Junal 1
Junal 1
Yustino Armend Wigoeno (1)*, Rodiyati Azrianingsih (1), Anna Roosdiana (2)
(1)
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, Malang
(2)
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, Malang
e-mail: armend.idol@gmail.com
ABSTRAK
Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman yang termasuk dalam familia
Araceae. Tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan baku berbagai industri karena memiliki
kandungan glukomanan yang cukup tinggi. Analisis kadar glukomanan pada umbi porang dengan
menggunakan refluks kondensor ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode analisis glukomanan
dengan menggunakan refluks kondensor dengan mengadopsi metode Ohtsuki (1967). Sampel umbi
porang yang digunakan adalah umbi siap panen yang diambil dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur
dengan kisaran berat 780-870 g, keliling 44-48,5 cm dan diameter 14-15,44 cm. Setelah umbi dibuat
tepung, tepung umbi porang ini dihidrolisis dengan menggunakan refluks kondensor. Untuk menentukan
kadar glukomanan pada porang digunakan fenilhidrazin hidroklorida yang berfungsi sebagai pengikat
manosa. Rata-rata kadar glukomanan pada umbi porang yang dihasilkan melalui metode refluks
kondensor berkisar antara 50,84-70,70 %. Hal ini menunjukkan bahwa analisis kadar glukomanan
menggunakan refluks kondensor cukup efektif dan mampu mengukur glukomanan lebih banyak
dibanding metode-metode sebelumnya.
ABSTRACT
Porang (Amorphophallus muelleri Blume) belongs to Araceae family that can be used as a source of
raw materials for various industries because of high glucomannan content. The aim of this research is to
determine the effectiveness of glucomannan analysis using a reflux condenser method by Ohtsuki (1967).
Porang tuber samples were taken from Madiun, East Java, with a weight range of 780-870 g, circular of
44 to 48.5 cm and diameter of 14 to 15.44 cm (ready to harvest). The porang tuber was made into flour
and hydrolyzed using reflux condenser. The levels of glucomannan on porang was determined using
phenylhydrazone hydrochloride which serves as a binder mannose. The average levels of glucomannan
on tuber porang are 50.84 to 70.70 %. This research show that the reflux condenser can determine the
level of glucomannan more effectively and capably than previous method.
ab
untuk menaikkan produksi umbi. Sampel umbi 60
yang digunakan dalam penelitian ini tidak
40
(%)