Keterampilan Mengadakan Variasi Dan Memb
Keterampilan Mengadakan Variasi Dan Memb
PEBDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu
berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan,
mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal-hal yang
“itu-itu” juga dan tidak ada sesuatu yang diharapkan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan
lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik.
Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh
tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan dalam suatu
pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara
efisien dan sampai pada tujuan yang diharapakan.
Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti
bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat
menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di
dalam suatu kelas .
Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada
bagaimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.
Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya membuat pembelajaran yang
mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Dan untuk menghindari kebosanan siswa maka guru harus terampil dalam
mengadakan variasi dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan. Dan disaat siswa melakukan Partisipasi di
dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh guru sehingga siswa
termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas yang lebih baik.
Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa berpartisipasi disebut penguatan
atau reinforcement. Berbagai bentuk penguatan dapat dikombinasikan oleh guru,
sehingga tidak terkesan mengada-ada, tidak alami atau tidak spontan.
1
Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena
terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di
kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan
melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta
pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar
siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses
pembelajaran.
Berdasarkan beberapa ulasan di atas maka diperlukan keterampilanmengadakan
variasi dan memberi penguatan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu kami
menyusun makalah dengan judul Keterampilan Mengadakan Variasi dan memberi
penguatan Guna Meningkatkan Pembelajaran di Sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Uzer Usman variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses
interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosananmurid, sehingga
dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme
serta penuh partisipasi.
Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah
pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar
yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan,
antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak
tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti
pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton
yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan mengalami kebosanan.
3
tujuan itu, dalam proses belajar mengajar juga mempunyai tujuan yang sama, sehingga
para pendidik dituntut untuk mengembangkan variasi dalam mengajarnya.
Dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan
meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan
media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
4
Kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik misalnya, guru dapat memulai dengan
berbicara terlebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat
contoh konkret. Dengan variasi seperti itu dapat memberi stimulus terhadap peserta
didik. Yang mana media mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar
mengajar yang tidak bisa ditinggalkan, karena media dapat: menghemat waktu belajar,
memudahkan pemahaman, meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan aktivitas
siswa, mempertinggi daya ingat siswa.
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang, media
dengar dan media takti
3. Variasi interaksi
Yang dimaksud dengan variasi interaksi ialah frekuensi atau banyak-sedikitnya
pergantian aksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa secara tepat. Yang
mana interaksi dalam suatu kegiatan belajar mengajar merupakan sesuatu yang tidak
boleh ditinggalkan, sehingga apabila tidak ada interaksi dalam suatu kegiatan belajar
mengajar maka merupakan ketidakwajaran yang harus diperbarui dengan cepat dan
baik.
B. Manfaat Variasi Mengajar
5
2. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin
menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3. Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran
yang disenanginya.
Sebenarnya dari pendapat diatas, yakni mengenai manfaat variasi gaya mengajar
adalah sama. Hanya saja bahasanya berbeda. Jadi, jika diambil intisarinya manfaat
variasi gaya mengajar adalah :
1. Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadap aspek-aspek
belajar yang relevan.
2. Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat ingin tahu dan
berfungsinya motivasi belajar.
3. Memupuk dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai
gaya mengajar yang lebih hidup.
4. Memberi pelayanan yang baik kepada siswa secara individual dalam menerima
pelajaran agar mudah dan senang belajar.
5. Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan berbagai kegiatan
atau pengalaman belajar yang menarik diberbagai tingkat kognitif.
6
Semua guru pasti mengharapkan peserta didiknya tetap bergairah dan senang akan
pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk mencapai harapan tersebut maka
perlu menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya untuk
menciptakan kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip
penggunaan variasi dalam mengajar. Beberapa prinsip penggunaan variasi mengajar
sangat penting untuk diperhatikan dan betul-betul dihayati guna mendukung
pelaksanaan tugas mengajar di kelas. Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu
adalah sebagai berikut.
7
guru memberikan sindiran kepada siswa yang tidak memperhatikan saat guru tersebut
menerangkan suatu materi pelajaran.
Penguatan harus dilakukan secara merata kepada siswa yang baik ataupun kurang baik
perilakunya. Guru tidak boleh membeda-bedakan dalam memberikan penguatan.
8
mimik muka atau wajah tidak cemberut, dingin, tanpa ekspresi, dan tampilan-tampilan
lain yang menimbulkan kesan tidak simpatik. Selama proses pembelajaran, interaksi
antara siswa dengan guru berlangsung terus menerus selama waktu 2 x 40 menit atau 2
x 45 menit.
Selama selang waktu yang relatif panjang tersebut diharapkan siswa
berpartisipasi secara aktif dan untuk mempertahankan kondisi positif tersebut guru
secara berkesinambungan memberikan berbagai penguatan. Salah satu bentuk
penguatan tersebut adalah mimik. Senyuman, anggukan, gelengan yang mengisyaratkan
rasa takjub dengan tanggapan siswa, mengangkat kedua alis, acungan jempol, dan lain-
lain. Variasi-variasi tersebut dapat dipilih dan divariasikan guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
b) Mendekati
Setiap siswa memiliki kecenderungan yang sangat mungkin berbeda dengan
temannya. Ada siswa yang senang dipuji dan dibesarkan hatinya dengan kata-kata
manis dan simpatik, ada siswa yang puas hanya dengan senyuman atau tatapan bangga
sesaat dari gurunya. Tapi ada siswa yang berharap lebih dari itu. Mereka lebih senang
kalau guru berada di sampingnya saat memberikan penguatan.
Tipe siswa yang lebih suka didekati tersebut. Sebaiknya guru berusaha
memenuhi harapan tersebut. Karena tidak berat bagi guru untuk berpindah dari depan ke
tempat siswa yang baru saja memberi tanggapan atau jawaban dari pertanyaan yang
diberikan, atau memberi penjelasan. Mendekati di sini bukan sekedar berdekatan secara
fisik, tetapi digabung dengan bentuk penguatan yang lain, sehingga tidak terkesan
hambar atau dingin.
c) Sentuhan
Kontak fisik atau sentuhan yang diberikan oleh guru suatu kebanggaan tersendiri
bagi sekelompok siswa. Bagi siswa yang sudah memberikan jawaban pertanyaan,
melengkapi jawaban temannya atau memberi penjelasan, tanggapan bahkan kritikan
atau meralat argumentasi temannya, guru dapat memberikan penguatan dengan
menyalami, menepuk-nepuk pundak siswa, membelai kepala siswa atau sentuhan lain
yang membuat siswa bangga dan ingin tampil lebih baik lagi.
9
d) Kegiatan yang menyenangkan hati siswa
Guru yang profesional berusaha mengenal kecenderungan dan karakter semua
siswanya. Guru berusaha mengetahui hal-hal seperti apa yang lebih disenangi oleh
siswa. Sehingga apabila diberikan suatu tugas, mereka merasa senang melakukannya.
Sehubungan dengan pemberian penguatan di dalam pembelajaran guru juga
dapat memilih aktivitas yang membuat siswa senang. Misalnya, mengajukan pertanyaan
yang bersifat kompetisi dalam menjawab, memperagakan sesuatu di depan kelas,
mengerjakan latihan berbentuk teka-teki silang, melakukan studi tour, atau memberikan
tugas proyek dan banyak lagi aktivitas lain yang dapat dipilih dan divariasikan.
Bentuk kegiatan yang dipilih oleh guru disesuaikan dengan kesenangan siswa di
dalam belajar fisika. Misalnya, apabila kelas tersebut dinominasi oleh siswa yang
senang berolahraga. Pada saat mempelajari gerak dalam bidang, guru membawa siswa
ke lapangan untuk memperagakan berbagai bentuk gerak parabola, gerak melingkar,
ataupun gerak pada bidang miring.
10
sehingga siswa tadi mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya benar, namun juga
tidak salah.
2. Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan oleh guru sangat berarti atau bermakna bagi siswa.
Mereka merasa lebih percaya diri, merasa dihargai, merasa diperhatikan, merasa
berhasil dalam belajar, merasa terpuji dan tersanjung. Perasaan ini berdampak terhadap
mental mereka. Siswa jadi lebih berani mengemukakan pendapatnya, meningkat rasa
ingin tahunya, dan lebih percaya diri. Dengan demikian diharapkan partisipasinya
menjadi lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Bila guru melakukan penguatan secara tepat dan terus menerus, rasa ingin tahu
siswa terpenuhi, akibatnya mereka merasakan bahwa belajar membuat mereka jadi tahu
banyak hal. Apa yang mereka ketahui tersebut membantu mereka menjawab pertanyaan
tentang suatu kejadian, yang mungkin sebelumnya membuat mereka penasaran atau
bingung.
11
3. Menghindari respon negatif
Kadangkala siswa kurang baik dalam mengungkapkan buah pikirannya di dalam
kelas atau bahkan bisa jadi pendapat tersebut keliru. Seorang guru profesional berusaha
membesarkan hati siswa dengan tanggapan yang positif. Tidak langsung menyalahkan
atau menghakimi siswa di hadapan teman-temannya
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan
guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa,
sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa
dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan
mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus
memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat
mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang
perhatian, mengantuk, dan mengalami kebosanan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Blog Guru Muda Pendidikan Agama Islam. 2010. Variasi dalam Belajar (online),
14