Anda di halaman 1dari 12

KELAS : Sistem Informasi Manajemen & Teknologi (C)

KELOMPOK : 1 (Satu)
1. Winri Abadi (220810301024)
2. Via Aniza (220810301035)
3. Nina Maryam Syyidina (220810301044
4. Ahmad Bastomi (220810301064)

BAB 11

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

11.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI


Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada manajemen. Saat
ini, para karyawan yang tingkat terendah bertanggung jawab atas beberapa dari
pengambilan keputusan tersebut, sebagaimana sistem informasi akan membuat
informasi menjadi tersedia bagi para karyawan yang tingkatannya lebih rendah di
dalam bisnis.

NILAI BISNIS YANG MENINGKATKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Perusahaan dapat menentukan sejumlah keputusan pokok dimana investasi
sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya.
Berbagai keputusan diambil pada semua tingkatan dalamperusahaan, dan beberapa
keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan
setiap keputusan kecil. meningkatkan ratusan ribu keputusan yang "kecil" ini
menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.

TIPE KEPUTUSAN
Keputusan-keputusan diklasifikasikan menjadi keputusan terstruktur, semi
terstruktur, dan tidak terstruktur.
• Keputusan tidak terstruktur (unstructured decisions) adalah keputusan yang
pengambil keputusan harus memberikan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan
untuk memecahkan permasalahan. Setiap keputusan tersebut adalah baru, penting,
dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang
disetujui bersama dalam pengambilannya
• Keputusan terstruktur (structured decisions) sebaliknya, sifatnya berulang dan
rutin, dan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu
diperlakukan seca akan masih baru. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen
dari kedua jenis keputusan ini.
• Keputusan semiterstruktur (semistructured decision), yaitu yang hanya sebagian
masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang
disetujui bersama. Secara umum keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada
tingkat organisasi rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum
dijumpai pada tingkat tinggi.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Simon (1960) menggambarkan 4 langkah berbeda dalam mengambil
keputusan: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi.
• Intelijen (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang terjadi pada organisasi-mengapa masalah itu terjadi, di mana, dan
akibat apa yang dialami perusahaan.
• Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi
masalah.
• Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
• Implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih
dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.

MANAJER DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DUNIA NYATA


Berikut akan dibahas peran manajer dan pengambilan keputusan dalam
organisasi untuk melihat sebabnya.
Peran Manajerial
Peran manajerial (managerial roles) merupakan ekspektasi dari aktivitas yang
harus dikerjakan oleh para manajer di dalam suatu organisasi. Mintzberg mendapati
bahwa peran manajerial ini dibagi menjadi tiga kategori: antarpribadi, informasi, dan
pengambil keputusan.
• Peran Antarpribadi. Dalam peran antarpribadi (interpersonal role), para manajer
bertindak sebagai figur utama dalam organisasi ketika mereka mewakili
perusahaan mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas simbolik, seperti
memberikan penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak sebagai
pemimpin, memberikan motivasi, nasihat, dan mendukung bawahannya. Manajer
juga bertindak sebagai penghubung antara berbagai tingkatan dalam organisasi:
pada setiap tingkatan tersebut, manajer bekerja sebagai penghubung antaranggota
tim manajemen. Manajer memberikan waktu dan bantuan, yang diharapkan akan
dibalas.
• Peran Informasi. Dalam peran informasi (informational role), manajer bertindak
sebagai pusat saraf dari organisasi, menerima informasi terkini yang paling
konkret dan mendistribusikannya kembali kepada mereka yang memerlukannya.
Manajer adalah penyehar informasi dan juru bicara dalam organisasinya.
• Peran Pengambil Keputusan. Manajer mengambil keputusan. Dalam peran
pengambil keputusan (decisional role), mereka bertindak sebagai wirausahawan
dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan-gangguan
yang muncul dalam organisasi mengalokasikan sumber daya kepada para staf
yang membutuhkan, dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara
kelompok-kelompok yang bertikai.
Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
Dalam peran manajerial di mana sistem infomasi dapat membantu mengambil
keputusan, investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang
positif. Ada tiga alasan utama: kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan
budaya organisasi.
• Kualitas Informasi
Keputusan yang berkualitas tinggi memerlukan informasi yang berkualitas tinggi.
Dimensi Kualitas ini terdiri dari akurasi, integritas, konsistensi, kelengkapan,
validitas, ketepatan waktu dan kemudahan akses. Apabila keluaran dari sistem
informasi tidak memenuhi kriteria kualitas ini, maka proses pengambilan
keputusan akan sulit dilakukan.
• Penyaring Manajemen.
Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, tetapi beberapa manajer
mengambil keputusan yang buruk. Para manajer (seperti halnya semua manusia)
menyerap informasi melalui serangkaian penyaringan untuk memahami dunia di
sekitar mereka. Para manajer memiliki perhatian yang selektif, menitikberatkan
pada jenis permasalahan dan pemecahan tertentu, dan memiliki bias-bias yang
bervariasi yang menolak informasi yang tidak sesuai dengan konsepsi mereka
sebelumnya.
• Politik dan Inersia Organisasional. Organisasi adalah birokrasi dengan
kemampuan dan kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang
bersifat menentukan. Ketika lingkungan berubah dan perusahaan perlu
mengadopsi model bisnis baru untuk bertahan, kekuatan yang besar dalam
organisasi menolak pengambilan keputusan untuk perubahan besar. Keputusan
yang diambil perusahaan sering menunjukkan penyeimbangan dari kelompok-
kelompok yang berbeda dalam perusahaan dan bukan solusi yang terbaik atas
masalah yang dihadapi.
Kajian-kajian mengenai merestrukturisasi bisnis menemukan bahwa
perusahaan cenderung untuk mengabaikan kinerja yang buruk hingga terancam
oleh pihak luar yang ingin mengambil alih, dan mereka secara sistematis
menyalahkan kinerja yang buruk dari kekuatan eksternal yang melampaui kendali
mereka.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN OTOMATIS YANG BERKECEPATAN


TINGGI
Saat ini, banyak keputusan yang diambil oleh organisasi tidak dibuat oleh para
manajer, atau beberapa manusia. Sebagai contoh, ketika Anda memasukkan suatu
kueri ke mesin ke telusur Google, Google harus memutuskan URL mana yang akan
ditampilkan rata-rata sekitar stengah detik (500 milidetik). Apa yang membuat
pengambilan keputusan berkecepatan tinggi otomatis ini mungkin adalah algoritme
komputer yang secara tepat menentukan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan keputusan, basis data yang sangat besar, prosesor berkecepatan tinggi,
dan perangkat lunak yang dioptimalkan untuk tugas tersebut. Dalam situasi ini,
manusia (termasuk manajer) dieliminasi dari rantai keputusan karena terlalu lamban.
Ini juga berarti organisasi di daerah ini membuat keputusan lebih cepat daripada yang
dapat dipantau atau dikendalikan oleh manajer.

12.1 INTELIJEN BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN


Fondasi dari semua sistem yang mendukung keputusan tersebut adalah
intelijen bisnis dan infrastruktur analitis bisnis yang memasok data dan alat bantu
analitis untuk mendukung pengambilan keputusan. Dalam bagian ini, kita akan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN INTELIJEN BISNIS?
"Intelijen Bisnis (BI)" merupakan suatu istilah yang digunakan oleh para
pemasok perangkat keras dan perangkat lunak serta para konsultan teknologi
informasi untuk menggambarkan infrastruktur bagi pergudangan, mengintegrasikan,
melaporkan, dan menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis, termasuk data
yang besar. Infrastruktur dasar ini mengumpulkan menyimpan, membersihkan, dan
membuat informasi yang relevan tersedia bagi para manajer. "Analitis Bisnis (BA)"
juga merupakan istilah yang didefinisikan oleh para pemasok yang lebih
menitikberatkan pada alat bantu dan teknik untuk menganalisis dan memahami data.
Jadi, hanya diambil intinya saja, bahwa intelijen bisnis dan analitis bisnis adalah
mengenai mengintegrasikan semua aliran informasi yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan menjadi satu bagian tunggal, serangkaian data keseluruhan perusahaan
yang berkaitan secara logis, dan kemudian, menggunakan permodelan, alat bantu
analisis statistik (seperti distribusi normal, korelasi, dan analisis regresi, analisis Chi-
Square, peramalan, dan analisis klaster), dan alat bantu data (penemuan pola dan
pembelajaran mesin), untuk memahami logika dari semua data tersebut sehingga para
manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan rencana yang lebih baik,
atau setidaknya mengetahui dengan cepat ketika perusahaan mereka gagal dalam
memenuhi target-target yang telah direncanakan.
PEMASOK INTELIJEN BISNIS
Penting untuk mengingat bahwa intelijen bisnis dan analitis bisnis yang
didefinisikan produk oleh para pemasok teknologi dan perusahaan konsultasi. Mereka
terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak yang terjual dengan baik terutama
oleh para pemasok sistem yang besar. Lima pemasok terbesar dari produk-produk
tersebut adalah Oracle, SAP, IBM, Microsoft, dan SAS. Produk-produk Microsoft
ditujukan pada perusahaan yang berukuran kecil hingga menengah, dan mereka
didasarkan pada alat bantu desktop yang akrab bagi para karyawan (seperti misalnya
perangkat lunak kertas kerja Excel), alat bantu kolaborasi Microsoft SharePoin, dan
perangkat lunak database Microsoft SQL Server.
LINGKUNGAN INTELIJEN BISNIS
Terdapat enam elemen dalam lingkungan intelijen bisnis:
• Data dari lingkungan bisnis: Bisnis-bisnis akan berhadapan dengan data terstruktur
maupun yang tidak terstruktur dari banyak sumber berbeda, termasuk data yang
besar. Data perlu untuk diintegrasikan dan diorganisasi sehingga mereka dapat
dianalisis dan digunaka oleh para pengambil keputusan manusia.
• Infrastruktur intelijen bisnis: Dasar yang mendasari intelijen bisnis merupakan suatu
sistem database yang luar biasa yang menangkap semua data yang relevan untuk
mengoperasionalkan bisnis. Data akan disimpan dalam database transaksional atau
digabungkan dan diintegrasikan ke dalam gudang data perusahaan atau serangkaian
data mart yang saling berkaitan.
• Seperangkat alat bantu analitis bisnis: Seperangkat alat bantu perangkat lunak yang
digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, memberikan
tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para manajer, dan
menelusuri perkembangan dari bisnis dengan menggunakan indikator-indikator
kunci dari kinerja.
• Metode dan pengguna manajerial: Perangkat keras intelijen bisnis dan perangkat
lunak sama cerdasnya dengan manusia yang memanfaatkannya. Para manajer
memaksakan perintah pada analisis data dengan menggunakan bermacam-macam
metode manajerial yang mendefinisikan tujuan bisnis yang strategis dan menentukan
bagaimana perkembangan akan diukur. Hal ini meliputi manajemen kinerja bisnis
dan pendekatan balanced scorecard yang menitikberatkan pada indikator-indikator
kunci bagi kinerja dan analisis strategi industri yang menitikberatkan pada
perubahan dalam lingkungan bisnis yang umum, dengan perhatian khusus pada para
pesaing. Tanpa pengawasan yang kuat dari manajemen senior, maka analitia bisnis
dapat menghasilkan besar informasi, laporan, dan layar online yang memusatkan
perhatian pada persoalan yang salah dan mengalihkan perhatian dari permasalahan
yang sebenarnya. Anda harus mengingat bahwa, sejauh ini, hanya manusia yang
dapat mengajukan pertanyaan yang cerdas.
• Platform pengiriman-SIM, DSS, ESS: Hasil dari intelijen bisnis dan analitis bisnis
yang dikirimkan kepada para manajer dan para karyawan dalam berbagai macam
cara, bergantung pada apa yang mereka perlu tahu untuk melaksanakan pekerjaan
mereka. SIM, DSS, dan ESS akan mengirimkan informasi dan pengetahuan kepada
orang-orang dan level yang berbeda di dalam perusahaan-para karyawan bagian
operasional, para manajer menengah, dan para eksekutif senior. Sebelumnya, sistem-
sistem ini tidak akan membagikan data dan dioperasionalkan sebagai sistem yang
berdiri sendiri. Saat ini, salah satu perangkat dari alat bantu perangkat keras dan
perangkat lunak dalam bentuk intelijen bisnis dan paket analitis dapat
mengintegrasikan semua informasi tersebut dan menyampaikan ke desktop para
manajer atau platform mobile.
• Antar muka pengguna: Pelaku bisnis tidak lagi terikat pada meja kantor dan desktop
mereka. Mereka sering kali belajar dengan lebih cepat dari representasi data secara
visual daripada laporan kuno dengan kolom dan baris mengenai informasi.
Serangkaian perangkat lunak analitis bisnis saat ini menekankan pada teknik-teknik
visual seperti misalnya dashboard dan scorecard (kartu nilai). Mereka juga dapat
mengirimkan laporan pada BlackBerry, iPhones, dan perangkat genggam mobile
lainnya maupun portal web perusahaan. Perangkat lunak BA menambahkan
kapabilitas untuk memposting informasi pada Twitter, Facebook, atau media sosial
internal untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengaturan kelompok
secara online daripada dalam rapat pertemuan yang saling berhadapan muka.

INTELIJEN BISNIS DAN KAPABILITAS ANALITIS


Terdapat 6 fungsionalitas analitis yang sistem BI kirimkan untuk mencapai hasil akhir
tersebut:
• Laporan produksi merupakan laporan yang telah didefinisikan sebelumnya yang
didasarkan pada kebutuhan spesifik dari Industri.
• Laporan yang memiliki parameter: Para pengguna memasuki beberapa parameter
sepert yang terdapat pada tabel pivot untuk menyaring data dan mengisolasi dampak
dari parameter.
• Dashboard/scorecard merupakan alat bantu visual untuk menyajikan data kinerja
didefinisikan oleh para pengguna.
• Ad hoc queri/pencarian/penciptaan laporan: memungkinkan bagi para pengguna untuk
menciptakan laporan mereka sendiri berdasarkan pada queri dan pencarian.
• Penelusuran merupakan kemampuan untuk berpindah dari tingkat ringkasan yang
tinggi ke pandangan yang lebih terperinci.
• Peramalan, skenario, model meliputi kemampuan untuk melaksanakan peramalan
linear, analisis skenario bagaimana-jika, dan menganalisis data dengan menggunakan
alat bantu statistik yang standar.

Siapa yang Menggunakan Intelijen Bisnis dan Analitis Bisnis?


Lebih dari 80% audience BI terdiri atas para pengguna santai yang sangat
mengandalkan pada laporan produksi. Para eksekutif senior cenderung untuk
menggunakan BI untuk memonitor aktivitas aktivitas perusahaan dengan menggunakan
antar muka visual seperti misalnya dashboard dan kartu nilai (scorecard). Para manajer
menengah dan para analis cenderung untuk tenggelam dalam data dan perangkat lunak,
memasukkan queri dan memilah-milah serta membagi data seiring dengan dimensi yang
berbeda. Para karyawan operasional akan sejalan dengan para pelanggan dan para
pemasok, sebagian besar mencari laporan-laporan yang telah dikemas.
Laporan Produksi
Output yang paling banyak digunakan dari alat bantu BI adalah laporan produksi yang
telah dikemas.
Analitis Prediktif
Analitis prediktif (predictive analytical) menggunakan analisis statistik, teknik
penelusuran data, data historis, dan asumsi mengenai kondisi pada masa mendatang untuk
memprediksi kecenderungan masa yang akan datang dan pola perilaku Peubah-peubah
yang dapat diukur untuk memprediksikan perilaku pada masa mendatang telah
teridentifikasi.
Analitis prediktif digabungkan ke dalam sejumlah penerapan intelijen bisnis yang
sangat banyak untuk penjualan, pemasaran, keuangan, deteksi penipuan, dan perawatan
kesehatan. Banyak perusahaan yang menerapkan analitis prediktif untuk memprediksikan
tanggapan terhadap kampanye pemasaran secara langsung. Dengan mengidentifikasi
pelanggan yang kurang cenderung untuk memberikan tanggapan, maka perusahaan dapat
menurunkan biaya pemasaran dan penjualan mereka dengan mengelilingi kelompok ini
dan menitikberatkan pada sumber daya mereka atas pelanggan yang telah teridentifikasi
sebagai yang lebih menjanjikan.
Analitis Data Besar
Terdapat banyak pengecer online yang memiliki kemampuan untuk membuat
rekomendasi produk online yang dipersonalisasi ke pengunjung sims Web mereka untuk
membantu merangsang pembelian dan membimbing keputusan mereka tentang barang
dagangan apa.
Visualisasi Data, Analitis Visual, dan Sistem Informasi Gepgrafis
Visualisasi data (data visualization) dan alat bantu analitis visual dapat membantu
para pengguna untuk melihat pola dan hubungan dalam sejumlah besar data yang sulit
untuk dipahami jika data disajikan dalam bentuk daftar teks tradisional atau angka-angka.
Data disajikan dalam berbagai macam bentuk grafik, diagram, dashboard, dan peta.
Orang-orang menjadi lebih terlibat ketika mereka menyaring informasi yang disajikan
secara visual dan mengembangkan wawasan mereka sendiri.
Sistem informasi geografis (geographic information systems-GIS) adalah suatu
kategori khusus dari alat bantu untuk membantu para pengambil keputusan
memvisualisasikan permasalahan yang memerlukan pengetahuan mengenai distribusi
secara geografis atas orang atau sumber daya lainnya. Perangkat lunak GIS mengikat data
lokasi terhadap titik-titik, garis, dan area pada suatu peta. Beberapa GIS memiliki
kepabilitas permodelan untuk mengubah data dan secara otomatis akan memperbaiki
skenario bisnis GIS akan digunakan untuk membantu pemerintah negara bagian dan
setempat dalam menghitung waktu tanggapan terhadap alam dan keadaan darurat lainnya
atau untuk membantu bank-bank dalam mengidentifikasi lokasi yang terbaik untuk
mendirikan cabang-cabang yang baru atau terminal ATM.

STRATEGI MANAJEMEN UNTUK MENGEMBANGKAN KAPABILITAS BI


DAN BA
Ada dua strategi yang berbeda untuk mengadopsi kemampuan BI dan BA untuk
organisasi: satu solusi yang integrasi secara menyelurug versus berbagai macam solusi
yang disediakan oleh para pemasok yang terbaik. Solusi pertama yaitu integrasi secara
menyeluruh, membawa risiko bahwa suatu pemasok tunggal yang menyediakan total
hardware dan software kepada perusahaan, akan membuat perusahaan bergantung pada
wewenang penetapan harganya. Keuntungannya, akibat dari kerja sama akan dapat
memberikan dampak positif pada skala global. Solusi kedua yaitu berbagai macam solusi
yang disediakan oleh para pemasok. Solusi ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar
dan juga dapat memberikan kebebasan, tapi dengan risiko kesulitan untuk
mengintegrasikan platform perangkat lunak ke platform perangkat keras, maupun
perangkat lunak lainnya.
Terlepas dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan, semua sistem BI dan BA akan
mengunci perusahaan ke dalam serangkaian pemasok dan untuk menggantinya biaya
yang akan dikeluarkan sangat mahal. Ketika perusahaan memutuskan untuk
menggunakan suatu sistem, maka pada dasarnya akan menutup peluang penggunaan suatu
sistem lain.
DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN OPERASIONAL DAN
MANAJEMEN MENENGAH
Manajemen operasional dan manajemen menengah dibebankan kepada memonitoring
kinerja dan aspek yang penting dalam bisnis, seperti penghentian produksi, penjualan
perjam atau harian atau lalu lintas harian situs web perusahaan. Sistem informasi
manajemen (SIM) biasanya digunakan oleh manajer menengah untuk mendukung
pengambilan keputusan, dan output utamanya adalah rangkaian laporan rutin berdasar
pada data yang diekstrak dan diringkas dari sistem pemrosesan transaksi (transaction
processing system/TPS). Untuk menghemat waktu analisa, manajer dapat melakukan
pengecualian dan hanya fokus pada hal yang menjadi sorotan.
Dukungan bagi Keputusan Semi Terstruktur
Sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) merupakan platform
pengiriman business intelligence untuk kategori para pengguna dengan kemampuan untuk
mendukung pengambilan keputusan semi terstruktur. DSS mengandalkan pada pemodelan
daripada SIM dengan menggunakan model matematika atau analitis untuk mengerjakan
analisis. Model analisis sensitivitas (sensitivity analysis) mengajukan pertanyaan
bagaimana mengulang-ulang prediksi hasil ketika salah satu atau lebih perubah akan
dirubah. Salah satu teknologi dari intelijen bisnis yang utama adalah menggunakan
analisis data multi dimensi dan OLAP. Kertas kerja yang juga menggunakan analisis data
multi dimensi adalah pivot table yang mana manajer dapat menggunakannya untuk
mengidentifikasi dan meganalisis pola dalam informasi bisnis.
Sebelumnya analisis bisnis menggunakan kertas kerja dan database yang berdiri
sendiri dengan ukuran yang kecil. Namun, saat ini kapasitas dan kapabilitas semakin
diperbesar dengan menggunakan business intelligence. Hal tersebut dilakukan untuk
mengefisiensikan biaya dan efisiensi waktu

12.3 CONSTITUENCES INTELIJEN BISNIS


DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN SENIOR: BALANCED
SCORECARD DAN METODE MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN
Tujuan dari sistem pendukung eksekutif (executive support system/ESS) adalah untuk
membantu manajer eksekutif yang menitikberatkan kepada informasi atas kinerja yang
penting dan mempengaruhi profitabilitas dan keberhasilan suatu perusahaan. Metode
yang sering digunakan untuk memahami informasi penting yang diperlukan oleh
eksekutif perusahaan dinamakan balanced scorecard method yang merupakan kerangka
kerja yang mengoperasikan rencana strategis dari perusahaan dengan menitikberatkan
pada hasil yang dapat dinkur menggunakan 4 dimensi kinerja perusahaan, yaitu keuangan,
proses bisnis, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Setiap dimensi diukur menggunakan indikator kinerja utama (key performance
indicators/KPIs) yang diusulkan oleh manajemen senior untuk memahami seberapa baik
kinerja perusahaan seiring dengan dimensi tertentu yang diterapkan. Selain itu,
metodologi manajemen yang terkenal adalah manajemen kinerja bisnis (business
performance management/BPM). BPM bertujuan untuk secara sistematis menerjemahkan
strategi perusahaan ke dalam target operasional.
Untuk mendukung eksekutif di perusahaan, database ESS bersumber dari aplikasi dan
program perangkat lunak yang sudah ada di perusahaan seperti. perencanaan sumber daya
perusahaan, manajemen rantai pasokan, dan manajemen hubungan pelanggan. ESS juga
menyediakan layanan berita yang terkait dengan berita, database pasar kenangan,
informasi perekonomian, dan data eksternal lainnya. Selain itu, ESS juga memiliki
kapabilitas penelusuran (drill down) yang signifikan jika para manajer perlu untuk
meilhat data yang lebih detail.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK (GDSS)


GDSS merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif untuk memfasilitasi solusi
dari permasalahan-permasalahan yang terstruktur oleh serangkaian para pengambil keputusan
yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah kelompok di dalam lokasi yang sama atau dalam
lokasi yang berbeda. Sistem kolaborasi dan alat bantu berbasis web untuk konferensi video
dan pertemuan secara elektronik yang digambarkan pada bagian awal dalam teks ini akan
mendukung beberapa proses pengambilan keputusan dalam kelompok, tetapi fokus mereka
secara khusus pada komunikasi. Namun, GDSS, menyediakan alat bantu dan teknologi yang
diarahkan secara eksplisit pada pengambilan keputusan dalam kelompok.
GDSS memungkinkan untuk meningkatkan besaran pertemuan sementara itu pada
saat yang sama meningkatkan produktivitas karena para individual memberikan kontribusi
secara serentak dan bukannya pada suatu waktu. GDSS mempromosikan suatu atmosfer yang
berkolaborasi dengan menjamin kerahasiaan para kontributor sehingga para hadirin dapat
menitikberatkan pada mengevaluasi gagasan-gagasan mereka sendiri tanpa ketakutan akan
dikritik secara pribadi atau gagasan-gagasan mereka ditolak berdasarkan pada kontributor.
Alat bantu perangkat lunak GDSS metode yang terstruktur untuk mengorganisasi dan
mengevaluasi gagasan- untuk menempatkan informasi yang diperlukan setelah pertemuan.
Keefektifan dari GDSS Bagaan serta untuk melindungi hasil dari pertemuan, memungkinkan
bagi bukan para hadirin bergantung pada alamiah dari permasalahan dan kelompok serta
seberapa baik pertemuan direncanakan dan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai