Anda di halaman 1dari 11

LK. 1.2.

Eksplorasi Masalah
NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah

1 Kurangnya minat SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan analisis


baca siswa dalam terhadap kurangnya minat
LITERATUR JURNAL ILMIAH baca siswa melalui berbagai
pembelajaran
Citra Pratama Sari. Faktor-Faktor
membaca teks sumber literatur dan
Penyebab Rendahnya Minat
cerita pendek wawancara, maka dapat
Membaca Siswa Kelas IV.
ditentukan penyebab
Universitas Negeri Yogyakarta.
masalah yang sesuai dengan
2018
kondisi satuan pendidikan
http://eprints.uny.ac.id/57375/
sebagai berikut:
1. Siswa tidak terbiasa
1. Rendahnya minat membaca
melakukan kegiatan
pada siswa disebabkan oleh
membaca baik di
beberapa faktor seperti (1) faktor
lingkungan sekolah
internal dan (2) faktor eksternal
maupun rumah.
siswa.
2. Adanya pengaruh
2. Faktor internal adalah (1)
gawai yang membuat
kemampuan membaca siswa
siswa
dan (2) kurangnya kebiasaan
cenderung malas
membaca.
membuka buku dan
3. Faktor eksternal adalah (1)
lebih memilih bermain
lingkungan sekolah yang
permainan di gawainya.
kurang mendukung, (2)
3. Buku bacaan atau buku
peran
koleksi perpustakaan
perpustakaan sekolah belum
yang digunakan dalam
maksimal, (3) keterbatasan
pembelajaran rata-rata
buku/bahan bacaan, (4)
tidak sesuai dengan
lingkungan keluarga kurang
kebutuhan siswa
yang mendukung, dan (5)
milenial sekarang
pengaruh
sehingga siswa
menonton televisi dan (6)
cenderung malas
bermain games di handphone.
membaca. Hal ini
disebabkan buku-buku
JURNAL ILMIAH
yang tersedia berupa
Aulia Fahma Balqis, dkk. Analisis
buku bacaan berat,
Faktor Minimnya Minat Membaca
bukan
Siswa di Kelas VI SDIT Daarul Istiqlal
kategori ringan yang
Kecamatan Patumbak Kabupaten
Deli Serdang. Universitas Islam sesuai dengan jenjang
Negeri Sumatera Utara. 2021 usia siswa SMP.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/ 4. Kurangnya perhatian
index.php/ dari keluarga siswa dalam
school/article/view/29137 memantau kegiatan
literasi anak.
1. Rendahnya minat membaca 5. Model pembelajaran
pada siswa disebabkan oleh guru masih bersifat
faktor monoton. Belum ada
internal meliputi (1) gender, upaya inovatif untuk
(2) faktor keinginan dari meningkatkan minat
dalam diri sendiri dan (3) baca siswa.
faktor media 6. Guru kurang
elektronik. memahami latar
2. Faktor eksternal meliputi (1) belakang siswa
faktor keluarga, (2) faktor sehingga penentuan
ekonomi, dan (3) lingkungan.

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
WEBSITE bahan bacaan kurang
Perpustakaan Universitas tepat.
Andalas. Faktor-Faktor yang 7. Kurangnya pemantauan
Mempengaruhi Minat intensif dari guru terhadap
Membaca. 2021 kegiatan membaca siswa.
https://pustaka.unand.ac.id/ 8. Adanya pemikiran keliru
component/ k2/ item/ 193- bahwa kegiatan membaca
faktor faktor-yang- hanya menjadi tanggung
mempengaruhi-minat membaca jawab guru Bahasa saja.

Adapun beberapa faktor yang


mempengaruhi minat
membaca adalah:
(1) lingkungan,
(2) perkembangan teknologi,
(3) budaya plagiasi,
(4) sarana kurang memadai,
(5) kurangnya motivasi

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Tutik Nurwachidah, S.Pd
(55) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Siswa tidak terbiasa/ tidak
suka membaca
2. Buku bacaan tidak sesuai minat
3. Koleksi buku tidak sesuai
dengan kebutuhan siswa
4. Belum adanya inovasi yang
cocok untuk kegiatan literasi
dalam
pembelajaran

Narsum : Lujeng Ningcholis, S.Pd


(52) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Siswa mudah bosan saat
meilhat teks
2. Bahasa bacaan terlalu tinggi
bagi siswa
3. Pengaruh gawai yang
merusak kegiatan literasi
4. Belum adanya inovasi yang
cocok untuk kegiatan literasi
dalam
pembelajaran
KETUA MGMP BINDO
JOMBANG Dra. Atik
Nurchajati, M.Pd (53)
1. Kurangnya minat baca siswa
dikarenakan ketidakterbiasaan
mereka dalam membaca.

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah

2. Kemampuan guru dalam


mengolah kelas harus
ditingkatkan.
3. Guru harus memahami latar
belakang siswa karena bisa jadi
minat siswa baca kurang
penyebabnya adalah guru
tidak memahami bacaan apa
yang
mereka inginkan.

KEPALA SEKOLAH
Narsum : Eko Sisprihantono, S.Pd
(53) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Guru perlu meningkatkan
kemampuan pedagogiknya
agar dapat berinovasi dalam
pembelajaran membaca
2. Perlu adanya pembiasaan
setiap mengawali pembelajaran
dengan gerakan 15 menit
membaca
buku.
3. Perlu pemantauan intensif
dari seluruh guru terkait
kegiatan
membaca siswa
4. Persoalan minat baca siswa
bukan hanya menjadi tanggung
jawab guru Bahasa, melainkan
tanggung jawab semua guru
mata pelajaran.
2 Siswa kurang SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan
mampu dalam analisis terhadap
praktik
LITERATUR JURNAL ILMIAH kemampuan
Ita Rumaisyah. UPAYA
berbicara pada berbicara siswa yang
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
materi teks kurang melalui berbagai
BERBICARA BAHASA
pidato sumber literatur dan
INDONESIA DALAM
persuasif wawancara, maka dapat
MENYAMPAIKAN PIDATO
ditentukan
PERSUASIF MELALUI METODE
penyebab masalah yang
SOSIODRAMA DI KELAS IX.10
sesuai dengan kondisi
SMP NEGERI 11 PALEMBANG.
satuan pendidikan sebagai
Jurnal Edukasi. 2020
berikut: 1. Siswa tidak
http://ejournal.stkippgri
percaya diri 2. Siswa
sidoarjo.ac.id/ kurang menguasai teks/
index.php/je/article/view/21/21 tidak hafal
3. Guru belum
1. Siswa pasif berbicara, merasa
memvariasikan metode
takut salah dan malu, bahkan
pembelajaran
kurang berminat berlatih
4. Guru belum memotivasi
berbicara di depan kelas.
siswa untuk meningkatkan
kepercayaan diri sebelum
kegiatan berbicara dimulai

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
2. Keterampilan berbicara 5. Guru tidak
menggunakan bahasa memberikan
Indonesia masih kurang. penghargaan bagi
Setiap siswa
berkomunikasi di kelas ketika yang berani unjuk gigi
proses pembelajaran, mereka dalam hal berbicara
menggunakan bahasa daerah.

JURNAL ILMIAH
gabriel frans. Penerapan
Teknik Modeling Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Bahasa
Indonesia Dalam
Menyampaikan Pidato
Persuasif Di Kelas Ixa Smp
Negeri 1 Mego. Garuda. 2020
https://
garuda.kemdikbud.go.id/
documents/detail/1938067

1. Guru belum
menvariasikan metode
pembelajaran.
2. Siswa mengalami
kesulitan menguasai
keterampilan
berbicara, meliputi faktor
kebahasaan yaitu ketepatan
ucapan, intonasi, diksi dan
faktor nonkebahasaan yaitu
sikap,
gerak, mimik, suara, dan
kelancaran (penguasaan topik).
3. Siswa masih tidak percaya diri,
tidak berani berbicara di depan
khalayak, gugup dan salah
tingkah ketika berpidato di
depan kelas.
4. Melalui teknik pemodelan,
siswa memiliki potensi untuk
menirukan perilaku yang
ditampilkan dengan penuh
percaya diri.

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Tutik Nurwachidah, S.Pd
(55) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Siswa tidak percaya diri
2. Siswa takut salah
3. Siswa tidak terbiasa berada
di hadapan orang banyak
4. Siswa kurang menguasai
teks/ tidak hafal

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah

Narsum : Lujeng Ningcholis, S.Pd


(52) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Siswa kurang percaya diri
2. Siswa takut ditertawakan
3. Siswa kurang jam
terbangnya dalam hal
berbicara
4. Siswa tidak hafal teks pidatonya

KETUA MGMP BINDO


JOMBANG Dra. Atik
Nurchajati, M.Pd (53)
1. Guru belum memotivasi siswa
tentang pentingnya
kemampuan berbicara
2. Guru belum meyakinkan
siswa tentang
kemampuannya yang
pasti bisa berbicara di
hadapan orang banyak
3. Metode yang digunakan
guru kurang tepat dalam
pembelajaran berbicara pada
materi pidato

KEPALA SEKOLAH
Narsum : Eko Sisprihantono, S.Pd
(53) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Guru harus bisa
meningkatkan rasa percaya
diri siswa melalui
pembiasaan berbicara di
setiap pembelajaran.
2. Guru lebih mengurangi porsi
bicara di dalam kelas dan lebih
memperbanyak porsi siswa
untuk berbicara di kelas
3. Guru harus memberikan
penghargaan kepada siswa
yang berbicara agar siswa
semakin
terpacu untuk unjuk diri.

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
3 Guru mengajar SUMBER KAJIAN Setelah dilakukan analisis
dengan metode terhadap monotonnya
LITERATUR JURNAL ILMIAH metode guru dalam
klasik/ monoton
Kharis Sulaiman Hasri. Analisis Gaya
dalam mengajar melalui berbagai
Mengajar Guru dalam Proses
pembelajaran sumber literatur dan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Di
Bahasa Indonesia wawancara, maka dapat
MAN 1 Kendari. Universitas Islam
(Materi Cerita ditentukan penyebab
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pendek) masalah yang sesuai dengan
2021
kondisi satuan pendidikan
https://scholar.google.co.id/
sebagai berikut:
citations?user=XVGPItkAAAAJ&hl=id
1. Guru tidak
meningkatkan
1. Bahan pelajaran berupa kemampuannya sesuai
sejumlah informasi dan ide
dengan perkembangan
yang sudah populer dan
zaman dan kebutuhan
diketahui peserta didik,
siswa
bersifat objektif, jelas,
2. Guru kurang
sistematis dan logis.
mengolah dirinya dalam
2. Proses penyampaian materi
hal
didasarkan pada nilai-nilai lama
pengembangan media
dari generasi terdahulu ke
3. Guru enggan mengikuti
generasi berikutnya dengan
pelatihan yang berkaitan
tujuan memelihara, tidak
dengan pedagogik
didasarkan pada minat peserta
4. Guru kurang
didik, hanya didasarkan pada
urutan tertentu. memperhatikan kondisi
3. Peran peserta didik pasif, hanya kebutuhan siswa
diberikan pelajaran untuk 5. Guru cenderung
didengarkan. menggunakan bahan
4. Peran guru dominan, hanya materi yang sudah
menyampaikan bahan ajar, diketahui siswa
otoriter, namun ia benar-benar
ahli.

SUMBER WAWANCARA
GURU/ TEMAN SEJAWAT
Narsum : Tutik Nurwachidah, S.Pd
(55) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
5. Metode klasik cenderung
sering digunakan guru-guru usia
tua
karena mobilitas tubuh tidak
seprima dahulu
6. Guru senior harus
berkolaborasi dengan guru muda
untuk
berinovasi dalam pembelajaran

Narsum : Lujeng Ningcholis, S.Pd


(52) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
1. Guru tidak meningkatkan
kemampuannya sesuai dengan

NO Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah

perkembangan zaman dan


kebutuhan siswa
2. Guru kurang mengolah dirinya
dalam hal pengembangan media 3.
Guru enggan mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan pedagogik

KETUA MGMP BINDO


JOMBANG Dra. Atik
Nurchajati, M.Pd (53)
4. Guru enggan meng-update
dan meng-upgrade kemampuan
dirinya
5. Guru harus menyesuaikan
kemampuannya dengan
perkembangan zaman. Jika tidak,
maka guru akan diabaikan siswa. 6.
Tidak ada alasan untuk tidak bisa
meningkatkan kemampuan guru
karena pelatihan pengembangan
pedagogik sudah tersebar luas di
media sosial dan platform
pemerintah, seperti SIMPKB
Guru Belajar dan Merdeka
Mengajar.

KEPALA SEKOLAH
Narsum : Eko Sisprihantono, S.Pd
(53) Waktu : Senin, 25 Juli 2022
4. Guru harus meningkatkan
kemampuan pedagogiknya
agar dapat berinovasi dalam
pembelajaran membaca
5. Guru tidak meningkatkan
kompetensinya melalui
pelatihan-pelatihan di platform
guru belajar
6. Guru fokus menyelesaikan tarjet
mengajar
7. Guru kurang memperhatikan
kondisi kebutuhan siswa

Anda mungkin juga menyukai