Anda di halaman 1dari 7

JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020

p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PEKARANGAN


YANG TERDAPAT DI KEMUKIMAN LUENG PUTU
KECAMATAN BANDAR BARU
KABUPATEN PIDIE JAYA
Zufahmi (1), Ervina Dewi (2), Maulinda(3)
1,2,3
Progrm Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jabal Ghafur – Aceh
Email : zufahmibio@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ”Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Pekarangan yang


terdapat di Kemukiman Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya”,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan pekarangan
di kemukiman Lueng Putu. Penelitian ini menggunakan metode survey Eksploratif
dengan metode Simple random sampling. Analisis data ditentukan dengan Indeks
Keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 79 jenis tumbuhan yang
termasuk kedalam 34 Famili. Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan pekarangan yang
ditemukan di Kemukiman Lueng Putu tergolong kriteria tinggi yaitu H’=3,465.
Kata kunci: Keanekaragaman, Tumbuhan, Pekarangan

PENDAHULUAN Semakin pesatnya pembangunan dan


meningkatnya jumlah penduduk, maka
Indonesia merupakan negara kebutuhan pangan semakin meningkat,
kepulauan yang terletak dikawasan sedangkan luas lahan pertanian semakin
Khatulistiwa dan dikenal sebagai salah sempit, sehingga salah satu alternatif
satu negara pemilik hutan tropika yang digunakan untuk mengatasi
terluas dengan tingkat keanekaragaman masalah tersebut adalah dengan
yang tinggi. Salah satu kepulauan yang memanfaatkan lahan pekarangan (
ada di Indonesia yang mempunyai Sulardi, 2010:1)
keanekaragaman hayati adalah pulau Pekarangan didefinisikan
Sumatera, khususnya Provinsi Aceh sebagai sebidang tanah yang
yang terletak diujung pulau Sumatera mempunyai batas-batas tertentu, yang
dan merupakan provinsi paling barat di diatasnya terdapat bangunan tempat
Indonesia. Sebagian besar penduduk tinggal. Peranan dan pemanfaatan
menggantungkan hidupnya dari hasil pekarangan bervariasi dari satu daerah
pertanian dan hutan. Namun, sebagian dengan daerah lainnya, tergantung pada
tanah atau lahan yang diupayakan tingkat kebutuhan, sosial budaya,
sebagai areal pertanian sangat pendidikan masyarakat maupun faktor
tergantung pada faktor yang fisik dan ekologi setempat. Di
dikendalikan oleh perubahan musim dan Indonesia, peranan pekarangan belum
daya dukung lahan. Pada dasarnya mendapat perhatian sepenuhnya,
usaha budidaya tumbuhan merupakan padahal jika dikelola dengan baik bukan
suatu kegiatan vital dalam kelangsungan tidak mungkin akan menambah
hidup manusia yang menggunakan hasil penghasilan keluarga (Rahayu, 2005:
tumbuhan sebagai bahan makanan 360).
utama dan untuk keperluan lain.

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 44


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

Kemukiman Lueng Putu Kemukiman Lueng Putu Kecamatan


merupakan suatu Kemukiman yang Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya?
berada di Kecamatan Bandar Baru,
Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Tujuan Penelitian
Kemukiman ini Terdiri dari 5 desa Penelitian ini bertujuan Untuk
yaitu Keude Lueng putu, Blang Glong, mengetahui keanekaragaman jenis
Tutong, Siren, dan Pueb Lueng Nibong. tumbuhan pekarangan di Kemukiman
Mata pencarian utama adalah pada Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru
sektor pertanian dibandingkan dengan Kabupaten Pidie Jaya.
mata pencaharian lainnya yang terdiri
dari Guru, Berdagang dan Wiraswasta. Manfaat Penelitian
Bertani merupakan kegiatan turun Manfaat yang diharapkan setelah
temurun yang dilakukan oleh penduduk melakukan penelitian ini adalah sebagai
setempat (Gita, 2018: 66). berikut:
Pertambahan jumlah penduduk a. Sebagai bahan informasi untuk
setiap tahun menyebabkan mengetahui keanekaragaman
meningkatnya lahan yang digunakan jenis tumbuhan pekarangan di
untuk pembangunan perumahan Kemukiman Lueng Putu
penduduk. Pekarangan di Kemukiman Kecamatan Bandar Baru
Lueng Putu semakin berkurang karena Kabupaten Pidie Jaya.
banyak area yang digunakan untuk b. Sebagai data untuk melengkapi
pembangunan, ditambah lagi dengan keanekaragaman jenis tumbuhan
adanya perluasan jalan yang pekarangan
menyebabkan area pekarangan ikut
terganggu. Hal ini dapat mengurangi METODE PENELITIAN
luas lahan hijau yang sangat diperlukan
didaerah tersebut terutama lahan 3.1 Tempat dan Waktu
pekarangan. Penduduk pada desa Penelitian ini dilaksanakan pada
setempat mayoritas memiliki area bulan Agustus 2019 di Kemukiman
pekarangan dengan kategori pekarangan Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru
sedang dan luas. Pekarangan tersebut Kabupaten Pidie Jaya yang terdiri dari 5
umumnya ditanami berbagai jenis desa yaitu Desa Keude Lueng Putu,
tanaman buah- buahan dan tanaman Desa Blang Glong, Desa Tutong, Desa
hias. Namun demikian, penelitian Siren, dan Desa Pueb- Lueng Nibong.
tanaman pekarangan khususnya di 3.2 Alat dan Bahan
daerah Kemukiman Lueng Putu ini Alat yang digunakan dalam
belum pernah dilakukan, sehingga perlu penelitian ini adalah Alat tulis, Kamera.
dilakukan penelitian untuk dapat Bahan yang digunakan adalah buku
melengkapi data keanekaragaman jenis tulis, Lembar Pengamatan dan
tanaman pekarangan (Hasil Observasi, tumbuhan pekarangan yang terdapat
2019). dilokasi penelitian.
3.3 Metode Penelitian
Rumusan masalah Jenis penelitian yang digunakan
Rumusan Masalah pada untuk memperoleh data lapangan adalah
penelitian ini adalah Bagaimanakah metode Survey Eksploratif. Penelitian
keanekaragaman jenis tumbuhan eksploratif adalah suatu metode
pekarangan yang terdapat di observasi langsung tempat penelitian
dilakukan (Abdurrahmat, 2011: 99).

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 45


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

Penelitian ini dilakukan dengan 3.5 Analisis Data


menjelajahi dan mengamati secara Data hasil penelitian dianalisis
langsung jenis tumbuhan pekarangan. secara deskriptif dengan menghitung
Metode pengambilan sampel yang indeks keragaman menggunakan rumus
digunakan adalah Simple Random :
Sampling yaitu pengambilan sampel Indeks Keanekaragaman Shannon-
dari populasi dilakukan secara acak Wiener (H’)
tanpa memperhatikan strata yang ada H’ = – ∑ pi ln pi
dalam populasi tersebut (Sugiyono, pi= ni/ N
2008:120). dengan:
H’= Indeks Keanekaragaman Shannon-
3.4 Prosedur Penelitian Wiener
1. Lokasi penelitian pi = Proporsi jumlah individu ke-1
Sebelum melakukan penelitian dengan jumlah total individu
terlebih dahulu telah dilakukan ni = Spesies ke-1
observasi lapangan untuk mengamati N = Jumlah total individu
secara langsung kondisi lapangan untuk Dengan kriteria indeks keanekaragaman
memudahkan dalam menetapkan tempat sebagai berikut:
dari lokasi penelitian. Lokasi penelitian H>3 = Tinggi
terletak di Kemukiman Lueng Putu 1< H < 3 = Sedang
Kecamatan Bandar Baru Kabupaten H<1 = Rendah
Pidie Jaya.
2. Pengumpulan Sampel
Tumbuhan Pekarangan
Pengumpulan data dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode jelajah dengan
Keanekaragaman jenis Tumbuhan
cara menyisir semua lokasi yang telah
Pekarangan di Kemukiman Lueng
ditentukan, jenis tumbuhan yang
Putu Kecamatan Bandar baru
ditemukan kemudian difoto untuk
Kabupaten Pidie Jaya
dilakukan proses pengidentifikasian.
3. Identifikasi Sampel Berdasarkan hasil penelitian
Tumbuhan Pekarangan yang yang telah dilaksanakan di Kemukiman
terdapat ditempat pengamatan dicatat Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru
pada tabel (lembar kerja yang telah Kabupaten Pidie Jaya di dapatkan 79
disediakan) dan diidentifikasi nama spesies tumbuhan. Keanekaragaman
daerah beserta nama ilmiahnya jenis tumbuhan dapat dilihat pada Tabel
kemudian dihitung jumlah individunya. 4.1 sebagai berikut:
Tumbuhan yang belum jenisnya akan
diidentifikasi lebih lanjut. Tabel 4.1. Keanekaragaman Jenis
4. Klasifikasi spesimen Tumbuhan Pekarangan
Hasil pengindentifikasian diKemukiman Keude Lueng Putu
spesimen tumbuhan pekarangan yang Kecamatan Bandar Baru Kabupaten
diketahui nama jenisnya kemudian Pidie Jaya
diklasifikasi berdasarkan tingkatan
No Nama Nama Famili Jumlah
takson yang meliputi kingdom, devisio, daerah ilmiah
kelas, ordo, familia, genus, spesies. 1 Mawar Rosa Rosaceae 60
hybrida
2 Melati Jasminum Olaceae 35
sambac L
3 Kamboja Plumeria Apocynaceae 28

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 46


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

acuminata g manis carambola


Ait. 36 Puring Codiaeum Euphorbiacea 136
4 Asoka Saraca Fabaceae 80 variegatum e
asoca L.
5 Bunga Bougainvill Nyctaginacea 130 37 Kelapa Cocos Arecaceae 55
kertas ea glabra e nucifera
6 Bunga Portulaca Portulaceae 80 38 Cabai Capsicum Solanaceae 34
pukul grandiflora merah annum
sembilan 39 Cabai Capsicum Solanaceae 32
7 Nona Clerodendr Lamiaceae 10 rawit frutescens
makan um L.
sirih thomsoniae 40 Bayam Amaranthu Amaranthace 15
Balf.F. sL ae
8 Lidah Sansevieria Draceanaceae 128 41 Kelor Moringa Moringaceae 2
mertua trifasciata oleifera L.
Var. 42 Tomat Solanum Solanaceae 12
9 Lidah Aloe vera Xanthorrhoae 16 lycopersicu
buaya aceae m L.
10 Bunga Bauhinia Fabaceae 30 43 Delima Punica Lythraceae 2
Kupu- purpurea L granatum
kupu 44 Singkong Manihot Euphorbiacea 14
11 Dahlia Dahlia Asteraceae 23 utilissima e
pinnata 45 Naga Hylocereus Cactaceae 10
12 Tahi Tagetes Verbenaceae 106 cistericensi
ayam erecta L 46 Labu air Lagenaria Cucurbitaceae 7
13 Jengger Celosia Amaranthace 27 siceraria
ayam cristata ae 47 Pucuk Syzygium Myrtaceae 10
14 Ekor Acalypha Euphorbiacea 21 merah oleana
kucing hispida e 48 Kunyit Curcuma Zingeberceae 7
15 Matahari Helianthus Asteraceae 3 domestika
annuus Val.
16 Kaktus Euphorbia Cactaceae 1 49 Sirih Piper betle Piperaceae 11
milli 50 Serai Cymbopogo Poaceae 10
17 Anggrek Phalaepnos Orchidaceae 8 n citratus
is amabilis 51 Pinang Areca Arecaceae 20
18 Pacar air Impantien Balsaminacea 89 catechu
balsamina e 52 Nangka Arthocarpu Moraceae 6
19 Adam Rhoeo Commelinace 30 s integra
hawa discolor ae Merr.
20 Jambu air Syzygium Myrtaceae 39 53 Terong Solanum Solanaceae 3
aquem ungu melongena
21 Jambu Psidium Myrtaceae 32 L
biji gujava 54 Kopi Coffea Rubiaceae 1
22 Jambu syzygiumsa Myrtaceae 14 arrabica
madu marangens 55 Bunga Zephyranth Amarylidacea 29
e bawang es minuta e
23 Mangga Mangifera Anacardiacea 85 merah
indics e jambu
24 Rambuta Nephelium Sapindaceae 34 56 Pandan Pandanus Pandanaceae 17
n lappaceum wangi amaryllifoli
25 Sawo Manilkara Sapotaceae 14 us
zapota 57 Jarak Jatropha Euphorbiacea 14
26 Pisang Musa Musaceae 44 pagar curcas e
paradisiaca 58 Daun Muraya Rutaceae 12
27 Pepaya Carica Caricaceae 49 kari koenigii
pepaya 59 Kembang Caesalpinia Fabaceae 4
28 Melinjo Gnetum Gnetaceae 43 merak pulcherrim
gnemon a
29 Coklat Theobrama Malvaceae 6 60 Kembang Hibiscus Malvaceae 20
cacao sepatu rosa-
30 Jeruk Citrus Rutaceae 7 sinensis
nipis aurantifolia 61 Nanas Ananas Bromeliaceae 2
31 Jeruk Citrus Rutaceae 5 comosus L
lemon amblycarpa 62 Waru Talipariti Malvaceae 5
32 Jeruk Citrus Rutaceae 8 tiliaceum L
purut hystrix Dc. 63 Kelengke Dimocarpu Sapindaceae 3
33 Jeruk Citrus Rutaceae 2 ng s longan L
manis sinensis 64 Gadung Dioscorea Dioscoreacea 1
34 Belimbin Averrhoa Oxalidaceae 60 hispida e
g wuluh bilimbi 64 Lonceng Ruellia Acanthoideae 7
35 Belimbin Averrhoa Oxalidaceae 1 ungu/ simplex

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 47


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

kencana Kecamatan Bandar Baru Kabupaten


65 Tebu Saccharum Poaceae 9
officinarum Pidie Jaya berjumlah 2,201 individu.
66 Sirsak Annona Annonaceae 2
muricata Indeks Keanekaragaman (H’)
67 Seledri Apium Apiaceae 41
graveolens Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
68 Tanaman Zamioculca Moraceae 8 Pekarangan di Kemukiman Lueng
daun s zamifolia
dolar Putu Kecamatan Bandar Baru
69 Sukun Artocarpus Moraceae 3 Kabupaten Pidie Jaya.
altilis
70 Mengkud Morinda Rubiaceae 1
u citrifolia
71 Sirih Piper Piperaceae 2
merah ornatum
72 Durian Durio Malvaceae 1
zibethinus
73 Mahkota Phaleria Thymelaecea 1
dewa macrocarp e
a
74 Kedondo Spondias Anacardiacea 1
ng dulcis e
75 Keladi Lasia Araceae 236
spinosa
76 Iler Plectranthu Lamiaceae 28
s
scutellarioi
des L Gambar 4.1: Diagram keanekaragaman H’ Jenis
77 Asam Tamarindus Fabaceae 1 tumbuhan Pekarangan di Kemukiman Lueng
jawa indica Putu Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie
78 Bunga Mirabilis Nyctaginacea 8
pukul 4 jalapa e Jaya.
79 Bunga Gomphrena Amaranthace 10
kancing globosa L ae Hasil indeks keanekaragaman
2,20 (H’) jenis tumbuhan pekarangan yang
Jumlah total 1 ditemukan di Kemukiman Lueng Putu
(Hasil Penelitian, 2019) Kecamatan Bandar Baru Kabupaten
Pidie Jaya termasuk dalam tingkatan
Dari hasil penelitian yang telah sedang dan tinggi. Desa Pueb Lueng
dilakukan di Kemukiman Lueng Putu Nibong dengan nilai 3,359, Tutong
Kecamatan Bandar Baru Kabupaten 3,701, Siren 3,345, Blang Glong 2,722,
Pidie Jaya ditemukan 79 jenis tumbuhan dan Keude 3,11. Pada penelitian ini
yang termasuk dalam 34 famili yaitu tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan
Apocynaceae, Anacardiaceae, pekarangan di Kemukiman Lueng Putu
Sapindaceae, Rutaceae, Rosaceae, Kecamatan Bandar Baru Kabupaten
Olaceae, Amaranthaceae, Verbenaceae, Pidie Jaya tergolong tinggi.
Nyctaginaceae, Pandanaceae,
Gnetaceae, Musaceae, Annonaceae, Pembahasan
Solanaceae, Orchidaceae, Malvaceae,
Asteraceae, Fabaceae, Euphorbiaceae, Berdasarkan hasil penelitian
Commelinaceae, Myrtaceae, Arecaceae, yang dilakukan di Kemukiman Lueng
Caricaceae, Apiaceae, Portulaceae, Putu Kecamatan Bandar Baru
Piperaceae, Lamiaceae, Oxalidaceae, Kabupaten Pidie Jaya ditemukan 79
Araceae, Bromeliaceae, jenis tumbuhan yang tergolong dalam
Bombacacaceae, Zingeberceae, 34 famili. Tumbuhan yang ditemukan
Rutaceae, Balsaminaceae. Jumlah total terdiri dari beranekaragam jenis
individu dari keseluruhan spesies yang tumbuhan pekarangan seperti tumbuhan
berada di Kemukiman Lueng Putu berbuah, tanaman hias dan sayuran.
Tumbuhan pekarangan seperti buah dan

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 48


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

sayuran dapat dimanfaatkan sebagai dari satu daerah ke daerah lainnya, hal
kebutuhan sehari- hari, sedangkan ini tergantung pada tingkat kebutuhan,
tanaman hias dapat meningkatkan sosial budaya, tingkat pendidikan,
keindahan pekarangan rumah. Pada saat faktor fisik serta ekologi setempat.
musim kemarau tumbuhan berbuah di Pemanfaatan pekarangan merupakan hal
Kemukiman Lueng Putu Kecamatan yang sangat strategis dalam konteks
Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya mengkonservasi keanekaragaman hayati
tumbuhan tersebut tetap berbuah lebat pertanian untuk beragam jenis tanaman,
hal ini disebabkan karena tanah yang hewan, dan ikan. Selanjutnya menurut
subur dan sumber air tanah yang cukup. (Nurwati, 2015:1-2) mengatakan bahwa
Menurut (Arifin, 2013:6 ) beragam lahan pekarangan merupakan lahan
strata tanaman dalam pekarangan dapat yang berada di sekitar rumah yang
memanen energi matahari serta biasanya memiliki hubungan
menyerap karbon secara efektif, kepemilikan dengan pemilik rumah
melindungi tata tanah dan tata air, serta sehingga pemanfaatan lahan pekarangan
memberikan keindahan dan rumah juga dipengaruhi oleh luasan
kenyamanan lingkungan setempat. pekarangan dan minat dari anggota
keluarga tersebut.
Lokasi penelitian merupakan
kawasan pemukiman yang padat Ada 3 macam kriteris nilai
penduduk sehingga memiliki indeks keanekaragaman jenis yaitu, H’<
pekarangan yang sedang dan cukup 1 berarti keanekaragaman tergolong
luas. Pada umumnya diberi pembatas rendah, H’ = 1-3 berarti
kayu sebagai pemisah antara keanekaragaman tergolong sedang, H’
pekarangan rumah yang satu dengan > 3 berarti keanekaragaman tergolong
lainnya. Oleh karena itu tinggi. Berdasarkan kriteria tersebut
keanekaragaman tumbuhan pekarangan maka indeks keanekaragaman jenis
di Kemukiman Lueng Putu Kecamatan tumbuhan yang terdapat dilokasi
Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya penelitian tergolong kategori sedang
termasuk kategori tinggi. dan tinggi (H’ >3).
Keanekaragaman atau PENUTUP
biodiversitas merupakan variasi atau
perbedaan bentuk- bentuk makhluk 5.1. Kesimpulan
hidup, meliputi perbedaan pada
Berdasarkan hasil penelitian tentang
tumbuhan, hewan, mikroorganisme,
jenis tumbuhan pekarangan di
materi genetik serta bentuk-bentuk
Kemukiman Lueng Putu, maka dapat
ekosistem tempat hidup suatu makhluk
disimpulkan sebagai berikut:
hidup (Ridhwan, 2012:1).
Keanekaragaman tumbuhan di 1. Terdapat 79 jenis tumbuhan
pekarangan merupakan bagian dari yang termasuk dalam 34 famili
keanekaragaman hayati yang dimiliki tumbuhan pekarangan yang
oleh masyarakat. Keanekaragaman ditemukan di Kemukiman
tumbuhan menciptakan pelestarian Lueng Putu Kecamatan Bandar
lingkungan hidup pada pekarangan Baru Kabupaten Pidie Jaya.
sehingga pekarangan berperan penting 2. Indeks keanekaragaman ( H’)
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. jenis tumbuhan pekarangan di
Menurut (Feriatin 2017: 99), peranan Kemukiman Lueng Putu
dan pemanfaatan pekarangan bervariasi Kecamatan Bandar Baru

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 49


JAR,Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020
p-ISSN 2615-417X, e-ISSN 2721-0782

Kabupaten Pidie Jaya tergolong


pada kriteria tinggi yaitu Gita Dwi, S. R. 2018. Jenis Tanaman
H’=3,465. Buah dan Sayur Pekarangan di
Desa Sumberejo Ambulu
5.2. Saran Jember. Jurnal Biologi dan
Pembelajaran Biologi. Vol
Saran yang diajukan penulis pada 3(1): 65- 76.
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Nurwati, N., Seprita Lidar., Mufti.
1. Agar penelitian ini dapat
2015. Model Pemberdayaan
dikembangkan lagi dengan
Pekarangan Di Kecamatan
melakukan penelitian dilokasi
Rumbai Pesisir Kota Pekan
yang lain untuk melengkapi data
Baru. Jurnal Agribisnis. Vol
keanekaragaman sebagai ilmu
17(1): 1-10.
pengetahuan.
2. Diharapkan agar dapat
Rahayu, M., Suhardjono P. (2005).
melakukan penelitian lanjutan
Keanekaragaman Tanaman
untuk mengetahui lebih banyak
Pekarangan dan
jenis tumbuhan pekarangan
Pemanfaatannya di Desa
sehingga dapat dikembangkan
Lampeapi Pulau Wawoni
menjadi indeks kekayaan jenis
Sulawesi Tenggara. Teknologi
dan indeks
Lingkungan P3TLBPPT 6
keseragaman/kemerataan
(2):362- 364.
DAFTAR PUSTAKA
Ridhwan, M. 2012. Tingkat
Keanekaragaman Hayati Dan
Arifin, H. S. 2013. Pekarangan Pemanfaatannya di Indonesia.
Kampung Untuk Konservasi Jurnal Biology Education. Vol
Agro-Biodeversitas Dalam 1(1): 1- 4.
Mendukung
Penganekaragaman dan Sulardi. 2010. Tingkat Kerapatan Dan
Ketahanan Pangan di Pola Pemetaan Tanaman
Indonesia. Orasi Ilmiah. Pekarangan Di Kecamatan
Institut Pertanian Bogor, hal 1- Kaliwungu Kabupaten
38. Semarang Jawa Tengah.
Skripsi. Universitas
Abdurrahmat, F. 2011. Metodologi Muhammadiyah. Surakarta.
Penelitian Tekhnik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: Bineka Cipta.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Feriatin. 2017. Keanekaragaman Pendidikan (Pendekatan
Tanaman Pekarangan dan Kuantitatif, Kualitatif dan
Pemanfaatannya untuk R&D). Bandung: Alfabeta.
Mendukung Ketahanan Pangan
Kecamatan Wakorumba
Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia (JIPI), Vol 22(2):
99-107.

Jurnal Agroristek | http://journal.unigha.ac.id/index.php/JAR 50

Anda mungkin juga menyukai