Anda di halaman 1dari 8

Penulis – Judul Singkat

NAHDATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH : DUA WAJAH


ORGANISASI DAKWAH DI INDONESIA

Oleh:
Nur Alhidayatillah dan Drs. Sabiruddin, MA, Ph. D
alhidayatillah.nur@gmail.com

ABSTRACT
Nahdatul Ulama (NU) and Muhammadiyah are two propaganda organizations that are
very popular in Indonesia. NU is known for its tolerance of traditions in Indonesia and
Muhammadiyah known as Islamic purification and its breakthrough in the world of
education. Both have different characteristics, even though basically they want to
introduce Islam and its teachings to everyone. Both also have very large masses, often
seen in different directions and different policies. But both of them still make the Qur'an
and Hadith as the foundation. NU and Muhammadiyah are also active in the political
arena in Indonesia. Both have colored the political journey in Indonesia through a
variety of creative ideas.

ABSTRAK
Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi dakwah
yang sangat populer di Indonesia. NU yang dikenal dengan toleransinya terhadap
tradisi-tradisi yang ada di Indonesia dan Muhammadiyah yang dikenal dengan istilah
pemurnian Islam dan gebrakannya dalam dunia pendidikan. Keduanya memiliki ciri-ciri
yang berbeda, meskipun pada dasarnya ingin mengenalkan Islam dan ajarannya kepada
semua orang. Keduanya juga mempunyai massa yang sangat banyak, sering terlihat
berbeda haluan dan berlainan kebijakan. Tetapi keduanya tetap menjadikan al-Qur’an
dan Hadits sebagai landasannya. NU dan Muhammadiyah juga aktif dalam kancah
perpolitikan di Indonesia. Keduanya telah mewarnai perjalanan politik di Indonesia
melalui berbagai ide-ide kreatifnya.

INTRODUCTION / PENDAHULUAN sangat menarik untuk dikaji dan


Indonesia sebagai salah satu dipelajari lebih lanjut. Ini tidak
negara yang memiliki penganut terlepas dari latar belakang sejarah
agama Islam terbanyak di dunia bangsa Indonesia yang lebih dahulu
mempunyai keistimewaan tersendiri. mengenal agama Hindu, Budha, dan
Islam di Indonesia hadir dalam sebagainya. Semua agama tersebut
berbagai bentuk pola, baik ditinjau masih mewarnai Islam yang ada di
dari pemahaman, cara beribadah, Indonesia.
tradisi, pelaksanaan ibadah, dan lain Umat Islam di Indonesia
sebagainya. Hal ini menjadi warna sangat terikat dengan berbagai
dalam kesatuannya sebagai wujud tradisi yang telah ada dari zaman
dari keislaman penganutnya. dahulu. Bahkan produk budaya juga
Karakteristik Islam di Indonesia dijadikan media untuk menyebarkan

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 9


Penulis – Judul Singkat

agama Islam. Bagi sebagian orang ini beberapa artikel al-Munir dalam
menarik, tetapi bagi sebahagiannya bahasa Jawa. Tindakan Ahmad
lagi ini merupakan sesuatu yang Dahlan membawa dampak luar biasa
harus diperbaharui. Tradisi dan bagi perjalanan panjang sejarah
agama merupakan dua hal yang Indonesia.
harus dicermati secara seksama. Ada Muhammadiyah dibangun
hal yang bisa disatukan. Tetapi ada dengan tata kelola yang baik. Begitu
juga bagian-bagian yang harus terstruktur keberadaannya. Mulai
ditinggalkan. Islam di Indonesia juga dari tingkat pusat, provinsi,
tidak terlepas dari pengaruh kabupaten, kecamatan, bahkan ke
pemikiran-pemikiran dunia luar, desa-desa. Setiap tingkatan dapat
seperti Muhammad Abduh, Wahabi, dikelola dengan baik.
dan yang lainnya. Muhammadiyah menerapkan
manajemen yang baik untuk
menunjuang segala aktivitas
RESEARCH METHODS / dakwahnya. Gerakan Muhammadiyah
METODE PENELITIAN berciri semangat membangun tata
sosial dan pendidikan masyarakat
yang lebih maju dan terdidik.
RESULT AND DISCUSSION / HASIL DAN Menampilkan ajaran Islam bukan
PEMBAHASAN sekadar agama yang bersifat pribadi
A. Organisasi Muhammadiyah dan statis tetapi juga dinamis.
Organisasi Muhammadiyah Berkedudukan sebagai sistem
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan kehidupan manusia dalam segala
pada 18 november 1912. (Taufik aspeknya. Pembentukan
Ahmad, 2005 : h. 129) Organisasi Muhammadiyah banyak
Muhammadiyah didirikan dengan merefleksikan kepada perintah-
tujuan memberikan dukungan pada perintah Al Quran, diantaranya surat
upaya pemurnian ajaran Islam yang Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
pada saat itu identik dengan hal- hal
mistik. Awalnya Muhammadiyah       
hanya ada di di daerah-daerah
karesidenan, seperti Yogyakarta,       
Solo, dan Pekalongan. Namun, saat ini
persebarannya ada di berbagai      
daerah di Indonesia.
Ahmad Dahlan pernah belajar
di Mekah dan membaca majalah al-      
Manar. Melalui perantara KH. Bakir,
ia berkenalan dengan Rasyid Ridha      
dan sempat bertukar pikiran
sehingga cita-cita pembaharuan
Artinya: Dan hendaklah ada di
meresap dalam sanubarinya.
antara kamu segolongan umat
Muhammadiyah bergerak di bidang
yang menyeru kepada kebajikan,
keagamaan dan pendidikan
menyuruh kepada yang ma'ruf
bertujuan mengajak masyarakat
dan mencegah dari yang munkar;
Indonesia untuk menjalankan ajaran
merekalah orang-orang yang
Allah yang sebenarnya. Ahmad
beruntung. (QS: Ali Imran: 104)
Dahlan juga menerjemahkan

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 10


Penulis – Judul Singkat

Ayat tersebut, menurut para tokoh gambaran kumulatif tentang


Muhammadiyah, mengandung isyarat pembaharuan khususnya dalam
untuk bergeraknya umat dalam bidang keagamaan yang telah
menjalankan dakwah Islam secara dilakukan Muhammadiyah sebagai
teorganisasi, umat yang bergerak, yang aktivitas dakwahnya dapat dilihat
juga mengandung penegasan tentang sebagai berikut:
hidup berorganisasi. Butir ke-6 1. Penentuan arah kiblat yang tepat
Muqaddimah Anggaran Dasar dalam shalat, sebagai koreksi
Muhammadiyah dinyatakan: dari kebiasaan sebelumnya yang
“melancarkan amal-usaha dan perjuangan menghadap tepat ke arah barat.
dengan ketertiban organisasi”, 2. Penggunaan perhitungan
mengandung makna pentingnya astronomi dalam menentukan
organisasi sebagai alat gerakan yang permulaan dan akhir bulan puasa
niscaya. Dampak positif dari organisasi (hisab), sebagai kebalikan dari
ini ditandai telah banyak berdiri rumah pengamatan perjalanan bulan
sakit, panti asuhan, dan tempat oleh petugas agama.
pendidikan di seluruh Indonesia. 3. Menyelenggarakan shalat
Muhammadiyah sebagai bersama di lapangan terbuka
gerakan yang berlandaskan agama, pada hari raya Islam, Idul Fitri
melahirkan ide-ide pembaharuan. dan Idul Adha, sebagai ganti dari
Muhammadiyah ditekankan pada shalat serupa dalam jumlah
usaha untuk memurnikan Islam dari jamaah yang lebih kecil yang
pengaruh tradisi dan kepercayaan diselenggarakan di masjid.
lokal yang bertentangan dengan 4. Pengumpulan dan pembagian
ajaran Islam. Dalam kaitan ini zakat fitrah dan qurban pada
usaha-usaha pembaharuan yang dua hari raya (Idul Fitri dan
dilakukan Muhammadiyah banyak Idul Adha) oleh panita khusus
terkait dengan masalah-masalah (amil) untuk didistribusikan
praktis ubudiyah dan muamalah. kepada mereka yang berhak
Namun demikian, sebagaimana menerimanya. Hal ini
gerakan pembaharuan Islam yang mendekonstruksi hak istimewa
lain, Muhammadiyah konsisten para pejabat agama (kiai,
dengan semboyan ”kembali pada penghulu, naib, modin, kaum,
ajaran yang murni, yakni Qur’an dan dan lain-lain) yang sebelumnya
Sunnah”. 1 (Achmad Jainuri, Kumpulan merupakan pihak yang paling
Tulisan Muhammadiyah Kini dan Esok berhak menerima zakat atau
(Jakarta: Pustaka Panji MAs, 1990), h. 41 ) qurban tanpa kontrol.
Posisi modernis 5. Penyampaian khutbah dalam
Muhammadiyah terletak pada bahasa lokal (Jawa atau Melayu)
inovasinya untuk tidak terikat sebagai perubahan dari
dengan suatu rezim madzhab kebiasaan sebelumnya yang
tertentu. Juga, Muhammadiyah tidak dalam Bahasa Arab.
terpaku pada pendapat ulama 6. Penyederhanaan upacara dan
tertentu, baik dalam merumuslan ibadah dalam upacara
ketentuan agama maupun dalam kelahiran, khitanan,
menafsirkan Al Qur’an. Sebagai perkawinan, dan pemakaman,
dengan menghilangkan hal-hal
yang bersifat politeistis.

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 11


Penulis – Judul Singkat

7. Penyederhanaan makam mempunyai relevansi kekinian


(kuburan) yang semula dihiasi bahkan tidak jarang tradisi bisa
secara berlebihan. memberikan inspirasi bagi
8. Meghilangkan kebiasaan munculnya modernisasi Islam.
berziarah ke makam orang-orang Penegasan atas pemihakan terhadap
suci (wali). “warisan” masa lalu. Islam
9. Membersihkan anggapan adanya diwujudkan dalam sikap bermazhab
berkah yang bersifat gaib yang yang menjadi tipikal NU dalam
dimiliki oleh para kiai/ulama memahami maksud al-Qur’an dan
tertentu, serta mendekonstruksi hadits.
pengaruh ekstrem pemujaan Kelahiran NU merupakan
terhadap mereka. muara dari rangkaian kegiatan yang
10. Penggunaan kerudung untuk mempunyai mata rantai hubungan
wanita, dan pemisahan laki-laki dengan berbagai keadaan. Peristiwa
dengan wanita dalam yang dialami bangsa Indonesia
pertemuan-pertemuan yang sebelumnya dengan latar belakang
bersifat keagamaan. 2 (Profil tradisi keagamaan, masalah politik
Muhammadiyah 2005, (Yogyakarta: dan kultural yang terjalin dalam
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2005), suatu keterkaitan. Para ulama
h. 6) umumnya telah memiliki jama’ah
Muhammadiyah sebagai (komunitas warga yang menjadi
sebuah organisasi mampu kelompoknya) dengan ikatan
menunjukkan eksistensinya pada hubungan yang akrab, yang
segala bidang. Muhammadiyah terbentuk dalam pola hubungan kyai-
mampu menempatkan dirinya agar santri, terutama pada masyarakat di
tetap eksis pada semua masa. lingkungan pondok pesantren. Pola
Muhammadiyah mempunyai hubungan santri-kyai ini mampu
struktur yang jelas sehingga bisa mewarnai bahkan membentuk sub
mengayomi kebutuhan anggotanya. kultural tradisionalis Islam tersendiri
di Indonesia. (Rozikin Daman, 2001 :
B. Nahdatul Ulama h. 43-44)
Nahdatul Ulama (NU) lahir Pola hubungan tersebut
pada tanggal 31 Januari 1926 di mempunyai kesinambungan dengan
Surabaya. NU didirikan untuk pola dakwah Nahdlatul Ulama’ yang
menampung gagasan keagamaan mengambil wilayah dakwah kultural.
para ulama tradisional sebagai reaksi Ini menyebabkan arah dan
atas prestasi ideologi gerakan perjuangan dakwah Nahdlatul ulama’
modernisme Islam yang mengusung tidak bisa dilepaskan dari proses dan
gagasan purifikasi puritanisme. perkembangan budaya dan tradisi
Pembentukan NU merupakan upaya yang ada di masyarakat. 3 (Dakwah
pengorganisasian peran para ulama, Kultural merupakan upaya penanaman nilai-
dan pesantren yang sudah ada nilai Islam dalam seluruh dimensi kehidupan
sebelumnya. Agar wilayah kerja dengan memperhatikan potensi dan
keulamaan lebih ditingkatkan, kecenderungan manusia sebagai makhluk
budaya secara luas, dalam rangka
dikembangkan dan diluaskan mewujudkan masyarakat Islam yang
jangkauannya. NU menilai tidak sebenar-benarnya. Lebih lanjut lihat,
semua tradisi buruk, usang, tidak Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dakwah
Kultural Muhammadiyah, (Jakarta:Suara

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 12


Penulis – Judul Singkat

Muhammadiyah, 2004), h. 26.)


Di samping difasilitasi. 6 Jadi dapat dipahami
itu, para ulama’ tersebut mempunyai perubahan tersebut merupakan
kesamaan wawasan pandangan dan momentum dalam politik orde baru.
tradisi keagamaan yang berlandaskan NU sebagai politik sunni, selalu
paham ahlussunnah wal jama’ah. 4 mencari akomodasi dengan
(Ahlussunnaah Wal Jama’ah dalam penguasa.
pandangan NU dapat dirumuskan sebagai Perubahan juga terjadi
pandangan yang berpegang teguh pada dikalangan generasi muda NU.
tradisi pemikiran dan menggunakan
pendekatan (al madzhab) : a) mengikuti
Terlihat dinamika baru dengan
paham Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam menjamurnya aktivitas sosial dan
bertauhid (mengesakan Allah dan mengakui intelektual yang nyaris tidak
Muhammad sebagai utusan-Nya), b) tertandingi oleh kalangan
mengikuti salah satu madzhab empat masyarakat lain. Selama ini NU
(Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) dalam
bidang fiqh, dan c) mengikuti cara yang
dianggap ormas yang paling
ditetapkan Al-Junaid Al-Baghdadi dalam konservatif, tertutup, dan sedikit
bertarekat atau bertasawuf. Lebih lanjut lihat sekali menyumbang kepada
Abdurrahman Wahid, Prisma Pemikiran Gus perkembangan pemikiran
Dur, (Yogyakarta : LKiS, 1999), h . 154) Oleh keagamaan, pemikiran sosial dan
karena itu, kelahiran NU dapat politik. Pemikiran keagamaan NU
dipandang sebagai upaya untuk didirikan sebagai wadah para kiai
mewadai, melembagakan dan untuk bersama-sama bertahan
mengembangkan langkah kegiatan terhadap garakan pembaharuan
serta gerakan para ulama yang telah pemikiran islam yang diwakili oleh
dilakukan dan berlangsung Muhammadiyah, Al-irsyad dan Persis.
sebelumnya dalam rangka NU hanya manerima interprestasi
mempertahankan dan Islam yang tercantum dalam kitab
mengembangkan paham keagamaan kuning “ortodoks” al-kutub al-
ahlussunnah al jama’ah. 5 (Rozikin mu’tabarah, terutama fiqh Syafi’i dan
Daman, op.cit, h. 44.) aqidah menurut mazhab asy’ari, dan
Pada dasawarsa 1980 dan taklid kepada ulama besar pada masa
1990 terjadi perubahan mengejutkan lalu. Tetapi keadaan ini mulai
dalam lingkungan Nahdatul Ulama. berubah ditandai dengan golongan
Perubahan yang paling disoroti muda NU yang mulai berani
media massa dan sering menjadi melakukan perubahan-perubahan
bahan kajian akademis ialah proses dalam bentuk kegiatan.
kembali ke Khitthah 1926. NU Melalui latar belakang
menyatakan diri keluar dari politik aktivitas-aktivitas kemasyarakatan
praktis dan kembali menjadi dan ekonomi di sekitar pesantren
jam’iyyah diniyyah. Tegasnya sejak yang mulai menjamur pada akhir
muktamar Sutibondo (1984) para dasawarsa 1970 dan 1980. Muncul
kiai bebas berafiliasi dengan partai wacana-wacana baru yang berani
politik manapun. NU tidak asing oleh mempertanyakan interprestasi
pemerintah sehingga segala aktifitas, khazanah klasik yang mapan dan
pertamuan, seminar tidak lagi mencari relevansi tradisi Islam. Ini
dilarang dan malah sering ditujukan untuk msyarakat yang
6
(Http:// Zackyardan's Organiasi
Islam.Wordpres.Com, Pembaharuan
Muhammadiyah, Persis, Nu dan Masyumi -
Jimdopage! Diakses 18 Mei 2015.

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 13


Penulis – Judul Singkat

sedang mengalami perubahan secara menyempurnakan segala kebaikan


cepat. Ini merupakan suatu yang secara asasi sudah dimiliki oleh
perkembangan revolusioner, baik manusia. Berdasarkan prinsip
dalam aktivitas LSM maupun dalam tersebut NU tidak pernah berniat
wacana yang berkembang. Perhatian menghapus nilai-nilai yang sudah
mulai bergeser dari para kiai sebagai menjadi milik masyarakat. NU hanya
tonggak organisasi NU kepada massa menyempurnakan dan membimbing
besar. nilai-nilai atau tradisi yang telah ada
Golongan akar rumput di masyarakat, sehingga selaras
merupakan mayoritas jama’ah NU dengan ajaran Islam. Inilah kunci
tetapi kepentingannya selama ini keberhasilan dakwah kultural NU.
sering terabaikan. Dominasi akivitas Bertitik tumpu pada dasar
dan wacana NU dan keturunan (kaum keagamaan tersebut, maka dalam
Gus-gus), mulai terdobrak. Sebagian perilaku kemasyarakatan NU
besar aktivis dan pemikir muda yang mengambil sikap sebagai berikut:
memberi nuansa kepada NU pada 1. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan
dasawarsa 1980 dan 1990 tidak norma-norma ajaran Islam.
berasal dari kasta kiai melainkan dari 2. Mendahulukan kepentingan
keluarga awam yang mengalami bersama dari pada kepentingan
mobilitas social. Tegasnya golongan pribadi.
muda ini bisa muncul karena 3. Menjunjung tinggi sifat keikhlasan,
menendapat dukungan dan berkhidmad serta berjuang.
perlindungan dari sejumlah tokoh 4. Menjunjung tinggi loyalitas kepada
muda dari kalangan elit seperti agama, bangsa, dan negara.
Fahmi Sifuddin, Mustafa Bisri, dan 5. Meluhurkan kemuliaan akhlak
Abdurahman Wahid. (akhlakul karimah) dan
NU juga mengalami menjunjung tinggi kejujuran baik
perubahan dan pembaharuan. NU dalam berfikir, bersikap maupun
saat ini tidak hanya dikenal sebagai bertindak.
kelompok tradisional tetapi juga 6. Menjunjung tinggi nilai amal,
dikenal sebagai penggagas beberapa kerja, dan prestasi sebagai bagian
kebijakan yang sangat berpengaruh dari ibadah kepada Allah Swt.
kepada umat. Melalui politik NU 7. Menjunjung tinggi ilmu
membuktikan kemampuan untuk pengetahuan serta para ahlinya.
bisa menunjukkan eksistensinya 8. Selalu siap untuk menyesuaikan
terhadap kelompok modern. NU diri dengan setiap perubahan yang
dengan mempertahankan tradisional membawa manfaat bagi
mampu menjawab berbagai kemaslahatan umat.
tantangan zaman. Tradisional bukan 9. Menjunjung tinggi kepeloporan
berarti diam ditempat. Tradisional dalam usaha mendorong, memacu,
juga bisa memacu perubahan kearah dan mempercepat perkembangan
yang lebih baik dengan masyarakat.
mempertahankan tradisi yang tidak 10. Menjunjung tinggi kebersamaan di
melanggar ketetapan agama yang tengah kehidupan berbangsa dan
teah ada. bernegara. (Khoirul Fathoni dan
Pada prinsipnya NU Muhammad Zen, 1992 : h. 10.)
menggenggam pendirian dasar Sikap yang diambil NU di atas
bahwa Islam adalah agama yang fitri merupakan cerminan toleransi dalam
dan suci yang bersifat menjalankan nilai-nilai agama. Sikap

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 14


Penulis – Judul Singkat

saling menghormati, menghargai, Muhammadiyah juga membuat


menjunjung nilai-nilai luhur yang organisasi-organisasi yang bisa diikuti
dipercayai masyarakat Indonesia. oleh masyarakat secara umum.
Indonesia dikenal dengan keragaman Muhammadiyah juga mewarnai
budaya, agama, kekayaan alam yang perpolitikan di Indonesia. Banyak politisi-
sangat besar. Semuanya harus polisi kondang yang lahir dari tubuh
dihargai, menjauhkan diri dari sikap Muhammadiyah. Muhammadiyah seperti
egoisme atau fanatik terhadap jarum jam yang terus berputar memenuhi
susuatu. Ini harus dilebur dan kebutuhan umat.
dijadikan dalam satu kanvas karya Adapun NU, melalui
yang indah. Inilah yang diupayakan wibawahnya senantiasa menjaga
oleh NU, Islam hadir membawa perasaan umat. NU hadir dengan
kedamaian bukan untuk menciptakan menyelaraskan aturan Islam dan
kekacawan ataupun kehancuran. kepercayaan yang telah menyatu di
Islam hadir dengan cinta kasih Allah hati masyarakat. Adat istiadat, tradisi,
kepada seluruh makhluknya. dan segala hal yang telah mengakar
dalam kehidupan masyarakat tidak
C. Metode Dakwah Muhammadiyah semena-mena dibuang. Semuanya
dan Nahdatul Ulama dikaji kembali, didiskusikan kembali
Muhammadiyah dan Nahdatul sesuai tidak dengan tuntunan Islam.
Ulama ditinjau dari perkembangannya Dakwah kultural sangat melekat
sangat pesat. Eksistensinya telah terbukti. dalam diri NU. Budaya bukan perusak
Jauh sebelum Indonesia merdeka nilai-nilai agama. Budaya yang selaras
keduanya telah membuktikan dirinya bisa dijadikan sebagai media, metode
sebagai kesatuan yang utuh dalam upaya untuk menunjang aktivitas dakwah.
mencerdaskan keutuhan bangsa. Ditinjau Tidak ada yang merusak jika
dari kegiatan dakwah yang dilakukan dipertimbangkan dengan baik.
Muhammadiyah dan NU memiliki Budaya dan agama bisa berjalan
beberapa perbedaan dan persamaan. secara berdampingan. Inilah yang
Persamaan NU dan Muhammadiyah yaitu ditekankan dalam NU.
sumber ajaran yang digunakan keduanya NU juga berpengaruh dalam
berupa al-Qur’an dan Hadis. Hanya saja perpolitikan di Indonesia. Bahkan
terkadang dalam memahaminya terdapat pengaruhnya dianggap cukup
perbedaan-perbedaan. Perbedaan seperti mendapatkan perhatian di kalangan
ini biasanya saja karena pendapat politisi. Gus Dur, salah satu presiden
seseorang dipengaruhi oleh tingkat Indonesia yang berasal dari kalangan
pemahaman, lingkungan, kebiasaan, dan petinggi NU. Gus Dur berani
lain sebagainya. Muhammadiyah dan NU mengambil berbagai kebijakan-
hadir sebagai organisasi yang mempunyai kebijakan yang belum pernah
keinginan yang sama agar Islam menjadi dilakukan sebelumnya. Kecintaannya
Rahmatallil’alamin. kepada ilmu pengetahuan juga turut
Muhammadiyah menggunakan mempengaruhi perjalannya. Gus Dur
dakwah struktural yang begitu apik. juga sangat dicintai pendukungnya,
Semuanya diatur dengan baik, selaras, mereka sangat antusias menyokong
dan tetap mengikuti perkembangan kepemimpinan Gus Dur. Jumlah massa
kebutuhan masyarakat. Muhammadiyah yang sangat banyak menjadi salah
membuat lembaga-lembaga pendidikan satu pendukung kesuksesannya. NU
dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) masa kini telah menjelma menjadi
hingga Perguruan Tinggi (PT). gerbong depan dalam membina umat.

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 15


Penulis – Judul Singkat

Zaman dahulu NU statis terhadap Rozikin Daman, Membidik NU,


permasalahan keagamaan saja. Tetapi Dilema Percaturan Politik NU Pasca
tidak NU hari ini. NU tidak hanya Khittah, Yogyakarta:Gama Media, 2001.
fokus pada masalah keagamaan saja,
tetapi juga pada masalah umat yang Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
semakin hari mengaami masalah yang Dakwah Kultural Muhammadiyah,
cukup berat. Jakarta:Suara Muhammadiyah, 2004.

CONCLUSION / KESIMPULAN Abdurrahman Wahid, Prisma


Masyarakat Islam di Indonesia Pemikiran Gus Dur, Yogyakarta : LKiS,
harus berbangga hati terhadap dua 1999.
organisasi Islam (NU dan
Muhammadiyah). Keduanya telah Khoirul Fathoni dan Muhammad
memberikan kontribusi yang sangat Zen, NU Pasca Khittah:Prospek Ukhuwah
besar terhadap keberadaan Islam di Dengan Muhammadiyah,
Indonesia. NU dengan dakwah (Yogyakarta:Media Widya Mandala, 1992.
kulturalnya telah mampu menjalankan
Islam dan tetap menjadikan budaya Http:// Zackyardan's Organiasi
sebagai salah satu medianya dalam Islam.Wordpres.Com, Pembaharuan
berdakwah. Adapun Muhammadiyah Muhammadiyah, Persis, Nu dan Masyumi -
dengan kekuatan strukturalnya telah Jimdopage! Diakses 18 Mei 2015.
mampu membina umat melalui bidang-
bidang yang dikembangkannya, seperti
sekolah, yayasan, lembaga-lembaga, dan
lain sebagainya. Adapun di bidang politik
keduanya mempunyai pandangan
masing-masing. Keduanya memiliki pola
yang berbeda, tetapi mempunyai niat
yang sama. Namun tetap mengedepankan
nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’an dan
Sunnah. Islam berjaya, begitu juga dengan
penganutnya.

REFERENCES / DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Achmad Jainuri, Kumpulan Tulisan
Muhammadiyah Kini dan Esok (Jakarta:
Pustaka Panji MAs, 1990.

Taufik Ahmad, Sejarah Pemikiran


Dan Tokoh Moderisme Islam (Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada), 2005.

Profil Muhammadiyah 2005,


Yogyakarta: Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, 2005.

2018@ Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah 16

Anda mungkin juga menyukai