1
1
Dalam keadaan normal, menstruasi terjadi pada perempuan yang tidak hamil
sekitar 14 hari setelah ovulasi, pada saat sebagian besar endometrium uterus
terlepas dari dinding uterus dan dikeluarkan. Bila Hal ini terjadi setelah ovum
terimplantasi, maka kehamilan akan terhenti. Akan tetapi, hal ini dicegah oleh
sekresi human chorionic gonadotropin dari jaringan embrionik yang baru
terbentuk dengan cara sebagai berikut.
Bahkan, hormon ini menyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak lagi
hormone-hormon seksnya progesteron dan estrogen untuk beberapa bulan
berikutnya. Hormon-hormon seks ini mencegah menstruasi dan menyebabkan
endometrium terus tumbuh dan menyimpan sejumlah besar nutrien dan tidak
dibuang menjadi darah menstruasi. Akibatnya, sel-sel yang menyerupai desidua
yang berkembang dalam endometrium selama siklus seks perempuan normal
menjadi sel-sel desidua sesungguhnya sangat membengkak dan banyak
mengandung nutrisi kira-kira pada saat blastokista berimplanta
Hormon ini merupakan protein dengan berat molekul sekitar 22.000 dan mulai
disekresi oleh plasenta sekitar minggu kelima kehamilan. Sekresi hormon ini
meningkat secara progresif sepanjang sisa masa kehamilan dan berbanding
langsung dengan berat plasenta. Hormon ini disekresi dalam jumlah beberapa kali
lebih besar daripada gabungan semua hormon-hormon kehamilan yang lain.
Pertama, bila diberikan pada beberapa jenis hewan tingkat rendah yang
berbeda, human chorionic somatomammotropin sedikitnya menyebabkan
perkembangan sebagian payudara hewan dan pada beberapa keadaan
menyebabkan laktasi. Oleh karena ini merupakan fungsi hormon tersebut
yang pertama ditemukan, maka hormon ini mula-mula dinamai human
placental lactogen dan diyakini mempunyai fungsi yang mirip dengan
prolactin.
Kedua, hormon ini mempunyai kerja yang lemah yang serupa dengan
hormon pertumbuhan, menyebabkan pembentukan jaringan protein dengan
cara yang sama seperti hormon pertumbuhan. Hormon ini juga mempunyai
struktur kimia yang serupa dengan hormon pertumbuhan, tetapi dibutuhkan
human chorionic somatomammotropin 100 kali lebih banyak daripada
hormon pertumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan.
Ketiga, human chorionic somatomammotropin menyebabkan penurunan
sensitivitas insulin dan penurunan penggunaan glukosa pada ibu, sehingga
membuat jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus lebih banyak. Oleh
karena glukosa merupakan zat utama yang dipakai fetus untuk memacu
pertumbuhannya.
Hormon ini juga meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari cadangan
lemak ibu, sehingga menyediakan sumber energi pengganti untuk
metabolisme ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, human chorionic
somatomamotropin merupakan hormon metabolik umum yang mempunyai
implikasi nutrisi khusus untuk ibu maupun fetus.
1. Sekresi Hipofisis
Pada ibu hamil, sekresi aldosteron biasanya meningkat sekitar dua kali lipat,
mencapai puncaknya pada akhir kehamilan. Keadaan ini, bersama dengan kerja
estrogen. menyebabkan kecenderungan ibu hamil normal untuk mereabsorbsi
kelebihan natrium dari tubulus ginjalnya, dan, dengan demikian, menahan cairan,
yang kadang-kadang menimbulkan hipertensi yang dipicu kehamilan.
Kelenjar tiroid ibu biasanya membesar sampai 50 persen selama kehamilan dan
meningkatkan produksi tiroksin dengan jumlah yang sesuai. Peningkatan
pembentukan tiroksin disebabkan oleh efek tirotropik human chorionic
gonadotropin yang disekresi plasenta dan oleh sejumlah kecil hormon perangsang
tiroid khusus, human chorionic tyrotropin, yang juga disekresi oleh plasenta.
Kelenjar paratiroid ibu biasanya juga membesar selama kehamilan; hal ini
khususnya berlaku bila ibu menjalani diet rendah kalsium. Pembesaran kelenjar ini
menyebabkan absorpsi kalsium dari tulang ibu, dengan demikian mempertahankan
konsentrasi ion kalsium normal dalam cairan ekstraselular ibu, meskipun janin
sedang mengambil kalsium untuk osifikasi tulang-tulangnya sendiri. Sekresi
hormon paratiroid ini bahkan lebih intensif selama laktasi setelah kelahiran bayi,
karena bayi yang tumbuh memerlukan kalsium berkali-kali lebih banyak daripada
fetus.
Suatu zat lain di samping estrogen dan progesteron, yaitu hormon yang disebut
relaksin, yang disekresi oleh korpus luteum ovarium dan jaringan plasenta.
Relaksin merupakan 48-asam amino polipeptida dengan berat molekul sekitar
9.000. Hormon ini, bila disuntikkan, menyebabkan relaksasi ligamentum-
ligamentum simfisis pubis pada tikus dan marmot yang sedang birahi. Efek ini
sangat sedikit atau bahkan tidak ada pada ibu hamil. Sebaliknya, hal ini terutama
disebabkan oleh estrogen yang juga menyebabkan relaksasi ligamentum-
ligamentum pelvis. Telah ditegaskan juga bahwa relaksin melunakkan serviks ibu
hamil pada saat persalinan