Pengantar Jobshet Pengenalan Komponen Dasar Elektronika
Pengantar Jobshet Pengenalan Komponen Dasar Elektronika
DASAR ELEKTRONIKA
1. PENDAHULUAN
Rangkaian elektronika adalah suatu rangkaian yang dibentuk dari
berbagai macam komponen elektronika yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu sistem rangkaian elektronika yang terpadu.
Dalam bidang elektronik, komponen elektronika dapat dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu :
Komponen pasif dan,
Komponen aktif
2. KOMPONEN PASIF
Komponen pasif adalah komponen – komponen elektronika yang
tidak menghasilkan energi listrik atau mengubah bentuk gelombang pada
energi listrik seperti perubahan fasa / pembalikan fasa, penguatan dan lain –
lain.
Komponen elektronika yang termasuk dalam komponen pasif
diantaranya adalah :
Resistor atau tahanan / hambatan
Kapasitor atau kondensator
Induktor
Saklar / switch
Relay, dan lain-lain
2.1. Resistor
Resistor biasa juga disebut sebagai hambatan, tahanan, pelawan,
werstand (Belanda) digunakan pada hampir semua rangkaian elektronika.
Fungsi resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat saja berbeda
misalnya sebagai penghambat arus listrik / memperkecil arus listrik atau
sebagai pembagi tegangan dan lain – lain.
Prepared by : Hamzah
2
Resistor dapat terbuat dari berbagai bahan antara lain dari batu
(resistor batu), karbon (resistor karbon), keramik (resistor keramik)
dan lain -lain.
Resistor biasa disingkat dengan notasi huruf R. Satuan yang dipakai
untuk menentukan besar kecilnya nilai suatu resistor adalah ohm yang
disingkat dengan huruf Yunani Omega (Ω). Nama ohm diberikan atas
penghargaan kepada yang menemukannya yaitu seorang bangsa Jerman
yang bernama George Simon Ohm (1787 – 1854).
Besar kecilnya nilai suatu resistor disebut resistansi. Untuk nilai
resistor yang besar biasa dipakai KΩ atau MΩ, dimana :
1 K Ω (Kilo ohm) = 1.000 ohm
1 M Ω (Mega ohm) = 1.000.000 ohm
Nilai resistansi dari resistor, ada yang dapat diatur dan ada yang
tetap sehingga berdasarkan hai ini resistor dapa dikelompokkan menjadi :
Resistor tetap (fixed resistor)
Resistor variable (variable resistor)
atau
Prepared by : Hamzah
3
Gelang 1 : Hijau
Gelang 2 : Biru
Gelang 4
Gelang 3 : Orange
Gelang 1
Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 : Perak
Prepared by : Hamzah
4
Prepared by : Hamzah
5
Ω Ω Ω KΩ KΩ KΩ MΩ MΩ
3,9 39 390 3,9 390 390 3,9
4,3 43 430 4,3 43 430 4,3
4,7 47 470 4,7 47 470 4,7
5,1 51 510 5,1 51 510 5,1
5,6 56 560 5,6 56 560 5,6
6,2 62 620 6,2 62 620 6,2
6,8 68 680 6,8 68 680 6,8
7,5 75 750 7,5 75 750 7,5
8,2 82 820 8,2 82 820 8,2
9,1 91 910 9,1 91 910 9,1
Resistor variabel atau resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai
resistansinya dapat diubah – ubah sesuai dengan keperluannya. Perubahan
nilai resistor variabel dapat dilakukan dengan memutar atau menggeser
pengaturnya.
Prepared by : Hamzah
6
atau a. Potensimeter
atau b. Trimpot
a) Potensiometer.
Prepared by : Hamzah
7
Prepared by : Hamzah
8
b) Trimpot
Trimpot atau trimmer potensiometerr adalah salah satu jenis resistor
variabel yang nilai resistansinya dapat pula diatur seperti halnya
potensiometer. Yang membedakan adalah :
Pada potensiometer pengaturan nilai resistansi dilakukan dengan
memutar (menggunakan tangan) poros pengaturnya, sedangkan pada
trimpot nilai resistansi diatur dengan memutar (menggunakan obeng
trim) lubang pengaturnya.
Bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan potensiometer.
Trimpot digunakan pada rangkaian dengan daya – daya kecil,
sedangkan potensiometer utnuk daya – daya besar.
Harga potensiometer lebih mahal disbanding trimpot.
Simbol trimpot diperlihatkan pada gambar 3.b . seperti halnya dengan
potensiometer, trimpot juga diberi kode huruf A atau B pada badannya
untuk menunjukkan jenis logaritmis atau linier.
2.2. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator termasuk salah satu komponen pasif
yang banyak dipakai dalam rangkaian elektronika. Suatu kondensator terdiri
dari dua lempengan penghantar yang saling tersekat oleh bahan isolasi.
Prepared by : Hamzah
9
Penyekat/isolator
Penghantar/konduktor
Gbr. 2.4. Kondensator terdiri dari dua lempengan penghantar yang saling tersekat.
Prepared by : Hamzah
10
Prepared by : Hamzah
11
Angka pertama :1
Angka kedua :0
Angka ketiga : 2 (banyaknya angka nol)
Jadi kepasitansi kondensator tersebut adalah 1000 pF atau 1 nF.
Pada badan suatu kondensator keramik tertera tulisan 0,001, hal in
berarti bahwa nilai kapasitansi kondensator tersebut adalah 0,001 µF
atau 1 nF.
Pada badan suatu kondensator elektrolit (elco) terdapat tulisan 47 µF, 16
V, hal ini berarti bahwa nilai kapasitansi kondensator tersebut adalah
47 µF dan tegangan kerja maximumnya 16 Volt.
εA
C , dimana :
d
C = Kapasitansi Kondensator ( F )
Ε = Konstanta dielektrika ( F/m )
A = Luas lempengan penghantar ( m2 )
D = Jarak antara lempengan penghantar ( m )
Prepared by : Hamzah
12
pF µF µF µF µF
Prepared by : Hamzah
13
+
Gambar. 2.5. Simbol Kapasitor
- a. Kapasitor Non Polar
b. Kapasitor Bipolar (Elco)
c. Variable Kapasitor (Varco)
Pada saat saklar S ditutup, akan mengalir arus pada rangkaian . arus ini
akan menuati kondensator sehingga disebut arus pemuatan. Arus
pemuatan hanya mengalir sebentar, sehingga kondensator sudah
termuati.
Pada kejadian ini terlihat bahwa arus terlebih dahulu mengalir mengisi
kondensator hingga penuh. Dengan kondensator yang sudah penuh oleh
muatan listrik, tegangan pada kondensator menjadi
maximum atau VC = E. Kejadian ini disebut arus mendahului tegangan
atau tegangan tertinggal oleh arus.
Setelah pemuatan kondensator, tidak ada lagi arus yang mengalir
sehingga : I = 0, VR = 0, VC = ε
Prepared by : Hamzah
14
Prepared by : Hamzah
15
Prepared by : Hamzah
16
Π= 3,14
F = Frekuensi ( Hz )
C = Kapasitansi ( F )
atau
Prepared by : Hamzah
17
3. KOMPONEN AKTIF
Yang dimaksud dengan komponen aktif dalam bidang elektronika
adalah komponen – komponen elektronika yang menghasilkan energi listrik
atau dapat juga berupa komponen elektronika yang mengatur aliran listrik
seperti perubahan bentuk gelombang, pembalikan fasa, penguatan,
pengolahan data dll.
Komponen elektronika yang termasuk komponen aktif diantaranya
adalah :
Sumber tegangan misalnya battery, accu, dll.
Dioda
Transistor
Thyristor
Triac
Diac
Integrated circuit
Dan lain – lain.
Sebagian besar komponen aktif dalam bidang elektronika terbuat dari
bahan semikonduktor, yaitu silikon & germanium. Pada tulisan ini hanya
akan diuraikan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
tersebut.
3.1. Dioda
Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektroda
dimana “ di “ berarti dua dan “ oda “ berasal dari kata elektroda. Jadi dioda
adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari dua elektroda anoda dan
katoda.
Anoda bersifat positif ( kekurangan elektron ) sedangkan katoda
bersifat negatif ( kelebihan elektron ).
Prepared by : Hamzah
18
K A
Gbr. 3.1. Simbol dioda, menyerupai anak panah yang menunjukkan bahwa arus
hanya mengalir dari arah anoda ke katoda
Pada umumnya, katoda diberi tanda berupa bintik / titik atau gelang.
Untuk dioda dengan daya besar, katoda biasanya berulir. Dioda terbuat dari
bahan semikonduktor silikon atau germanium.
Prepared by : Hamzah
19
Contoh soal :
D
I Hitung arus listrik I yang mengalir pada
+
rangkaian, jika :
Vs
R Vs = 12 volt dan R = 1 kΩ
-
Jawab :
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian :
V V
s D 12 0,7
i 11,3 mA
R 1000
b. Reverse bias
Selain pemberian tegangan dengan cara forward bias, dikenal pula
pemberian tegangan dengan cara reverse bias ( panjar mundur ).
Pemberian tegangan dengan cara ini dilakukan dengan menghubungkan
anoda dengan kutub negatif sumber tegangan dengan katoda kutub positif,
seperti diperlihatkan pada gambar 3.3. di bawah.
D
Pada pemberian tegangan dengan cara reverse bias, hanya ada arus
listrik yang sangat kecil mengalir pada rangkaian. Arus ini adalah arus
bocoran, karena nilainya yang sangat kecil maka diabaikan saja dan
dianggap tidak ada arus listrik yang mengalir. Karena tidak ada arus listrik
yang mengalir pada rangkaian, maka :
Tegangan pada hambatan R, VR = 0
Tegangan pada dioda D, VD = 0
Prepared by : Hamzah
20
Arus Bocor
-BV V
Tegangan Offset
Daerah Reverse
Prepared by : Hamzah
21
Rs
Prepared by : Hamzah
22
karakteristik dioda berpotongan. Titik potong ini disebut titik kerja atau titik
operasi yang biasa diberi notasi Q.
Sebagai contoh, bila tegangan sumber Vs sebesar 2 Volt dan tahanan
pembatas arus Rs = 200 Ω, maka arus listrik yang mengalir pada
rangkaian, sebesar : 2 VD
i
200
15
.
10
Titik Q
V (volt)
Gbr. 3.6. Garis beban memotong kurva dioda. Titik potong tesebut adalah titik kerja.
Prepared by : Hamzah
23
Dari gambar di atas terlihat bahwa arus yang mengalir pada dioda
sebesar 6,5 mA dan tegangannya 0,7 volt.
Latihan soal :
D
1. I Hitung arus listrik yang mengalir pada
2.
R1 Pada gambar di samping :
Vs = 100 volt
VS
R1 = 5 kΩ
R2 R3
R2 = 20 kΩ
R3 = 10 kΩ
Jenis dioda yang dipakai adalah silikon dan dapat berupa dari type dioda
pada table berikut.
Type dioda BV Imax
1N914 75 V 200 mA
1N4001 50 V 1A
1N1185 120 V 35 A
Tabel di atas menunjukkan type dari beberapa dioda dengan tegangan
break downnya dan nilai batas arusnya.
a. Hitung arus yang mengalir pada dioda.
Dioda mana yang tidak dapat di pakai ?
b. Bila dioda dibalik, dioda mana yang tidak dapat dipakai ?
Prepared by : Hamzah
24
3.2. Transistor
Nama transistor berasal dari kata transfer dan resistor. Sama halnya
dengan komponen semikonduktor lainnya transistor juga dibuat dari bahan
germanium dan silikon. Dalam bidang elektronika komponen transistor
banyak sekali macam ragamnya, antara lain Transistor Efek Medan ( Field
Effect Transistor, FET ), Uni Junction Transistor ( UJT ), Metal Oxide
Semiconduktor Field Effect Transistor ( MOSFET ), Bipolar Junction
Transistor ( BJT ), dan lain – lain. Pada tulisan ini hanya dibahas transistor
yang paling umum digunakan dalam bidang elektronika yaitu Bipolar –
Junction Transistor ( BJT ) atau disebut transistor sambungan – bipolar
atau transistor pertemuan. Untuk tulisan selanjutnya bila terdapat kata
transistor maka yang dimaksud adalah transistor pertemuan atau transistor
bipolar.
Dalam operasinya penggunaan transistor kebanyakan diterapkan
sebagai penguat, saklar elektronik dan lain – lain.
Transistor bipolar memiliki 3 buah terminal atau kaki, yaitu :
Kaki emitor diberi notasi e
Kaki basis diberi notasi b
Kaki kolektor diberi notasi k atau c
C C
(a) (b)
Prepared by : Hamzah
25
_
+
_ _ + +
_
Gbr. 3.8. Cara membias transistor :
+
+ _
_ +
c. Untuk transistor PNP
d. Untuk transistor NPN
_ + _ _
+ +
_
+
(a) (b)
Prepared by : Hamzah
26
_ +
IC VC
VC IC
_
+ IB Gbr. 3.9. Arah arus listrik saat
IB
transistor dibias (diberi panjaran) :
a. Untuk transistor PNP
_ IE +
b. Untuk transistor NPN
VE VE
_ IE
+
(a) (b)
IB
_
Gbr. 3.10. Cara lain pemberian
_
VCC panjaran kepada transistor
+
VB
IE
+
Prepared by : Hamzah
27
RC
IC
Gbr. 3.11. Rangkaian dasar guna
IB
mempelajari karakterisitik transistor.
+
Prepared by : Hamzah
28
a. Kurva Kolektor
Kurva kolektor adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
arus kolektor IC dengan tegangan kolektor – emitor dimana arus basis IB
dibuat konstan dan tegangan VCC diubah- ubah .
Prepared by : Hamzah
29
RC
IC
IB
Gbr. 3.12. Rangkaian dasar guna
RB
mempelajari karakterisitik transistor.
+
VCC
_
Tegangan VB diubah-ubah untuk mengubah IB.
+
VB
_ IE
3 mA
2 mA
1 mA
ICEO
IB = 0
VCE
Prepared by : Hamzah
30
Knee Voltage
Breakdown
Saturasi
VCE
Bagian awal dari kurva disebut daerah saturasi yang terletak pada
titik pusat & knee dari kurva. Bagian yang datar dari kurva disebut daerah
aktif. Pada daerah ini transistor akan beraplikasi jika diinginkan bekerja
Prepared by : Hamzah
31
sebagai pengendali sumber arus. Bagian akhir dari kurva disebut daerah
breakdown yang selalu dihindari dalam bekerjanya suatu transistor karena
akan merusak transistor tersebut.
Pada daerah saturasi, transistor bertingkah sebagai hambatan dengan
nilai resistansi yang kecil. Tegangan kolektor – emitor ( VCE ) pada daerah
adalah kecil hanya perpuluhan volt saja.
Agar transistor bekerja pada daerah aktif, dibutuhkan VCE lebih besar
dari 1 Volt. Sebagai pedoman, pada lembar data transistor dituliskan VCE (
sat ) artinya tegangan kolektor – emitor maximal dalam keadaan saturasi.
Jadi untuk membuat transistor bekerja di daerah aktif dibutuhkan VCE yang
lebih besar dari VCE ( sat ).
c. Rating transistor
Transistor sinyal kecil dapat mendisipasi daya ½ watt atau lebih kecil,
transistor daya ( transistor sinyal besar ) mendisipasi daya lebih besar dari
½ watt. Pada lembaran data transistor di cantumkan banyak parameter –
parameter dari suatu type transistor tertentu, namun yang paling sering
harus diperlihatkan adalah arus kolektor maximum ( IC ) dan disipasi daya
maksimum ( PD ) dari transistor.
Sebagai contoh, pada lembaran data transistor untuk transistor type
BC108 tertulis : PD = 300 mw, IC = 100 mA.
Hal ini berarti bahwa :
Transistor termasuk jenis transistor sinyal kecil karena PD kurang dari ½
watt
Disipasi daya maximum transistor = 300 mw
Arus kolektor maximum = 100 mA
Disipasi daya transistor dalam suatu rangkaian dapat dihitung dengan
persamaan : PD = VCE . IC.
Jika dalam suatu rangkaian digunakan transistor BC108,
arus kolektor yang mengalir pada rangkaian sebesar 10 mA dan tegangan
Prepared by : Hamzah
32
RC
IC
RB IB +
VCC Gbr. 3.15. Contoh rangkaian untuk
_ menggambar garis beban dc
+
VB
_ IE
20 VCE
Ic
10000
Dengan VCE = 0, maka IC = 2 mA diperoleh titik ( 0,2 ).
Dengan IC = 0, maka VCE = 20 volt diperoleh titik ( 20,0 ).
Prepared by : Hamzah
33
3 mA
Saturasi
2 mA Gbr. 3.16. Garis beban dc
Q
1 mA
ICEO
IB = 0
VCE
Titik sumbat
(cut off)
Prepared by : Hamzah
34
RC 0V RC
RC VCC RC
S S
VCC 0 V
(a) (b)
Prepared by : Hamzah
35
1K
0V
Pada gambar 3.18. tegangan input (biasa juga disebut sinyal input)
berupa tegangan step yang diumpankan ke basis transistor .
Jika tegangan input nol, transistor tersumbat. Pada kondisi ini
transistor ibarat saklar yang membuka sehingga tidak ada arus listrik yang
mengalir pada kolektor (IC = 0), LED padam.
Jika tegangan input berubah menjadi 5 volt, maka besarnya arus
basis yang mengalir (IB) :
5 0,7
IB 1,43 mA
1000
Pada kondisi ini, transistor saturasi ibarat saklar yang menutup sehingga
mengalir arus pada kolektor (IC (sat)). Besarnya arus ini adalah :
5 0,7
IC ( s at) 1,43 mA
1000
Prepared by : Hamzah