Anda di halaman 1dari 7

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

PENGEMBANGAN BUKU SAKU BERDASARKAN HASIL EKSPLORASI TANAMAN OBAT SUKU


REJANG KECAMATAN MERIGI

Windayani1*, Kasrina1, Irwandi Ansori1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email: windayani050@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain buku saku Biologi materi Plantae SMA kelas X
berdasarkan hasil eksplorasi tanaman obat Suku Rejang di Desa Pulo Geto dan Desa Pulo Geto Baru
Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang. Tahapan penelitian ini adalah (1) Potensi dan masalah, (2)
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi produk, (5) Revisi desain, (6) Uji keterbacaan, dan (7)
revisi desain. Hasil penelitian diperoleh 72 jenis, 32 suku tumbuhan obat yang dimanfaatkan. Suku yang
paling banyak dimanfaatkan adalah Zingiberaceae dan Cucurbitaceae. Uji kelayakan bahan ajar berupa
buku saku oleh 3 ahli termasuk dalam “Sangat Baik” dengan persentase keidealan keseluruhan yaitu
89,6%. Hasil respon dari 20 siswa terhadap buku saku termasuk dalam “Sangat Baik” dengan persentase
keidealan keseluruhan yaitu 90,7%. Desain buku saku berdasarkan uji kelayakan dan keterbacaan terdiri
dari: 1) Sampul depan; 2) Kata pengantar; 3) Daftar isi; 4) KI, KD, Materi Pokok, Indikator dan Tujuan
Pembelajaran; 5) Bagian pendahuluan; 6) Bagian isi ; 8) Latihan Soal; 9) Kunci Jawaban; 10) Bagian
penutup terdiri dari: Glosarium, Daftar Pustaka, dan Tentang penulis.
Kata Kunci : Etnobotani, Penelitian dan Pengembangan, Buku Saku

Abstract
This study aims to describe the design of pocket book material Biology Plantae for class X in senior high
school based on exploration of medicinal plants by the people of Rejang Ethnic in Pulo Geto Village and
Pulo Geto Baru Village, Merigi Sub-distict, Kepahiang Regency. The stages of this research are (1)
Potentials and problems, (2) Data collection, (3) Product design, (4) Validation of products, (5) Design
revisions, (6) Test legibility, and (7) design revisions. Result study documented 72 species from 32 familes
of plants were reported to be used by them as medicines. The most widely used families were
Zingiberaceae and Cucurbitaceae. Test the feasibility of pocket book by three experts included in the
"Very Good" with the ideals percentage of 89.6%. Results responses of 2 0 students included in the
"Very Good" with the ideals percentage of 90.7 %. The design of the pocket book based on the feasibility
and readability test consists of: 1) Cover; 2) Preface; 3) Table of contents, KI, KD, Main Material, Indicators
and Learning Objectives; 5) Preliminary section (6) The contents section consists 7) Problem Exercise; 8)
Key Answers 9) The cover section consists of: Glossary, References, and About author.
Keywords: Ethnobotany, Research and Development, Pocket Book

51
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

telah lama mengembangkan pengobatan


PENDAHULUAN tradisional sebelum ada pelayanan kese-
Dalam proses pembelajaran, guru hatan formal dengan menggunakan obat-
selain sebagai pendidik, pembimbing, dan obatan moderen. Namun sayangnya,
pengarah serta narasumber pengetahuan pengetahuan mengenai tanaman yang
juga sebagai motivator yang bertanggung dapat berkhasiat sebagai obat tersebut
jawab secara keseluruhan perkembangan belum didokumentasikan. Hal tersebut
kepribadian siswa. Dengan kata lain harus terjadi karena pada umumnya orang di
mampu meningkatkan perhatian dan desa lebih sering menggunakan tradisi
minat siswa dalam menggunakan berbagai lisan daripada tulisan untuk mendoku-
kesempatan belajar siswa dalam mentasikan pengetahuannya. Salah satu
mengikuti pelajaran dan membantu siswa cara untuk mendokumentasikan penge-
dalam menggunakan berbagai kesem- tahuan tersebut adalah melalui eksplorasi.
patan belajar, sumber, dan media belajar Hasil studi eksplorasi dapat dikem-
dalam pencapaian tujuan pembelajaran bangkan menjadi suatu bahan ajar. Salah
yang telah dirumuskan (Muhamad dan satu bentuk bahan ajar yang dapat
Uno, 2014). dikembangkan adalah buku saku. Hal ini
Untuk membantu siswa dalam me- dikarenakan pembelajaran langsung di
ningkatkan perhatian dan minat dalam lingkungan dapat dibantu dengan
pelajaran, guru dituntut untuk mampu panduan berupa buku saku dan buku saku
mengembangkan berbagai bentuk bahan praktis untuk dibawa kemana-mana saat
ajar. Salah satunya adalah bahan ajar dari pembelajaran di luar kelas. Menurut Ka-
sumber belajar lingkungan. Bahan ajar mus Besar Bahasa Indonesia (2008), buku
pada dasarnya merupakan segala bahan saku adalah buku dengan ukurannya yang
(baik informasi, alat, maupun teks) yang kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku,
disusun secara sistematis, yang mewakili sehingga praktis untuk dibawa kemana-
kompetensi yang akan dikuasai peserta mana, dan kapan saja bisa dibaca. Untuk
didik dan digunakan dalam proses memperoleh bahan ajar buku saku sesuai
pembelajaran (Suyitno, 2012). Berda- dengan kompetensi dasar siswa pada
sarkan wawancara yang dilakukan peneliti materi plantae yaitu KD 3.8 Me-
di SMAN 1 Merigi, guru telah menerapkan ngelompokkan tumbuhan ke dalam divisio
pembelajaran di luar kelas yang meman- berdasarkan ciri-ciri umum, serta menga-
faatkan lingkungan. Saat pembelajaran di itkan peranannya dalam kehidupan maka
luar kelas, guru dan siswa hanya menggu- perlu dilakukan kegiatan eksplorasi tana-
nakan buku yang disediakan pemerintah man obat suku Rejang terlebih dahulu
sebagai panduan. Buku yang digunakan untuk dijadikan informasi dalam pembu-
memiliki ukuran yang cukup besar sehing- atan buku saku sehingga metode yang
ga cukup sulit untuk dibawa. Hal ini dika- digunakan adalah metode penelitian dan
renakan guru belum menggunakan buku pengembangan.
panduan hasil inovasi dalam pem- Tujuan penelitian ini adalah untuk
belajaran biologi. mendeskripsikan desain buku saku Biologi
Berdasarkan observasi awal di materi Plantae SMA kelas X berdasarkan
lingkungan sekitar SMAN 1 Merigi banyak hasil eksplorasi tanaman obat Suku Rejang
dihuni oleh masyarakat suku Rejang yang di Desa Pulo Geto dan Desa Pulo Geto
masih memanfaatkan tanaman obat yang Baru Kecamatan Merigi Kabupaten Kepa-
ada di sekitar pekarangan rumahnya. hiang. Dengan harapan buku saku yang
Menurut Neswita (2012), Suku Rejang dikembangkan mampu menjadi panduan

52
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

bagi guru dan siswa dalam proses b. Analisa data kelayakan buku saku dan
pembelajaran. Respon Siswa
Skor yang didapat dari hasil validasi
METODE dan uji keterbacaan buku saku adalah
Penelitian ini menggunakan desain adalah data kuantitatif yang kemudian di-
Research and Development (R n D) atau ubah menjadi data nilai kualitatif dengan
yang dikenal dengan R n D yang diadaptasi berpedoman pada konversi skor pada
dari Sugiyono (2008) yang terdiri dari ta- skala empat dapat dilihat pada Tabel 2.
hap (1) Potensi dan Masalah; (2) Pengum-
pulan Data; (3) Desain Produk; (4) Validasi Tabel 2. Konversi skor Ideal menjadi skala
Produk; (5) Revisi Produk; (6) Uji keterba- empat
caan (7) Revisi Produk. Penelitian No Kategori
Rentang Skor Kualitatif
Kualitatif
dilakukan pada bulan Januari hingga April
1. X ≥ Xi + 1,8 Sbi Sangat Baik
2017 di SMA N 1 Merigi, dan Desa Pulo 2. Xi + 0,6 Sbi ˂ X ≤ Xi + 1,8 Sbi Baik
Geto dan Desa Pulo Geto Baru Kecamatan 3. Xi - 0,6 Sbi ˂ X ≤ Xi + 0,6 Sbi Cukup baik
Merigi Kabupaten Kepahiang. Teknik dan 4. Xi – 1,8 Sbi ˂ X ≤ Xi - 0,6 Sbi Kurang baik
instrumen pengumpul data dapat dilihat Keterangan :
pada Tabel 1. X = skor yang dicapai
Xi = rerata skor ideal
Tabel 1. Teknik pengumpulan data dan 1
= 2 ( skor maksimal ideal + skor
instrumen
No Teknik Instrumen yang minimal ideal)
1
Pengumpulan digunakan Sbi = (skor maksimal ideal – skor
6
Data minimal ideal)
1. Observasi Lembar observasi Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor
lapangan tertinggi
2. Wawancara Lembar wawancara
Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor
guru dan battra
terendah
3. Angket Lembar validasi ahli
dan lembar respon
(Widoyoko, 2009).
siswa
4. Studi Pustaka Buku, Jurnal, Artikel Setelah didapat kategori kualitatif,
dan hasil penelitian maka selanjutnya data tersebut diubah
yang terkait. kedalam bentuk persen untuk mendapat
persentase keidealan produk buku saku
Teknik analisa data yang digunakan yang telah dihasilkan. Untuk persentase
dalam penelitian ini sebagai berikut: keidealan dapat dilihat pada Tabel 3.
a. Analisa tanaman obat suku Rejang
Data hasil penelitian studi Tabel 3. Persentase keidealan
etnobotani tanaman obat suku Rejang No Kategori
Rentang skor ideal (%)
dianalisis secara deskriptif. Menurut Kualitatif
1. 𝑋𝑖+1,8 𝑆𝑏𝑖 Sangat
Arikunto (2013), analisis ini untuk X> 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%
Baik
mendeskripsikan atau menggambar data
2. 𝑋𝑖+0,6 𝑆𝑏𝑖 Baik
yang telah terkumpul sebagaimana ada- 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑥 100%˂ X
nya tanpa bermaksud membuat kesim- 𝑋𝑖+1,8 𝑆𝑏𝑖
≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%
pulan yang berlaku untuk umum atau
generaliasasi.

53
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

3. 𝑋𝑖−0,6 𝑆𝑏𝑖 Cukup Dari hasil penelitian yang telah


𝑥 100%˂ X
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑋𝑖+0,6 𝑆𝑏𝑖 Baik dilakukan tentang studi etnobotani
≤ 𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 tanaman obat suku Rejang di Desa Pulo
4. 𝑋𝑖−1,8 𝑆𝑏𝑖 Kurang Geto dan Desa Pulo Geto Baru Kecamatan
𝑥 100%˂ X
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
Baik Merigi Kabupaten Kepahiang dengan
𝑋𝑖−0,6 𝑆𝑏𝑖
≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠.𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100% mewawancarai 6 battra (pengobat trade-
sional), diperoleh 32 suku yang terbagi
dalam 72 jenis tumbuhan obat yaitu :
Keterangan : Suku Zingiberaceae dan suku
X = skor yang dicapai Cucurbitaceae ada 6 jenis tumbuhan.
Xi = rerata skor ideal Suku Solanaceae, Suku Poaceae, Suku
1
= 2 ( skor maksimal ideal + skor Fabaceae, Suku Euphorbiaceae masing-
minimal ideal) masing suku tersebut ada 4 jenis tumbu-
Sbi
1
= 6 (skor maksimal ideal – skor han. Suku Arecaceae, Suku Asteraceae,
Suku Liliaceae, Suku Lamiaceae, Suku
minimal ideal) Piperaceae masing-masing ada 3 jenis
Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tumbuhan. Suku Rutaceae, Suku Myrta-
tertinggi ceae, Suku Bombacaceae, Suku Malva-
Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor ceae, Suku Musaceae, Suku Lauraceae,
terendah Suku Rubiaceae, masing-masing suku ada
(Widoyoko, 2009). 2 jenis tumbuhan. Suku Campanulaceae,
Suku Lythraceae, Suku Apiaceae, Suku
HASIL DAN PEMBAHASAN
Oxallidaceae, Suku Crassulaceae, Suku
1. Studi Etnobotani Tanaman Obat
Moraceae, Suku Loranthaceae, Suku
Suku Rejang
Menispermaceae, Suku Convolvulaceae,
Informasi mengenai jenis-jenis
Suku Achantaceae, Suku Amaranthaceae,
tanaman obat yang dimanfaatkan oleh
Suku Bromeliaceae, Suku Caricaceae, Suku
suku Rejang di Desa Pulo Geto dan Desa
Thymelaeaceae masing-masing dari suku
Pulo Geto Baru diperoleh dari kegaiatan
tersebut ada 1 jenis tumbuhan.
wawancara yang dilakukan terhadap
enam battra. Dari enam battra yang
2. Pengembangan Buku Saku
diwawancara, satu battra merupakan
Hasil penelitian eksplorasi tanaman
tokoh adat di Desa Pulo Geto. Kegiatan
obat selanjutnya dikembangkan menjadi
pengobatan tradisional yang dilakukan
buku saku. Buku saku digunakan sebagai
oleh keenam battra telah dilakukan
alat bantu yang menyampaikan informasi
selama 30-35 tahun dengan pasien mulai
tentang materi pelajaran dan lainnya yang
dari anak-anak hingga lanjut usia.
yang bersifat satu arah, sehingga bisa
Informasi mengenai tanaman yang
mengembangkan potensi peserta didik
berkhasiat obat dan cara pengolahannya
menjadi pembelajar mandiri (Sulistyani
diperoleh battra dari orang tua, kakek
dkk, 2013).
atau nenek, hingga nenek moyang.
Desain buku saku yang telah dikem-
Informasi ini diwariskan secara turun-
bangan meliputi : 1) Sampul depan buku
temurun. Agoes (1999) dalam Sinuhaji
saku atau cover; 2) Halaman sampul
(2013) menyatakan bahwa kemahiran
dalam; 3) Kata pengantar; 4) Daftar isi; 5)
meracik bahan-bahan oleh battra
KI, KD, Materi Pokok, Indikator Keterca-
diwariskan oleh nenek moyang terdahulu
paian dan Tujuan Pembelajaran; 6) Bagian
secara turun-temurun, dari satu generasi
pendahuluan terdiri dari materi penda-
ke generasi berikutnya.
54
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

huluan yang meliputi penjelasan tentang yakan kebahasaan, kelayakan penyajian


lokasi penelitian, Karakteristik Tumbuhan dan kegrafikan (Depdiknas, 2008). Hasil
Angiospermae, Siklus hidup angio- validasi buku saku dapat dilihat pada
spermae, Pengelompokkan tumbuhan Gambar 2.
angiospermae, Kunci determinasi tumbu- 18
han angiospermae yang dimanfaatkan 16
sebagai obat oleh suku Rejang; 7) Bagian 14
isi terdiri dari: Deskripsi tanaman obat s 12
berdasarkan famili yang terdiri dari k 10
deskripsi karakteristik tiap famili, deskripsi o 8
r 6
tiap jenis tanaman obat yang meliputi:
4
klasifikasi, deskripsi dan peranan; 8)
2
Latihan Soal; 9) Kunci Jawaban 10) Bagian 0
penutup terdiri dari: Glosarium, Daftar Kelayakan Penyajian Bahasa, Grafika
Pustaka, Tentang Penulis. Ukuran buku materi materi Gambar,
saku yang dikembangkan berukuran 15 x atau isi atau isi Foto
12 cm, font Times New Roman 12. Adapun aspek
sampul depan dari buku saku dapat dilihat
Gambar 2. Grafik Kelayakan Buku Saku
pada Gambar 1.
Berdasarkan gambar 2, keseluruhan
hasil validasi buku saku yang dikem-
bangkan mendapatkan rata-rata skor 43
dengan persentase keidealan 89.6% de-
ngan kategori sangat baik. Hal ini menun-
jukkan bahwa buku saku layak untuk digu-
nakan pada proses pembelajaran. Selain
dilakukan uji kelayakan oleh para ahli,
buku saku juga dilakukan uji keterbacaan
oleh siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1
Gambar 1. Sampul depan buku saku Merigi dengan jumlah siswa sebanyak 20
siswa. Uji keterbacaan menggunakan
Setelah buku saku didesain dan lembar angket respon siswa. Hasil respon
dicetak, maka langkah berikutnya adalah siswa dapat dilihat pada Gambar 3.
validasi buku saku oleh para ahli. Menurut
20
Perdana (2012) validasi ahli bertujuan 15
mengumpulkan data tentang pendapat
Skor

10
dan masukkan para ahli terhadap 5
kelayakan produk buku saku yang telah 0
dibuat. Ada empat komponen utama yang
divalidasi yaitu : 1) Komponen kelayakan
materi atau isi, 2) Komponen penyajian
materi atau isi, 3) Komponen bahasa, Aspek
gambar dan foto, dan 4). Komponen gra-
fika. Uji kelayakan LKS divalidasi berda- Gambar 3. Grafik Respon Siswa
sarkan komponen evaluasi bahan ajar ce-
tak meliputi aspek kelayakan isi, kela-

55
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

Berdasarkan gambar 3 terdapat 4 Buku saku yang digunakan men-


komponen yang dinilai oleh siswa yaitu dapatkan validasi oleh ahli materi,
aspek kelayakan materi atau isi, aspek ahli bahan ajar dan guru Biologi de-
penyajian materi atau isi aspek bahasa, ngan rerata 43 dan persentase ke-
dan aspek grafika yang dijabarkan ke idealan 89.6 % serta mendapat rerata
dalam 15 butir pernyataan. Berdasarkan respon siswa skor sebesar 54.5% dan
respon siswa terhadap buku saku diper- persentase keidealan 90.7% yang ter-
oleh skor rata-rata 54,4 dengan persen- masuk dalam kategori sangat baik.
tase keidealan sebesar 90.7 % yang terma- Sehingga buku saku dianggap layak
suk dalam kategori sangat baik. untuk digunakan dalam proses pem-
belajaran.
PENUTUP
Simpulan Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan a. Sebaiknya dilakukan studi etnobotani
pembahasan yang telah dilakukan, dapat suku Rejang di daerah lainnya
disimpulkan bahwa: khususnya daerah Kecamatan Merigi
a. Dasi hasil studi etnobotani tanaman untuk melengkapi jenis-jenis tanaman
obat suku Rejang di Desa Pulo Geto obat yang digunakan oleh suku
dan Desa Pulo Geto baru Kecamatan Rejang.
merigi Kabupaten Kepahiang diper- b. Bagi peneliti selanjutnya, buku saku
oleh 72 jenis tanaman yang termasuk hasil pengembangan ini dapat
kedalm 32 suku. dijadikan penelitian lanjutan yakni
b. Desain buku saku yang telah dengan melaukan uji coba pemakaian
dikembangan meliputi : 1) Sampul dari buku saku pada pembalajaran di
depan buku saku atau cover; 2) Hala- kelas. Hal ini bertujuan untuk menge-
man sampul dalam; 3) Kata pengan- tahui bagaimana peran buku saku
tar; 4) Daftar isi; 5) KI, KD, Materi Po- pada proses pembelajaran di kelas
kok, Indikator Ketercapaian dan Tuju- dan pengaruh buku saku pada proses
an Pembelajaran; 6) Bagian penda- pembelajaran dengan hasil belajar
huluan terdiri dari materi penda- siswa.
huluan yang meliputi penjelasan ten-
tang lokasi penelitian, Karakteristik DAFTAR PUSTAKA
Tumbuhan Angiospermae, Siklus hi- Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Pene-
dup angiospermae, Pengelompokkan litian Suatu Pendekatan Praktik.
tumbuhan angiospermae, Kunci de- Jakarta : Rineka Cipta
terminasi tumbuhan angiospermae
yang dimanfaatkan sebagai obat oleh Depdiknas. 2008. Pedoman Memilih
suku Rejang; 7) Bagian isi terdiri dari Menyusun Bahan Ajar dan Teks
Deskripsi tanaman obat berdasarkan Mata Pelajaran. Jakarta: BP.
famili yang terdiri dari deskripsi Mitra Usaha Indonesi 2013
karakteristik tiap famili, deskripsi tiap
jenis tanaman obat yang meliputi: Dewi, Ghea P.F. 2012. Pengembangan
klasifikasi, deskripsi dan peranan; 8) Game Edukasi Pengenalan Nama
Latihan Soal; 9) Kunci Jawaban 10) Hewan Dalam Bahasa Inggris
Bagian penutup terdiri dari: Glosa- Sebagai media pembelajaran
rium, Daftar Pustaka, Tentang Penu- Siswa SD Berbasis Macromedia
lis. Flash. Yogyakarta: UNP.

56
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1): 51-57 (2018) e-ISSN 2598-9669

http://eprint.uny.ac.id. Diakses Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008.


12 Mei 2017 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Mohamad, Nurdin dan Hamzah B.Uno.
2014. Belajar dengan Pendekatan Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Pro-
Pembelajaran Aktif Inovatif Ling- gram Pembelajaran. Yogyakarta:
kungan Kreatif Efektif Menarik. Pustaka Pelajar
Jakarta : Bumi Aksara

Neswita, Betti. 2012. Studi Etbotani Suku


Rejang dan Implementasi Pende-
katan Jelajah Alam Sekitar dalam
Pembelajaran Biologi SMA. Thesis
tidak diterbitkan. Bengkulu :
Program Pascasarjana Universitas
Bengkulu

Perdana, Radyan. 2012. Pengembangan


media pembelajaran Biologi Uji
Makanan Menggunakan Adobe
Flash Profesional CS5.
http://eprints.uny.ac.id/8872/1/J
urnal.pdf. Jurnal. Diakses 12 Mei
2017

Sinuhaji, Lidya Natalia Br. 2013. Oukup


Dalam Perawatan Kesehatan Ibu
Nifas Pada Suku Karo Di Beras-
tagi Kabupaten Karo Tahun 2014.
Vol.4, No.2. Sumatera Utara :
Wahana Inovasi

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendi-


dikan. Bandung: Alfabeta

Sulistyani, Nurul Hidayati Dyah, dkk. 2013.


Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Antara Menggunakan Media
Pocket Book dan Tanpa Pocket
Book pada Materi Kinematika
Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal
Pendidikan Fisika: Volume 1, No.1
:164.
Suyitno, Imam. 2012. Memahami Tinda-
kan Pembelajaran. Malang: Refi-
ka Aditama

57

Anda mungkin juga menyukai