Anda di halaman 1dari 10

Demonstrasi Massa

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu


dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi
fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita.
Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan
bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah
faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat
Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan
mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang
terjadi.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru
lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat
berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah
ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka
diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan
dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati
dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa
pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan
dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru
hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas,
dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum
lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri.
Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal
aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka
lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar
karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat
makmur.
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan
bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang
demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh
kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu
akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi
pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian
melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila
faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang
terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung:
manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari
pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi
mereka sendiri.
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi
terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang
bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi
lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena
alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi
dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai,
kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang.
Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata
guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi
sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai
menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan
menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian
meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi
tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi
permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup
besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran
permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju
sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran
sungai yang besar.
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir
dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang
berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman,
debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali.
Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis
permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan
terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi,
degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan
bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan
drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data
intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang
menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar
terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk
sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh
sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri
menghadapi bencana ini.
Masalah Sosial: Kemiskinan

Kemiskinan merupakan tingkat ketidakmampuan masyarakat,


sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kebutuhan pokok itu di antaranya sandang, pangan, pendidikan,
dan kesehatan. Masyarakat yang tergolong miskin, lumrahnya tidak
dapat memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya, terkait kebutuhan
sandang, tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah
mereka secara seadanya. Bahkan, banyak di antaranya yang
membangun rumah di atas tanah orang lain, tanah milik negara,
ataupun tempat fasilitas umum.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, sulitnya akses
terhadap pendidikan, hingga sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Kemiskinan dapat menjadi faktor kesenjangan sosial
dalam suatu negara. Struktur sosial dan perilaku menjadi faktor
terbesar terjadinya masalah kemiskinan. Selain itu, perilaku
konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan
pemasukan semakin menambah faktor kemiskinan. Dalam struktur
sosial, kemiskinan mengarah pada faktor kurangnya pendidikan.
Masyarakat miskin cenderung tidak menganggap bahwa pendidikan
itu penting, sehingga mereka pun tidak memiliki kemampuan yang
mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah juga telah membuat program
untuk meretas kemiskinan. Contohnya menaikkan upah minimum
kerja, memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat
tinggal dengan harga terjangkau. Namun, hal ini harus didukung
dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang,
menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di
sekitarnya. Kerjasama masyarakat dan pemerintah sangat
menentukan demi mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan pada hakikatnya dapat dihindari dengan
melakukan hal-hal yang tidak dapat menimbulkan kerugian,
misalnya tidak hidup dengan berfoya-foya, mengutamakan
pendidikan, dan mengetahui prioritas. Program pemerintah untuk
meretas kemiskinan akan berjalan baik jika masyarakat mau ikut
berpartisipasi, karena tanpa dukungan dari masyarakat, program
pemerintah hanya akan menjadi wacana saja.
Gempa Aceh
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004,
pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh
dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi
terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak
kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat
Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka,
bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter.
Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0
richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang
hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang
disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang
mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa.
Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan
Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh,
sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami,
sedangkan untuk korban jiwa ,n disebabkan oleh tsunami yang
menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara.
Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan
lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa
secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan
Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.
Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana,
terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban
jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan
nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban.
Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari
Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi,
sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.
Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam
Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar
kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter,
gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan
waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit.
Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut
bergetar.
Permasalahan Sampah

Sampah merupakan barang atau benda yang sudah tidak


digunakan lagi. Keberadaan sampah sangat mengganggu kesehatan
masyarakat di sekitar. Sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah
jenis sampah yang mudah terurai, seperti sayuran, daun-daun
kering, dan sisa-sisa makanan. Sampah ini dapat diolah sebagai
pupuk atau kompos untuk tanaman. Sementara sampah anorganik
adalah sampah yang tidak mudah terurai, seperti plastik, botol,
kaleng, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk meminimalisir
sampah anorganik adalah dengan mendaur ulang menjadi sebuah
benda yang mempunyai nilai jual dan manfaat.
Sampah merupakan salah satu fenomena yang sering kita
temui di lingkungan masyarakat. Sampah mulanya terlihat seperti
masalah sepele di sekitar kita, namun jika dibiarkan, sampah
tersebut dapat memberikan dampak yang sangat besar. Contohnya,
menjadi sarang penyakit, banjir, dan tanah longsor. Sampah yang
dibiarkan menumpuk akan mendatangkan bau yang tidak sedap,
sehingga akan mencemari udara yang nantinya akan
mendatangkan penyakit, seperti muntaber dan DBD.
Selain itu, sampah juga dapat mendatangkan bencana alam,
seperti banjir dan tanah longsor. Sampah yang dibuang ke sungai
secara terus-menerus akan membuat air sungai menjadi sulit
mengalir, dan lama-kelamaan air sungai bisa meluap. Apabila
banjir, tentu saja akan menyulitkan kita untuk beraktivitas dan
bekerja. Banjir yang sangat besar dapat menyebabkan tanah
longsor.
Banyak sekali dampak yang dapat dirasakan jika kita selalu
membuang sampah sembarangan. Untuk itu, kita sebagai makhluk
sosial yang menginginkan kesejahteraan, marilah bersama-sama
untuk menjaga lingkungan. Dimulai dari hal yang paling kecil,
yaitu membuang sampah pada tempatnya. Sampah organik dapat
diolah menjadi pupuk atau kompos untuk tanaman dan sampah
anorganik dapat diolah kembali untuk menjadi barang yang
mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.
Perubahan Budaya
Pernyataan Umum (Pembuka)
Budaya tidak selamanya identik dengan hal-hal yang tradisional,
misalnya pakaian, bahasa, kesenian, makanan khas, dan lainnya.
Tetapi seringkali saat kita mendengar kata “budaya”, maka yang
terlintas di pikiran kita adalah simbol budaya dari suatu daerah
atau negara, seperti pakaian, bahasa, makanan, bentuk bangunan,
adat istiadat, tari-tarian, musik, dan sebagainya.
Deretan Penjelas (Isi)
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Maka dari itu antara satu daerah dengan daerah yang
lain mempunyai budaya yang berbeda. Selain itu, masa lalu dan
masa kini juga mempengaruhi budaya yang ada pada suatu daerah.
Jika dikelompokkan, hasil budaya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
kepercayaan, pengetahuan, dan estetika. Ketiga hal tersebut saling
berpengaruh satu sama lain dan timbul hasil seperti hukum,
bahasa, adat istiadat, teknologi, pakaian, makanan, tempat tinggal,
dan lainnya.
Saat ini, perkembangan teknologi membuat pengaruh satu budaya
dengan budaya lain semakin mudah. Kemudian, manusia selalu
berkembang, yang menghasilkan adanya perubahan cara hidup,
kebutuhan hidup, dan sebagainya sehingga memberikan pengaruh
pada perubahan budaya. Perubahan lingkungan yang lumayan
ekstrim.
Sehingga tidak mungkin perubahan budaya tidak terjadi, dan
wacana mengenai pelestarian budaya hanya akan berbentuk
wacana simbolis saja. Karena manusia juga pastinya tidak bisa
hidup dengan menggunakan cara hidup yang lama.
Tetapi perlu kita perhatikan bahwa budaya lama tetap akan
menjadi acuan untuk melahirkan budaya baru, sehingga kita bisa
mengatakan bahwa budaya baru adalah hasil modifikasi budaya
lama.
Penutup (Interpretasi)
Sehingga tidak selamanya perubahan budaya berarti buruk,
walaupun selalu disayangkan karena beberapa hal dari budaya
lama yang punah atau hilang. Menjadi sebuah ironi bahwa di satu
sisi hilangnya budaya lama sangat disayangkan, tetapi di sisi lain
manusia tidak sanggup untuk berada di satu titik saja.
Masalah Sosial: Kemiskinan
Kemiskinan merupakan tingkat ketidakmampuan masyarakat,
sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kebutuhan pokok itu di antaranya sandang, pangan, pendidikan,
dan kesehatan. Masyarakat yang tergolong miskin, lumrahnya tidak
dapat memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya, terkait kebutuhan
sandang, tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah
mereka secara seadanya. Bahkan, banyak di antaranya yang
membangun rumah di atas tanah orang lain, tanah milik negara,
ataupun tempat fasilitas umum.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, sulitnya akses
terhadap pendidikan, hingga sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Kemiskinan dapat menjadi faktor kesenjangan sosial
dalam suatu negara. Struktur sosial dan perilaku menjadi faktor
terbesar terjadinya masalah kemiskinan. Selain itu, perilaku
konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan
pemasukan semakin menambah faktor kemiskinan. Dalam struktur
sosial, kemiskinan mengarah pada faktor kurangnya pendidikan.
Masyarakat miskin cenderung tidak menganggap bahwa pendidikan
itu penting, sehingga mereka pun tidak memiliki kemampuan yang
mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah juga telah membuat program
untuk meretas kemiskinan. Contohnya menaikkan upah minimum
kerja, memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat
tinggal dengan harga terjangkau. Namun, hal ini harus didukung
dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang,
menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di
sekitarnya. Kerjasama masyarakat dan pemerintah sangat
menentukan demi mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan pada hakikatnya dapat dihindari dengan
melakukan hal-hal yang tidak dapat menimbulkan kerugian,
misalnya tidak hidup dengan berfoya-foya, mengutamakan
pendidikan, dan mengetahui prioritas. Program pemerintah untuk
meretas kemiskinan akan berjalan baik jika masyarakat mau ikut
berpartisipasi, karena tanpa dukungan dari masyarakat, program
pemerintah hanya akan menjadi wacana saja.
Pengangguran Usia Muda
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat
meskipun jumlah lapangan kerja sebenarnya naik. Lebih
mencengangkan lagi saat ini jumlah pengangguran usia produktif
ternyata lebih dominan. Bahkan tidak jarang kita temui para
pemuda usia produktif lebih memilih berdiam diri dibandingkan
bekerja. Apa sebenarnya alasan sosial yang membuat mereka
memiliki pola pikir seperti itu.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menginginkan
kehidupan santai tanpa harus berusaha keras. Apalagi ketika
kondisi memang memungkinkan bagi manusia tersebut untuk
bertindak malas seperti sekarang. Jadi jika ada orang memilih
menganggur tentu saja itu adalah sebuah sifat alami karena
mereka tidak memiliki urgensi. Manusia tersebut ketika tidak
memiliki urgensi tentu tidak akan melakukan sebuah tindakan
respon.
Oleh karena itu wajar jika banyak pemuda tanpa tanggungan
yang memilih untuk menganggur saja. Orang tua yang memiliki
uang untuk memberi uang jajan pada mereka juga menjadi salah
satu alasan penting. Ketika manusia tersebut masih bisa
mendapatkan sesuatu tanpa bekerja tentu saja mereka akan
memilih jalan tersebut. Meskipun saat kita lihat secara
keseluruhan incom sangat sedikit namun mereka menerimanya.
Respon seperti itu tentu adalah sedikit faktor yang mempengaruhi
meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Apalagi sekarang
banyak lapangan kerja menetapkan standar tinggi hanya untuk
bergabung.
Sehingga harapan para pemuda tersebut untuk keluar dari
zona malas mereka semakin berkurang. Jadi wajar saja jika
sekarang cukup banyak orang menganggur karena memang
mendapatkan uang saku dari orang tuanya. Konflik internal setiap
individu seperti ini semakin menular dengan mudahnya akses
media sosial. Jadi sifat malas generasi muda tidak hanya dialami di
kota besar saja, justru pedesaan sekarang mulai seperti ini. Banyak
orang mencari pembenaran atas tindakan mereka sebagai
pengangguran dan tidak berguna melalui media sosial. Sehingga
sekarang tidak mengherankan ketika jumlahnya menjadi semakin
besar.
Pada dasarnya masalah pengangguran ini dapat teratasi jika
banyak dibuka pelatihan hard skill. Jadi bagi orang yang putus
sekolah dan tidak memiliki keterampilan menjadi lebih mahir pada
bidang tertentu. Jika mereka memiliki modal hard skill tentu saja
akan semakin mudah untuk melamar pekerjaan.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering
kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi ketika bulan beroposisi
dengan matahari. Tetapi oposisi bulan dengan matahari tidak selalu
menghasilkan peristiwa gerhana bulan.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang
orbit bulan terhadap bidang ekliptika. Akan saat ketika terjadi
perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika,
yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga
dikenal dengan istilah node. Pada titik node inilah terjadi gerhana
bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari
satu titik ke titik oposisi lainnya.
Faktanya, terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat
ketika terjadi gerhana bulan. Hal ini karena berbeloknya sinar
matahari yang masih tersisa menuju arah bulan yang disebabkan
oleh atmosfer bumi.
Sinar matahari yang dibelokkan tersebut memiliki spektrum
cahaya kemerahan. Inilah alasannya mengapa saat peristiwa
gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap yang
biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.
Anda dapat mengamati gerhana bulan dengan mata telanjang
tanpa adanya bahaya sedikit pun. Umat Islam yang melihat dan
mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk
melakukan salat gerhana (salat khusuf) pada saat terjadi gerhana
bulan.
Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh
penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana
bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari
dan bulan yang berada pada satu garis lurus yang sama. Hal ini
membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Anda mungkin juga menyukai