Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR PENGESAHANRESEARCH PAPER XII

SMP KOLESE KANISIUS TAHUN AJARAN 2022/2023

Penelitian yang berjudul


DAMPAK INTERAKSI sOSIAL DALAM SEKOLAH HOMOGEN TERHADAP
ORIENTASI SEKSUAL PADA SISWA KELAS 7,8, DAN 9 SMP KANISIUs
JAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Sosial Humaniora25

Gregorius Apuila Pardomuan Sibrani/95/8


Jovan Nugroho/95/11
Nathan Allan /95/18
SamuelDave Kan /95/26

Telah dipertahankan di depan penguji Research Paper XII pada tanggal 17 Februari 2023
dan dinyatakan telah memenuhi syarat serta selesai melakukanrevisi.

SusunanPenguji Ujian Research Paper XII Kelompok Sosial Humaniora25

Nama Lengkap Penguji Tanda Tangan

Penguji 1: Sixtus Angga Pratama Mahardika, S.Pd.

Penguji 2: Leonardus Evano Nugroho,S.Pd.

Mengetahui,

Pembmbing Materi Pembimbing Bahasa

Albertus Dhita Apggoro, S.Pd.


Agatha Tri Agung Budi Lestari, S.Pd.
DAMPAK INTERAKSI SOSIAL DALAM SEKOLAH
HOMOGEN TERHADAP ORIENTASI SEKSUAL
PADA SISWA KELAS 7, 8, DAN 9 SMP KANISIUS
JAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023

THE IMPACT OF SOCIAL INTERACTION IN


HOMOGENEOUS SCHOOLS ON SEXUAL ORIENTATION
IN GRADES 7, 8, AND 9 CANISIUS JUNIOR HIGH
SCHOOL JAKARTA STUDENTS ACADEMIC YEAR OF
2022/2023
Gregorius Apuila Pardomuan Sibrani, Jovan Nugroho, Nathan Allan, Samuel Dave Kan
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KANISIUS JAKARTA
Jalan Menteng Raya 64, DKI Jakarta
9320.gregorius@smp.kanisius.edu, 9324.jovan@smp.kanisius.edu,
9390.nathan@smp.kanisius.edu, 9398.samuel@smp.kanisius.edu
Diterima tanggal 3 Maret 2023 Disetujui tanggal 3 Maret 2023

ABSTRACT
In face-to-face learning at Canisius Junior High School (JHS) Jakarta, researchers often
find cases where students of the same gender hug each other, stroke their friends' heads, and touch
inappropriate body parts. Previous research proved that social interaction greatly impacts a
person's psychological condition, including their sexual orientation. Therefore, researchers want
to know the impact of social interaction in homogeneous schools on sexual orientation in grades 7,
8, and 9 Canisius JHS Jakarta students academic year of 2022/2023. This research was conducted
using a descriptive quantitative method and the data were analyzed using a 4-point Likert Scale.
Through this research, it was concluded that social interactions in homogeneous schools could
impact the sexual orientation of grades 7, 8, and 9 Canisius JHS Jakarta students academic year
of 2022/2023. 24 respondents or 14.5% of respondents agree that they are more attracted to
friends of the same sex than friends of different sexes. However, the majority of students
experienced a small impact on their sexual orientation.

Keywords: Sexual Orientation, Homogeneous School, Social Interaction

ABSTRAK
Dalam pembelajaran tatap muka di SMP Kanisius Jakarta, peneliti sering menemukan
kasus di mana pelajar dengan jenis kelamin yang sama saling memeluk, mengelus-elus kepala
temannya, dan menyentuh bagian tubuh yang tidak sepantasnya. Penelitian sebelumnya
membuktikan interaksi sosial sangat berdampak pada kondisi psikologis seseorang, termasuk
orientasi seksualnya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui dampak dari interaksi sosial pada
sekolah homogen terhadap orientasi seksual siswa kelas 7, 8, dan 9 SMP Kanisius tahun ajaran
2022/2023. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan datanya
dianalisis menggunakan Skala Likert 4-poin. Melalui penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa
interaksi sosial di sekolah homogen dapat berdampak pada orientasi seksual siswa kelas 7, 8, dan 9
SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran 2022/2023. 24 responden atau 14,5% dari jumlah responden
setuju lebih tertarik terhadap teman sama jenis kelamin daripada teman beda jenis kelamin.
Namun, sebagian besar siswa mengalami dampak yang kecil terhadap orientasi seksual mereka.

Kata Kunci: Orientasi Seksual, Sekolah Homogen, Interaksi Sosial


A. PENDAHULUAN dari waktu siswa SMP Kanisius Jakarta
digunakan untuk beraktivitas di sekolah.
Pada pertengahan tahun 2022, Cook (2020) menemukan
pandemi Covid-19 mulai mereda. lingkungan sosial berdampak pada
Kegiatan tatap muka kini mulai orientasi seksual. Penelitian ini
dijalankan kembali. Sama halnya dengan menemukan ada berbagai anggapan
sekolah-sekolah yang kini sudah bahwa homoseksualitas diakibatkan oleh
menjalankan kembali pembelajaran tatap masalah hubungan dengan orang tua,
muka. Para pelajar kembali berinteraksi terutama orang tua sesama jenis kelamin
secara langsung di sekolah seperti sedia selama masa anak-anak. Penelitian ini
kala. Akhir-akhir ini terjadi kasus di menjelaskan lingkungan sosial dalam
mana pelajar dengan jenis kelamin sama masa anak-anak berperan besar pada
saling memeluk, mengelus-elus kepala orientasi seksual.
temannya, dan menyentuh bagian tubuh Namun demikian, Burri et al.
yang tidak sepantasnya. Hal ini (2011) menemukan lingkungan sosial
menyebabkan peneliti ingin mencari tidak memiliki dampak terhadap
tahu lebih dalam mengenai dampak dari orientasi seksual sebesar faktor lain.
perilaku tersebut terhadap orientasi Hasil dari penelitian ini menunjukkan
seksual mereka. orientasi seksual dipengaruhi oleh faktor
Orientasi seksual merupakan genetik sebanyak 25%. Selain itu,
sebuah istilah untuk memperlihatkan penelitian ini menemukan tidak ada
perasaan terhadap seorang individu pengaruh lingkungan keluarga pada sifat
tertentu dengan jenis kelamin yang sama apapun.
maupun yang berbeda. Umumnya Penelitian ini akan mencari tahu
orientasi seksual bisa dilihat dari apakah interaksi sosial berpengaruh
berbagai jenis kegiatan yang dilakukan, terhadap orientasi seksual dengan subjek
seperti perilaku, cara berbicara, cara siswa SMP Kanisius Jakarta tahun
berpakaian, dan yang lain sebagainya. ajaran 2022/2023. Penelitian ini akan
Sebagian besar dari populasi manusia melengkapi faktor yang mempengaruhi
memiliki ketertarikan seksual terhadap perilaku siswa. Hasil dari penelitian ini
lawan jenis (Kaufman 2008). Artinya, dapat digunakan untuk melengkapi
orang-orang ini ingin menjalani kesenjangan konseptual (conceptual
hidupnya dengan seseorang dengan jenis gap), karena topik penelitian akan
kelamin yang berbeda. Kaufman (2008) meluruskan konsep orientasi seksual di
juga menemukan orientasi seksual SMP Kanisius Jakarta.
heteroseksual, homoseksual, dan Penelitian ini bertujuan untuk
biseksual merupakan orientasi seksual mengetahui dampak interaksi sosial di
yang paling umum. Maka, orientasi sekolah homogen terhadap orientasi
seksual yang diambil dalam penelitian seksual pada siswa SMP Kanisius
ini adalah ketiga orientasi seksual Jakarta tahun ajaran 2022/2023. Selain
tersebut. itu, penelitian ini memiliki beberapa
Di lingkungan SMP Kanisius manfaat teoritis, yaitu:
Jakarta, dapat ditemukan siswa-siswa a) Melalui penelitian ini, diharapkan
yang saling memeluk, mengelus-elus pembaca dapat menambah wawasan
kepala temannya, dan menyentuh bagian dan memberikan pandangan kepada
tubuh yang tidak sepantasnya. Hal ini pembaca mengenai dampak
menimbulkan pertanyaan, apakah ada interaksi sosial dalam sekolah
orientasi seksual yang berbeda dalam homogen terhadap orientasi seksual
sekolah homogen terutama SMP siswanya.
Kanisius Jakarta. Sebab, sebagian besar b) Melalui penelitian ini, pembaca
diharapkan dapat mengetahui
dampak interaksi sosial di sekolah
homogen terhadap orientasi seksual
pada siswa SMP Kanisius Jakarta
tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian ini juga memiliki
beberapa manfaat praktis, yaitu:
a) Pihak Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dampak
interaksi sosial siswa SMP Kanisius Gambar 1. Kerangka konseptual.
Jakarta selama berada di sekolah
homogen. Selain itu, penelitian ini Untuk mendasarkan penelitian ini,
akan menjelaskan apakah interaksi peneliti menggunakan beberapa teori.
sosial dalam sekolah homogen Adapun beberapa teori yang digunakan
berdampak pada orientasi seksual. dalam penelitian ini yaitu homogen,
b) Pihak Keluarga Besar Kolese interaksi sosial, dan orientasi seksual.
Kanisius Menurut Hendrastomo (2012),
Penelitian ini akan membantu pihak sekolah homogen merupakan sekolah
SMP Kanisius Jakarta dalam yang ditandai dengan persamaan
mencari tahu dampak dari interaksi karakteristik peserta didik baik secara
sosial di dalam sekolah terhadap ekonomi, golongan, agama, maupun
orientasi seksual siswanya. etnisitas. SMP Kanisius Jakarta
c) Pihak Luar merupakan salah satu sekolah homogen
Penelitian ini membantu pihak luar jenis kelamin. Di dalam SMP Kanisius
untuk mengetahui dampak interaksi Jakarta, hanya terdapat pelajar laki-laki.
sosial di sekolah homogen terhadap Interaksi sosial adalah hubungan
orientasi seksual pelajar. sosial yang dinamis berkaitan dengan
Peneliti membuat beberapa hubungan antara individu dengan
pembatasan masalah, agar penelitian individu, kelompok dengan kelompok
tidak keluar dari topik. Subjek yang dan individu dengan kelompok.
digunakan pada penelitian adalah siswa (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
kelas 7, 8, dan 9 SMP Kanisius Jakarta Riset, dan Teknologi 2021). Dalam
tahun ajaran 2022/2023. Subjek inilah lingkungan sekolah, terdapat interaksi
yang merepresentasikan SMP Kanisius sosial dalam bentuk pergaulan.
Jakarta. Selain itu, peneliti tidak akan Pergaulan merupakan salah satu faktor
menilai benar salahnya suatu orientasi pembentuk orientasi seksual. Seseorang
seksual, melainkan mencari dampak yang berada di dalam pergaulan
interaksi sosial dalam sekolah homogen homoseksual mengikuti dan memiliki
terhadap 3 jenis orientasi seksual yang orientasi seksual yang sama dengan
paling umum. lingkungannya (Dermawan 2016).
Penelitian ini memiliki pertanyaan Danlope (2016) menemukan bahwa
utama, yakni apa dampak dari interaksi interaksi sosial berdampak pada
sosial di sekolah homogen terhadap psikologi seseorang. Interaksi sosial
orientasi seksual siswa kelas 7, 8, dan 9 dengan orang lain dalam lingkungan
SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran tertentu membentuk bagaimana kita
2022/2023? bertindak dalam situasi yang berbeda.
Salah satu faktor yang bisa
mempengaruhi orientasi seksual adalah
pergaulan. Fadhilah (2018) menemukan
penyebab 45% dari jumlah responden
menjadi homoseksual disebabkan oleh
faktor lingkungan dan pergaulan, 25% gay cenderung menyukai
dari jumlah responden disebabkan oleh mengenakan pakaian ketat karena
pengalaman traumatis, 17,5% dari pakaian tersebut menunjukan lekuk
jumlah responden disebabkan oleh tubuh pengguna. Orang gay juga
keimanan yang lemah, dan 12,5% dari lebih suka menggunakan
jumlah responden abstain. Hal inilah warna-warna yang mencolok. Gaya
yang menyebabkan 200 dari 435 bahasa dan perilakunya juga lebih
responden mengidentifikasikan dirinya feminim. Namun, Clarke dan
sebagai homoseksual di kemudian hari. Turner (2007) menemukan tidak
Orientasi seksual mengacu pada semua orang gay lebih suka
pola ketertarikan emosional, romantis menggunakan pakaian feminim.
dan/atau seksual yang bertahan lama Cara berpakaian seorang
terhadap laki-laki, perempuan, atau homoseksual kembali lagi kepada
kedua jenis kelamin (American pribadi orangnya sendiri, sama
Psychological Association 2008). halnya dengan seorang
Orientasi seksual memiliki sifat yang heteroseksual.
sangat personal. Situasi lingkungan c) Biseksual adalah sebuah
dapat mempengaruhi pilihan dalam diri ketertarikan emosional, romantis,
seseorang untuk mengungkapkan dan/atau seksual terhadap lebih dari
orientasi seksualnya (Haryadi dan satu jenis kelamin atau terhadap
Abrisam 2020). seorang pria dan wanita lain
Orientasi seksual dipengaruhi 32% sekaligus (Nurin 2021). Seorang
oleh genetik, 25% oleh lingkungan biseksual bisa memiliki fantasi seks
rumah, dan 43% oleh lingkungan dengan laki-laki dan perempuan.
lainnya (Cook 2020). Kelakuan Mereka juga merasa tertarik secara
non-heteroseksual bersifat poligenik romantis terhadap laki-laki dan
atau dipengaruhi oleh banyak genetik. perempuan (Larasati 2022).
Sumber ini juga mengatakan orientasi Untuk mengarahkan penelitian,
seksual juga dipengaruhi oleh peneliti menggunakan beberapa
lingkungan pergaulan. Terdapat 3 jenis penelitian relevan. Penelitian ini
orientasi seksual yang paling umum: menggunakan 3 penelitian relevan
a) Heteroseksual adalah sebuah mengenai pergaulan di sekolah
orientasi seksual di mana seseorang homogen, pengaruh sekolah homogen
tertarik pada lawan jenis (Kompas terhadap orientasi seksual, dan lelucon
2020). seksual.
b) Homoseksual berasal dari kata Faustina (2018) menemukan bahwa
homo yang berarti sama dan kata pelajar di sekolah homogen membentuk
seksual yang berarti jenis kelamin. sebuah kelompok sosial yang memiliki
Homoseksual adalah sebuah ciri khas dalam berkomunikasi antar
orientasi seksual di mana seseorang sesama. Ciri khas ini dapat terbentuk
tertarik pada sesama jenis (Kompas karena adanya perilaku yang terbiasa
2020). Seorang homoseksual secara dengan perlakuan untuk sesama jenis.
umum lebih sering memperhatikan Hal tersebut memunculkan adanya
sesama jenis di tempat umum. ekspresivitas yang tinggi, komunikasi
Mereka juga memiliki fantasi seks yang termodifikasi, senioritas, kebiasaan
dengan sesama jenis dan memiliki untuk curhat, dan candaan antar pelajar.
ketertarikan kepada sesama jenis Li dan Wong (2018) menemukan
(Katyusha 2022). bahwa menimba ilmu di sekolah
Novita (2021) menemukan homogen berdampak terhadap orientasi
seorang homoseksual khususnya seksual. Penelitian juga menemukan
siswa lebih banyak menghabiskan waktu pandangan responden dapat diukur
bergaul dengan sama jenis jika secara lebih terarah dan menghindari
dibandingkan dengan sekolah heterogen. responden yang memilih pilihan netral.
Namun demikian, penelitian Instrumen yang peneliti gunakan
relevan ini memiliki perbedaan dengan adalah survei secara daring
penelitian yang hendak dilakukan menggunakan Google Forms. Survei
peneliti. Penelitian relevan tersebut dilakukan secara daring atau kuesioner
memiliki penekanan pada perbedaan agar pengumpulan data menjadi lebih
pergaulan, orientasi seksual, dan efisien dan praktis. Target sampel dari
kehidupan pacaran sekolah homogen penelitian ini adalah 40 siswa untuk
dengan sekolah heterogen. Sedangkan setiap angkatan, yakni angkatan kelas 7,
penelitian yang hendak dilakukan 8, dan 9, sehingga akumulasi populasi
peneliti memiliki penekanan pada adalah 120 siswa SMP Kanisius Jakarta
dampak interaksi sosial di sekolah tahun ajaran 2022/2023.
homogen terhadap orientasi seksual saja. Pertanyaan-pertanyaan dalam
Låftman et al. (2020) menemukan survei akan digunakan untuk menjawab
bahwa lelucon seksual berbahaya bagi pertanyaan utama, yaitu “Apa dampak
mereka yang terpapar langsung, namun interaksi sosial di sekolah homogen
juga dapat berdampak negatif bagi siswa terhadap orientasi seksual siswa SMP
yang terlibat. Dengan demikian, sekolah Kanisius tahun ajaran 2022/2023?”
perlu bebas dari dari lelucon seksual Pertanyaan utama tersebut akan dibagi
untuk kebaikan siswa maupun siswinya. menjadi 3 rumusan masalah.
Penelitian ini memiliki hipotesis, Rumusan masalah pertama adalah
yaitu interaksi sosial di sekolah “Apa dampak interaksi sosial di sekolah
homogen berperan besar dalam homogen terhadap perilaku siswa?”
perubahan orientasi seksual siswa SMP Pertanyaan-pertanyaan ini akan
Kanisius Jakarta tahun ajaran menjawab perubahan perilaku yang
2022/2023. Peneliti membentuk terjadi di sekolah homogen. Rincian
hipotesis ini karena peneliti pertanyaannya sebagai berikut:
menyimpulkan dari penelitian relevan a) Anda sering bergaul dengan teman
bahwa interaksi sosial di sekolah yang berjenis kelamin sama di
homogen dapat merubah sikap sekolah, pada saat Anda masih di
seseorang. jenjang SD.
b) Anda sering bergaul dengan teman
B. METODE yang berjenis kelamin sama di
sekolah, pada saat Anda berada di
Dalam penelitian ini, jenis jenjang SMP.
penelitian yang digunakan adalah c) Anda sering bergaul dengan teman
metode penelitian kuantitatif dengan yang berjenis kelamin berbeda di
pendekatan deskriptif. Teknik sekolah, pada saat Anda masih di
pengumpulan data yang peneliti gunakan jenjang SD.
adalah survei dengan pertanyaan d) Anda sering bergaul dengan teman
berdasarkan skala Likert 4-poin. Dalam yang berjenis kelamin berbeda di
skala Likert 4-poin, terdapat 4 pilihan sekolah, pada saat Anda berada di
dengan skornya masing-masing, yaitu jenjang SMP.
“sangat setuju” bernilai 4 skor, “setuju” e) Anda sering menggunakan istilah
bernilai 3 skor, “tidak setuju” bernilai 2 seksual dalam candaan sehari-hari,
skor, dan “sangat tidak setuju” bernilai pada saat Anda masih di jenjang
1 skor. Peneliti memutuskan untuk SD.
menggunakan skala Likert 4-poin agar f) Anda sering menggunakan istilah
seksual dalam candaan sehari-hari, menarik perhatian.
pada saat Anda berada di jenjang Rumusan masalah ketiga adalah
SMP. “Bagaimana dampak perilaku tersebut
g) Anda sering menemukan kasus terhadap orientasi seksual para siswa?”
penggunaan istilah seksual dalam Pertanyaan-pertanyaan ini akan
candaan di SMP Kanisius Jakarta. menjawab orientasi seksual apa yang
h) Anda sering mengelus-elus kepala dimiliki siswa. Rincian pertanyaannya
teman saat bergaul, pada saat Anda sebagai berikut:
masih di jenjang SD. a) Anda merasa nyaman ketika
i) Anda sering mengelus-elus kepala bergaul dengan teman berjenis
teman saat bergaul, pada saat Anda kelamin sama pada saat Anda masih
berada di jenjang SMP. di jenjang SD.
j) Anda sering berpelukan dengan b) Anda merasa nyaman ketika
teman saat bergaul, pada saat Anda bergaul dengan teman berjenis
masih di jenjang SD. kelamin sama pada saat Anda di
k) Anda sering berpelukan dengan jenjang SMP.
teman saat bergaul, pada saat Anda c) Anda merasa nyaman ketika
berada di jenjang SMP. bergaul dengan teman berjenis
Rumusan masalah kedua adalah kelamin berbeda pada saat Anda
“Mengapa para siswa memiliki perilaku masih di jenjang SD.
tersebut?” Pertanyaan-pertanyaan ini d) Anda merasa nyaman ketika
akan menjawab alasan siswa memiliki bergaul dengan teman berjenis
perilaku tersebut. Rincian pertanyaannya kelamin berbeda pada saat Anda di
sebagai berikut: jenjang SMP.
a) Anda sering menggunakan istilah e) Anda lebih senang bergaul bersama
seksual dalam candaan sehari-hari teman berjenis kelamin sama
dengan teman dekat. daripada teman berjenis kelamin
b) Anda sering menggunakan istilah berbeda.
seksual dalam candaan sehari-hari f) Anda lebih tertarik dengan teman
dengan teman yang tidak dekat. berjenis kelamin sama daripada
c) Anda merasa mengelus-elus kepala teman berjenis kelamin berbeda.
merupakan hal yang normal antar Teknik analisis data yang dilakukan
jenis kelamin sama. peneliti adalah mencari rata-rata poin (𝑥)
d) Anda merasa berpelukan dari setiap pertanyaan. Dalam
merupakan hal yang normal antar menganalisis data, peneliti tidak akan
jenis kelamin sama. memisahkan responden berdasarkan
e) Anda merasa menggunakan istilah kelasnya, melainkan menghitung skor
seksual dalam candaan sehari-hari dari seluruh responden kelas 7, 8, dan 9.
merupakan hal yang normal antar 1 . 𝑛1 + 2 . 𝑛2 + 3 . 𝑛3 + 4 . 𝑛4
jenis kelamin sama. 𝑥= 𝑛
f) Anda meniru teman yang 𝑥 = nilai rata-rata
menggunakan istilah seksual dalam 𝑛1 = jumlah responden yang
candaannya.
g) Anda menggunakan istilah seksual memilih pilihan sangat tidak setuju
dalam candaan karena merasa dekat 𝑛2 = jumlah responden yang
dengan teman. memilih pilihan tidak setuju
h) Anda menggunakan istilah seksual 𝑛3 = jumlah responden yang
dalam candaan karena lucu.
memilih pilihan setuju
i) Anda menggunakan istilah seksual
𝑛4 = jumlah responden yang
dalam candaan karena ingin
memilih pilihan sangat setuju dibandingkan dengan jenjang SD.
𝑛 = total responden Namun, terjadi penurunan dalam bergaul
Untuk mencari kriteria hasil dengan teman berjenis kelamin berbeda
interpretasi dari nilai rata-rata akan saat di jenjang SMP dibandingan saat di
dihitung menggunakan interval skor (I). jenjang SD. Rata-rata skor bergaul
𝐼=
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ dengan teman berjenis kelamin sama
𝑁 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛)
4− 1
pada jenjang SD adalah 3,40 poin,
𝐼= 4
= 0, 75 𝑝𝑜𝑖𝑛 sedangkan pada jenjang SMP adalah
Maka, didapatkan kriteria 3,75 poin. Rata-rata skor bergaul dengan
interpretasi skor berdasarkan interval, teman berjenis kelamin berbeda pada
yakni nilai rata-rata 1,00 - 1,75 poin jenjang SD adalah 3,01 poin, sedangkan
artinya responden cenderung sangat pada jenjang SMP adalah 2,08 poin.
tidak setuju, rata-rata 1,76 - 2,50 poin
artinya responden cenderung tidak
setuju, rata-rata 2,51 - 3,25 poin artinya
responden cenderung setuju, dan
rata-rata 3,26 - 4,00 poin artinya
responden cenderung sangat setuju.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari survei yang peneliti berikan Grafik 2. Frekuensi menggunakan istilah
seksual dalam candaan, mengelus-elus
kepada populasi sampel, terdapat 130
kepala teman, dan berpelukan dengan teman
responden yang mengisi survei peneliti, di jenjang SD dan SMP.
diantaranya terdapat 50 responden kelas
7, 40 responden kelas 8, dan 40 Berdasarkan diagram di atas, dapat
responden kelas 9. Setiap pertanyaan dilihat bahwa ada peningkatan dalam
dari survei akan dihitung skornya frekuensi penggunaan istilah seksual
menggunakan rumus pada bab metode dalam candaan sehari-hari, frekuensi
dan disajikan dalam bentuk grafik. mengelus-elus kepala teman saat
Pembahasan berikut akan bergaul, dan frekuensi berpelukan
menjawab rumusan masalah pertama, dengan teman saat bergaul di jenjang
yaitu dampak interaksi sosial di sekolah SMP dibandingkan di jenjang SD.
homogen terhadap perilaku siswa. Rata-rata skor frekuensi penggunaan
istilah seksual dalam candaan sehari-hari
pada jenjang SD adalah 1,45 poin,
sedangkan pada jenjang SMP adalah
2,34 poin. Rata-rata skor frekuensi
mengelus-elus kepala teman saat bergaul
di jenjang SD adalah 1,51 poin,
sedangkan di jenjang SMP adalah 1,80
poin. Rata-rata skor frekuensi
Grafik 1. Frekuensi pergaulan dengan teman
berpelukan dengan teman saat bergaul di
berjenis kelamin sama dan berbeda di jenjang SD adalah 1,45 poin, sedangkan
jenjang SD dan SMP. di jenjang SMP adalah 2,34 poin.
Maka dari itu, interaksi sosial di
Berdasarkan diagram di atas, dapat sekolah homogen sangat berdampak
dilihat bahwa terdapat peningkatan pada perilaku siswa, di mana siswa lebih
dalam bergaul dengan teman berjenis sering bergaul dengan jenis kelamin
kelamin sama pada jenjang SMP sama dan lebih jarang bergaul dengan
jenis kelamin berbeda. Selain itu, siswa
lebih sering menggunakan istilah seksual
dalam candaan sehari-hari, lebih sering
mengelus-elus kepala teman saat
bergaul, dan lebih sering berpelukan
dengan teman saat bergaul.
Pembahasan berikut akan
menjawab rumusan masalah kedua,
yaitu mengapa para siswa memiliki
perilaku tersebut. Grafik 4. Alasan menggunakan istilah
seksual dalam candaan.

Diagram di atas menunjukkan


bahwa responden cenderung tidak setuju
alasan menggunakan istilah seksual
dalam candaan sehari-hari adalah karena
merasa dekat dengan teman, meniru
teman, dan merasa lucu, serta responden
cenderung sangat tidak setuju alasannya
Grafik 3. Pendapat menggunakan istilah adalah karena ingin menarik perhatian.
seksual dalam candaan, mengelus-elus Rata-rata skor dalam pertanyaan
kepala teman, dan berpelukan dengan teman. menggunakan istilah seksual dalam
candaan karena merasa dekat dengan
Diagram di atas menunjukkan teman adalah 2,30 poin. Rata-rata skor
bahwa responden cenderung merasa dalam pertanyaan menggunakan istilah
perilaku berpelukan teman yang berjenis seksual dalam candaan karena meniru
kelamin sama, penggunaan istilah teman adalah 2,05 poin. Rata-rata skor
seksual dalam candaan dengan teman dalam pertanyaan menggunakan istilah
berjenis kelamin sama, dan seksual dalam candaan karena merasa
mengelus-elus kepala teman berjenis lucu adalah 2,20 poin. Rata-rata skor
kelamin sama merupakan hal yang tidak dalam pertanyaan menggunakan istilah
normal. Rata-rata skor dalam pertanyaan seksual dalam candaan karena ingin
merasa berpelukan merupakan hal yang menarik perhatian adalah 1,41 poin.
normal antar teman berjenis kelamin Faktor yang paling mempengaruhi
sama adalah 2,25 poin. Rata-rata skor penggunaan istilah seksual dalam
dalam pertanyaan merasa menggunakan candaan sehari-hari karena merasa dekat
istilah seksual dalam candaan sehari-hari dengan teman.
merupakan hal yang normal antar teman Maka dari itu, para siswa dapat
berjenis kelamin sama adalah 2,00 poin. memiliki perilaku tersebut karena
Rata-rata skor dalam pertanyaan merasa mereka merasa dekat dengan teman.
mengelus-elus kepala merupakan hal Namun, sebagian besar siswa tidak
yang normal antar teman berjenis setuju perilaku tersebut normal dan
kelamin sama adalah 1,97 poin. sebagian besar siswa juga tidak setuju
memiliki perilaku tersebut karena faktor
meniru teman, merasa lucu, dan ingin
menarik perhatian. Hal ini tidak
menutup kemungkinan adanya faktor
yang mempengaruhi alasan
menggunakan istilah seksual dalam
candaan, berpelukan dengan teman
berjenis kelamin sama, dan
mengelus-elus kepala teman.
Pembahasan berikut akan
menjawab rumusan masalah ketiga,
yaitu bagaimana dampak perilaku
tersebut terhadap orientasi seksual para
siswa.

Grafik 6. Jumlah responden pada pertanyaan


lebih tertarik dengan teman berjenis kelamin
sama daripada teman berjenis kelamin
berbeda.

Diagram tersebut menunjukkan


Grafik 5. Perasaan nyaman bergaul dengan bahwa 7 responden atau 5,4% dari
teman berjenis kelamin sama dan berbeda di jumlah responden sangat setuju dan 17
jenjang SD dan SMP. responden atau 13,1% dari jumlah
responden setuju lebih tertarik dengan
Diagram tersebut menunjukkan teman berjenis kelamin sama daripada
bahwa ada peningkatan dalam berjenis kelamin berbeda. Sedangkan, 28
kenyamanan bergaul dengan teman responden atau 21,5% dari jumlah
berjenis kelamin sama di jenjang SMP responden tidak setuju dan 78 responden
dibandingkan di jenjang SD. Terdapat atau 60,0% sangat tidak setuju lebih
penurunan kenyamanan bergaul dengan tertarik dengan teman berjenis kelamin
teman berjenis kelamin berbeda di sama daripada berjenis kelamin berbeda.
jenjang SMP dibandingan di jenjang SD. Perilaku menggunakan istilah
Dapat dilihat juga bahwa mereka lebih seksual dalam candaan sehari-hari,
senang bergaul dengan teman berjenis frekuensi mengelus-elus kepala teman
kelamin sama daripada teman berjenis saat bergaul, dan frekuensi berpelukan
kelamin berbeda. Rata-rata skor dengan teman saat bergaul dapat
kenyamanan bergaul dengan teman berdampak terhadap orientasi seksual
berjenis kelamin sama di jenjang SD para siswa. Hal ini dibuktikan dengan 24
adalah 3,42 poin sedangkan di jenjang responden yang lebih tertarik dengan
SMP adalah 3,48 poin. Rata-rata skor teman berjenis kelamin sama daripada
kenyamanan bergaul dengan teman berjenis kelamin berbeda. Namun,
berjenis kelamin berbeda di jenjang SD sebagian besar orientasi seksual para
adalah 3,09 poin sedangkan di jenjang siswa tidak terdampak oleh perilaku
SMP adalah 2,75 poin. Selain itu, tersebut. Hal ini dibuktikan dengan 106
rata-rata skor dalam pertanyaan merasa responden yang lebih tertarik dengan
lebih senang bergaul dengan teman teman berjenis kelamin berbeda daripada
berjenis kelamin sama daripada teman berjenis kelamin sama.
berjenis kelamin berbeda adalah 3,00
poin. Hasil dari pertanyaan ini D. PENUTUP
memperkuat hasil grafik, di mana
responden cenderung setuju lebih senang Berdasarkan hasil pembahasan,
bergaul dengan teman berjenis kelamin dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial
sama daripada teman berjenis kelamin di sekolah homogen dapat berdampak
berbeda. pada orientasi seksual siswa kelas 7, 8,
dan 9 SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran
2022/2023. Beberapa siswa mengalami jenjang SD. Maka, pihak sekolah
dampak yang besar terhadap orientasi disarankan untuk mengadakan lebih
seksual mereka. Ini dibuktikan dengan banyak kegiatan dengan sekolah lain,
adanya 24 responden atau 14,5% dari sehingga pergaulan siswa SMP Kanisius
jumlah responden yang setuju lebih Jakarta bisa lebih luas dengan siswa
tertarik dengan teman berjenis kelamin siswi berjenis kelamin sama dan
sama daripada teman berjenis kelamin berbeda. Kegiatan yang bisa dilakukan
berbeda. Namun, sebagian besar siswa adalah kegiatan CC Cup dan kegiatan
mengalami dampak yang kecil terhadap Class Meeting antar sekolah.
orientasi seksual mereka. Dari situ, Kepada pihak guru terutama guru
didapatkan juga bahwa interaksi sosial BK disarankan untuk lebih
di sekolah homogen dapat berperan mendampingi siswa yang sering
besar terhadap perubahan orientasi menggunakan istilah seksual dalam
seksual untuk beberapa siswa kelas 7, 8, candaan sehari-hari, sering berpelukan
dan 9 SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran dengan teman saat bergaul, dan sering
2022/2023. mengelus-elus kepala temannya. Kepada
Secara keseluruhan, para siswa pihak siswa kelas 7, 8, dan 9 SMP
lebih sering bergaul dengan teman Kanisius Jakarta disarankan untuk lebih
berjenis kelamin sama, lebih jarang cermat dalam memilih pergaulan di
bergaul dengan teman berjenis kelamin sekolah.
berbeda, lebih sering menggunakan Adapun beberapa saran bagi
istilah seksual dalam candaan peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya
sehari-hari, lebih sering mengelus-elus dapat mencari dampak penggunaan
kepala teman saat bergaul, dan lebih istilah seksual dalam candaan yang
sering berpelukan dengan teman saat berlebihan terhadap siswa dalam sekolah
bergaul. homogen. Peneliti selanjutnya dapat
Faktor yang paling mempengaruhi menggunakan metode wawancara
penggunaan istilah seksual dalam sehingga bisa mendapatkan data yang
candaan sehari-hari adalah karena lebih spesifik, seperti latar belakang
merasa dekat dengan teman. Dengan siswa menggunakan istilah seksual
adanya perubahan perilaku siswa di dalam candaan, berpelukan dengan
sekolah homogen, beberapa siswa (24 teman berjenis kelamin sama, dan
responden) menjadi lebih tertarik dengan mengelus-elus kepala teman berjenis
teman berjenis kelamin sama daripada kelamin sama.
teman berjenis kelamin berbeda. Namun,
sebagian besar siswa (106 responden) E. REFLEKSI
tetap lebih tertarik dengan teman
berjenis kelamin berbeda daripada teman Refleksi Gregorius Apuila
berjenis kelamin sama. Pardomuan Sibarani
Ada beberapa saran yang diberikan Saya senang dan puas dapat
oleh peneliti. Kepada pihak sekolah menyelesaikan proses pengerjaan
disarankan untuk memberikan edukasi Research Paper (RP) ini. Tentunya
tentang orientasi seksual kepada siswa penelitian ini tidak dapat diselesaikan
kelas 7, 8, dan 9 dalam pelajaran Agama tanpa adanya bantuan Tuhan dan
dan Bimbingan Konseling (BK). teman-teman kelompok saya. Banyak
Berdasarkan hasil data pada survei, sekali pelajaran dan ilmu baru yang saya
didapat adanya penurunan dalam bergaul dapatkan. Banyak juga rasa perasaan,
dan penurunan kenyamanan bergaul dan pengalaman baru yang muncul
dengan teman berjenis kelamin berbeda selama mengerjakan penelitian ini.
saat di jenjang SMP dibandingan saat di Diantara banyaknya perasaan yang
muncul, perasaan antusias muncul Pendapat yang bisa diterima menjadi
secara dominan selama pengerjaan RP pendapat bersama yang dijalankan.
ini. Menurut saya, saran paling penting yang
Kemudian saat saya dan anggota dapat dilakukan sekolah adalah
kelompok mengalami perbedaan mengadakan lebih banyak kegiatan
pendapat, kami selalu menghargai setiap seperti POR CC dan CC Cup, karena
pendapat yang ada dan mencari terbukti dengan adanya kegiatan tersebut
pendapat yang dapat menengahi. pergaulan para siswa SMP Kanisius
Sehingga sebuah pendapat tidak hilang Jakarta menjadi lebih luas. Para siswa
namun menjadi satu dengan pendapat dapat bergaul dengan teman berjenis
lain yang berbeda. Menurut saya, hal kelamin sama dan berbeda.
konkret yang dapat lakukan oleh sekolah Selama berproses, saya menghadapi
adalah mengadakan kegiatan dengan berbagai tantangan, beberapa tantangan
sekolah lain. Dengan adanya kegiatan tersebut membuat saya berpikir kembali
antar sekolah, pergaulan siswa SMP dengan tindakan yang saya ambil dalam
Kanisius Jakarta akan semakin luas. RP. Saya sempat ragu, namun berkat
Dalam proses pengerjaan juga, saya Tuhan, saya diberikan kekuatan untuk
diajak untuk menemukan Tuhan. Tuhan menghadapi tantangan-tantangan
memberikan teman-teman kelompok tersebut, sehingga pada akhirnya saya
yang baik, yang mau menerima tetap bisa berproses dalam RP.
kekurangan yang ada dalam diri saya.
Tuhan selalu membimbing saya dalam Refleksi Nathan Allan
setiap langkah dan keputusan dalam RP Proyek terbesar kelas 9, yaitu
ini. Tuhan juga selalu memberikan kami pembuatan karya ilmiah atau Research
waktu yang cukup untuk mengerjakan Paper (sering disingkat RP) akhirnya
RP ini. Tanpa bantuan Tuhan, saya ragu perlu saya kerjakan. Awalnya saya
penelitian ini dapat berjalan dengan merasa takut dan cemas hasil RP tidak
lancar. akan baik. Tetapi saya terus berpikir
positif dan berusaha untuk
Refleksi Jovan Nugroho menyelesaikan RP dengan baik. Secara
Selama proses pengerjaan Research umum, saya sangat senang bisa
Paper, banyak sekali perasaan yang mengerjakan RP ini dengan Jovan,
muncul dalam diri saya. Dari berbagai Samuel dan Greg. Saya sangat senang
perasaan tersebut, yang paling dominan dan bangga dengan hasil RP yang
adalah perasaan senang. Perasaan ini didapatkan.
sudah muncul dari awal saya bersama Menurut saya, perbedaan pendapat
kelompok RP berproses. Setiap kali dan ide dalam kelompok adalah hal yang
berproses, kelompok saya selalu baik dalam kelompok. Secara spesifik
berusaha yang terbaik, menemukan dalam pengerjaan RP, saya sangat
solusi dari permasalahan, mencari ide, senang ada perbedaan sudut pandang
dan saling mendukung. dari anggota kelompok. Hal ini
Terkadang terdapat perbedaan mendorong saya untuk mencari pilihan
pendapat di dalam kelompok. Bagi saya, yang terbaik, sehingga hasil RP yang
perbedaan pendapat ini penting karena didapatkan juga yang terbaik. Menurut
hal ini menunjukan bahwa setiap saya, terobosan terbesar dari hasil RP
anggota memiliki pemikirannya sendiri yang dapat disumbangkan untuk sekolah
dan tidak hanya ikut-ikutan. Dengan adalah diperlukan pendampingan siswa
memiliki pemikiran sendiri, maka yang sering menggunakan istilah seksual
terdapat pendapat yang bisa lebih dalam candaan sehari-hari,
diterima dibandingkan pendapat lain.
mengelus-elus kepala teman, dan memilih yang terbaik untuk kelompok
berpelukan dengan teman. bersama. Menurut saya, saran dari hasil
Dalam proses formasi ini, saya juga penelitian yang bisa segera dilakukan
diajak untuk menemukan Tuhan dalam adalah pendampingan guru, terutama
segala hal, termasuk dalam guru BK terhadap siswa yang sering
menyelesaikan proyek RP. Awalnya saya menggunakan istilah seksual dalam
sangat cemas untuk menyelesaikan candaan sehari-hari, berpelukan dengan
projek besar ini dalam waktu yang bisa teman, dan mengelus-elus kepala teman.
dikatakan singkat. Tetapi adanya Dalam proses pengerjaan, saya
penyertaan Tuhan melalui teman-teman mendapatkan berbagai macam tantangan
saya selalu meyakinkan saya bahwa serta adanya macam-macam godaan
proyek ini akan diselesaikan dengan untuk melakukan hal yang lain. Terdapat
baik. Hal ini selalu diingatkan kembali beberapa kali saya perlu untuk membagi
kepada saya saat satu bab selesai. Saat waktu dalam belajar dan mengerjakan
ini akhirnya, seluruh naskah RP juga Research Paper. Dengan itu saya merasa
selesai dan tentunya saya sangat puas bahwa Tuhan telah memberikan saya
dengan hasil kerja keras saya dan kekuatan untuk pantang menyerah dalam
kelompok saya. AMDG! melaksanakan segala tantangan yang
muncul dalam kehidupan. Sehingga
Refleksi Samuel Dave Kan proses ini dapat berjalan dengan baik
Selama proses pengerjaan Research serta menghasilkan kepuasan dalam diri
Paper, saya merasa bahwa adanya saya atas hasil Research Paper
berbagai macam perasaan yang muncul kelompok saya.
dalam diri saya. Dalam proses
pengerjaan, perasaan yang paling DAFTAR PUSTAKA
dominan merupakan perasaan bahagia. American Psychological Association.
Perasaan ini dapat muncul akibat saya 2008. “Sexual Orientation &
yang dapat melaksanakan Research Homosexuality.” Diunduh 27
Paper dengan lancar. Dengan adanya Agustus, 2022
anggota kelompok yaitu Nathan Allan, (https://www.apa.org/topics/lgbt
Jovan Nugroho, dan Gregorius Apuila q/orientation).
serta para Guru yang mendampingi kita
selama proses pengerjaan ini, kita dapat Burri et al. 2011. “Genetic and
mengikuti proses hingga saat ini dengan Environmental Influences on
lancar. Female Sexual Orientation,
Walaupun dalam kelompok sesekali Childhood Gender Typicality
muncul perbedaan pendapat, saya and Adult Gender Identity”
merasa bahwa perbedaan pendapat ini PLoS ONE 6 (7). doi:
merupakan hal yang normal dan baik 10.1371/journal.pone.0021982.
bagi kelompok. Perbedaan pendapat ini
dapat dikatakan baik karena dengan Clarke, Victoria dan Kevin Turner. 2007.
adanya perbedaan ini kelompok dapat “V. Clothes Maketh the Queer?
saling memahami satu dengan yang lain Dress, Appearance and the
serta melakukan diskusi. Dengan adanya Construction of Lesbian, Gay
perbedaan pendapat maka dapat and Bisexual Identities.”
dikatakan bahwa masing-masing dari Feminism and Psychology 17
anggota memberikan pendapat mereka (2). doi:
masing-masing dan memberikan 10.1177/0959353507076561
kontribusi kepada kelompok. Karena itu,
Cook, Christopher C.H. 2020. “The
kelompok dapat saling menerima dan
Causes Of Human Sexual
Orientation” Theology and Agustus, 2022
Sexuality 27 (1). doi: (https://hellosehat.com/mental/
10.180/13558358.2020.1818541 mental-lainnya/ciri-gay-apakah-
saya-gay/).
Danlope, Isaac. 2016. “The Role of
Social Interactions in Social Kaufman, M. 2008. “Adolescent Sexual
Psychology” Diunduh 16 Orientation” Paediatrics &
Desember, 2022. Child Health 13 (7). doi:
(https://www.linkedin.com/pulse 10.1093/pch/13.7.619
/role-social-interactions-psychol
ogy-isaac-danlope ) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi. 2021.
Dermawan, Abdurraafi Maududi. 2016. “Mengapa Interaksi Sosial Itu
“Sebab, Akibat dan Terapi Penting?” Diunduh 20 Februari,
Pelaku Homoseksual.” Tesis, 2023
Farmatokimia, Institut (https://ditsmp.kemdikbud.go.id/
Teknologi Bandung, Bandung. mengapa-interaksi-sosial-itu-pen
ting).
Fadhilah, Agung. 2018. “Faktor Faktor
Determinan Kecenderungan Kompas.com. 2020. “Berkenalan dengan
Orientasi Seksual Sejenis Pada Definisi Orientasi Seksual dan
Remaja di Kota Malang” Jenis-jenisnya.” Kompas.
Skripsi, Psikologi, Universitas Diunduh 27 Agustus, 2022
Islam Negeri Maulana Malik (https://lifestyle.kompas.com/rea
Ibrahim, Malang. d/2020/01/08/104459120/berken
alan-dengan-definisi-orientasi-se
Faustina, Evelyn. 2018. ksual-dan-jenis-jenisnya?page=a
“Communication Behavior of ll).
Students in Homogeneous
Schools” Ultimacomm 8 (1). doi Låftman et al. 2020. “Sexual Jokes At
: School and Psychological
10.31937/ultimacomm.v8i1.933. Complaints: Student-and Class-
Level Associations”
Haryadi, Selma Kirana dan Caesar Scandinavian Journal of Public
Abrisam. 2020. “Magdalene Health 49 (3). doi :
Primer: Memahami Gender dan 10.1177/1403494820974567.
Seksualitas.” Diunduh 3
September, 2022 Larasati, Annisa Putri. 2022. “Apakah
(https://magdalene.co/story/mag Saya Biseksual? Coba Jawab 3
dalene-primer-memahami-gende Pertanyaan Ini.” Diunduh 2
r-dan-seksualitas). September, 2022
(https://hellosehat.com/seks/tips
Hendrastomo, Grendi. 2012. -seks/mengetahui-ciri-biseksual)
“Homogenisasi Pendidikan: .
Potret Eksklusifitas Pendidikan
Modern.” Skripsi, Ilmu Sosial, Li, Gu dan Wang Ivy Wong. 2018.
Universitas Negeri Yogyakarta, “Single-Sex Schooling:
Yogyakarta. Friendships, Dating, and Sexual
Orientation” Archives of Sexual
Katyusha, Winona. 2022. “Apakah Saya Behavior 47 (4). doi:
Gay? Cari Tahu Melalui 5 10.1007/s10508-018-1187-6.
Ciri-Ciri Ini!.” Diunduh 31
Novita, Eryanti. 2021. “Identifikasi
Pembentukan Identitas Orientasi
Seksual Pada Homoseksual
(Gay).” Skripsi, Psikologi,
Universitas Medan Area,
Medan.

Nurin, Fajrina. 2021. “Mengulik Seputar


Biseksual, Saat Seseorang Bisa
Tertarik pada Pria dan Wanita.”
Diunduh 2 September, 2022
(https://hellosehat.com/seks/tips
-seks/apa-itu-biseksual/).

Putri, Arum Sutrisni. 2020. “Pergaulan


Sehat dan Pergaulan Bebas.”
Diunduh 21 September, 2022
(https://www.kompas.com/skola
/read/2020/01/31/200000669/per
gaulan-sehat-dan-pergaulan-beb
as?page=all).

SMP Kolese Kanisius. 2022. “Buku


Panduan Menulis Research
Paper.” SMP Kolese Kanisius.
Diunduh 26 Agustus, 2022
(https://online.fliphtml5.com/nof
jd/owwn/).

SMP Kolese Kanisius Jakarta. 2022.


“Research Paper XII.” SMP
Kolese Kanisius. Diunduh 30
Agustus, 2022
(https://sites.google.com/smp.ka
nisius.edu/researchpaperxii/infor
mation?authuser=0).
YAYASAN BUDI SISWA
SEKOLAH MENENGAH KOLESE KANISIUS
Jalan Menteng Raya Nomor 64, Jakarta 10340, PO Box 3810, Jakarta 10038, INDONESIA
Telp. (62-21) 31936464, (hunting) Fax. (62-21) 3924135
E-mail: smp@kanisius.sch.id sma@kanisius.sch.id https:// kanisius.edu/

Surat Keterangan
Nomor: 097/KET/PERPUS/II/2023

SMP Kolese Kanisius bersama perpustakaan berkomitmen untuk menumbuhkan etos


ilmiah di kalangan pelajar, sehingga kedepannya tidak hanya sebagai pembaca ilmu
pengetahuan, namun juga mampu menghasilkan pemikiran ilmiah lewat research paper di
lingkungan Kolese Kanisius. Maka dari itu perlu dilakukan pengecekan similaritas untuk
meminimalisir plagiarisme pada karya ilmiah yang dibuat.

Berdasarkan pengecekan similaritas melalui program Turnitin, research paper berikut:

Judul Penelitian : Dampak Interaksi Sosial dalam Sekolah


Homogen Terhadap Orientasi Seksual
pada Siswa Kelas 7, 8, dan 9 SMP
Kanisius Jakarta Tahun Ajaran
2022/2023
Kelompok : Sosial Humaniora 25
Nama Anggota : 1. Gregorius Apuila Pardomuan Sibrani
2. Jovan Nugroho
3. Nathan Allan
4. Samuel Dave Kan
Hasil Pengecekan : 0% (nol persen)

Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 2 Maret 2022


Kepala Perpustakaan

(Hilarius Nugroho Adiprabowo)

Anda mungkin juga menyukai