Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3 HUSEN RAMADHAN

Manajemen
Organisasi
TIPE KEPUTUSAN
Griffin (2013:240) menyatakan bahwa manajer
harus membuat berbagai jenis keputusan. Namun,
secara umum, sebagian besar keputusan
termasuk salah satu dari dua kategori: terprogram
dan tidak terprogram. Keputusan terprogram
adalah keputusan yang relatif terstruktur atau
berulang dengan beberapa frekuensi (atau
keduanya). Keputusan yang tidak terprogram, di
sisi lain, relatif tidak terstruktur dan jarang terjadi.
TIPE KEPUTUSAN

Keputusan Terprogram Keputusan Tidak Terprogram


manajer membuat keputusan manajer membuat keputusan terkait
terkait operasional organisasi yang kebijakan organisasi yang tidak rutin
bersifat rutin dalam sistem, tetapi membutuhkan waktu, tenaga,
prosedur, dan transaksi organisasi. dan sumber daya yang cukup besar
Misalnya: aktivitas pembelian untuk menggali permasalahan dari
bahan baku, produksi di pabrik, berbagai perspektif. Misalnya:
penjualan barang dan jasa, serta keputusan mendirikan fasilitas pabrik
administrasi kantor. yang baru atau menghadapi kasus
hukum dengan pihak eksternal.
KONDISI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Robbins et al. (2013: 83-84) menyebutkan Ketika membuat
keputusan, manajer mungkin menghadapi tiga kondisi
berbeda: kepastian, risiko, dan ketidakpastian. Kepastian
adalah situasi di mana seorang manajer dapat membuat
keputusan yang akurat karena hasil dari setiap alternatif
diketahui. Risiko adalah kondisi di mana pengambil
keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil
tertentu. Dan ketidakpastian adalah Anda menghadapi
keputusan di mana Anda tidak yakin tentang hasilnya dan
bahkan tidak dapat membuat perkiraan probabilitas yang
masuk akal.”
Penjelasan
1. Kepastian adalah situasi keputusan yang ideal dalam informasi faktual
mana yang tersedia tentang kemungkinan tindakan alternatif dan hasilnya.
Tugas pembuat keputusan sederhana: mempelajari alternatifnya dan
memilih solusi terbaik.
2. Pengambilan keputusan dalam lingkungan risiko memerlukan penggunaan
probabilitas untuk memperkirakan kemungkinan bahwa hasil tertentu
akan terjadi (misalnya, 4 peluang dari 10). Probabilitas hanyalah
kemungkinan, maka tindakan setiap orang bervariasi dalam kondisi risiko.
3. Kondisi ketidakpastian memaksa manajer untuk sangat bergantung pada
intuisi, penilaian, informasi, menebak, dan firasat—semuanya menyisakan
banyak ruang untuk kesalahan. Dan ini membuat tugas mereka menjadi
sulit dan hasil dari keputusan ini pun sukar diprediksi (Schermerhon: 173-174).
PROSES PERENCANAAN

Griffin (2013: 176) menyatakan bahwa Proses


perencanaan berlangsung dalam konteks
lingkungan. Manajer harus mengembangkan
pemahaman yang lengkap dan menyeluruh
tentang konteks ini untuk menentukan misi
organisasi dan untuk mengembangkan tujuan dan
rencana strategis, taktis, dan operasionalnya.
Penjelasan
1. Manajer harus memahami dengan baik lingkungan di mana organisasinya beroperasi. Jika
manajer tidak punya pemahaman yang baik tentang lingkungannya, maka mereka akan
sulit mengembangkan rencana yang efektif
2. Langkah selanjutnya adalah menentukan misi organisasi, yang terurai dalam tujuan,
asumsi, nilainilai, dan arah ke mana organisasi akan dibawa.
3. Dari misi tersebut maka dikembangkan tujuan dan rencana organisasi. Tujuan dan misi ini
membantu menentukan rencana strategis. Tujuan dan rencana strategis adalah masukan
utama untuk mengembangkan tujuan taktis.
4. Tujuan taktis dan rencana strategis awal membantu membentuk rencana taktis. Rencana
taktis, pada gilirannya, digabungkan dengan tujuan taktis untuk membentuk tujuan
operasional.
5. Tujuan operasional dan rencana taktis yang tepat menentukan rencana operasional.
Akhirnya, tujuan dan rencana di setiap level juga dapat digunakan sebagai masukan untuk
kegiatan di masa depan pada semua level (Griffin, 2013: 176-177).
PENTINGNYA PERENCANAAN

Robbins et al. (2013: 106-107) menyebutkan


bahwa, Manajer harus merencanakan
setidaknya empat alasan: memberikan arahan,
mengurangi dampak perubahan, meminimalkan
pemborosan dan pengulangan, dan
menetapkan standar untuk memfasilitasi
pengawasan.
Penjelasan
1. Memberi arah: perencanaan mengarahkan kerja manajer dan karyawan nonmanajerial.
Ketika semua anggota organisasi memahami ke mana arah organisasi dan apa yang harus
mereka berkontribusi untuk mencapai tujuan, mereka dapat mulai mengoordinasikan kegiatan
mereka sehingga mendorong kerja tim dan kerja sama.
2. Antisipasi dampak perubahan: perencanaan memaksa manajer untuk melihat ke
depan,mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampaknya, mengembangkan
tanggapan yang tepat, dan mengurangi ketidakpastian.
3. Mengurangi pemborosan dan pengulangan: perencanaan mengurangi kegiatan yang
tumpang tindih dan boros. Adanya koordinasi dalam perencanaan memungkinkan manajer
untuk akan mengungkap potensi pemborosan dan pengulangan.
4. Standar pengawasan: perencanaan membuat anggota organisasi lebih yakin terhadap apa
yang akan mereka capai, membuat mereka mampu menilai lebih obyektif, bisa melihat apakah
rencana telah dilaksanakan dan tujuan telah tercapai. Jika ada penyimpangan, maka tindakan
korektif dapat diambil. Tanpa perencanaan, tidak akan ada standar untuk mengukur atau
mengevaluasi pekerjaan.
HAMBATAN PERENCANAAN

Griffin (2013: 191) mengatakan bahwa, Sebagai


bagian dari pengelolaan proses penetapan
tujuan dan perencanaan, manajer harus
memahami hambatan yang dapat mengganggu
mereka. Manajer juga harus tahu bagaimana
mengatasi hambatan.
Penjelasan

Hambatan dalam perencanaan Cara mengatasi hambatan


a. Memahami maksud dari tujuan dan perencanaan
a. Tujuan yang tidak tepat
agar tidak kaku namun tetap fleksibel terhadap
b. Sistem penghargaan yang tidak memada adaptasi perubahan untuk perbaikan.
c. Lingkungan yang dinamis dan kompleks b. Melakukan komunikasi efektif mengenai rencana
d. Keengganan untuk menetapkan tujuan tersebut dalam organisasi dan mengajak pihak terkait
e. Bertahan untuk tidak berubah berpartisipasi dalam prosesnya.
f. Banyak kendala lainnya c. Senantiasa menjaga konsistensi, melakukan revisi, dan
pemutakhiran setiap waktu agar rencana senantiasa
relevan.
d. Menyediakan sistem penghargaan yang efektif agar
memotivasi orang lain untuk terlibat dan berkontribusi
(Griffin: 191-194)
KARAKTERISTIK TUJUAN

Schermerhorn (2013: 207) menjelaskan tentang


karakteristik tujuan, Ada perbedaan besar antara
“tidak memiliki tujuan” atau bahkan hanya
“tujuan rata-rata” rutinitas harian, dan memiliki
“tujuan hebat” yang menghasilkan rencana yang
berhasil diterapkan. Tujuan besar cenderung
memiliki lima karakteristik ini: spesifik, tepat
waktu, terukur, menantang, dan dapat dicapai.
Penjelasan
1. Spesifik: artinya tujuan itu haruslah berupa sesuatu yang jelas hasil yang ingin
dicapai. Bukan sematamata kalimat normatif yang terkesan indah tertulis
di atas kertas apalagi sekadar pembicaraan yang tidak terarah.
2. Berwaktu: maksudnya tujuan mesti memiliki kaitan dengan jadwal dan batas
waktu yang jelas pula ditentukan pencapaiannya.
3. Terukur: artinya tujuan harus dijabarkan sehingga bisa dihitung secara
kuantitatif dan tidak menimbulkan banyak penafsiran.
4. Menantang: maknanya tujuan harus diberi tarikan lebih tinggi untuk memicu
motivasi pencapaian yang lebih maksimal.
5. Dapat diraih: maksudnya tujuan itu meskipun diberi tantangan tetapi juga
harus realistis dan memungkinkan untuk dicapai.
PROSES PENETAPAN TUJUAN

Robbins et al., (2013: 120) menjelaskan tentang Manajer


harus mengikuti enam langkah ketika menetapkan tujuan:
meninjau misi organisasi dan tugas utama karyawan,
mengevaluasi sumber daya yang tersedia, menentukan
tujuan secara individu atau dengan masukan dari orang lain,
memastikan tujuan ditulis dengan baik dan kemudian
mengomunikasikannya kepada semua yang membutuhkan
untuk mengetahuinya, membangun mekanisme umpan
balik untuk menilai kemajuan tujuan, dan menghubungkan
penghargaan dengan pencapaian tujuan.
Penjelasan
Aaron Loeb

1. Meninjau misi dan tugas 2. Evaluasi sumber daya

4. Ditulis dan
3. Tetapkan tujuan
dikomunikasikan

5. Mekanisme umpan balik 6. Penghargaan


DAFTAR PUSTAKA
Robiansyah & M. Amin Kadafi. 2021. MANAJEMEN ORGANISASI.
Bogor : Halaman Moeka Publishing.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai