Anda di halaman 1dari 1

Televisi adalah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak

beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" terdiri dari
kata tele (jauh) dari bahasa Yunani dan visio (penglihatan) dari bahasa Latin. Jadi, televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” Televisi
biasa disebut TV, tipi, atau teve.
Acara yang ditampilkan di televisi diolah oleh berbagai saluran. Di Indonesia, kita mengenal saluran
TVRI sebagai saluran televisi nasional. Kita juga mengenal saluran televisi daerah seperti JogjaTv dan
BaliTv. Sedangkan saluran seperti TransTv, MNCTv, Indosiar, RCTI, dan sebagainya adalah saluran
milik swasta. Macam acara di televisi adalah berita, kartun, sinetron, dan mini seri.
Secara umum cara kerja kotak TV berawal dari antena yang menerima input frekuensi radio (RF)
berupa frekuensi VHF dan UHF yang kerjanya diatur oleh tuner dan pencari gelombang, selanjutnya
sinyal diolah dan dipisahkan antara gambar dan suara, sementara gambar diolah oleh tabung katode
dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses untuk dipecah menjadi stereo, untuk kemudian
diumpan ke penguat akhir dan speaker.
Alat penayang gambar dan suara ini pertama kali ditemukan oleh John Logie Baird di London pada
tahun 1925. Ia berhasil menunjukkan cara pemancaran gambar-gambar bayangan bergerak.
Selanjutnya pada tahun 1926, Baird mendemonstrasikan cakram pemindai yang dapat menampilkan
gambar beresolusi 30 baris. Perkembangan televisi berikutnya dilakukan oleh banyak penemu,
hingga seperti televisi yang kini biasa kita lihat.
Kotak audiovisual ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Menurut penelitian, jika anak-anak di bawah umur 3 tahun diperbolehkan menonton acara
TV yang tidak edukatif, hal ini akan mengganggu kemampuan berbahasanya. TV juga berdampak
negatif pada kesehatan jika ditonton terlalu lama. Karena menyebabkan kondisi tubuh dalam
keadaan santai terlalu lama akan menimbulkan obesitas, rendahnya kebugaran, dan tingkat
kolesterol darah yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai