Anda di halaman 1dari 4

N

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO O


DINAS KESEHATAN T
UPT PUSKESMAS KARANGGETAS U
Jln. Pituruh-Brengkol Km 4, Karanggetas, KodePos 54263 L
Email : pkm.karanggetas@yahoo.com E
N
Kegiatan : Pemantapan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Februari 2019
Waktu : 10.00 Wib - selesai
TempatKegiatan : Balai Desa Sambeng
Pencatat : Patria Silviana
Peserta : Masyarakat desa Sambeng

NOTULEN

1. Acara dibuka dengan bacaan Basmallah bersama-sama


2. Penyampaian materi STBM oleh Ninik Dwi Harti
 Penjelasan susunan Tim Pelaksanaan Program STBM desa yang
sudah terbentuk, yang terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris,
Bendahara dan Anggota.
 Target Kemenkes tahun 2019 masyarakat Indonesia sudah 100%
ODF
 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) , yaitu :
 Stop Buang Air Besar Sembarangan
Karena jika BABS akan menyebabkan beberapa penyakit
seperti diare, disentri, DBD. Selain itu juga dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan (air dan tanah).
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
CTPS di 5 Tatanan, yaitu :
- CTPS di Sekolah
- CTPS di Rumah Tangga
- CTPS di Tempat Umum
- CTPS di Tempat Kerja
- CTPS di Instansi
Praktek 6 langkah CTPS (tepung selaci putput) oleh peserta.
- Ratakan dengan kedua telapak tangan
- Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
- Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan
- Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak
tangan kiri dengan jari sisi dalam kedua tangan saling
mengunci
- Ibu jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya
- Gosok berputar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya
 Waktu yang diperlukan untuk CTPS, adalah :
- Sebelum makan
- Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan
- Sebelum memberikan ASI/menyuapi bayi
- Setelah BAB atau Buang air kecil
- Sesudah memegang hewan/unggas
 CTPS dilakukan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
 Olah air minum terlebih dahulu (direbus)
- Pengolahan air minum dan makanan di rumah tangga
adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan
pemanfaatan air minum dan pengelolaan makanan yang
aman di rumah tangga
- Tahapan kegiatan pengelolaan air minum rumah tangga
 Pengolahan air baku
 Pengolahan air untuk minum
 Wadah penyimpanan air minum
- Tahapan kegiatan pengelolaan makanana rumah tangga
 Pemilihan bahan makanan
 Penyimpanan bahan makanan
 Pengolahan makanan
 Penyimpanan makanan matang
 Penyajian makanan
 Ayo pilah sampah
Memilah sampah organik dan non organik dengan mengurangi
sampah plastik.
Pengelolaan sampah dengan 3R :
 Reuse : Penggunaan kembali
Contoh : memanfaatkan kembali kardus, kaleng
 Reduce : Pengurangan volume sampah
Contoh : mengurangi pemakaian plastik
 Recycle : Pengolahan kembali
Contoh : sampah organik menjadi kompos
Sampah anorganik misal botol plastik menjadi tempat
alat tulis
 Olah air limbah dari air dapur dan cucian kita.
Menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi
menimbulkan penyakit berbasis lingkungan
Prinsip penanganan limbah cair rumah tangga :
 Air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh
tercampur dengan air dari jamban
 Tidak boleh menjadi tempat perindukan vektor
 Tidak boleh menimbulkan bau
 Tidak boleh ada genangan yang menyebabkan lantai licin
dan rawan kecelakaan
 Terhubung dengan saluran limbah umum/got/sumur
serapan
3. Pemaparan hasil dari Tim STBM Desa oleh Anto
 Gambaran yang telah dilakukan dari program jambanisasi
Rt 01 : 8 KK
Rt 02 : 3 KK
Rt 03 : 20 KK
Diatas merupakan jumlah KK yang sudah memiliki jamban namun
belum ODF. Beberapa masih proses pembuatan jamban, kendala yg
sudah memiliki jamban namun belum ODF dikarenakan jumlah
jamban hanya ada 1 namun anggota keluarga lebih dari 3 orang
(keluarga Bpk. Jamil). Selain itu, dikarenakan perilaku (Mbah
Wiryorejo) yg masih terbiasa BABS namun sudah berkurang setelah
pemicuan.
Pengolahan limbah kotoran ternak belum maksimal.

4. Rencana Tindak Lanjut oleh Ninik Dwi Harti


 Tingkatkan program jambanisasi agar desa dapat 100% ODF
 Akan diadakan CTPS massal (kampanye CTPS), waktu yang belum
ditentukan
 Untuk memastikan akan ada verifikasi ODF
 Mengenai limbah kotoran ternak, bisa dilakukan pengolahan pupuk
organik

5. Tanya Jawab :
 Pertanyaan :
 Bagaimana cara mengurai sampah pembalut/pampers?
 Apakah makan dengan sendok harus CTPS?
 Jawaban :
 Untuk mengurai sampah pembalut/pampers masih menjadi
permasalahan, butuh teknologi terbaru untuk mengolah itu.
Solusi alternatif , masyarakat bisa menggunakan
pembalut/pampers kain modern, karena kelebihannya ramah
lingkungan namun belum terjangkau dari segi biaya.
 Iya, CTPS bisa menggunakan sabun batang/cair.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kaeranggetas Notulis

Kardi, SKM.MPH Patria Silviana


NIP.19640427 198711 1 001

Anda mungkin juga menyukai