Tugas Kelompok 11 TKJL - Shofia
Tugas Kelompok 11 TKJL - Shofia
Disusun Oleh:
Kelompok 11
Dosen Pengampu:
POLITEKNIK NEGERI
BANDUNG JURUSAN TEKNIK
SIPIL
PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat
40559
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas Laporan Tugas Evaluasi Kinerja Dan Penanganan Kerusakan Jalan
Jenis Cracking Menggunakan Metode PCI. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Teknik Konstruksi Jalan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Teknik Konstruksi Jalan,
Bapak Dudi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dan kepada rekan yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini sehingga dapat selesai tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan kepada
pembaca.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan sangat
penting dalam sektor perhubungan darat, yang mendukung kesinambungan distribusi
barang dan jasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi disuatu daerah.
Pembangunan di perkotaan adalah salah satu cermin dari pertumbuhan ekonomi yang
didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai, sehingga pembangunan dapat
dilaksanakan dengan aman, efisien dan tepat waktu. Kondisi jalan yang dilalui oleh
volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang, dapat menurunkan kualitas dari
permukaan jalan tersebut, sehingga menjadi tidak nyaman dan tidak aman untuk
dilalui.
1. Retak (cracking)
2. Distorsi
3. Cacat permukaan (disintegration)
4. Pengausan (polished aggregate)
5. Kegemukan (bleeding or flushing)
6. Penurunan pada bekas penanaman utilitas.
Ada beberapa jenis retak yang terjadi pada lapisan permukaan jalan,
diantaranya yaitu :
Untuk dapat menentukan derajat kerusakan dan jenis perbaikan yang harus
dilakukan terhadap suatu ruas jalan yang ditinjau, maka diperlukan suatu metode
yang memberikan pedoman dalam melakukan survei/inspeksi kerusakan, analisis
terhadap kerusakan, mengklasifikasikan kondisi perkerasan dan memberikan solusi
penanganan kerusakan jalan.
b. Khusus
Untuk mencapai tujuan umum tersebut, maka dijabarkan beberapa tujuan
khusus sebagai berikut:
Untuk dijadikan referensi oleh masyarakat yang akan melakukan survey kerusakan
jalan akibat Retak Buaya (Alligator Cracking) atau penanaman utilitas dengan
menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI).
b. Khusus
Hasil dari penulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa/i yang
melakukan kerusakan jalan akibat Retak Buaya (Alligator Cracking) dengan
menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) untuk melihat perbaikan
dan perbaikan kinerja jalan yang tepat untuk jalan tersebut. Hasil akhir dari survey
ini yaitu penanganan yang sesuai untuk dilakukan di ruas ini berdasarkan pedoman
Pd 01-2016-B.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jalan
Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 1 angka 4,
jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan
bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan
tanah, di bawah permukaan tanah dan /atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan adalah jalur – jalur tanah diatas permukaan bumi yang dibuat
oleh manusia dengan bentuk ukuran – ukuran jenis konstruksinya sehingga
dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan
yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainya dengan mudah
dan cepat (Clarkson H.Oglesby,1999).
Jalan yang baik yaitu jalan yang memiliki bentuk geomatrik yang
ditetapkan sesuai fungsinya. Agar memperoleh jalan yang baik, pada
pembuatannya perlu diperhatikan aspek perencanaan geometrik sebagai
berikut :
1. Kualitas aspal
3. Klasifikasi jalan
4. Perawatan Jalan.
2.4.1 Retak(Cracking)
Gambar 12 Kerusakan retak slip atau retak berbentuk bulan sabit (slippage
cracks/crescent shape cracks)
Sumber: Hardiyatmo (2015)
Tabel 4 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan retak slip atau
retak berbentuk bulan sabit (slippage cracks/ crescent shapecracks)
Tingkat
Kerusakan Identifikasi kerusakan
L Retak rata-rata lebar < 3/8 in. (10 mm).
Satu dari kondisi berikut yang terjadi:
M 1. Retak rata-rata 3/8 - 1,5 in. (10 - 38 mm),
2. Area di sekitar retakan pecah, ke dalam pecahan-pecahan terikat.
Satu dari kondisi berikut yang terjadi:
H 1. Retak tak terisi, lebar > 1/2 in. (>38 mm),
2. Area di sekitar retakan pecah, ke dalam pecahan-pecahan mudah terbongkar.
Sumber: Hardiyatmo (2015); Shahin (1994)
Gambar 13 Grafik deduct value retak slip atau retak berbentuk bulan sabit
(slippage cracks/crescent shape cracks)
Sumber: Hardiyatmo (2015); Shahin (1994)
Gambar 16 Grafik deduct value retak reflektif sambungan (joint reflection cracks)
dengan :
Ad = Luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m²)
Ld = Panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m)
As = Luas total unit segmen (m²).
Gambar 17 Grafik Hubungan Total Deduct Value dan Corrected Deduct Value
Asphalt
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tinjauan Umum
Ketika akan melakukan suatu kajian analisa jalan maka diperlukan berbagai
sumber data untuk diolah dalam rangka mendapatkan suatu hasil mengenai seberapa
parah tingkat kerusakan jalan tersebut sehingga dapat menentukan cara
penanganannya. Terdapat banyak cara yang dapat kita lakukan dalam memperoleh data
demi kesempurnaan suatu Analisa. Ada saatnya kita harus melakukan pengukuran dan
pengamatan langsung di lapangan, dan juga ada saatnya kita mencari data-data
penunjang lainnya dari berbagai sumber untuk dijadikan referensi.
Pada analisa ini akan dibahas penanganan kerusakan suatu jalan utama / jalan
lintas dengan mengacu kepada metode yang dikeluarkan oleh PCI.
a) Formulir survei
b) Alat Tulis
c) Penggaris
d) Kamera
e) Alat Pelindung Diri (APD)
f) Roll Meter dengan panjang 5 m
3.4 Pelaksanaan Penelitian
1.) Data primer diperoleh dengan cara survei
2.) Mengukur luas masing-masing segmen, membagi tiap segmen menjadi beberapa
unit sampel
3.) Menentukan tingkat kerusakan pada jalan tersebut yang dapat dicek dengan
cara visual
5.) Mengukur dimensi kerusakan dan mencatat hasil pengukuran ke dalam form
survei. Setelah data terkumpul, maka dapat dilakukan perhitungan kadar
kerusakan,
Setelah semua data yang didapat sudah diolah maka dilanjutkan dengan metode
PCI untuk mendapatkan nilai PCI dengan cara menetapkan jenis dan kelas jalan serta
mengelompokkan hasil survei yang telah dilakukan. Setelah itu menentukan parameter
kerusakan jalan, maka didapat hasil untuk menentukan nilai kondisi jalan.
(Sumedang)
dari hasil survey di lapangan di dapat lebar 6.0 m, dan untuk panjang tiap segmen
Untuk menentukan jumlah minimum unit sampel yang akan ditinjau dan dilihat
berdasarkan tabel 4.1 unit sample (N) = 24, standar deviasi (s) untuk perkerasan
aspal = 10, dan nilai kesalahan yang di ijinkan (e) = 5, maka didapat jumlah
minimum unit sample yang ditinjau dengan menggunakan rumus.
4.2.2 Penentuan Jumlah Minimum Unit Sampel yang Akan Di Survei
Keterangan :
s = standar deviasi PCI dari satu unit sampel ke unit sampel lainnya dalam
bagian tersebut. Saat melakukan pemeriksaan awal, standar deviasi
diasumsikan 10 untuk perkerasan AC dan 15 untuk perkerasan PCC. Asumsi
ini harus diperiksa seperti yang dijelaskan di bawah ini setelah nilai PCI
ditentukan. Untuk pemeriksaan selanjutnya, standar deviasi dari
pemeriksaan sebelumnya harus digunakan untuk menentukan n.
Keterangan :
Untuk pembagian unit sampel dilakukan setiap interval 2, dan di mulai dari sample 2
sampai dengan sempel 24 dengan total sampel yang di ambil sebanyak 12. Sampel yang
Keterangan :
JENIS KERUSAKAN
1 Retak Kulit Buaya 6 Depresi Retak Memanjang & 15 Alur
10
2 Kegemukan (bleeding ) 7 Retak Tepi Melintang 16 Sungkur (shaving)
3 Retak Blok Retak Refleksi Pada 11 Tambalan 17 Retak Selip
8 Sambungan Pengausan Agregat Pemuaian
12 18
4 Jembul dan penurunan
(bumps & sags ) 9 Penurunan Bahu 13 Lubang Pelapukan/Pelepasan
19 Butir
5 Keriting 14 Persimpangan Rel
JENIS &
KEPARAHAN KUANTITAS TOTAL DENSITITY DEDUCT TOTAL
VALUE (DV)
KERUSAKAN (%)
1L 8,8 2 10,80 1,543 13,00
58,00
1M 57 57,00 8,143 45,00
4.4 Jenis Penanganan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan untuk galian dan tambalan utilitas dengan metode PCI pada
ruas jalan yang memiliki Panjang 1200m dengan tipe 4/2 UD yang terbagi atas 24 unit sampel
dan memiliki kerusakan di segmen 4 dan 18 dengan nilai skala kerusakan 78 dan 58, maka pada
segmen jalan 4 tersebut kondisinya adalah sangat baik (very good) dan jenis penanganannya
untuk segmen jalan tersebut adalah preventif maintenance dan pada segmen jalan 18 tersebut
kondisinya adalah baik (good) dan jenis penganannya untuk segmen jalan tersebut adalah major
rehabilitation.
5.2 Saran
Karena pada data penelitian ini adalah berupa contoh, sehingga data seperti LHR tidak
ada, maka untuk jenis penanganan hanya dilakukan secara global. Baiknya untuk jenis
penanganan bisa menggunakan korelasi antara IRI dengan SDI dengan PCI, atau menggunakan
korelasi PCI dengan metode Binamarga.
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials. 2007. Standard Practice for
Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys. ASTM
designation:D 6433- 07:01-02. West Conshohocken. PA