
Guru dapat melakukan refleksi melalui penelitian tindakan kelas, dengan penelitian tindakan kelas yang disusun dan dilaksanakan melalui suatu siklus berulang.
Dalam siklus tersebut guru mengumpulkan data pembelajaran, melakukan refleksi dan melakukan perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan yang ditemukan dalam
proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar bisnis dan Penggunaan media pembelajaran Menggunakan media pembelajaran bisnis dan pemasaran
pemasaran yang berbasis TPACK untuk berbasis TIK
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang dapat meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media merupakan segala
bentuk dan saluran yang digunakan menyampaikan pesan atau informasi (AECT dalam Arsyad, 2011). Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada
penerima pesan atau informasi (receiver) (Kartika, 2008). Sejalan dengan hal tersebut Munadi (2012) menyatakan bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif”.
127 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik). Secara umum media pembelajaran memiliki peran sebagai berikut:
Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke ruang kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman
sempit ini dipengaruhi oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai transfer pengetahuan dari pengajar ke peserta didik yang kebanyakan
berlangsung dalam ruang kelas. Jika menggunakan pandangan constructivism maka pengertian belajar dan media pembelajaran menjadi lebih luas. Media
pembelajaran tidak terbatas pada apa yang digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi pada prinsipnya meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan peserta didik
dimana mereka berinteraksi dan membantu proses belajar mengajar.
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:
Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan
demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti buku, modul, jurnal, poster,
dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur; dan media realitas alam sekitar.
Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan
verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, dan bunyi tiruan.
Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam suatu
proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan
maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan video.
Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media secara terintegrasi dalam suatu kegiatan pembelajaran. Secara sederhana, Meyer (2009) dalam Asyhar
(2011). Mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. Sementara Martin (2010) dalam Asyhar (2011) membedakan multimedia dan
audiovisual. Video Konferensi dan video caset termasuk kedalam media audio visual dan aplikasi komputer interaktif dan non interaktif merupakan beberapa contoh
multimedia.
Keterampilan mengajar bisnis dan Pengelolaan Kelas dalam pembelajaran Melaksanakan pengelolaan kelas yang efektif dalam
pemasaran yang berbasis TPACK untuk pembelajaran bisnis dan Pemasaran
memfasilitasi pengembangan keterampilan
abad 21
128 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Usaha guru dalam menciptakan kondisi diharapkan akan efektif apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang
menguntungkan dalam proses belajar mengajar.Kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar.
Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penyelenggara atau penanggung jawab kegiatan belajar mengajar
atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar yang diharapkan.
Kemudian Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa kelas adalah sekelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu yang dilengkapi oleh tugas-tugas yang diarahkan oleh guru
2. Dalam situasi kelas, guru bukanlah tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi seluruh anak dan kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiriyang berbeda dengan perilaku masing-masing individu dalam kelompok tersebut.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada individu. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka dalam
kelas.
5. Praktek guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok makin puas
individu dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun yang apatis,
masa bodoh, dan bermusuhan.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya telah tergantung dalam tujuan pendidikan, secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilias dari
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar
dan bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi.
129 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efisien dan efektif. Sebagai
indikator dari sebuahkelas yang efektif adalah apabila:
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugasnya yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan
tugas yang diberikan kepadanya.
b. Setiap anak terus mengerjakan pekerjaanya tanpa membuang waktu. Artinya, setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tau dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapimengerjakanya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja, maka kelas
tersebut dikatakan tidak tertib.
b. Prinsip Penilaian
Hasil penilaian yang baik bisa diterima pihak dan bisa dipertanggungjawabkan baik instrument penilaian, proses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektifitas
penilaian. Tugas guru adalah menjamin proses dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan sehingga penilaian harus memenuhi kriteria yang disajikan dalam
tabel 2.
No Kriteria Keterangan
1 Sahih Instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur
2 Objektif Gunakan pedoman (agar tidak subjektif), penilaian konsisten keajegan (reliabilitas) jika melibatkan lebih dari 1 penilai (reliabilitas antar antar
penilai)
3 Adil Tidak merugikan atau menguntungkan peserta didik karena semata-mata perbedaan capaian
pembelajaran
4 Terpadu Penilaian kompetensi tidak boleh lepas dari aktifitas pembelajaran dalam mencapainya
5 Terbuka Transparan dan dapat diketahui oleh siapapun
6 Menyeluruh dan berkesinambungan Penilaian dilakukan dengan beragam cara, sepanjang waktu, dan focus kepada hasil, proses, dan pengembangan
partisipasi peserta didik dan keterampilan belajar
7 Sistematis Penilaian mengikuti langkah baku dari analisis dan identifikasi KD dan indikator sehingga diperoleh bentuk, teknik dan waktu penilaian yang tepat
8 Mengacu kriteria Penentuan tuntas dan tidaknya dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan (KKM)
9 Akuntabel Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya
Guru berpartisipasi menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan, mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Penyusunan KKM mempertimbangkan 3 aspek(a) karakteristik peserta didik, (b) karakteristik mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung).
131 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Saudara bisa menggunakan satu KKM untuk untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
132 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
dengan memilih KKM yang terendah, ratarata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran. Misalnya, MTSn 3 Bantul berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM
untuk seluruh mata pelajaran (KKM 78).
Kedua, Saudara bisa memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, sehingga muncul interval nilai dan predikat yang berbeda. Contoh KKM mata pelajaran Bahasa
Inggris 75. Maka nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik, maka panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
dapat ditentukan dengan cara: (Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3. Jadi panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9 sehingga terdapat 4 macam
predikat, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), maka untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.
Satu catatan penting Saudara selaku guru harus terus mengedukasi para orangtua terkait dengan sistem penilaian karena faktanya masih banyak orangtua yang belum
memahami sistem penilaiannya.
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Cakupan dan pendekatan penilaian berbasis TIK Mengimplementasikan cakupan penilaian dalam proses
Pembelajaran berbasis TIK pembelajaran bisnis danpemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Cakupan dan pendekatan penilaian berbasis TIK Mengimplementasikan pendekatan penilaian dalam proses
Pembelajaran berbasis TIK pembelajaran bisnis dan pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Instrumen penilaian Pembelajaran bisnis dan Menyusun instrumen penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Prosedur penilaian Pembelajaran bisnis dan Menerapkan prosedur penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Pengolahan hasil penilaian Pembelajaran bisnis dan Melakukan pengolahan hasil penilaian pembelajaran bisnis dan
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran berbasis TI pemasaran berbasis TIK
Ragam Evaluasi Proses dan Hasil Pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran bisnis dan Menggunakan hasil penilaian pembelajaran untuk tindaklanjut
Pembelajaran berbasis TIK pemasaran pembelajaran bisnis dan pemasaran
Aspek penting lain dalam pengolalaan pengajaran evaluasi atau penilaian. Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil
belajar,tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pengajaran itu sendiri. Dengan penilaian dapat dilakukan revisi desain pengajaran dan strategi pengajaran
pengajaran. Dengan kata lain,ia dapat berfungsi sebagai umpan pengajaran masih kurang dapat perhatian dibandingkan oleh penilaian terhadap hasil pengajaran yang
dicapai pesreta didik. Oleh sebab itu, upaya remedial pengajaran jarang dilakukan oleh para guru, sehingga strategi pengajaran tidak menunjukkan adanya perubahan
yang berarti dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi. Kecendrungan ini hamper terjadi semua tingkat dan jenjang pendidikan.
Evaluasi pengajaran merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran,sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implemtasi kurikulum,sebagai upaya
untuk menciptakan belajar di kelas. Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukkan hasil-hasil urutan pengajaran. Hasil-hasil dicapai langsung bertalian
dengan penguasaan tujuan-tujuan yang menjadi target. Selain dari itu,evaluasi juga berfungsi menilai unsure-unsur yang relevan pada urutan perencanaan dan
pelaksasaan pengajaran. Itu sebabnya, evaluasi menempati kedudukan penting dalam rancangan kurikulum dan rancangan pengajaran dan oleh karenanya perlu
dibahas secara khusus data uraian bab ini.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI ATAU PENILAIAN
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.[1]
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya adalah evaluate yang
berarti menaksir atau menilai.
Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaliuasi sebagai berikut:
Suatu proses dimana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan payokan-patokan tertentu; patokan-patokan mana yang
mengandung pengertian baik-tidak baik, memadai-tidak memadai, memenuhi syarat-tidak memenuhi syarat. Dengan perkataan lain kita menggunakan value
judgement.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan.[2]
E. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan kurikulum berbasis 2001 adalah:
a. Valid, artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa.
b. Mendidik, artinya penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar siswa.
c. Berorientasi pada kompetensi, artinya penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil, artinya penilaian adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang social-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender.
e. Terbuka, artinya criteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain
yang terkait).
f. Berkesinambungan, artinya penilaia dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-menerus untuk meperoleh gambaran tentang perkembangn belajar siswa
sebagai hasil kegiatan belajarnya.
g. Menyeluruh, artinya enilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa.
h. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mepunyai arti, berguna, dan bias ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002: 184)
Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan criteria; yaitu berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. System yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
e. System penilaian har----------us disesuaikan dengan pengalaman nelajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.[11]
Ada dua pendekatan dalam penilaian yaitu: penilaian yang bersumber pada kriteria mutlak dan penilaian yang bersumber pada norma relatif.
1. Penilaian yang Bersumber pada Kriteria Mutlak
Penilaian ini menitikberatkan kepada pengukuran sampai berapa jauh keberhasilan/penguasaan seseorang atas unit pelajaran yang telah diberikan.
Adapun yang diukur adalah kecakapan nyata (penguasaan mutlak) seseorang mengenai bidang pengajaran tertentu setelah jangka waktu pendidikan tertentu tanpa
membandingkan dengan hasil yang dicapai itu dibandingkan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Penilaian yang Bersumber pada Norma Relatif (Kelompok)
Penilaian ini menitikberatkan pada status atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya. Hasil yang dicapai seseorang dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelompoknya.[12]
Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Disajikan narasi permasalahan pembelajaran bisnis dan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif pemasaran, peserta dapat merumuskan rancangan pemecahan
masalah pembelajaran di sekolah permasalahan pembelajaran untuk PTK
139 KISI-KISI DAN MATERI UP PPG DALJAB PPG BISNIS DARING DAN PEMASARAN
Implementasi PTK pada pembelajaran bisnis Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Menentukan tahapan pelaksanaan PTK dalam pembelajaran
dan pemasaran berdasarkan permasalahan sekolah bisnis dan Pemasaran
riil di sekolah
Pelaporan PTK sesuai dengan hasil peneliian Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Peserta dapat menentukan aspek-aspek yang perlu dilaporkan
dalambidang bisnis dan pemasaran sekolah berdasarkan hasil PTK
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Memanfaatkan hasil PTK dan refleksi untuk rencana tindak
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas proses pembelajaran lanjut
pembelajaran
Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Menganalisis Permasalahan pembelajaran bisnis dan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif pemasaran sebagai dasar melakukan PTK
masalah pembelajaran di sekolah
Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis Rancangan PTK dalam pembelajaran Bisnis dan Menentukan jenis penelitian PTK yang sesuai dengan
dan Pemasaran dengan mengidentifikasi Pemasaran dengan menerapkan TPACK inovatif Permasalahan pembelajaran bisnis dan pemasaran
masalah pembelajaran di sekolah
Implementasi PTK pada pembelajaran bisnis Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Memilih model PTK yang sesuai dengan permasalahan yang
dan pemasaran berdasarkan permasalahan sekolah akan diteliti dalam pembelajaran bisnis dan pemasaran
riil di sekolah
Pelaporan PTK sesuai dengan hasil peneliian Implementasi PTK berdasarkan permasalahan riil di Menyusun rancangan proposal PTK sesuai dengan
dalam bidang bisnis dan pemasaran sekolah permasalahan dalam pembelajaran bisnis dan pemasaran
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Menganalisis data hasil PTK bidang bisnis dan pemasaran
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas proses pembelajaran
pembelajaran
Pemanfaatan hasil PTK terhadap peningkatan Pemanfaatan hasil PTK dan refleksi untuk peningkatan Menyusun laporan hasil PTK sesuai permasalahan dalam
kualitas proses pembelajaran bisnis dan kualitas prosespembelajaran pembelajaran bisnis dan Pemasaran
pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas
Sekolah merupakan rumah kedua bagi guru dan peserta didik. Jika sekolah diibaratkan rumah, maka kelas berperan sebagai kamar. Kondisi kelas memegang peranan
penting dalam kelancaran proses pembelajaran. Salah satu kesuksesan peserta didik di sekolah bisa Bapak/Ibu lihat bagaimana keseharian peserta didik di dalam
kelas.
Apabila Bapak/Ibu menemukan kendala yang berpengaruh pada peserta didik dan itu berlangsung secara terus menerus, Bapak/Ibu harus segera menemukan problem
solvingnya. Nah, salah satu cara untuk menemukan problem solving adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
Artinya, penelitian semacam ini tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 – 2 hari saja. Hasil yang Bapak/Ibu dapatkan melalui PTK ini bisa dipublikasikan menjadi
jurnal ilmiah dalam konteks pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Misalnya, guru A mengampu mata pelajaran Matematika di SMP B kelas VII, dari hasil penilaian selama tengah semester, rata-rata perolehan nilai Matematika di kelas
VII C hanya 6,0. Sementara itu, KKM yang diharapkan adalah 7,5. Dari 30 siswa kelas VIIC, hanya 5 anak yang berhasil mendapatkan nilai di atas 7,5.
Dari kondisi ini, tentu terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Sebagai guru yang mengampu mata pelajaran terkait, guru A tidak bisa tinggal diam. Guru A
harus melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VIIC. Tindakan itu bisa berupa penerapan media pembelajaran seperti
visualisasi, permainan, alat peraga, dan sebagainya.
Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar persetujuan, kata pengantar, dan daftar isi.
Bagian pokok terdiri dari pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah dan pemecahannya, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kajian teori, kajian hasil
penelitian yang relevan, hipotesis, rencana penelitian, subyek penelitian, prosedur PTK, serta pengumpulan dan analisis data.
Bagian akhir, terdiri dari penutup, daftar istilah (jika ada), daftar pustaka, dan lampiran.
Langkah-Langkah Membuat Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah yang membuat PTK yang harus Bapak/Ibu perhatikan adalah sebagai berikut.
Metode PTK adalah metode yang digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas. Metode PTK dijalankan berdasarkan model PTK yang telah ada. Model PTK yang
bisa dijadikan pilihan adalah Model Kurt Lewin, Model Kemmis & McTaggart, Model John Elliot, dan Model Hopkins. Model
Dari keempat model PTK di atas, model yang paling mudah untuk Bapak/Ibu jadikan referensi adalah Model PTK Kemmis & McTaggart.
Pada dasarnya, penelitian tindakan kelas dilakukan melalui beberapa siklus atau pengulangan siklus. Setiap siklusnya mengacu pada metode PTK yang dijelaskan
sebelumnya, yaitu terdiri dari empat tahap berikut.
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, peneliti harus mempersiapkan dengan matang konsep penelitian yang akan dijalankan, misalnya rencana pembelajaran beserta instrumennya.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap penting penentu keberhasilan penelitian. Pada tahap inilah Bapak/Ibu akan mengeksekusi rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini,
Bapak/Ibu harus bisa mengajar dengan baik dan apa adanya. Artinya, jangan terlihat tegang dan seolah-olah terpaksa.
3. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan, ada dua hal yang harus Bapak/Ibu amati, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar Bapak/Ibu. Kegiatan belajar siswa bisa Bapak/Ibu
pantau selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara itu, kegiatan mengajar Bapak/Ibu bisa dipantau oleh orang lain (kolaborator) misal teman sesama guru.
4. Tahap refleksi
Tahap refleksi bisa berupa diskusi antara Bapak/Ibu dan kolaborator. Diskusi bertujuan untuk membagikan hasil pengamatan kolaborator terhadap kinerja Bapak/Ibu
di kelas.
1. Bagian awal
Bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel maupun lampiran.
2. Bagian inti
Bagian inti terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut.
a. Bab I: Pendahuluan
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
b. Bab II: Kajian Pustaka
Landasan teori
Hasil penelitian yang relevan
Kerangka pikir
Hipotesis tindakan
c. Bab III: Metode Penelitian
Pengaturan dan karakteristik subjek penelitian
Variabel penelitian
Prosedur penelitian
Data dan cara pengumpulan
Indikator kinerja
Analisis terhadap data
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pelaksanaan tindakan
Hasil analisis data
Pembahasan
e. Bab V: Simpulan dan Saran
Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)
Setelah proposal Bapak/Ibu disetujui, Bapak/Ibu bisa langsung melakukan PTK. Hasil dari PTK tersebut akan disampaikan dalam bentuk laporan dan dipublikasikan
dalam bentuk jurnal. Penulisan jurnal harus mengikuti kaidah umum yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut.
1. Abstrak
Abstrak berisi garis besar penelitian yang sedang dilakukan. Di dalam abstrak harus memuat tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam dua bahasa,
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
2. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya PTK, tujuan diadakannya PTK, dan ulasan sedikit dasar teori yang melandasi penelitian.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang langkah-langkah apa yang akan dilakukan selama penelitian beserta timeline waktunya.
5. Kesimpulan
Di bagian kesimpulan, Bapak/Ibu akan menemukan kesesuaian antara metode penelitian dan hasil akhir yang diharapkan.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat seluruh referensi yang Bapak/Ibu jadikan rujukan dalam melakukan penelitian. Referensi yang digunakan harus referensi resmi dari textbook,
jurnal penelitian, dan laporan penelitian. Artinya, Bapak/Ibu tidak bisa menggunakan referensi sembarangan, misalnya blog, youtube, sosial media, dan sebagainya.