ASAL INSTITUSI : SMP TAMAN DEWASA MOJOAGUNG, JOMBANG, JAWA TIMUR
No Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi Masalah
Permasalahan diidentifikasi 1. Literasi numerasi Literasi : Kondisi Ideal : Kurangnya minat baca 1. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan siswa dalam memahami program wajib, yang didukung oleh semua suatu materi (Materi pihak yang terkait seperti pemerintah, IPA kelas 8 tentang kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa Usaha) itu sendiri. 2. Dengan adanya budaya literasi kita akan mendapatkan banyak ilmu ketika kita rajin untuk membaca. 3. Literasi menjadi sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapatkannya di bangku sekolah. Kondisi nyata di sekolah : 1. Siswa memiliki ketergantungan pada gawai dibanding membaca buku yang tersedia. 2. Siswa merasa bosan jika disuruh membaca. 3. Siswa merasa enggan dalam menyampaikan pendapat dan bertanya.
Numerasi : Kondisi Ideal :
Masih adanya siswa yang 1. Dalam kehidupan sehari-hari sering belum mampu dipertemukan dengan hal-hal yang ada menyelesaikan hitungan sangkut pautnya dengan matematika dalam dengan menggunakan menyelesaikan sebuah persoalan. rumus yang ada pada 2. Secara sederhana numerasi bisa diartikan materi “Usaha” yaitu angka yang disuguhkan dalam bentuk menghitung besarnya diagram/tabel, notasi. usaha (W) dan Daya (P) 3. Keterampilan numerasi sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang, karena keterampilan numerisasi menjadi salah satu cara mendorong seseorang mengaplikasikan ilmu penghitungan dan penomoran. Kondisi nyata di sekolah : 1. Banyak siswa yang tidak hafal operasi hitung seperti perkalian dan pembagian. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal hitungan. (Menghitung besarnya Usaha dan Daya)
Jadi rendahnya budaya Literasi Numerasi
menjadi salah satu permasalahan di dalam proses pembelajaran pada materi “Usaha”
2. Materi HOTS Siswa sering kesulitan Kondisi Ideal :
(High Order ketika dihadapkan 1. Kita telah memasuki era baru dalam generasi Thinking Skills) dengan evaluasi industri, yaitu era generasi industri ke pembelajaran level empat yang disebut dengan revolusi industri HOTS dalam materi 4.0. “Usaha” 2. Guru senantiasa dituntut untuk selalu update terhadap perubahan yang terjadi, sehingga pembelajaran mampu menyiapkan siswa dalam menghadapi perubahan yang terjadi. 3. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan oleh para guru adalah mengembangkan pembelajaran modern yang berorientasi pada HOTS (Higher Order Thinnking Skill) agar siswa menjadi terbiasa untuk berpikir kritis sehingga mampu mengembangkan kreatifitasnya. 4. Kemampuan berpikir yang berorientasi HOTS akan memacu perkembangan sumber daya manusia kita untuk mewujudkan generasi Indonesia emas di tahun 2045. Kondisi nyata di sekolah : 1. Guru tidak membiasakan pemberian soal HOTS dalam pembelajaran. 2. Guru belum sepenuhnya memahami konsep pembelajaran literasi numerasi dan HOTS 3. Guru memilih pembelajaran tipe LOTS sebab peserta didik banyak yang lemah dalam penerapan pembelajaran berpikir tingkat tinggi. 4. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal HOTS. 5. Siswa merasa kesulitan apabila diberikan soal analisis, sering sekali hasil jawaban analisis tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi hal ini tentunya dapat menjadi salah satu
permasalahan di dalam proses pembelajaran pada materi “ Usaha”
3. Metode Siswa merasa Kondisi Ideal :
Pengajaran bosan,jenuh dan kurang 1. Seorang guru dituntut untuk menguasai Konvensional berfikir kritis dengan metode-metode pembelajaran yang inovatif adanya guru yang masih yang dapat memberikan nilai tambah bagi menggunakan pendekatan anak didiknya. konvensional pada materi 2. Metode pembelajaran konvensional cenderung “Usaha” membosankan, membuat daya serap rendah, cepat hilang, karena bersifat menghafal. Kondisi nyata di sekolah : 1. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. 2. Siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas bila guru memberikan latihan soal-soal. 3. Siswa merasa bosan, jenuh dan kurang berfikir kritis, bahkan sering mengobrol dengan teman sebangkunya pada saat pembelajaran.
Hal ini tentunya menjadi salah satu
permasalahan di dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada Materi “Usaha”