T2 - 752014008 - Bab Iii
T2 - 752014008 - Bab Iii
merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terdapat dalam kampus
UNIMED. UKM ini berada dalam naungan kampus UNIMED, dan diakui kepengurusannya
melalui PR (Pembantu Rektor) III. UKM ini mulai diakui pada tahun 1990 1. Sebelumnya
Pada tahun 1986 UKM ini melakukan kegiatannya secara nyata dalam kampus
melalui gerakan kelompok kecil. Suatu gerakan yang melakukan diskusi dan melakukan
pemahaman Alkitab. Pada era 1990. Perilaku sosial mahasiswa di UNIMED menjadi
suatu tindakan kolektif.2 Melalui gerakan kelompok-kelompok kecil yang bertujuan pada
pembinaan karakter dan kerohanian, membuat kegiatan ini berbeda dengan masa-masa
sebelumya.
sosial keagamaan bagi mahasiswa Kristen di UNIMED. Kelompok kecil menjadi trend
dalam mahasiswa UNIMED. Hal ini melahirkan suatu gerakan lain, buah dari kelompok
kecil yang semakin banyak di UNIMED. Bentuk-bentuk gerakan itu adalah gerakan saat
37
adalah gerakan anti mencontek, gerakan anti memberi uang songgok di kampus dan
gerakan-gerakan ini merupakan hasil dari gerakan kelompok kecil dan gerakan PA
ini menyebabkan kedua gerakan ini menjadi suatu kegiatan penting dalam kampus ini.
Pada bab ini juga, kita akan melihat kegiatan-kegiatan apa yang menjadi sarana
bagi UKMKP membentuk perilaku kolektif. Melalui kegiatan terstruktur UKMKP memiliki
mahasiswa. Penulis melihat hal ini yang menjadi cara dimana UKMKP menggunakan
dinamis.
Pada bab ini penulis mencoba mendeskripsikan tentang hasil pengumpulan data
sekunder dan data wawancara dari Perkantas dan gerakan sosial keagamaan UKMKP
UNIMED. Data yang Penulis paparkan terdiri dari beberapa aspek yaitu mulai dari
Sejarah, apa ide-ide dan nilai-nilai yang terdapat dalam sejarah berkembangnya gerakan
pendirian lembaga Perkantas yang menjadi akar ideologis UKMKP UNIMED. Selanjutnya
mahasiswa UKMKP UNIMED sebagai suatu gerakan sosial keagamaan. Hal ini digerakkan
3
Hasil Wawancara dengan Ketua UKMKP UNIMED periode 2015, Robin, tanggal 28 April 2015
38
1. Sejarah Pelayanan Mahasiswa Di Medan
Bagian ini kita akan melihat pelayanan mahasiswa di Kota Medan tidak pernah
suatu pergerakan yang cukup signifikan pada era 80-an. Pergerakan ini tidak bisa
itu. Perintisan dan pengembangan wilayah yang dilakukan oleh Perkantas membuat
International Fellowship of Evangelical Students (IFES) berdiri pada tahun 1947. Suatu
gerakan pelayanan mahasiswa kaum injili yang berakar dari sejarah pelayanan
mahasiswa di Inggris pada tahun 1759 -1836. Gerakan ini dimotori oleh seseorang
bernama Charles Simeon seorang pendeta dari Holy Trinity Church, di Cambridge. Ia juga
merupakan pendiri dari Church Missionary Society, suatu lembaga pelayanan misi.4
mempelajari Alkitab bersama, dan menyaksikan Yesus Kristus kepada mereka yang
belum percaya, serta menjadi motor pergerakan misi ke seluruh dunia.5 Bentuk
tahun 1877, tepatnya bulan Maret, dimulailah Inter-varsity Chrisitian Fellowship (IVCF:
4 Tim Perkantas. Visi dan Kontinuitas: Pergerakan Perkantas Selama 30 Tahun di Indonesia. (Jakarta: Perkantas
Nasional,2001),1
5
Ibid,1-2
39
Pada masa itu perkembangan teologi yang dipengaruhi oleh zaman pencerahan,
bukan hanya di Cambridge namun diseluruh kampus lain di Inggris. IVCF Cambridge
akhirnya membentuk IVCF Inggris pada tahun 1928 berubah nama menjadi UCCF
pelayanan mahasiswa ke Australia dan Selandia Baru. Pada tahun 1936 berdiri Australia
Fellowship of Evangelical Students (Perkantas Australia) secara resmi berdiri. Lalu AFES
luar negeri, yang diberi nama Overseas Christian Fellowship (OCF). Melalui Pelayanan
Fakultas Teknik Elektro Universitas Hobart, bertemu dengan Ir. Panusunan (Seon)
Siregar, Sarjana Teknik Sipil dan Mesin lulusan Universitas Adelaide dalam pelayanan
OCF.7 Mereka terlibat aktif dalam pelayanan mahasiswa Kristen ini dalam kelompok-
Pengalaman terhadap pola pelayanan di OCF inilah yang menjadi ide pemikiran untuk
6
Tim Perkantas. Visi dan Kontinuitas…,2-3
7
Ibid,…2
40
Pada tahun 1964, Ir. Soen kembali ke Indonesia dan mulai melakukan perintisan
Gerejanya. Pada tahun 1967, Chua Wee Hian, waktu itu General Secretary FES Singapore
diantara mahasiswa teologia di Jakarta (STTJ) melalui kegiatan kelompok kecil. Pada
tahun 1969, Jonathan Parapak kembali ke Indonesia. Ir. Panusunan Siregar, Ir. Jonatahan
Parapak dan Ir.David Wang dan Ir.Jimmy Kuswadi, sering bertemu dan banyak
Australia
Keempat Alumni ini mulai mencari mahasiswa yang mau dilibatkan dalam
persekutuan mereka, terutama dari GMKI. Dalam usaha pencarian ini, mereka melayani
melalui GMKI. Mereka memakai organisasi ini sebagai jalur pelayanan, sebab mereka
tidak ingin membentuk organisasi lain di luar organisasi Kristen yang sudah ada. Tapi
organisasi Kristen yang ada di Jakarta, seperti Navigator,GMKI, Campus Crusade, dan
OMF, untuk menjelaskan panggilan mereka. Pertemuan ini diadakan di gereja GKI
Kwitang. Pada kesempatan itu, para wakil yang hadir memang merasakan masih ada
bidang pelayanan yang belum terisi, yaitu pelayanan injili di kalangan mahasiswa.
Setelah pertemuan tersebut, usaha terus dilakukan untuk mencari mahasiswa yang akan
41
diajak membentuk kelompok doa dan PA. organisasi yang direncanakan hanya suatu
persekutuan kecil.
situasi politik pada masa itu, sehingga pada tanggal 29 Juni 1971. Keempat alumni
Perkantas Cabang Jakarta sejak tahun 24 Mei 1988. Akar sejarah utama dari pendirian
mahasiswa di kota Medan pada awal tahun 1980, dimana hampir di seluruh kota Medan,
dengan tiga basis utama kampus yaitu Kampus USU, IKIP Medan, dan Universitas
Dharma Agung. Akar sejarah lainnya dapat ditelusuri hingga kepada berdirinya
persekutuan siswa pada tahun 1978. Kerjasama dan bantuan dari berbagai lembaga
pelayanan, para pengkhotbah dari Perkantas Jakarta menjadi alat dalam proses
Pada tahun 1988 dalam waktu bersamaan baik PSKM (Persekutuan Siswa Kristen
Medan) dan Pelayanan Mahasiswa di Medan, menyadari pentingnya hadir suatu wadah
beberapa Staf Perkantas (Paul Hidayat, V.M Sagala, Agustinus Titi, dll) Jakarta telah
8
Lih Tim Perkantas. Visi dan Kontinuitas…,2-3
42
diundang untuk memberikan pelayanan di Medan, baik dalam pelayanan siswa dan
mahasiswa.9 Adanya kesatuan visi, dan pola pikir membuat kerinduan untuk bekerja
sama dalam organisasi. Pada tanggal 24 Mei 1988 secara resmi berdirilah BPR (Badan
Pengurus Ranting) Perkantas Medan dibawah binaan BPC Perkantas Jakarta. Ketua BPR
dipisahkan oleh Viktor Tobing. Ia merupakan lulusan dari kampus DTC (Discipleship
Training Course), suatu kampus untuk pelayanan yang didirikan oleh Staf IFES – David
Adeney. Ia merupakan teman satu kampus dengan Iman Santoso yang merupakan
pada tahun 1972, dengan cara mengajar sebagai dosen Bahasa Inggris di IKIP Medan
(sekarang UNIMED) dan melayani mahasiswa dalam bentuk-bentuk kelompok PA. Viktor
Pemahaman Alkitab) sebagai wadah untuk pelayanannya.11 Ada basis kampus yang
menjadi fokus Viktor Tobing yaitu USU, IKIP Medan dan Darma Agung.
Pada tahun 1975 sampai dengan 1985 pelayanan YPDPA mencakup banyak
pelayanan bukan hanya Pelayanan Mahasiswa, namun juga pelayanan hampir seluruh
lapisan. Pelayanan anak-anak, janda, lorong atau kost-kost-an, dan lainnya. Hal ini
9
Hasil Wawancara dengan Pemimpin Cabang Perkantas Medan Herlina Silitonga tanggal 5 Mei 2015
10
ibid
11
Hasil wawancara Staf Senior Perkantas Tiopan Manihuruk, beliau merupakan salah satu tokoh yang hadir pada
pertemuan pemisahan pelayanan YPDPA dan Kampus. Wawancara dilakukan pada tanggal 28 April 2015
43
menyebabkan YPDPA kehilangan fokus pelayanan. Pada tahun 1985, para pengurus-
pengurus dan alumni kampus-kampus berdialog dengan Viktor Tobing. Mereka berusaha
untuk lembaga YPDPA fokus terhadap pelayanan Mahasiswa. Pada akhirnya tidak
kegiatan pelayanan Perkantas di Jawa dimulai pada tahun 1982. Salah satu kegiatan itu
adalah Kamp Nasional Mahasiswa (KNM) Perkantas yang dilaksanakan tahun 1982 dan
ada 5 orang pengurus mahasiswa Medan mengikuti kegiatan ini. Selanjutnya pada masa-
masa itu para Pengurus dan Staf Perkantas sering diundang oleh pengurus-pengurus
kampus seperti USU, UDA dan UNIMED yang merupakan anggota lembaga YPDPA.13
Adanya pola pelayanan dan ide yang berbeda antara pelayanan Perkantas Jakarta
UNIMED dikarenakan adanya suatu sistem nilai yang baru, cukup mempengaruhi
perkembangan UKMKP UNIMED. Melalui resistensi yang terjadi antara pola pelayanan
yang lama dari pelayanan YPDPA dengan pelayanan Perkantas Nasional menyebabkan
12 Lih hasil wawancara Staf Senior Perkantas Tiopan Manihuruk, pada tanggal 28 April 2015
13
ibid
44
bentuk kelompok kecil. Pola dan bentuk pelayanan dipengaruhi oleh nilai-nilai
pelayanan Perkantas.
Setelah melihat sejarah pelayanan mahasiswa di Medan, maka kita akan masuk
dalam sejarah pelayanan UKMKP UNIMED. Pada tahun 1960 di UNIMED masih bernama
IKIP Medan. Pelayanan di IKIP Medan sudah diadakan kebaktian yang dinamakan
dengan kebaktian doa syafaat yang ditangani oleh teman-teman anak GMKI. Kebaktian
ini diadakan setiap hari jumat di jalan Hangtua (GKPS Hangtua). Tetapi seiring waktu
berjalan GMKI tidak mengadakan kebaktian lagi. Kebaktian doa syafaat terakhir
diadakan setelah kongres GMKI tahun 1964. Pada tahun 1967-1968 beberapa orang
pada waktu itu bernama IKIP Medan mengawali dari suatu bentuk kelompok kecil yang
dirintis oleh Viktor Tobing. Ia merupakan seorang dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra
IKIP Medan.15 Metode yang Viktor Tobing pelajari dari DTC (Discipleship Training
Student). Hal ini dikarenakan pendiri dari DTC merupakan mantan Sekjen FES Singapura.
14 Hasil Wawancara dengan Ketua UKMKP UNIMED periode 2015, Robin, tanggal 28 April 2015
15
Lih Hasil Wawancara dengan Ketua UKMKP UNIMED periode 2015, Robin, tanggal 28 April 2015
45
Ada suatu kesepakatan antara Viktor Tobing dan Iman Santoso serta pendiri Perkantas
Nasional untuk membagi wilayah pelayanan. Viktor Tobing dibagian Sumatera Utara dan
Oleh karena jika melihat bahwa ada kesepakatan yang dilakukan, maka penulis melihat
bahwa pola pelayanan yang dianut oleh Viktor Tobing dipengaruhi oleh pola Perkantas
Singapura namun berbeda dengan pola Perkantas Nasional. Ia memulai bersama Tiansa
Ginting dan rekan-rekan pada waktu itu sehingga muncul pelayanan secara terstruktur
di IKIP Medan, pada tahun 1972 bulan September. Namun pada tahun 1975 kegiatan ini
mengalami kevakuman dalam pelayanan mahasiswa.17 Hal ini terjadi sampai dengan
pada tahun 1985, dan muncul lagi suatu kegiatan kelompok kecil yang pada waktu itu
dirintis oleh seorang alumni yang terlibat dalam pelayanan Perkantas Medan yang
bernama Almen Pasaribu.18 Ia memulai kelompok kecil bersama Zamaludin dan Sarihot
Malau. Pada tahun 1986 terbentuklah pelayanan RAP PMK (Rubrik Akhir Pekan
Pembinaan Mahasiswa Kristen) dengan ketua Zamaludin. Pelayanan ini yang menjadi
cikal bakal pelayanan UKMKP UNIMED (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan
Universitas Medan).
Selanjutnya pada periode berikutnya RAP PMK dipimpin oleh Sarihot Malau pada
periode 1987-1990, yang merupakan anggota kelompok kecil yang dipimpin oleh Almen
Pasaribu salah satu pemimpin Badan Pengurus Ranting Perkantas pada tahun 1990.
16
Hasil wawancara dengan staf senior Perkantas Tiopan Manihuruk tanggal 28 April 2015
17
Hasil wawancara dengan alumni UKMKP UNIMED Sarihot Manalu tanggal 5 Mei 2015
18
Hasil wawancara dengan staf senior Perkantas Tiopan Manihuruk tanggal 28 April 2015
46
Mengalami proses-proses regenerasi dan pada tahun 1990 perubahan nama dari RAP
Pembinaan yang dialami oleh Sarihot memiliki pola yang sama dengan Pelayanan
Pembinaan yang saya alami dari Perkantas masih berdampak sampai saat ini. pada waktu
mahasiswa saya dan teman-teman menikmati pembinaan dalam kelompok kecil dan
mengalami kasih persaudaraan dan indahnya kehidupan keluarga di dalam Kristus. Melalui
yang memiliki nilai persekutuan yang hangat, dalam ikatan kasih dan kekeluargaan pada
awal berdirinya pelayanan ini. Pelayanan ini menjadi awal kebangkitan UKMKP UNIMED.
Pada tahun 1990 RAP berubah menjadi UKMKP. Berikut Peristiwa penting yang terjadi
Tahun 1972 Perintisan dilakukan oleh Viktor Tobing di FBS melalui Kelompok
kecil
19
Lih hasil wawancara dengan staf senior Perkantas Tiopan Manihuruk tanggal 28 April 2015
20
Lih Hasil wawancara dengan alumni UKMKP UNIMED Sarihot Manalu 5 mei 2015
21
ibid
22
Data dokumen HUT UKMKP ke-38, tanggal 17 April 2010
47
Tahun 1986 Terbentuklah RAP (Rubrik Akhir Pekan) IKIP Medan
Tahun 1990 RAP berubah menjadi UKMKP (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen
Protestan)
Tahun 1995 terbentuknya UKMKP UP-FIK yang dirintis oleh UKMKP UP-FMIPA
Selanjutnya kita akan melihat Visi dan Misi UKMKP UNIMED, hal ini merupakan
tujuan dan hal yang ingin dicapai. Bentuk pencapaian yang dilakukan adalah berorientasi
pada Mahasiswa yang membutuhkan kasih Tuhan. Misi merupakan apa yang
dilaksanakan dan terapkan untuk pencapaian Visi. UKMKP memikirkan suatu pola yaitu
3.1 Visi
Mahasiswa adalah objek kasih Allah yang membutuhkan Injil yang dipersiapkan untuk
menjadi pemimpin yang mencintai Tuhan lebih dari apapun dan membenci dosa lebih
dari apapun
3.2 Misi
Penginjilan melalui PI, KKR dan PIPA (Pemberitaan Injil melalui Pendalaman
Alkitab)
48
Pembinaan Pemuridan melalui Kelompok Kecil, pengisian, seminar, jam doa dan
Training
Pengutusan melalui kelompok kecil yang bermisi dan ber-PI id mahasiswa dan di
dunia alumni
Melalui sejarah pelayanan ini sudah terbukti dimana perjalanan pelayanan UKMKP terus bisa
hadir dan semakin bertambah secara kuantitas. Disisi lain ada permasalahan penting dalam
kegiatan kelompok kecil dimana kualitas yang semakin hari kurang menghasilkan mahasiswa
merupakan hal yang ditekankan dalam gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED.
kelompok kecil. Pembinaan kelompok kecil ini bertujuan untuk membuat alumni
UKMKP UNIMED.
24
.Hasil wawancara dengan ketua UKMKP UNIMED Robin Pangaribuan pada tanggal 28 April 2015
49
4.1 Bentuk-bentuk Kegiatan dan Program UKMKP UNIMED25
sebagai program perwujudan misi tersebut. Program kegiatan yang dilakukan mulai dari
kegiatan keagamaan sampai dengan kegiatan aksi nyata. Berikut Program kegiatan yang
Ibadah Universitas. Kegiatan ini dilakukan dari seluruh unit pelayanan fakultas
dan jurusan beribadah bersama sekali sebulan. Hal ini dikelola resmi oleh UKMKP
UNIMED. Isi dari ibadah raya ini sebagai sarana pembinaan dan persekutuan
“Pada awal pendirian ibadah ini tidak pernah diadakan, namun seiring besarnya
ibadah. Para pengurus UKMKP sebelum menyusun acara dan tema melakukan
survey singkat tentang kebutuhan dan hal apa yang ingin dibangun dalam
Hal ini supaya tidak kehilangan makna dan tujuan dari ibadah yang hanya
pergerakan sosial keagamaan. Perbedaan nilai bentuk ibadah yang bukan hanya
sekedar ritual, namun membangun tindakan kolektif bersama. hal ini selalu
25
Hasil pengamatan penulis di UKMKP UNIMED dan 7 UP UKMKP UNIMED pada tanggal 28 April 2015 sampai 15 Mei
2015
26
Hasil wawancara dengan ketua UKMKP UNIMED Robin Pagaribuan pada tanggal 28 April 2015
50
Keseluruhan ibadah bukan hanya sebagai persekutuan namun membangun nilai,
fakultas. Tujuan dari kegiatan ini merupakan suatu sarana untuk membangun
berkaitan permasalahan kampus mereka.28 Gerakan yang muncul dari ibadah ini
yaitu gerakan baca buku pelajaran, gerakan grup diskusi bidang studi, gerakan
Pergerakan ini selalu dimulai dari gerakan kelompok kecil lalu membangun
perilaku bersama 2-5 orang. Salah satu pengurus UP Fakultas Teknik melihat hal-
hal yang perlu dilakukan dalam skala lebih besar, lalu diadakan pembinaan
tentang isu penting itu lalu selesai dari ibadah ada langkah-langkah kongkret dari
peserta ibadah pada saat itu baik anggota kelompok maupun tidak.29
Seminar. Kegiatan ini dilakukan tidak selalu setiap tahun, sesuai dengan
27
Lih Hasil wawancara dengan ketua UKMKP UNIMED Robin Pagaribuan pada tanggal 28 April 2015
28
Wawancara dengan alumni UKMKP UNIMED Rida Saragih pada tanggal 26 April 2015
29
Hasil wawancara terhadap salah satu pengurus UP FT pada tanggal 25 April 2015
51
isu global yang membutuhkan pemikiran dari para ahli30. Salah satu seminar yaitu
menjaga lingkungan hidup, melalui acara ini ada suatu gerakan yang dilakukan
kepada seluruh peserta seminar untuk berperan aktif menanam pohon di KIM
Acara seminar ini bukan dilakukan hanya suatu kegiatan semata, namun menjadi
sarana menyatukan pemikiran dan gagasan para anggota kelompok kecil. Melalui
Isu-isu penting dikaji oleh para pengurus untuk membangun pergerakan kolektif
mahasiswa.
dilakukan yaitu training pemusik dan Mc, training kepemimpinan, training CPKK
(calon pemimpin kelompok kecil), training menulis, training membaca cepat, dan
lainnya.
Kegiatan aksi nyata. Suatu kegiatan sosial yang dilakukan oleh UKMKP UNIMED
Unit Pelayanan. Gerakan membersihkan lingkungan ini dilakukan setahun dua kali.
30
Lih Hasil Wawancara Ketua UKMKP UNIMED, Robin Pangaribuan, tanggal 28 April 2015.
31 Lih Hasil Wawancara dengan Ketua UKMKP UNIMED Robin Pangaribuan, pada tanggal 28 April 2015
32
Ibid
52
Selanjutnya terlibat aktif dengan Kepala lingkungan dalam kebersihan bulanan di
lingkungan masing-masing.33
Tindakan aksi nyata lahir dari pengorganisasian yang dilakukan melalui setiap
ada dialog antara tradisi dan konteks sosial pada saat itu. Tindakan ini bukan
Kelompok kecil. Ini merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dan yang
menjadi fokus kegiatan UKMKP UNIMED. Aktifitas kegiatan kelompok kecil ini
dilakukan secara rutin dan memiliki kurikulumnya. Melalui kegiatan ini UKMKP
UNIMED bisa memiliki massa yang cukup kuat. Dengan semagat persekutuan,
Aktivitas ini tidak dilakukan secara formal sangat bersifat dinamis. Pelaksanaan
Materi-materi yang dibahas pun lebih bebas namun ada kerangka acuanya atau
kurikulum yang disediakan. Bahan-bahan pun ada jenjang dan tahapan jenis
33 Ibid
53
kelompoknya. UKMKP sangat menekankan kelompok-kelompok kecil yang
memiliki arah dan tujuan namun tidak bersifat formal. Hal ini untuk
menghindari konflik kepentingan dan bisa mengakomodasi seluruh lapisan orang dan
golongan.35 Orang-orang yang memiliki beban ini memfasilitasi diri dengan mendirikan
organisasi sosial. Melalui hal ini memberikan ruang bagi mahasiswa yang mengalami
pembinaan di UKMKP UNIMED untuk terlibat sesuai interestnya. Selain itu sebagai
sarana untuk UKMKP melakukan gerakan perlawanan terhadap sistem birokrasi yang
kemahasiswaan yang dibahas secara kritis36. KMRSU 200737 sebagai momen penting
lahirnya kelompok diskusi ini. Kelompok diskusi ini akhirnya menjadi organisasi
tahun sekali. Kamp ini bertujuan untuk membahas hal penting dalam pelayanan mahasiswa di Sumatera Utara.
54
berdialog dengan PR III, melakukan konsolidasi dengan UKM lainnya untuk
ini sebagai sarana untuk Alumni pelayanan bisa mendukung pelayanan UNIMED
secara nyata. Selain itu Organisasi ini melakukan aksi nyata kepada masyarakat
biaya murah.
5.3 KPPI (Koalisi Peduli Pendidikan Indonesia). Organisasi ini merupakan organisasi
terbuka untuk terlibat dalam aktifitas politik praktis. Fokus gerakannya adalah
untuk melakukan aktifitas turun ke jalan, selain itu melakukan audiensi ke DPRD
pelatihan secara berkala kepada anggota UKMKP UNIMED yang memiliki interest
menulis dan mempublikasikannya di media lokal dan nasional39. Organisasi ini juga
38
Lih Hasil wawancara dengan Alumni UKMKP UNIMED Rida Saragih tanggal 26 April 2015
39
Hasil wawancara dengan Mantan ketua Perkamen Dedy Hutajulu perintis Perkamen UNIMED tanggal 9 Mei 2015
55
melakukan training penulisan bagi pemula, dan tingkat lanjut. Ruang diskusi untuk
mencari ide-ide penulisan pun dibuka untuk setiap orang melakukan kegiatan ini.
5.5 KAMG (Komunitas Air Mata Guru). Organisasi ini lahir dari situasi kecurangan
Ujian Nasional pada tahun 2007. Para alumni-alumni UKMKP UNIMED yang telah
bekerja sebagai Guru melihat kerusakan moral dalam dunia pendidikan, dan
melakukan perlawanan terhadap sistem ini40. Gerakan sosial ini lahir dari sistem
atau kebijakan yang korup dalam dunia pendidikan di kota Medan. Terlebih khusus
Gerakan moral ini mendorong terjadinya suatu perubahan sistem pendidikan di kota
Medan serta pola ujian nasional yang tidak sebagai penentu kelulusan.
melalui UN sebagai penentu kelulusan. Hal ini berdampak pada kecurangan yang
terjadi baik dari Pihak sekolah, Guru Pengawas sampai dengan Siswa yang membeli
Organisasi-organisasi sayap ini berdiri karena dipengaruhi oleh konteks sosial politik di
UNIMED dan kota Medan. Hal ini terjadi karena adanya gerakan sosial melawan sistem
nilai yang korup. Kemunculan organisasi ini terjadi setelah mengikuti acara Kamp-kamp
40
Hasil wawancara melalui email dengan Denni Boy Saragih mantan Dewan Pembina KAMG tanggal 1 Juni 2015
56
yang diselenggarakan oleh Perkantas Medan. Kamp Mahasiswa Regional Sumatera Utara
(KMRSU) 2007, Kamp Guru 2006, Kamp Nasional 2006, dan beberapa kamp lain yang
57