Perkembangan Dokumentasi Keperawatan Sec
Perkembangan Dokumentasi Keperawatan Sec
ELEKTRONIK
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan tersebut harus diiringi dengan usaha rumah sakit untuk menjadi yang
terbaik. Pengembangan disegala bidang sedang dilakukan termasuk oleh
bagian keperawatan. Salah satu usaha keperawatan adalah mencari cara agar
waktu bersama pasien dapat berlangsung lebih lama dan juga
pendokumentasian tetap berjalan dengan baik.
PEMBAHASAN
Meyer dan driscoll dalam Selentik, La., Neidlinger, dan Wilson (2008)
membandingkan dua rumah sakit yang menggunakan system IT. Rumah sakit
pertama ditemukan:
a. Waktu dokumentasi
b. Waktu respon system
c. Ketersediaan system
d. Mudah dipelajari
e. Hemat waktu
f. Kelengkapan data
g. Keakuratan data
h. Ketepatan waktu data
i. Kepuasan pengguna
j. Mengubah pola kerja
k. Dapat digunakan untuk komunikasi
l. Punya efek yang baik untuk pasien
Kualitas dokumentasi keperawatan yang ditunjukkan system elektronik adalah
adanya konsistensi, komprehensif, dan akurat. Catatan keperawatan akan lebih
focus dan relevant, dan pengkajian akan terorganisasi dan lengkap. System
dokumentasi keperawatan harus mudah digunakan untuk mendapatkan informasi
klinik. Penelitian yang dilakukan oleh Detwiller, Maureen (2006) didukung oleh
pernyataan Helleso and Ruland menyimpulkan bahwa kemampuan pengguna
untuk mengakses informasi berkelanjutan, kemampuan untuk mengakses
informasi jarak jauh dan kemampuan untuk melihat arus informasi dari system
dokumentasi elektronik. 96 % partisipan menyetujui penggunaan system
dokumentasi elektronik untuk kesinambungan perawatan. (Detwiller,
Maureen.2006).
Efek system elektronik ini terhadap beban kerja ditunjukkan secara berbeda oleh
beberapa penelitian. Pabst, Scherubel, dan Minnick (1996) dalam Detwiller,
Maureen (2006) menemukan bahwa dokumentasi elektronik dapat menghemat
waktu. Pryor (1989) dalam Detwiller, Maureen (2006) menemukan peningkatan
dalam penggunaan computer dapat menurunkan waktu perawatan langsung
terhadap pasien. Saarinen dan Aho (2005) dalam Detwiller, Maureen (2006)
melaporkan peningkatan dalam dokumentasi dengan system elektronik akan
meningkatkan waktu perawat bersama pasien. Penelitian . Detwiller, Maureen.
(2006) menunjukkan bahwa perawat merasa nyaman menggunakan system
dokumentasi elektronik.
Kesiapan perawat sebagai pengguna system ini harus diperhatikan, baik dari
pengetahuan maupun kemauan untuk menggunakannya. Semua perawat harus
mempunyai motivasi dan kemauan yang sama untuk menggunakan dan
mengembangkan system dokumentasi yang baru. Beberapa perawat menggunakan
teknologi sepenuhnya, sedangkan yang lainnya masih ada yang menyalin kedalam
kertas setelah melakukan perawatan pada pasien. Hal ini menunjukkan bahwa
penerimaan perawat terhadap teknologi dokumentasi keperawatan masih berbeda.
(Detwiller, Maureen.2006)
Pembuatan Electronis Nursing Documentations system
Sistem ini dirancang agar pengguna dapat membuat kumpulan kata menggunakan
sumbu ICNP dan untuk menentukan hubungan tiap konsep. Saat kita akan
memasukkan kalimat keluhan pasien, misal ada edema pada ekstremitas bawah
kiri, pengguna dapat mencari kata edema pada kolom pencarian kemudian
menambahkan posisi adanya edema. Langkah selanjutnya adalah menyimpan
kalimat yang kita simpan. Kalimat yang telah kita simpan dapat dimunculkan
kembali dan dirubah untuk posisi ekstremitasnya.
Sistem aplikasi ini dikembangkan untuk mendukung dokumentasi keperawatan.
Layar menunjukan catatan keperawatan pasien yang dipilih dari tanggal masuk
sampai tiga tampilan ringkasan masalah pasien, table ringkasan tindakan
keperawatan dan catatan keperawatan lainnya.
Hambatan yang mungkin muncul adalah saat pelitah system, dimana fasilitator
mungkin kurang memahami proses keperawatan. Hal ini akan menghambat
pemahaman pengguna mengenai pemakaian system tersebut. (Whittaker, alice.
Aufdenkamp, M. Tinley, S. 2009).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Selentik, La., Neidlinger, dan Wilson (2008). Nursing resource considerations for
implementing an electronic documentation system.