NIM : I3401221110 Kelas : SS06.1 Kakak Asisten : Yara Sepina
Tafsir Ibnu Katsir Q.S Āli-'Imran Ayat 19
Arab Latin: Innaddiina ‘indallahi-islaamu wamaaakhtalafal-ladziina uutuul kitaaba ilaa
min ba’di maa jaa-ahumul ‘ilmu baghyan bainahum waman yakfur biaayaatillahi fa- innallaha sarii’ul hisaab(i). Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang yang telah diberi kitab tidak berselisih, kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Qs Ali Imran ayat 19 Allah SWT berfirman bahwa “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” Ini merupakan kabar dari Allah bahwa tidak ada agama di sisi-Nya yang diterima dari seseorang selain Islam, yaitu selalu mengikuti para Rasul dalam setiap hal yang mereka bawa pada setiap saat hingga berakhir pada Muhammad. Yang mana jalan menuju diri-Nya ditutup kecuali melalui jalan Muhammad. Maka barangsiapa menemui Allah (meninggal dunia) setelah diutusnya Muhammad dalam keadaan memeluk agama yang tidak sejalan dengan syari' at-Nya, maka tidak akan pemah diterima. Sebagaimana yang difirmankan-Nya, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya.” Melalui ayat ini, Allah memberitahukan pembatasan, bahwa agama yang diterima di sisi-Nya hanyalah Islam, seperti dalam firman-Nya “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” Ibnu Jarir menyebutkan bahwa Ibnu 'Abbas pernah membaca ayat yang memiliki arti bahwa “Allah bersaksi tidak ada Ilah (yang berbak diibadahi) melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Ilah (yang berbak diibadahi) melainkan Dia. Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allab banyalah Islam.” Ibnu 'Abbas membacanya memiliki maksud bahwa Allah, Malaikat, dan orang-orang yang berilmu bersaksi bahwa agama yang diterima di sisi Allah hanya Islam. Selanjutnya Allah memberitahukan bahwa orang-orang yang telah diberi al-Kitab di masa-masa yang lalu berbeda pendapat setelah adanya hujjah bagi mereka dengan diutusnya para Rasul kepada mereka serta diturunkannya kitab-kitab kepada para Rasul tersebut. Dia berfirman, “Tidak berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.” Maksudnya, sebagian mereka merasa dengki atas sebagian lainnya sehingga mereka berselisih dalam hal kebenaran lantaran mereka saling dengki dan benci serta saling membelakangi. Lalu sebagian mereka membawa kebencian kepada sebagian yang lain, kepada penentangan terhadap sebagian yang Iain dalam seluruh ucapan dan perbuatannya, meskipun benar. Kemudian Allah berfirman, “Barangsiapa kafir terbadap ayat-ayat Allah.” Yaitu barangsiapa mengingkari apa yang telah diturunkan Allah dalam Kitab-Nya. “Maka sesungguhmya Allah sangat cepat hisab-Nya.” Maksudnya, Allah akan memberikan balasan atas perbuatan tersebut dan menghisabnya atas kedustaan yang telah diperbuatnya serta menyiksanya atas penolakannya terhadap Kitab-Nya.