Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALI SIS JURNAL

Who Is Responsible for Successful Communication?


Investigating Compliment Responses in Cross-Cultural Communication
Penulis: Asma Moalla
SAGE Open

January – March 2013

Diajukan untuk memenuhi Tugas Semester I Mata Kuliah Metode dan Penelitian Komunikasi
Program Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pengampu: Drs. Najmuddin., M.Pd., PhD

Oleh:

Rahma Dinantia Junaidi


1920862007

UNIVERSITAS ANDALAS
Tahun Ajaran 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “MAKALAH ANALISIS
JURNAL “Who Is Responsible for Successful Communication? Investigating Compliment
Responses in Cross-Cultural Communication”

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para
pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis meyakini masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Padang, 4 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………. …………...…………........ i


DAFTAR ISI ………………………………………...…………...……………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....... ... 1
1.1. Latar Belakang …………………...………….……………….... 1
1.2. Tujuan Penelitian…………...………………………………...... 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………..……………..……... 3
2.1 Masalah yang di Teliti ………………………………………… 3
2.2 Metode Penelitian……………………………………………… 3
2.3 Teori Yang Digunakan………………………………………… 4
2.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………..... 4
2.5 Hasil Penelitian………………………………………………... 4
BAB III PENUTUP ……………………………………..……..…………....... 5
3.1 Kesimpulan …………………………….…..………………… 5
DAFTAR PUSAKA ……………………………...…..………………............. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didalam jurnal ini peneliti mencoba untuk membandingkan aspek discourse atau sebuah
wacana dengan kompetensi sosiolinguistik diantara penduduk -disini adalah pelajar- yang
berbahasa inggris Amerika dengan pelajar Tunisia, berkenaan dengan sikap komunikatif dalam
merespon sebuah pujian (compliment response (CR)). Strategi CR dari kedua kelompok tersebut
ternyata ditemukan berbeda lintas budaya dan tergantung pada latar belakang budaya masing-
masing. Oleh karena itu, data yang sudah terkumpul menekankan fakta bahwa komunikasi lintas
budaya adalah sebuah proses yang transaksional yang sama dan bahwa keduanya, baik penutur
asli atau English native speaker ataupun tidak, sama-sama memerlukan penyesuaian sikap
komunikasi mereka untuk membangun atau mengembangkan komunikasi antar budaya tersebut.
Penelitian ini menggunakan angket dalam wujud Discourse Completion Test atau yang lebih
dikenal dengan DCT sebagai instrument utamanya. Sebanyak masing-masing 30 orang pelajar
berbahasa inggris Amerika dan pelajar Tunisia mengisi DCT Test dengan 8 bentuk situasi
kontekstual yang kemudian dilanjutkan dengan Semi-Structured Interview kepada masing-
masing informan. Wawancara atau interview tersebut direkam dan kemudian ditranskip untuk
dilakukan analisis.
Terdapat perbedaan makna dalam sebuah kalimat complementary (pernyataan
memuji/sanjungan) dikarenakan perbedaan dalam cara memaknai kalimat itu sendiri. Dalam hal
ini peneliti memberikan contoh pengalamannya sebagai wanita Tunisia ketika ia sedang berada
di Britania. Saat itu ia tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita (penduduk lokal) dalam
sebuah kesempatan ketika ia sedang menunggu temannya yang tengah berbelanja di sebuah Toko
Pakaian. Kemudian tiba-tiba wanita tersebut menghampiri si peneliti sambil mengatakan,
“Pakaianmu sangat bagus!”, kalimat sederhana yang mungkin bagi sebagian orang tidak
terdengar aneh namun seketika membuatnya terkejut dan tidak tahu harus memberikan respon
seperti apa. Hal ini dikarenakan baginya kalimat tersebut seperti indirect question tentang
dimana pakaian itu ia beli, bahwa pakaian tersebut menarik perhatian si wanita penduduk lokal
dan ia juga ingin memiliki pakaian yang sama. Ketika wanita tersebut melihat ekspresi si peneliti

1
yang terlihat sangat terkejut dan bingung maka ia langsung menjelaskan bahwa maksud dari
pernyataannya adalah “I like the way you’re dressed” (saya menyukai cara kamu berpakaian),
tidak kurang dan tidak lebih, sehingga membuat si peneliti merasa malu dan semenjak itu ia
menghindari melakukan interaksi dengan penduduk lokal didaerah tersebut.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pengalaman empiris tersebut, peneliti merasa perlu melakukan penelitian


terkait kejadian ataupun masalah-masalah yang pernah ia alami terkait hal ini. Penelitian ini
bertujuan untuk, pertama, menguji strategi CR yang digunakan oleh American - English (AE)
dan Pelajar Tunisia. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi alasan di balik cara
kedua kelompok tersebut menanggapi pujian. Setelah memeriksa kedua tujuan ini, peneliti
berharap untuk mengusulkan cara-cara untuk memfasilitasi komunikasi antara kedua kelompok
berdasarkan pada asumsi bahwa komunikasi bersifat transaksional dan bahwa bukan merupakan
tanggung jawab satu pihak untuk menyadari adanya perbedaan lintas budaya dalam proses
komunikasi tersebut, dan untuk membuat penyesuaian agar proses komunikasi dengan yang lain
dapat berhasil sebagaimana mestinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masalah Yang Diteliti


1. Adanya isu cross-cultural communication
2. Ketika adanya keterlibatan percakapan dengan seorang Native Speaker (NS), akurasi
sintaksis (tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase)
sendiri tidak menjamin terciptanya komunikasi yang efektif dengan Non Native Speaker
(NNS).
3. Non Native Speaker (NNS) yang mungkin hanya mengerti arti kata secara harfiah, bisa
mengalami kegagalan pragmatis lintas-budaya, yaitu ketidakmampuan untuk memahami
apa yang dimaksud dengan apa yang dikatakan

2.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah qualitative dengan pendekatannya adalah
Etnografi. Penelitian ini melibatkan atau fokus pada dua kelompok sebagai informan dan
partisipan. Kelompok pertama adalah 30 orang AE (American English) terdiri dari 15 orang
masing-masing laki-laki dan perempuan yang sebagian besar adalah pelajar Kennesaw State
University dan The Catholic College in Atlanta, Georgia; sedangkan yang lainnya adalah pelajar
yang terdaftar di daerah sekitar Atlanta, Georgia. Kelompok kedua terdiri dari 30 orang Tunisia
yang sedang belajar bahasa Inggris, terdiri dari 17 orang perempuan dan 13 orang lainnya adalah
laki-laki. Mereka adalah pelajar tahun ketiga dan keempat di English Department of the Faculty
of Arts and Humanities di Sfax, Tunisia. Diasumsikan nahwa mereka adalah pelajar yang
mengambil jurusan bahasa Inggris dan cukup fasih dibidangnya untuk mengerti situasi yang
terjadi dan meresponnya dengan baik dalam bahasa Inggris. Untuk rata-rata para informan atau
partisipan dalam penelitian adalah antara 21 – 28 tahun.

2.3 Teori Yang Digunakan


Dalam penelitian ini teori-teori utama yang digunakan adalah Contrastive pragmatics,
Cross-cultural pragmatics (CCP), dan Interlanguage pragmatics (ILP).

3
2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan Discourse


Completion Test (DCT) dengan format Open Item Free Response Format dan Semi-Structured
Interview. Discourse Completion Test (DCT) berupa questionnaire yang berisi deskripsi situasi
untuk mencari tahu cara seseorang merespon sebuah CR (compliment response) (accepting,
mitigation (explaining), rejection or No response). Semi Structured Interview dilakukan
bertujuan untuk memahami alasan di balik penggunaan strategi CR tertentu. Pertama, pertanyaan
yang bersifat demografis seperti usia dan tingkatan pelajar tersebut, mereka kemudian juga
diminta untuk menjelaskan penggunaan setiap respon yang diberikan. Semi Structured Interview
atau wawancara dilakukan dalam bahasa Inggris untuk kedua kelompok peserta.

2.5 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini ditunjukkan dalam serangkaian table-tabel hasil DCT dan Semi
Structured Interview yang kemudian sudah dianalisis sesuai teori-teori yang telah ditentukan.
Table-tabel tersebut menunjukkan adanya beberapa persamaan dan perbedaan lintas budaya
antara kedua kelompok. Partisipan Amerika dan Tunisia cenderung menerima pujian lebih
banyak daripada menguranginya. Dari hasil penelitian tersebut juga ditemukan beberapa
perbedaan lintas budaya antara kedua kelompok dalam menanggapi pujian. Perbedaan utama
adalah pada fungsi-fungsi CR yang tertanam di kedua masyarakat. Pertama, kedua kelompok
terbukti memiliki persepsi yang berbeda tentang kapan pujian tentang suatu penampilan harus
dikatakan. Dimana, peserta Amerika cenderung memberikan pujian di awal percakapan sebagai
bagian dari ungkapan tegur-sapa, sedangkan siswa Tunisia berpikir bahwa percakapan harus
mulai dengan menyapa orang lain dengan menanyakan kesehatannya dan bukan dengan
memberikan pujian. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua kelompok
cenderung menitikberatkan pujian mengenai suatu pencapaian ke sumber yang berbeda. Dimana,
American-English (AE) cenderung mengarahkan kekuatan pujian ke hasil tindakan tertentu,
yaitu, kerja keras, gelar yang didapat, dan kerja keras, orang Tunisia cenderung mengarahkan
pencapaian kepada kerja keras dan bakat alami yang dimiliki. Data yang dibahas menunjukkan
bahwa cara dua kelompok ini dalam merespon suatu kalimat pujian tertanam dalam latar
belakang budaya mereka sendiri.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai dengan apa yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyelidiki perilaku Complimentary Response (CR) antara pelajar
American English Speaker (AE) dan pelajar Tunisia. Hasil dari penelitian ini dianalisis dan
hasilnya ditunjukkan dalam serangkaian table-tabel yang menunjukkan perbandingan CR antara
kedua kelompok partisipan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa perilaku CR dari
Amerika dan partisipan Tunisia memiliki beberapa persamaan dan perbedaan lintas budaya.
Respon dari kedua kelompok tergantung pada latar belakang budaya masing-masing.

5
DAFTAR PUSTAKA

Asma Moalla. 2013. Who Is Responsible for Successful Communication? Investigating


Compliment Responses in Cross-Cultural Communication. SAGE Publication. SAGE Open
January-March 2013: 1–13 © The Author(s) 2013 DOI: 10.1177/2158244012472686.
http://sgo.sagepub.com. Tanggal akses jurnal 1 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai