LK 10

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

LK-10: Penyusunan Modul Project P5-PPRA

Satuan Pendidikan : SDN Jatigedong 2


Fase/ Kelas : B / IV
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Berkarya seni dari bahan bekas
Projek Profil : Membuat Hiasan kaligrafi Asmaul Husna dari bubur kertas atau koran bekas.
Penyusun : Eka Prihatiningsih, S.Pd.I
Dimensi Elemen Sub Elemen Akhir Fase
Beriman dan Akhlak kepada Menjaga Lingkungan Terbiasa memahami
bertakwa kepada alam Alam Sekitar tindakan-tindakan
Tuhan Yang yang ramah dan tidak
Maha Esa dan ramah lingkungan
berakhlak mulia serta membiasakan
diri untuk berperilaku
ramah lingkungan
Kreatif a. Menghasilkan  Menghasilkan  Memunculkan gagasan
gagasan yang gagasan yang imajinatif baru yang
orisinal orisinal bermakna dari
beberapa gagasan yang
berbeda sebagai
ekspresi pikiran dan/
b. Menghasilkan  Menghasilkan atau perasaannya.
karya dan karya dan Tindakan  Mengeksplorasi dan
Tindakan yang orisinil Mengekspresikan pikiran
yang orisinil atau perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam bentuk
karya atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan
tindakan yang dihasilkan
Sub Nilai Profil Pelajar Capaian Perkembangan
Nilai Profil Pelajar Pancasila
Pancasila Profil Pelajar Pancasila
SDN Jatigedong 2 merupakan Proyek ini diharapkan Proyek ini bertujuan untuk
sekolah yang cinta akan kebersihan. dapat membantu peserta membantu perserta didik
Setiap 2 minggu sekali sekolah didik dalam mencapai 2 memahami dan menerapkan
mengadakan jum’at bersih. Dimana dimensi profil pelajar gaya hidup berkelanjutan di
seluruh warga sekolah bergerak Pancasila, yaitu beriman SDN Jatigedong 2 yaitu
untuk membersihkan sampah- dan bertakwa kepada dengan menjaga kebersihan
sampah yang ada di lingkungan Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar dan
sekolah baik di dalam kelas maupun dan berakhlak mulia serta memanfaatkan sampah-sampah
di halaman sekolah. Banyaknya kreatif. Kertas atau koran bekas di
sampah seperti bekas snack anak- sekitar menjadi karya-karya
anak, bekas kardus dari koperasi yang lebih bernilai dan
sekolah, koran yang setiap hari bermanfaat.
sekolah berlangganan, dan kertas-
kertas yang sudah tidak terpakai di
kantor menjadi pemandangan setiap
hari di sekolah. Yang mana semakin
hari akan semakin banyak jika tidak
dibersihkan. Selama ini sampah-
sampah tersebut sebagian besar
hanya dibuang dan di bakar
sehingga tidak memiliki manfaat
lagi. Padahal ketika kita berfikir
lebih dalam lagi terkait sampah-
sampah tersebut, tentu masih masih
bisa memiliki nilai manfaat jika kita
bisa mengubahnya menjadi hal lain
yang bermanfaat bahkan bernilai
estetika. Untuk itu sekolah
memandang perlu mengajak anak-
anak untuk memiliki “gaya hidup
berkelanjutan” untuk peduli dengan
lingkungan sekitar dan mampu
mengubah sampah-sampah menjadi
hal lain yang lebih bernilai dan
bermanfaat melalui kreatifitasnnya.
Salah satunya yaitu membuat
kerajinan tangan dari bubur kertas
atau koran bekas.
LK-10b:

Alur Aktivitas
Pengenalan 1. Tahap Pengenalan : Mencari data awal dan mengenalkan isu sampah dan
dampaknya pada lingkungan
1.1. Mencari data isu lingkungan (aktivitas
1) Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan lembar observasi yang akan diisi siswa (tabel untuk data
lingkungan).
2. Guru menyiapkan template grafik gambar yang akan digunakan siswa untuk
menuangkan data yang diambil sebelumnya.
3. Guru menyiapkan stiker atau bisa membuat stiker sederhana dengan
menggunakan kertas tempel kemudia dicetak dalam bentuk lingkaran, persegi,
segitiga, dll.
Pelaksanaan :
1. Guru memulai projek dengan menanyakan arti lingkungan secara klasikal.
2. Guru bertanya lebih lanjut kepada siswa dengan beberapa pertanyaan pemantik
seperti berikut :
a. Apakah kalian tau arti sampah?
b. Sebutkan macam-macam sampah?
c. Pernahkah kalian memanfaatkan sampah ?
Guru bertanya secara klasikal mengenai sampah. Dari hasil diskusi, guru
menuliskan macam-macam sampah yang anak-anak sebutkan.
3. Guru menjelaskan cara pengisian tabel yang akan diisi oleh siswa. Guru meminta
siswa untuk bertanya kepada teman sekelasnya mengenai macam-macam
sampah (sesuai dengan 5 pilihan yang tersedia) dan menuliskannya pada tabel
yang telah disiapkan.
4. Pengisian tabel menggunakan turus, sehingga 1 turus mewakili 1 siswa.
5. Guru menjelaskan cara pengisian grafik gambar dari data yang sudah
dikumpulkan oleh siswa.
Tugas :
Siswa dengan mandiri memindahkan data yang diperoleh ke dalam bentuk grafik
gambar.
1.2. Eksplorasi isu (aktivitas 2)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru sudah mengelola data macam-macam data yang diperoleh siswa.
2. Guru menyiapkan beberapa video terkait macam-macam sampah.
3. Guru menyiapkan beberapa dokumentasi terkait sampah yang menjadi masalah
lingkungan.
4. Guru menjelaskan dampak negatif sampah pada Kesehatan lingkungan
Pelaksanaan :
1. Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil grafik
gambarnya di depan kelas. Siswa yang lain dapat saling bertukar pendapat
apabila terdapat perbedaan data.
2. Guru mengaitkan hasil data yang diperoleh siswa dengan isu terkait sampah pada
anak-anak jaman sekarang melalui pemutaran video dan dokumentasi yang telah
disiapkan guru.
3. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 3-4
orang) untuk melakukan diskusi terkait permasalahan yang sedang dibahas.
4. Guru memimpin diskusi klasikal dari hasil diskusi setiap kelompok. Kemudian
di akhir guru mengaitkan hasil diskusi dengan isu terkait sampah yang sudah
banyak terjadi di lingkungan pada umumnya.
1.3. Mengenal arti sampah (aktivitas 3)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan beberapa contoh macam-macam sampah
2. Guru menyiapkan poster pemanfaatan sampah dan Kaligrafi asmaul husna
Pelaksanaan :
1. Guru memperlihatkan gambar yang dibawa, kemudian siswa diminta untuk
mengamati.
2. Guru memimpin diskusi secara klasikal dengan pertanyaan pemantik sebagai
berikut :
a. Apa perbedaan sampah yang diperlihatkan?
b. Mana yang paling sering anak-anak temukan?
c. Bagaimana perbedaan macam-macam sampah tersebut?
d. Mana yang terlihat lebih baik buruk dampaknya untuk kesehatan lingkungan?
e. Tahukah arti dari asmaul husna ?
f. Apa saja asmaul husna yang kalian ketahui?
3. Guru menjelaskan cara pengisian tabel plus delta kepada siswa yaitu dengan
menuliskan hal-hal baik pada tabel plus dan hal-hal yang perlu diperbaiki pada
tabel delta.
Tugas :
Siswa mengisi tabel plus delta terkait macam-macam sampah dan Menulis macam-
macam asmaul husna yan dipelajari di kelas 4
Kontekstualisasi 2.1. Refleksi awal (aktivitas 4)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
Guru menyiapkan lembar refleksi yang harus diisi oleh siswa terkait dengan macam-
macam sampah dan asmaul husna
Pelaksanaan :
1. Guru memandu diskusi berdasarkan hasil pengisian tabel plus delta yang sudah
diisi siswa.
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menghidupkan diskusi secara
klasikal :
a. Apakah anak-anak sering melakukan menemukan sampah?
b. Apakah anak—anak tahu dampak yang ditimbulkan oleh sampah?
c. Apakah kebersihan juga dianjurkan dalam ajaran agama ?
d. Dalam hadist apa yang menjelaskan pentingnya kebersihan ?
3. Guru menjelaskan cara mengisi lembar refleksi yang sudah disiapkan.
Tugas :
Siswa mengisi lembar refleksi mengenai sampah
2.2. Story telling (aktivitas 5)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
Guru menyiapkan video yang akan diputarkan kepada anak-anak untuk kegiatan story
telling yang berkaitan dengan memanfaatkan sampah, dalam hal ini difokuskan pada
contoh pemanfaatan kertas atau koran bekas menjadi karya dari bubur kertas.
https://youtu.be/cba_zGG0kSQ
Pelaksanaan :
1. Guru memberikan prolog terkait dampak yang disebabkan sampah yang tidak
ditangani dengan baik.
2. Guru menampilkan contoh-contoh hasil karya dari bubur kertas khususny dalam
bentuk kaligrafi.
Contoh kaligrafi dari bubur kertas:

3. Guru melakukan story telling dan tanya jawab terkait informasi memanfaatkan
sampah yang didapatkan siswa dari cerita.
Tips :
Saat story telling tidak hanya menampilkan video tetapi juga diselingi dengan kegiatan
tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Alternatif :
Kegiatan story telling bisa dilakukan berdasarkan pengalaman langsung guru yang
berkaitan dengan adanya pemanfaatan sampah di lingkungan.
2.3. Menentukan tujuan proyek dan perencanaan (aktivitas 6 )
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
Guru menyiapkan tabel perencanaan untuk diisi bersama-sama siswa dalam
menentukan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Guru mereview isu dan cerita yang pernah dibahas sebelumnya kemudian
menentukan tujuan projek bersama siswa untuk lebih mengetahui pemanfaatan
sampah. Selain itu, siswa juga diajak memikirkan apa saja yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Guru dan siswa menentukan timeline kegiatan yang akan dilakukan selama
projek berlangsung.
3. Pembagian kelompok (3-4 orang), kemudian masing-masing kelompok diberikan
tugas untuk membuat kaligrafi asmaul husna dengan memanfaatkan kertas atau
koran bekas.
Tips :
Guru dapat bekerjasama dengan orangtua untuk membiasakan siswa melihat tabel
perencanaan yang sudah disepakati dalam melakukan kegiatan di rumah
2.4. Mengembangkan keterampilan dasar (aktivitas 7)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan tabel pembiasaan keterampilan dasar yang akan dicapai selama
projek berlangsung.
2. Guru menentukan keterampilan yang ingin dicapai pada akhir projek berdasarkan
relevansinya dengan tema.
Pelaksanaan :
1. Guru dan siswa berdiskusi terkait keterampilan-keterampilan yang perlu dikuasai
siswa dalam projek ini.
2. Keterampilan-keterampilan yang disasar adalah keterampilan Membuat huruf
hijaiyah, keterampilan menulis kaligrafi, Teknik mewarnai dll.
Tugas :
Setiap minggu siswa akan mengisi tabel pembiasaan terkait keterampilan dasar sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan.
Aksi 3.1. Sosialisasi dan Wawancara narasumber (aktivitas 8)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru mencari narasumber yang berkaitan dengan pemanfaatan sampah kertas
atau koran bekas yang akan dibahas oleh siswa.
2. Guru bekerjasama dengan kepala sekolah, guru dan orangtua dalam menentukan
jadwal sosialisasi.
3. Narasumber berasal dari guru/wali murid/guru/masyarakat umum yang bisa
memanfaatkan sampah kertas atau koran bekas untuk dijadikan hiasan kaligrafi
4. Materi yang akan disosialisikan adalah sebagai berikut :
a. Mengenal arti sampah
b. Macam-macam sampah
c. Kasus-kasus dampak sampah yang terjadi di lingkungan
d. Pemanfaatan bubur kertas atau koran bekas untuk bahan pembuatan
kaligrafi
5. Guru menyiapkan lembar observasi siswa.
Pelaksanaan :
1. Sosialisasi dilaksanakan di sekolah dengan dihadiri oleh semua pihak termasuk
orang tua siswa
2. Sebelum acara sosialisasi , siswa membuat draft pertanyaan yang akan diajukan.
3. Guru menjelaskan tata cara melakukan wawancara sesuai dengan etika
kesopanan (menyapa, meminta ijin dan berterima kasih) menggunakan bahasa
Indonesia.
Tips :
1. Saat mencari narasumber, pastikan bahwa narasumber dapat berinteraksi dengan
anak-anak menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.
2. Pengaturan jadwal dan kerjasama dengan guru lain. oleh karenanya perlu
pengaturan jadwal dan bantuan dari guru lain (menjadi fasilitator siswa) dalam
kegiatan ini.
Alternatif :
Narasumber bisa diusahakan oleh guru atau bekerjasama dengan orangtua atau dari
pihak orang tua atau keluarga guru yang Memiliki kemampuan membuat sampah
bubur kertas atau koran bekas menjadi bahan untuk membuat kaligrafi
Tata Krama :
Jelaskan kepada siswa mengenai tata krama wawancara dengan narasumber
(menyapa, berperilaku sopan, tidak berbicara kasar, bicara bergantian, meminta
ijin/permisi saat mau bertanya)
3.2. Membuat draft kaligrafi (aktivitas 9)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Pelaksanaan :
1. Guru melakukan diskusi dengan siswa terkait kegiatan projek yang sudah
dilakukan.
2. Guru bertanya tentang pengalaman siswa sosialisasi pemanfaatan sampah bubur
kertas atau koran bekas dari narasumber dan mengajak siswa membuat kaligrafi
asmaul husna.
3. Guru meminta siswa untuk melakukan brainstorming per kelompok terkait
kaligrafi yang akan dibuat.
4. Guru memperlihatkan contoh-contoh kaligrafi asmaul husna.
Tips:
Saat melakukan brainstorming, guru sebaiknya memantau ke seluruh kelompok dan
memotivasi agar semua siswa ikut mencurahkan idenya. Bisa dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan pada kelompok tersebut.
3.3. Menyiapkan alat dan bahan membuat kaligrafi (aktivitas 10)
Pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Guru menyiapkan alat dan bahan untuk membuat kaligrafi
Alat dan Bahan Keterangan
1. Kayu/ papan triplek: Pilih yang kuat dan tidak mudah patah
2. Pensil : Pilih pensil yang ringan dan bisa dihapus
3. Kawat: Pilih kawat yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil yang penting
kuat untuk menggantungkan hiasan ketika jadi.
4. Bubur kertas : bubur kertas bisa dari kertas atau koran bekas yang dihancurkan
dan di haluskan seperti bubur.
5. Lem : Pilih lem yang kuat untuk merekatkan bubur kertas dan papan triplek/
alas. Dalam hal ini lebih baik menggunakan lem kayu.
6. Cat: bisa menggunakan cat air atau cat besi.
7. Kuas: pilih ukuran yang kecil sehingga bisa rapi dalam mewarna.
Tips :
Saat menyiapkan bahan guru menjelaskan fungsi dari bahan-bahan tersebut
3.4. Membuat kaligrafi (aktivitas 11)
Waktu pelaksanaan : 6 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan materi cara menulis kaligrafi yang baik dan benar .
Langkah 1 : Belajar Huruf Dasar
Sebelum memulai menulis kaligrafi, peserta didik perlu memahami huruf dasar.
Huruf dasar kaligrafi terdiri dari 28 huruf dan 6 harakat.
Langkah 2 : Mengenal Tipografi Kaligrafi
Setelah peserta didik memahami huruf dasar, peserta didik perlu mengenal
tipografi kaligrafi. Tipografi adalah cara menampilkan huruf yang indah dan
mudah dibaca. Berikut adalah beberapa tipografi kaligrafi :
a. Kaligrafi Thuluth: Tipografi yang sering digunakan pada pembuatan
kaligrafi di Indonesia.
b. Kaligrafi Naskh: Tipografi yang sering digunakan pada kitab suci Al Quran.
c. Kaligrafi Diwani: Tipografi yang sering digunakan pada surat resmi dan
undangan.
d. Kaligrafi Riqah: Tipografi yang sering digunakan pada tanda tangan.
Langkah 3 : Mari Menulis Kaligrafi
Setelah peserta didik memahami huruf dasar dan tipografi kaligrafi, kamu bisa
mulai menulis kaligrafi. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai menulis
kaligrafi:
a. Pastikan tanganmu rileks dan tidak kaku saat menulis.
b. Gunakan pensil untuk membuat garis dasar/ sketsa pada papan triplek
sebelum menempelkan bubur kertas.
c. Latih dirimu untuk menulis dengan gerakan tangan yang halus dan lembut.
d. Guru menyiapkan rubrik penilaian penulisan kaligrafi .
Langkah 4 : Menempelkan bubur kertas
a. Buat bubur kertas dari kertas atau koran bekas yang disobek kecil -kecil
dan dimasukan air kemudian dihaluskan sampai menjadi bubur.
b. Pastikan sebelum ditempel bubur kertas triplek yang dijadikan sebagai alas
sudah di olesi dengan lem kayu secara merata.
c. Pasang kawat pengait untuk menggantungkan hiasan kaligrafi ketika sudah
jadi.
d. Tempelkan bubur kertas sesuai dengan sketsa yang telah dibuat.
Langkah 5: Finishing
a. Buat campuran semen putih dan lem kayu untuk melapisi permukaan bubur
kertas yang sudah dibentuk hiasan.
b. Oleskan sampai merata sehingga semua permukaan tertutupi oleh lapisan
semen putih tadi.
c. Siapkan beberapa warna pilihan untuk mewarnai kaligrafi sesuai dengan
warna yang diinginkan.
d. Keringkan hiasan.
Pelaksanaan :
1. Kegiatan dilakukan di sekolah
2. Siswa menyiapkan alat bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kaligrafi
asmaul husna yang akan dibuatnya.
3. Siswa melakukan tahapan demi tahapan dengan baik.
3.5. Finalisasi kaligrafi (aktivitas 12)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menjelaskan tahapan finishing kaligrafi tahapan terakhir. Begitu satu per
satu tahapan dilakukan maka karya kaligrafi dekorasi sederhana telah selesai
dibuat dan dapat dipajang untuk menghias ruangan. Guru memberikan
masukan dan mengajak siswa mengecek apa yang masih kurang dan perlu
dirapikan Kembali.
2. Guru menyiapkan rubrik finishing kaligrafi
Pelaksanaan :
1. Kegiatan dilakukan di sekolah
2. Siswa menyiapkan alat bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kaligrafi
asmaul Husna dari bubur kertas.
3. Siswa melakukan demonstrasi dan menjelaskan cara membuat kaligrafi.
3.6. Membuat Draft Presentasi Kaligrafi (aktivitas 13)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan dan mengatur tata ruang ruangan kelas yang akan
digunakan untuk berkegiatan.
2. Guru menghubungi perwakilan komite sekolah dan beberapa rekan guru
lainnya untuk dijadikan sebagai undangan dalam kegiatan “presentasi
kaligrafi” ini.
Pelaksanaan :
1. Siswa membawa hasil Kaligrafi asmaul husna yang sudah dibuat di sekolah.
2. Guru berperan sebagai moderator yang mengatur keberlangsungan acara.
3. Presentasi dilakukan tiap kelompok bergiliran
4. Tiap kelompok menjelaskan makna asamul husna
5. Tiap kelompok bergiliran menjelaskan tahapan dalam membuat kaligrafi
mulai dari cara menulis, menempel dan finalisasi kaligrafi
6. Para undangan menanggapi presentasi kaligrafi oleh setiap kelompok.
7. Para undangan memberikan apresiasi dan masukan kepada setiap kelompok.
8. Setiap kelompok saling mengamati hasil kaligrafi yang dibawa oleh
kelompok lainnya.
Tata Krama :
1. Menyapa dengan menggunakan bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang sopan.
3. Mengenakan pakaian yang rapi.
4. Mengungkapkan kata terima kasih dan permisi saat presentasi
3.7. Bazar kaligrafi/ Tes Sumatif (aktivitas 14)
Waktu pelaksanaan : 4 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan jadwal kegiatan dan mengundang seluruh warga sekolah
untuk bergabung.
2. Guru juga dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk menyediakan hasil
karya lainnya dari kelas masing-masing .
Pelaksanaan :
1. Masing-masing siswa membawa kaligrafi yang dibuatnya.
2. Presentasi dilakukan berkelompok di atas panggung kecil yang sudah
disiapkan.
3. Setiap siswa mempresentasikan kaligrafi yang dibuatnya mulai dari cara
menulis, menempel dan finalisasi kaligrafi tersebut sesuai dengan
pengalamannya.
4. Guru melakukan penilaian pada saat siswa melakukan presentasi.
5. Siswa merapikan kembali ruangan dan peralatan yang digunakan saat acara
sudah selesai.
4.1 Refleksi (aktivitas 15)
Waktu pelaksanaan : 2 JP x 35 menit
Persiapan :
1. Guru menyiapkan resume dokumentasi keseluruhan kegiatan projek yang
sudah dilakukan.
2. Guru menyiapkan lembar refleksi.
Refleksi Pelaksanaan :
1. Guru menayangkan dokumentasi perjalanan projek dari awal sampai akhir
kegiatan.
2. Guru berdiskusi dengan siswa terkait dengan pengalaman mereka selama
mengerjakan projek. Kemudian mengajak siswa untuk memikirkan
tindaklanjut yang bisa dilakukan agar karya kaligrafi yang dihasilkan tetap
bisa dikenal oleh semua orang.
3. Siswa diminta untuk mengisi lembar refleksi (refleksi diri dan refleksi
kelompok).
Tips :
Saat diskusi terkait refleksi , ajak siswa untuk kembali diingatkan mengenai dampak
sampah bagi lingkungan dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai
tinggi.
5.1 Tindak Lanjut (akvitas
16) Persiapan :
1. Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru
2. Membuat agenda rapat untuk hasil projek
Pelaksanaan :
1. Melaporkan keseluruhan projek yang telah dilaksanakan dan tujuan
pembuatan kaligrafi untuk mengatasi sampah yang berdampak buruk pada
lingkungan.
Tindak Lanjut 2. Tindak lanjut membuat kaligrafi asmaul husna yang berfungsi untuk
memperdalam pengetahuan siswa tentang asmaul husna baik pengertian dan
makna dari macam-macam asmaul husna.
3. Fokus Menumbuhkan kesadaran terhadap masalah sampah pada lingkungan
peserta didik.
4. Hal yang perlu diperbaiki bersama adalah perilaku membuang sampah
sembarangan yang akan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan bahkan
bisa menyebabkan bencana alam kalau dibiarkan sampah menumpuk
dilingkungan sekitar. Maka dari itu hal yang perlu diperbaiki adalah peran
serta semua pihak adalah memanfaatkan sampah untuk kerajinan yang bisa
bernilai
tinggi.

LK-10c:
Rubrik Penilaian
Kategori
Sub elemen Mulai Sedang Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Peserta didik Peserta didik
Peserta didik
belum terbiasa masih perlu Peserta didik
sudah Terbiasa
memahami bimbingan dalam sudah mampu
memahami
Menjaga tindakan-tindakan memahami memahami
tindakan-tindakan
Lingkungan yang ramah dan tindakan-tindakan tindakan-tindakan
yang ramah dan
Alam Sekitar tidak yang ramah dan yang ramah dan
tidak
ramah lingkungan tidak tidak
ramah lingkungan
serta belum dapat ramah lingkungan ramah lingkungan
serta membiasakan
membiasakan serta membiasakan
diri untuk diri untuk namun belum diri untuk
berperilaku berperilaku mampu untuk berperilaku
ramah lingkungan ramah lingkungan membiasakan ramah lingkungan
diri untuk
berperilaku
ramah lingkungan

Peserta didik Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
Belum memunculkan memunculkan membuat
memunculkan gagasan gagasan inisiatif baru yang
gagasan inisiatif inisiatif baru yang inisiatif baru yang bermakna dari
baru bermakna dari 1 bermakna dari gagasan
yang bermakna gagasan sebagai beberapa gagasan sendiri sebagai
dari ekspresi pikiran yang ekspresi
Menghasilkan
beberapa gagasan dan berbeda sebagai pikiran dan atau
gagasan yang
yang atau perasaan ekspresi pikiran perasaan
orisinal
berbeda sebagai dan
ekspresi pikiran atau perasaan
dan
atau perasaan.
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum dapat sudah mampu sudah mampu sudah mampu
Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi
dan dan dan dan
Mengekspresikan Mengekspresikan Mengekspresikan Mengekspresikan
pikiran atau pikiran atau pikiran atau pikiran atau
perasaannya sesuai perasaannya sesuai perasaannya sesuai perasaannya sesuai
Menghasilkan
dengan minat dan dengan minat dan dengan minat dan dengan minat dan
karya dan
kesukaannya kesukaannya, kesukaannya kesukaannya
Tindakan yang
dalam bentuk namun belum dalam bentuk dalam bentuk
orisinil
karya atau dalam bentuk karya atau karya atau
tindakan serta karya atau tindakan namun tindakan serta
mengapresiasi tindakan dan belum dapat mengapresiasi
karya dan tindakan belum dapat mengapresiasi karya dan tindakan
yang dihasilkan mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan
karya dan tindakan yang dihasilkan
yang dihasilkan

EKA PRIHATININGSIH, S.Pd.I


Nama Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai